Lompat ke isi

Labu siam: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan visualeditor-wikitext
Tidak ada ringkasan suntingan
 
(17 revisi perantara oleh 12 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{For|makanan ringan tradisional Indonesia yang terbuat dari beras|jipang}}
{{Taxobox
{{Taxobox
| color = lightgreen
| color = lightgreen
Baris 5: Baris 6:
| image_width = 240px
| image_width = 240px
| image_caption = Labu siam dijual di [[Réunion]]
| image_caption = Labu siam dijual di [[Réunion]]
| domain = [[Eukaryota]]
| regnum = [[Plantae]]
| regnum = [[Plantae]]
{{kladtb|[[Tumbuhan berpembuluh|Tracheophyta]]}}
| divisio = [[Flowering plant|Magnoliophyta]]
{{kladtb|[[Tumbuhan berbunga|Angiospermae]]}}
| classis = [[Magnoliopsida]]
{{kladtb|[[Eudikotil]]}}
| ordo = [[Violales]]
{{kladtb|[[Eudikotil|Eudikotil inti]]}}
| ordo = [[Cucurbitales]]
| familia = [[Cucurbitaceae]]
| familia = [[Cucurbitaceae]]
| genus = ''[[Sechium]]''
| genus = ''[[Sechium]]''
Baris 15: Baris 19:
| binomial_authority = ([[Nikolaus Joseph von Jacquin|Jacq.]]) [[Olof Swartz|Swartz]], 1800
| binomial_authority = ([[Nikolaus Joseph von Jacquin|Jacq.]]) [[Olof Swartz|Swartz]], 1800
}}
}}
'''Labu siam''' atau '''jipang''' (''Sechium edule'', [[bahasa Inggris]]: ''chayote'') adalah tumbuhan suku labu-labuan ([[Cucurbitaceae]]) yang dapat dimakan [[buah]] dan [[pucuk]] mudanya. Tumbuhan ini merambat di tanah atau agak memanjat dan biasa dibudidayakan di [[pekarangan]], biasanya di dekat kolam. Buah menggantung dari tangkai. [[Daun]]nya berbentuk mirip segitiga dan permukaannya ber[[rambut|bulu]].
'''Labu siam''', '''jepang''', '''jipang''' atau '''welok''' (''Sechium edule'', [[bahasa Inggris]]: ''chayote'') adalah tumbuhan suku labu-labuan (''[[Cucurbitaceae]]'') yang dapat dimakan [[buah]] dan [[pucuk]] mudanya. Tumbuhan ini merambat di tanah atau agak memanjat dan biasa dibudidayakan di [[pekarangan]] dan di dekat kolam. Buah menggantung dari tangkai. [[Daun]]nya berbentuk mirip segitiga dan permukaannya ber[[rambut|bulu]].


Tumbuhan ini dibudidayakan secara luas di mayoritas daerah tropis di seluruh dunia. Buahnya merupakan sayuran penting di masakan [[Meksiko]] dan negara-negara lain di [[Amerika Latin]]. [[Costa Rica]] adalah pengekspor utama di dunia. Di [[Indonesia]], labu siam merupakan sayuran sekunder namun hampir selalu dapat dijumpai di pasar. Buahnya biasa direbus sebentar untuk menghilangkan getahnya lalu dimakan bersama sambal terasi sebagai [[lalap]] atau menjadi campuran [[sayur bening]] dan [[sayur bobor]]. Buahnya dapat juga dirajang dan menjadi campuran untuk melunakkan [[siomay]]. Pucuk yang masih muda dapat dimakan, biasanya dibuat [[cah]], di[[sayur]] (seperti [[sayur bobor]]), atau di[[perebusan|rebus]] lalu dimakan dengan [[sambal]]. Di [[Australia]], buahnya diiris, dibaluri tepung panir, lalu digoreng.
Tumbuhan ini dibudidayakan secara luas di mayoritas daerah tropis di seluruh dunia. Buahnya merupakan sayuran penting di masakan [[Meksiko]] dan negara-negara lain di [[Amerika Latin]]. [[Kosta Rika]] adalah [[pengekspor]] utama di dunia. Di [[Indonesia]], labu siam merupakan sayuran sekunder namun hampir selalu dapat dijumpai di pasar. Buahnya biasa direbus sebentar untuk menghilangkan getahnya lalu dimakan bersama sambal terasi sebagai [[lalap]] atau menjadi campuran [[sayur bening]] dan [[sayur bobor]]. Buahnya dapat juga dirajang dan menjadi campuran untuk melunakkan [[siomay]]. Pucuk yang masih muda dapat dimakan, biasanya dibuat [[cah]], di[[sayur]] (seperti [[sayur bobor]]), atau di[[perebusan|rebus]] lalu dimakan dengan [[sambal]]. Di [[Australia]], buahnya diiris, dibaluri tepung panir, lalu digoreng.


Walaupun tumbuhan ini berasal dan pertama kali dibudidayakan di daerah yang sekarang termasuk Meksiko selatan dan [[Honduras]], orang Indonesia mengenalnya sebagai labu siam karena dia didatangkan dari [[Thailand]] ([[Siam]] saat itu) oleh orang [[Belanda]]. Orang Sunda menamakannya ''lèjèt'' dan [[orang Jawa]] mengenalnya sebagai ''jipang'' atau ''jepan'' atau ''manisah''.
Walaupun tumbuhan ini berasal dan pertama kali dibudidayakan di daerah yang sekarang termasuk Meksiko selatan dan [[Honduras]], orang Indonesia mengenalnya sebagai labu siam karena didatangkan dari [[Thailand]] ([[Siam]] saat itu) oleh orang [[Belanda]]. Orang Sunda menamakannya ''lèjèt'' dan [[orang Jawa]] mengenalnya sebagai ''jipang'' atau ''jepan'' atau ''manisah'' atau ''welok''.
{{Taxonbar|from=Q38646266}}


[[Kategori:sayur]]
[[Kategori:Sayur]]
[[Kategori:Cucurbitaceae]]
[[Kategori:Cucurbitaceae]]

Revisi terkini sejak 18 September 2024 05.04

Labu siam
Labu siam dijual di Réunion
Klasifikasi ilmiah
Domain:
Kerajaan:
Klad: Tracheophyta
Klad: Angiospermae
Klad: Eudikotil
Klad: Eudikotil inti
Ordo:
Famili:
Genus:
Spesies:
S. edule
Nama binomial
Sechium edule
(Jacq.) Swartz, 1800

Labu siam, jepang, jipang atau welok (Sechium edule, bahasa Inggris: chayote) adalah tumbuhan suku labu-labuan (Cucurbitaceae) yang dapat dimakan buah dan pucuk mudanya. Tumbuhan ini merambat di tanah atau agak memanjat dan biasa dibudidayakan di pekarangan dan di dekat kolam. Buah menggantung dari tangkai. Daunnya berbentuk mirip segitiga dan permukaannya berbulu.

Tumbuhan ini dibudidayakan secara luas di mayoritas daerah tropis di seluruh dunia. Buahnya merupakan sayuran penting di masakan Meksiko dan negara-negara lain di Amerika Latin. Kosta Rika adalah pengekspor utama di dunia. Di Indonesia, labu siam merupakan sayuran sekunder namun hampir selalu dapat dijumpai di pasar. Buahnya biasa direbus sebentar untuk menghilangkan getahnya lalu dimakan bersama sambal terasi sebagai lalap atau menjadi campuran sayur bening dan sayur bobor. Buahnya dapat juga dirajang dan menjadi campuran untuk melunakkan siomay. Pucuk yang masih muda dapat dimakan, biasanya dibuat cah, disayur (seperti sayur bobor), atau direbus lalu dimakan dengan sambal. Di Australia, buahnya diiris, dibaluri tepung panir, lalu digoreng.

Walaupun tumbuhan ini berasal dan pertama kali dibudidayakan di daerah yang sekarang termasuk Meksiko selatan dan Honduras, orang Indonesia mengenalnya sebagai labu siam karena didatangkan dari Thailand (Siam saat itu) oleh orang Belanda. Orang Sunda menamakannya lèjèt dan orang Jawa mengenalnya sebagai jipang atau jepan atau manisah atau welok.