Lompat ke isi

Foinike: Perbedaan antara revisi

Koordinat: 39°54′48″N 20°03′28″E / 39.91333°N 20.05778°E / 39.91333; 20.05778
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Rang Djambak (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Rang Djambak (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
 
(3 revisi perantara oleh pengguna yang sama tidak ditampilkan)
Baris 37: Baris 37:
}}
}}


Phoenice atau Phoenike ({{Lang-grc|Φοινίκη}}) adalah sebuah kota Yunani kuno di Epirus dan ibu kota Chaonia.<ref name="Lewis">{{harvnb|Lewis|Boardman|1994|p=443}}: "To the north the Chaonians had expelled the Corcyraeans from their holdings on the mainland and built fortifications at Buthrotum, Kalivo and Kara-Ali-Bey; and they had a citadel at their political centre, Phoenice."</ref><ref name="Mogens">{{harvnb|Hansen|Nielsen|2004|p=348}}.</ref> Kota ini juga merupakan lokasi Perjanjian Fenisia yang mengakhiri Perang Makedonia Pertama,<ref>{{harvnb|Allen|1983|p=49}}.</ref> serta salah satu kota terkaya di Epirus hingga penaklukan Romawi.<ref name="Wilkes">{{harvnb|Wilkes|1995|pp=157–159}}.</ref>
'''Foinike''' atau '''Phoenike''' ({{Lang-grc|Φοινίκη}}) adalah sebuah kota [[Yunani Kuno|Yunani kuno]] di [[Epiros|Epirus]] dan ibu kota [[Chaonia]].<ref name="Lewis">{{harvnb|Lewis|Boardman|1994|p=443}}: "To the north the Chaonians had expelled the Corcyraeans from their holdings on the mainland and built fortifications at Buthrotum, Kalivo and Kara-Ali-Bey; and they had a citadel at their political centre, Phoenice."</ref><ref name="Mogens">{{harvnb|Hansen|Nielsen|2004|p=348}}.</ref> Kota ini juga merupakan lokasi [[Perjanjian Foinike]] yang mengakhiri [[Perang Makedonia Pertama]],<ref>{{harvnb|Allen|1983|p=49}}.</ref> serta salah satu kota terkaya di Epirus hingga penaklukan [[Kekaisaran Romawi|Romawi]].<ref name="Wilkes">{{harvnb|Wilkes|1995|pp=157–159}}.</ref>


== Sejarah ==
== Sejarah ==
Kota ini merupakan pusat politik Chaonia, salah satu dari tiga suku besar Yunani di Epirus kuno.<ref name="Lewis"/> Sejak paruh kedua abad ke-5 SM, sebuah akropolis didirikan, yang menampung sejumlah bangunan umum, sementara pada akhir abad berikutnya benteng kota diperluas sebagai bagian dari strategi pertahanan Pyrrhus, pemimpin persatuan Epirus.<ref>{{harvnb|Sakellariou|1997|p=102}}.</ref> Dewa pelindung kota ini mungkin adalah Athena Polias.<ref name="Mogens"/> Tembok Phoenice terdiri dari balok-balok besar setebal 3,60 meter, perhatian utama orang Chaonia adalah mempertahankan kota dari perampok Corcyraean atau Iliria.<ref name="Hammond">{{harvnb|Hammond|1967|p=573}}: "The selection of these sites shows that the Chaonians were concerned primarily to defend themselves against attack from the west, that is from the coastal belt, whether by Corcyraeans or by Illyrian raiders."</ref> Sekitar tahun 233 SM, Ratu Deidamia II, anggota terakhir dinasti penguasa Aeacid, dibunuh, monarki dihapuskan di Epirus, dan kota ini menjadi pusat pemerintahan federal Liga Epirote.<ref>{{harvnb|Scholten|2000|pp=134–135}}.</ref>
Kota ini merupakan pusat politik Chaonia, salah satu dari tiga suku besar Yunani di Epirus kuno.<ref name="Lewis"/> Sejak paruh kedua abad ke-5 SM, sebuah [[akropolis]] didirikan, yang menampung sejumlah bangunan umum, sementara pada akhir abad berikutnya benteng kota diperluas sebagai bagian dari strategi pertahanan [[Pyrrhos dari Epiros|Pyrrhus]], pemimpin persatuan Epirus.<ref>{{harvnb|Sakellariou|1997|p=102}}.</ref> Dewa pelindung kota ini mungkin adalah [[Athena (mitologi)|Athena]] Polias.<ref name="Mogens"/> Tembok Phoenice terdiri dari balok-balok besar setebal 3,60 meter, perhatian utama orang Chaonia adalah mempertahankan kota dari perampok Corcyraean atau Iliria.<ref name="Hammond">{{harvnb|Hammond|1967|p=573}}: "The selection of these sites shows that the Chaonians were concerned primarily to defend themselves against attack from the west, that is from the coastal belt, whether by Corcyraeans or by Illyrian raiders."</ref> Sekitar tahun 233 SM, Ratu [[Deidamia II dari Epiros|Deidamia II]], anggota terakhir dinasti penguasa [[Aiakos]], dibunuh, monarki dihapuskan di Epirus, dan kota ini menjadi pusat pemerintahan federal [[Liga Epiros|Liga Epirote]].<ref>{{harvnb|Scholten|2000|pp=134–135}}.</ref>


Pada tahun 231 SM, pasukan Ratu Teuta dari Iliria, yang kembali ke utara dari serangan di Peloponnese, merebut Phoenice setelah kota itu diserahkan oleh 800 garnisun tentara bayaran Galia.<ref name="Wilkes"/> Pasukan dikirim oleh Liga Epirote untuk membebaskan kota, namun Illyria terpaksa menarik pasukan mereka untuk menghadapi pemberontakan internal.<ref name="Wilkes"/><ref name="Ormerod1997"/><ref name="Gruen1986"/> Gencatan senjata pun tercapai, dan tawanan Phoenice dan orang-orang Iliria dikembalikan ke Epirotes untuk mendapatkan uang tebusan.<ref name="Wilkes"/><ref>{{harvnb|Sakellariou|1997|p=80}}: "An army of the Aitolian and Achaian Leagues came to their aid and a treaty was concluded which secured the withdrawal of the Illyrians, who took with them slaves and booty but liberated the free men on payment of ransom."</ref> Selama pendudukan mereka di Fenisia, bangsa Iliria membunuh beberapa pedagang Romawi di kota tersebut,<ref name="Ormerod1997">{{harvnb|Ormerod|1997|p=171}}.</ref><ref name="Gruen1986">{{harvnb|Gruen|1986|p=363}}.</ref> yang pada akhirnya memicu Perang Iliria Pertama.<ref name="Wilkes"/> Pada tahun 205 SM, perjanjian damai ditandatangani di sana antara Kerajaan Makedonia dan Republik Romawi yang mengakhiri Perang Makedonia Pertama.<ref>{{harvnb|Astin|1998|p=104}}.</ref> Selama Perang Makedonia Ketiga (171 SM – 168 SM), Epirus terpecah menjadi dua negara bagian dengan Molossia berpihak pada Makedonia dan Chaonia dan Thesprotia berpihak pada Romawi. Yang terakhir ini berpusat di Phoenice di bawah kepemimpinan Charops.<ref>{{harvnb|Sakellariou|1997|p=115}}.</ref> Setelah penaklukan Romawi (167 SM), wilayah Epirus hancur kecuali pendukung pro-Romawi di Chaonia. Selama abad-abad berikutnya, Fenisia dan Antigoneia di dekatnya tidak menunjukkan jejak kuat kehadiran Romawi.<ref>{{harvnb|Sakellariou|1997|p=138}}.</ref>
Pada tahun 231 SM, pasukan Ratu [[Teuta dari Iliria]], yang kembali ke utara dari serangan di [[Peloponnesos|Peloponnese]], merebut Phoenice setelah kota itu diserahkan oleh 800 garnisun tentara bayaran [[Suku Galia|Galia]].<ref name="Wilkes"/> Pasukan dikirim oleh Liga Epirote untuk membebaskan kota, namun [[Iliria]] terpaksa menarik pasukan mereka untuk menghadapi pemberontakan internal.<ref name="Wilkes"/><ref name="Ormerod1997"/><ref name="Gruen1986"/> Gencatan senjata pun tercapai, dan tawanan Phoenice dan orang-orang Iliria dikembalikan ke Epirotes untuk mendapatkan uang tebusan.<ref name="Wilkes"/><ref>{{harvnb|Sakellariou|1997|p=80}}: "An army of the Aitolian and Achaian Leagues came to their aid and a treaty was concluded which secured the withdrawal of the Illyrians, who took with them slaves and booty but liberated the free men on payment of ransom."</ref> Selama pendudukan mereka di Foinike, bangsa Iliria membunuh beberapa pedagang Romawi di kota tersebut,<ref name="Ormerod1997">{{harvnb|Ormerod|1997|p=171}}.</ref><ref name="Gruen1986">{{harvnb|Gruen|1986|p=363}}.</ref> yang pada akhirnya memicu [[Perang Iliria|Perang Iliria Pertama]].<ref name="Wilkes"/> Pada tahun 205 SM, perjanjian damai ditandatangani di sana antara [[Makedonia (kerajaan kuno)|Kerajaan Makedonia]] dan [[Republik Romawi]] yang mengakhiri [[Perang Makedonia Pertama]].<ref>{{harvnb|Astin|1998|p=104}}.</ref> Selama [[Perang Makedonia Ketiga]] (171 SM – 168 SM), Epirus terpecah menjadi dua negara bagian dengan [[Suku Molossia|Molossia]] berpihak pada Makedonia dan Chaonia dan [[Suku Thesprotia|Thesprotia]] berpihak pada Romawi. Yang terakhir ini berpusat di Phoenice di bawah kepemimpinan [[Charops dari Epiros|Charops]].<ref>{{harvnb|Sakellariou|1997|p=115}}.</ref> Setelah penaklukan Romawi (167 SM), wilayah Epirus hancur kecuali pendukung pro-Romawi di Chaonia. Selama abad-abad berikutnya, oinike [[Antigoneia (Paionia)|igoneia]] di dekatnya tidak menunjukkan jejak kuat kehadiran Romawi.<ref>{{harvnb|Sakellariou|1997|p=138}}.</ref>


=== Abad pertengahan ===
=== Abad pertengahan ===
Pada awal era Bizantium, Kaisar Justinian I (memerintah 527–565) membangun benteng di sebuah bukit yang berdekatan dengan Fenisia.<ref>{{harvnb|Sakellariou|1997|p=152}}.</ref> Selama abad ke-5 dan ke-6, kota ini terdaftar sebagai tahta keuskupan<ref>{{harvnb|Sakellariou|1997|p=153}}.</ref> dan menjadi tuan rumah sejumlah bangunan keagamaan termasuk tempat pembaptisan dan basilika,<ref>{{harvnb|Sakellariou|1997|p=171}}.</ref> yang dipengaruhi oleh gaya arsitektur basilika besar Nikopolis.<ref>{{harvnb|Sakellariou|1997|p=168}}: "It is well-known that ecclesiastical architecture in the whole of the province of Epirus Vetus and in parts of Epirus Nova was influenced by the great basilicas of Nikopolis, whose primary characteristic is the tripartite transept."</ref> Phoenice adalah salah satu pemukiman utama di Epirus Vetus bersama dengan Nicopolis, Dodona, Euroia, Andrianoupolis, Anhiasmos, Voutroton, Photike, Corfu dan Ithaka.<ref>{{harvnb|Sakellariou|1997|p=150}}.</ref> Namun, kota tersebut lenyap setelah abad ke-6 dan pusat kota di wilayah tersebut berpindah ke dekat Mesopotamon.<ref>{{harvnb|Sakellariou|1997|p=167}}: "All signs of Phoinike, today situated in the territory of Albania, vanish after the sixth century, but the position of the ancient city may have been occupied by the Byzantine settlement of Mesopotamon."</ref>
Pada awal era [[Kekaisaran Romawi Timur|Bizantium]], Kaisar [[Yustinianus I|Justinian I]] (memerintah 527–565) membangun benteng di sebuah bukit yang berdekatan dengan .oinikeama abad ke-5 dan ke-6, kota ini terdaftar sebagai tahta keuskupan<ref>{{harvnb|Sakellariou|1997|p=153}}.</ref> dan menjadi tuan rumah sejumlah bangunan keagamaan termasuk tempat pembaptisan dan basilika,<ref>{{harvnb|Sakellariou|1997|p=171}}.</ref> yang dipengaruhi oleh gaya arsitektur basilika besar [[Kota Nikopolis|Nikopolis]].<ref>{{harvnb|Sakellariou|1997|p=168}}: "It is well-known that ecclesiastical architecture in the whole of the province of Epirus Vetus and in parts of Epirus Nova was influenced by the great basilicas of Nikopolis, whose primary characteristic is the tripartite transept."</ref> Phoenice adalah salah satu pemukiman utama di [[Epiros (provinsi Romawi)|Epirus Vetus]] bersama dengan Nikopolis, [[Dodona]], [[Ioannina|Euroia]], [[Andrianoupolis]], [[Anhiasmos]], [[Voutroton]], [[Photike]], [[Kerkyra|Corfu]] dan [[Ithaka]].<ref>{{harvnb|Sakellariou|1997|p=150}}.</ref> Namun, kota tersebut lenyap setelah abad ke-6 dan pusat kota di wilayah tersebut berpindah ke dekat [[Mesopotam|Mesopotamon]].<ref>{{harvnb|Sakellariou|1997|p=167}}: "All signs of Phoinike, today situated in the territory of Albania, vanish after the sixth century, but the position of the ancient city may have been occupied by the Byzantine settlement of Mesopotamon."</ref>


== Referensi ==
== Referensi ==

Revisi terkini sejak 17 September 2024 03.03

Phoenice
Φοινίκη (dalam bahasa Yunani)
Tesauros (perbendaharaan) Fenisia kuno
Foinike di Albania
Foinike
Lokasi di Albania
Nama alternatifPhoenike
LokasiFiniq, County Vlorë, Albania
WilayahChaonia
Koordinat39°54′48″N 20°03′28″E / 39.91333°N 20.05778°E / 39.91333; 20.05778
JenisKota
Sejarah
PendiriChaonia
DidirikanParuh kedua abad ke-5 SM
DitinggalkanSetelah abad ke-6 Masehi
BudayaYunani, Romawi, Bizantium
PeristiwaPerjanjian Foinike
Catatan situs
Tanggal ditemukan1924–1928 oleh arkeolog Italia Luigi Ugolini;[1][2] 1958-1989 oleh arkeolog Uni Soviet dan Albania[3]

Foinike atau Phoenike (bahasa Yunani Kuno: Φοινίκη) adalah sebuah kota Yunani kuno di Epirus dan ibu kota Chaonia.[4][5] Kota ini juga merupakan lokasi Perjanjian Foinike yang mengakhiri Perang Makedonia Pertama,[6] serta salah satu kota terkaya di Epirus hingga penaklukan Romawi.[7]

Kota ini merupakan pusat politik Chaonia, salah satu dari tiga suku besar Yunani di Epirus kuno.[4] Sejak paruh kedua abad ke-5 SM, sebuah akropolis didirikan, yang menampung sejumlah bangunan umum, sementara pada akhir abad berikutnya benteng kota diperluas sebagai bagian dari strategi pertahanan Pyrrhus, pemimpin persatuan Epirus.[8] Dewa pelindung kota ini mungkin adalah Athena Polias.[5] Tembok Phoenice terdiri dari balok-balok besar setebal 3,60 meter, perhatian utama orang Chaonia adalah mempertahankan kota dari perampok Corcyraean atau Iliria.[9] Sekitar tahun 233 SM, Ratu Deidamia II, anggota terakhir dinasti penguasa Aiakos, dibunuh, monarki dihapuskan di Epirus, dan kota ini menjadi pusat pemerintahan federal Liga Epirote.[10]

Pada tahun 231 SM, pasukan Ratu Teuta dari Iliria, yang kembali ke utara dari serangan di Peloponnese, merebut Phoenice setelah kota itu diserahkan oleh 800 garnisun tentara bayaran Galia.[7] Pasukan dikirim oleh Liga Epirote untuk membebaskan kota, namun Iliria terpaksa menarik pasukan mereka untuk menghadapi pemberontakan internal.[7][11][12] Gencatan senjata pun tercapai, dan tawanan Phoenice dan orang-orang Iliria dikembalikan ke Epirotes untuk mendapatkan uang tebusan.[7][13] Selama pendudukan mereka di Foinike, bangsa Iliria membunuh beberapa pedagang Romawi di kota tersebut,[11][12] yang pada akhirnya memicu Perang Iliria Pertama.[7] Pada tahun 205 SM, perjanjian damai ditandatangani di sana antara Kerajaan Makedonia dan Republik Romawi yang mengakhiri Perang Makedonia Pertama.[14] Selama Perang Makedonia Ketiga (171 SM – 168 SM), Epirus terpecah menjadi dua negara bagian dengan Molossia berpihak pada Makedonia dan Chaonia dan Thesprotia berpihak pada Romawi. Yang terakhir ini berpusat di Phoenice di bawah kepemimpinan Charops.[15] Setelah penaklukan Romawi (167 SM), wilayah Epirus hancur kecuali pendukung pro-Romawi di Chaonia. Selama abad-abad berikutnya, oinike igoneia di dekatnya tidak menunjukkan jejak kuat kehadiran Romawi.[16]

Abad pertengahan

[sunting | sunting sumber]

Pada awal era Bizantium, Kaisar Justinian I (memerintah 527–565) membangun benteng di sebuah bukit yang berdekatan dengan .oinikeama abad ke-5 dan ke-6, kota ini terdaftar sebagai tahta keuskupan[17] dan menjadi tuan rumah sejumlah bangunan keagamaan termasuk tempat pembaptisan dan basilika,[18] yang dipengaruhi oleh gaya arsitektur basilika besar Nikopolis.[19] Phoenice adalah salah satu pemukiman utama di Epirus Vetus bersama dengan Nikopolis, Dodona, Euroia, Andrianoupolis, Anhiasmos, Voutroton, Photike, Corfu dan Ithaka.[20] Namun, kota tersebut lenyap setelah abad ke-6 dan pusat kota di wilayah tersebut berpindah ke dekat Mesopotamon.[21]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Archaeological Institute of America 2000.
  2. ^ Gilkes 2002
  3. ^ Hansen, Gilkes & Crowson 2005, hlm. 11
  4. ^ a b Lewis & Boardman 1994, hlm. 443: "To the north the Chaonians had expelled the Corcyraeans from their holdings on the mainland and built fortifications at Buthrotum, Kalivo and Kara-Ali-Bey; and they had a citadel at their political centre, Phoenice."
  5. ^ a b Hansen & Nielsen 2004, hlm. 348.
  6. ^ Allen 1983, hlm. 49.
  7. ^ a b c d e Wilkes 1995, hlm. 157–159.
  8. ^ Sakellariou 1997, hlm. 102.
  9. ^ Hammond 1967, hlm. 573: "The selection of these sites shows that the Chaonians were concerned primarily to defend themselves against attack from the west, that is from the coastal belt, whether by Corcyraeans or by Illyrian raiders."
  10. ^ Scholten 2000, hlm. 134–135.
  11. ^ a b Ormerod 1997, hlm. 171.
  12. ^ a b Gruen 1986, hlm. 363.
  13. ^ Sakellariou 1997, hlm. 80: "An army of the Aitolian and Achaian Leagues came to their aid and a treaty was concluded which secured the withdrawal of the Illyrians, who took with them slaves and booty but liberated the free men on payment of ransom."
  14. ^ Astin 1998, hlm. 104.
  15. ^ Sakellariou 1997, hlm. 115.
  16. ^ Sakellariou 1997, hlm. 138.
  17. ^ Sakellariou 1997, hlm. 153.
  18. ^ Sakellariou 1997, hlm. 171.
  19. ^ Sakellariou 1997, hlm. 168: "It is well-known that ecclesiastical architecture in the whole of the province of Epirus Vetus and in parts of Epirus Nova was influenced by the great basilicas of Nikopolis, whose primary characteristic is the tripartite transept."
  20. ^ Sakellariou 1997, hlm. 150.
  21. ^ Sakellariou 1997, hlm. 167: "All signs of Phoinike, today situated in the territory of Albania, vanish after the sixth century, but the position of the ancient city may have been occupied by the Byzantine settlement of Mesopotamon."

Bibliografi

[sunting | sunting sumber]