Lompat ke isi

Al-Amir bi-Ahkam Allah: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Manggadua (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Manggadua (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
 
(2 revisi perantara oleh pengguna yang sama tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{Lowercase title}}{{Lead too long|date=Juli 2024}}{{Unreferenced|date=Juli 2024}}
{{Lowercase title}}
{{Infobox royalty
{{Infobox royalty
| name = al-Amir bi-Ahkam Allah
| name = al-Amir bi-Ahkam Allah
| image = Berkas:Fatimid dinar - al-Amir bi-Ahkam Allah.jpg
| image = Berkas:Fatimid dinar - al-Amir bi-Ahkam Allah.jpg
| caption = [[Dinar emas]] milik al-Amir, dicetak pada [[Kairo]], 514 [[Anno Hegirae|AH]] (1119/20 M)
| caption = [[Dinar emas]] milik al-Amir, dicetak pada [[Kairo]], 514 [[tahun Hijriyah|H]] (1119/20 M)
| succession = [[Daftar imam Isma'ili|Imam]]–[[Daftar khalifah Fatimiyah|Khalifah]] dari [[Kekhalifahan Fatimiyah]]
| succession = [[Daftar imam Isma'iliyah|Imam]]–[[Daftar Khalifah Fathimiyah|Khalifah]] dari [[Kekhalifahan Fathimiyah]]
| reign = 1101–1130
| reign = 1101–1130
| predecessor = [[al-Musta'li]]
| predecessor = [[al-Musta'li]]
| successor = {{ubl|[[al-Hafiz]] ((sebagai khalifah dan imam [[Isma'ilisme Hafizi|Hafizi]]) | [[at-Tayyib Abu'l-Qasim|al-Tayyib]] (sebagai imam [[Isma'ilisme Tayyibi|Tayyibi]])}}
| successor = {{ubl|[[al-Hafiz]] (sebagai khalifah dan imam [[Isma'ilisme Hafizi|Hafizi]]) | [[at-Tayyib Abu'l-Qasim|al-Tayyib]] (sebagai imam [[Isma'ilisme Tayyibi|Tayyibi]])}}
| birth_date = 31 Desember 1096
| birth_date = 31 Desember 1096
| birth_place = [[Kairo]], Kekhalifahan Fatimiyah {{awrap|(sekarang Mesir)}}
| birth_place = [[Kairo]], Kekhalifahan Fathimiyah {{awrap|(sekarang Mesir)}}
| death_date = {{death date and age|1130|10|7|1096|12|31|df=y}}
| death_date = {{death date and age|1130|10|7|1096|12|31|df=y}}
| death_place = Kairo, Kekhalifahan Fatimiyah {{awarp|(sekarang Mesir)}}
| death_place = Kairo, Kekhalifahan Fathimiyah (sekarang Mesir)
| issue = [[at-Tayyib Abu'l-Qasim|al-Tayyib]]
| issue = [[at-Tayyib Abu'l-Qasim|al-Tayyib]]
| full name = Abū ʿAlī al-Manṣūr bin al-Mustaʿlī
| full name = Abū ʿAlī al-Manṣūr bin al-Mustaʿlī
| house = [[Kekhalifahan Fatimiyah|Fatimiyah]]
| house = [[Kekhalifahan Fathimiyah|Fathimiyah]]
| father = [[al-Musta'li]]
| father = [[al-Musta'li]]
}}
}}
'''Abu Ali al-Mansur bin al-Musta'li''' (Arab: أبو علي المنصور بن المستعلي, diromanisasi: Abū ʿAlī al-Manṣūr ibn al-Mustaʿlī; 31 Desember 1096 – 7 Oktober 1130), lebih dikenal dengan pemerintahannya nama '''al-Amir bi-Ahkam Allah''' (bahasa Arab: الآمر بأحكام الله, diromanisasi: al-Āmir bi-Aḥkām Allāh, har. 'Penguasa yang Melaksanakan Ketetapan Tuhan') adalah seorang khalifah [[Kekhalifahan Fathimiyah|Fathimiyah]] yang kesepuluh, memerintah dari tahun 1101 hingga kematiannya pada tahun 1130, dan tanggal 20 imam cabang [[Syiah|Islam Syiah]] [[Isma'ilisme Musta'li]].
'''Abu Ali al-Mansur ibn al-Musta'li''' ({{lang-ar|أبو علي المنصور بن المستعلي|translit=Abū ʿAlī al-Manṣūr ibn al-Mustaʿlī}}; 31 Desember 1096 – 7 Oktober 1130), lebih dikenal dengan [[laqab|nama pemerintahannya]] '''al-Amir bi-Ahkam Allah''' ({{lang-ar|الآمر بأحكام الله|lit=Penguasa yang Melaksanakan Ketetapan Tuhan|translit=al-Āmir bi-Aḥkām Allāh}}) adalah [[Daftar Khalifah Fathimiyah|khalifah Fathimiyah]] kesepuluh, yang memerintah dari tahun 1101 hingga kematiannya pada tahun 1130, dan [[daftar imam Isma'iliyah|imam]] ke-20 cabang [[Syiah]] [[Isma'ilisme Musta'li]].


Al-Amir menggantikan ayahnya, [[al-Musta'li]], pada usia lima tahun. Selama dua puluh tahun pertama pemerintahannya, al-Amir adalah boneka paman dan ayah mertuanya, [[wazir]] [[Al-Afdhal Syahansyah|al-Afdal Shahanshah]], yang memerintah negara Fatimiyah dan mengurung al-Amir, seperti al-Musta'li sebelumnya. dia, ke istana. Pada bulan Desember 1121, al-Afdal dibunuh, secara resmi oleh [[Hassasin|agen]] cabang Ismailisme saingan [[Nizari]], meskipun beberapa catatan abad pertengahan malah menyalahkan al-Amir dan sekretaris kepala al-Afdal, [[al-Ma'mun al-Bata'ihi]]. Al-Amir dan al-Bata'ihi bergerak cepat untuk mencegah suksesi salah satu putra al-Afdal, memenjarakan mereka dan memindahkan banyak harta yang telah dikumpulkan al-Afdal ke istana khalifah. Al-Bata'ihi diangkat sebagai wazir baru, namun al-Amir mengambil peran yang semakin meningkat dalam pemerintahan, dan secara menonjol ditampilkan dalam upacara-upacara publik yang spektakuler. Akhirnya, pada tahun 1125, al-Amir memecat dan memenjarakan al-Bata'ihi, dan mulai memerintah tanpa wazir.
Al-Amir menggantikan ayahnya, [[al-Musta'li]], pada usia lima tahun. Selama dua puluh tahun pertama pemerintahannya, al-Amir adalah [[penguasa boneka|boneka]] paman dan ayah mertuanya, [[wazir (Kekhalifahan Fathimiyah)|wazir]] [[Al-Afdhal Syahansyah]], yang memerintah negara Fathimiyah dan mengurung al-Amir, seperti al-Musta'li sebelumnya. dia, ke istana. Pada bulan Desember 1121, al-Afdhal dibunuh, secara resmi oleh [[Hassasin|agen]] cabang Ismailisme saingan [[Nizari]], meskipun beberapa catatan abad pertengahan malah menyalahkan al-Amir dan sekretaris kepala al-Afdhal, [[al-Ma'mun al-Bata'ihi]]. Al-Amir dan al-Bata'ihi bergerak cepat untuk mencegah suksesi salah satu putra al-Afdhal, memenjarakan mereka dan memindahkan banyak harta yang telah dikumpulkan al-Afdhal ke istana khalifah. Al-Bata'ihi diangkat sebagai wazir baru, namun al-Amir mengambil peran yang semakin meningkat dalam pemerintahan, dan secara menonjol ditampilkan dalam upacara-upacara publik yang spektakuler. Akhirnya, pada tahun 1125, al-Amir memecat dan memenjarakan al-Bata'ihi, dan mulai memerintah tanpa wazir.


Meskipun al-Afdal dan al-Bata'ihi berulang kali melakukan upaya militer melawan [[Perang Salib|Tentara Salib]] di [[Palestina (wilayah)|Palestina]], pada masa pemerintahan al-Amir terjadi hilangnya benteng pesisir Fatimiyah di [[Levant]] selain [[Ashkelon]]. Al-Amir berupaya memperkuat hubungan dengan sesama wilayah Musta'li Isma'ili Sulayhid di Yaman, dan mengeluarkan pernyataan ortodoksi Musta'li, al-Hidaya al-Amiriyya, pada tahun 1122, yang menyangkal klaim legitimasi Nizari. Pembunuhannya oleh agen Nizari pada tahun 1130, hanya menyisakan bayi laki-lakinya [[Ab'ul Qasim al-Tayyib|al-Tayyib]] sebagai ahli waris, melemparkan rezim Fatimiyah ke dalam perebutan suksesi dan hampir runtuh. Pemerintahan Fatimiyah dipulihkan dengan suksesi sepupu al-Amir, [[Al-Hafiz|al-Hafiz li-Din Allah]] pada tahun 1132, yang menyebabkan perpecahan aliran Isma'ilisme Musta'li menjadi cabang saingan [[Isma'ilisme Hafizi|Hafizi]] dan [[Isma'ilisme Tayyibi|Tayyibi]].
Meskipun al-Afdhal dan al-Bata'ihi berulang kali melakukan upaya militer melawan [[Perang Salib|Tentara Salib]] di [[Palestina (wilayah)|Palestina]], pada masa pemerintahan al-Amir terjadi hilangnya benteng pesisir Fathimiyah di [[Levant]] selain [[Ashkelon]]. Al-Amir berupaya memperkuat hubungan dengan sesama wilayah Isma'ili Musta'li Sulayhiyah di Yaman, dan mengeluarkan pernyataan ortodoksi Musta'li, ''al-Hidaya al-Amiriyya'', pada tahun 1122, yang menyangkal klaim legitimasi Nizari. Pembunuhannya oleh agen Nizari pada tahun 1130, hanya meninggalkan bayi laki-lakinya [[Abu'l-Qasim al-Tayyib|al-Tayyib]] sebagai ahli waris, melemparkan rezim Fathimiyah ke dalam perebutan suksesi dan hampir runtuh. Pemerintahan Fathimiyah dipulihkan dengan suksesi sepupu al-Amir, [[Al-Hafiz|al-Hafiz li-Din Allah]] pada tahun 1132, yang menyebabkan perpecahan aliran Isma'ilisme Musta'li menjadi cabang saingan [[Isma'ilisme Hafizi|Hafizi]] dan [[Isma'ilisme Tayyibi|Tayyibi]].

== Kehidupan ==
al-Amir lahir pada tanggal 31 Desember 1096 dengan nama Mansur, putra tertua dari [[imam]]-[[khalifah]] Fathimiyah kesembilan, [[al-Musta'li]] ({{memerintah|1094|1101}}). Ibunya adalah saudara perempuan dari [[wazir (Kekhalifahan Fathimiyah)|wazir]] yang sangat berkuasa, [[al-Afdhal Syahansyah]], yang telah mengangkat al-Musta'li ke takhta pada tahun 1094 dan merupakan penguasa ''de facto'' negara Fathimiyah.{{sfn|Stern|1960|p=440}}{{sfn|Halm|2014|p=131}}

=== Memerintah di bawah pengawasan al-Afdhal ===
Al-Musta'li meninggal pada 11 Desember 1101, dan pada hari yang sama, pada usia lima tahun, al-Amir diproklamasikan sebagai khalifah oleh al-Afdhal.{{sfn|Stern|1960|p=440}}{{sfn|Halm|2014|p=131}} Al-Afdhal sudah menjadi paman dari pihak ibu al-Amir, dan selanjutnya memperkuat hubungan kekeluargaan dengan khalifah muda dengan menikahkannya dengan putrinya sendiri.{{sfn|Brett|2017|p=234}} Ini adalah penyimpangan dari praktik yang biasa, karena khalifah Fathimiyah sampai saat itu memiliki anak dengan selir dan tidak pernah [[pernikahan dalam Islam|menikah secara sah]]. Pernikahan formal itu jelas merupakan upaya al-Afdhal untuk mengamankan suksesi keturunan dari persatuan ini atas anak-anak khalifah lainnya.{{sfn|Halm|2014|pp=131–132}} Sebuah dekrit, yang didiktekan oleh al-Afdhal, memperbarui pengangkatannya sebagai wazir dengan kekuasaan penuh dan memastikan kekuasaannya atas khalifah anak itu.{{sfn|Brett|2017|p=234}} Dua puluh tahun pertama pemerintahan al-Amir didominasi oleh al-Afdhal, yang mengendalikan pemerintahan dan membatasi al-Amir pada beberapa tugas seremonial.{{sfn|Stern|1960|p=440}}{{sfn|Walker|2011}} Seperti ayahnya, al-Amir sebagian besar hidup di istana khalifah, sementara al-Afdhal menyerahkan sebagian besar fungsi seremonial pada dirinya sendiri.{{sfn|Halm|2014|p=164}}

=== Pembunuhan al-Afdhal ===
Bimbingan al-Afdhal berakhir dengan pembunuhannya pada tanggal 11 Desember 1121, pada malam [[Idul Fitri]].{{sfn|Walker|2011}}{{sfn|Halm|2014|pp=140–141}} Tindakan itu secara resmi disalahkan pada [[Hassasin|agen]] Nizari,{{efn|Daftar korban pembunuhan Nizari dari [[Alamut]] juga mengklaim bertanggung jawab atas kematian al-Afdhal.{{sfn|Halm|2014|p=141}}}}{{sfn|Stern|1960|p=440}}{{sfn|Halm|2014|p=141}} tetapi baik sejarawan abad pertengahan{{efn|Penulis sejarah Suriah kontemporer [[Ibnu al-Qalanisi]] secara langsung menuduh al-Amir,{{sfn|Halm|2014|p=141}} sementara sejarawan abad ke-15 [[Ibnu Taghribirdi]] mengklaim bahwa al-Amir memerintahkan pembunuhan tersebut sebagai tanggapan terhadap upaya al-Afdhal untuk meracuninya.{{sfn|Sajjadi|2015}}}} dan cendekiawan modern skeptis: mengingat kebenciannya sendiri pada peran boneka bawahan yang diberikan al-Afdhal kepadanya, al-Amir diduga sebagai penghasut sebenarnya dari pembunuhan itu.{{sfn|Walker|2011}}{{sfn|Halm|2014|pp=141–142}}

Ketika terlibat dalam pertunjukan kesedihan publik untuk wazir dan ayah mertuanya dan mengatur upacara pemakaman umum di istana khalifah,{{sfn|Halm|2014|pp=144–145}} al-Amir bergerak cepat untuk memenjarakan putra-putra al-Afdhal dan menyita kekayaan, rumah, dan tanah milik al-Afdhal yang sangat besar, sementara barang-barang bergerak dibawa dari istana wazir ke istananya sendiri.{{sfn|Walker|2011}}{{sfn|Halm|2014|p=145}} Selama pemerintahan mereka yang panjang atas Mesir sebagai quasi-sultan, al-Afdhal dan ayahnya, [[Badr al-Jamali]], telah mengumpulkan harta yang sangat besar,{{sfn|Halm|2014|p=145}} "yang luasnya tidak seorang pun tahu selain dari Tuhan", menurut ensiklopedia abad ke-13 [[Ibnu Khallikan]].{{sfn|Sajjadi|2015}} Itu dianggap lebih besar dari raja sebelumnya, dan butuh waktu empat puluh hari untuk memindahkannya.{{sfn|Walker|2011}}

=== Pembunuhan dan akibatnya ===
Pada tanggal 7 Oktober 1130, al-Amir dibunuh oleh agen Nizari. Dia hanya meninggalkan putranya yang berusia enam bulan, al-Tayyib, untuk menggantikannya, tanpa penguasa yang ditunjuk atau wazir yang bertugas.{{sfn|Daftary|2007|p=246}}{{sfn|Halm|2014|pp=177–178}}{{sfn|Brett|2017|p=261}} Pembunuhan Al-Amir tidak hanya membatalkan upayanya untuk sekali lagi memusatkan kekuasaan di tangan khalifah alih-alih jenderal dan menteri yang sangat berkuasa, tetapi juga, mengingat rapuhnya suksesi, membahayakan kelangsungan hidup [[dinasti Fathimiyah]].{{sfn|Brett|2017|p=261}}

Kaum Tayyibi berpendapat bahwa al-Tayyib dipercayakan oleh al-Amir kepada seseorang bernama Ibnu Madyan, dan bahwa Ibn Madyan dan para pembantunya menyembunyikan bayi tersebut ketika [[Kutayfat]] berkuasa. Ibn Madyan dibunuh oleh Kutayfat, tetapi saudara iparnya melarikan diri bersama al-Tayyib, [[Satr (Isma'ilisme)|yang bersembunyi]]. Al-Tayyib diyakini telah meninggal saat masih bersembunyi, dan keturunannya terus menjadi imam tersembunyi hingga saat ini. Kepemimpinan publik komunitas Tayyibi malah diambil alih oleh serangkaian 'misionaris absolut' (''[[da'i al-Mutlaq|da'i al-mutlaq]]'').{{sfn|Daftary|2007|pp=261ff.}}{{sfn|Halm|2014|pp=184, 185}}
{{Skisma Nizari-Hafizi-Tayyibi}}

== Catatan kaki ==
{{Notelist}}

== Referensi ==
{{Reflist|30em}}

== Sumber ==
* {{Cite journal | last = Behrens-Abouseif | first = Doris | year = 1992 | title = The Façade of the Aqmar Mosque in the Context of Fatimid Ceremonial | journal = Muqarnas | volume = 9 | pages = 29–38 | doi = 10.2307/1523133 | jstor = 1523133}}
* {{cite book |last=Brett | first=Michael | title=The Fatimid Empire |series=The Edinburgh History of the Islamic Empires |publisher=Edinburgh University Press |location=Edinburgh | year=2017 | isbn=978-0-7486-4076-8 }}
* {{Daftary-The Ismailis|edition=Second}}
* {{Kalifen und Assassinen}}
* {{cite encyclopedia | encyclopedia = Encyclopaedia Islamica | editor1-first = Wilferd | editor1-last = Madelung | editor1-link = Wilferd Madelung | editor2-first = Farhad | editor2-last = Daftary | editor2-link = Farhad Daftary | last1 = Sajjadi | first1 = Sadeq | translator = Farzin Negahban | title = Al-Āmir bi-Aḥkām Allāh | publisher = Brill | year = 2015 | doi = 10.1163/1875-9831_isla_SIM_0269 | url = http://dx.doi.org/10.1163/1875-9831_isla_SIM_0269}}
* {{cite journal | first = S. M. | last = Stern | author-link = Samuel Miklos Stern | title = The Succession to the Fatimid Imam al-Āmir, the Claims of the Later Fatimids to the Imamate, and the Rise of Ṭayyibī Ismailism | journal = Oriens | volume = 4 | issue = 2 | year = 1951 | pages = 193–255 | jstor = 1579511 | doi = 10.2307/1579511 }}
* {{EI2 | first = S. M. | last = Stern | authorlink = Samuel Miklos Stern | title = al-Āmir | volume = 1 | page = 440 | url=http://dx.doi.org/10.1163/1573-3912_islam_SIM_0603|doi=10.1163/1573-3912_islam_SIM_0603 }}
* {{EI3 | last = Walker | first = Paul E. | title = al-Āmir bi-Aḥkām Allāh | year = 2011 | url=http://dx.doi.org/10.1163/1573-3912_ei3_COM_23060|doi=10.1163/1573-3912_ei3_COM_23060 }}

{{s-start}}
{{s-hou|[[Dinasti Fathimiyah]]|31 Desember|1096|7 Oktober|1130|name=al-Amir bi-Ahkam Allah}}
{{s-reg}}
{{s-bef|before=[[al-Musta'li Billah]]}}
{{s-ttl|title=[[Daftar Khalifah Fathimiyah|Khalifah Fathimiyah]]|years=12 Desember 1101 – 7 Oktober 1130}}
{{s-vac|reason=Kontrol oleh [[al-Hafiz|Abd al-Majid]].<br>Penghapusan sementara rezim Fathimiyah oleh [[Kutayfat]].|next=[[al-Hafiz|al-Hafiz li-Din Allah]]}}
{{s-rel|sh}}
{{s-bef|rows=2|before=[[al-Musta'li Billah]]}}
{{s-ttl|rows=2|title=[[Daftar imam Isma'iliyah|Imam]] [[Isma'ilisme Musta'li]]|years=12 Desember 1101 – 7 Oktober 1130}}
{{s-aft|after=[[al-Hafiz|al-Hafiz li-Din Allah]]|as=Imam [[Isma'ilisme Hafizi]]}}
{{s-break}}
{{s-aft|after=[[at-Tayyib Abu'l-Qasim|al-Tayyib Abu al-Qasim]]|as=Imam [[Isma'ilisme Tayyibi]]}}
{{S-end}}


{{Khalifah Fathimiyah}}
{{Khalifah Fathimiyah}}
{{Authority control}}

[[Kategori:Kelahiran 1096]]
[[Kategori:Kematian 1130]]
[[Kategori:Imam Musta'li]]
[[Kategori:Imam Musta'li]]
[[Kategori:Khalifah Fathimiyah]]
[[Kategori:Khalifah Fathimiyah]]

Revisi terkini sejak 21 Oktober 2024 03.00

al-Amir bi-Ahkam Allah
Dinar emas milik al-Amir, dicetak pada Kairo, 514 H (1119/20 M)
ImamKhalifah dari Kekhalifahan Fathimiyah
Berkuasa1101–1130
Pendahulual-Musta'li
Penerus
Kelahiran31 Desember 1096
Kairo, Kekhalifahan Fathimiyah (sekarang Mesir)
Kematian7 Oktober 1130(1130-10-07) (umur 33)
Kairo, Kekhalifahan Fathimiyah (sekarang Mesir)
Keturunanal-Tayyib
Nama lengkap
Abū ʿAlī al-Manṣūr bin al-Mustaʿlī
WangsaFathimiyah
Ayahal-Musta'li

Abu Ali al-Mansur ibn al-Musta'li (bahasa Arab: أبو علي المنصور بن المستعلي, translit. Abū ʿAlī al-Manṣūr ibn al-Mustaʿlī; 31 Desember 1096 – 7 Oktober 1130), lebih dikenal dengan nama pemerintahannya al-Amir bi-Ahkam Allah (bahasa Arab: الآمر بأحكام الله, translit. al-Āmir bi-Aḥkām Allāh, har. 'Penguasa yang Melaksanakan Ketetapan Tuhan') adalah khalifah Fathimiyah kesepuluh, yang memerintah dari tahun 1101 hingga kematiannya pada tahun 1130, dan imam ke-20 cabang Syiah Isma'ilisme Musta'li.

Al-Amir menggantikan ayahnya, al-Musta'li, pada usia lima tahun. Selama dua puluh tahun pertama pemerintahannya, al-Amir adalah boneka paman dan ayah mertuanya, wazir Al-Afdhal Syahansyah, yang memerintah negara Fathimiyah dan mengurung al-Amir, seperti al-Musta'li sebelumnya. dia, ke istana. Pada bulan Desember 1121, al-Afdhal dibunuh, secara resmi oleh agen cabang Ismailisme saingan Nizari, meskipun beberapa catatan abad pertengahan malah menyalahkan al-Amir dan sekretaris kepala al-Afdhal, al-Ma'mun al-Bata'ihi. Al-Amir dan al-Bata'ihi bergerak cepat untuk mencegah suksesi salah satu putra al-Afdhal, memenjarakan mereka dan memindahkan banyak harta yang telah dikumpulkan al-Afdhal ke istana khalifah. Al-Bata'ihi diangkat sebagai wazir baru, namun al-Amir mengambil peran yang semakin meningkat dalam pemerintahan, dan secara menonjol ditampilkan dalam upacara-upacara publik yang spektakuler. Akhirnya, pada tahun 1125, al-Amir memecat dan memenjarakan al-Bata'ihi, dan mulai memerintah tanpa wazir.

Meskipun al-Afdhal dan al-Bata'ihi berulang kali melakukan upaya militer melawan Tentara Salib di Palestina, pada masa pemerintahan al-Amir terjadi hilangnya benteng pesisir Fathimiyah di Levant selain Ashkelon. Al-Amir berupaya memperkuat hubungan dengan sesama wilayah Isma'ili Musta'li Sulayhiyah di Yaman, dan mengeluarkan pernyataan ortodoksi Musta'li, al-Hidaya al-Amiriyya, pada tahun 1122, yang menyangkal klaim legitimasi Nizari. Pembunuhannya oleh agen Nizari pada tahun 1130, hanya meninggalkan bayi laki-lakinya al-Tayyib sebagai ahli waris, melemparkan rezim Fathimiyah ke dalam perebutan suksesi dan hampir runtuh. Pemerintahan Fathimiyah dipulihkan dengan suksesi sepupu al-Amir, al-Hafiz li-Din Allah pada tahun 1132, yang menyebabkan perpecahan aliran Isma'ilisme Musta'li menjadi cabang saingan Hafizi dan Tayyibi.

Kehidupan

[sunting | sunting sumber]

al-Amir lahir pada tanggal 31 Desember 1096 dengan nama Mansur, putra tertua dari imam-khalifah Fathimiyah kesembilan, al-Musta'li (m. 1094–1101). Ibunya adalah saudara perempuan dari wazir yang sangat berkuasa, al-Afdhal Syahansyah, yang telah mengangkat al-Musta'li ke takhta pada tahun 1094 dan merupakan penguasa de facto negara Fathimiyah.[1][2]

Memerintah di bawah pengawasan al-Afdhal

[sunting | sunting sumber]

Al-Musta'li meninggal pada 11 Desember 1101, dan pada hari yang sama, pada usia lima tahun, al-Amir diproklamasikan sebagai khalifah oleh al-Afdhal.[1][2] Al-Afdhal sudah menjadi paman dari pihak ibu al-Amir, dan selanjutnya memperkuat hubungan kekeluargaan dengan khalifah muda dengan menikahkannya dengan putrinya sendiri.[3] Ini adalah penyimpangan dari praktik yang biasa, karena khalifah Fathimiyah sampai saat itu memiliki anak dengan selir dan tidak pernah menikah secara sah. Pernikahan formal itu jelas merupakan upaya al-Afdhal untuk mengamankan suksesi keturunan dari persatuan ini atas anak-anak khalifah lainnya.[4] Sebuah dekrit, yang didiktekan oleh al-Afdhal, memperbarui pengangkatannya sebagai wazir dengan kekuasaan penuh dan memastikan kekuasaannya atas khalifah anak itu.[3] Dua puluh tahun pertama pemerintahan al-Amir didominasi oleh al-Afdhal, yang mengendalikan pemerintahan dan membatasi al-Amir pada beberapa tugas seremonial.[1][5] Seperti ayahnya, al-Amir sebagian besar hidup di istana khalifah, sementara al-Afdhal menyerahkan sebagian besar fungsi seremonial pada dirinya sendiri.[6]

Pembunuhan al-Afdhal

[sunting | sunting sumber]

Bimbingan al-Afdhal berakhir dengan pembunuhannya pada tanggal 11 Desember 1121, pada malam Idul Fitri.[5][7] Tindakan itu secara resmi disalahkan pada agen Nizari,[a][1][8] tetapi baik sejarawan abad pertengahan[b] dan cendekiawan modern skeptis: mengingat kebenciannya sendiri pada peran boneka bawahan yang diberikan al-Afdhal kepadanya, al-Amir diduga sebagai penghasut sebenarnya dari pembunuhan itu.[5][10]

Ketika terlibat dalam pertunjukan kesedihan publik untuk wazir dan ayah mertuanya dan mengatur upacara pemakaman umum di istana khalifah,[11] al-Amir bergerak cepat untuk memenjarakan putra-putra al-Afdhal dan menyita kekayaan, rumah, dan tanah milik al-Afdhal yang sangat besar, sementara barang-barang bergerak dibawa dari istana wazir ke istananya sendiri.[5][12] Selama pemerintahan mereka yang panjang atas Mesir sebagai quasi-sultan, al-Afdhal dan ayahnya, Badr al-Jamali, telah mengumpulkan harta yang sangat besar,[12] "yang luasnya tidak seorang pun tahu selain dari Tuhan", menurut ensiklopedia abad ke-13 Ibnu Khallikan.[9] Itu dianggap lebih besar dari raja sebelumnya, dan butuh waktu empat puluh hari untuk memindahkannya.[5]

Pembunuhan dan akibatnya

[sunting | sunting sumber]

Pada tanggal 7 Oktober 1130, al-Amir dibunuh oleh agen Nizari. Dia hanya meninggalkan putranya yang berusia enam bulan, al-Tayyib, untuk menggantikannya, tanpa penguasa yang ditunjuk atau wazir yang bertugas.[13][14][15] Pembunuhan Al-Amir tidak hanya membatalkan upayanya untuk sekali lagi memusatkan kekuasaan di tangan khalifah alih-alih jenderal dan menteri yang sangat berkuasa, tetapi juga, mengingat rapuhnya suksesi, membahayakan kelangsungan hidup dinasti Fathimiyah.[15]

Kaum Tayyibi berpendapat bahwa al-Tayyib dipercayakan oleh al-Amir kepada seseorang bernama Ibnu Madyan, dan bahwa Ibn Madyan dan para pembantunya menyembunyikan bayi tersebut ketika Kutayfat berkuasa. Ibn Madyan dibunuh oleh Kutayfat, tetapi saudara iparnya melarikan diri bersama al-Tayyib, yang bersembunyi. Al-Tayyib diyakini telah meninggal saat masih bersembunyi, dan keturunannya terus menjadi imam tersembunyi hingga saat ini. Kepemimpinan publik komunitas Tayyibi malah diambil alih oleh serangkaian 'misionaris absolut' (da'i al-mutlaq).[16][17]

Catatan kaki

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Daftar korban pembunuhan Nizari dari Alamut juga mengklaim bertanggung jawab atas kematian al-Afdhal.[8]
  2. ^ Penulis sejarah Suriah kontemporer Ibnu al-Qalanisi secara langsung menuduh al-Amir,[8] sementara sejarawan abad ke-15 Ibnu Taghribirdi mengklaim bahwa al-Amir memerintahkan pembunuhan tersebut sebagai tanggapan terhadap upaya al-Afdhal untuk meracuninya.[9]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ a b c d Stern 1960, hlm. 440.
  2. ^ a b Halm 2014, hlm. 131.
  3. ^ a b Brett 2017, hlm. 234.
  4. ^ Halm 2014, hlm. 131–132.
  5. ^ a b c d e Walker 2011.
  6. ^ Halm 2014, hlm. 164.
  7. ^ Halm 2014, hlm. 140–141.
  8. ^ a b c Halm 2014, hlm. 141.
  9. ^ a b Sajjadi 2015.
  10. ^ Halm 2014, hlm. 141–142.
  11. ^ Halm 2014, hlm. 144–145.
  12. ^ a b Halm 2014, hlm. 145.
  13. ^ Daftary 2007, hlm. 246.
  14. ^ Halm 2014, hlm. 177–178.
  15. ^ a b Brett 2017, hlm. 261.
  16. ^ Daftary 2007, hlm. 261ff..
  17. ^ Halm 2014, hlm. 184, 185.
al-Amir bi-Ahkam Allah
Lahir: 31 Desember 1096 Meninggal: 7 Oktober 1130
Gelar kebangsawanan
Didahului oleh:
al-Musta'li Billah
Khalifah Fathimiyah
12 Desember 1101 – 7 Oktober 1130
Lowong
Kontrol oleh Abd al-Majid.
Penghapusan sementara rezim Fathimiyah oleh Kutayfat.
Selanjutnya dijabat oleh
al-Hafiz li-Din Allah
Jabatan Islam Syi'ah
Didahului oleh:
al-Musta'li Billah
Imam Isma'ilisme Musta'li
12 Desember 1101 – 7 Oktober 1130
Diteruskan oleh:
al-Hafiz li-Din Allah
sebagai Imam Isma'ilisme Hafizi
Diteruskan oleh:
al-Tayyib Abu al-Qasim
sebagai Imam Isma'ilisme Tayyibi