Lompat ke isi

Oksikodon: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Mr. Ibrahem (bicara | kontrib)
Fix references, Expend infobox mdwiki.toolforge.org.
 
Baris 8: Baris 8:
[[Kategori:4,5-Epoksimorfinan]]
[[Kategori:4,5-Epoksimorfinan]]
[[Kategori:Euforian]]
[[Kategori:Euforian]]
[[Kategori:Opioida semisintetik]]
[[Kategori:Opioid semisintetik]]
[[Kategori:Obat Esensial Organisasi Kesehatan Dunia]]
[[Kategori:Obat Esensial Organisasi Kesehatan Dunia]]
[[Kategori:Agonis reseptor mu-opioid]]
[[Kategori:Agonis reseptor mu-opioid]]

Revisi terkini sejak 16 Agustus 2024 16.06

Oksikodon
Data klinis
Kat. kehamilan ?
Status hukum ?
Kemungkinan
ketergantungan
High[1]
Rute By mouth, sublingual, intramuscular, intravenous, intranasal, subcutaneous, transdermal, rectal, epidural[2]
Data farmakokinetik
Bioavailabilitas By mouth: 60–87%[3][4]
Ikatan protein 45%[3]
Metabolisme Liver: mainly CYP3A, and, to a much lesser extent, CYP2D6 (~5%);[3] 95% metabolized (i.e., 5% excreted unchanged)[5]
Waktu paruh By mouth (IR): 2–3 hrs (same t1/2 for all ROAs)[5][4]
By mouth (CR): 4.5 hrs[6]
Pengenal
Kode ATC ?
Data kimia
Rumus ?
Data fisik
Titik lebur 219 °C (426 °F)

Oksikodon adalah obat golongan opioid yang digunakan untuk mengatasi keluhan nyeri derajat sedang hingga derajat berat. [7] Sediaan obat oksikodon yang diminum, memiliki sediaan yang beragam ada sediaan yang menggunakan formulasi pelepasan segera dan pelepasan terkontrol . [7] Waktu onset dari obat oksikodon yang berefek pada pereda nyeri memiliki waktu 15 menit dan efek durasinya berlangsung hingga enam jam ini untuk sediaan yang menggunakan formulasi pelepasan segera. [7] Pada negara Inggris, obat oksikodon memiliki sediaan injeksi . [8] Sediaan obat oksikodon tersedia dengan kombinasi obat pereda nyeri lainnya seperti parasetamol (asetaminofen), ibuprofen, nalokson, dan aspirin . [7]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Bonewit-West, Kathy; Hunt, Sue A.; Applegate, Edith (2012). Today's Medical Assistant: Clinical and Administrative Procedures (dalam bahasa Inggris). Elsevier Health Sciences. hlm. 571. ISBN 9781455701506. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-07-28. Diakses tanggal 2020-08-05. 
  2. ^ Kalso E (2005). "Oxycodone". Journal of Pain and Symptom Management. 29 (5S): S47–S56. doi:10.1016/j.jpainsymman.2005.01.010alt=Dapat diakses gratis. PMID 15907646. 
  3. ^ a b c "Roxicodone, OxyContin (oxycodone) dosing, indications, interactions, adverse effects, and more". Medscape Reference. WebMD. Diarsipkan dari versi asli tanggal 13 April 2014. Diakses tanggal 8 April 2014. 
  4. ^ a b Jennifer A. Elliott; Howard S. Smith (19 April 2016). Handbook of Acute Pain Management. CRC Press. hlm. 82–. ISBN 978-1-4665-9635-1. Diarsipkan dari versi asli tanggal 17 April 2021. Diakses tanggal 5 August 2020. 
  5. ^ a b Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama SmithPassik2008
  6. ^ Richard A. McPherson; Matthew R. Pincus (31 March 2016). Henry's Clinical Diagnosis and Management by Laboratory Methods. Elsevier Health Sciences. hlm. 336–. ISBN 978-0-323-41315-2. 
  7. ^ a b c d "Oxycodone Monograph for Professionals". Drugs.com. AHFS. Diarsipkan dari versi asli tanggal 28 December 2018. Diakses tanggal 28 December 2018. 
  8. ^ British national formulary : BNF 74 (edisi ke-74). British Medical Association. 2017. hlm. 442. ISBN 978-0857112989.