Lompat ke isi

Hanbal bin Ishaq: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Atlantic306 (bicara | kontrib)
infobox image format
 
(23 revisi perantara oleh satu pengguna lainnya tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
'''Hanbal bin Ishaq bin Hanbal bin Hilal Asy Syaibani Al Baghdadi''' ( [[Bahasa Arab]] :{{Lang|ar| حنبل بن إسحاق بن حنبل }}) merupakan seorang ulama hadis (''muhaddis''), [[Mazhab Hambali|alim-ulama Hanabilah]] dan merupakan murid sekaligus sepupu dari pendiri [[Mazhab Hambali]], [[Imam Ahmad|Imam Ahmad bin Hanbal Asy-Syaibani]]. Ayahnya, Ishaq bin Hanbal merupakan paman dari [[Imam Ahmad]] dari jalur ayah ( ''Ishaq bin Hanbal merupakan adik dari ayah Imam Ahmad, Muhammad bin Hanbal'' ) dan juga merupakan seorang ulama dari kalangan keluarga Asy-Syaibani. Ia wafat pada usia sekitar 80 tahun pada bulan Jumadil Awwal di [[Kegubernuran Wasith|Wasith]], [[Kekhalifahan Abbasiyah]] (''sekarang diwakili oleh [[Irak]]'')-(''ia lahir pada sekitaran sebelum tahun 200 H'')
{{Infobox_Ulama Muslim
{{Infobox_Ulama Muslim
| honorific_prefix = Al Imam Hanbal bin Ishaq Asy-Syaibani
| honorific_prefix = Al Imam Hanbal bin Ishaq Asy-Syaibani
| title = ''Al Imam''
| title = ''Al Imam''
| image =
| image = Hanbal ibn Ishaq Asy-Syaibani Al Baghdadi.jpg
| caption =Ulama Hadis, ulama Hanabilah dan sepupu dari Imam Ahmad
| region = [[Baghdad]], [[Kekhalifahan Abbasiyah]] ( sekarang [[Irak]] ), lalu ke daerah [[Kegubernuran Wasith|Wasith]] yang jaraknya sekitar 180 km dari [[Baghdad]]
| region = [[Baghdad]], [[Kekhalifahan Abbasiyah]] ( sekarang [[Irak]] ), lalu ke daerah [[Kegubernuran Wasith|Wasith]] yang jaraknya sekitar 180 km dari [[Baghdad]]
| era = [[Zaman Keemasan Islam]], sekitar Abad 2 Hijriah
| era = [[Zaman Keemasan Islam]], sekitar Abad 2 Hijriah
Baris 20: Baris 20:
| influences =
| influences =
[[Imam Ahmad bin Hanbal]]
[[Imam Ahmad bin Hanbal]]
*Ali bin Al Madini
*Sulaiman bin Harb
*Abu Al Walid At Tayalisi
*Affan bin Muslim
*Abdullah bin Abi Bakar Al Ataki
*Abu Al Walid At Tayalisi
*Ja'far bin Muhammad bin Isa At Taba'
| influenced =
| influenced =
Abdullah bin Ahmad bin Hanbal
*Ali bin Isa bin Yazid
*Zuhair bin Shalih bin Ahmad Asy-Syaibani
*Ahmad bin Muhammad bin Harun bin Yazid
*Husein bin Muhammad bin Maudud bin Hammad
*Hamzah bin Al Qasim
*Abdullah bin Hanbal bin Ishaq bin Hanbal bin Hilal Asy-Syaibani (''putranya'')
| notable_ideas = *Penerus dasar-dasar [[Mazhab Hambali]]
| notable_ideas = *Penerus dasar-dasar [[Mazhab Hambali]]
| works =
| works =
|parents = *Ishaq bin Hanbal Asy-Syaibani (ayah)
|parents = *Ishaq bin Hanbal Asy-Syaibani (ayah)
|children=
|children=
*Abdullah bin Hanbal bin Ishaq bin Hanbal Asy-Syaibani (anak laki-laki)
|relatives=
|relatives=
*[[Imam Ahmad|Imam Ahmad bin Muhammad bin Hanbal Asy-Syaibani]] (sepupu laki-laki)
*[[Imam Ahmad|Imam Ahmad bin Muhammad bin Hanbal Asy-Syaibani]] (sepupu laki-laki)
Baris 39: Baris 40:
*[[Shalih bin Ahmad|Shalih bin Ahmad bin Muhammad bin Hanbal Asy-Syaibani]] (keponakan laki-laki)
*[[Shalih bin Ahmad|Shalih bin Ahmad bin Muhammad bin Hanbal Asy-Syaibani]] (keponakan laki-laki)
}}
}}
'''Hanbal bin Ishaq bin Hanbal bin Hilal Asy Syaibani Al Baghdadi''' ( [[Bahasa Arab]] :{{Lang|ar| حنبل بن إسحاق بن حنبل }}) merupakan seorang ulama hadis (''muhaddis''), [[Mazhab Hambali|alim-ulama Hanabilah]] dan merupakan murid sekaligus sepupu dari pendiri [[Mazhab Hambali]], [[Imam Ahmad|Imam Ahmad bin Hanbal Asy-Syaibani]]. Ayahnya, Ishaq bin Hanbal merupakan paman dari [[Imam Ahmad]] dari jalur ayah ( ''Ishaq bin Hanbal merupakan adik dari ayah Imam Ahmad, Muhammad bin Hanbal'' ) dan juga merupakan seorang ulama dari kalangan keluarga Asy-Syaibani. Ia wafat pada usia sekitar 80 tahun pada bulan Jumadil Awwal di [[Kegubernuran Wasith|Wasith]], [[Kekhalifahan Abbasiyah]] (''sekarang diwakili oleh [[Irak]]'')-(''ia lahir pada sekitaran sebelum tahun 200 H'')<ref>[https://old.shamela.ws/index.php/author/515]"حنبل بن إسحاق"</ref>



==Biografi & Kisahnya==
==Biografi & Kisahnya==


===Sepupunya Sang Imamnya Baghdad===
===Sepupunya Sang Imamnya Baghdad===
Ia lahir di kota [[Baghdad]] pada sekitaran sebelum tahun 200 H. Ia lahir ketika sepupunya sudah dikenal di kota [[Baghdad]] sebagai salah satu alim ulama fiqih dan hadis serta aqidah yang banyak belajar dari ulama terkemuka di Baghdad maupun luar Baghdad. Ia berasal dari keluarga Syaibani (''keturunan Syaiban bin Dzuhl Adz Dzuhili''), dengan ayahnya, Ishaq bin Hanbal Asy-Syaibani yang merupakan paman dari [[Imam Ahmad bin Hanbal]] yang usianya ayahnya berbeda sekitar 3 tahun dari [[Imam Ahmad]]. Ini yang menjelaskan mengapa usia Hanbal bin Ishaq berbeda jauh dengan Imam Ahmad.
Ia lahir di kota [[Baghdad]] pada sekitaran sebelum tahun 200 H. Ia lahir ketika sepupunya sudah dikenal di kota [[Baghdad]] sebagai salah satu alim ulama fiqih dan hadis serta aqidah yang banyak belajar dari ulama terkemuka dan mahsyur akan keilmuannya di [[Baghdad]] maupun luar [[Baghdad]]. Ia berasal dari keluarga Syaibani (''keturunan Syaiban bin Dzuhl Adz Dzuhili''), dengan ayahnya, Ishaq bin Hanbal Asy-Syaibani yang merupakan paman dari [[Imam Ahmad bin Hanbal]] yang usianya ayahnya berbeda sekitar 3 tahun dari [[Imam Ahmad]]. Ini yang menjelaskan mengapa usia Hanbal bin Ishaq berbeda jauh dengan Imam Ahmad.<ref>[https://shamela.ws/author/515]"حنبل بن إسحاق"</ref>


===Bersama keluarga melawan Mu'tazilah===
===Bersama keluarga melawan Mu'tazilah===
Selayaknya keluarga Syaibani lainnya, Hanbal bin Ishaq juga memerangi [[mu'tazilah]] bersama dengan [[Imam Ahmad]] dan [[Shalih bin Ahmad|Imam Shalih]] serta ayahnya, Ishaq bin Hanbal. Mereka bersepakat bersama mengatakan bahwa pemikiran [[mu'tazilah]] telah merusak dan meracuni umat Islam dikarenakan syubhat yang membuat umat Islam menjadi kebingungan tentang mana yang benar dan mana yang batil dan sesat lagi menyesatkan.
Selayaknya keluarga Syaibani lainnya, Hanbal bin Ishaq juga memerangi [[mu'tazilah]] bersama dengan [[Imam Ahmad]] dan [[Shalih bin Ahmad|Imam Shalih]] serta ayahnya, Ishaq bin Hanbal. Mereka bersepakat bersama mengatakan bahwa pemikiran [[mu'tazilah]] telah merusak dan meracuni umat Islam dikarenakan syubhat yang membuat umat Islam menjadi kebingungan tentang mana yang benar dan mana yang batil dan sesat lagi menyesatkan. Hanbal bin Ishaq bersama keluarga Syaibani lainnya berkeyakinan bahwa Al Qur'an bukan mahluk, Allah memiliki tangan dan wajah, dan manusia dapat melihat wajah Allah di akhirat nanti dan berbagai macam isu syubhat lainnya yang dilontarkan oleh orang-orang mu'tazilah di khalayak umum saat itu. Semua aqidah yang diyakini oleh Hanbal bin Ishaq bersandar kepada apa-apa yang telah para salaf tetapkan, sehingga Hanbal bin Ishaq teguh akan pendiriannya berdiri di atas aqidah dan manhaj Rasul, sahabat Nabi dan para Tabi'in serta Tabi'ut Tabi'in.<ref>[https://hadith.islam-db.com/narrators/15973/%D8%AD%D9%86%D8%A8%D9%84-%D8%A8%D9%86-%D8%A5%D8%B3%D8%AD%D8%A7%D9%82-%D8%A8%D9%86-%D8%AD%D9%86%D8%A8%D9%84-%D8%A8%D9%86-%D9%87%D9%84%D8%A7%D9%84...]"معلومات عن الراوي"</ref>


===Perwakilan keluarga di Wasith===
===Perwakilan keluarga di Wasith===
Setelah wafatnya [[Imam Ahmad]] pada sekitaran tahun 855 M, Hanbal tinggal di [[Baghdad]] untuk beberapa saat, sebelum akhirnya memutuskan untuk pergi ke [[Kegubernuran Wasith|Wasith]]. Sebuah daerah yang berjarak sekitar 160-180 km dari [[Baghdad]] ke arah tenggara. Para alim-ulama mendengar kabar kematian Abu Ali alias Al Imam Hanbal dari Wasith saat itu, dan kabar wafatnya diterima pad sekitaran bulan Jumadil Awwal tahun 273 Hijriah (sekitar tahun 886 M) di usianya yang menginjak sekitar 80 tahun-an.
Setelah wafatnya [[Imam Ahmad]] pada sekitaran tahun 855 M, Hanbal tinggal di [[Baghdad]] untuk beberapa saat, sebelum akhirnya memutuskan untuk pergi ke [[Kegubernuran Wasith|Wasith]]. Sebuah daerah yang berjarak sekitar 160-180 km dari [[Baghdad]] ke arah tenggara. Para alim-ulama mendengar kabar kematian Abu Ali alias Al Imam Hanbal dari [[Kegubernuran Wasith|Wasith]] saat itu, dan kabar wafatnya diterima pad sekitaran bulan Jumadil Awwal tahun 273 Hijriah (''sekitar tahun 886 M'') di usianya yang menginjak sekitar 80 tahun-an.<ref>[https://tarajm.com/people/23558]"حنبل بن إسحاق بن حنبل بن هلال بن أسد أبي علي الشيباني"</ref>


==Nasabnya==
==Nasabnya==
Baris 56: Baris 59:
''Hanbal bin Ishaq bin Hanbal bin Hilal bin Asad bin Idris bin 'Abdillah bin Hayyan bin 'Abdillah bin Anas bin 'Auf bin Qasith bin Mazin bin Syaiban bin Dzuhl bin Tsa'labah bin Ukanah bin Sha'b bin 'Ali bin Bakr bin Wa'il bin Qasith bin Hanab bin 'Aqsha bin Da'mi bin Jadilah bin Asad bin Rabi'ah bin Nizar bin Ma'ad bin Adnan''.
''Hanbal bin Ishaq bin Hanbal bin Hilal bin Asad bin Idris bin 'Abdillah bin Hayyan bin 'Abdillah bin Anas bin 'Auf bin Qasith bin Mazin bin Syaiban bin Dzuhl bin Tsa'labah bin Ukanah bin Sha'b bin 'Ali bin Bakr bin Wa'il bin Qasith bin Hanab bin 'Aqsha bin Da'mi bin Jadilah bin Asad bin Rabi'ah bin Nizar bin Ma'ad bin Adnan''.


Nasabnya bertemu dengan [[Muhammad|Rasulullah]] di [[Rabi'ah bin Nizar|Rabi'ah bin Nizar bin Ma'ad bin Adnan]]. Ia merupakan seorang [[Rabi'ah bin Nizar|keturunan Rabi'i]], sedangkan [[Muhammad|Rasul]] merupakan [[Mudhar bin Nizar|keturunan Mudhari]].
Nasabnya bertemu dengan [[Muhammad|Rasulullah]] di [[Rabi'ah bin Nizar|Rabi'ah bin Nizar bin Ma'ad bin Adnan]]. Ia merupakan seorang [[Rabi'ah bin Nizar|keturunan Rabi'i]], sedangkan [[Muhammad|Rasul]] merupakan [[Mudhar bin Nizar|keturunan Mudhari]].<ref>[https://hadith.islam-db.com/narrators/15973/%D8%AD%D9%86%D8%A8%D9%84-%D8%A8%D9%86-%D8%A5%D8%B3%D8%AD%D8%A7%D9%82-%D8%A8%D9%86-%D8%AD%D9%86%D8%A8%D9%84-%D8%A8%D9%86-%D9%87%D9%84%D8%A7%D9%84...]"حنبل بن إسحاق بن حنبل بن هلال بن أسد بن إدريس بن عبد الله بن حيان بن عبد الله بن أنس"</ref>


==Keluarganya==
==Keluarganya==
Ia terlahir dari keluarga Syaibani, salah satu keluarga yang tinggal di kota [[Baghdad]]. Kakeknya bernama Hanbal bin Hilal, dan pamannya bernama Muhammad bin Hanbal. Muhammad bin Hanbal diketahui merupakan ayah dari [[Imam Ahmad]] dan merupakan seorang prajurit atau tentara Kekhalifahan yang wafat dalam suatu ekspedisi saat umur sepupunya, [[imam Ahmad]] masih kecil.
Ia terlahir dari keluarga Syaibani, salah satu keluarga yang tinggal di kota [[Baghdad]]. Kakeknya bernama Hanbal bin Hilal, dan pamannya bernama Muhammad bin Hanbal. Muhammad bin Hanbal diketahui merupakan ayah dari [[Imam Ahmad]] dan merupakan seorang prajurit atau tentara Kekhalifahan yang wafat dalam suatu ekspedisi saat umur sepupunya, [[imam Ahmad]] masih kecil.<ref>[http://hadithtransmitters.hawramani.com/%D8%AD%D9%86%D8%A8%D9%84-%D8%A8%D9%86-%D8%A5%D8%B3%D8%AD%D8%A7%D9%82-%D8%A8%D9%86-%D8%AD%D9%86%D8%A8%D9%84-%D8%A8%D9%86-%D9%87%D9%84%D8%A7%D9%84-%D8%A8%D9%86-%D8%A3%D8%B3%D8%AF-%D8%A7%D9%84%D8%B4/]"حنبل بن إسحاق بن حنبل بن هلال بن أسد الشيباني"</ref>

==Karya Tulisnya (''Kitabnya'')==
Ia diketahui menyusun beberapa kitab yang berkaitan dengan Biografi. Sebut saja kitab ''Al-Mihnah'' yang berisi tentang perjuangan Imam Ahmad dan juga penjelasan mengenai ujian yang dihadapi Imam Ahmad dan juga perihal bantahan terhadap aqidah mu'tazil, aqidah jahmiyyah dan aqidah sesat lainnya yang merupakan sempalan dari aqidah salaf.<ref>[https://archive.org/details/20210601_20210601_2249/page/n111/mode/1up]"كتاب المحنة - محنة الإمام أحمد - رواية حنبل بن إسحاق - تحقيق أبي جنة الحنبلي"</ref>


==Lihat Juga==
==Lihat Juga==

Revisi terkini sejak 11 Agustus 2024 17.59

Hanbal bin Ishaq bin Hanbal bin Hilal bin Asad bin Idris bin 'Abdillah bin Hayyan bin 'Abdillah bin Anas bin 'Auf bin Qasith bin Mazin bin Syaiban bin Dzuhl bin Tsa'labah bin Ukanah bin Sha'b bin 'Ali bin Bakr bin Wa'il bin Qasith bin Hanab bin 'Aqsha bin Da'mi bin Jadilah bin Asad bin Rabi'ah bin Nizar bin Ma'ad bin Adnan
( حنبل بن إسحاق بن حنبل بن هلال )
Al Imam Hanbal bin Ishaq Asy-Syaibani
Ulama Hadis, ulama Hanabilah dan sepupu dari Imam Ahmad
GelarAl Imam
Kun-yahAbu Ali
NamaHanbal bin Ishaq bin Hanbal bin Hilal bin Asad bin Idris bin 'Abdillah bin Hayyan bin 'Abdillah bin Anas bin 'Auf bin Qasith bin Mazin bin Syaiban bin Dzuhl bin Tsa'labah bin Ukanah bin Sha'b bin 'Ali bin Bakr bin Wa'il bin Qasith bin Hanab bin 'Aqsha bin Da'mi bin Jadilah bin Asad bin Rabi'ah bin Nizar bin Ma'ad bin Adnan
( حنبل بن إسحاق بن حنبل بن هلال )
NisbahAsy-Syaibani, Al Baghdadi
Lahir806 M / 193 H
Baghdad, Irak
Meninggal886 M / 273 H
Kegubernuran Wasith, Irak
ZamanZaman Keemasan Islam, sekitar Abad 2 Hijriah
Wilayah aktifBaghdad, Kekhalifahan Abbasiyah ( sekarang Irak ), lalu ke daerah Wasith yang jaraknya sekitar 180 km dari Baghdad
FirkahAhlus Sunnah wal Jama'ah ( Al Jama'ah )
Mazhab FikihHambali
Mazhab AkidahAs-Salaf (Salafi) - (Atsari)
Minat utamaFiqih · Hadits · Aqidah
Gagasan yang terkenal
Dipengaruhi  oleh
Mempengaruhi
  • *Ali bin Isa bin Yazid
    • Ahmad bin Muhammad bin Harun bin Yazid
    • Husein bin Muhammad bin Maudud bin Hammad
    • Hamzah bin Al Qasim
    • Abdullah bin Hanbal bin Ishaq bin Hanbal bin Hilal Asy-Syaibani (putranya)
Keturunan
  • Abdullah bin Hanbal bin Ishaq bin Hanbal Asy-Syaibani (anak laki-laki)
Orang tua
  • Ishaq bin Hanbal Asy-Syaibani (ayah)
Keluarga

Hanbal bin Ishaq bin Hanbal bin Hilal Asy Syaibani Al Baghdadi ( Bahasa Arab : حنبل بن إسحاق بن حنبل ) merupakan seorang ulama hadis (muhaddis), alim-ulama Hanabilah dan merupakan murid sekaligus sepupu dari pendiri Mazhab Hambali, Imam Ahmad bin Hanbal Asy-Syaibani. Ayahnya, Ishaq bin Hanbal merupakan paman dari Imam Ahmad dari jalur ayah ( Ishaq bin Hanbal merupakan adik dari ayah Imam Ahmad, Muhammad bin Hanbal ) dan juga merupakan seorang ulama dari kalangan keluarga Asy-Syaibani. Ia wafat pada usia sekitar 80 tahun pada bulan Jumadil Awwal di Wasith, Kekhalifahan Abbasiyah (sekarang diwakili oleh Irak)-(ia lahir pada sekitaran sebelum tahun 200 H)[1]


Biografi & Kisahnya

[sunting | sunting sumber]

Sepupunya Sang Imamnya Baghdad

[sunting | sunting sumber]

Ia lahir di kota Baghdad pada sekitaran sebelum tahun 200 H. Ia lahir ketika sepupunya sudah dikenal di kota Baghdad sebagai salah satu alim ulama fiqih dan hadis serta aqidah yang banyak belajar dari ulama terkemuka dan mahsyur akan keilmuannya di Baghdad maupun luar Baghdad. Ia berasal dari keluarga Syaibani (keturunan Syaiban bin Dzuhl Adz Dzuhili), dengan ayahnya, Ishaq bin Hanbal Asy-Syaibani yang merupakan paman dari Imam Ahmad bin Hanbal yang usianya ayahnya berbeda sekitar 3 tahun dari Imam Ahmad. Ini yang menjelaskan mengapa usia Hanbal bin Ishaq berbeda jauh dengan Imam Ahmad.[2]

Bersama keluarga melawan Mu'tazilah

[sunting | sunting sumber]

Selayaknya keluarga Syaibani lainnya, Hanbal bin Ishaq juga memerangi mu'tazilah bersama dengan Imam Ahmad dan Imam Shalih serta ayahnya, Ishaq bin Hanbal. Mereka bersepakat bersama mengatakan bahwa pemikiran mu'tazilah telah merusak dan meracuni umat Islam dikarenakan syubhat yang membuat umat Islam menjadi kebingungan tentang mana yang benar dan mana yang batil dan sesat lagi menyesatkan. Hanbal bin Ishaq bersama keluarga Syaibani lainnya berkeyakinan bahwa Al Qur'an bukan mahluk, Allah memiliki tangan dan wajah, dan manusia dapat melihat wajah Allah di akhirat nanti dan berbagai macam isu syubhat lainnya yang dilontarkan oleh orang-orang mu'tazilah di khalayak umum saat itu. Semua aqidah yang diyakini oleh Hanbal bin Ishaq bersandar kepada apa-apa yang telah para salaf tetapkan, sehingga Hanbal bin Ishaq teguh akan pendiriannya berdiri di atas aqidah dan manhaj Rasul, sahabat Nabi dan para Tabi'in serta Tabi'ut Tabi'in.[3]

Perwakilan keluarga di Wasith

[sunting | sunting sumber]

Setelah wafatnya Imam Ahmad pada sekitaran tahun 855 M, Hanbal tinggal di Baghdad untuk beberapa saat, sebelum akhirnya memutuskan untuk pergi ke Wasith. Sebuah daerah yang berjarak sekitar 160-180 km dari Baghdad ke arah tenggara. Para alim-ulama mendengar kabar kematian Abu Ali alias Al Imam Hanbal dari Wasith saat itu, dan kabar wafatnya diterima pad sekitaran bulan Jumadil Awwal tahun 273 Hijriah (sekitar tahun 886 M) di usianya yang menginjak sekitar 80 tahun-an.[4]

Ia merupakan keturunan dari Bani Syaiban bin Dzuhl, sehingga mendapatkan laqab Asy-Syaibani Adz-Dzuhili. Nasab lengkapnya sampai kepada Syaibani bin Dzuhl, lalu lanjut sampai kepada Adnan ialah :

Hanbal bin Ishaq bin Hanbal bin Hilal bin Asad bin Idris bin 'Abdillah bin Hayyan bin 'Abdillah bin Anas bin 'Auf bin Qasith bin Mazin bin Syaiban bin Dzuhl bin Tsa'labah bin Ukanah bin Sha'b bin 'Ali bin Bakr bin Wa'il bin Qasith bin Hanab bin 'Aqsha bin Da'mi bin Jadilah bin Asad bin Rabi'ah bin Nizar bin Ma'ad bin Adnan.

Nasabnya bertemu dengan Rasulullah di Rabi'ah bin Nizar bin Ma'ad bin Adnan. Ia merupakan seorang keturunan Rabi'i, sedangkan Rasul merupakan keturunan Mudhari.[5]

Keluarganya

[sunting | sunting sumber]

Ia terlahir dari keluarga Syaibani, salah satu keluarga yang tinggal di kota Baghdad. Kakeknya bernama Hanbal bin Hilal, dan pamannya bernama Muhammad bin Hanbal. Muhammad bin Hanbal diketahui merupakan ayah dari Imam Ahmad dan merupakan seorang prajurit atau tentara Kekhalifahan yang wafat dalam suatu ekspedisi saat umur sepupunya, imam Ahmad masih kecil.[6]

Karya Tulisnya (Kitabnya)

[sunting | sunting sumber]

Ia diketahui menyusun beberapa kitab yang berkaitan dengan Biografi. Sebut saja kitab Al-Mihnah yang berisi tentang perjuangan Imam Ahmad dan juga penjelasan mengenai ujian yang dihadapi Imam Ahmad dan juga perihal bantahan terhadap aqidah mu'tazil, aqidah jahmiyyah dan aqidah sesat lainnya yang merupakan sempalan dari aqidah salaf.[7]

Lihat Juga

[sunting | sunting sumber]

Ulama

Imam Ahmad

Mazhab Hambali

Islam

Salaf

Imam Shalih

Fitnah

Syubhat

Baghdad

Wasith

Atsari

Fiqih

Hadis

Muhaddis

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ [1]"حنبل بن إسحاق"
  2. ^ [2]"حنبل بن إسحاق"
  3. ^ [3]"معلومات عن الراوي"
  4. ^ [4]"حنبل بن إسحاق بن حنبل بن هلال بن أسد أبي علي الشيباني"
  5. ^ [5]"حنبل بن إسحاق بن حنبل بن هلال بن أسد بن إدريس بن عبد الله بن حيان بن عبد الله بن أنس"
  6. ^ [6]"حنبل بن إسحاق بن حنبل بن هلال بن أسد الشيباني"
  7. ^ [7]"كتاب المحنة - محنة الإمام أحمد - رواية حنبل بن إسحاق - تحقيق أبي جنة الحنبلي"