Lompat ke isi

Air Bulan: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Fachria marsy68 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Katyusha 97 (bicara | kontrib)
Perbaikan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(10 revisi perantara oleh 9 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{Rapikan}}
{{Rapikan}}

{{Underlinked}}
{{one source}}
{{one source}}
[[Berkas:Chandrayaan1 Spacecraft Discovery Moon Water.jpg|jmpl|ka|350px|Penemuan air di Bulan oleh Chandrayaan-1]]
[[Berkas:Chandrayaan1 Spacecraft Discovery Moon Water.jpg|jmpl|ka|350px|Penemuan air di Bulan oleh Chandrayaan-1]]
'''Air Bulan''' adalah [[air]] yang terlihat di [[bulan]]. [[Ilmuwan]] menemukan adanya air [[magmatik]] atau air yang berasal dari bagian dalam bulan lalu muncul ke permukaan.
[[Berkas:Earth's picture shot from from Chandrayaan 2 on-board LI4 Camera - 1.jpg|jmpl|Air Bulan yang ditemukan oleh pesawat Chandrayaan-1]]
'''Air Bulan''' adalah air yang terlihat di [[Bulan]]. Ilmuwan menemukan adanya air [[magmatik]], air yang berasal dari bagian dalam Bulan dan muncul ke permukaan.


Bukti keberadaan air magmatik tersebut ditemukan dengan bantuan Moon Mineralogy Mapper milik Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) yang ada di wahana milik India, Chandrayaan-1. Rachel Klima, pakar geologi keplanetan dari Johns Hopkins University memublikasikan temuan itu di jurnal Nature Geoscience.
Bukti keberadaan air magmatik tersebut ditemukan dengan bantuan ''Moon Mineralogy Mapper'' milik Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat ([[Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat|NASA]]) yang ada di wahana milik [[India]], Chandrayaan-1. Rachel Klima, pakar [[geologi]] keplanetan dari ''[[Universitas Johns Hopkins|Johns Hopkins University]],'' memublikasikan temuan itu di [[Jurnal ilmiah|jurnal]] ''[[Nature Geoscience]]''.


Keberhasilan pengungkapan air magmatik di Bulan dimulai dari hasil penelitian lima tahun lalu. Saat itu, ilmuwan mengungkap bahwa interior Bulan tidak sekering dugaan. Lalu, ilmuwan juga berhasil menemukan air berupa lapisan tipis yang diduga berasal dari angin Matahari yang menumbuk permukaan Bulan.
Keberhasilan pengungkapan air magmatik di bulan dimulai dari hasil penelitian lima tahun lalu. Saat itu, ilmuwan mengungkap bahwa [[interior]] bulan tidak sekering dugaan. Para ilmuwan juga berhasil menemukan air berupa lapisan tipis yang diduga berasal dari [[angin matahari]] yang menumbuk permukaan bulan.


Memang, penelitian tersebut tidak langsung memberi tanda keberadaan air magmatik. Namun, dari temuan itu, ilmuwan bisa mengidentifikasi tipe batuan di kawah Bulan bernama Bullialdus. Identifikasi membantu memecahkan asal muasal air.
Penelitian tersebut tidak langsung memberi tanda keberadaan air magmatik. Namun, dari temuan itu ilmuwan bisa mengidentifikasi tipe batuan di kawah bulan bernama [[Bullialdus]]. Identifikasi ini membantu memecahkan asal muasal air.


Menurut ilmuwan, tipe batuan di kawah itu disebut norite. Batuan tersebut biasanya mengkristal dan terjebak saat magma keluar dari bagian dalam. Ilmuwan lewat penelitian selanjutnya mengungkap bahwa jenis batuan ini tak cuma ditemukan di kawah Bullialdus.
Menurut ilmuwan, tipe batuan di kawah itu disebut ''norite''. Batuan tersebut biasanya mengkristal dan terjebak saat [[magma]] keluar dari bagian dalam. Ilmuwan, lewat penelitian selanjutnya, mengungkap bahwa jenis batuan ini tidak hanya ditemukan di kawah Bullialdus.


Dalam risetnya, Klima menganalisis lingkungan kawah Bullialdus dengan bantuan Moon Mineralogy Mapper. Terungkap bahwa kawah itu punya kandungan hidroksil lebih banyak dari lingkungannya. Hidroksil ialah molekul yang terdiri atas satu atom oksigen dan satu atom hidrogen, komponen penyusun air.
Dalam risetnya, Klima menganalisis lingkungan kawah Bullialdus dengan bantuan ''Moon Mineralogy Mapper''. Terungkap bahwa kawah itu punya kandungan [[hidroksil]] lebih banyak dari lingkungannya. Hidroksil ialah [[molekul]] yang terdiri atas satu [[atom]] [[oksigen]] dan satu atom [[hidrogen]], komponen penyusun air.


Menurut ilmuwan, wilayah kawah Bullialdus bukan merupakan wilayah yang terpapar angin Matahari. Jadi, bila ada air di tempat itu, asalnya bukan dari tumbukan angin Matahari dan permukaan Bulan. Diduga kuat, hidroksil merupakan bukti adanya air magmatik.
Menurut ilmuwan, wilayah kawah Bullialdus bukan merupakan wilayah yang terpapar angin matahari. Jadi, bila ada air di tempat itu, asalnya bukan dari tumbukan angin matahari dan permukaan bulan. Namun diduga kuat, hidroksil merupakan bukti adanya air magmatik.


Diberitakan Universe Today, keberadaan air magmatik ini menyuguhkan informasi baru akan proses vulkanik dan komposisi internal Bulan. Pemahaman akan hal tersebut akan membantu mengetahui proses pembentukan Bulan serta perubahan proses magmatik.
Keberadaan air magmatik ini menyuguhkan informasi baru akan proses [[Gunung berapi|vulkanik]] dan komposisi internal bulan seperti yang diberitakan ''Universe Today,'' Pemahaman akan hal tersebut akan membantu mengetahui proses pembentukan bulan serta perubahan proses magmatik.


== Lihat pula ==
== Lihat pula ==
Baris 27: Baris 26:
* [[Perusahaan Energi Shackleton]]
* [[Perusahaan Energi Shackleton]]
* [[Air di Mars]]
* [[Air di Mars]]
* [[Tanah bulan]]


== Sumber ==
== Sumber ==
Baris 39: Baris 39:
[[Kategori:Ilmu pengetahuan bulan]]
[[Kategori:Ilmu pengetahuan bulan]]
[[Kategori:Bulan]]
[[Kategori:Bulan]]
[[Kategori:Air]]

Revisi terkini sejak 3 Agustus 2024 12.29


Penemuan air di Bulan oleh Chandrayaan-1

Air Bulan adalah air yang terlihat di bulan. Ilmuwan menemukan adanya air magmatik atau air yang berasal dari bagian dalam bulan lalu muncul ke permukaan.

Bukti keberadaan air magmatik tersebut ditemukan dengan bantuan Moon Mineralogy Mapper milik Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) yang ada di wahana milik India, Chandrayaan-1. Rachel Klima, pakar geologi keplanetan dari Johns Hopkins University, memublikasikan temuan itu di jurnal Nature Geoscience.

Keberhasilan pengungkapan air magmatik di bulan dimulai dari hasil penelitian lima tahun lalu. Saat itu, ilmuwan mengungkap bahwa interior bulan tidak sekering dugaan. Para ilmuwan juga berhasil menemukan air berupa lapisan tipis yang diduga berasal dari angin matahari yang menumbuk permukaan bulan.

Penelitian tersebut tidak langsung memberi tanda keberadaan air magmatik. Namun, dari temuan itu ilmuwan bisa mengidentifikasi tipe batuan di kawah bulan bernama Bullialdus. Identifikasi ini membantu memecahkan asal muasal air.

Menurut ilmuwan, tipe batuan di kawah itu disebut norite. Batuan tersebut biasanya mengkristal dan terjebak saat magma keluar dari bagian dalam. Ilmuwan, lewat penelitian selanjutnya, mengungkap bahwa jenis batuan ini tidak hanya ditemukan di kawah Bullialdus.

Dalam risetnya, Klima menganalisis lingkungan kawah Bullialdus dengan bantuan Moon Mineralogy Mapper. Terungkap bahwa kawah itu punya kandungan hidroksil lebih banyak dari lingkungannya. Hidroksil ialah molekul yang terdiri atas satu atom oksigen dan satu atom hidrogen, komponen penyusun air.

Menurut ilmuwan, wilayah kawah Bullialdus bukan merupakan wilayah yang terpapar angin matahari. Jadi, bila ada air di tempat itu, asalnya bukan dari tumbukan angin matahari dan permukaan bulan. Namun diduga kuat, hidroksil merupakan bukti adanya air magmatik.

Keberadaan air magmatik ini menyuguhkan informasi baru akan proses vulkanik dan komposisi internal bulan seperti yang diberitakan Universe Today, Pemahaman akan hal tersebut akan membantu mengetahui proses pembentukan bulan serta perubahan proses magmatik.

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]