Lompat ke isi

Hikayat Amir Hamzah: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Aris Rinaldi (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Empat Tilda (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor pranala ke halaman disambiguasi
 
(30 revisi perantara oleh 9 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{Underlinked|date=Januari 2023}}
Hikayat Amir Hamzah adalah sebuah epos Melayu yang berasal dari Islam-Parsi yang menceritakan perjuangan Amir Hamzah dalam menyebarluaskan agama Islam dari Masyrik ke Magrib. Kedudukan Hikayat Amir Hamzah sangat populer di kalangan bangsa Melayu dan biasanya dibaca sebelum berangkat perang agar mendapatkan semangat dan keberanian dalam berperang. Epos ini telah ditulis dalam berbagai bahasa di dunia, bahasa nusantara yaitu bahasa Jawa, bahasa Sunda, bahasa Bali, bahasa Sasak, Bahasa Palembang, dan bahasa Aceh serta bahasa internasional seperti bahasa Arab, bahasa Hindi, dan bahasa Turki. Saat ini, tidak kurang dari 13 buah naskah yang tersimpan di perpustkaan dan museum di berbagai belahan dunia yaitu Leiden, London Kuala Lumpur,
Jakarta dan lainnya. [https://jurnal.ugm.ac.id/jurnal-humaniora/article/viewFile/940/787]


[[Berkas:Stories of Amir Hamzah, in handwritten Javanese script.jpg|jmpl|Hikayat Amir Hamzah dalam aksara Jawa.]]
<ref>>Referensi</ref>
'''Hikayat Amir Hamzah''' (disingkat dengan HAH) adalah sebuah epos [[Sastra Melayu|Melayu]] yang berasal dari [[Islam-Parsi]] yang menceritakan kegagahan perjuangan Amir Hamzah dalam berdakwah, menyebarluaskan agama [[Islam]], dari Masyrik ke Magrib.<ref name=":0" /> Kedudukan Hikayat Amir Hamzah sangat populer di kalangan bangsa [[Melayu]] dan biasanya dibaca oleh para prajurit sebelum berangkat perang agar mendapatkan semangat dan keberanian dalam berperang.<ref>Werndly, G.H. 1736. ''Maleische Spraakkunst''. Amsterdam.</ref> Epos ini telah ditulis dalam berbagai bahasa di dunia, bahasa nusantara yaitu [[bahasa Jawa]], [[Carita Menak|bahasa Sunda]], bahasa Bali, bahasa Sasak, Bahasa Palembang, dan bahasa Aceh serta bahasa internasional seperti bahasa Arab, bahasa Hindi, dan bahasa Turki. Sebagai karya sastra yang bertemakan kepahlawanan, Hikayat Amir Hamzah merupakan karya sastra Melayu yang besar dari segi volume, tercatat memiliki 1843 halaman naskah ukuran folio.<ref name=":0" /> Saat ini, tidak kurang dari 13 buah naskah yang tersimpan di perpustakaan dan museum di berbagai belahan dunia yaitu Leiden, London, Kuala Lumpur, Jakarta dan kota lainnya.<ref name=":0">Istanti, Kun Zachrun (2008): ''Resepsi Hikayat Amir Hamzah dalam Hikayat Umar Umayah''. Indonesia. Jurnal Humaniora volume 20 Hal. 236-243.</ref> Salah satu penulis/penyelenggara naskah yang membukukan Hikayat Amir Hamzah adalah Abdul Samad Ahmad dengan judul karya "Hikayat Amir Hamzah (Siri Warisan Sastera Klasik)" sehingga diharapkan dapat terus bermanfaat sebagai bahan rujukan pelajar dan pengkaji sastra, di samping memperkaya wawasan dan khazanah sastra klasik.<ref>https://www.goodreads.com/book/show/7468581-hikayat-amir-hamzah. Diakses pada 12 oktober 2017.</ref>
1. Istanti, Kun Zachrun (2008): Resepsi Hikayat Amir Hamzah dalam Hikayat Umar Umayah.Indonesia. Jurnal Humaniora volume 20 Hal. 236-243.

== Referensi ==
{{reflist}}
<br />

[[Kategori:Manuskrip Melayu]]

Revisi terkini sejak 30 Oktober 2024 06.41

Hikayat Amir Hamzah dalam aksara Jawa.

Hikayat Amir Hamzah (disingkat dengan HAH) adalah sebuah epos Melayu yang berasal dari Islam-Parsi yang menceritakan kegagahan perjuangan Amir Hamzah dalam berdakwah, menyebarluaskan agama Islam, dari Masyrik ke Magrib.[1] Kedudukan Hikayat Amir Hamzah sangat populer di kalangan bangsa Melayu dan biasanya dibaca oleh para prajurit sebelum berangkat perang agar mendapatkan semangat dan keberanian dalam berperang.[2] Epos ini telah ditulis dalam berbagai bahasa di dunia, bahasa nusantara yaitu bahasa Jawa, bahasa Sunda, bahasa Bali, bahasa Sasak, Bahasa Palembang, dan bahasa Aceh serta bahasa internasional seperti bahasa Arab, bahasa Hindi, dan bahasa Turki. Sebagai karya sastra yang bertemakan kepahlawanan, Hikayat Amir Hamzah merupakan karya sastra Melayu yang besar dari segi volume, tercatat memiliki 1843 halaman naskah ukuran folio.[1] Saat ini, tidak kurang dari 13 buah naskah yang tersimpan di perpustakaan dan museum di berbagai belahan dunia yaitu Leiden, London, Kuala Lumpur, Jakarta dan kota lainnya.[1] Salah satu penulis/penyelenggara naskah yang membukukan Hikayat Amir Hamzah adalah Abdul Samad Ahmad dengan judul karya "Hikayat Amir Hamzah (Siri Warisan Sastera Klasik)" sehingga diharapkan dapat terus bermanfaat sebagai bahan rujukan pelajar dan pengkaji sastra, di samping memperkaya wawasan dan khazanah sastra klasik.[3]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ a b c Istanti, Kun Zachrun (2008): Resepsi Hikayat Amir Hamzah dalam Hikayat Umar Umayah. Indonesia. Jurnal Humaniora volume 20 Hal. 236-243.
  2. ^ Werndly, G.H. 1736. Maleische Spraakkunst. Amsterdam.
  3. ^ https://www.goodreads.com/book/show/7468581-hikayat-amir-hamzah. Diakses pada 12 oktober 2017.