Lompat ke isi

Nattō: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
SieBot (bicara | kontrib)
k bot Mengubah: pt:Nattō
Dwianto08 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(27 revisi perantara oleh 18 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{Judul miring}}
[[Berkas:Natto_mixed.jpg|thumb|250px|Natto setelah diaduk-aduk]]
{{Infobox food
| name = ''Nattō''
| image = Natto on rice.jpg
| caption = ''Nattō'' pada sebuah nasi
| alternate_name =
| country = [[Makanan Jepang|Jepang]]
| region = [[Asia Timur]]
| national_cuisine =
| creator = <!-- or | creators = -->
| year =
| mintime =
| maxtime =
| type =
| course = [[Sarapan]]
| served =
| main_ingredient = [[Fermentasi (makanan)|Fermentasi]] [[Kedelai]]
| minor_ingredient =
| variations =
| serving_size =
| calories =
| protein =
| fat =
| carbohydrate =
| glycemic_index =
| similar_dish =
| other =
}}
{{nihongo|'''''Nattō'''''|納豆|}} adalah makanan tradisional [[Jepang]] yang terbuat dari biji [[kedelai]] yang difermentasi dengan ''[[Bacillus subtilis]]'',<ref>{{Cite book|last=Hosking|first=Richard|date=2015-02-24|url=https://books.google.co.id/books?id=Tg8dBAAAQBAJ&printsec=frontcover#v=onepage&q&f=false|title=A Dictionary of Japanese Food: Ingredients & Culture|publisher=Tuttle Publishing|isbn=978-1-4629-0343-6|pages=106|language=en|url-status=live}}</ref> biasanya dimakan untuk [[sarapan]]. Sebagai sumber [[protein]] dan probiotika yang kaya, nattō dan [[miso]] dulunya merupakan sumber gizi utama pada zaman feodal di Jepang. Tidak semua orang menyukai makan nattō karena tidak menyukai bau dan aromanya yang kuat, atau teksturnya yang licin. Di Jepang, nattō paling disukai oleh orang di wilayah timur, termasuk [[wilayah Kanto]], [[wilayah Tohoku|Tohoku]], dan [[Hokkaido]].<ref name=":0">{{Cite web|title=History of Natto and Its Relatives (1405-2012) - SoyInfo Center|url=https://www.soyinfocenter.com/books/151/|website=www.soyinfocenter.com|access-date=2022-12-18}}</ref>


Nattō biasanya dimakan dengan [[nasi]] hangat, dicampur dengan kecap asin. Di [[Hokkaido]] dan [[Tohoku]] utara, nattō disajikan dengan [[gula]]. Nattō juga digunakan untuk makanan lain, misalnya nattō [[Susyi|sushi]], nattō toast, dalam sup [[miso]], salad, [[okonomiyaki]], dengan [[Spageti|spaghetti]], atau digoreng. Nattō yang dikeringkan dapat dimakan sebagai [[makanan ringan]]. Selain itu juga ada es krim nattō.
{{nihongo|'''Nattō'''|納豆|}} adalah makanan tradisional [[Jepang]] yang terbuat dari biji [[kedelai]] yang difermentasi, biasanya dimakan untuk [[sarapan]]. Nattō mengandung banyak protein namun memiliki bau yang kuat. Di Jepang nattō paling terkenal di daerah [[Kanto]] timur.


== Produk serupa ==
Nattō biasanya dimakan dengan [[nasi]] hangat, dicampur dengan kecap asin. Di [[Hokkaido]] dan [[Tohoku]] utara, nattō disajikan dengan [[gula]]. Nattō juga digunakan untuk makanan lain, misalnya nattō sushi, nattō toast, dalam sup [[miso]], salad, [[okonomiyaki]], dengan spaghetti, atau digoreng. Nattō yang dikeringkan dapat dimakan sebagai makanan ringan. Selain itu juga ada [[es krim nattō]].
Beberapa negara-negara di Asia juga memproduksi makanan tradisional serupa dari kedelai yang difermentasi dengan bakteri dan jamur, seperti ''[[shuǐdòuchǐ]]'' (水豆豉) dari [[Tiongkok]], ''[[cheonggukjang]]'' (청국장) dari [[Korea]], [[tempe]] dari [[Indonesia]], ''[[thuanao]]'' (ถั่วเน่า) dari [[Thailand]], ''[[kinema]]'' dari [[Nepal]], wilayah Himalaya Benggala Barat dan Sikkim, ''[[tungrymbai]]'' dari [[Meghalaya]], ''[[hawaijaar]]'' dari [[Manipur]], ''[[bekang um]]'' dari [[Mizoram]], ''[[akhuni]]'' dari [[Nagaland]], dan ''[[piak]]'' dari [[Arunachal Pradesh]], India.<ref name=":0" /><ref>{{Cite book|last=Arora|date=1991-08-02|url=https://books.google.com/books?id=u4PShkRejw0C&newbks=0&printsec=frontcover&hl=en|title=Handbook of Applied Mycology: Volume 3: Foods and Feeds|publisher=CRC Press|isbn=978-0-8247-8491-1|pages=332|language=en|url-status=live}}</ref>


== Referensi ==
{{Reflist}}
{{Commonscat|Natto}}
{{Commonscat|Natto}}
{{makanan-stub}}


[[Kategori:Masakan Jepang]]
[[Kategori:Hidangan Jepang]]
[[Kategori:Produk kedelai]]
[[Kategori:Makanan hasil fermentasi]]
[[Kategori:Makanan]]



[[ca:Nattō]]
{{makanan-stub}}
[[de:Nattō]]
[[en:Nattō]]
[[es:Nattō]]
[[fi:Nattō]]
[[fr:Nattō]]
[[it:Nattō]]
[[ja:納豆]]
[[ko:낫토]]
[[lt:Natto]]
[[ms:Nattō]]
[[no:Nattō]]
[[pt:Nattō]]
[[ru:Натто]]
[[simple:Nattō]]
[[sv:Natto]]
[[tr:Nattō]]
[[vi:Nattō]]
[[zh:納豆]]

Revisi terkini sejak 6 September 2024 01.54

Nattō
Nattō pada sebuah nasi
SajianSarapan
Tempat asalJepang
DaerahAsia Timur
Bahan utamaFermentasi Kedelai
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini

Nattō (納豆) adalah makanan tradisional Jepang yang terbuat dari biji kedelai yang difermentasi dengan Bacillus subtilis,[1] biasanya dimakan untuk sarapan. Sebagai sumber protein dan probiotika yang kaya, nattō dan miso dulunya merupakan sumber gizi utama pada zaman feodal di Jepang. Tidak semua orang menyukai makan nattō karena tidak menyukai bau dan aromanya yang kuat, atau teksturnya yang licin. Di Jepang, nattō paling disukai oleh orang di wilayah timur, termasuk wilayah Kanto, Tohoku, dan Hokkaido.[2]

Nattō biasanya dimakan dengan nasi hangat, dicampur dengan kecap asin. Di Hokkaido dan Tohoku utara, nattō disajikan dengan gula. Nattō juga digunakan untuk makanan lain, misalnya nattō sushi, nattō toast, dalam sup miso, salad, okonomiyaki, dengan spaghetti, atau digoreng. Nattō yang dikeringkan dapat dimakan sebagai makanan ringan. Selain itu juga ada es krim nattō.

Produk serupa

[sunting | sunting sumber]

Beberapa negara-negara di Asia juga memproduksi makanan tradisional serupa dari kedelai yang difermentasi dengan bakteri dan jamur, seperti shuǐdòuchǐ (水豆豉) dari Tiongkok, cheonggukjang (청국장) dari Korea, tempe dari Indonesia, thuanao (ถั่วเน่า) dari Thailand, kinema dari Nepal, wilayah Himalaya Benggala Barat dan Sikkim, tungrymbai dari Meghalaya, hawaijaar dari Manipur, bekang um dari Mizoram, akhuni dari Nagaland, dan piak dari Arunachal Pradesh, India.[2][3]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Hosking, Richard (2015-02-24). A Dictionary of Japanese Food: Ingredients & Culture (dalam bahasa Inggris). Tuttle Publishing. hlm. 106. ISBN 978-1-4629-0343-6. 
  2. ^ a b "History of Natto and Its Relatives (1405-2012) - SoyInfo Center". www.soyinfocenter.com. Diakses tanggal 2022-12-18. 
  3. ^ Arora (1991-08-02). Handbook of Applied Mycology: Volume 3: Foods and Feeds (dalam bahasa Inggris). CRC Press. hlm. 332. ISBN 978-0-8247-8491-1.