Lompat ke isi

Ipi, Bungku Tengah, Morowali: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Isi
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(13 revisi perantara oleh 6 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 13: Baris 13:
}}
}}
'''Ipi''' adalah [[desa]] di kecamatan [[Bungku Tengah, Morowali|Bungku Tengah]], [[Kabupaten Morowali|Morowali]], [[Sulawesi Tengah]], [[Indonesia]].
'''Ipi''' adalah [[desa]] di kecamatan [[Bungku Tengah, Morowali|Bungku Tengah]], [[Kabupaten Morowali|Morowali]], [[Sulawesi Tengah]], [[Indonesia]].

== Sejarah ==
{{RefDagri|2022}}


{{Kecamatan Bungku Tengah}}
{{Kecamatan Bungku Tengah}}
Baris 21: Baris 24:
1. Sejarah Desa
1. Sejarah Desa
Desa Ipi berada di tengah Ibu Kota Kecamatan yang merupakan desa terkecil dari 13 (Tiga Belas) Desa yang berada di wilayah Kecamatan Bungku Tengah.
Desa Ipi berada di tengah Ibu Kota Kecamatan yang merupakan desa terkecil dari 13 (Tiga Belas) Desa yang berada di wilayah Kecamatan Bungku Tengah.
Menurut sejarah desa Ipi termasuk dalam Desa tertua yang berada di Kabupaten Morowali, sejak Kerajaan Tobungku masih memerintah wilayah tersebut.
Menurut sejarah desa Ipi berawal dari Kerajaan Luria bengki yang berada di lereng pegunungan ± 6 Km sebelah Barat Desa Ipi saat ini. Pada tahun 1906 seorang Tokoh yang bernama Mayor Bauba mengajak masyarakat luria Bengki untuk turun dan membuka suatu pemukiman baru disekitar pesisir pantai yang di beri nama Kampung IPI. Nama Mayor merupakan sebuah sebutan bagi pejabat yang ditunjukan oleh kerajaan Belanda pada saat itu. Desa IPI di ambil dari nama sebuah pohon kayu yang keras yaitu pohon IPI, dimana banyak tumbuhan di daerah tersebut yang sekarang dikenal dengan nama kayu Bayam. Pada tahun 1920 seiring perkembangan penduduk yang semakin ramai maka dibentuklah sebuah desa, dimana seorang warga bernama H. Firo ditunjukan sebagai Kepala Desa yang pertama. Adapun nama-nama Pejabat Kepala desa IPI sejak terbentuknya tahun 1920, sampai saat ini adalah sebagai berikut:


Berawal dari '''Kerajaan La Bengki''' yang berada di lereng pegunungan ± 6 Km sebelah Barat Desa Ipi saat ini. Pada awalnya wilayah La Bengki tersebut berbatasan dengan Kerajaan Fulentea (Bahomohoni) di sebelah Baratnya dan wilayah Tamboekoe (Sakita) disebelah selatannya.
1. H. FIRO Tahun 1920 s/d 1925.
2. TOPO Tahun 1925 s/d 1955
3. H. HASAN Tahun 1955 s/d 1975.
4. H.ILYAS FIRO Tahun 1975 s/d 1995.
5. H. ABDUL RAUF FIRO Tahun 1995 s/d 2000.
6. ALWAN HASAN Tahun 2000 s/d 2006.
7. HAERUDIN HASAN Tahun 2006 s/d 2012.
8. ABD. RAHMAN HAMID Tahun 2012 s/d 2018.
9. MAHMUD Tahun 2018 s/d 2019 ( Pj.Kepala Desa ).
10. ABD. WAHAB ABD. RAUF Tahun 2019 s/d sekarang.


Dalam peta Belanda yang dibuat sekitar '''Tahun 1855 s/d Tahun 1886''', nama IPI sudah disebut dengan tulisan '''''EPI''''' yang kemudian berubah menjadi IPI sampai dengan sekarang.
2. Kondisi Geografis Desa Ipi

Desa IPI yang secara struktural merupakan bagian dari Kecamatan Bungku Tengan, secara geografis Desa IPI terletak di tengah ibu kota Kecamatan, yang merupakan Desa terkecil dari 13 Desa yang ada di wilayah Kecamatan Bungku Tengah, memiliki potensi yang cukup strategis dengan luas wilayah ± 6862 Ha, yang terdiri dari dua Dusun dan Tiga RT dengan jumlah penduduk yaitu laki-laki 470 jiwa dan perempuan 386 jiwa dengan jumlah total 856 jiwa (BPS, 2017). Secara geografis di apit oleh dua Desa Bahoruru dan Desa Bente, dengan perbatasan wilayah sebagai berikut:
Pada tahun '''1906''' seorang Tokoh yang bernama '''Mayor Bauba''' mengajak masyarakat La Bengki untuk turun dan membuka suatu pemukiman baru disekitar pesisir pantai yang di beri nama Kampung IPI. Nama Mayor merupakan sebuah sebutan bagi pejabat yang ditunjukan oleh kerajaan Belanda pada saat itu.

Desa IPI diambil dari nama sebuah pohon kayu yang keras yaitu pohon IPI, dimana banyak tumbuh di daerah tersebut. Pada tahun '''1920''' seiring perkembangan penduduk yang semakin ramai maka dibentuklah sebuah desa, dimana seorang tokoh bernama H. Firo (Firman) ditunjukan sebagai Kepala Desa/Kepala Kampung pertama. Adapun nama-nama Pejabat Kepala desa IPI sejak terbentuknya tahun 1920, sampai saat ini adalah sebagai berikut:

'''(1). Hi. FIRMAN (FIRO) ''Tahun 1920 s/d 1925'';'''

'''(2). Hi. TOPO ''Tahun 1925 s/d 1955'';'''

'''(3). Hi. HASAN ''Tahun 1955 s/d 1975'';'''

'''(4). Hi. M. ILYAS FIRMAN ''Tahun 1975 s/d 1983'';'''

'''(5). Hi. ABDUL RAUF FIRMAN ''Tahun 1983 s/d 1995'';'''

'''- Sekdes : Amrin Nusrah'''

'''(6). AMRIN NUSRAH (Plt.) ''Tahun 1995 s/d 1998'';'''

'''(7). ALWAN HASAN ''Tahun 1998 s/d 2006'';'''

'''- Sekdes : Nuhun Hanidi'''

'''- K. BPD : Abd. Malik'''

'''(8). HAERUDIN HASAN ''Tahun 2006 s/d 2012'';'''

'''- Sekdes : Nuhun Hanidi'''

'''- K. BPD : Abd. Malik'''

'''(9). ABD. RAHMAN HAMID ''Tahun 2012 s/d 2018'''''

'''- Sekdes : Rahmawati Dg. Pasandang'''

'''- K. BPD : Firdaus Abd. Rauf'''

'''(10). MAHMUD (Plt.) ''Tahun 2018 s/d 2019'';'''

'''- Sekdes : Arham, SM'''

'''- K. BPD : Hasdin'''

'''(11). ABD. WAHAB ABD. RAUF ''Tahun 2019 s/d sekarang.'''''

'''- Sekdes : Arham, SM'''

'''- K. BPD : Indra Adi Guna Hasan, S.IP ''(Pengganti Antar Waktu)'''''

2. Kondisi Geografis
Desa IPI yang secara struktural merupakan bagian dari Kecamatan Bungku Tengah, secara geografis Desa IPI terletak di tengah ibu kota Kecamatan, yang merupakan Desa terkecil dari 13 Desa yang ada di wilayah Kecamatan Bungku Tengah, memiliki potensi yang cukup strategis dengan luas wilayah ± 6862 Ha, yang terdiri dari dua Dusun dan Tiga RT dengan jumlah penduduk yaitu laki-laki 841 jiwa dan perempuan 1628 jiwa dengan jumlah total 856 jiwa (BPS, 2023). Secara geografis di apit oleh dua Desa Bahoruru dan Desa Bente, dengan perbatasan wilayah sebagai berikut:


Sebelah Utara : Desa Bente
Sebelah Utara : Desa Bente
Baris 41: Baris 85:
Sebelah Selatan : Desa Bahoruru
Sebelah Selatan : Desa Bahoruru
Sebelah Timur : Teluk tolo
Sebelah Timur : Teluk tolo

Adapun potensi Sumber Daya Alam yang terdapat di Desa Ipi adalah:
Adapun potensi Sumber Daya Alam yang terdapat di Desa Ipi adalah:
A. Potensi wisata
A. Potensi wisata

Revisi terkini sejak 15 Oktober 2024 05.02

Ipi
Negara Indonesia
ProvinsiSulawesi Tengah
KabupatenMorowali
KecamatanBungku Tengah
Kode pos
94973
Kode Kemendagri72.06.05.2023 Edit nilai pada Wikidata
Luas6862,32 Ha
Jumlah penduduk-
Kepadatan-


Ipi adalah desa di kecamatan Bungku Tengah, Morowali, Sulawesi Tengah, Indonesia.

PROFIL DESA 1. Sejarah Desa Desa Ipi berada di tengah Ibu Kota Kecamatan yang merupakan desa terkecil dari 13 (Tiga Belas) Desa yang berada di wilayah Kecamatan Bungku Tengah. Menurut sejarah desa Ipi termasuk dalam Desa tertua yang berada di Kabupaten Morowali, sejak Kerajaan Tobungku masih memerintah wilayah tersebut.

Berawal dari Kerajaan La Bengki yang berada di lereng pegunungan ± 6 Km sebelah Barat Desa Ipi saat ini. Pada awalnya wilayah La Bengki tersebut berbatasan dengan Kerajaan Fulentea (Bahomohoni) di sebelah Baratnya dan wilayah Tamboekoe (Sakita) disebelah selatannya.

Dalam peta Belanda yang dibuat sekitar Tahun 1855 s/d Tahun 1886, nama IPI sudah disebut dengan tulisan EPI yang kemudian berubah menjadi IPI sampai dengan sekarang.

Pada tahun 1906 seorang Tokoh yang bernama Mayor Bauba mengajak masyarakat La Bengki untuk turun dan membuka suatu pemukiman baru disekitar pesisir pantai yang di beri nama Kampung IPI. Nama Mayor merupakan sebuah sebutan bagi pejabat yang ditunjukan oleh kerajaan Belanda pada saat itu.

Desa IPI diambil dari nama sebuah pohon kayu yang keras yaitu pohon IPI, dimana banyak tumbuh di daerah tersebut. Pada tahun 1920 seiring perkembangan penduduk yang semakin ramai maka dibentuklah sebuah desa, dimana seorang tokoh bernama H. Firo (Firman) ditunjukan sebagai Kepala Desa/Kepala Kampung pertama. Adapun nama-nama Pejabat Kepala desa IPI sejak terbentuknya tahun 1920, sampai saat ini adalah sebagai berikut:

(1). Hi. FIRMAN (FIRO) Tahun 1920 s/d 1925;

(2). Hi. TOPO Tahun 1925 s/d 1955;

(3). Hi. HASAN Tahun 1955 s/d 1975;

(4). Hi. M. ILYAS FIRMAN Tahun 1975 s/d 1983;

(5). Hi. ABDUL RAUF FIRMAN Tahun 1983 s/d 1995;

- Sekdes : Amrin Nusrah

(6). AMRIN NUSRAH (Plt.) Tahun 1995 s/d 1998;

(7). ALWAN HASAN Tahun 1998 s/d 2006;

- Sekdes : Nuhun Hanidi

- K. BPD : Abd. Malik

(8). HAERUDIN HASAN Tahun 2006 s/d 2012;

- Sekdes : Nuhun Hanidi

- K. BPD : Abd. Malik

(9). ABD. RAHMAN HAMID Tahun 2012 s/d 2018

- Sekdes : Rahmawati Dg. Pasandang

- K. BPD : Firdaus Abd. Rauf

(10). MAHMUD (Plt.) Tahun 2018 s/d 2019;

- Sekdes : Arham, SM

- K. BPD : Hasdin

(11). ABD. WAHAB ABD. RAUF Tahun 2019 s/d sekarang.

- Sekdes : Arham, SM

- K. BPD : Indra Adi Guna Hasan, S.IP (Pengganti Antar Waktu)

2. Kondisi Geografis Desa IPI yang secara struktural merupakan bagian dari Kecamatan Bungku Tengah, secara geografis Desa IPI terletak di tengah ibu kota Kecamatan, yang merupakan Desa terkecil dari 13 Desa yang ada di wilayah Kecamatan Bungku Tengah, memiliki potensi yang cukup strategis dengan luas wilayah ± 6862 Ha, yang terdiri dari dua Dusun dan Tiga RT dengan jumlah penduduk yaitu laki-laki 841 jiwa dan perempuan 1628 jiwa dengan jumlah total 856 jiwa (BPS, 2023). Secara geografis di apit oleh dua Desa Bahoruru dan Desa Bente, dengan perbatasan wilayah sebagai berikut:

Sebelah Utara : Desa Bente Sebelah Barat : Kawasan Hutan Sebelah Selatan : Desa Bahoruru Sebelah Timur : Teluk tolo

Adapun potensi Sumber Daya Alam yang terdapat di Desa Ipi adalah: A. Potensi wisata Di desa ini terdapat wisata alam yang di kenal dengan nama Veranomata .Wisata ini sangat baik untuk di kunjungi baik untuk para wisatawan nasional maupun masyarakat lokal itu sendiri.Letaknya sangat strategis karena berada di tengah kawasan Ibu Kota Morowali,jarak tempuh dari jalan trans Sulawesi cukup dekat hanya menempuh + 15 menit atau 3 Km. B. Potensi hasil hutan dan perkebunan Hasil hutan didesa ini terdapat kayu kelas 2 yang berguna untuk pembangunan dan perabot rumah tangga C. Hasil Perkebunan Hasil perkebunan juga cukup menjajikan antara lain,Kelapa local,sagu,cingkeh,pala,jambu monyet,cokelat,durian dll Serta masih banyak lagi potensi sumber daya alam yang cukup menjanjikan untuk di kembangkan. D. Potensi sumber daya pertambangan Desa ipi juga terdapat pertambangan pasir ( golongan C )yang sangat membantu pembangunan infra stuktur Daerah. E. Potensi Budaya adat istiadat. Di Desa ini terdapat pula kelompok pelestarian budaya,yaitu budaya Rabana yang sampai saat ini cukup dikenal di kalangan masyarakat bungku. Demikian Profil Desa ini di buat kiranya dapat di gunakan,walaupun masih banyak terdapat kekurangan di dalam nya .