Lompat ke isi

Teh Tegal: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Borgxbot (bicara | kontrib)
k Robot: Cosmetic changes
Relly Komaruzaman (bicara | kontrib)
←Mengalihkan ke Teh poci
 
(2 revisi perantara oleh satu pengguna lainnya tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
#ALIH [[Teh poci]]
'''Teh Tegal''' (lebih dikenal dengan '''teh poci'''; juga '''teh Slawi''') adalah [[teh]] khas [[Tegal]], [[Indonesia]]. Teh ini aromanya khas dan rasanya agak ''sepet''.

Hidangan minuman ini disajikan dengan [[gula batu]] dan lebih pas diminum selagi masih hangat agak panas.

Kebiasaaan minum teh poci atau ''moci'' telah menjadi tradisi bagi orang Tegal, ini disebabkan pertumbuhan pabrik-pabrik teh di Tegal pada tahun [[1930-an]] yang menyebabkan timbulnya tradisi itu. Minum teh menjadi gencar sejak zaman kolonial hingga kini dan sudah menjadi budaya lokal.

Kabupaten Tegal memang mempunyai banyak perkebunan dan industri teh, baik yang skala besar maupun kecil antara lain PT. Gunung Slamat yang produknya antara lain Teh Cap Poci, Teh Cap Botol, Teh Cap Berko, Teh Cap Terompet, Teh Cap Sepatu, Teh Celup Sosro dan juga pemasok bahan baku untuk PT. Sinar Sosro dengan produknya [[Teh Botol Sosro]], Fruit Tea, dan S-tee serta Tebs. Juga PT. Tunggul Naga yang memproduksi Teh [[Dua Tang]] dan Teh Tjatoet, Perusahaan Teh Cap Dua Burung yang memproduksi teh Tong Tji.

Untuk memenuhi permintaan pasokan industri teh di Tegal, sebagian bahan baku didatangkan dari [[Jawa Barat]] yang memang merupakan sentra produksi teh terbesar di Indonesia. Pasokan daun dari perkebunan teh Jawa Barat ini kemudian diolah pabrik-pabrik di [[Tegal]] menjadi beberapa jenis minuman teh. Selain [[teh melati|teh wangi melati]] (''jasmine tea''), diproduksi juga jenis [[teh hijau]] dan [[teh hitam]].

Teh Tegal atau sering juga disebut teh Slawi, menjadi istimewa bila diseduh air panas dalam poci gerabah, aromanya menjadi khas disebut [[Teh Poci]] disajikan dengan gula batu. Yang membuat rasanya menjadi seperti itu karena ketika teh diseduh air panas, gerabah yang berpori-pori itu bereaksi dengan teh dan menimbulkan aroma yang khas. Sebagian lagi menyukai teh jika disajikan dalam poci keramik atau porselen. Menurut mereka, dalam poci ini, uap teh panas tertahan di dinding keramik yang keras sehingga apapun jenis tehnya, aromanya tak akan rusak.

Gerabah ini sangat unik dalam penggunaannya. Jika ada membeli buah tangan berupa gerabah untuk digunakan di rumah, jangan langsung megisinya dengan air panas dan teh dan kemudian anda minum. Gerabah ini harus diisi dengan air panas dan teh sebagai rendaman selama 7 hari lamanya. Ganti air dan teh setiap hari. Hal ini dimaksudkan agar bau tanah liat asli yang terdapat pada gerabah dapat dihilangkan dengan aroma teh, sehingga beraroma segar ketika dipergunakan untuk diminum.

[[Kategori:Teh|Tegal]]

Revisi terkini sejak 29 Agustus 2014 10.38

Mengalihkan ke: