Lompat ke isi

Tetanus: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Loveless (bicara | kontrib)
k bot Menambah: ar:كزاز
D'SpecialOne (bicara | kontrib)
k +fact
Baris 14: Baris 14:
}}
}}


'''Tetanus''' yang juga dikenal dengan ''lockjaw'' <ref>Klein J. 2007. Infections tetanus. [terhubung berkala]. http://www.kidshealth.org/parent/infections/bacterial_viral/tetanus.html [31 Mei 2008].</ref>, merupakan penyakit yang disebakan oleh [[tetanospasmin]], yaitu sejenis [[neurotoksin]] yang diproduksi oleh ''Clostridium tetani'' yang menginfeksi [[sistem urat saraf]] dan [[otot]] sehingga saraf dan otot menjadi kaku (rigid). Kitasato merupakan orang pertama yang berhasil mengisolasi organisme dari korban manusia yang terkena tetanus dan juga melaporkan bahwa toksinnya dapat dinetralisasi dengan [[antibodi]] yang spesifik. Kata ''tetanus'' diambil dari [[bahasa Yunani]] yaitu ''tetanos'' dari ''teinein'' yang berarti menegang. Penyakit ini adalah penyakit infeksi di saat [[spasme]] otot tonik dan hiperrefleksia menyebabkan trismus (''lockjaw''), spasme otot umum, melengkungnya punggung ([[opistotonus]]), spasme glotal, kejang, dan paralisis pernapasan.<ref name=brock/>
'''Tetanus''' yang juga dikenal dengan ''lockjaw'' <ref>Klein J. 2007. Infections tetanus. [terhubung berkala]. http://www.kidshealth.org/parent/infections/bacterial_viral/tetanus.html [31 Mei 2008].</ref>, merupakan penyakit yang disebakan oleh [[tetanospasmin]], yaitu sejenis [[neurotoksin]] yang diproduksi oleh ''Clostridium tetani'' yang menginfeksi [[sistem urat saraf]] dan [[otot]] sehingga saraf dan otot menjadi kaku (rigid).{{fact}} Kitasato merupakan orang pertama yang berhasil mengisolasi organisme dari korban manusia yang terkena tetanus dan juga melaporkan bahwa toksinnya dapat dinetralisasi dengan [[antibodi]] yang spesifik.{{fact}} Kata ''tetanus'' diambil dari [[bahasa Yunani]] yaitu ''tetanos'' dari ''teinein'' yang berarti menegang.{{fact}} Penyakit ini adalah penyakit infeksi di saat [[spasme]] otot tonik dan hiperrefleksia menyebabkan trismus (''lockjaw''), spasme otot umum, melengkungnya punggung ([[opistotonus]]), spasme glotal, kejang, dan paralisis pernapasan.<ref name=brock/>


''C. tetani'' termasuk dalam bakteri Gram positif, anaerob obligat, dapat membentuk spora, dan berbentuk drumstick.<ref>Kiefer K. 2008. Tetanus - Clostridium tetani. [terhubung berkala].http://www.lcusd.net/lchs/mewoldsen/tetanus.htm [31 Mei 2008].</ref> Spora yang dibentuk oleh ''C. tetani'' ini sangat resisten terhadap panas dan antiseptik. Ia dapat tahan walaupun telah diautoklaf (1210C, 10-15 menit) dan juga resisten terhadap [[fenol]] dan agen kimia lainnya. Sporanya terdistribusi pada tanah dan saluran penceranaan serta feses dari kuda, domba, anjing, kucing, tikus, babi, dan ayam.<ref name=brock> Madigan MT, Martinko JM. 2006. Brock Biology of Microorganisms 11th ed. New Jersey : Pearson Education.</ref>
''C. tetani'' termasuk dalam bakteri Gram positif, anaerob obligat, dapat membentuk spora, dan berbentuk drumstick.<ref>Kiefer K. 2008. Tetanus - Clostridium tetani. [terhubung berkala].http://www.lcusd.net/lchs/mewoldsen/tetanus.htm [31 Mei 2008].</ref> Spora yang dibentuk oleh ''C. tetani'' ini sangat resisten terhadap panas dan antiseptik.{{fact}} Ia dapat tahan walaupun telah diautoklaf (1210C, 10-15 menit) dan juga resisten terhadap [[fenol]] dan agen kimia lainnya.{{fact}} Sporanya terdistribusi pada tanah dan saluran penceranaan serta feses dari kuda, domba, anjing, kucing, tikus, babi, dan ayam.<ref name=brock> Madigan MT, Martinko JM. 2006. Brock Biology of Microorganisms 11th ed. New Jersey : Pearson Education.</ref>


Ketika bakteri tersebut berada di dalam tubuh, ia akan menghasilkan neurotoksin (sejenis protein yang bertindak sebagai racun yang menyerang bagian sistem saraf). ''C. tetani'' menghasilkan dua buah eksotoksin, yaitu [[tetanolysin]] dan [[tetanospasmin]].<ref name=cdc> [CDC]. 2008. Tetanus. [terhubung berkala] http://www.cdc.gov/vaccines/pubs/pinkbook/downloads/tetanus.pdf [31 Mei 2008].</ref> Fungsi dari tetanoysin tidak diketahui dengan pasti, namun juga dapat mempengaruhi tetanus. Tetanospasmin merupakan toksin yang cukup kuat.<ref name=cdc/>
Ketika bakteri tersebut berada di dalam tubuh, ia akan menghasilkan neurotoksin (sejenis protein yang bertindak sebagai racun yang menyerang bagian sistem saraf).{{fact}} ''C. tetani'' menghasilkan dua buah eksotoksin, yaitu [[tetanolysin]] dan [[tetanospasmin]].<ref name=cdc> [CDC]. 2008. Tetanus. [terhubung berkala] http://www.cdc.gov/vaccines/pubs/pinkbook/downloads/tetanus.pdf [31 Mei 2008].</ref> Fungsi dari tetanoysin tidak diketahui dengan pasti, namun juga dapat mempengaruhi tetanus.{{fact}} Tetanospasmin merupakan toksin yang cukup kuat.<ref name=cdc/>


Tiga jenis tetanus adalah ''local'' tetanus, ''caphalic'' tetanus dan ''generalized'' tetanus. Neonatal tetanus termasuk dalam generalized tetanus yang menyerang bayi yang baru lahir dengan kondisi [[sanitasi]] yang tidak baik diamna mungkin tali pusar sang bayi tidak digunting dengan peralatan yang steril <ref>[WHO]. 1996. The “high-risk” approach: the WHO-recommended strategy to accelerate elimination of neonatal tetanus. Wlky Epidemiol Rec 71:33–36.</ref> serta kurangnya imunitas pasif karena sang ibu tidak diimunisasi sebelumnya.
Tiga jenis tetanus adalah ''local'' tetanus, ''caphalic'' tetanus dan ''generalized'' tetanus.{{fact}} Neonatal tetanus termasuk dalam ''generalized tetanus'' yang menyerang bayi yang baru lahir dengan kondisi [[sanitasi]] yang tidak baik diamna mungkin tali pusar sang bayi tidak digunting dengan peralatan yang steril <ref>[WHO]. 1996. The “high-risk” approach: the WHO-recommended strategy to accelerate elimination of neonatal tetanus. Wlky Epidemiol Rec 71:33–36.</ref> serta kurangnya imunitas pasif karena sang ibu tidak diimunisasi sebelumnya.{{fact}}


[[Berkas:Clostridium tetani.jpg|thumb|left|''Clostridium tetani'']]
[[Berkas:Clostridium tetani.jpg|thumb|left|''Clostridium tetani'']]


Pada keadaan [[anaerobik]], spora akan bergerminasi menjadi sel vegetatif. [[Toksin]] akan diproduksi dan menyebar ke seluruh bagian tubuh melalui peredaran darah dan sistem limpa. Toksin tersebut akan beraktivitas pada tempat-tempat tertentu seperti pusat sistem saraf termasuk otak. Gejala klonis yang ditimbulakan dari toksin tersebut adalah dengan memblok pelepasan dari [[neurotransmitter]] sehingga terjadi kontraksi otot yang tidak terkontrol. Akibat dari tetanus adalah rigid paralysis (kehilangan kemampuan untuk bergerak) pada voluntary muscles (otot yang geraknya dapat dikontrol), sering disebut lockjaw karena biasanya pertama kali muncul pada otot rahang dan wajah. Kematian biasanya disebabkan oleh kegagalan pernafasan dan rasio kematian sangatlah tinggi.<ref name=brock/>
Pada keadaan [[anaerobik]], spora akan bergerminasi menjadi sel vegetatif.{{fact}} [[Toksin]] akan diproduksi dan menyebar ke seluruh bagian tubuh melalui peredaran darah dan sistem limpa.{{fact}} Toksin tersebut akan beraktivitas pada tempat-tempat tertentu seperti pusat sistem saraf termasuk otak.{{fact}} Gejala klonis yang ditimbulakan dari toksin tersebut adalah dengan memblok pelepasan dari [[neurotransmitter]] sehingga terjadi kontraksi otot yang tidak terkontrol.{{fact}} Akibat dari tetanus adalah rigid paralysis (kehilangan kemampuan untuk bergerak) pada voluntary muscles (otot yang geraknya dapat dikontrol), sering disebut lockjaw karena biasanya pertama kali muncul pada otot rahang dan wajah.{{fact}} Kematian biasanya disebabkan oleh kegagalan pernafasan dan rasio kematian sangatlah tinggi.<ref name=brock/>




== Patogenesis dan Patofisiologi ==
== Patogenesis dan Patofisiologi ==
Tetanus disebabkan neurotoksin (tetanospasmin) dari [[bakteri]] Gram positif anaerob, ''Clostridium tetani'', dengan mula-mula 1 hingga 2 minggu setelah inokulasi bentuk spora ke dalam darah tubuh yang mengalami cedera (periode inkubasi). Penyakit ini merupakan 1 dari 4 penyakit penting yang manifestasi klinis utamanya adalah hasil dari pengaruh kekuatan eksotoksin (tetanus, gas ganggren, dipteri, botulisme).
Tetanus disebabkan neurotoksin (tetanospasmin) dari [[bakteri]] Gram positif anaerob, ''Clostridium tetani'', dengan mula-mula 1 hingga 2 minggu setelah inokulasi bentuk spora ke dalam darah tubuh yang mengalami cedera (periode inkubasi).{{fact}} Penyakit ini merupakan 1 dari 4 penyakit penting yang manifestasi klinis utamanya adalah hasil dari pengaruh kekuatan eksotoksin (tetanus, gas ganggren, dipteri, botulisme).{{fact}}


Bakteri Clostridium tetani ini banyak ditemukan di tanah, kotoran manusia dan hewan peliharaan dan di daerah pertanian. Tempat masuknya kuman penyakit ini bisa berupa luka yang dalam yang berhubungan dengan kerusakan jaringan lokal, tertanamnya benda asing atau sepsis dengan kontaminasi tanah, lecet yang dangkal dan kecil atau luka geser yang terkontaminasi tanah, trauma pada jari tangan atau jari kaki yang berhubungan dengan patah tulang jari dan luka pada pembedahan.
Bakteri Clostridium tetani ini banyak ditemukan di tanah, kotoran manusia dan hewan peliharaan dan di daerah pertanian.{{fact}} Tempat masuknya kuman penyakit ini bisa berupa luka yang dalam yang berhubungan dengan kerusakan jaringan lokal, tertanamnya benda asing atau sepsis dengan kontaminasi tanah, lecet yang dangkal dan kecil atau luka geser yang terkontaminasi tanah, trauma pada jari tangan atau jari kaki yang berhubungan dengan patah tulang jari dan luka pada pembedahan.{{fact}}


== Pengobatan ==
== Pengobatan ==


Untuk menetralisir racun, diberikan immunoglobulin tetanus. Antibiotik tetrasiklin dan penisilin diberikan untuk mencegah pembentukan racun lebih lanjut.atau dibakar supaya raccun yang ada mati
Untuk menetralisir racun, diberikan immunoglobulin tetanus.{{fact}} Antibiotik tetrasiklin dan penisilin diberikan untuk mencegah pembentukan racun lebih lanjut atau dibakar supaya raccun yang ada mati.{{fact}}


Obat lainnya bisa diberikan untuk menenangkan penderita, mengendalikan kejang dan mengendurkan otot-otot. Penderita biasanya dirawat di rumah sakit dan ditempatkan dalam ruangan yang tenang. Untuk infeksi menengah sampai berat, mungkin perlu dipasang ventilator untuk membantu pernafasan.
Obat lainnya bisa diberikan untuk menenangkan penderita, mengendalikan kejang dan mengendurkan otot-otot.{{fact}} Penderita biasanya dirawat di rumah sakit dan ditempatkan dalam ruangan yang tenang.{{fact}} Untuk infeksi menengah sampai berat, mungkin perlu dipasang ventilator untuk membantu pernafasan.{{fact}}


Makanan diberikan melalui infus atau selang nasogastrik. Untuk membuang kotoran, dipasang kateter. Penderita sebaiknya berbaring bergantian miring ke kiri atau ke kanan dan dipaksa untuk batuk guna mencegah terjadinya pneumonia.
Makanan diberikan melalui infus atau selang nasogastrik.{{fact}} Untuk membuang kotoran, dipasang kateter.{{fact}} Penderita sebaiknya berbaring bergantian miring ke kiri atau ke kanan dan dipaksa untuk batuk guna mencegah terjadinya pneumonia.{{fact}}


Untuk mengurangi nyeri diberikan kodein. Obat lainnya bisa diberikan untuk mengendalikan tekanan darah dan denyut jantung. Setelah sembuh, harus diberikan vaksinasi lengkap karena infeksi tetanus tidak memberikan kekebalan terhadap infeksi berikutnya.
Untuk mengurangi nyeri diberikan kodein.{{fact}} Obat lainnya bisa diberikan untuk mengendalikan tekanan darah dan denyut jantung. Setelah sembuh, harus diberikan vaksinasi lengkap karena infeksi tetanus tidak memberikan kekebalan terhadap infeksi berikutnya.{{fact}}


== Prognosis ==
== Prognosis ==
Tetanus memiliki angka kematian sampai 50%. Kematian biasanya terjadi pada penderita yang sangat muda, sangat tua dan pemakai obat suntik. Jika gejalanya memburuk dengan segera atau jika pengobatan tertunda, maka prognosisnya buruk.
Tetanus memiliki angka kematian sampai 50%.{{fact}} Kematian biasanya terjadi pada penderita yang sangat muda, sangat tua dan pemakai obat suntik.{{fact}} Jika gejalanya memburuk dengan segera atau jika pengobatan tertunda, maka prognosisnya buruk.{{fact}}


== Pencegahan ==
== Pencegahan ==
Mencegah tetanus melalui vaksinasi adalah jauh lebih baik daripada mengobatinya. Pada anak-anak, vaksin tetanus diberikan sebagai bagian dari vaksin DPT (difteri, pertusis, tetanus). Bagi yang sudah dewasa sebaiknya menerima booster
Mencegah tetanus melalui vaksinasi adalah jauh lebih baik daripada mengobatinya.{{fact}} Pada anak-anak, vaksin tetanus diberikan sebagai bagian dari vaksin DPT (difteri, pertusis, tetanus).{{fact}} Bagi yang sudah dewasa sebaiknya menerima booster.{{fact}}


Pada seseorang yang memiliki luka, jika:
Pada seseorang yang memiliki luka, jika{{fact}}:
# Telah menerima booster tetanus dalam waktu 5 tahun terakhir, tidak perlu menjalani vaksinasi lebih lanjut
# Telah menerima booster tetanus dalam waktu 5 tahun terakhir, tidak perlu menjalani vaksinasi lebih lanjut
# Belum pernah menerima booster dalam waktu 5 tahun terakhir, segera diberikan vaksinasi
# Belum pernah menerima booster dalam waktu 5 tahun terakhir, segera diberikan vaksinasi
# Belum pernah menjalani vaksinasi atau vaksinasinya tidak lengkap, diberikan suntikan immunoglobulin tetanus dan suntikan pertama dari vaksinasi 3 bulanan.
# Belum pernah menjalani vaksinasi atau vaksinasinya tidak lengkap, diberikan suntikan immunoglobulin tetanus dan suntikan pertama dari vaksinasi 3 bulanan.


Setiap luka (terutama luka tusukan yang dalam) harus dibersihkan secara seksama karena kotoran dan jaringan mati akan mempermudah pertumbuhan bakteri Clostridium tetani.
Setiap luka (terutama luka tusukan yang dalam) harus dibersihkan secara seksama karena kotoran dan jaringan mati akan mempermudah pertumbuhan bakteri Clostridium tetani.{{fact}}


== Pranala luar ==
== Pranala luar ==

Revisi per 8 Mei 2010 03.45

Tetanus
Muscular spasms di pasien yang menderita tetanus. Gambar oleh Sir Charles Bell, 1809.
Informasi umum

Tetanus yang juga dikenal dengan lockjaw [1], merupakan penyakit yang disebakan oleh tetanospasmin, yaitu sejenis neurotoksin yang diproduksi oleh Clostridium tetani yang menginfeksi sistem urat saraf dan otot sehingga saraf dan otot menjadi kaku (rigid).[butuh rujukan] Kitasato merupakan orang pertama yang berhasil mengisolasi organisme dari korban manusia yang terkena tetanus dan juga melaporkan bahwa toksinnya dapat dinetralisasi dengan antibodi yang spesifik.[butuh rujukan] Kata tetanus diambil dari bahasa Yunani yaitu tetanos dari teinein yang berarti menegang.[butuh rujukan] Penyakit ini adalah penyakit infeksi di saat spasme otot tonik dan hiperrefleksia menyebabkan trismus (lockjaw), spasme otot umum, melengkungnya punggung (opistotonus), spasme glotal, kejang, dan paralisis pernapasan.[2]

C. tetani termasuk dalam bakteri Gram positif, anaerob obligat, dapat membentuk spora, dan berbentuk drumstick.[3] Spora yang dibentuk oleh C. tetani ini sangat resisten terhadap panas dan antiseptik.[butuh rujukan] Ia dapat tahan walaupun telah diautoklaf (1210C, 10-15 menit) dan juga resisten terhadap fenol dan agen kimia lainnya.[butuh rujukan] Sporanya terdistribusi pada tanah dan saluran penceranaan serta feses dari kuda, domba, anjing, kucing, tikus, babi, dan ayam.[2]

Ketika bakteri tersebut berada di dalam tubuh, ia akan menghasilkan neurotoksin (sejenis protein yang bertindak sebagai racun yang menyerang bagian sistem saraf).[butuh rujukan] C. tetani menghasilkan dua buah eksotoksin, yaitu tetanolysin dan tetanospasmin.[4] Fungsi dari tetanoysin tidak diketahui dengan pasti, namun juga dapat mempengaruhi tetanus.[butuh rujukan] Tetanospasmin merupakan toksin yang cukup kuat.[4]

Tiga jenis tetanus adalah local tetanus, caphalic tetanus dan generalized tetanus.[butuh rujukan] Neonatal tetanus termasuk dalam generalized tetanus yang menyerang bayi yang baru lahir dengan kondisi sanitasi yang tidak baik diamna mungkin tali pusar sang bayi tidak digunting dengan peralatan yang steril [5] serta kurangnya imunitas pasif karena sang ibu tidak diimunisasi sebelumnya.[butuh rujukan]

Clostridium tetani

Pada keadaan anaerobik, spora akan bergerminasi menjadi sel vegetatif.[butuh rujukan] Toksin akan diproduksi dan menyebar ke seluruh bagian tubuh melalui peredaran darah dan sistem limpa.[butuh rujukan] Toksin tersebut akan beraktivitas pada tempat-tempat tertentu seperti pusat sistem saraf termasuk otak.[butuh rujukan] Gejala klonis yang ditimbulakan dari toksin tersebut adalah dengan memblok pelepasan dari neurotransmitter sehingga terjadi kontraksi otot yang tidak terkontrol.[butuh rujukan] Akibat dari tetanus adalah rigid paralysis (kehilangan kemampuan untuk bergerak) pada voluntary muscles (otot yang geraknya dapat dikontrol), sering disebut lockjaw karena biasanya pertama kali muncul pada otot rahang dan wajah.[butuh rujukan] Kematian biasanya disebabkan oleh kegagalan pernafasan dan rasio kematian sangatlah tinggi.[2]


Patogenesis dan Patofisiologi

Tetanus disebabkan neurotoksin (tetanospasmin) dari bakteri Gram positif anaerob, Clostridium tetani, dengan mula-mula 1 hingga 2 minggu setelah inokulasi bentuk spora ke dalam darah tubuh yang mengalami cedera (periode inkubasi).[butuh rujukan] Penyakit ini merupakan 1 dari 4 penyakit penting yang manifestasi klinis utamanya adalah hasil dari pengaruh kekuatan eksotoksin (tetanus, gas ganggren, dipteri, botulisme).[butuh rujukan]

Bakteri Clostridium tetani ini banyak ditemukan di tanah, kotoran manusia dan hewan peliharaan dan di daerah pertanian.[butuh rujukan] Tempat masuknya kuman penyakit ini bisa berupa luka yang dalam yang berhubungan dengan kerusakan jaringan lokal, tertanamnya benda asing atau sepsis dengan kontaminasi tanah, lecet yang dangkal dan kecil atau luka geser yang terkontaminasi tanah, trauma pada jari tangan atau jari kaki yang berhubungan dengan patah tulang jari dan luka pada pembedahan.[butuh rujukan]

Pengobatan

Untuk menetralisir racun, diberikan immunoglobulin tetanus.[butuh rujukan] Antibiotik tetrasiklin dan penisilin diberikan untuk mencegah pembentukan racun lebih lanjut atau dibakar supaya raccun yang ada mati.[butuh rujukan]

Obat lainnya bisa diberikan untuk menenangkan penderita, mengendalikan kejang dan mengendurkan otot-otot.[butuh rujukan] Penderita biasanya dirawat di rumah sakit dan ditempatkan dalam ruangan yang tenang.[butuh rujukan] Untuk infeksi menengah sampai berat, mungkin perlu dipasang ventilator untuk membantu pernafasan.[butuh rujukan]

Makanan diberikan melalui infus atau selang nasogastrik.[butuh rujukan] Untuk membuang kotoran, dipasang kateter.[butuh rujukan] Penderita sebaiknya berbaring bergantian miring ke kiri atau ke kanan dan dipaksa untuk batuk guna mencegah terjadinya pneumonia.[butuh rujukan]

Untuk mengurangi nyeri diberikan kodein.[butuh rujukan] Obat lainnya bisa diberikan untuk mengendalikan tekanan darah dan denyut jantung. Setelah sembuh, harus diberikan vaksinasi lengkap karena infeksi tetanus tidak memberikan kekebalan terhadap infeksi berikutnya.[butuh rujukan]

Prognosis

Tetanus memiliki angka kematian sampai 50%.[butuh rujukan] Kematian biasanya terjadi pada penderita yang sangat muda, sangat tua dan pemakai obat suntik.[butuh rujukan] Jika gejalanya memburuk dengan segera atau jika pengobatan tertunda, maka prognosisnya buruk.[butuh rujukan]

Pencegahan

Mencegah tetanus melalui vaksinasi adalah jauh lebih baik daripada mengobatinya.[butuh rujukan] Pada anak-anak, vaksin tetanus diberikan sebagai bagian dari vaksin DPT (difteri, pertusis, tetanus).[butuh rujukan] Bagi yang sudah dewasa sebaiknya menerima booster.[butuh rujukan]

Pada seseorang yang memiliki luka, jika[butuh rujukan]:

  1. Telah menerima booster tetanus dalam waktu 5 tahun terakhir, tidak perlu menjalani vaksinasi lebih lanjut
  2. Belum pernah menerima booster dalam waktu 5 tahun terakhir, segera diberikan vaksinasi
  3. Belum pernah menjalani vaksinasi atau vaksinasinya tidak lengkap, diberikan suntikan immunoglobulin tetanus dan suntikan pertama dari vaksinasi 3 bulanan.

Setiap luka (terutama luka tusukan yang dalam) harus dibersihkan secara seksama karena kotoran dan jaringan mati akan mempermudah pertumbuhan bakteri Clostridium tetani.[butuh rujukan]

Pranala luar

Media

Referensi

  1. ^ Klein J. 2007. Infections tetanus. [terhubung berkala]. http://www.kidshealth.org/parent/infections/bacterial_viral/tetanus.html [31 Mei 2008].
  2. ^ a b c Madigan MT, Martinko JM. 2006. Brock Biology of Microorganisms 11th ed. New Jersey : Pearson Education.
  3. ^ Kiefer K. 2008. Tetanus - Clostridium tetani. [terhubung berkala].http://www.lcusd.net/lchs/mewoldsen/tetanus.htm [31 Mei 2008].
  4. ^ a b [CDC]. 2008. Tetanus. [terhubung berkala] http://www.cdc.gov/vaccines/pubs/pinkbook/downloads/tetanus.pdf [31 Mei 2008].
  5. ^ [WHO]. 1996. The “high-risk” approach: the WHO-recommended strategy to accelerate elimination of neonatal tetanus. Wlky Epidemiol Rec 71:33–36.