Lompat ke isi

Wretikandayun: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Jelajahi riwayat secara interaktif
← Revisi sebelumnya
Konten dihapus Konten ditambahkan
VisualTeks wiki
Syusuf2016 (bicara | kontrib)
2.349 suntingan
kTidak ada ringkasan suntingan
Raden Salman (bicara | kontrib)
769 suntingan
Perbaikan Deskripsi
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
 
(30 revisi perantara oleh 11 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
⚫
'''Sang Wretikandayun''' ([[Aksara Sunda|Sunda]]: ᮝᮢᮤᮒᮤᮊᮔ᮪ᮓᮚᮥᮔ᮪) atau ''Maharaja Suradarma Jayaprakosa'' adalah Raja [[Kerajaan Kendan]] di bawah [[Kerajaan Tarumanegara]], kemudian raja pertama [[Kerajaan Galuh]] yang memerintah tahun 612–702 M.<ref>http://akibalangantrang.blogspot.co.id/2008/09/raja-raja-galuh-1.html</ref>
⚫
Sang Wretikandayun memerdekakan Kerajaan Galuh tahun 670, saat [[Sri Maharaja Tarusbawa]] mengganti nama Tarumanagara menjadi [[Kerajaan Sunda]] setelah menerima tahta dari [[Linggawarman]].
{{infobox royalty
| name = Wretikandayun
| title = Maharaja Suradarma Jayaprakosa
| succession = Pendiri Kerajaan [[Galuh]]
| reign = 670 – 702
| successor = [[Suraghana]]
| birth_name = Daniswara
| birth_date =
| death_date =
| spouse = Candrarasmi
| issue = * Sang Jatmika<br> (Rahyang Sempakwaja)
* Sang Jantaka<br> (Rahyang Kidul)
* [[Suraghana|Sang Jalantara]]<br> (Rahyang Mandiminyak)
| father = Sang Kandiawan
}}
== Asal Usul ==
Wretikandayun adalah cicit dari pendiri Kerajaan Kendan yang bernama Maharesiguru Manikmaya. Maharesiguru Manikmaya adalah pemuka agama Hindu yang berasal dari Keluarga Calankayana, India. Maharesiguru Manikmaya menikah dengan Dewi Tirtakencana anak dari Maharaja Suryawarman, Raja dari Kerajaan Tarumanagara. Setelah menikah, Maharaja Suryawarman memberikan tanah beserta tentara kerajaan yang lengkap kepada Manikmaya di area Perbukitan Nagreg Kendan di Bandung yang kemudian menjadi Kerajaan Kendan (Kerajaan Kecil dibawah naungan dan wilayah Kerajaan Tarumanagara).


Silsilah :
⚫
'''Raja Wretikandayun''' adalah Raja pertama di [[Kerajaan Galuh]] yang memerintah di [[Kerajaan Galuh]] dengan gelar ''Maharaja Suradarma Jayaprakosa'' dari tahun [[612]] [[Masehi]] sampai [[702]] [[Masehi]] sebagai kelanjutan dari [[Kerajaan Kendan]] masih bawahan kerajaan [[Tarumanagara]]. <ref>http://akibalangantrang.blogspot.co.id/2008/09/raja-raja-galuh-1.html</ref>


# Maharesiguru Manikmaya menikahi Dewi Tirtakencana (anak Maharaja Suryawarman, Kerajaan Tarumanagara), melahirkan
⚫
'''Maharaja Suradarma Wretikandayun''' memerdekakan [[Kerajaan Galuh]] saat [[Sri Maharaja Tarusbawa]] tahun [[670]] mengganti nama [[Tarumanagara]] menjadi [[Kerajaan Sunda]] setelah menerima tahta Kerajaan [[Tarumanagara]] pada tahun [[669]] M, dari mertuanya, raja [[Tarumanagara]] terakhir, [[Linggawarman]] ([[666]]-[[669]]) M.
# Rajaputera Suraliman atau Sang Baladika Suraliman, diusia 20 tahun menjadi Senapati Kendan kemudian diangkat menjadi Panglima Balatentara (Baladika) Tarumanagara. Saraliman menikahi Dewi Mutyasari (Keturunan Kudungga), melahirkan
# Sang Kandiawan, disebut juga Rajaresi Dewaraja atau Sang Layungwatang. Setelah menjadi penguasa di Medang Jati, beliau dinobatkan menjadi Rajaresi Dewaraja. Medang Jati merupakan Kerajaan bawahan Tarumanagara, Kerajaan ini disebut juga Kerajaan Medang Gana. Lokasinya terletak di daerah segitiga Bandung – Sumedang – Ciamis (sekarang). Sang Kandiawan diangkat menjadi Raja di Kendan menggantikan ayahnya Rajaputera Suraliman. Kemudian setelah menjadi raja selama 29 tahun, Kandiawan mengundurkan diri sebagai raja, dan kemudian menjadi petapa di Layungwatang (daerah Kuningan) dan posisi Raja Kendan digantikan oleh anaknya Wretikandayun.
⚫
==Biografi==
# Wretikandayun, bergelar Maharaja Suradarma Jayaprakosa Wretikandayun. Setelah Wretikandayun naik tahta, pusat kerajaannya berpindah ke ibu kota baru yang dinamakan Galuh. Mulai periode ini, nama Kerajaan Medang Jati telah berubah menjadi Kerajaan Galuh berpusat di Ciamis. Wretikandayun menikah dengan putri dari Resi Makandria bernama Dewi Manawati (saat masih kanak-kanak) atau Manakasih, setelah menjadi permaisuri bergelar Prameswari Déwi Candrarasmi.
[[Berkas:Sunda Kingdom su.svg|right|thumb|300px|Peta [[Kerajaan Sunda]] dan [[ Kerajaan Galuh]].]]
⚫
Namanya Wretikandayun putra Raja Kandiawan putra Raja [[Putra Suraliman]] putra Raja Maha Guru [[Manikmaya]]. Wretikandayun (nama masih kanak-kanak sang Amara), Raden Daniswara (dani = kerbau) lahir 0513 Caka (0619 Masehi), usia 21 – 111 tahun. Dari garis ibu, Buyutnya raja Maharesiguru [[Manikmaya]] adalah menantu Maharaja [[Suryawarman]], penguasa ke-7 [[Tarumanagara]] ([[535]]-[[561]] M), menikahi Dewi Tirtakancana, putrinya.


⚫
== Biografi ==
⚫
Istrinya, Dewi Manawati (nama kanak-kanak) atau Manakasih atau Pwahaci Bungatak Mangale‑ngale (nama remaja) dan gelar Prameswari Déwi Candrarasmi putri Resi Makandria. Pernikahanya melahirkan 3 orang Putra, yaitu:
⚫
Namanya Wretikandayun putra Raja Kandiawan putra Raja [[Putra Suraliman]] putra Raja Maha Guru [[Maha Guru Manikmaya|Manikmaya]]. Wretikandayun (nama masih kanak-kanak sang Amara), Raden Daniswara (dani = kerbau) lahir 0513 Caka (0619 Masehi), usia 21 – 111 tahun. Dari garis ibu, Buyutnya raja Maharesiguru [[Maha Guru Manikmaya|Manikmaya]] adalah menantu Maharaja [[Suryawarman]], penguasa ke-7 [[Tarumanagara]] ([[535]]-[[561]] M), menikahi Dewi Tirtakancana, putrinya.


⚫
Istrinya, Dewi Manawati (nama kanak-kanak) atau Manakasih atau Pwahaci Bungatak Mangale‑ngale (nama remaja) dan gelar Prameswari Déwi Candrarasmi putri Resi Makandria. Pernikahanya melahirkan 3 orang Putra, yaitu:
⚫
* Sang Jatmika, Rahyang Sempakwaja, Resiguru di Galunggung, lahir 542 C ([[639]] M)2.
⚫
* Sang Jantaka, Rahyang Kidul, Rahyang Wanayasa, Resiguru di Denuh <ref>https://ncandra.wordpress.com/2014/02/07/penuh-peluh-tak-jenuh-mencari-talaga-denuh/</ref> (sekarang masuk wilayah Kampung Daracana, Desa Cikuya, kecamatan [[Culamega, Tasikmalaya]] [[Tasikmalaya]], Selatan), lahir 544 C ([[641]] M)3.
⚫
* Sang Jalantara, Rahyang Mandiminyak, putra mahkota [[Kerajaan Galuh]], lahir 546 C ([[643]] M). <ref>https://artshangkala.wordpress.com/2009/07/18/kerajaaan-galuh/</ref>


⚫
* Sang Jatmika, Rahyang Sempakwaja, Resiguru di Galunggung, lahir 542 C ([[639]] M)2.
⚫
==Kerajaan Galuh dan Pemerintahannya==
⚫
* Sang Jantaka, Rahyang Kidul, Rahyang Wanayasa, Resiguru di Denuh <ref>https://ncandra.wordpress.com/2014/02/07/penuh-peluh-tak-jenuh-mencari-talaga-denuh/</ref> (sekarang masuk wilayah Kampung Daracana, Desa Cikuya, kecamatan [[Culamega, Tasikmalaya]] [[Tasikmalaya]], Selatan), lahir 544 C ([[641]] M)3.
⚫
* Sang Jalantara, Rahyang Mandiminyak, putra mahkota [[Kerajaan Galuh]], lahir 546 C ([[643]] M).<ref>https://artshangkala.wordpress.com/2009/07/18/kerajaaan-galuh/</ref>


⚫
== Kerajaan Galuh dan Pemerintahannya ==
⚫
Sang Kandiawan, ayah Sang [[Wretikandayun]], menjadi raja Kendan hanya 15 tahun (597-612 M). Sang kandiawan menyebut dirinya dengan gelar Rahiyangta Dewaraja, dan ketika menjalankan hidup sebagai rajaresi ia bergelar Rahiyangta di Medang jati atau terkenal juga dengan nama ''Sang Layu Watang''. Dialah yang membuat Sanghiyang Watang Ageung.


⚫
Sang Kandiawan, ayah Sang Wretikandayun, menjadi raja Kendan hanya 15 tahun (597-612 M). Sang kandiawan menyebut dirinya dengan gelar Rahiyangta Dewaraja, dan ketika menjalankan hidup sebagai rajaresi ia bergelar Rahiyangta di Medang jati atau terkenal juga dengan nama ''Sang Layu Watang''. Dialah yang membuat Sanghiyang Watang Ageung.
Wretikandayun dinobatkan menjadi raja Kendan menggantikan ayahnya pada [[23 Maret]] [[612]] M, pada usia [[21]] tahun. Dan setelah menjadi raja Wretikandayun tidak berkedudukan di di Kendan atau di Medang Jati, tidak juga di Menir. Tetapi ia mendirikan pusat pemerintahan (ibukota) baru, yang kemudian diberi nama Galuh (permata).


Dan ketika tahta kerajaan [[Tarumanagara]] jatuh kepada [[Sri Maharaja Tarusbawa]] dari Sundasambawa, pada tahun 669 M, menantu raja terakhir [[Tarumanagara]], [[Linggawarman]] yang kemudian mendirikan [[Kerajaan Sunda]], Maharaja Sang [[Wretikandayun]] yang waktu itu berumur 78 tahun kemudian memerdekakan diri (merdeka), dan wilayah [[Tarumanagara]] di bagi 2, dengan perbatasan Sungai [[Citarum]]. [[Sri Maharaja Tarusbawa]] berkuasa di barat Sungai Citarum, sedang Maharaja Suradarma Sang Wretikandayun sebelah timurnya. <ref>http://sundasiabah.blogspot.co.id/2015/05/wretikandayun-sang-pendiri-kerajaan.html</ref>
Wretikandayun dinobatkan menjadi raja Kendan menggantikan ayahnya pada [[23 Maret]] [[612]] M, pada usia [[21]] tahun. Dan setelah menjadi raja Wretikandayun tidak berkedudukan di di Kendan atau di Medang Jati, tidak juga di Menir. Tetapi ia mendirikan pusat pemerintahan (ibu kota) baru, yang kemudian diberi nama Galuh (permata).
Dan ketika tahta kerajaan [[Tarumanagara]] jatuh kepada [[Sri Maharaja Tarusbawa]] dari Sundasambawa, pada tahun 669 M, menantu raja terakhir [[Tarumanagara]], [[Linggawarman]] yang kemudian mendirikan [[Kerajaan Sunda]], Maharaja Sang Wretikandayun yang waktu itu berumur 78 tahun kemudian memerdekakan diri (merdeka), dan wilayah [[Tarumanagara]] di bagi 2, dengan perbatasan Sungai [[Citarum]]. [[Sri Maharaja Tarusbawa]] berkuasa di barat Sungai Citarum, sedang Maharaja Suradarma Sang Wretikandayun sebelah timurnya.<ref>http://sundasiabah.blogspot.co.id/2015/05/wretikandayun-sang-pendiri-kerajaan.html</ref>


Dengan demikian tahun 669 M, dianggap sebagai awal dari [[Kerajaan Galuh]] yang mandiri. Sang Wretikandayun ber­kuasa di [[Kerajaan Galuh]] pada tahun 534-­592 Saka ([[612]]/3-[[670]]/1 Masehi), lamanya 58 tahun, sebagai ratu wi­layah di bawah kerajaan [[Tarumanagara]]. Pa­da tahun 592-624 Saka ([[670]]/1-[[702]]/3 Masehi), selama 32 tahun sebagai raja [[Kerajaan Galuh]] merdeka.
Dengan demikian tahun 669 M, dianggap sebagai awal dari [[Kerajaan Galuh]] yang mandiri. Sang Wretikandayun ber­kuasa di [[Kerajaan Galuh]] pada tahun 534-­592 Saka ([[612]]/3-[[670]]/1 Masehi), lamanya 58 tahun, sebagai ratu wi­layah di bawah kerajaan [[Tarumanagara]]. Pa­da tahun 592-624 Saka ([[670]]/1-[[702]]/3 Masehi), selama 32 tahun sebagai raja [[Kerajaan Galuh]] merdeka.
Baris 26: Baris 47:
Dalam ''Carita Parahiyangan'' ditegaskan Kerajaan Galuh didiri­kan oleh Sang Wretikandayun, ba­ginda berkuasa 90 tahun.<ref>Tokoh-­tokoh Kerajaan (Galuh) selanjutnya dapat diikuti dalam uraian Pangeran Wangsakerta dalam CP-V (Atja 1990 pe­nyunting), teks hlm. 72-9</ref>
Dalam ''Carita Parahiyangan'' ditegaskan Kerajaan Galuh didiri­kan oleh Sang Wretikandayun, ba­ginda berkuasa 90 tahun.<ref>Tokoh-­tokoh Kerajaan (Galuh) selanjutnya dapat diikuti dalam uraian Pangeran Wangsakerta dalam CP-V (Atja 1990 pe­nyunting), teks hlm. 72-9</ref>


==Suksesi Galuh==
== Suksesi Galuh ==


Pada tahun [[695]] M, Rahyang Mandiminyak, Putra mahkota Galuh menikahi Dewi Parwati, anak Ratu Sima dengan Kartikeyasinga, raja [[Kalingga]] yang berkedudukan di Jawa Tengah karena itulah Mandiminyak tinggal di [[Kalingga]] menjadi penguasa Kalingga Utara.
Pada tahun [[695]] M, Rahyang Mandiminyak, Putra mahkota Galuh menikahi Dewi Parwati, anak Ratu Sima dengan Kartikeyasinga raja [[Kalingga]] kediri yang berkedudukan di Jawa tengah karena itulah Mandiminyak tinggal di [[Kalingga]] menjadi penguasa Kalingga Utara.


Pada tahun [[702]] M Rahiyang [[Mandiminyak]] menerima tahta [[Kerajaan Galuh]] menggantikan ayahnya [[Wretikandayun]] yang berkuasa selama 90 tahun, sehingga Rahiyang Mandiminyak berkuasa di dua negara, yaitu Kerajaan [[Kalingga]] ([[Jawa Tengah]] dan [[Jawa Timur]]) dan Galuh (di Tatar Sunda). Posisi Rahiyang Mandiminyak sangat kuat sekali, dan pada tahun 703/704 M, Mandiminyak menjodohkan cucunya, [[Sanjaya, Rakai Mataram]] putra Bratasenawa putra Mandiminyak, dengan Dewi Sekar Kancana (Teja Kancana Ayupurnawangi) putri Rakyan Sundasembawa (mati muda) putra [[Sri Maharaja Tarusbawa]]. Cucu mantu Raja Sunda, [[Sanjaya, Rakai Mataram]] berkedudukan di Pakuan [[Bogor]]. Karena itu kekuasaan [[Kerajaan Galuh]] pada masa Mandiminyak sangatlah luas, yaitu dari timur sungai Citarum hingga Hujung Galuh ([[Surabaya]] sekarang).
Pada tahun [[702]] M Rahiyang [[Mandiminyak]] menerima tahta [[Kerajaan Galuh]] menggantikan ayahnya Wretikandayun yang berkuasa selama 90 tahun, sehingga Rahiyang Mandiminyak berkuasa di dua negara, yaitu Kerajaan [[Kalingga]] ([[Jawa Tengah]] dan [[Jawa Timur]]) dan Galuh (di Tatar Sunda). Posisi Rahiyang Mandiminyak sangat kuat sekali, dan pada tahun 703/704 M, Mandiminyak menjodohkan cucunya, [[Sanjaya, Rakai Mataram]] putra Bratasenawa putra Mandiminyak, dengan Dewi Sekar Kancana (Teja Kancana Ayupurnawangi) putri Rakyan Sundasembawa (mati muda) putra [[Sri Maharaja Tarusbawa]]. Cucu mantu Raja Sunda, [[Sanjaya, Rakai Mataram]] berkedudukan di Pakuan [[Bogor]].


==Meninggalnya Pendiri Galuh==
== Meninggalnya Pendiri Galuh ==


'''Maharaja Sudarma Jayaprakosa Sang Wretikandayun''' mangkat selaku rajaresi (pemimpin negara dan agama) di Menir (Rahyang Ta di Menir)<ref>http://tarunagaluh82.blogspot.co.id/2012/02/kerajaan-di-tanah-sunda-dan-kerajaan.html</ref> dalam usia [[111]] tahun pada taun 0624 Caka ([[727]]) Masehi.
'''Maharaja Suradarma Jayaprakosa Sang Wretikandayun''' mangkat selaku rajaresi (pemimpin negara dan agama) di Menir (Rahyang Ta di Menir)<ref>http://tarunagaluh82.blogspot.co.id/2012/02/kerajaan-di-tanah-sunda-dan-kerajaan.html</ref> dalam usia [[111]] tahun pada taun 0624 Caka ([[727]]) Masehi.


==Rujukan==
== Rujukan ==
{{reflist}}
{{reflist}}


Baris 46: Baris 67:
{{kotak selesai}}
{{kotak selesai}}


[[Kategori:Tokoh dari Galuh]]
[[Kategori:Kerajaan Galuh]]
[[Kategori:Kerajaan Galuh]]
[[Kategori:Kerajaan Sunda]]
[[Kategori:Kerajaan Sunda]]

Revisi terkini sejak 19 Agustus 2024 15.53

Sang Wretikandayun (Sunda: ᮝᮢᮤᮒᮤᮊᮔ᮪ᮓᮚᮥᮔ᮪) atau Maharaja Suradarma Jayaprakosa adalah Raja Kerajaan Kendan di bawah Kerajaan Tarumanegara, kemudian raja pertama Kerajaan Galuh yang memerintah tahun 612–702 M.[1] Sang Wretikandayun memerdekakan Kerajaan Galuh tahun 670, saat Sri Maharaja Tarusbawa mengganti nama Tarumanagara menjadi Kerajaan Sunda setelah menerima tahta dari Linggawarman.

Wretikandayun
Maharaja Suradarma Jayaprakosa
Pendiri Kerajaan Galuh
Berkuasa670 – 702
PenerusSuraghana
KelahiranDaniswara
PasanganCandrarasmi
Keturunan
  • Sang Jatmika
    (Rahyang Sempakwaja)
  • Sang Jantaka
    (Rahyang Kidul)
  • Sang Jalantara
    (Rahyang Mandiminyak)
AyahSang Kandiawan

Asal Usul

[sunting | sunting sumber]

Wretikandayun adalah cicit dari pendiri Kerajaan Kendan yang bernama Maharesiguru Manikmaya. Maharesiguru Manikmaya adalah pemuka agama Hindu yang berasal dari Keluarga Calankayana, India. Maharesiguru Manikmaya menikah dengan Dewi Tirtakencana anak dari Maharaja Suryawarman, Raja dari Kerajaan Tarumanagara. Setelah menikah, Maharaja Suryawarman memberikan tanah beserta tentara kerajaan yang lengkap kepada Manikmaya di area Perbukitan Nagreg Kendan di Bandung yang kemudian menjadi Kerajaan Kendan (Kerajaan Kecil dibawah naungan dan wilayah Kerajaan Tarumanagara).

Silsilah :

  1. Maharesiguru Manikmaya menikahi Dewi Tirtakencana (anak Maharaja Suryawarman, Kerajaan Tarumanagara), melahirkan
  2. Rajaputera Suraliman atau Sang Baladika Suraliman, diusia 20 tahun menjadi Senapati Kendan kemudian diangkat menjadi Panglima Balatentara (Baladika) Tarumanagara. Saraliman menikahi Dewi Mutyasari (Keturunan Kudungga), melahirkan
  3. Sang Kandiawan, disebut juga Rajaresi Dewaraja atau Sang Layungwatang. Setelah menjadi penguasa di Medang Jati, beliau dinobatkan menjadi Rajaresi Dewaraja. Medang Jati merupakan Kerajaan bawahan Tarumanagara, Kerajaan ini disebut juga Kerajaan Medang Gana. Lokasinya terletak di daerah segitiga Bandung – Sumedang – Ciamis (sekarang). Sang Kandiawan diangkat menjadi Raja di Kendan menggantikan ayahnya Rajaputera Suraliman. Kemudian setelah menjadi raja selama 29 tahun, Kandiawan mengundurkan diri sebagai raja, dan kemudian menjadi petapa di Layungwatang (daerah Kuningan) dan posisi Raja Kendan digantikan oleh anaknya Wretikandayun.
  4. Wretikandayun, bergelar Maharaja Suradarma Jayaprakosa Wretikandayun. Setelah Wretikandayun naik tahta, pusat kerajaannya berpindah ke ibu kota baru yang dinamakan Galuh. Mulai periode ini, nama Kerajaan Medang Jati telah berubah menjadi Kerajaan Galuh berpusat di Ciamis. Wretikandayun menikah dengan putri dari Resi Makandria bernama Dewi Manawati (saat masih kanak-kanak) atau Manakasih, setelah menjadi permaisuri bergelar Prameswari Déwi Candrarasmi.

Biografi

[sunting | sunting sumber]

Namanya Wretikandayun putra Raja Kandiawan putra Raja Putra Suraliman putra Raja Maha Guru Manikmaya. Wretikandayun (nama masih kanak-kanak sang Amara), Raden Daniswara (dani = kerbau) lahir 0513 Caka (0619 Masehi), usia 21 – 111 tahun. Dari garis ibu, Buyutnya raja Maharesiguru Manikmaya adalah menantu Maharaja Suryawarman, penguasa ke-7 Tarumanagara (535-561 M), menikahi Dewi Tirtakancana, putrinya.

Istrinya, Dewi Manawati (nama kanak-kanak) atau Manakasih atau Pwahaci Bungatak Mangale‑ngale (nama remaja) dan gelar Prameswari Déwi Candrarasmi putri Resi Makandria. Pernikahanya melahirkan 3 orang Putra, yaitu:

  • Sang Jatmika, Rahyang Sempakwaja, Resiguru di Galunggung, lahir 542 C (639 M)2.
  • Sang Jantaka, Rahyang Kidul, Rahyang Wanayasa, Resiguru di Denuh [2] (sekarang masuk wilayah Kampung Daracana, Desa Cikuya, kecamatan Culamega, Tasikmalaya Tasikmalaya, Selatan), lahir 544 C (641 M)3.
  • Sang Jalantara, Rahyang Mandiminyak, putra mahkota Kerajaan Galuh, lahir 546 C (643 M).[3]

Kerajaan Galuh dan Pemerintahannya

[sunting | sunting sumber]

Sang Kandiawan, ayah Sang Wretikandayun, menjadi raja Kendan hanya 15 tahun (597-612 M). Sang kandiawan menyebut dirinya dengan gelar Rahiyangta Dewaraja, dan ketika menjalankan hidup sebagai rajaresi ia bergelar Rahiyangta di Medang jati atau terkenal juga dengan nama Sang Layu Watang. Dialah yang membuat Sanghiyang Watang Ageung.

Wretikandayun dinobatkan menjadi raja Kendan menggantikan ayahnya pada 23 Maret 612 M, pada usia 21 tahun. Dan setelah menjadi raja Wretikandayun tidak berkedudukan di di Kendan atau di Medang Jati, tidak juga di Menir. Tetapi ia mendirikan pusat pemerintahan (ibu kota) baru, yang kemudian diberi nama Galuh (permata).

Dan ketika tahta kerajaan Tarumanagara jatuh kepada Sri Maharaja Tarusbawa dari Sundasambawa, pada tahun 669 M, menantu raja terakhir Tarumanagara, Linggawarman yang kemudian mendirikan Kerajaan Sunda, Maharaja Sang Wretikandayun yang waktu itu berumur 78 tahun kemudian memerdekakan diri (merdeka), dan wilayah Tarumanagara di bagi 2, dengan perbatasan Sungai Citarum. Sri Maharaja Tarusbawa berkuasa di barat Sungai Citarum, sedang Maharaja Suradarma Sang Wretikandayun sebelah timurnya.[4]

Dengan demikian tahun 669 M, dianggap sebagai awal dari Kerajaan Galuh yang mandiri. Sang Wretikandayun ber­kuasa di Kerajaan Galuh pada tahun 534-­592 Saka (612/3-670/1 Masehi), lamanya 58 tahun, sebagai ratu wi­layah di bawah kerajaan Tarumanagara. Pa­da tahun 592-624 Saka (670/1-702/3 Masehi), selama 32 tahun sebagai raja Kerajaan Galuh merdeka.

Dalam Carita Parahiyangan ditegaskan Kerajaan Galuh didiri­kan oleh Sang Wretikandayun, ba­ginda berkuasa 90 tahun.[5]

Suksesi Galuh

[sunting | sunting sumber]

Pada tahun 695 M, Rahyang Mandiminyak, Putra mahkota Galuh menikahi Dewi Parwati, anak Ratu Sima dengan Kartikeyasinga raja Kalingga kediri yang berkedudukan di Jawa tengah karena itulah Mandiminyak tinggal di Kalingga menjadi penguasa Kalingga Utara.

Pada tahun 702 M Rahiyang Mandiminyak menerima tahta Kerajaan Galuh menggantikan ayahnya Wretikandayun yang berkuasa selama 90 tahun, sehingga Rahiyang Mandiminyak berkuasa di dua negara, yaitu Kerajaan Kalingga (Jawa Tengah dan Jawa Timur) dan Galuh (di Tatar Sunda). Posisi Rahiyang Mandiminyak sangat kuat sekali, dan pada tahun 703/704 M, Mandiminyak menjodohkan cucunya, Sanjaya, Rakai Mataram putra Bratasenawa putra Mandiminyak, dengan Dewi Sekar Kancana (Teja Kancana Ayupurnawangi) putri Rakyan Sundasembawa (mati muda) putra Sri Maharaja Tarusbawa. Cucu mantu Raja Sunda, Sanjaya, Rakai Mataram berkedudukan di Pakuan Bogor.

Meninggalnya Pendiri Galuh

[sunting | sunting sumber]

Maharaja Suradarma Jayaprakosa Sang Wretikandayun mangkat selaku rajaresi (pemimpin negara dan agama) di Menir (Rahyang Ta di Menir)[6] dalam usia 111 tahun pada taun 0624 Caka (727) Masehi.

Rujukan

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ http://akibalangantrang.blogspot.co.id/2008/09/raja-raja-galuh-1.html
  2. ^ https://ncandra.wordpress.com/2014/02/07/penuh-peluh-tak-jenuh-mencari-talaga-denuh/
  3. ^ https://artshangkala.wordpress.com/2009/07/18/kerajaaan-galuh/
  4. ^ http://sundasiabah.blogspot.co.id/2015/05/wretikandayun-sang-pendiri-kerajaan.html
  5. ^ Tokoh-­tokoh Kerajaan (Galuh) selanjutnya dapat diikuti dalam uraian Pangeran Wangsakerta dalam CP-V (Atja 1990 pe­nyunting), teks hlm. 72-9
  6. ^ http://tarunagaluh82.blogspot.co.id/2012/02/kerajaan-di-tanah-sunda-dan-kerajaan.html
Gelar kebangsawanan
Didahului oleh:
Kerajaan Kendan 		Raja Kerajaan Galuh
(612—702) 		Diteruskan oleh:
Prabu Suraghana
Diperoleh dari "https://wiki-indonesia.club/w/index.php?title=Wretikandayun&oldid=26192653"