Lompat ke isi

Sindhunata: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Stephensuleeman (bicara | kontrib)
k Suntingan Tjamboek berdoeri (Bicara) dikembalikan ke versi terakhir oleh Stephensuleeman
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1: Baris 1:
:''Untuk aktivis pembauran, lih. [[Kristoforus Sindhunata]].''
:''Untuk aktivis pembauran, lih. [[Kristoforus Sindhunata]].''


'''Gabriel Posenti Sindhunata''', atau yang lebih dikenal sekadar sebagai '''Sindhunata''' saja adalah seorang imam [[Katolik]], anggota [[Yesuit]], redaktur majalah kebudayaan "Basis"". Ia dilahirkan pada [[12 Mei]] [[1952]] di Kampung Hendrik, [[Batu]], [[Malang]]. Sejak masa kecilnya hingga tamat SMA ia hidup di kampung itu, di kaki Bukit Panderman.
'''DR Gabriel Possenti Sindhunata. SJ''', atau yang lebih dikenal sekadar sebagai '''Romo Sindu''' saja adalah seorang imam [[Katolik]], anggota [[Jesuit]], redaktur majalah kebudayaan "Basis"". Ia dilahirkan pada [[12 Mei]] [[1952]] di Kampung Hendrik, [[Batu]], [[Malang]]. Sejak masa kecilnya hingga tamat SMA ia hidup di kampung itu, di kaki Bukit Panderman.


Sindhunata pernah pula bekerja sebagai wartawan Harian [[Kompas]], menulis komentar tentang [[sepakbola]], dan berbagai masalah kebudayaan. Namun Sindhunata mungkin lebih dikenal sebagai pengarang. Novelnya yang terkenal adalah "Anak Bajang Menggiring Angin". Buku-bukunya yang lain adalah "Bayang-bayang Ratu Adil", "Cikar Bobrok", "Nderek Sang Dewi Ing Ereng-Erenging Redi Merapi" (dalam bahasa Jawa), Semar Mencari Raga", "Tak Enteni Keplokmu Tanpa Bunga" "Telegram Duka", "Zaman Edan", "Celeng Dhegleng", dan "Air Kata-kata" (kumpulan puisi bahasa Jawa), "Kambing Hitam".
Sindhunata pernah pula bekerja sebagai wartawan Harian [[Kompas]], menulis komentar tentang [[sepakbola]], dan berbagai masalah kebudayaan. Namun Sindhunata mungkin lebih dikenal sebagai pengarang. Novelnya yang terkenal adalah "Anak Bajang Menggiring Angin". Buku-bukunya yang lain adalah "Bayang-bayang Ratu Adil", "Cikar Bobrok", "Nderek Sang Dewi Ing Ereng-Erenging Redi Merapi" (dalam bahasa Jawa), Semar Mencari Raga", "Tak Enteni Keplokmu Tanpa Bunga" "Telegram Duka", "Zaman Edan", "Celeng Dhegleng", dan "Air Kata-kata" (kumpulan puisi bahasa Jawa), [["Kambing Hitam teori rene girarld"]].


Ia mendapatkan gelar doktornya dari Hochschule für Philosophie, [[Munich]], [[Jerman]] dan menulis disertasinya tentang [[pengharapan mesianik]] masyarakat [[Jawa]].
Ia mendapatkan gelar doktornya dari Hochschule für Philosophie, [[Munich]], [[Jerman]] dan menulis disertasinya tentang [[pengharapan mesianik]] masyarakat [[Jawa]].

Revisi per 8 Agustus 2006 07.59

Untuk aktivis pembauran, lih. Kristoforus Sindhunata.

DR Gabriel Possenti Sindhunata. SJ, atau yang lebih dikenal sekadar sebagai Romo Sindu saja adalah seorang imam Katolik, anggota Jesuit, redaktur majalah kebudayaan "Basis"". Ia dilahirkan pada 12 Mei 1952 di Kampung Hendrik, Batu, Malang. Sejak masa kecilnya hingga tamat SMA ia hidup di kampung itu, di kaki Bukit Panderman.

Sindhunata pernah pula bekerja sebagai wartawan Harian Kompas, menulis komentar tentang sepakbola, dan berbagai masalah kebudayaan. Namun Sindhunata mungkin lebih dikenal sebagai pengarang. Novelnya yang terkenal adalah "Anak Bajang Menggiring Angin". Buku-bukunya yang lain adalah "Bayang-bayang Ratu Adil", "Cikar Bobrok", "Nderek Sang Dewi Ing Ereng-Erenging Redi Merapi" (dalam bahasa Jawa), Semar Mencari Raga", "Tak Enteni Keplokmu Tanpa Bunga" "Telegram Duka", "Zaman Edan", "Celeng Dhegleng", dan "Air Kata-kata" (kumpulan puisi bahasa Jawa), "Kambing Hitam teori rene girarld".

Ia mendapatkan gelar doktornya dari Hochschule für Philosophie, Munich, Jerman dan menulis disertasinya tentang pengharapan mesianik masyarakat Jawa.

Kini Sindhunata menetap di Kolese Santo Ignatius, Kotabaru, Yogyakarta.


Pranala luar:

(Inggris) http://www.thejakartapost.com/yesterdaydetail.asp?fileid=20021216.S03