Teologi Perjanjian Lama: Perbedaan antara revisi
BP23Hizkia (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan Tag: BP2014 |
PT35Krista (bicara | kontrib) |
||
Baris 4: | Baris 4: | ||
== Sejarah == |
== Sejarah == |
||
Teologi Perjanjian Lama tidak dapat dilepaskan dari Teologi Biblika. <ref name="Hasel"> {{id}} Hasel, Gerhard F. 1995. ''Teologi Perjanjian Lama: Masalah-Masalah Pokok dalam Perdebatan Saat Ini''. Malang: Yayasan Penerbit Gandum Mas </ref> Perkembangan |
Teologi Perjanjian Lama tidak dapat dilepaskan dari Teologi Biblika. <ref name="Hasel"> {{id}} Hasel, Gerhard F. 1995. ''Teologi Perjanjian Lama: Masalah-Masalah Pokok dalam Perdebatan Saat Ini''. Malang: Yayasan Penerbit Gandum Mas<!--halaman berapa?--> </ref> Perkembangan Teologi Biblika<!--konsistensi penulisan--> ini mulai terlihat pasca zaman [[reformasi gereja]] di mana golongan Protestan sangat menekankan pada prinsip ''sola scriptura'' atau [[Alkitab]] sebagai satu-satunya sumber dalam berteologi. <ref name="Hasel"/> Dalam periode ini, teologi Biblika dipahami sebagai sebuah teologi yang ajaran-ajarannya bersumber pada [[Alkitab]] dan dasarnya adalah [[Alkitab]] dan juga dipahami<!--perhatikan ketelitian penulisan--> sebagai teologi yang dikandung oleh Alkitab itu sendiri.<ref name="Hasel"/> Namun yang terjadi pada saat itu, Teologi Biblika masih digunakan untuk mendukung sistem [[dogma|doktrin]] [[Kristen]] yang tradisional. <ref name="Hasel"/> Peranan tambahan Teologi Biblika sejajar dengan hal-hal dogmatis ditetapkan secara kuat oleh Abraham Calovius<!--dapat diwikifisasi--> yang berpendapat bahwa Teologi Biblika merupakan nama baru dari Teologi Eksegetika yang berfungsi untuk mendukung dogmatika gereja.{{fact}} |
||
== Referensi == |
== Referensi == |
Revisi per 5 April 2014 23.35
Artikel ini merupakan artikel yang dikerjakan oleh Peserta Kompetisi Menulis Bebaskan Pengetahuan 2014 yakni BP23Hizkia (bicara). Untuk sementara waktu (hingga 25 April 2014), guna menghindari konflik penyuntingan, dimohon jangan melakukan penyuntingan selama pesan ini ditampilkan selain oleh Peserta dan Panitia. Peserta kompetisi harap menghapus tag ini jika artikel telah selesai ditulis atau dapat dihapus siapa saja jika kompetisi telah berakhir. Tag ini diberikan pada 2 April 2014. Halaman ini terakhir disunting oleh PT35Krista (Kontrib • Log) 3768 hari 133 menit lalu. |
Teologi Perjanjian Lama merupakan bagian dari Teologi Kristen, secara khusus Teologi Biblika yang membahas tema-tema atau isu-isu teologis yang ada di dalam Alkitab Perjanjian Lama. [1]. Sebagai bagian dari Teologi Biblika, Teologi Perjanjian Lama mempunyai suatu fungsi kritis yang dijalankan dalam dialog dengan gereja, tradisinya serta persoalan yang dihadapinya. [1]
Sejarah
Teologi Perjanjian Lama tidak dapat dilepaskan dari Teologi Biblika. [2] Perkembangan Teologi Biblika ini mulai terlihat pasca zaman reformasi gereja di mana golongan Protestan sangat menekankan pada prinsip sola scriptura atau Alkitab sebagai satu-satunya sumber dalam berteologi. [2] Dalam periode ini, teologi Biblika dipahami sebagai sebuah teologi yang ajaran-ajarannya bersumber pada Alkitab dan dasarnya adalah Alkitab dan juga dipahami sebagai teologi yang dikandung oleh Alkitab itu sendiri.[2] Namun yang terjadi pada saat itu, Teologi Biblika masih digunakan untuk mendukung sistem doktrin Kristen yang tradisional. [2] Peranan tambahan Teologi Biblika sejajar dengan hal-hal dogmatis ditetapkan secara kuat oleh Abraham Calovius yang berpendapat bahwa Teologi Biblika merupakan nama baru dari Teologi Eksegetika yang berfungsi untuk mendukung dogmatika gereja.[butuh rujukan]