Lompat ke isi

Bunisora: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Syusuf2016 (bicara | kontrib)
tambahan bismillah.
Tidak ada ringkasan suntingan
 
(11 revisi perantara oleh 6 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
'''Prabu Bunisora atau Hyang Bunisora Suradipati''' adalah raja dari [[Kerajaan Sunda Galuh]] bersatu dan memerintah antara tahun [[1357]] - hingga [[1371]]. Sebelumnya didahului oleh kakaknya, Prabu Maharaja [[Linggabuana]] yang gugur di Palagan [[Perang Bubat|Bubat]]. Sementara keponakannya [[Niskala Wastu Kancana]] sebagai putra mahkota baru berusia 9 tahun.<ref>https://id.rodovid.org/wk/Orang:70565 diakses 15 Mei 2020</ref>
'''Prabu Bunisora''' atau bergelar lengkap '''Sanghyang Bunisora Suradipati''' adalah seorang raja dari [[Kerajaan Sunda Galuh]] bersatu yang memerintah antara tahun [[1357]] hingga [[1371]] dimana pemerintahannya berpusat di [[Kawali, Ciamis|Kawali]]. Ia mewarisi takhta dari kakaknya, prabu maharaja [[Linggabuana]] yang gugur di palagan [[Perang Bubat|Bubat]] di tahun 1357, dimana ia diangkat sebagai raja dikarenakan keponakannya [[Niskala Wastu Kancana]] sebagai putra mahkota baru berusia 9 tahun.<ref>https://id.rodovid.org/wk/Orang:70565 diakses 15 Mei 2020</ref>
{{infobox royalty
| father = [[Aki Kolot|Prabu Ragamulya Luhurprabawa]]
| mother = Dewi Uma Lestari
| reign = 1357 – 1371
| succession = Raja Kerajaan Sunda Galuh
| predecessor = [[Linggabuana|Prabu Linggabuana]]
| successor = [[Niskala Wastu Kancana|Prabu Niskala Wastu Kancana]]
| posthumous name = Nu Surup Ka Geger Omas
| death_date = 1371
| title = Prabu Kuda Lalean
| place of burial = Geger Omas, [[Kawali]], [[Kerajaan Sunda Galuh]]
| issue = * Giridewata
* [[Bratalegawa]]
* Nyai Ratna Mayangsari
}}


== Biografi ==
== Nama dan Silsilah ==
Namanya, Sanghyang Bunisora Suradipati Prabu Kuda Lalean putra Aki Kolot Prabu Ragamulya Luhur Prabawa putra Prabu Ajiguna Linggawisesa.<ref>http://ikhwanulfalah.blogspot.com/2014/06/silsilah-penguasa-sunda-galuh-cirebon.html diakses 15 Mei 2020</ref> atau putra Prabu Ajiguna Linggawisesa. Dan ibunya, Dewi Uma Lestari/ Ratu Santika. Mempunyai putra dan putri, yaitu :
Nama lengkapnya adalah '''Sanghyang Bunisora Suradipati Prabu Kuda Lalean''', putra dari [[Aki Kolot|Prabu Ragamulya Luhur Prabawa]] putra Prabu Ajiguna Linggawisesa.<ref>http://ikhwanulfalah.blogspot.com/2014/06/silsilah-penguasa-sunda-galuh-cirebon.html diakses 15 Mei 2020</ref> Sementara ibunya bernama Dewi Uma Lestari atau Ratu Santika. Bunisora mempunyai beberapa putra dan putri, yaitu:
* Giridewata/ Ki Gedeng Kasmaya Cirebon
* Giridewata/Ki Gedeng Kasmaya Cirebon
* Bratalegawa/ Haji Purwa Galuh
* [[Bratalegawa]]/Haji Purwa Galuh
* Nyai Ratna Mayangsari
* Nyai Ratna Mayangsari
* Ratu Banawati
* Ratu Banawati


== Pemerintahannya ==
== Masa Pemerintahan ==
Sang Bunisora yang terkenal ketaatannya terhadap agama, sehingga Bunisora dikenal pula sebagai Rajaresi, penulis Carita Parahyangan memberi gelar ''Satmata'', yakni gelar keagamaan tingkat kelima dari tujuh tingkat keagamaan yang dianut penguasa Sunda waktu itu.
Bunisora merupakan raja yang terkenal ketaatannya terhadap agama, sehingga Bunisora dikenal pula sebagai seorang [[rajaresi]] (raja yang mendapatkan wahyu). Penulis [[Carita Parahyangan]] memberikan gelar ''Satmata'' kepada Bunisora, yaitu gelar keagamaan tingkat kelima dari tujuh tingkat keagamaan yang dianut oleh penguasa Sunda waktu itu.


Menurut naskah Kropak 630, tingkat batin manusia dalam keagamaan (Sunda) adalah:
Menurut naskah Kropak 630, tingkat batin manusia dalam keagamaan (Sunda) adalah:
Baris 20: Baris 35:
# [[nirawerah]].
# [[nirawerah]].


Satmata adalah tingkatan ke 5, merupakan tahap tertinggi, bagi seseorang yang masih ingin mencampuri urusan duniawi.
Satmata adalah tingkatan ke 5 yang merupakan tahap tertinggi bagi seseorang yang masih ingin mencampuri urusan duniawi.


== Akhir Kekuasaan dan Suksesi ==
== Akhir kekuasaan dan Suksesi ==
Prabu Bunisora turun takhta dan menyerahkan kekuasaannya kepada [[Niskala Wastu Kancana]], keponakan sekaligus menantunya yang sudah dewasa di tahun 1371. Tidak lama kemudian Bunisora Suradipati wafat dan bergelar anumerta '''Nu Surup Ka Geger Omas''', karena ia dimakamkan di Geger Omas yang sekarang terletak di [[Ciomas, Panjalu, Ciamis|Desa Ciomas]], [[Kabupaten Ciamis|Kab. Ciamis]].<ref>https://jernih.co/solilokui/kawali-panjalu-pusara-para-raja-sunda-galuh/ diakses 7 Juni 2021</ref>
Prabu Bunisora turun tahta dan menyerahkannya kepada [[Niskala Wastu Kancana]], keponakan sekaligus menantunya.


== Referensi ==
== Rujukan ==
{{reflist}}
{{reflist}}


Baris 34: Baris 49:


{{kotak mulai}}
{{kotak mulai}}
{{s-bef|before=[[Linggabuana|Prabu Maharaja]]}}
{{s-bef|before=[[Linggabuana|Prabu Wangi Maharaja]]}}
{{s-ttl|title=[[Raja]] [[Kerajaan Sunda Galuh]]<br />([[1357]]–[[1371]])}}
{{s-ttl|title=[[Raja]] [[Kerajaan Sunda Galuh]]<br />([[1357]]–[[1371]])}}
{{s-aft|after=[[Niskala Wastu Kancana|Mahaprabu Niskala Wastu Kancana]]}}
{{s-aft|after=[[Niskala Wastu Kancana|Mahaprabu Niskala Wastu Kancana]]}}

Revisi terkini sejak 6 September 2024 11.40

Prabu Bunisora atau bergelar lengkap Sanghyang Bunisora Suradipati adalah seorang raja dari Kerajaan Sunda Galuh bersatu yang memerintah antara tahun 1357 hingga 1371 dimana pemerintahannya berpusat di Kawali. Ia mewarisi takhta dari kakaknya, prabu maharaja Linggabuana yang gugur di palagan Bubat di tahun 1357, dimana ia diangkat sebagai raja dikarenakan keponakannya Niskala Wastu Kancana sebagai putra mahkota baru berusia 9 tahun.[1]

Bunisora
Prabu Kuda Lalean
Raja Kerajaan Sunda Galuh
Berkuasa1357 – 1371
PendahuluPrabu Linggabuana
PenerusPrabu Niskala Wastu Kancana
Kematian1371
Pemakaman
Keturunan
Nama anumerta
Nu Surup Ka Geger Omas
AyahPrabu Ragamulya Luhurprabawa
IbuDewi Uma Lestari

Nama dan Silsilah

[sunting | sunting sumber]

Nama lengkapnya adalah Sanghyang Bunisora Suradipati Prabu Kuda Lalean, putra dari Prabu Ragamulya Luhur Prabawa putra Prabu Ajiguna Linggawisesa.[2] Sementara ibunya bernama Dewi Uma Lestari atau Ratu Santika. Bunisora mempunyai beberapa putra dan putri, yaitu:

  • Giridewata/Ki Gedeng Kasmaya Cirebon
  • Bratalegawa/Haji Purwa Galuh
  • Nyai Ratna Mayangsari
  • Ratu Banawati

Masa Pemerintahan

[sunting | sunting sumber]

Bunisora merupakan raja yang terkenal ketaatannya terhadap agama, sehingga Bunisora dikenal pula sebagai seorang rajaresi (raja yang mendapatkan wahyu). Penulis Carita Parahyangan memberikan gelar Satmata kepada Bunisora, yaitu gelar keagamaan tingkat kelima dari tujuh tingkat keagamaan yang dianut oleh penguasa Sunda waktu itu.

Menurut naskah Kropak 630, tingkat batin manusia dalam keagamaan (Sunda) adalah:

  1. acara,
  2. adigama,
  3. gurugama,
  4. tuhagama,
  5. satmata,
  6. suraloka, dan
  7. nirawerah.

Satmata adalah tingkatan ke 5 yang merupakan tahap tertinggi bagi seseorang yang masih ingin mencampuri urusan duniawi.

Akhir kekuasaan dan Suksesi

[sunting | sunting sumber]

Prabu Bunisora turun takhta dan menyerahkan kekuasaannya kepada Niskala Wastu Kancana, keponakan sekaligus menantunya yang sudah dewasa di tahun 1371. Tidak lama kemudian Bunisora Suradipati wafat dan bergelar anumerta Nu Surup Ka Geger Omas, karena ia dimakamkan di Geger Omas yang sekarang terletak di Desa Ciomas, Kab. Ciamis.[3]

Daftar Pustaka

[sunting | sunting sumber]
  • Naskah Wangsakerta
  • Sejarah Kerajaan di Tatar Sunda
Didahului oleh:
Prabu Wangi Maharaja
Raja Kerajaan Sunda Galuh
(13571371)
Diteruskan oleh:
Mahaprabu Niskala Wastu Kancana