Ulugh Beg: Perbedaan antara revisi
k r2.7.2) (bot Menambah: ky:Улугбек |
Wadaihangit (bicara | kontrib) melengkapi halaman dengan foto dan infobox #WPWP |
||
(23 revisi perantara oleh 14 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1: | Baris 1: | ||
{{Infobox orang}} |
|||
[[Berkas:Ulukbek01 reconstruction.jpg|thumb|right|Patung rekaan Ulugh Beg]] |
|||
⚫ | '''Ulugh Beg''' ([[Bahasa Persia]]: میرزا محمد طارق بن شاہرخ |
||
⚫ | '''Ulugh Beg''' ([[Bahasa Persia]]: میرزا محمد طارق بن شاہرخ الغبیگ – '''Mīrzā Muhammad Tāraghay bin Shāhrukh Uluġ Beg''') adalah Sultan Khorasan dan ahli astronomi dan metematika. Ulugh Beg dilahirkan di [[Soltaniyah]], [[Iran]] pada tahun 1394 dan meninggal pada tahun 1449 di [[Samarkand]], Uzbekistan. |
||
⚫ | |||
⚫ | |||
⚫ | |||
⚫ | Di observatorium inilah Ulugh Beg dan timnya mewujudkan cinta mereka |
||
Ia adalah cucu [[Timur Leng]] (Tamerlan) yang disebut sebagai penakluk Asia. Ulugh Beg masih keturunan Genghis Khan; pendiri Bangsa Mongol. Jika Timur Leng dan anggota keluarganya yang lain adalah tentara, maka Ulugh Beg adalah seorang ilmuwan. |
|||
Dia diamanahkan ayahnya untuk menjadi raja di daerah Samarkand, Uzbekistan. Sesuai dengan minatnya yang sangat besar terhadap ilmu pengetahuan, dia bangun kota tersebut menjadi sebuah pusat kebudayaan dan ilmu pengetahuan muslim. Di kota Samarkand, ia membangun madrasah atau semacam universitas saat ini, dan mengundang banyak ilmuan untuk melakukan riset. Riset yang dilakukan bukan terbatas pada bidang sastra dan kajian Al Quran saja. Ia bahkan fokus pada penelitian di bidang matematika, trigonometri, dan geometri. |
|||
⚫ | |||
⚫ | Sampai sekarang bangunan-bangunan dan monumen-monumen peninggalan Ulugh Beg dapat kita lihat di kota Samarkand. Di sanalah ia menulis lirik-lirik syair, buku-buku sejarah dan mengkaji Qur’an. Meskipun demikian, astronomi dan matematika merupakan bidang utama yang sangat menarik perhatiannya. Ia turun tangan secara langsung melakukan kajian dan pengamatan tentang bintang-bintang. Pada tahun 1420 ia membangun sebuah observatorium di Samarkand untuk meneliti planet-planet dan bintang-bintang. |
||
Ulugh Beg membuat gedung pengamatan bintang terbesar di dunia. Gedung itu berupa busur derajat setinggi 40 meter (setinggi gedung 10 lantai). Gedung itulah yang kemudian menjadi observatorium terbesar di dunia. Bersama beberapa sarjana, ia menyusun data-data astronomis, yang dikenal dengan naman Zeij Ulugh Beyj. Zeyj (tabel) tersebut selesai disusun pada tahun 1437 M, dan pada abad 17, zeij ini diterjemahkan ke bahasa Barat. |
|||
⚫ | Di observatorium inilah Ulugh Beg dan timnya mewujudkan cinta mereka kepada Tuhan dengan sungguh-sungguh bekerja dan beribadah. Dari hasil observasi tersebut, mereka menyiapkan tabel-tabel astronomi matahari, bulan, dan planet yang telah diamati dengan tingkat kecermatan tinggi dan akurasinya tidak terlalu jauh berbeda dengan hasil pengamatan astronom modern yang menggunakan berbagai teleskop canggih. Dari hasil pengamatan dan perhitungannya, ia dan timnya juga mengoreksi perhitungan yang pernah dibuat oleh astronom-astronom Romawi seperti Ptolemeus. Hasil-hasil observasi mereka terhimpun antara lain dalam kitab “''Zij-i- Djadid-iSultani''”<ref>{{cite web |url=http://taghyr.wordpress.com/2008/08/30/ulugh-beg-astronom-dan-pakar-matematika-dari-samarkand/ |title=Ulugh Beg, Astronom dan Pakar Matematika Dari Samarkand |date=21 Juni 2012}}</ref> |
||
Selain itu, masih banyak kitab-kitab lain yang mereka tulis dalam bahasa Arab. Beberapa hasil karya mereka diterjemahkan oleh astronom Inggris dan Prancis beberapa ratus tahun kemudian. Hal ini menunjukkan bahwa hasil observasi dan perhitungan mereka sangat canggih untuk ukuran zaman itu sehingga datanya masih sangat berguna ratusan tahun kemudian. |
|||
⚫ | Bangunan observatorium Ulugh Beg di Samarkand berwujud sebagai peralatan raksasa yang dirancang sedemikian rupa untuk mengamati bintang-bintang di satu lokasi yang tetap di cakrawala. Interiornya berupa sebuah terowongan batu yang cukup lebar dan panjang di mana pangkalnya berada di bawah tanah dan berujung pada alam terbuka beratapkan langit. Di dalamnya dilengkapi dengan 2 (dua) jeruji batu yang ditempatkan pada posisi tepat sehingga memberi hasil yang maksimal dalam menghitung ketinggian jarak bintang-bintang. Observatorium Ulugh Beg di Samarkand pun terbukti sangat canggih sehingga peralatan seperti ini masih ditiru dan digunakan oleh astronom-astronom Eropa pada masa kini. Beberapa di antaranya yakni observatorium Uraniborg (1576) dan observatorium Stierneborg (1584). Tidak hanya dari segi penampilan fisik dan arsitekturnya yang mencontoh observatorium Ulugh Beg, melainkan juga dari sisi kualitas dan kuantitas peralatan, bahkan manajemen operasinya. |
||
== Catatan Kaki == |
== Catatan Kaki == |
||
{{reflist}} |
{{reflist}} |
||
==Referensi== |
== Referensi == |
||
⚫ | |||
⚫ | |||
* O'Connor, John J.; Robertson, Edmund F., "''Ulugh Beg", MacTutor History of Mathematics archive'', University of St Andrews. |
* O'Connor, John J.; Robertson, Edmund F., "''Ulugh Beg", MacTutor History of Mathematics archive'', University of St Andrews. |
||
{{Matematika Islam}} |
|||
{{lifetime|1394|1449}} |
{{lifetime|1394|1449}} |
||
[[Kategori: |
[[Kategori:Dinasti Timuriyah]] |
||
[[Kategori:Astronom Islam]] |
[[Kategori:Astronom Islam]] |
||
[[Kategori:Matematikawan Islam]] |
[[Kategori:Matematikawan Islam]] |
||
[[de:Ulugh Beg] |
|||
[[ar:میرزا محمد طارق بن شاه رخ]] |
|||
[[az:Uluqbəy]] |
|||
[[be:Улугбек]] |
|||
[[bg:Улуг Бег]] |
|||
[[bn:উলুগ বেগ]] |
|||
[[ca:Ulugh Beg]] |
|||
[[cs:Ulugbek]] |
|||
[[da:Ulugh Beg]] |
|||
[[de:Ulugh Beg]] |
|||
[[en:Ulugh Beg]] |
|||
[[eo:Ulugbek]] |
|||
[[es:Ulugh Beg]] |
|||
[[et:Ulugbek]] |
|||
[[fa:الغبیگ]] |
|||
[[fr:Ulugh Beg]] |
|||
[[hu:Ulugbek]] |
|||
[[it:Uluğ Bek]] |
|||
[[ja:ウルグ・ベク]] |
|||
[[kaa:Mırza Ulug'bek]] |
|||
[[kk:Ұлықбек]] |
|||
[[ko:울루그 베그]] |
|||
[[ky:Улугбек]] |
|||
[[la:Ulug Beigus]] |
|||
[[lb:Ulugh Beg]] |
|||
[[nl:Ulug Bey]] |
|||
[[pl:Uług Beg]] |
|||
[[pnb:الغ بیگ]] |
|||
[[pt:Ulugh Beg]] |
|||
[[ru:Улугбек]] |
|||
[[sk:Ulug-beg]] |
|||
[[sl:Ulug-beg]] |
|||
[[sv:Ulug Bek]] |
|||
[[tg:Улуғбек]] |
|||
[[tr:Uluğ Bey]] |
|||
[[uk:Улугбек]] |
|||
[[ur:الغ بیگ]] |
|||
[[uz:Mirzo Ulugʻbek]] |
|||
[[zh:乌鲁伯格]] |
Revisi terkini sejak 2 Agustus 2024 23.52
Nama dalam bahasa asli | (fa) الغبیگ (ar) ميرزا محمد طارق بن شاه رخ وش |
---|---|
Biografi | |
Kelahiran | (fa) میرزا محمد طارق بن شاه رخ 22 Maret 1394 Soltaniyeh |
Kematian | 27 Oktober 1449 (55 tahun) Samarkand |
Tempat pemakaman | Gur-e Amir Galat: Kedua parameter tahun harus terisi! 39°38′54″N 66°58′08″E / 39.6483°N 66.9689°E |
Penguasa monarki Dinasti Timuriyah | |
1447 – 1449 (kematian) ← Shah Rukh – Abdal-Latif Mirza (en) → | |
Data pribadi | |
Agama | Islam |
Kegiatan | |
Pekerjaan | astronom, calligrapher (en) , matematikawan, astrologer (en) |
Murid dari | Qāḍī Zāda al-Rūmī (en) |
Murid | Ali Qushji (en) |
Lain-lain | |
Gelar bangsawan | Bey Galat: Kedua parameter tahun harus terisi! |
Keluarga | Dinasti Timuriyah |
Anak | Abdal-Latif Mirza (en) , Rabiya Sultan Begim (mul) , Abd al-Aziz ibn Ulugh Beg (mul) |
Orang tua | Shah Rukh , Goharshad (en) |
Saudara | Ibrahim Sultan (en) , Baysonqor (en) , Muhammad Juki (en) , Soyurghatmish ibn Shahrukh (en) dan Soyurghatmish ibn Shahrukh (en) |
Ulugh Beg (Bahasa Persia: میرزا محمد طارق بن شاہرخ الغبیگ – Mīrzā Muhammad Tāraghay bin Shāhrukh Uluġ Beg) adalah Sultan Khorasan dan ahli astronomi dan metematika. Ulugh Beg dilahirkan di Soltaniyah, Iran pada tahun 1394 dan meninggal pada tahun 1449 di Samarkand, Uzbekistan.
Sumbangan Ulugh Beg
[sunting | sunting sumber]Ia adalah cucu Timur Leng (Tamerlan) yang disebut sebagai penakluk Asia. Ulugh Beg masih keturunan Genghis Khan; pendiri Bangsa Mongol. Jika Timur Leng dan anggota keluarganya yang lain adalah tentara, maka Ulugh Beg adalah seorang ilmuwan.
Dia diamanahkan ayahnya untuk menjadi raja di daerah Samarkand, Uzbekistan. Sesuai dengan minatnya yang sangat besar terhadap ilmu pengetahuan, dia bangun kota tersebut menjadi sebuah pusat kebudayaan dan ilmu pengetahuan muslim. Di kota Samarkand, ia membangun madrasah atau semacam universitas saat ini, dan mengundang banyak ilmuan untuk melakukan riset. Riset yang dilakukan bukan terbatas pada bidang sastra dan kajian Al Quran saja. Ia bahkan fokus pada penelitian di bidang matematika, trigonometri, dan geometri.
Sampai sekarang bangunan-bangunan dan monumen-monumen peninggalan Ulugh Beg dapat kita lihat di kota Samarkand. Di sanalah ia menulis lirik-lirik syair, buku-buku sejarah dan mengkaji Qur’an. Meskipun demikian, astronomi dan matematika merupakan bidang utama yang sangat menarik perhatiannya. Ia turun tangan secara langsung melakukan kajian dan pengamatan tentang bintang-bintang. Pada tahun 1420 ia membangun sebuah observatorium di Samarkand untuk meneliti planet-planet dan bintang-bintang.
Ulugh Beg membuat gedung pengamatan bintang terbesar di dunia. Gedung itu berupa busur derajat setinggi 40 meter (setinggi gedung 10 lantai). Gedung itulah yang kemudian menjadi observatorium terbesar di dunia. Bersama beberapa sarjana, ia menyusun data-data astronomis, yang dikenal dengan naman Zeij Ulugh Beyj. Zeyj (tabel) tersebut selesai disusun pada tahun 1437 M, dan pada abad 17, zeij ini diterjemahkan ke bahasa Barat.
Di observatorium inilah Ulugh Beg dan timnya mewujudkan cinta mereka kepada Tuhan dengan sungguh-sungguh bekerja dan beribadah. Dari hasil observasi tersebut, mereka menyiapkan tabel-tabel astronomi matahari, bulan, dan planet yang telah diamati dengan tingkat kecermatan tinggi dan akurasinya tidak terlalu jauh berbeda dengan hasil pengamatan astronom modern yang menggunakan berbagai teleskop canggih. Dari hasil pengamatan dan perhitungannya, ia dan timnya juga mengoreksi perhitungan yang pernah dibuat oleh astronom-astronom Romawi seperti Ptolemeus. Hasil-hasil observasi mereka terhimpun antara lain dalam kitab “Zij-i- Djadid-iSultani”[1]
Selain itu, masih banyak kitab-kitab lain yang mereka tulis dalam bahasa Arab. Beberapa hasil karya mereka diterjemahkan oleh astronom Inggris dan Prancis beberapa ratus tahun kemudian. Hal ini menunjukkan bahwa hasil observasi dan perhitungan mereka sangat canggih untuk ukuran zaman itu sehingga datanya masih sangat berguna ratusan tahun kemudian.
Bangunan observatorium Ulugh Beg di Samarkand berwujud sebagai peralatan raksasa yang dirancang sedemikian rupa untuk mengamati bintang-bintang di satu lokasi yang tetap di cakrawala. Interiornya berupa sebuah terowongan batu yang cukup lebar dan panjang di mana pangkalnya berada di bawah tanah dan berujung pada alam terbuka beratapkan langit. Di dalamnya dilengkapi dengan 2 (dua) jeruji batu yang ditempatkan pada posisi tepat sehingga memberi hasil yang maksimal dalam menghitung ketinggian jarak bintang-bintang. Observatorium Ulugh Beg di Samarkand pun terbukti sangat canggih sehingga peralatan seperti ini masih ditiru dan digunakan oleh astronom-astronom Eropa pada masa kini. Beberapa di antaranya yakni observatorium Uraniborg (1576) dan observatorium Stierneborg (1584). Tidak hanya dari segi penampilan fisik dan arsitekturnya yang mencontoh observatorium Ulugh Beg, melainkan juga dari sisi kualitas dan kuantitas peralatan, bahkan manajemen operasinya.
Catatan Kaki
[sunting | sunting sumber]- ^ "Ulugh Beg, Astronom dan Pakar Matematika Dari Samarkand". 21 Juni 2012.
Referensi
[sunting | sunting sumber]- 1847. L. P. E. A. Sedillot (1808–1875). Prolegomenes des Tables astronomiques d’Oloug Beg, publiees avec Notes et Variantes, et precedes d’une Introduction. Paris: F. Didot.
- O'Connor, John J.; Robertson, Edmund F., "Ulugh Beg", MacTutor History of Mathematics archive, University of St Andrews.