Lompat ke isi

AKR Corporindo: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
k clean up
Xvroster (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
 
(9 revisi perantara oleh 9 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{Infobox company
{{Infobox company
| name = PT AKR Corporindo Tbk
| name = PT AKR Corporindo Tbk
| former_name = PT Aneka Kimia Raya <small>(1977-2004)</small>
| former_name = PT Aneka Kimia Raya Tbk <small>(1977-2004)</small>
| logo =
| logo = Logo AKR Corporindo.png
| logo_size =
| logo_size = 150px
| image =
| image =
| image_size =
| image_size =
| image_caption =
| image_caption =
| type = [[Perseroan terbatas]]
| type = [[Perseroan terbatas]] [[perusahaan terbuka|terbuka]]
| traded_as = {{IDX|AKRA}}
| traded_as = {{IDX|AKRA}}<br/>Komponen [[LQ45]]
| industry = [[Minyak bumi]]
| industry = [[Minyak bumi]]
| foundation = {{Start date and age|df=yes|1977|11|28}}
| foundation = {{Start date and age|df=yes|1977|11|28}}
Baris 16: Baris 16:
| location = [[Jakarta]], [[Indonesia]]
| location = [[Jakarta]], [[Indonesia]]
| locations =
| locations =
| key_people = Soegiarto Adikoesoemo (Presiden Komisaris)<br/>[[Haryanto Adikoesoemo]] (Presiden Direktur)
| key_people = [[Haryanto Adikoesoemo]]<ref name="direksi">{{Cite web|url=https://www.akr.co.id/board-of-commissioners-directors|title=Komisaris & Direksi|publisher=PT AKR Corporindo Tbk|language=id|access-date=16 Januari 2022}}</ref><br/>([[Direktur Utama]])<br/>[[Soegiarto Adikoesoemo]]<ref name="direksi"/><br/>([[Komisaris Utama]])
| brands = {{hlist|Uloid|Hofmann|Hopelon|Uramin}}
| brands = {{hlist|Uloid|Hofmann|Hopelon|Uramin}}
| products = [[Perekat]]
| products = [[Perekat]]
| services = {{hlist|Perdagangan dan distribusi [[bahan bakar minyak]], [[bahan kimia]], dan [[pelumas]]|[[Logistik]]|Pengelolaan [[kawasan industri]]}}
| services = {{hlist|Perdagangan dan distribusi [[bahan bakar minyak]], [[bahan kimia]], dan [[pelumas]]|[[Logistik]]|Pengelolaan [[kawasan industri]]}}
| revenue = [[Rupiah Indonesia|Rp]] 17,716 triliun <small>(2020)</small><ref name=annual/>
| revenue = {{decrease}} Rp 42 triliun (2023)
| net_income = {{increase}} Rp 2,7 triliun (2023)
| net_income = [[Rupiah Indonesia|Rp]] 972 milyar <small>(2020)</small><ref name="annual">{{Cite web|url=https://www.akr.co.id/storage/reports/PoNVNhLBz0h8iUDja8tKJ4P7IaKW6j3z2VZpUyns.pdf|title=Laporan Tahunan 2020|publisher=PT AKR Corporindo Tbk|language=id|access-date=16 Januari 2022}}</ref>
| owner = PT [[Arthakencana Rayatama]]
| owner = PT Arthakencana Rayatama (60,17%)
| assets = [[Rupiah Indonesia|Rp]] 18,684 triliun <small>(2020)</small><ref name=annual/>
| assets = {{increase}} Rp 30,2 triliun (2023)
| equity = [[Rupiah Indonesia|Rp]] 10,556 triliun <small>(2020)</small><ref name=annual/>
| equity = {{increase}} Rp 14 triliun (2023)
| num_employees = 2.545 <small>(2020)</small><ref name="annual"/>
| num_employees = 2.813 (2023)
| subsid = PT Usaha Era Pratama Nusantara<br/>PT Andahanesa Abadi<br/>PT Arjuna Utama Kimia<br/>PT Anugerah Karya Raya<br/>PT Jakarta Tank Terminal<br/>PT AKR Sea Transport<br/>PT AKR Niaga Indonesia<br/>PT AKR Transportasi Indonesia<br/>PT Anugerah Krida Retailindo
| subsid = PT Usaha Era Pratama Nusantara<br/>PT Andahanesa Abadi<br/>PT Arjuna Utama Kimia<br/>PT Anugerah Karya Raya<br/>PT Jakarta Tank Terminal<br/>PT AKR Sea Transport<br/>PT AKR Niaga Indonesia<br/>PT AKR Transportasi Indonesia<br/>PT Anugerah Krida Retailindo
| homepage = {{URL|akr.co.id }}
| slogan =
| homepage = {{URL|www.akr.co.id}}
}}
}}


'''PT AKR Corporindo Tbk''' adalah sebuah perusahaan perdagangan olahan [[minyak bumi]] yang berkantor pusat di [[Jakarta]]. Untuk mendukung kegiatan bisnisnya, hingga akhir tahun 2020, perusahaan ini memiliki 13 kantor cabang dan 20 fasilitas penyimpanan yang tersebar di seluruh Indonesia.<ref name="annual"/><ref name="profil"/>
'''AKR Corporindo''' adalah sebuah perusahaan perdagangan olahan [[minyak bumi]] yang berkantor pusat di [[Jakarta]]. Untuk mendukung kegiatan bisnisnya, hingga akhir tahun 2020, perusahaan ini memiliki 13 kantor cabang dan 20 fasilitas penyimpanan yang tersebar di seluruh Indonesia.<ref name="annual"/><ref name="profil"/>


== Sejarah ==
== Sejarah ==
Perusahaan ini memulai sejarahnya di [[Surabaya]] pada tahun 1960 sebagai sebuah bisnis perdagangan kimia dasar. Pada tanggal 28 November 1977, bisnis tersebut resmi didaftarkan sebagai sebuah [[perseroan terbatas]] dengan nama '''PT Aneka Kimia Raya''' (AKR). Pada tahun 1980, perusahaan ini mulai membangun tangki penyimpanan kimia dasar dan gudang di beberapa pelabuhan di Indonesia. Perusahaan ini kemudian memindahkan kantor pusatnya ke [[Jakarta]]. Pada tanggal 3 Oktober 1994, perusahaan ini resmi melantai di [[Bursa Efek Indonesia]]. Pada tanggal 23 September 2004, karena tidak lagi hanya berbisnis di bidang perdagangan bahan kimia, perusahaan ini pun mengubah namanya menjadi seperti sekarang. Perusahaan ini kemudian mengakuisisi mayoritas saham pabrik [[sorbitol]] milik Sorini dan Khalista. Pada tahun 2005, perusahaan ini menjadi perusahaan
Perusahaan ini memulai sejarahnya di [[Surabaya]], [[Jawa Timur]]. Pada tahun 1960, perusahaan ini berperan sebagai sebuah bisnis perdagangan kimia dasar. Pada tanggal 28 November 1977, bisnis tersebut resmi didaftarkan sebagai sebuah [[perseroan terbatas]] dengan nama '''PT Aneka Kimia Raya''' (AKR). Pada tahun 1980, perusahaan ini mulai membangun tangki penyimpanan kimia dasar dan gudang di beberapa pelabuhan di Indonesia. Perusahaan ini kemudian memindahkan kantor pusatnya ke [[Jakarta]]. Pada tanggal 3 Oktober 1994, perusahaan ini resmi melantai di [[Bursa Efek Indonesia]]. Pada tanggal 23 September 2004, karena tidak lagi hanya berbisnis di bidang perdagangan bahan kimia, perusahaan ini pun mengubah namanya menjadi seperti sekarang. Perusahaan ini kemudian mengakuisisi mayoritas saham pabrik [[sorbitol]] milik Sorini dan Khalista. Pada tahun 2005, perusahaan ini menjadi perusahaan swasta nasional pertama yang mendistribusikan bahan bakar minyak (BBM) non-subsidi di Indonesia. Pada tahun 2006, perusahaan ini mengakuisisi sejumlah pelabuhan sungai di [[Tiongkok]]. Perusahaan ini kemudian membeli kapal pengangkut BBM pertamanya, yakni SPOB AKRA-10. Pada tahun 2010, AKR menjadi perusahaan swasta nasional pertama yang mendistribusikan BBM bersubsidi di Indonesia, dengan mengoperasikan Stasiun Pengisian BBM Kendaraan Bermotor (SPBKB) dan Stasiun Pengisian BBM Nelayan (SPBN).

swasta nasional pertama yang mendistribusikan bahan bakar minyak (BBM) non-subsidi di Indonesia. Pada tahun 2006, perusahaan ini mengakuisisi sejumlah pelabuhan sungai di [[Tiongkok]]. Perusahaan ini kemudian membeli kapal pengangkut BBM pertamanya, yakni SPOB AKRA-10. Pada tahun 2010, AKR menjadi perusahaan swasta nasional pertama yang mendistribusikan BBM bersubsidi di Indonesia, dengan mengoperasikan Stasiun Pengisian BBM Kendaraan Bermotor (SPBKB) dan Stasiun Pengisian BBM Nelayan (SPBN). Pada bulan April 2010, melalui PT Jakarta Tank Terminal (JTT) yang didirikan bersama [[Vopak]], perusahaan ini mulai mengoperasikan fase 1 dari terminal tangki penyimpanan BBM yang terletak di [[Tanjung Priok (disambiguasi)|Tanjung Priok]]. Pada tahun 2013, bersama [[Pelindo III]], perusahaan ini mulai mengembangkan [[Java Integrated Industrial and Port Estate]] (JIIPE) yang mengintegrasikan kawasan industri dengan pelabuhan laut dalam di [[Gresik]], [[Jawa Timur]]. Pada tahun 2016, perusahaan ini meneken perjanjian [[joint venture]] untuk dapat mendistribusikan [[avtur]]. Pada tahun 2017, [[BP]] bermitra dengan perusahaan ini untuk dapat memperdagangkan BBM di Indonesia. Perusahaan ini kemudian juga mulai mendistribusikan pelumas buatan [[Castrol]]. Perusahaan ini lalu men[[divestasi]] Pelabuhan Guigang di Tiongkok. Pada tahun 2018, perusahaan ini ditetapkan sebagai Badan Usaha Pelaksana Penyediaan dan Pendistribusian Jenis BBM Tertentu (P3JBT) selama 5 tahun. Perusahaan ini kemudian melelang lahan pabrik sorbitol milik Khalista di Tiongkok. JTT juga memulai proyek pengembangan fase 2A, sehingga kapasitas terminal tangki penyimpanannya dapat meningkat sebesar 100.000 KL. Perusahaan ini kemudian meresmikan SPBU BP AKR pertama di Indonesia, yakni di De Latinos, [[Serpong]]. Pada tahun 2019, perusahaan ini menyerahkan lahan seluas 103 hektar di JIIPE kepada [[Freeport Indonesia]] untuk dijadikan lokasi smelter. Kemudian melalui PT Berkah Kawasan Manyar Sejahtera, perusahaan ini dan Waskita Bumi Wira meneken [[nota kesepahaman]] mengenai pembangunan jalan tol akses JIIPE. Perusahaan ini lalu membuka terminal avtur Air BP-AKR pertama di Indonesia, yakni di [[Morowali]]. Pada tahun 2020, BP-AKR dan Citinine meneken perjanjian untuk membangun SPBU DODO di [[Jawa Timur]]. Bersama [[Petronas Chemicals Group]], perusahaan ini juga mendirikan sebuah [[perusahaan patungan]] untuk dapat mendistribusikan bahan kimia di Indonesia.<ref name="annual"/><ref name="profil">{{Cite web|url=https://www.akr.co.id/overview|title=Profil Perusahaan|publisher=PT AKR Corporindo Tbk|language=id|access-date=16 Januari 2022}}</ref>
Pada bulan April 2010, melalui PT [[Jakarta Tank Terminal]] (JTT) yang didirikan bersama [[Vopak]], perusahaan ini mulai mengoperasikan fase 1 dari terminal tangki penyimpanan BBM yang terletak di [[Tanjung Priok (disambiguasi)|Tanjung Priok]]. Pada tahun 2013, bersama [[Pelindo III]], perusahaan ini mulai mengembangkan [[Java Integrated Industrial and Port Estate]] (JIIPE) yang mengintegrasikan kawasan industri dengan pelabuhan laut dalam di [[Gresik]], [[Jawa Timur]]. Pada tahun 2016, perusahaan ini meneken perjanjian [[joint venture]] untuk dapat mendistribusikan [[avtur]]. Pada tahun 2017, [[BP]] bermitra dengan perusahaan ini untuk dapat memperdagangkan BBM di Indonesia. Perusahaan ini kemudian juga mulai mendistribusikan pelumas buatan [[Castrol]]. Perusahaan ini lalu men[[divestasi]] Pelabuhan Guigang di Tiongkok. Pada tahun 2018, perusahaan ini ditetapkan sebagai Badan Usaha Pelaksana Penyediaan dan Pendistribusian Jenis BBM Tertentu (P3JBT) selama 5 tahun. Perusahaan ini kemudian melelang lahan pabrik sorbitol milik Khalista di Tiongkok. JTT juga memulai proyek pengembangan fase 2A, sehingga kapasitas terminal tangki penyimpanannya dapat meningkat sebesar 100.000 KL.

Perusahaan ini kemudian meresmikan SPBU BP AKR pertama di Indonesia, yakni di De Latinos, [[Serpong, Tangerang Selatan]], [[Banten]]. Pada tahun 2019, perusahaan ini menyerahkan lahan seluas 103 hektar di JIIPE kepada [[Freeport Indonesia]] untuk dijadikan lokasi smelter. Kemudian melalui PT [[Berkah Kawasan Manyar Sejahtera]], perusahaan ini dan PT [[Waskita Bumi Wira]] meneken [[nota kesepahaman]] mengenai pembangunan jalan tol akses JIIPE. Perusahaan ini lalu membuka terminal avtur Air BP-AKR pertama di Indonesia, yakni di [[Morowali]]. Pada tahun 2020, BP-AKR dan Citinine meneken perjanjian untuk membangun SPBU DODO di [[Jawa Timur]]. Bersama [[Petronas Chemicals Group]], perusahaan ini juga mendirikan sebuah [[perusahaan patungan]] untuk dapat mendistribusikan bahan kimia di Indonesia.<ref name="annual" /><ref name="profil">{{Cite web|url=https://www.akr.co.id/overview|title=Profil Perusahaan|publisher=PT AKR Corporindo Tbk|language=id|access-date=16 Januari 2022}}</ref>


== Referensi ==
== Referensi ==
Baris 45: Baris 47:


[[Kategori:Perusahaan Indonesia]]
[[Kategori:Perusahaan Indonesia]]


{{perusahaan-stub}}

Revisi terkini sejak 4 Agustus 2024 13.32

PT AKR Corporindo Tbk
Sebelumnya
PT Aneka Kimia Raya Tbk (1977-2004)
Perseroan terbatas terbuka
Kode emitenIDX: AKRA
Komponen LQ45
IndustriMinyak bumi
Didirikan28 November 1977; 46 tahun lalu (1977-11-28)
PendiriSoegiarto Adikoesoemo
Kantor pusatJakarta, Indonesia
Wilayah operasi
Indonesia
Tokoh kunci
Soegiarto Adikoesoemo (Presiden Komisaris)
Haryanto Adikoesoemo (Presiden Direktur)
ProdukPerekat
Merek
  • Uloid
  • Hofmann
  • Hopelon
  • Uramin
Jasa
PendapatanPenurunan Rp 42 triliun (2023)
Kenaikan Rp 2,7 triliun (2023)
Total asetKenaikan Rp 30,2 triliun (2023)
Total ekuitasKenaikan Rp 14 triliun (2023)
PemilikPT Arthakencana Rayatama (60,17%)
Karyawan
2.813 (2023)
Anak usahaPT Usaha Era Pratama Nusantara
PT Andahanesa Abadi
PT Arjuna Utama Kimia
PT Anugerah Karya Raya
PT Jakarta Tank Terminal
PT AKR Sea Transport
PT AKR Niaga Indonesia
PT AKR Transportasi Indonesia
PT Anugerah Krida Retailindo
Situs webakr.co.id

AKR Corporindo adalah sebuah perusahaan perdagangan olahan minyak bumi yang berkantor pusat di Jakarta. Untuk mendukung kegiatan bisnisnya, hingga akhir tahun 2020, perusahaan ini memiliki 13 kantor cabang dan 20 fasilitas penyimpanan yang tersebar di seluruh Indonesia.[1][2]

Perusahaan ini memulai sejarahnya di Surabaya, Jawa Timur. Pada tahun 1960, perusahaan ini berperan sebagai sebuah bisnis perdagangan kimia dasar. Pada tanggal 28 November 1977, bisnis tersebut resmi didaftarkan sebagai sebuah perseroan terbatas dengan nama PT Aneka Kimia Raya (AKR). Pada tahun 1980, perusahaan ini mulai membangun tangki penyimpanan kimia dasar dan gudang di beberapa pelabuhan di Indonesia. Perusahaan ini kemudian memindahkan kantor pusatnya ke Jakarta. Pada tanggal 3 Oktober 1994, perusahaan ini resmi melantai di Bursa Efek Indonesia. Pada tanggal 23 September 2004, karena tidak lagi hanya berbisnis di bidang perdagangan bahan kimia, perusahaan ini pun mengubah namanya menjadi seperti sekarang. Perusahaan ini kemudian mengakuisisi mayoritas saham pabrik sorbitol milik Sorini dan Khalista. Pada tahun 2005, perusahaan ini menjadi perusahaan swasta nasional pertama yang mendistribusikan bahan bakar minyak (BBM) non-subsidi di Indonesia. Pada tahun 2006, perusahaan ini mengakuisisi sejumlah pelabuhan sungai di Tiongkok. Perusahaan ini kemudian membeli kapal pengangkut BBM pertamanya, yakni SPOB AKRA-10. Pada tahun 2010, AKR menjadi perusahaan swasta nasional pertama yang mendistribusikan BBM bersubsidi di Indonesia, dengan mengoperasikan Stasiun Pengisian BBM Kendaraan Bermotor (SPBKB) dan Stasiun Pengisian BBM Nelayan (SPBN).

Pada bulan April 2010, melalui PT Jakarta Tank Terminal (JTT) yang didirikan bersama Vopak, perusahaan ini mulai mengoperasikan fase 1 dari terminal tangki penyimpanan BBM yang terletak di Tanjung Priok. Pada tahun 2013, bersama Pelindo III, perusahaan ini mulai mengembangkan Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE) yang mengintegrasikan kawasan industri dengan pelabuhan laut dalam di Gresik, Jawa Timur. Pada tahun 2016, perusahaan ini meneken perjanjian joint venture untuk dapat mendistribusikan avtur. Pada tahun 2017, BP bermitra dengan perusahaan ini untuk dapat memperdagangkan BBM di Indonesia. Perusahaan ini kemudian juga mulai mendistribusikan pelumas buatan Castrol. Perusahaan ini lalu mendivestasi Pelabuhan Guigang di Tiongkok. Pada tahun 2018, perusahaan ini ditetapkan sebagai Badan Usaha Pelaksana Penyediaan dan Pendistribusian Jenis BBM Tertentu (P3JBT) selama 5 tahun. Perusahaan ini kemudian melelang lahan pabrik sorbitol milik Khalista di Tiongkok. JTT juga memulai proyek pengembangan fase 2A, sehingga kapasitas terminal tangki penyimpanannya dapat meningkat sebesar 100.000 KL.

Perusahaan ini kemudian meresmikan SPBU BP AKR pertama di Indonesia, yakni di De Latinos, Serpong, Tangerang Selatan, Banten. Pada tahun 2019, perusahaan ini menyerahkan lahan seluas 103 hektar di JIIPE kepada Freeport Indonesia untuk dijadikan lokasi smelter. Kemudian melalui PT Berkah Kawasan Manyar Sejahtera, perusahaan ini dan PT Waskita Bumi Wira meneken nota kesepahaman mengenai pembangunan jalan tol akses JIIPE. Perusahaan ini lalu membuka terminal avtur Air BP-AKR pertama di Indonesia, yakni di Morowali. Pada tahun 2020, BP-AKR dan Citinine meneken perjanjian untuk membangun SPBU DODO di Jawa Timur. Bersama Petronas Chemicals Group, perusahaan ini juga mendirikan sebuah perusahaan patungan untuk dapat mendistribusikan bahan kimia di Indonesia.[1][2]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ a b Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama annual
  2. ^ a b "Profil Perusahaan". PT AKR Corporindo Tbk. Diakses tanggal 16 Januari 2022. 

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]