Lompat ke isi

Abdul Hamid Khatib: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
 
(34 revisi perantara oleh 7 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{Infobox orang}}
'''Abdul Hamid Khatib''' (lahir 24 Safar 1316 H – meninggal 18 Rabiulawal 1381 H) adalah seorang diplomat yang menjadi duta besar pertama Kerajaan Arab Saudi untuk Pakistan. Ia merupakan putra dari [[Ahmad Khatib Al-Minangkabawi]], seorang imam dan khatib di [[Masjidil Haram]] sekaligus mufti [[Mazhab Syafi'i]].


'''Syekh Abdul Hamid Khatib''' ({{lahirmati||13|7|1898||29|8|1961}}) adalah seorang diplomat yang menjadi duta besar pertama Kerajaan Arab Saudi untuk Pakistan.<ref>{{Cite news|url=http://www.saudigazette.com.sa/article/157186|title=Demise of Abdul Wahhab leaves a void in Saudi, Arab diplomatic world|date=2016-06-15|newspaper=Saudigazette|language=en-GB|access-date=2018-12-02}}</ref> Ia dikenal pula sebagai penulis tafsir Alquran dan penyair.<ref>{{Cite web|url=http://www.allamaiqbal.com/publications/journals/review/apr88/11.htm|title=Conference on Islamic Thought in|website=www.allamaiqbal.com|access-date=2018-12-02}}</ref> Ia merupakan putra dari [[Ahmad Khatib Al-Minangkabawi]], seorang imam dan khatib di [[Masjidil Haram]] sekaligus mufti [[Mazhab Syafi'i]].
Lahir pada 13 Juli 1898, Abdul Hamid merupakan anak ketiga Ahmad Khatib. Dua anak Ahmad Khatib yang lebih tua yakni, [[Abdul Karim Khatib|Abdul Karim]] dan [[Abdul Malik Khatib]].{{sfn|Al-Minangkabawi|2016|pp=80-83}} Abdul Hamid belajar Alquran pertama kali kepada kepada ayahnya. Setelah itu, ia belajar kepada ulama-ulama di Masjidil Haram, seperti [[Muhammad Said bin Muhammad Al-Yamani|Muhammad Said bin Muhammad al-Yamani]] dan [[Umar bin Abi Bakr Bajunid]].


Ahmad Khatib Al-Minangkabawi dalam otobiografi yang selesai ditulisnya pada tahun 1334 H mencurahkan harapannya pada Abdul Hamid agar kelak menjadi "penerus" setelah dirinya wafat.{{sfn|Al-Minangkabawi|2016|pp=84}} Semasa hidupnya, Abdul Hamid menulis beberapa buku, yakni ''Tafsir Al-Khatib Al-Makki'' dan buku biografi ayahnya berjudul ''Ahmad Khatib Ba'its Nahdhah Islamiyah Taharruriyah Fi Indunisiya.''{{sfn|Al-Minangkabawi|2016|pp=84}} Ia dikenal pula sebagai ulama ahli adab, penulis tafsir Alquran, dan penyair.<ref name=":0">{{Cite web|url=https://muslim.or.id/10183-imam-khathib-masjid-al-haram-ahmad-al-khathib-al-minangkabawi.html|title=Imam & Khathib Masjid Al Haram, Ahmad Al-Khathib Al-Minangkabawi|last=Mawardi|first=|date=14 September 2012|website=Muslim.or.id|publisher=|access-date=2 Desember 2012}}</ref> Ia meninggal di Damaskus pada 29 Agustus 1961. Anaknya, [[Fuad Abdul Hamid Khatib]], mengikuti jejaknya sebagai diplomat.
Semasa hidupnya, Abdul Hamid menulis beberapa buku, yakni ''Tafsir Al-Khatib Al-Makki'' dan buku biografi ayahnya berjudul ''Ahmad Khatib Ba'its Nahdhah Islamiyah Taharruriyah fi Indunisiya.''{{sfn|Al-Minangkabawi|2016|pp=84}}<ref name=":0">{{Cite web|url=https://muslim.or.id/10183-imam-khathib-masjid-al-haram-ahmad-al-khathib-al-minangkabawi.html|title=Imam & Khathib Masjid Al Haram, Ahmad Al-Khathib Al-Minangkabawi|last=Mawardi|first=|date=14 September 2012|website=Muslim.or.id|publisher=|access-date=2 Desember 2012}}</ref> Anaknya, [[Fuad Abdul Hamid Khatib]], mengikuti jejaknya sebagai diplomat.


== Karya-karyanya ==
== Karier ==
Lahir pada 13 Juli 1898 <small><nowiki>[</nowiki>[[Kalender Hijriyah]]: 24 Safar 1316<nowiki>]</nowiki></small>, Abdul Hamid merupakan anak ketiga Ahmad Khatib. Dua anak Ahmad Khatib yang lebih tua yakni, [[Abdul Karim Khatib|Abdul Karim]] dan [[Abdul Malik Khatib]].{{sfn|Al-Minangkabawi|2016|pp=80-83}} Abdul Hamid belajar Alquran pertama kali kepada kepada ayahnya. Setelah itu, ia belajar kepada ulama-ulama di Masjidil Haram, seperti [[Muhammad Said bin Muhammad Al-Yamani|Muhammad Said bin Muhammad al-Yamani]] dan [[Umar bin Abi Bakr Bajunid]]. Ahmad Khatib Al-Minangkabawi dalam otobiografi yang selesai ditulisnya pada tahun 1334 H mencurahkan harapannya pada Abdul Hamid agar kelak menjadi "penerus" setelah dirinya wafat.{{sfn|Al-Minangkabawi|2016|pp=84}}
Diketahui, Abdul Hamid memiliki 14 karya tulis, baik yang telah tercetak maupun yang masih dalam bentuk manuskrip.

# ''Asma ar-Risālāt'', sebuah risalah/karangan darinya yang mengajak sesama Kaum Muslim untuk menolong agama Islam berikut para pemeluknya. Juga penulis menganggap wajib perlunya bermanfaat kepada sesama Kaum Muslim apakah lewat jalan ilmu dan amal, berdasarkan asas prinsip pokok Islam. Buku ini kelak diterjemahkan oleh [[Bey Arifin]], diterbitkan oleh [[Penerbit Bulan Bintang]] pada 1977.
Sebelum menjadi diplomat, ia pernah menjadi staf pengajar di Masjidil Haram dan [[Majelis Permusyawaratan Arab Saudi|anggota parlemen]] dari sekitar tahun 1936 sampai 1946. Ia pernah mengunjungi [[Ampek Angkek, Agam|Ampek Angkek]], kampung kelahiran ayahnya pada Oktober 1937. Setelah Indonesia merdeka, [[Abdul Aziz bin Saud|Raja Abdul Aziz]] menunjuknya untuk memimpin delegasi mewakili kerajaan pada upacara serah terima kekuasaan Belanda ke Indonesia.
# ''Ta'niyatul Khathīb fī Sīratil Mushthafal Habīb'', suatu kitab yang berisi madah atau puji-pujian kepada Rasulullah [[Muhammad SAW]]. Kitab ini terbagi atas tiga bagian: ''Matā watsaqta biqadrika'', ''Matā 'arafta Rabbaka'', dan ''Matā fahimta haqīqata nafsika''. Di sini, ia juga menjelaskan pentingnya hasil di akhirat sangat bergantung pada amal seseorang selama di dunia.

# ''Tafsīr al-Khathīb al-Makkiyy'', isinya tafsir Alquran dengan menitikberatkan ke makna secara kebahasaan, penekanan secara substansi, hukum, [[istinbath]] dalil, dan metode pemahaman setelah merujuk kepada tafsir-tafsir yang ''ma'ruf'', atau terkenal di dalam dunia Islam. Kitab ini cuma sampai [[Juz 13|juz ke-13]], karena penulisnya meninggal sebelum kitab ini selesai ditulis.
Pada 1954, ia mengundurkan diri sebagai duta besar Kerajaan Arab Saudi untuk Pakistan setelah menderita penyakit jantung. Ia menghabiskan sisa umurnya di [[Al-Zabadani]], salah satu desa di [[Damaskus]], dan meninggal pada 29 Agustus 1961 <small><nowiki>[</nowiki>[[Kalender Hijriyah]]: 18 Rabiulawal 1381<nowiki>]</nowiki></small>.

== Keturunan ==
{{col-begin}}{{col-break}}Anak laki-laki:<ref name="keturunan">https://suluah.com/abdul-hamid-khatib-putra-ahmad-khatib-al-minangkabawi-yang-jadi-diplomat/</ref>

* Ahmad
* [[Fuad Abdul Hamid Khatib|Fuad]]
* Sariyah
* Yasir<ref>https://gulfnews.com/world/gulf/saudi/speed-blamed-for-70-per-cent-of-fatal-accidents-in-saudi-arabia-1.1305979</ref>
* Osama
* Thariq<ref>{{Cite web |url=http://www.egatha.org/pdf/annualreport/iirosa_annualreport_3233_en.pdf |title=Salinan arsip |access-date=2018-12-02 |archive-date=2018-12-03 |archive-url=https://web.archive.org/web/20181203010904/http://www.egatha.org/pdf/annualreport/iirosa_annualreport_3233_en.pdf |dead-url=yes }}</ref>
* Suhail
* Abdul Nasir
{{col-break}}Anak perempuan:<ref name="keturunan"/>

* [[Lutfiah Al-Khatib|Luthfiyah]]
* Khairiyah
* Tsurayya
* Miya
* Huda
* Saamiyah
* Salwaa<ref>http://discovery.ucl.ac.uk/1349475/1/360912.pdf</ref>
* Raabiah
* Sahr
* Suha
* Hindun
{{col-end}}

== Karya ==
Abdul Hamid diketahui memiliki 14 karya tulis, baik yang telah tercetak maupun yang masih dalam bentuk manuskrip, di antaranya:
# ''Asma ar-Risālāt'', risalah/karangan dari dirinya yang mengajak sesama Kaum Muslim untuk menolong agama Islam berikut para pemeluknya. Ia menganggap wajib perlunya bermanfaat kepada sesama Kaum Muslim apakah lewat jalan ilmu dan amal, berdasarkan asas prinsip pokok Islam. Buku ini kelak diterjemahkan oleh [[Bey Arifin]], diterbitkan oleh [[Penerbit Bulan Bintang]] pada 1977.
# ''Ta'niyatul Khathīb fī Sīratil Mushthafal Habīb'', kitab yang berisi madah atau puji-pujian kepada Rasulullah [[Muhammad SAW]]. Kitab ini terbagi atas tiga bagian: ''Matā Watsaqta Biqadrika'', ''Matā 'Arafta Rabbaka'', dan ''Matā Fahimta Haqīqata Nafsika''. Di sini, ia juga menjelaskan pentingnya hasil di akhirat sangat bergantung pada amal seseorang selama di dunia.
# ''Tafsīr al-Khathīb al-Makkiyy'', isinya [[tafsir Alquran]] dengan menitikberatkan ke makna secara kebahasaan, penekanan secara substansi, hukum, [[istinbath]] dalil, dan metode pemahaman setelah merujuk kepada tafsir-tafsir yang ''ma'ruf'', atau terkenal di dalam dunia Islam. Kitab ini cuma sampai [[Juz 13|juz ke-13]], karena penulisnya meninggal sebelum kitab ini selesai ditulis.
# ''Jauharud Dīn'', kitab ini berisi hal-hal tentang Islam yang sahih, dakwah karena Allah, dan bertauhid kepada-Nya dengan penuh kemurnian.
# ''Jauharud Dīn'', kitab ini berisi hal-hal tentang Islam yang sahih, dakwah karena Allah, dan bertauhid kepada-Nya dengan penuh kemurnian.
# ''Al-Imām al-'Ādil'' yang berisi tentang sifat-sifat pemimpin yang adil, setelah menarik simpulan dari perjalanan hidup [[Khulafaur Rasyidin]] dalam tindak tanduk dan jalan mereka.
# ''Al-Imām al-'Ādil'' yang berisi tentang sifat-sifat pemimpin yang adil, setelah menarik simpulan dari perjalanan hidup [[Khulafaur Rasyidin]] dalam tindak tanduk dan perjalanan mereka.
# ''Ahmad Khatib Ba'its Nahdhah Islamiyah Taharruriyah Fi Indunisiya'', biografi [[Ahmad Khatib Al-Minangkabawi]].


== Rujukan ==
== Rujukan ==
Baris 18: Baris 52:
== Daftar pustaka ==
== Daftar pustaka ==
{{refbegin}}
{{refbegin}}
*{{Cite book|title=Dari Minangkabau Untuk Dunia Islam|last=Al-Minangkabawi|first=Ahmad Khatib|publisher=Gre Publishing|year=2016|isbn=9786027677326|location=Yogyakarta|ref={{sfnRef|Al-Minangkabawi|2016}}}}
* {{Cite book|title=Dari Minangkabau Untuk Dunia Islam|last=Al-Minangkabawi|first=Ahmad Khatib|publisher=Gre Publishing|year=2016|isbn=9786027677326|location=Yogyakarta|ref={{sfnRef|Al-Minangkabawi|2016}}}}
{{refend}}
{{refend}}
== Pranala luar ==
== Pranala luar ==
* [https://books.google.co.id/books/about/%D8%AA%D9%81%D8%B3%D9%8A%D8%B1_%D8%A7%D9%84%D8%AE%D8%B7%D9%8A%D8%A8_%D8%A7%D9%84%D9%85%D9%83%D9%8A.html?id=q-BxrgEACAAJ&redir_esc=y Tafsir Al-Khatib]
* [https://books.google.co.id/books/about/%D8%AA%D9%81%D8%B3%D9%8A%D8%B1_%D8%A7%D9%84%D8%AE%D8%B7%D9%8A%D8%A8_%D8%A7%D9%84%D9%85%D9%83%D9%8A.html?id=q-BxrgEACAAJ&redir_esc=y Tafsir Al-Khatib]
[[Kategori:Tokoh Minangkabau]]
[[Kategori:Kelahiran 1898]]
[[Kategori:Kelahiran 1898]]
[[Kategori:Kematian 1961]]
[[Kategori:Kematian 1961]]
[[Kategori:Tokoh Minangkabau]]
[[Kategori:Cerdik Pandai Minangkabau]]
[[Kategori:Politikus Minangkabau]]

Revisi terkini sejak 15 September 2024 18.46

Infobox orangAbdul Hamid Khatib
Biografi
Kelahiran13 Juli 1898 Edit nilai pada Wikidata
Makkah Edit nilai pada Wikidata
Kematian29 Agustus 1961 Edit nilai pada Wikidata (63 tahun)
Damaskus Edit nilai pada Wikidata
Ambassador of Saudi Arabia to Pakistan (en) Terjemahkan
1953 – 1954 Edit nilai pada Wikidata
Kegiatan
Pekerjaandiplomat, mufasir Edit nilai pada Wikidata
Keluarga
AnakFuad Abdul Hamid Khatib, Lutfiah Al-Khatib Edit nilai pada Wikidata
Orang tuaAhmad Khatib Al-Minangkabawi Edit nilai pada WikidataFatimah Edit nilai pada Wikidata
SaudaraAbdul Malik al-Khathib Edit nilai pada Wikidata


Syekh Abdul Hamid Khatib (13 Juli 1898 – 29 Agustus 1961) adalah seorang diplomat yang menjadi duta besar pertama Kerajaan Arab Saudi untuk Pakistan.[1] Ia dikenal pula sebagai penulis tafsir Alquran dan penyair.[2] Ia merupakan putra dari Ahmad Khatib Al-Minangkabawi, seorang imam dan khatib di Masjidil Haram sekaligus mufti Mazhab Syafi'i.

Semasa hidupnya, Abdul Hamid menulis beberapa buku, yakni Tafsir Al-Khatib Al-Makki dan buku biografi ayahnya berjudul Ahmad Khatib Ba'its Nahdhah Islamiyah Taharruriyah fi Indunisiya.[3][4] Anaknya, Fuad Abdul Hamid Khatib, mengikuti jejaknya sebagai diplomat.

Lahir pada 13 Juli 1898 [Kalender Hijriyah: 24 Safar 1316], Abdul Hamid merupakan anak ketiga Ahmad Khatib. Dua anak Ahmad Khatib yang lebih tua yakni, Abdul Karim dan Abdul Malik Khatib.[5] Abdul Hamid belajar Alquran pertama kali kepada kepada ayahnya. Setelah itu, ia belajar kepada ulama-ulama di Masjidil Haram, seperti Muhammad Said bin Muhammad al-Yamani dan Umar bin Abi Bakr Bajunid. Ahmad Khatib Al-Minangkabawi dalam otobiografi yang selesai ditulisnya pada tahun 1334 H mencurahkan harapannya pada Abdul Hamid agar kelak menjadi "penerus" setelah dirinya wafat.[3]

Sebelum menjadi diplomat, ia pernah menjadi staf pengajar di Masjidil Haram dan anggota parlemen dari sekitar tahun 1936 sampai 1946. Ia pernah mengunjungi Ampek Angkek, kampung kelahiran ayahnya pada Oktober 1937. Setelah Indonesia merdeka, Raja Abdul Aziz menunjuknya untuk memimpin delegasi mewakili kerajaan pada upacara serah terima kekuasaan Belanda ke Indonesia.

Pada 1954, ia mengundurkan diri sebagai duta besar Kerajaan Arab Saudi untuk Pakistan setelah menderita penyakit jantung. Ia menghabiskan sisa umurnya di Al-Zabadani, salah satu desa di Damaskus, dan meninggal pada 29 Agustus 1961 [Kalender Hijriyah: 18 Rabiulawal 1381].

Keturunan

[sunting | sunting sumber]

Abdul Hamid diketahui memiliki 14 karya tulis, baik yang telah tercetak maupun yang masih dalam bentuk manuskrip, di antaranya:

  1. Asma ar-Risālāt, risalah/karangan dari dirinya yang mengajak sesama Kaum Muslim untuk menolong agama Islam berikut para pemeluknya. Ia menganggap wajib perlunya bermanfaat kepada sesama Kaum Muslim apakah lewat jalan ilmu dan amal, berdasarkan asas prinsip pokok Islam. Buku ini kelak diterjemahkan oleh Bey Arifin, diterbitkan oleh Penerbit Bulan Bintang pada 1977.
  2. Ta'niyatul Khathīb fī Sīratil Mushthafal Habīb, kitab yang berisi madah atau puji-pujian kepada Rasulullah Muhammad SAW. Kitab ini terbagi atas tiga bagian: Matā Watsaqta Biqadrika, Matā 'Arafta Rabbaka, dan Matā Fahimta Haqīqata Nafsika. Di sini, ia juga menjelaskan pentingnya hasil di akhirat sangat bergantung pada amal seseorang selama di dunia.
  3. Tafsīr al-Khathīb al-Makkiyy, isinya tafsir Alquran dengan menitikberatkan ke makna secara kebahasaan, penekanan secara substansi, hukum, istinbath dalil, dan metode pemahaman setelah merujuk kepada tafsir-tafsir yang ma'ruf, atau terkenal di dalam dunia Islam. Kitab ini cuma sampai juz ke-13, karena penulisnya meninggal sebelum kitab ini selesai ditulis.
  4. Jauharud Dīn, kitab ini berisi hal-hal tentang Islam yang sahih, dakwah karena Allah, dan bertauhid kepada-Nya dengan penuh kemurnian.
  5. Al-Imām al-'Ādil yang berisi tentang sifat-sifat pemimpin yang adil, setelah menarik simpulan dari perjalanan hidup Khulafaur Rasyidin dalam tindak tanduk dan perjalanan mereka.
  6. Ahmad Khatib Ba'its Nahdhah Islamiyah Taharruriyah Fi Indunisiya, biografi Ahmad Khatib Al-Minangkabawi.
  1. ^ "Demise of Abdul Wahhab leaves a void in Saudi, Arab diplomatic world". Saudigazette (dalam bahasa Inggris). 2016-06-15. Diakses tanggal 2018-12-02. 
  2. ^ "Conference on Islamic Thought in". www.allamaiqbal.com. Diakses tanggal 2018-12-02. 
  3. ^ a b Al-Minangkabawi 2016, hlm. 84.
  4. ^ Mawardi (14 September 2012). "Imam & Khathib Masjid Al Haram, Ahmad Al-Khathib Al-Minangkabawi". Muslim.or.id. Diakses tanggal 2 Desember 2012. 
  5. ^ Al-Minangkabawi 2016, hlm. 80-83.
  6. ^ a b https://suluah.com/abdul-hamid-khatib-putra-ahmad-khatib-al-minangkabawi-yang-jadi-diplomat/
  7. ^ https://gulfnews.com/world/gulf/saudi/speed-blamed-for-70-per-cent-of-fatal-accidents-in-saudi-arabia-1.1305979
  8. ^ "Salinan arsip" (PDF). Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2018-12-03. Diakses tanggal 2018-12-02. 
  9. ^ http://discovery.ucl.ac.uk/1349475/1/360912.pdf

Daftar pustaka

[sunting | sunting sumber]
  • Al-Minangkabawi, Ahmad Khatib (2016). Dari Minangkabau Untuk Dunia Islam. Yogyakarta: Gre Publishing. ISBN 9786027677326. 

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]