Serangga: Perbedaan antara revisi
k →Referensi: Rujukan > Referensi using AWB |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
||
(80 revisi perantara oleh 45 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1: | Baris 1: | ||
{{Taxobox |
{{Taxobox Otomatis |
||
| |
| taxon = Insecta |
||
| display_parents = 2 |
|||
| fossil_range = Awal [[Devon (periode)|Devon]]<ref name="EngelGrim">{{cite journal | last=Engel | first=Michael S. |author2=David A. Grimaldi | year=2004 | title=New light shed on the oldest insect | journal=Nature | volume=427 | pages=627–630 | doi=10.1038/nature02291 | pmid=14961119 | issue=6975|bibcode = 2004Natur.427..627E|language=Inggris}}</ref> |
| fossil_range = Awal [[Devon (periode)|Devon]]<ref name="EngelGrim">{{cite journal | last=Engel | first=Michael S. |author2=David A. Grimaldi | year=2004 | title=New light shed on the oldest insect | journal=Nature | volume=427 | pages=627–630 | doi=10.1038/nature02291 | pmid=14961119 | issue=6975|bibcode = 2004Natur.427..627E|language=Inggris}}</ref> – sekarang {{fossilrange|396|0}} |
||
| image = Insect collage.png |
| image = Insect collage.png |
||
| image_caption = Searah jarum jam dari kiri atas: ''[[Empis livida]]'', ''[[Rhinotia hemistictus]]'', [[anjing tanah]] (''Gryllotalpa brachyptera''), ''Vespula germanica'', ''Opodiphthera eucalypti'', Harpactorinae |
| image_caption = Searah jarum jam dari kiri atas: ''[[Empis livida]]'', ''[[Rhinotia hemistictus]]'', [[anjing tanah]] (''Gryllotalpa brachyptera''), ''[[Vespula germanica]]'', ''[[Opodiphthera eucalypti]]'', [[Harpactorinae]] |
||
| regnum = [[Animalia]] |
|||
⚫ | |||
| subphylum = [[Hexapoda]] |
|||
| unranked_classis = [[Ectognatha]] |
|||
| classis = [[Insecta]] |
|||
| classis_authority = [[Carolus Linnaeus|Linnaeus]], 1758 |
|||
| subdivision_ranks = Subkelas |
| subdivision_ranks = Subkelas |
||
| subdivision = |
| subdivision = |
||
[[Archaeognatha]]<br/> |
[[Archaeognatha]]<br/> |
||
[[Coxoplectoptera|†Coxoplectoptera]]<br/> |
[[Coxoplectoptera|†Coxoplectoptera]]<br/> |
||
Dicondylia |
Dicondylia |
||
}}{{bukan|Sarangga}} |
|||
}} |
|||
'''Serangga''' merupakan hewan yang membentuk [[Kelas (biologi)|kelas]] '''Insekta''' (berasal dari [[bahasa Latin]]: ''{{lang|la|insectum}}'', sebuah [[kata serapan]] dari [[Bahasa Yunani Kuno|bahasa Yunani]] {{lang|el|ἔντομον}} [''{{lang|el|éntomon}}''], yang artinya "terpotong menjadi beberapa bagian") adalah [[invertebrata]] dalam [[filum]] [[Artropoda]] dan subfilum [[Heksapoda]] yang memiliki [[eksoskeleton]] ber[[kitin]]. Bagian tubuhnya terbagi menjadi tiga bagian, yaitu [[kepala]], [[toraks]], dan [[abdomen]]. Serangga juga memiliki [[mata majemuk]], tiga pasang kaki yang terhubung ke [[toraks]], dan sepasang [[antena (biologi)|antena]]. |
|||
Serangga termasuk salah satu kelompok [[hewan]] yang paling beragam, mencakup lebih dari 1.000.000 [[spesies]] dan menggambarkan lebih dari setengah [[makhluk hidup|organisme hidup]] yang telah diketahui.<ref name="Chapman">{{cite book|author=Chapman, A. D.|year=2006|title=Numbers of living species in Australia and the World|location=Canberra|publisher=Australian Biological Resources Study|language=Inggris|isbn=978-0-642-56850-2|url=http://www.deh.gov.au/biodiversity/abrs/publications/other/species-numbers/index.html|access-date=2014-12-03|archive-date=2009-06-09|archive-url=http://webarchive.loc.gov/all/20090609110928/http://www.deh.gov.au/biodiversity/abrs/publications/other/species-numbers/index.html|dead-url=yes}}</ref><ref>{{cite web|url=http://www.globalchange.umich.edu/globalchange2/current/lectures/biodiversity/biodiversity.html|title=Threats to Global Diversity|last=Wilson|first=E.O.|accessdate=17-05-2009|language=Inggris|archive-date=2015-02-20|archive-url=https://web.archive.org/web/20150220154543/http://www.globalchange.umich.edu/globalchange2/current/lectures/biodiversity/biodiversity.html|dead-url=yes}}</ref> Jumlah spesies yang [[Takson ekstan|masih ada]] diperkirakan antara 6.000.000–10.000.000<ref name="Chapman" /><ref> |
|||
{{cite journal |author=Novotny, Vojtech; Basset, Yves; Miller, Scott E.; Weiblen, George D.; Bremer, Birgitta; Cizek, Lukas; dan Drozd, Pavel |year=2002 |title=Low host specificity of herbivorous insects in a tropical forest |journal=[[Nature (journal)|Nature]] |pmid=11976681 |volume=416 |issue=6883 |language=Inggris|pages=841–844 |doi=10.1038/416841a|bibcode = 2002Natur.416..841N }}</ref><ref name="number">{{cite book|author=Erwin, Terry L. |
{{cite journal |author=Novotny, Vojtech; Basset, Yves; Miller, Scott E.; Weiblen, George D.; Bremer, Birgitta; Cizek, Lukas; dan Drozd, Pavel |year=2002 |title=Low host specificity of herbivorous insects in a tropical forest |journal=[[Nature (journal)|Nature]] |pmid=11976681 |volume=416 |issue=6883 |language=Inggris|pages=841–844 |doi=10.1038/416841a|bibcode = 2002Natur.416..841N }}</ref><ref name="number">{{cite book|author=Erwin, Terry L.|year=1997|language=Inggris|title=Biodiversity at its utmost: Tropical Forest Beetles|pages=27–40}} Dalam: {{cite book|editor=Reaka-Kudla, M. L., Wilson, D. E. and Wilson, E. O.|title=Biodiversity II|publisher=Joseph Henry Press, Washington, D.C.}}</ref> dan berpotensi mewakili lebih dari 90% bentuk kehidupan hewan yang berbeda-beda di bumi.<ref>{{cite journal|last=Erwin|first=Terry L.|year=1982|language=Inggris|title=Tropical forests: their richness in Coleoptera and other arthropod species|journal=Coleopt. Bull.|volume=36|pages=74–75}}</ref> Serangga dapat ditemukan di hampir semua [[lingkungan hidup|lingkungan]], meskipun hanya sejumlah kecil yang hidup di lautan, suatu habitat yang didominasi oleh kelompok [[artropoda]] lain, [[krustasea]]. |
||
Kajian mengenai peri kehidupan serangga disebut [[entomologi]]<ref name="Biologi Edisi Kelima Jilid 2">Campbell, N.A,J.B. Reece, dan L.G. Mitchell, 2003. Biologi Edisi Kelima Jilid 2. ISBN |
Kajian mengenai peri kehidupan serangga disebut [[entomologi]].<ref name="Biologi Edisi Kelima Jilid 2">Campbell, N.A,J.B. Reece, dan L.G. Mitchell, 2003. Biologi Edisi Kelima Jilid 2. ISBN 979-688-469-0. Jakarta: Erlangga.</ref> Kelas Insekta dibagi lagi menjadi 29 [[Ordo (biologi)|ordo]], antara lain [[Coleoptera]] (kumbang), [[Lepidoptera]] (kupu-kupu dan ngengat), [[Diptera]] (lalat) dan [[Hymenoptera]] (misalnya [[semut]], [[lebah]], dan [[tawon]]).<ref name="Study of Insect.Ed-7">Borror et al. 2005. Study of Insect.Ed-7. Amerika: Thomson Brook/ Cole.</ref> Kelompok Apterigota terdiri dari 4 ordo karena semua serangga dewasanya tidak memiliki sayap, dan 25 ordo lainnya termasuk dalam kelompok [[Pterygota|Pterigota]] karena memiliki sayap.<ref name="Study of Insect.Ed-7" /> |
||
Serangga merupakan hewan beruas dengan tingkat adaptasi yang sangat tinggi.<ref name="Biologi Edisi Kelima Jilid 2"/> |
Serangga merupakan hewan beruas dengan tingkat adaptasi yang sangat tinggi.<ref name="Biologi Edisi Kelima Jilid 2" /> Ukuran serangga relatif kecil dan <!-- ada kalimat hilang disini, dan apa? apakah dan merupakan salah satu mahluk hidup yang sukses berkolonisasi di bumi? dan apa?--> pertama kali sukses mengelilingi dunia.<ref name="Biologi Edisi Kelima Jilid 2" /> |
||
Ukuran serangga relatif kecil dan <!-- ada kalimat hilang disini, dan apa? apakah dan merupakan salah satu mahluk hidup yang sukses berkolonisasi di bumi? dan apa?--> pertama kali sukses ber[[koloni]]sasi di bumi. <ref name="Biologi Edisi Kelima Jilid 2"/> |
|||
Struktur peredaran darah serangga adalah [[sistem peredaran darah terbuka]]. Dan semua serangga bertelur ([[ovipar]]). |
|||
== Habitat == |
|||
Sebagian besar serangga adalah [[Hewan darat|hewan terestrial]] yang hidup di darat, tetapi terdapat juga jenis serangga [[Hewan akuatik|akuatik]] yang hidup di air, misalnya: [[anggang-anggang]] dan kumbang air (''[[Noteridae]]''). Beberapa serangga seperti [[capung]] dan [[nyamuk]] adalah semiakuatik karena hanya kehidupan fase [[larva]]<nowiki/>nya adalah di air.{{Butuh rujukan|date=Mei 2022}} |
|||
== Sejarah == |
== Sejarah == |
||
* |
* [[Keanekaragaman hayati]] serangga telah terdapat pada [[Karbon (periode)|periode Karbon]] (sekitar 300 juta tahun yang lalu).<ref name="Biologi Edisi Kelima Jilid 2"/> |
||
* Pada [[periode |
* Pada [[Perem|periode Perem]] (270 juta tahun yang lalu) beberapa kelompok serangga telah menyerupai bentuk yang dijumpai sekarang.<ref name="Biologi Edisi Kelima Jilid 2"/> |
||
* Banyak fosil serangga yang ditemukan berumur puluhan juta tahun yang lalu tidak beda jauh dengan serangga saat ini, misalnya fosil wereng berumur 25 juta tahun yang ditemukan di Dominika yang terperangkap pada getah pinus, dan masih banyak lagi fosil-fosil serangga yang ditemukan yang berumur puluhan juta tahun. |
* Banyak [[fosil]] serangga yang ditemukan berumur puluhan juta tahun yang lalu tidak beda jauh dengan serangga saat ini, misalnya fosil [[wereng]] berumur 25 juta tahun yang ditemukan di [[Dominika]] yang terperangkap pada [[getah pinus]], dan masih banyak lagi fosil-fosil serangga yang ditemukan yang berumur puluhan juta tahun. |
||
* [[Sayap]] |
* [[Sayap serangga]] mungkin pada awalnya berevolusi sebagai perluasan kutikula yang membantu tubuh serangga itu menyerap panas, kemudian baru menjadi [[organ]] untuk terbang.<ref name="Biologi Edisi Kelima Jilid 2"/> Pandangan lain menyarankan bahwa sayap memungkinkan hewan itu meluncur dari [[vegetasi]] ke tanah, atau bahkan berfungsi sebagai [[insang]] dalam [[serangga akuatik]].<ref name="Biologi Edisi Kelima Jilid 2"/> Hipotesis lain menyatakan bahwa sayap serangga berfungsi untuk berenang sebelum mereka berfungsi untuk terbang.<ref name="Biologi Edisi Kelima Jilid 2"/> |
||
== Kemampuan == |
== Kemampuan == |
||
* Salah satu alasan mengapa serangga memiliki keanekaragaman dan kelimpahan yang tinggi adalah kemampuan [[ |
* Salah satu alasan mengapa serangga memiliki keanekaragaman dan kelimpahan yang tinggi adalah kemampuan [[Reproduksi hewan|reproduksinya]] yang tinggi, serangga bereproduksi dalam jumlah yang sangat besar, dan pada beberapa spesies bahkan mampu menghasilkan beberapa generasi dalam satu tahun.<ref name="Biologi Edisi Kelima Jilid 2"/> |
||
* Kemampuan serangga lainnya yang dipercaya telah mampu menjaga eksistensi serangga hingga kini adalah kemampuan [[terbang]]nya.<ref name="Biologi Edisi Kelima Jilid 2"/> Hewan yang dapat terbang dapat menghindari banyak predator, menemukan makanan dan pasangan kawin, dan menyebar ke habitat baru jauh lebih cepat dibandingkan dengan hewan yang harus merangkak di atas permukaan tanah. |
* Kemampuan serangga lainnya yang dipercaya telah mampu menjaga eksistensi serangga hingga kini adalah kemampuan [[terbang]]nya.<ref name="Biologi Edisi Kelima Jilid 2"/> Hewan yang dapat terbang dapat menghindari banyak predator, menemukan makanan dan pasangan kawin, dan menyebar ke habitat baru jauh lebih cepat dibandingkan dengan hewan yang harus merangkak di atas permukaan tanah.<ref name="Biologi Edisi Kelima Jilid 2"/> |
||
* Umumnya serangga mengalami [[metamorfosis sempurna]], yaitu siklus hidup dengan beberapa tahapan yang berbeda: telur, larva, pupa, dan imago |
* Umumnya serangga mengalami [[metamorfosis sempurna]], yaitu siklus hidup dengan beberapa tahapan yang berbeda: [[telur]], [[larva]], [[Kepompong|pupa]], dan imago.<ref name="Study of Insect.Ed-7"/> Beberapa ordo yang mengalami metamorfosis sempurna adalah [[Lepidoptera]], [[Diptera]], [[Coleoptera]], dan [[Hymenoptera]].<ref name="Study of Insect.Ed-7"/> [[Metamorfosis tidak sempurna]] merupakan siklus hidup dengan tahapan: telur, [[nimfa]], dan [[imago]].<ref name="Study of Insect.Ed-7"/> Peristiwa larva meninggalkan telur disebut dengan eclosion.{{fact}} Setelah [[eclosion]], serangga yang baru ini dapat serupa atau berbeda sama sekali dengan induknya.<ref name="Study of Insect.Ed-7"/> Tahapan belum dewasa ini biasanya mempunyai ciri perilaku makan yang banyak.<ref name="Study of Insect.Ed-7"/> |
||
Pertumbuhan tubuh dikendalikan dengan menggunakan acuan pertambahan berat badan, biasanya dalam bentuk tangga |
Pertumbuhan tubuh dikendalikan dengan menggunakan acuan pertambahan berat badan, biasanya dalam bentuk tangga di mana pada setiap tangga digambarkan oleh lepasnya [[Eksoskeleton|rangka luar]] lama ([[exuviae]]), di mana proses ini disebut [[ekdisis]] atau [[ganti kulit]].<ref name="Study of Insect.Ed-7"/> Karena itu pada setiap tahapan, serangga tumbuh sampai di mana pembungkus luar menjadi terbatas, setelah ditinggalkan lagi dan seterusnya sampai sempurna.<ref name="Study of Insect. Ed-5">Borror et al. 2004. Study of Insect. Ed-5. Amerika: Thomson Brook/ Cole.</ref> |
||
== Ragam == |
== Ragam == |
||
{{Utama|Keanekaragaman serangga}} |
|||
Lebih dari 800.000 [[spesies]] insekta sudah ditemukan. Terdapat 5.000 [[spesies]] [[ordo|bangsa]] [[capung]] ([[Odonata]]), 20.000 spesies bangsa [[belalang]] ([[Orthoptera]]), 170.000 spesies bangsa [[kupu-kupu dan ngengat]] (Lepidoptera), 120.000 bangsa lalat dan kerabatnya ([[Diptera]]), 82.000 spesies bangsa [[kepik]] ([[Hemiptera]]), 360.000 spesies bangsa [[kumbang]] ([[Coleoptera]]), dan 110.000 spesies bangsa [[semut]] dan [[lebah]] ([[Hymenoptera]]).<ref name="Study of Insect.Ed-7">Borror et al. 2005. Study of Insect.Ed-7. Amerika: Thomson Brook/ Cole.</ref>. |
|||
Lebih dari 1.000.000 [[spesies]] serangga telah ditemukan. [[Ordo (biologi)|Ordo]] serangga yang memiliki lebih dari 100.000 spesies adalah [[Coleoptera]] (386.500), [[Lepidoptera]] (157.300), [[Diptera]] (155.500), [[Hymenoptera]] (116.900) dan [[Hemiptera]] (103.600).<ref name="Stork2018">{{cite journal|last1=Stork|first1=Nigel E.|date=7 Januari 2018|title=How Many Species of Insects and Other Terrestrial Arthropods Are There on Earth?|url=https://semanticscholar.org/paper/77cd50721ab3e98487cd43c0b4d1d1ad8bd72b07|journal=Annual Review of Entomology|language=en|volume=63|issue=1|pages=31–45|doi=10.1146/annurev-ento-020117-043348|pmid=28938083|s2cid=23755007}}</ref> |
|||
* [[Kumbang]] yang membentuk ordo [[Coleoptera]] merupakan makhluk hidup yang paling beranekaragam di dunia. Kumbang memiliki sayap depan keras (disebut [[elytra]]) yang melindungi sayap belakangnya. Kebanyakan kumbang termasuk [[subfamili]] [[Polyphaga]]. |
|||
* [[Kupu-kupu]] dan [[ngengat]], dari ordo [[Lepidoptera]], memiliki tipe mulut pengunyah pada fase [[larva]], sedangkan memiliki tipe mulut penghisap pada fase imago. Adapun habitat dapat dijumpai di pepohonan.<ref name="Study of Insect.Ed-7" /> |
|||
* [[Lalat rumah]] dan [[nyamuk]], dari ordo [[Lalat|Diptera]], hanya memiliki sepasang sayap dan uniknya adalah ia memiliki sepasang [[halter]] yang membantukannya dalam penerbangan. |
|||
* [[Semut]], [[lebah]] dan [[tawon]], dari ordo [[Hymenoptera]], memiliki [[ovipositor]] untuk memasukkan telur ke tempat yang biasanya tidak dapat dijangkau. Ovipositor ini sering juga berfungsi sebagai [[sengat]]. |
|||
* [[Tonggeret]], [[kepik daun]], [[Kutu busuk|kepinding]], [[anggang-anggang]], dan lainnya dari ordo [[Hemiptera]] ([[kepik]]) memiliki mulut bertipe penusuk dan pengisap. Ada beberapa yang mengisap darah dan sebagian sebagai pengisap cairan pada tumbuhan. Sebagian besar bersifat [[parasit]] bagi hewan, tumbuhan, maupun manusia.<ref name="Study of Insect. Ed-5" /> |
|||
* [[Belalang]], [[jangkrik]] dan [[belalang juta]], dari ordo [[Orthoptera]], boleh [[Stridulasi|mengerik]] dengan menggosok bagian tubuh tertentu, misalnya dengan sayap atau kaki. Ciri khas yang dapat dijumpai yaitu sayap depan lebih keras dari sayap belakang.<ref>{{Cite journal|last=Nugroho|first=Anwari Adi|last2=Sabilla|first2=Namira Hanin Sal|last3=Setyaningrum|first3=Dwi|last4=Prastin|first4=Fikih Putri|last5=Dani|first5=Talila Rima|date=15 Mei 2020|title=Studi Pola Interaksi Perilaku Jangkrik Jantan dan Betina|url=https://e-journal.unipma.ac.id/index.php/JF/article/download/6038/pdf|dead-url=no|journal=Jurnal Biologi dan Pembelajarannya,|volume=7|issue=1|pages=41–47|doi=10.25273/florea.v7i1.6038|archive-url=https://web.archive.org/web/20200527214310/http://e-journal.unipma.ac.id/index.php/JF/article/download/6038/pdf|archive-date=27 Mei 2020|access-date=2 Juni 2022}}</ref> |
|||
* [[Kecoak]] dan [[rayap]], dari ordo [[Blattodea]], memiliki tipe mulut pengunyah, tubuh lebar dan rata, dan sepasang antena panjang yang lentur. Dulu kecoak dan rayap dianggap berasal dari ordo yang beda ([[Isoptera]]), tetapi penelitian oleh para [[Taksonomi (biologi)|taksonom]] pada tahun 2007 menyimpulkan bahwa secara [[Filogeni|filogenetika]], rayap sebenarnya adalah kecoak.<ref>{{Cite web |last=Inward|first=Daegan |last3=Eggleton|first3=Paul |last2=Beccaloni|first2=George |date=5 April 2007|title=Death of an order: a comprehensive molecular phylogenetic study confirms that termites are eusocial cockroaches|url=https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2391203/|website=National Library of Medicine|language=en|access-date=2 Juni 2022}}</ref><ref>{{Cite web|last=Eggleton|first=Paul|last2=Beccaloni|first2=George|date=22 Oktober 2007|title=Response to Lo ''et al''.|url=https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2391203/|website=National Library of Medicine|language=en|access-date=2 Juni 2022|last3=Inward|first3=Daegan}}</ref> |
|||
⚫ | * [[Capung]] dan [[capung jarum]], dari ordo [[Odonata]], memiliki tipe mulut pengunyah. Umumnya Ordo ini termasuk [[karnivora]] yang memakan serangga kecil dan sebagian bersifat [[kanibal]] atau suka memakan sejenis. Habitatnya adalah di dekat perairan. Biasanya ditemukan di sekitar air terjun, di sekitar danau, dan pada daerah bebatuan.<ref name="Study of Insect. Ed-5" /> |
||
* [[Plecoptera|Lalat batu]] yang membentuk ordo [[Plecoptera]] merupakan serangga akuatik pada stadium nimfa dan hidup di dalam [[air tawar]]. Setiap spesies dari Plecoptera tidak bisa tahan hidup di dalam air yang tercemar, jadi lalat batu dapat berfungsi sebagai [[bioindikator]] untuk kualitas air.<ref>{{Cite book|last=Wan Mohd Adnan|first=Wan Nur Asiah|date=2012|url=http://eprints.usm.my/42828/1/WAN_NUR_ASIAH.pdf|title=Taxonomic And Ecological Studies Of Stoneflies (Insecta: Plecoptera) In Selected Rivers At Royal Belum State Park, Perak, Malaysia|publisher=[[Universitas Sains Malaysia]]|language=en|url-status=live}}</ref> |
|||
* [[Lalat capung]] yang membentuk ordo [[Ephemeroptera]] merupakan serangga terbang tertua yang sudah ada sejak zaman karbon akhir.<ref>{{Cite journal|last=Knecht|first=Richard J.|last2=Engel|first2=Michael S.|last3=Benner|first3=Jacob S.|date=2011-04-19|title=Late Carboniferous paleoichnology reveals the oldest full-body impression of a flying insect|url=https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/21464315|journal=Proceedings of the National Academy of Sciences of the United States of America|volume=108|issue=16|pages=6515–6519|doi=10.1073/pnas.1015948108|issn=1091-6490|pmc=3081006|pmid=21464315}}</ref> |
|||
* [[Belalang sentadu]] yang membentuk ordo [[Mantodea]] memiliki kepala ber[[segitiga]] dan kaki depan ber[[duri]] tajam yang besar untuk memangsa serangga atau hewan kecil lain.<ref>{{Cite news|last=Karima|first=Annisa|date=28 April 2022|title=6 Fakta Serangga Belalang Sentadu, Suka Makan Pasangannya|url=https://www.idntimes.com/science/discovery/annisa-karima/fakta-serangga-belalang-sentadu-c1c2/5|work=[[IDN Times]]|archive-url=https://web.archive.org/web/20220601090735/https://www.idntimes.com/science/discovery/annisa-karima/fakta-serangga-belalang-sentadu-c1c2/5|archive-date=1 Juni 2022|dead-url=no|access-date=1 Juni 2022}}</ref> |
|||
* [[Pinjal]], yaitu ordo [[Siphonaptera]], termasuk 2.500 spesies dan merupakan [[parasit]] peminum darah pada [[Binatang menyusui|mamalia]] dan [[burung]]. |
|||
* [[Dermaptera|Cocopet]] dari ordo [[Dermaptera]] memiliki sepasang antenna, tubuhnya bersegmen terdiri atas toraks dan abdomen. Abdomennya terdapat bagian seperti garpu. |
|||
* Ordo [[Neuroptera]] merupakan ordo serangga tertua yang ber[[metamorfosis]] sempurna.<ref>{{Cite book|date=2003|url=https://www.worldcat.org/oclc/50495116|title=Encyclopedia of insects|location=Amsterdam|publisher=Academic Press|isbn=0-12-586990-8|others=Resh, Vincent H., Cardé, Ring T.|oclc=50495116}}</ref> |
|||
Ada beberapa [[artropoda]] [[terestrial]] lain yang walaupun bukan serangga, seperti [[lipan]], [[kaki seribu]], [[kalajengking]], [[laba-laba]], [[kutu kayu]], [[tungau]], dan [[caplak]], sering dianggap sebagai serangga karena tampaknya agak serupa dengan memiliki [[eksoskeleton]]. Namun, kebanyakan dari mereka bukan [[heksapoda]] (yaitu memiliki enam kaki). |
|||
'''Ordo Collembola''' memiliki ciri khas yaitu memiliki collophore, bagian yang mirip tabung yang terdapat pada bagian ventral di sisi pertama segmen abdomen <ref name="Study of Insect.Ed-7">Borror et al. 2005. Study of Insect.Ed-7. Amerika: Thomson Brook/ Cole.</ref>. Ada beberapa dari jenis ini yang merupakan karnivora dan penghisap cairan <ref name="Study of Insect.Ed-7">Borror et al. 2005. Study of Insect.Ed-7. Amerika: Thomson Brook/ Cole.</ref>. Umumnya Collembolla merupakan scavenger yang memakan sayuran dan jamur yang busuk, serta bakteri, selain itu ada dari jenis ini yang memakan feses Artropoda, serbuk sari, ganggang, dan material lainnya <ref name="Study of Insect.Ed-7">Borror et al. 2005. Study of Insect.Ed-7. Amerika: Thomson Brook/ Cole.</ref>. |
|||
'''Ordo Coleoptera''' memliki tipe mulut pengunyah dan termasuk herbivore <ref name="Study of Insect.Ed-7">Borror et al. 2005. Study of Insect.Ed-7. Amerika: Thomson Brook/ Cole.</ref>. Habitatnya adalah di permukaan tanah, dengan membuat lubang, selain itu juga membuat lubang pada kulit pohon, dan ada beberapa yang membuat [[sarang]] pada dedaunan .<ref name="Study of Insect.Ed-7">Borror et al. 2005. Study of Insect.Ed-7. Amerika: Thomson Brook/ Cole.</ref>. |
|||
'''Ordo Othoptera''' termasuk herbivora, namun ada beberapa spesies sebagai [[predator]]. <ref name="Study of Insect.Ed-7">Borror et al. 2005. Study of Insect.Ed-7. Amerika: Thomson Brook/ Cole.</ref>.Tipe mulut dari ordo ini adalah tipe pengunyah. Ciri khas yang dapat dijumpai yaitu sayap depan lebih keras dari sayap belakang <ref name="Study of Insect.Ed-7">Borror et al. 2005. Study of Insect.Ed-7. Amerika: Thomson Brook/ Cole.</ref>. |
|||
'''Ordo Dermaptera''' mempunyai sepasang antenna, tubuhnya bersegmen terdiri atas toraks dan abdomen <ref name="Study of Insect. Ed-5">Borror et al. 2004. Study of Insect. Ed-5. Amerika: Thomson Brook/ Cole.</ref>. Abdomennya terdapat bagian seperti garpu <ref name="Study of Insect. Ed-5">Borror et al. 2004. Study of Insect. Ed-5. Amerika: Thomson Brook/ Cole.</ref>. Ordo Diplura memiliki mata majemuk, tidak terdapat ocelli, dan tarsinya terdiri atas satu segmen. Habitatnya di daerah terrestrial, dapat ditemukan di bawah batu, di atas tanah, tumpukan kayu, di perakaran pohon, dan di gua. Ordo ini merupakan pemakan humus <ref name="Study of Insect. Ed-5">Borror et al. 2004. Study of Insect. Ed-5. Amerika: Thomson Brook/ Cole.</ref>. |
|||
'''Ordo Hemiptera''' memiliki tipe mulut penusuk dan penghisap. Ada beberapa yang menghisap darah dan sebagian sebagai penghisap cairan pada tumbuhan. Sebagian besar bersifat parasit bagi hewan, tumbuhan, maupun manusia. Ordo ini banyak ditemukan di bagian bunga dan daun dari tumbuhan, kulit pohon, serta pada jamur yang busuk <ref name="Study of Insect. Ed-5">Borror et al. 2004. Study of Insect. Ed-5. Amerika: Thomson Brook/ Cole.</ref>. |
|||
⚫ | |||
'''Sub kelas Diplopoda''' memiliki ciri tubuh yang panjang seperti cacing dengan beberapa kaki, beberapa memiliki kaki berjumlah tiga puluh atau lebih, dan segmen tubuhnya menopang dua bagian dari tubuhnya <ref name="Study of Insect.Ed-7">Borror et al. 2005. Study of Insect.Ed-7. Amerika: Thomson Brook/ Cole.</ref>. Hewan jenis ini memiliki kepala cembung dengan daerah epistoma yang besar dan datar pada bagian bawahnya <ref name="Study of Insect.Ed-7">Borror et al. 2005. Study of Insect.Ed-7. Amerika: Thomson Brook/ Cole.</ref>. |
|||
Habitatnya adalah di lingkungan yang basah, seperti di bawah bebatuan, menempel pada [[lumut]], di perakaran pohon, dan di dalam tanah. Tipe mulutnya adalah pengunyah <ref name="Study of Insect.Ed-7">Borror et al. 2005. Study of Insect.Ed-7. Amerika: Thomson Brook/ Cole.</ref>. Beberapa dari jenis ini merupakan scavenger dan memakan tumbuhan yang busuk, selain itu ada beberapa yang merupakan hama bagi tanaman <ref name="Study of Insect.Ed-7">Borror et al. 2005. Study of Insect.Ed-7. Amerika: Thomson Brook/ Cole.</ref>. |
|||
== Biologi Serangga == |
== Biologi Serangga == |
||
[[Berkas: |
[[Berkas:Insect anatomy diagram.svg|ka|300px|jmpl|Anatomi serangga betina{{br}} |
||
'''A'''- Kepala (''caput'') '''B'''- Dada (''thorax'') '''C'''- Perut (''abdomen'') {{br}} |
'''A'''- Kepala (''caput'') '''B'''- Dada (''thorax'') '''C'''- Perut (''abdomen'') {{br}} |
||
<div style="-moz-column-count:2; column-count:2;"> |
<div style="-moz-column-count:2; column-count:2;"> |
||
1. [[Antena (biology)|antena]]{{br}} |
|||
2. ''[[Ocellus|ocelli]]'' (bawah){{br}} |
2. ''[[Ocellus|ocelli]]'' (bawah){{br}} |
||
3. ''ocelli'' (atas){{br}} |
3. ''ocelli'' (atas){{br}} |
||
Baris 80: | Baris 80: | ||
16. perut belakang ([[usus]], [[rektum]], [[anus]]){{br}} |
16. perut belakang ([[usus]], [[rektum]], [[anus]]){{br}} |
||
17. anus{{br}} |
17. anus{{br}} |
||
18. vagina{{br}} |
|||
19. berkas [[saraf]] ([[ganglion|ganglia]] perut){{br}} |
19. berkas [[saraf]] ([[ganglion|ganglia]] perut){{br}} |
||
20. [[saluran Malpighia]]{{br}} |
20. [[saluran Malpighia]]{{br}} |
||
Baris 97: | Baris 97: | ||
</div>]] |
</div>]] |
||
Serangga merupakan hewan beruas dengan tingkat adaptasi yang sangat tinggi. [[Fosil]]-fosilnya dapat dirunut hingga ke masa [[Ordovicius]]. Fosil [[ |
Serangga merupakan hewan beruas dengan tingkat adaptasi yang sangat tinggi. [[Fosil]]-fosilnya dapat dirunut hingga ke masa [[Ordovicius]]. Fosil [[kecoak]] dan [[capung]] raksasa primitif telah ditemukan. Sejumlah anggota Diptera seperti [[lalat]] dan [[nyamuk]] yang terperangkap pada [[getah]] juga ditemukan. |
||
=== Metamorfosis pada Serangga === |
=== Metamorfosis pada Serangga === |
||
Hewan ini juga merupakan contoh klasik [[metamorfosis]]. Setiap serangga mengalami proses perubahan bentuk dari [[telur]] hingga ke bentuk dewasa yang siap melakukan [[reproduksi]]. Pergantian tahap bentuk tubuh ini |
Hewan ini juga merupakan contoh klasik [[metamorfosis]]. Setiap serangga mengalami proses perubahan bentuk dari [[telur]] hingga ke bentuk dewasa yang siap melakukan [[reproduksi]]. Pergantian tahap bentuk tubuh ini sering kali sangat dramatis. Di dalam tiap tahap juga terjadi proses "pergantian kulit" yang biasa disebut proses [[pelungsungan]]. Tahap-tahap ini disebut '''[[instar]]'''. Ordo-ordo serangga sering kali dicirikan oleh tipe metamorfosisnya. Metamorfosis pada serangga ada 2, yaitu metamosfosis sempurna dan metamorfosis tidak sempurna. Perbedaan yang mencolok pada metamorfosis sempurna adalah adanya tahap pembentukan kepompong, sedangkan pada metamorfosis tidak sempurna tidak terdapat tahap pembentukan kepompong. |
||
=== Morfologi Serangga === |
=== Morfologi Serangga === |
||
Secara [[morfologi]], tubuh serangga dewasa dapat dibedakan menjadi tiga bagian utama, sementara bentuk pradewasa biasanya menyerupai moyangnya, hewan lunak beruas mirip [[cacing]]. Ketiga bagian tubuh serangga dewasa adalah [[kepala]] (''caput''), [[ |
Secara [[morfologi]], tubuh serangga dewasa dapat dibedakan menjadi tiga bagian utama, sementara bentuk pradewasa biasanya menyerupai moyangnya, hewan lunak beruas mirip [[cacing]]. Ketiga bagian tubuh serangga dewasa adalah [[kepala]] (''caput''), [[Toraks|dada]] (''thorax''), dan [[Abdomen|perut]] (''abdomen''). |
||
=== Peran serangga === |
=== Peran serangga === |
||
Banyak serangga yang bermanfaat bagi kehidupan manusia, diantaranya |
Banyak serangga yang bermanfaat bagi kehidupan manusia, diantaranya sebagai organisme pembusuk dan pengurai termasuk pengurai limbah, sebagai objek estetika dan wisata seperti kupu-kupu, kumbang yang berwarna-warni, bermanfaat pada proses penyerbukan maupun sebagai hama tanaman, pakan hewan (burung) yang bernilai ekonomi tinggi,<ref name="Prosiding Seminar Nasional Biologi XV, Universitas Lampung">Gandjar. 1997. Prosiding Seminar Nasional Biologi XV, Universitas Lampung, ISBN 979-8287-17-7.Lampung: Perhimpunan Biologi Indonesia.</ref> penghasil madu (dari genus Apis) dll.<ref name="Khasiat & Manfaat Madu Herbal">Suranto A. 2004. Khasiat & Manfaat Madu Herbal. ISBN 979-3702-02-8. Jakarta: AgroMedia.</ref> Disamping peran secara langsung serangga juga memiliki peran yang tidak langsung yaitu menjaga keseimbangan ekologi di alam, karena serangga termasuk salah satu dari rantai makanan, di mana beberapa jenis burung menjadikan serangga sebagai makanan utamanya. Namun jika jumlahnya tidak terkendali karena keseimbangan alam yang terganggu akibat berkurangnya pemangsa serangga, maka jumlah serangga akan tidak terkendali, karena salah satu sifatnya yang dapat berkembang biak dengan cepat, sehingga hal ini juga akan merugikan, baik bagi pertanian, perkebunan, kepada manusia secara langsung. Bebarapa daerah menjadikan beberapa jenis belalang sebagai bahan makanan, seperti belalang kayu, larva beberapa jenis kumbang juga di konsumsi sebagai makanan yang lezat. Secara kandungan gizi, [[belalang]] kaya akan kandungan protein hewani bahkan di [[Tiongkok]], [[Thailand]], [[Vietnam]], [[Indonesia]] dan negara eropa beberapa hotel berbintang telah menyediakan menu dari belalang. |
||
=== Makanan serangga === |
=== Makanan serangga === |
||
Makanan pada serangga tergantung pada tipe mulutnya, ada beberapa jenis tipe mulut pada serangga yang ini juga akan menentukan jenis makanannya yaitu: [[Belalai|menusuk menghisap]], [[Mandibula (bagian mulut artopoda)|menggigit mengunyah]], mencium. Dalam dunia serangga ada beberapa jenis makanan yang sering ditemukan, yaitu serangga jenis [[herbivor]], [[karnivor]] dan ada juga [[omnivor]]. |
|||
== Referensi == |
== Referensi == |
||
{{Reflist}} |
{{Reflist}} |
||
== |
== Bacaan lebih lanjut == |
||
* Borror et al. |
* {{cite book|author=Borror et al.|year=2004|title=Study of Insect. Ed-7|location=Amerika|publisher=Thomson Brook/ Cole}} |
||
* Borror et al. |
* {{cite book|author=Borror et al.|year=2005|title=Study of Insect. Ed-7|location=Amerika|publisher=Thomson Brook/ Cole}} |
||
* |
* {{cite book|last1=Campbell|first1=N.A.|last2=Reece|first2=J.B.|last3=Mitchell|first3=L.G.|year=2003|title=Biologi Edisi Kelima Jilid 2|isbn=979-688-469-0|location=Jakarta|publisher=Erlangga}} |
||
* Gandjar. |
* {{cite book|author=Gandjar.|year=1997|title=Prosiding Seminar Nasional Biologi XV, Universitas Lampung|isbn=9798287177|location=Lampung|publisher=Perhimpunan Biologi Indonesia}} |
||
* Suranto A. |
* {{cite book|author=Suranto A.|year=2004|title=Khasiat & Manfaat Madu Herbal|isbn=979-3702-02-8|location=Jakarta|publisher=AgroMedia}} |
||
{{Artropoda}} |
|||
{{Insecta}} |
|||
{{Animalia}} |
{{Animalia}} |
||
{{Taxonbar | from=Q1390}} |
|||
[[Kategori:Serangga| ]] |
[[Kategori:Serangga| ]] |
||
⚫ | |||
{{Link FA|ar}} |
|||
{{Link FA|it}} |
|||
{{Link FA|lt}} |
|||
{{Link FA|sl}} |
|||
{{Link FA|vi}} |
|||
{{Link GA|de}} |
|||
{{Link GA|en}} |
|||
{{Link GA|es}} |
|||
{{Link GA|frr}} |
|||
{{Link GA|no}} |
|||
[[Kategori:Entomologi]] |
[[Kategori:Entomologi]] |
Revisi terkini sejak 27 Agustus 2024 10.02
Serangga | |
---|---|
Searah jarum jam dari kiri atas: Empis livida, Rhinotia hemistictus, anjing tanah (Gryllotalpa brachyptera), Vespula germanica, Opodiphthera eucalypti, Harpactorinae | |
Klasifikasi ilmiah | |
Domain: | Eukaryota |
Kerajaan: | Animalia |
Filum: | Arthropoda |
Klad: | Pancrustacea |
Subfilum: | Hexapoda |
Kelas: | Insecta |
Subkelas | |
Archaeognatha |
Serangga merupakan hewan yang membentuk kelas Insekta (berasal dari bahasa Latin: insectum, sebuah kata serapan dari bahasa Yunani ἔντομον [éntomon], yang artinya "terpotong menjadi beberapa bagian") adalah invertebrata dalam filum Artropoda dan subfilum Heksapoda yang memiliki eksoskeleton berkitin. Bagian tubuhnya terbagi menjadi tiga bagian, yaitu kepala, toraks, dan abdomen. Serangga juga memiliki mata majemuk, tiga pasang kaki yang terhubung ke toraks, dan sepasang antena.
Serangga termasuk salah satu kelompok hewan yang paling beragam, mencakup lebih dari 1.000.000 spesies dan menggambarkan lebih dari setengah organisme hidup yang telah diketahui.[2][3] Jumlah spesies yang masih ada diperkirakan antara 6.000.000–10.000.000[2][4][5] dan berpotensi mewakili lebih dari 90% bentuk kehidupan hewan yang berbeda-beda di bumi.[6] Serangga dapat ditemukan di hampir semua lingkungan, meskipun hanya sejumlah kecil yang hidup di lautan, suatu habitat yang didominasi oleh kelompok artropoda lain, krustasea.
Kajian mengenai peri kehidupan serangga disebut entomologi.[7] Kelas Insekta dibagi lagi menjadi 29 ordo, antara lain Coleoptera (kumbang), Lepidoptera (kupu-kupu dan ngengat), Diptera (lalat) dan Hymenoptera (misalnya semut, lebah, dan tawon).[8] Kelompok Apterigota terdiri dari 4 ordo karena semua serangga dewasanya tidak memiliki sayap, dan 25 ordo lainnya termasuk dalam kelompok Pterigota karena memiliki sayap.[8]
Serangga merupakan hewan beruas dengan tingkat adaptasi yang sangat tinggi.[7] Ukuran serangga relatif kecil dan pertama kali sukses mengelilingi dunia.[7]
Struktur peredaran darah serangga adalah sistem peredaran darah terbuka. Dan semua serangga bertelur (ovipar).
Habitat
[sunting | sunting sumber]Sebagian besar serangga adalah hewan terestrial yang hidup di darat, tetapi terdapat juga jenis serangga akuatik yang hidup di air, misalnya: anggang-anggang dan kumbang air (Noteridae). Beberapa serangga seperti capung dan nyamuk adalah semiakuatik karena hanya kehidupan fase larvanya adalah di air.[butuh rujukan]
Sejarah
[sunting | sunting sumber]- Keanekaragaman hayati serangga telah terdapat pada periode Karbon (sekitar 300 juta tahun yang lalu).[7]
- Pada periode Perem (270 juta tahun yang lalu) beberapa kelompok serangga telah menyerupai bentuk yang dijumpai sekarang.[7]
- Banyak fosil serangga yang ditemukan berumur puluhan juta tahun yang lalu tidak beda jauh dengan serangga saat ini, misalnya fosil wereng berumur 25 juta tahun yang ditemukan di Dominika yang terperangkap pada getah pinus, dan masih banyak lagi fosil-fosil serangga yang ditemukan yang berumur puluhan juta tahun.
- Sayap serangga mungkin pada awalnya berevolusi sebagai perluasan kutikula yang membantu tubuh serangga itu menyerap panas, kemudian baru menjadi organ untuk terbang.[7] Pandangan lain menyarankan bahwa sayap memungkinkan hewan itu meluncur dari vegetasi ke tanah, atau bahkan berfungsi sebagai insang dalam serangga akuatik.[7] Hipotesis lain menyatakan bahwa sayap serangga berfungsi untuk berenang sebelum mereka berfungsi untuk terbang.[7]
Kemampuan
[sunting | sunting sumber]- Salah satu alasan mengapa serangga memiliki keanekaragaman dan kelimpahan yang tinggi adalah kemampuan reproduksinya yang tinggi, serangga bereproduksi dalam jumlah yang sangat besar, dan pada beberapa spesies bahkan mampu menghasilkan beberapa generasi dalam satu tahun.[7]
- Kemampuan serangga lainnya yang dipercaya telah mampu menjaga eksistensi serangga hingga kini adalah kemampuan terbangnya.[7] Hewan yang dapat terbang dapat menghindari banyak predator, menemukan makanan dan pasangan kawin, dan menyebar ke habitat baru jauh lebih cepat dibandingkan dengan hewan yang harus merangkak di atas permukaan tanah.[7]
- Umumnya serangga mengalami metamorfosis sempurna, yaitu siklus hidup dengan beberapa tahapan yang berbeda: telur, larva, pupa, dan imago.[8] Beberapa ordo yang mengalami metamorfosis sempurna adalah Lepidoptera, Diptera, Coleoptera, dan Hymenoptera.[8] Metamorfosis tidak sempurna merupakan siklus hidup dengan tahapan: telur, nimfa, dan imago.[8] Peristiwa larva meninggalkan telur disebut dengan eclosion.[butuh rujukan] Setelah eclosion, serangga yang baru ini dapat serupa atau berbeda sama sekali dengan induknya.[8] Tahapan belum dewasa ini biasanya mempunyai ciri perilaku makan yang banyak.[8]
Pertumbuhan tubuh dikendalikan dengan menggunakan acuan pertambahan berat badan, biasanya dalam bentuk tangga di mana pada setiap tangga digambarkan oleh lepasnya rangka luar lama (exuviae), di mana proses ini disebut ekdisis atau ganti kulit.[8] Karena itu pada setiap tahapan, serangga tumbuh sampai di mana pembungkus luar menjadi terbatas, setelah ditinggalkan lagi dan seterusnya sampai sempurna.[9]
Ragam
[sunting | sunting sumber]Lebih dari 1.000.000 spesies serangga telah ditemukan. Ordo serangga yang memiliki lebih dari 100.000 spesies adalah Coleoptera (386.500), Lepidoptera (157.300), Diptera (155.500), Hymenoptera (116.900) dan Hemiptera (103.600).[10]
- Kumbang yang membentuk ordo Coleoptera merupakan makhluk hidup yang paling beranekaragam di dunia. Kumbang memiliki sayap depan keras (disebut elytra) yang melindungi sayap belakangnya. Kebanyakan kumbang termasuk subfamili Polyphaga.
- Kupu-kupu dan ngengat, dari ordo Lepidoptera, memiliki tipe mulut pengunyah pada fase larva, sedangkan memiliki tipe mulut penghisap pada fase imago. Adapun habitat dapat dijumpai di pepohonan.[8]
- Lalat rumah dan nyamuk, dari ordo Diptera, hanya memiliki sepasang sayap dan uniknya adalah ia memiliki sepasang halter yang membantukannya dalam penerbangan.
- Semut, lebah dan tawon, dari ordo Hymenoptera, memiliki ovipositor untuk memasukkan telur ke tempat yang biasanya tidak dapat dijangkau. Ovipositor ini sering juga berfungsi sebagai sengat.
- Tonggeret, kepik daun, kepinding, anggang-anggang, dan lainnya dari ordo Hemiptera (kepik) memiliki mulut bertipe penusuk dan pengisap. Ada beberapa yang mengisap darah dan sebagian sebagai pengisap cairan pada tumbuhan. Sebagian besar bersifat parasit bagi hewan, tumbuhan, maupun manusia.[9]
- Belalang, jangkrik dan belalang juta, dari ordo Orthoptera, boleh mengerik dengan menggosok bagian tubuh tertentu, misalnya dengan sayap atau kaki. Ciri khas yang dapat dijumpai yaitu sayap depan lebih keras dari sayap belakang.[11]
- Kecoak dan rayap, dari ordo Blattodea, memiliki tipe mulut pengunyah, tubuh lebar dan rata, dan sepasang antena panjang yang lentur. Dulu kecoak dan rayap dianggap berasal dari ordo yang beda (Isoptera), tetapi penelitian oleh para taksonom pada tahun 2007 menyimpulkan bahwa secara filogenetika, rayap sebenarnya adalah kecoak.[12][13]
- Capung dan capung jarum, dari ordo Odonata, memiliki tipe mulut pengunyah. Umumnya Ordo ini termasuk karnivora yang memakan serangga kecil dan sebagian bersifat kanibal atau suka memakan sejenis. Habitatnya adalah di dekat perairan. Biasanya ditemukan di sekitar air terjun, di sekitar danau, dan pada daerah bebatuan.[9]
- Lalat batu yang membentuk ordo Plecoptera merupakan serangga akuatik pada stadium nimfa dan hidup di dalam air tawar. Setiap spesies dari Plecoptera tidak bisa tahan hidup di dalam air yang tercemar, jadi lalat batu dapat berfungsi sebagai bioindikator untuk kualitas air.[14]
- Lalat capung yang membentuk ordo Ephemeroptera merupakan serangga terbang tertua yang sudah ada sejak zaman karbon akhir.[15]
- Belalang sentadu yang membentuk ordo Mantodea memiliki kepala bersegitiga dan kaki depan berduri tajam yang besar untuk memangsa serangga atau hewan kecil lain.[16]
- Pinjal, yaitu ordo Siphonaptera, termasuk 2.500 spesies dan merupakan parasit peminum darah pada mamalia dan burung.
- Cocopet dari ordo Dermaptera memiliki sepasang antenna, tubuhnya bersegmen terdiri atas toraks dan abdomen. Abdomennya terdapat bagian seperti garpu.
- Ordo Neuroptera merupakan ordo serangga tertua yang bermetamorfosis sempurna.[17]
Ada beberapa artropoda terestrial lain yang walaupun bukan serangga, seperti lipan, kaki seribu, kalajengking, laba-laba, kutu kayu, tungau, dan caplak, sering dianggap sebagai serangga karena tampaknya agak serupa dengan memiliki eksoskeleton. Namun, kebanyakan dari mereka bukan heksapoda (yaitu memiliki enam kaki).
Biologi Serangga
[sunting | sunting sumber]Serangga merupakan hewan beruas dengan tingkat adaptasi yang sangat tinggi. Fosil-fosilnya dapat dirunut hingga ke masa Ordovicius. Fosil kecoak dan capung raksasa primitif telah ditemukan. Sejumlah anggota Diptera seperti lalat dan nyamuk yang terperangkap pada getah juga ditemukan.
Metamorfosis pada Serangga
[sunting | sunting sumber]Hewan ini juga merupakan contoh klasik metamorfosis. Setiap serangga mengalami proses perubahan bentuk dari telur hingga ke bentuk dewasa yang siap melakukan reproduksi. Pergantian tahap bentuk tubuh ini sering kali sangat dramatis. Di dalam tiap tahap juga terjadi proses "pergantian kulit" yang biasa disebut proses pelungsungan. Tahap-tahap ini disebut instar. Ordo-ordo serangga sering kali dicirikan oleh tipe metamorfosisnya. Metamorfosis pada serangga ada 2, yaitu metamosfosis sempurna dan metamorfosis tidak sempurna. Perbedaan yang mencolok pada metamorfosis sempurna adalah adanya tahap pembentukan kepompong, sedangkan pada metamorfosis tidak sempurna tidak terdapat tahap pembentukan kepompong.
Morfologi Serangga
[sunting | sunting sumber]Secara morfologi, tubuh serangga dewasa dapat dibedakan menjadi tiga bagian utama, sementara bentuk pradewasa biasanya menyerupai moyangnya, hewan lunak beruas mirip cacing. Ketiga bagian tubuh serangga dewasa adalah kepala (caput), dada (thorax), dan perut (abdomen).
Peran serangga
[sunting | sunting sumber]Banyak serangga yang bermanfaat bagi kehidupan manusia, diantaranya sebagai organisme pembusuk dan pengurai termasuk pengurai limbah, sebagai objek estetika dan wisata seperti kupu-kupu, kumbang yang berwarna-warni, bermanfaat pada proses penyerbukan maupun sebagai hama tanaman, pakan hewan (burung) yang bernilai ekonomi tinggi,[18] penghasil madu (dari genus Apis) dll.[19] Disamping peran secara langsung serangga juga memiliki peran yang tidak langsung yaitu menjaga keseimbangan ekologi di alam, karena serangga termasuk salah satu dari rantai makanan, di mana beberapa jenis burung menjadikan serangga sebagai makanan utamanya. Namun jika jumlahnya tidak terkendali karena keseimbangan alam yang terganggu akibat berkurangnya pemangsa serangga, maka jumlah serangga akan tidak terkendali, karena salah satu sifatnya yang dapat berkembang biak dengan cepat, sehingga hal ini juga akan merugikan, baik bagi pertanian, perkebunan, kepada manusia secara langsung. Bebarapa daerah menjadikan beberapa jenis belalang sebagai bahan makanan, seperti belalang kayu, larva beberapa jenis kumbang juga di konsumsi sebagai makanan yang lezat. Secara kandungan gizi, belalang kaya akan kandungan protein hewani bahkan di Tiongkok, Thailand, Vietnam, Indonesia dan negara eropa beberapa hotel berbintang telah menyediakan menu dari belalang.
Makanan serangga
[sunting | sunting sumber]Makanan pada serangga tergantung pada tipe mulutnya, ada beberapa jenis tipe mulut pada serangga yang ini juga akan menentukan jenis makanannya yaitu: menusuk menghisap, menggigit mengunyah, mencium. Dalam dunia serangga ada beberapa jenis makanan yang sering ditemukan, yaitu serangga jenis herbivor, karnivor dan ada juga omnivor.
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ Engel, Michael S.; David A. Grimaldi (2004). "New light shed on the oldest insect". Nature (dalam bahasa Inggris). 427 (6975): 627–630. Bibcode:2004Natur.427..627E. doi:10.1038/nature02291. PMID 14961119.
- ^ a b Chapman, A. D. (2006). Numbers of living species in Australia and the World (dalam bahasa Inggris). Canberra: Australian Biological Resources Study. ISBN 978-0-642-56850-2. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2009-06-09. Diakses tanggal 2014-12-03.
- ^ Wilson, E.O. "Threats to Global Diversity" (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-02-20. Diakses tanggal 17-05-2009.
- ^ Novotny, Vojtech; Basset, Yves; Miller, Scott E.; Weiblen, George D.; Bremer, Birgitta; Cizek, Lukas; dan Drozd, Pavel (2002). "Low host specificity of herbivorous insects in a tropical forest". Nature (dalam bahasa Inggris). 416 (6883): 841–844. Bibcode:2002Natur.416..841N. doi:10.1038/416841a. PMID 11976681.
- ^ Erwin, Terry L. (1997). Biodiversity at its utmost: Tropical Forest Beetles (dalam bahasa Inggris). hlm. 27–40. Dalam: Reaka-Kudla, M. L., Wilson, D. E. and Wilson, E. O. (ed.). Biodiversity II. Joseph Henry Press, Washington, D.C.
- ^ Erwin, Terry L. (1982). "Tropical forests: their richness in Coleoptera and other arthropod species". Coleopt. Bull. (dalam bahasa Inggris). 36: 74–75.
- ^ a b c d e f g h i j k Campbell, N.A,J.B. Reece, dan L.G. Mitchell, 2003. Biologi Edisi Kelima Jilid 2. ISBN 979-688-469-0. Jakarta: Erlangga.
- ^ a b c d e f g h i Borror et al. 2005. Study of Insect.Ed-7. Amerika: Thomson Brook/ Cole.
- ^ a b c Borror et al. 2004. Study of Insect. Ed-5. Amerika: Thomson Brook/ Cole.
- ^ Stork, Nigel E. (7 Januari 2018). "How Many Species of Insects and Other Terrestrial Arthropods Are There on Earth?". Annual Review of Entomology (dalam bahasa Inggris). 63 (1): 31–45. doi:10.1146/annurev-ento-020117-043348. PMID 28938083.
- ^ Nugroho, Anwari Adi; Sabilla, Namira Hanin Sal; Setyaningrum, Dwi; Prastin, Fikih Putri; Dani, Talila Rima (15 Mei 2020). "Studi Pola Interaksi Perilaku Jangkrik Jantan dan Betina". Jurnal Biologi dan Pembelajarannya,. 7 (1): 41–47. doi:10.25273/florea.v7i1.6038. Diarsipkan dari versi asli tanggal 27 Mei 2020. Diakses tanggal 2 Juni 2022.
- ^ Inward, Daegan; Beccaloni, George; Eggleton, Paul (5 April 2007). "Death of an order: a comprehensive molecular phylogenetic study confirms that termites are eusocial cockroaches". National Library of Medicine (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2 Juni 2022.
- ^ Eggleton, Paul; Beccaloni, George; Inward, Daegan (22 Oktober 2007). "Response to Lo et al". National Library of Medicine (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2 Juni 2022.
- ^ Wan Mohd Adnan, Wan Nur Asiah (2012). Taxonomic And Ecological Studies Of Stoneflies (Insecta: Plecoptera) In Selected Rivers At Royal Belum State Park, Perak, Malaysia (PDF) (dalam bahasa Inggris). Universitas Sains Malaysia.
- ^ Knecht, Richard J.; Engel, Michael S.; Benner, Jacob S. (2011-04-19). "Late Carboniferous paleoichnology reveals the oldest full-body impression of a flying insect". Proceedings of the National Academy of Sciences of the United States of America. 108 (16): 6515–6519. doi:10.1073/pnas.1015948108. ISSN 1091-6490. PMC 3081006 . PMID 21464315.
- ^ Karima, Annisa (28 April 2022). "6 Fakta Serangga Belalang Sentadu, Suka Makan Pasangannya". IDN Times. Diarsipkan dari versi asli tanggal 1 Juni 2022. Diakses tanggal 1 Juni 2022.
- ^ Encyclopedia of insects. Resh, Vincent H., Cardé, Ring T. Amsterdam: Academic Press. 2003. ISBN 0-12-586990-8. OCLC 50495116.
- ^ Gandjar. 1997. Prosiding Seminar Nasional Biologi XV, Universitas Lampung, ISBN 979-8287-17-7.Lampung: Perhimpunan Biologi Indonesia.
- ^ Suranto A. 2004. Khasiat & Manfaat Madu Herbal. ISBN 979-3702-02-8. Jakarta: AgroMedia.
Bacaan lebih lanjut
[sunting | sunting sumber]- Borror; et al. (2004). Study of Insect. Ed-7. Amerika: Thomson Brook/ Cole.
- Borror; et al. (2005). Study of Insect. Ed-7. Amerika: Thomson Brook/ Cole.
- Campbell, N.A.; Reece, J.B.; Mitchell, L.G. (2003). Biologi Edisi Kelima Jilid 2. Jakarta: Erlangga. ISBN 979-688-469-0.
- Gandjar. (1997). Prosiding Seminar Nasional Biologi XV, Universitas Lampung. Lampung: Perhimpunan Biologi Indonesia. ISBN 9798287177.
- Suranto A. (2004). Khasiat & Manfaat Madu Herbal. Jakarta: AgroMedia. ISBN 979-3702-02-8.