Di Tepi Bengawan Solo: Perbedaan antara revisi
Tampilan
Konten dihapus Konten ditambahkan
k bot:kosmetik perubahan |
k Hapus Templat Spoiler sesuai pengusulan |
||
Baris 30: | Baris 30: | ||
== Sinopsis == |
== Sinopsis == |
||
{{spoiler}} |
|||
Rasyid serta istrinya Kisworini dan anaknya hidup dalam kemiskinan. Suasana berubah ketika muncul Gondo, teman Rasyid, yang mengajak Rasyid bekerja di luar pulau Jawa. Rasyid sukses dalam pekerjaannya dan ia seringkali berfoya-foya dengan kekayaannya sendiri. Sedangkan Kisworini dan anaknya masih melarat dan setia menanti. Keadaan itu mengecewakan Gondo, tetapi Rasyid tidak mau ambil pusing dengan temannya itu. Suatu ketika kedok kecurangannya terbuka, dan Rasyid menerima hukumannya yang setimpal.<ref>[http://jibis.pnri.go.id/sinema/filmografi-nasional/thn/2008/bln/02/tgl/04/id/2580, Laman Di tepi bengawan solo]</ref>. |
Rasyid serta istrinya Kisworini dan anaknya hidup dalam kemiskinan. Suasana berubah ketika muncul Gondo, teman Rasyid, yang mengajak Rasyid bekerja di luar pulau Jawa. Rasyid sukses dalam pekerjaannya dan ia seringkali berfoya-foya dengan kekayaannya sendiri. Sedangkan Kisworini dan anaknya masih melarat dan setia menanti. Keadaan itu mengecewakan Gondo, tetapi Rasyid tidak mau ambil pusing dengan temannya itu. Suatu ketika kedok kecurangannya terbuka, dan Rasyid menerima hukumannya yang setimpal.<ref>[http://jibis.pnri.go.id/sinema/filmografi-nasional/thn/2008/bln/02/tgl/04/id/2580, Laman Di tepi bengawan solo]</ref>. |
||
Revisi per 20 November 2010 16.15
Di Tepi Bengawan Solo | |
---|---|
Sutradara | Fred Young |
Produser | Bintang Surabaja |
Ditulis oleh | Fred Young |
Pemeran | Chatir Harro A. Hamid Arief Netty Herawati Marlia Hardi |
Distributor | Bintang Film |
Tanggal rilis | 1951 |
Durasi | ... menit |
Negara | Indonesia |
Di Tepi Bengawan Solo merupakan film Indonesia yang dirilis pada 1951 yang disutradarai oleh Fred Young. Film ini dibintangi antara lain oleh Chatir Harro, A. Hamid Arief, Netty Herawati, dan Marlia Hardi.
Sinopsis
Rasyid serta istrinya Kisworini dan anaknya hidup dalam kemiskinan. Suasana berubah ketika muncul Gondo, teman Rasyid, yang mengajak Rasyid bekerja di luar pulau Jawa. Rasyid sukses dalam pekerjaannya dan ia seringkali berfoya-foya dengan kekayaannya sendiri. Sedangkan Kisworini dan anaknya masih melarat dan setia menanti. Keadaan itu mengecewakan Gondo, tetapi Rasyid tidak mau ambil pusing dengan temannya itu. Suatu ketika kedok kecurangannya terbuka, dan Rasyid menerima hukumannya yang setimpal.[1].