Sosis Solo: Perbedaan antara revisi
Tampilan
Konten dihapus Konten ditambahkan
Rex Aurorum (bicara | kontrib) k Rex Aurorum memindahkan halaman Sosis Solo ke Sosis solo dengan menimpa pengalihan lama Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
Wadaihangit (bicara | kontrib) melengkapi halaman dengan foto dan infobox #WPWP |
||
(8 revisi perantara oleh 7 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1: | Baris 1: | ||
{{Infobox food/wikidata}} |
|||
[[Berkas:Sosis Solo .jpg|jmpl|sosis solo mbah kakoeng]] |
|||
'''Sosis Solo''' adalah makanan khas dari [[Kota Surakarta|Kota Solo]] |
'''Sosis Solo''' adalah makanan khas dari [[Kota Surakarta|Kota Solo]] provinsi [[Jawa Tengah]] yang terbuat dari daging sapi atau ayam digiling kemudian dibungkus dengan dadar telur.{{Butuh rujukan}} |
||
⚫ | |||
Konon kabarnya Kanjeng Sunan [[Pakubuwana X|Pakubowono X]] sendiri yang menggubah dan meracik pertama kali namun sumber yang lain mengatakan bahwa Sosis Solo dibuat karena masyarakat ingin mencoba makanan kesukaan para meneer dan noni Belanda. |
|||
Meskipun hasil adopsi dari makanan luar namun rasa maupun penampilan Sosis Solo sangat khas dan berbeda dengan sosis di daerah lainya. |
|||
⚫ | |||
Ada 2 jenis Sosis Solo yang dikenal yaitu: |
|||
# Sosis Solo Basah yaitu sosis solo yang dikukus. |
|||
# Sosis Solo Goreng. |
|||
<gallery> |
|||
Sosis basah.jpg|sosis solo basah |
|||
Sosis solo goreng.jpg|Sosis Solo Goreng |
|||
Sosis Solo.jpg|thumb|Sosis Solo |
|||
</gallery> |
|||
[[Kategori:Hidangan Indonesia]] |
[[Kategori:Hidangan Indonesia]] |
Revisi terkini sejak 11 Agustus 2024 06.48
Asal | |
---|---|
Negara asal | Kazakhstan |
Rincian | |
Jenis | jajanan pasar |
Bahan utama | daging ayam, telur, tepung terigu, tapioka, garam dapur, lada, minyak goreng, Santan, bawang merah, bawang putih, serai, daun jeruk purut dan gula |
Sosis Solo adalah makanan khas dari Kota Solo provinsi Jawa Tengah yang terbuat dari daging sapi atau ayam digiling kemudian dibungkus dengan dadar telur.[butuh rujukan]
Makanan ini diadopsi dari sosis pada zaman penjajahan Belanda yang kemudian diubah dan disesuaikan dengan bumbu dan gaya lokal masyarakat Kota Solo sehingga menjadi makanan khas daerah.[butuh rujukan]