Dedalu putih: Perbedaan antara revisi
RaFaDa20631 (bicara | kontrib) |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
||
| (3 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan) | |||
| Baris 1: | Baris 1: | ||
{{Speciesbox|image=Salix alba leaves.jpg|image_caption= |
{{Speciesbox|fill=yes|image=Salix alba leaves.jpg|image_caption=Dedaunan|genus=Salix|species=alba|range_map=Salix alba range.svg|range_map_caption=Peta distribusi}} |
||
'''''Salix alba''''', '''dedalu putih''', adalah spesies [[Dedalu|pohon dedalu]] asli [[Eropa]] dan [[Asia]] barat dan tengah. |
'''''Salix alba''''', '''dedalu putih''', adalah spesies [[Dedalu|pohon dedalu]] asli [[Eropa]] dan [[Asia]] barat dan tengah.<ref name="rdm4">Meikle, R. D. (1984). ''Willows and Poplars of Great Britain and Ireland''. BSBI Handbook No. 4. {{ISBN|0-901158-07-0}}.</ref><ref name="rushforth4">Rushforth, K. (1999). ''Trees of Britain and Europe''. Collins {{ISBN|0-00-220013-9}}.</ref> Nama ini diambil dari warna putih pada bagian bawah daun. |
||
Ini adalah [[pohon]] [[Tumbuhan peluruh|peluruh]] sedang hingga besar yang tumbuh setinggi 10 & |
Ini adalah [[pohon]] [[Tumbuhan peluruh|peluruh]] sedang hingga besar yang tumbuh setinggi 10 – 30 m, dengan diameter batang hingga 1 m dan tajuk tidak beraturan dan sering miring. [[Pepagan|Kulit kayunya]] berwarna abu-abu kecokelatan dan memiliki retakan yang dalam pada pohon yang lebih tua. Tunas pada spesies khas berwarna abu-abu coklat hingga hijau coklat. [[Daun]]nya lebih pucat dibandingkan kebanyakan pohon dedalu lainnya karena ditutupi bulu-bulu putih yang sangat halus dan halus, khususnya di bagian bawah; mereka 5 – 10 cm panjang dan 0,5 – 1,5 lebar cm. [[Bunga]]nya diproduksi di [[bunga untai]] pada awal musim semi dan diserbuki oleh [[serangga]] . Ia [[Morfologi reproduksi tumbuhan|bersifat dwirumah]], dengan bunga untai jantan dan bunga untai di pohon terpisah; bunga untai jantan berumur 4–5 panjang cm, bunga untai betina 3–4 panjangnya cm saat penyerbukan, memanjang saat buah matang. Ketika dewasa di pertengahan musim panas, bunga untai betina berjumlah banyak (4 mm) [[kapsul]], masing-masing berisi banyak [[biji]] kecil yang tertanam di rambut putih halus, yang membantu penyebaran angin.<ref name="rdm4"/><ref name="rushforth4"/><ref name="afm2">Mitchell, A. F. (1974). ''A Field Guide to the Trees of Britain and Northern Europe''. Collins {{ISBN|0-00-212035-6}}</ref> |
||
== Ekologi == |
== Ekologi == |
||
[[Berkas:Salix_alba_020.jpg|kiri|jmpl| Pohon menunjukkan dedaunan berwarna keputihan dibandingkan dengan pohon di sekitarnya]] |
[[Berkas:Salix_alba_020.jpg|kiri|jmpl| Pohon menunjukkan dedaunan berwarna keputihan dibandingkan dengan pohon di sekitarnya]] |
||
Seperti semua pohon dedalu, ''Salix alba'' biasanya ditemukan di tanah basah atau memiliki drainase buruk di tepi kolam, danau, atau sungai. Akarnya yang menyebar luas menyerap kelembapan dari area sekitar yang luas. |
Seperti semua pohon dedalu, ''Salix alba'' biasanya ditemukan di tanah basah atau memiliki drainase buruk di tepi kolam, danau, atau sungai. Akarnya yang menyebar luas menyerap kelembapan dari area sekitar yang luas.<ref>{{Cite web|title=Salix alba|url=https://www.rhs.org.uk/Plants/97712/Salix-alba/Details|publisher=RHS|access-date=17 February 2021}}</ref> |
||
Pohon dedalu putih tumbuh cepat tetapi berumur relatif pendek, rentan terhadap beberapa [[penyakit]], termasuk penyakit tanda air yang disebabkan oleh [[bakteri]] ''Brenneria salicis'' (dinamakan karena karakteristik pewarnaan 'tanda air' pada [[kayu]] ; sin. ''Erwinia salicis'' ) dan [[antraknosa]] willow. disebabkan oleh jamur ''Marssonina salicicola'' . Penyakit-penyakit ini dapat menjadi masalah serius pada pohon yang ditanam untuk dijadikan kayu atau hiasan. |
Pohon dedalu putih tumbuh cepat tetapi berumur relatif pendek, rentan terhadap beberapa [[penyakit]], termasuk penyakit tanda air yang disebabkan oleh [[bakteri]] ''Brenneria salicis'' (dinamakan karena karakteristik pewarnaan 'tanda air' pada [[kayu]] ; sin. ''Erwinia salicis'' ) dan [[antraknosa]] willow. disebabkan oleh jamur ''Marssonina salicicola'' . Penyakit-penyakit ini dapat menjadi masalah serius pada pohon yang ditanam untuk dijadikan kayu atau hiasan. |
||
Ia dengan mudah membentuk [[Hibrida (biologi)|hibrida]] alami dengan pohon dedalu ''Salix fragilis'', hibrida tersebut diberi nama ''Salix'' × ''rubens'' Schrank. |
Ia dengan mudah membentuk [[Hibrida (biologi)|hibrida]] alami dengan pohon dedalu ''Salix fragilis'', hibrida tersebut diberi nama ''Salix'' × ''rubens'' Schrank.<ref name="rdm4"/> |
||
== Kegunaan == |
== Kegunaan == |
||
Kayunya keras, kuat, dan ringan, namun memiliki ketahanan minimal terhadap pembusukan. Batang dari tanaman [[Trubusan (silvikultur)|yang dipotong]] dan [[Pollarisasi|diserbuki]] digunakan untuk pembuatan keranjang. [[Arang]] yang terbuat dari kayu penting untuk pembuatan [[Mesiu|bubuk mesiu]] . [[Tanin]] kulit kayu dulunya digunakan untuk [[penyamakan]] kulit. |
Kayunya keras, kuat, dan ringan, namun memiliki ketahanan minimal terhadap pembusukan. Batang dari tanaman [[Trubusan (silvikultur)|yang dipotong]] dan [[Pollarisasi|diserbuki]] digunakan untuk pembuatan keranjang. [[Arang]] yang terbuat dari kayu penting untuk pembuatan [[Mesiu|bubuk mesiu]] . [[Tanin]] kulit kayu dulunya digunakan untuk [[penyamakan]] kulit.<ref name="rdm4"/><ref name="rushforth4"/> Kayunya digunakan untuk membuat pemukul kriket. |
||
''S.alba ''adalah pohon dengan kepadatan yang rendah dan kuat tekan transversal yang lebih rendah. Hal ini memungkinkan kayu untuk ditekuk, oleh karena itu dapat digunakan untuk membuat keranjang. Kulit pohon dedalu putih mengandung [[Asam indol-3-butirat|asam indole-3-butrik,]] yang merupakan hormon tanaman yang merangsang pertumbuhan akar; stek pohon dedalu kadang-kadang digunakan untuk mengkloning [[batang bawah]] sebagai pengganti stimulator akar yang disintesis secara komersial. |
''S.alba ''adalah pohon dengan kepadatan yang rendah dan kuat tekan transversal yang lebih rendah. Hal ini memungkinkan kayu untuk ditekuk, oleh karena itu dapat digunakan untuk membuat keranjang. Kulit pohon dedalu putih mengandung [[Asam indol-3-butirat|asam indole-3-butrik,]] yang merupakan hormon tanaman yang merangsang pertumbuhan akar; stek pohon dedalu kadang-kadang digunakan untuk mengkloning [[batang bawah]] sebagai pengganti stimulator akar yang disintesis secara komersial.<ref name="wwater2">{{Cite web|title=How to Make a Rooting Tonic|url=http://www.wikihow.com/Make-a-Rooting-Tonic|access-date=23 Aug 2015}}</ref> Ini juga digunakan untuk tujuan ritual oleh orang Yahudi pada hari raya [[Hari Raya Pondok Daun|Sukkot]] .<ref>{{Cite book|title=Shulchan Aruch Harav|location=Ch. 647|publisher=Kehot Publication Society|page=332}}</ref> |
||
=== Kegunaan obat === |
=== Kegunaan obat === |
||
[[Berkas:Whitewillowtincture.jpg|ka|jmpl|222x222px| ''Salix alba'' tingtur]] |
[[Berkas:Whitewillowtincture.jpg|ka|jmpl|222x222px| ''Salix alba'' tingtur]] |
||
[[Dedalu]] (dari spesies yang tidak ditentukan) telah lama digunakan oleh para dukun untuk berbagai penyakit, meskipun hanya mitos bahwa mereka mengaitkannya dengan efek analgesik. |
[[Dedalu]] (dari spesies yang tidak ditentukan) telah lama digunakan oleh para dukun untuk berbagai penyakit, meskipun hanya mitos bahwa mereka mengaitkannya dengan efek analgesik.<ref>{{Cite web|last=Martyr|first=Phillippa|date=18 October 2020|title=Hippocrates and willow bark? What you know about the history of aspirin is probably wrong.|url=https://theconversation.com/hippocrates-and-willow-bark-what-you-know-about-the-history-of-aspirin-is-probably-wrong-148087|access-date=5 January 2022}}</ref> Salah satu referensi pertama tentang Dedalu Putih secara khusus dibuat oleh Edward Stone, dari Chipping Norton, Oxfordshire, Inggris, pada tahun 1763. Dia 'tidak sengaja' mencicipi kulit kayunya dan mendapati rasanya pahit, yang mengingatkannya pada Kulit Kayu Peru ( [[Cinchona]] ), yang digunakan untuk mengobati [[malaria]] . Setelah meneliti semua 'apotik dan buku tentang botani', dia tidak menemukan dugaan bahwa pohon Dedalu pernah digunakan untuk mengobati demam dan memutuskan untuk bereksperimen dengannya sendiri. Selama tujuh tahun berikutnya ia berhasil menggunakan bubuk kering kulit pohon dedalu untuk menyembuhkan 'penyakit dan demam intermiten' pada sekitar lima puluh orang, meskipun obat ini bekerja lebih baik bila dikombinasikan dengan [[Kuinina|kina]] .<ref>{{Cite journal|last=Stone|first=Edward|title=An Account of the Success of the Bark of the Willow in the Cure of Agues|url=https://doi.org/10.1098/rstl.1763.0033|publisher=The Royal Society|doi=10.1098/rstl.1763.0033|access-date=5 January 2022}}</ref> |
||
Dedalu tampaknya telah diabaikan oleh profesi medis dan ahli herbal. Ada laporan tentang dua apoteker yang menggunakan obat tersebut dalam uji coba, namun tidak ada bukti bahwa obat tersebut berhasil. |
Dedalu tampaknya telah diabaikan oleh profesi medis dan ahli herbal. Ada laporan tentang dua apoteker yang menggunakan obat tersebut dalam uji coba, namun tidak ada bukti bahwa obat tersebut berhasil.<ref>{{Cite book|last=Jeffreys|first=Diarmuid|date=2004|title=Aspirin: the story of a wonder drug|url=https://archive.org/details/aspirinremarkabl00jeff|location=London|publisher=Bloomsbury}}</ref> Pada awal abad ke-20, Maud Grieve, seorang herbalis, tidak menganggap Dedalu Putih sebagai [[Antipiretik|obat penurun panas]] . Sebaliknya, dia menjelaskan penggunaan kulit kayu dan bubuk akar untuk sifat tonik, antiperiodik dan astringennya dan merekomendasikan penggunaannya dalam mengobati [[dispepsia]], [[cacingan]], [[diare]] kronis dan [[disentri]] .<ref>{{Cite book|last=Grieve|first=Maud|date=1931|url=https://archive.org/details/modernherbalmedi0000grie/|title=A Modern Herbal|isbn=9780880299213}}</ref> Dia menganggap tanin sebagai konstituen aktif. |
||
== Referensi == |
== Referensi == |
||
[[Kategori:Takson yang diberi nama oleh Carolus Linnaeus]] |
[[Kategori:Takson yang diberi nama oleh Carolus Linnaeus]] |
||
[[Kategori: |
[[Kategori:Antiperadangan nonsteroid]] |
||
[[Kategori:Tumbuhan yang dideskripsikan tahun 1753]] |
[[Kategori:Tumbuhan yang dideskripsikan tahun 1753]] |
||
[[Kategori:Pohon hias]] |
[[Kategori:Pohon hias]] |
||
Revisi terkini sejak 3 Oktober 2024 02.00
| Dedalu putih | |
|---|---|
| |
| Dedaunan | |
Klasifikasi ilmiah 
| |
| Kerajaan: | Plantae |
| Klad: | Tracheophyta |
| Klad: | Angiospermae |
| Klad: | Eudikotil |
| Klad: | Rosid |
| Ordo: | Malpighiales |
| Famili: | Salicaceae |
| Genus: | Salix |
| Spesies: | S. alba
|
| Nama binomial | |
| Salix alba | |
| |
| Peta distribusi | |
Salix alba, dedalu putih, adalah spesies pohon dedalu asli Eropa dan Asia barat dan tengah.[2][3] Nama ini diambil dari warna putih pada bagian bawah daun.
Ini adalah pohon peluruh sedang hingga besar yang tumbuh setinggi 10 – 30 m, dengan diameter batang hingga 1 m dan tajuk tidak beraturan dan sering miring. Kulit kayunya berwarna abu-abu kecokelatan dan memiliki retakan yang dalam pada pohon yang lebih tua. Tunas pada spesies khas berwarna abu-abu coklat hingga hijau coklat. Daunnya lebih pucat dibandingkan kebanyakan pohon dedalu lainnya karena ditutupi bulu-bulu putih yang sangat halus dan halus, khususnya di bagian bawah; mereka 5 – 10 cm panjang dan 0,5 – 1,5 lebar cm. Bunganya diproduksi di bunga untai pada awal musim semi dan diserbuki oleh serangga . Ia bersifat dwirumah, dengan bunga untai jantan dan bunga untai di pohon terpisah; bunga untai jantan berumur 4–5 panjang cm, bunga untai betina 3–4 panjangnya cm saat penyerbukan, memanjang saat buah matang. Ketika dewasa di pertengahan musim panas, bunga untai betina berjumlah banyak (4 mm) kapsul, masing-masing berisi banyak biji kecil yang tertanam di rambut putih halus, yang membantu penyebaran angin.[2][3][4]
Ekologi
[sunting | sunting sumber]
Seperti semua pohon dedalu, Salix alba biasanya ditemukan di tanah basah atau memiliki drainase buruk di tepi kolam, danau, atau sungai. Akarnya yang menyebar luas menyerap kelembapan dari area sekitar yang luas.[5]
Pohon dedalu putih tumbuh cepat tetapi berumur relatif pendek, rentan terhadap beberapa penyakit, termasuk penyakit tanda air yang disebabkan oleh bakteri Brenneria salicis (dinamakan karena karakteristik pewarnaan 'tanda air' pada kayu ; sin. Erwinia salicis ) dan antraknosa willow. disebabkan oleh jamur Marssonina salicicola . Penyakit-penyakit ini dapat menjadi masalah serius pada pohon yang ditanam untuk dijadikan kayu atau hiasan.
Ia dengan mudah membentuk hibrida alami dengan pohon dedalu Salix fragilis, hibrida tersebut diberi nama Salix × rubens Schrank.[2]
Kegunaan
[sunting | sunting sumber]Kayunya keras, kuat, dan ringan, namun memiliki ketahanan minimal terhadap pembusukan. Batang dari tanaman yang dipotong dan diserbuki digunakan untuk pembuatan keranjang. Arang yang terbuat dari kayu penting untuk pembuatan bubuk mesiu . Tanin kulit kayu dulunya digunakan untuk penyamakan kulit.[2][3] Kayunya digunakan untuk membuat pemukul kriket.
S.alba adalah pohon dengan kepadatan yang rendah dan kuat tekan transversal yang lebih rendah. Hal ini memungkinkan kayu untuk ditekuk, oleh karena itu dapat digunakan untuk membuat keranjang. Kulit pohon dedalu putih mengandung asam indole-3-butrik, yang merupakan hormon tanaman yang merangsang pertumbuhan akar; stek pohon dedalu kadang-kadang digunakan untuk mengkloning batang bawah sebagai pengganti stimulator akar yang disintesis secara komersial.[6] Ini juga digunakan untuk tujuan ritual oleh orang Yahudi pada hari raya Sukkot .[7]
Kegunaan obat
[sunting | sunting sumber]
Dedalu (dari spesies yang tidak ditentukan) telah lama digunakan oleh para dukun untuk berbagai penyakit, meskipun hanya mitos bahwa mereka mengaitkannya dengan efek analgesik.[8] Salah satu referensi pertama tentang Dedalu Putih secara khusus dibuat oleh Edward Stone, dari Chipping Norton, Oxfordshire, Inggris, pada tahun 1763. Dia 'tidak sengaja' mencicipi kulit kayunya dan mendapati rasanya pahit, yang mengingatkannya pada Kulit Kayu Peru ( Cinchona ), yang digunakan untuk mengobati malaria . Setelah meneliti semua 'apotik dan buku tentang botani', dia tidak menemukan dugaan bahwa pohon Dedalu pernah digunakan untuk mengobati demam dan memutuskan untuk bereksperimen dengannya sendiri. Selama tujuh tahun berikutnya ia berhasil menggunakan bubuk kering kulit pohon dedalu untuk menyembuhkan 'penyakit dan demam intermiten' pada sekitar lima puluh orang, meskipun obat ini bekerja lebih baik bila dikombinasikan dengan kina .[9]
Dedalu tampaknya telah diabaikan oleh profesi medis dan ahli herbal. Ada laporan tentang dua apoteker yang menggunakan obat tersebut dalam uji coba, namun tidak ada bukti bahwa obat tersebut berhasil.[10] Pada awal abad ke-20, Maud Grieve, seorang herbalis, tidak menganggap Dedalu Putih sebagai obat penurun panas . Sebaliknya, dia menjelaskan penggunaan kulit kayu dan bubuk akar untuk sifat tonik, antiperiodik dan astringennya dan merekomendasikan penggunaannya dalam mengobati dispepsia, cacingan, diare kronis dan disentri .[11] Dia menganggap tanin sebagai konstituen aktif.
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ IUCN Detail 203465
- ^ a b c d Meikle, R. D. (1984). Willows and Poplars of Great Britain and Ireland. BSBI Handbook No. 4. ISBN 0-901158-07-0.
- ^ a b c Rushforth, K. (1999). Trees of Britain and Europe. Collins ISBN 0-00-220013-9.
- ^ Mitchell, A. F. (1974). A Field Guide to the Trees of Britain and Northern Europe. Collins ISBN 0-00-212035-6
- ^ "Salix alba". RHS. Diakses tanggal 17 February 2021.
- ^ "How to Make a Rooting Tonic". Diakses tanggal 23 Aug 2015.
- ^ Shulchan Aruch Harav. Ch. 647: Kehot Publication Society. hlm. 332.
- ^ Martyr, Phillippa (18 October 2020). "Hippocrates and willow bark? What you know about the history of aspirin is probably wrong". Diakses tanggal 5 January 2022.
- ^ Stone, Edward. "An Account of the Success of the Bark of the Willow in the Cure of Agues". The Royal Society. doi:10.1098/rstl.1763.0033. Diakses tanggal 5 January 2022.
- ^ Jeffreys, Diarmuid (2004). Aspirin: the story of a wonder drug. London: Bloomsbury.
- ^ Grieve, Maud (1931). A Modern Herbal. ISBN 9780880299213.