Lompat ke isi

Servasius Bambang Pranoto: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
update artikel
BaharudinGia (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
 
(53 revisi perantara oleh 20 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{Multiple issues|
'''Servasius Bambang Pranoto''' {{Lahirmati|[[Klaten]], [[Solo]]|13|5|1955}}adalah penemu [[Ramuan tradisional|ramuan]] minyak [[Kutus Kutus]] dan pemilik perusahaan [[Tamba Waras]] yang memproduksi minyak Kutus Kutus. Ramuan minyak Kutus Kutus terbuat dari campuran 49 jenis [[rempah-rempahan]].<ref>{{Cite web|url=https://lifestyle.kompas.com/read/2019/12/07/092700920/pencipta-minyak-kutus-kutus-tak-mau-produknya-dianggap-obat|title=Pencipta Minyak Kutus Kutus Tak Mau Produknya Dianggap Obat Halaman all|last=Media|first=Kompas Cyber|website=KOMPAS.com|language=id|access-date=2020-03-07}}</ref> Per Desember 2019, produksi minyak Kutus Kutus telah mencapai satu juta botol per bulan dengan pemasaran di seluruh [[Indonesia]] hingga [[Australia]], [[Eropa]], dan negara-negara lainnya,<ref name=":0" /> dengan perkiraan omzet atau pendapatan kotor di atas Rp 230 miliar per bulan.<ref>{{Cite web|url=https://intisari.grid.id/read/031267214/kisah-di-balik-minyak-kutus-kutus-baru-berdiri-5-tahun-tapi-omzetnya-capai-rp230-miliar-per-bulan|title=Kisah di Balik Minyak Kutus Kutus, Baru Berdiri 5 Tahun, Tapi Omzetnya Capai Rp230 Miliar per Bulan - Semua Halaman - Intisari|website=intisari.grid.id|language=id|access-date=2020-03-07}}</ref>
{{COI}}
{{Advert|date=Juni 2024}}
{{Disputed|date=Juli 2021}}}}
{{Orphan|date=Maret 2023}}
{{Infobox person
| name = Servasius Bambang Pranoto
| image = Servasius Bambang Pranoto.jpg
| birth_name = {{birth date and age|1955|05|13}}
| birth_place = [[Klaten]], [[Jawa Tengah]], [[Indonesia]]
| nationality = [[Indonesia]]
| alma_mater = [[Universitas Kristen Satya Wacana]]
| occupation = Owner of PT Kutus Kutus Herbal, Yayasan Bhakti Semesta, PT Radio Rakosa
| spouse = Riva Effrianti
| children = 4
}}


Servasius Bambang Pranoto (lahir 13 Mei 1955 di [[Klaten (kota)|Klaten]], [[Jawa Tengah]]) adalah seorang pengusaha Indonesia yang dikenal sebagai penemu dan pengembang minyak Kutus Kutus, ramuan minyak herbal yang terbuat dari campuran 69 jenis [[tanaman]] dan [[rempah-rempah]]. Ia juga merupakan pendiri dan pemilik PT Kutus Kutus Herbal, perusahaan yang memproduksi minyak tersebut.
Nama Kutus Kutus berasal dari [[Bahasa Bali]], yang berarti delapan delapan. Angka delapan dinilai sebagai bentuk angka yang unik, sempurna, dan menyerupai [[simbol infiniti]].<ref name=":0" />


== Pendidikan ==
Ramuan minyak Kutus Kutus ditemukan Servasius Bambang Pranoto pada tahun 2011, ketika kedua kakinya lumpuh akibat terjatuh dari parit. Meski sudah berobat ke dokter, kedua kaki Servasius tak kunjung sembuh, sehingga dia nyaris putus asa. Inspirasi membuat ramuan dari berbagai tanaman [[herbal]] dan rempah-rempah kemudian muncul saat dirinya bermeditasi. Servasius lalu membuat minyak balur atau gosok berdasarkan resep [[leluhur]].<ref name=":0">{{Cite web|url=https://www.tribunnews.com/regional/2019/12/07/cerita-bambang-pranoto-hadirkan-minyak-kutus-kutus-ternyata-berawal-kaki-terkilir-usai-kecelakaan|title=Cerita Bambang Pranoto Hadirkan Minyak Kutus-Kutus, Ternyata Berawal Kaki Terkilir Usai Kecelakaan|website=Tribunnews.com|language=id-ID|access-date=2020-03-07}}</ref> Servasius menyebut resep leluhur yang digunakannya sebagai konsep [[pohon kehidupan]], yang terdiri atas tujuh unsur dari tujuh tanaman.<ref>{{Cite news|url=|title=Bisnis Subur Minyak Balur|last=Andriani|first=Dewi|date=7 Maret 2020|work=Bisnis Indonesia, edisi 7 Maret 2020, hal 3|access-date=7 Maret 2020}}</ref>


* Lulusan [[SMA Kolese De Britto Yogyakarta|SMA Kolese De Britto]], [[Daerah Istimewa Yogyakarta|Yogyakarta]]
Seluruh bahan rempah-rempahan yang jumlahnya 49 tersebut diperoleh Servasius Bambang Pranoto di bukit yang terletak di belakang rumahnya di Desa Bona, [[Gianyar, Gianyar|Gianyar]], [[Bali]], yang ditempatinya sejak tahun 2002, setelah pindah dari [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|DKI Jakarta]].
* Sarjana Teknik Elektro dari [[Universitas Kristen Satya Wacana]], [[Kota Salatiga|Salatiga]].<ref name=":0">{{Cite news|last=Sutriyanto|first=Eko|editor-last=Sutriyanto|editor-first=Eko|title=Cerita Bambang Pranoto Hadirkan Minyak Kutus-Kutus, Ternyata Berawal Kaki Terkilir Usai Kecelakaan|url=https://www.tribunnews.com/regional/2019/12/07/cerita-bambang-pranoto-hadirkan-minyak-kutus-kutus-ternyata-berawal-kaki-terkilir-usai-kecelakaan|work=[[Tribunnews|Tribunnews.com]]|language=id|access-date=2020-03-07}}</ref>


== Karier ==
Setelah lulus kuliah [[Teknik listrik|Teknik Elektro]] di [[Universitas Kristen Satya Wacana|Universitas Satya Wacana]], [[Kota Salatiga|Salatiga]], Servasius Bambang Pranoto kemudian bekerja di Philip Jakarta dengan jabatan terakhir ''executive staff''. Servasius kemudian berhenti kerja dan memutuskan untuk menggeluti dunia seni musik. Pada tahun 2002, dia pindah ke Desa Bona, [[Gianyar, Gianyar|Gianyar]], [[Bali]].<ref>{{Cite web|url=https://nova.grid.id/read/051944056/mengenal-servasius-bambang-pranoto-sosok-di-balik-minyak-kutus-kutus|title=Mengenal Servasius Bambang Pranoto, Sosok di Balik Minyak Kutus Kutus - Semua Halaman - Nova|website=nova.grid.id|language=id|access-date=2020-03-07}}</ref>


* PT [[Philips]] Indonesia Commercial (1982-1990)
<br />
* Matra Communication (1990-1993)
* PT Inovasindo (1993-2002)
* Entreprenuer (2002-sekarang)
** Manggo Lango
** PT Kutus Kutus
** Kutus Kutus International BV


Pada tahun '''1982''' Servasius Bambang Pranoto memulai kariernya di [[Philips]] [[Jakarta]] [[Indonesia]] berkarier dari jabaran terendah di penjualan, lalu pesatnya prestasi pada tahun '''1984''' menjabat menjadi Manager di [[Philips]] lalu pada tahun 1986 sudah menjabat sebagai Account Manager Telekomunikasi untuk Industri Oil and Gas tercatat order terbesar tahun '''1984''' memenangkan order telekomunikasi [[Bank Indonesia]] pusat [[Jakarta]], pada tahun '''1986''' memenangkan order telekomunikasi untuk [[Arun Natural Gas Liquefaction]] di [[Lhokseumawe]]. Pada tahun '''1990''' Bekerja di [https://www.telecompaper.com/news/matra-communication-nortel-france-merge--135274 Matra Communication] dan memenangkan order [[Telekomunikasi]] seluruh [[Bank Indonesia]] dan memenangkan orderan sebagian besar dari Lippo Bank anak perusahaan dari [[Lippo Group]] pada saat itu. Pada tahun '''1993''' mendirikan PT. Inovasindo yang bergerak di bidang Production House. Pada tahun '''2002''' pindah ke [[Bali]] mendirikan Restoraunt bernama Mango Lango. Tahun '''2012''' mulai memproduksi minyak Kutus Kutus dan pada tahun '''2016''' mendirikan embrio Kutus kutus Herbal '''2018''' membuat pabrik untuk memproduksi Kutus Kutus di desa Babakan [[Gianyar]] [[Bali]] dan sekaligus mendirikan PT. Kutus Kutus Herbal dan bersamaan pula dengan ulang tahun Kutus kutus.
== Pendidikan ==

Servasius Bambang Pranoto lulus dari SMA Debritto, Yogyakarta, kemudian melanjutkan memperoleh gelar Sarjana Teknik Elektro dari Universitas Satya Wacana Salatiga.<ref name=":0" />
Tidak hanya sampai di sana tahun '''2019''' mulai mengembangkan sayap ke Industri perhotelan kini Servasius Bambang Pranoto memiliki 11 Villa di Bali dan 3 Hotel di Bali dan [[Yogyakarta]] dan pada tahun yang sama memiliki perkebunan seluas 5 (lima) Hektar di Bali, Pada tahun '''2020''' Mendirikan Kutus Kutus International BV sekaligus [[Merger dan akuisisi|mengakuisisi]] castile di [[:en:Baambrugge|Baambrugge]] [[Netherlands]] yang beralamat di [https://goo.gl/maps/5Tdmep9eJ6Q27tVWA Donkervlietse Binnenweg 8] 1396 LN [[:en:Baambrugge|Baambrugge]] [[Netherlands]] dijadikan sebagai kantor pusat Kutus Kutus untuk eropa dan internasional<br />

== Filosofi ==
Servasius Bambang Pranoto memiliki filosofi dan keyakinan bahwa manusia sebagai bagian dari alam pasti memiliki energi, yakni kemampuan untuk menyembuhkan dirinya sendiri. Terkadang aliran energi untuk menyembuhkan tersebut mengalami hambatan di dalam tubuh, sehingga memerlukan minyak balur dan ramuan rempah-rempahan. Menurut Servasius Bambang Pranoto, minyak Kutus Kutus bukan obat dan hanya berfungsi membangkitkan kekuatan tersembunyi dari energi manusia untuk menyembuhkan dirinya sendiri tersebut.<ref name=":0" />

Dalam pemasarannya, Kutus Kutus juga harus dilakukan dengan Integritas dan Kejujuran. Manusia perlu melakukan harmonisasi dengan kebaikan alam.<ref name=":1">{{Cite web|last=|first=|date=|title=Frequently asked questions|url=https://tambawaras.co/kutus-kutus-masyarakat-bertanya-heru-menjawab/|website=Kutus Kutus Tamba Waras|language=ID|access-date=2020-03-07}}{{Pranala mati|date=Juni 2021|bot=InternetArchiveBot|fix-attempted=yes}}</ref>

Konsep lainnya adalah chi-prana, yakni energi kehidupan yang mengalir pada pusat-pusat cakra atau jalur meridian tubuh manusia. Fungsi energi tubuh atau Chi-prana ini bisa diaktifkan melalui ramuan minyak balur yang secara otomatis mampu memperbaiki keseimbangan dan kesehatan tubuh secara alami.<ref name=":2">{{Cite web|title=Kisah di Balik Minyak Kutus Kutus, Baru Berdiri 5 Tahun, Tapi Omzetnya Capai Rp230 Miliar per Bulan - Semua Halaman - Intisari|url=https://intisari.grid.id/read/031267214/kisah-di-balik-minyak-kutus-kutus-baru-berdiri-5-tahun-tapi-omzetnya-capai-rp230-miliar-per-bulan|website=intisari.grid.id|language=id|access-date=2020-03-07}}</ref>


== Strategi Penjualan ==
== Strategi Penjualan ==
Servasius Bambang Pranoto sempat memasarkan 500 botol minyak Kutus Kutus, namun ketika itu tidak laku. Salah satu penyebab minyak Kutus Kutus tidak laku saat itu karena Servasius Bambang Pranoto menjual dalam kemasan 250 ml. Ketika kemasannya diganti menjadi 100 ml, minyak Kutus Kutus menjadi laku.<ref name=":4">{{Cite news|url=https://swa.co.id/swa/trends/marketing/kutus-kutus-ramuan-minyak-sakral-dari-bali|title=Kutus Kutus Ramuan Minyak Sakral Dari Bali|last=|first=Silawati|date=30 Juni 2019|work=[[SWA (majalah)|SWA.co.id]]|access-date=7 Maret 2020|language=id}}</ref>
Servasius Bambang Pranoto memasarkan minyak Kutus Kutus melalui Facebook pada Desember 2013 dan mampu menjual hingga 2.000 botol per bulan. Tahun berikutnya angka penjualan minyak Kutus Kutus meningkat menjadi 5.000 botol per bulan hingga Desember 2018 penjualan telah mencapai 24 ribu per botol.

Akhirnya, dia menunjuk seorang distributor untuk memasarkan minyak Kutus Kutus melalui Facebook dan dia sendiri fokus menangani produksi. Pada 16 Desember 2013, minyak Kutus Kutus mulai dipasarkan melalui Facebook melalui sistem reseller dan mampu terjual sekitar 1.000 botol pada Januari 2014.<ref name=":5">{{Cite web|last=simple|first=|last2=Aether-Themes|date=2018-04-24|title=Business Story - BCA PRIORITAS|url=https://www.balihealingoil.com/businnes-story-bca-prioritas/|website=Tamba Waras|language=id|archive-url=https://web.archive.org/web/20180731093233/http://www.balihealingoil.com/businnes-story-bca-prioritas/|archive-date=2018-07-31|dead-url=yes|access-date=2020-03-08}}</ref> Tahun berikutnya angka penjualan minyak Kutus Kutus meningkat menjadi 5.000 botol per bulan. Pada Oktober 2014, Servasius Bambang Pranoto melakukan pertemuan pertama secara tatap muka dengan para ''reseller'' Kutus Kutus, setelah selama ini mereka hanya berkomunikasi melalui Facebook.<ref name=":3">{{Cite news|last=Andriani|first=Dewi|date=7 Maret 2020|title=Bisnis Subur Minyak Balur|url=|work=Bisnis Indonesia, edisi 7 Maret 2020, hal 3|access-date=7 Maret 2020}}</ref>

Perjalanan bisnis minyak Kutus Kutus sempat tidak berjalan baik, setelah rekan bisnisnya mengoplos dan memalsukan minyak Kutus Kutus agar dapat dijual murah. Kerja sama mereka pun berakhir.<ref name=":4" /> Setelah itu, Servasius memutuskan untuk menata kembali jaringan distribusinya dan menangani langsung penjualan. Setelah pemasaran dipegangnya, angka penjualan minyak Kutus Kutus terus bergerak naik secara signifikan.<ref name=":3" /> Setelah pemasaran dikendalikannya secara langsung, penjualan minyak Kutus Kutus langsung naik menjadi 20 ribu botol pada tahun 2016, kemudian menjadi 70 ribu botol pada tahun 2017, dan 100 ribu botol pada tahun 2018.<ref name=":2" /> Per Desember 2019, penjualan minyak Kutus Kutus tercatat mencapai 5,7 juta botol setahun berkat jaringan 3.000 tenaga ''reseller''.<ref name=":3" />

Salah satu kunci keberhasilan strategi penjualan minyak Kutus Kutus adalah memberikan marjin yang besar kepada reseller. Menurut Servasius Bambang Pranoto, minyak Kutus Kutus dijualnya kepada distributor seharga Rp 100 ribu per botol dengan syarat membeli minimal sekitar 20 ribu botol per bulan untuk selanjutnya dijual kepada reseller. Para reseller mendapat keuntungan minimal 20% dengan minimal pembelian 5 botol dan keuntungan semakin besar jika jumlah yang dibeli semakin banyak. Dia juga tidak menerima penjualan ritel secara langsung dan hanya mengandalkan distributor yang saat ini jumlahnya mencapai 20-an.<ref name=":3" />


== Daftar Referensi ==
== Daftar Referensi ==
<references />
<references />

<br />{{sedang ditulis}}
== Pranala luar ==
* {{id}} [https://tambawaras.co PT Tambah Waras] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20200804052400/https://tambawaras.co/ |date=2020-08-04}}
* {{id}} [https://minyakkutuskutus.net/ Minyak Kutus Kutus]
{{Authority control}}

[[Kategori:Wirausahawan Indonesia]]
[[Kategori:Penemu]]
[[Kategori:Penemu Indonesia]]
[[Kategori:Alumni Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga]]
[[Kategori:Alumni SMA Kolese De Britto Yogyakarta]]
[[Kategori:Alumni Universitas Kristen Satya Wacana]]
[[Kategori:Tokoh Jawa]]
[[Kategori:Tokoh Jawa Tengah]]
[[Kategori:Tokoh dari Klaten]]
[[Kategori:Tokoh Katolik Indonesia]]

Revisi terkini sejak 12 September 2024 05.05

Servasius Bambang Pranoto
Lahir13 Mei 1955 (umur 69)
Klaten, Jawa Tengah, Indonesia
KebangsaanIndonesia
AlmamaterUniversitas Kristen Satya Wacana
PekerjaanOwner of PT Kutus Kutus Herbal, Yayasan Bhakti Semesta, PT Radio Rakosa
Suami/istriRiva Effrianti
Anak4

Servasius Bambang Pranoto (lahir 13 Mei 1955 di Klaten, Jawa Tengah) adalah seorang pengusaha Indonesia yang dikenal sebagai penemu dan pengembang minyak Kutus Kutus, ramuan minyak herbal yang terbuat dari campuran 69 jenis tanaman dan rempah-rempah. Ia juga merupakan pendiri dan pemilik PT Kutus Kutus Herbal, perusahaan yang memproduksi minyak tersebut.

Pendidikan

[sunting | sunting sumber]
  • PT Philips Indonesia Commercial (1982-1990)
  • Matra Communication (1990-1993)
  • PT Inovasindo (1993-2002)
  • Entreprenuer (2002-sekarang)
    • Manggo Lango
    • PT Kutus Kutus
    • Kutus Kutus International BV

Pada tahun 1982 Servasius Bambang Pranoto memulai kariernya di Philips Jakarta Indonesia berkarier dari jabaran terendah di penjualan, lalu pesatnya prestasi pada tahun 1984 menjabat menjadi Manager di Philips lalu pada tahun 1986 sudah menjabat sebagai Account Manager Telekomunikasi untuk Industri Oil and Gas tercatat order terbesar tahun 1984 memenangkan order telekomunikasi Bank Indonesia pusat Jakarta, pada tahun 1986 memenangkan order telekomunikasi untuk Arun Natural Gas Liquefaction di Lhokseumawe. Pada tahun 1990 Bekerja di Matra Communication dan memenangkan order Telekomunikasi seluruh Bank Indonesia dan memenangkan orderan sebagian besar dari Lippo Bank anak perusahaan dari Lippo Group pada saat itu. Pada tahun 1993 mendirikan PT. Inovasindo yang bergerak di bidang Production House. Pada tahun 2002 pindah ke Bali mendirikan Restoraunt bernama Mango Lango. Tahun 2012 mulai memproduksi minyak Kutus Kutus dan pada tahun 2016 mendirikan embrio Kutus kutus Herbal 2018 membuat pabrik untuk memproduksi Kutus Kutus di desa Babakan Gianyar Bali dan sekaligus mendirikan PT. Kutus Kutus Herbal dan bersamaan pula dengan ulang tahun Kutus kutus.

Tidak hanya sampai di sana tahun 2019 mulai mengembangkan sayap ke Industri perhotelan kini Servasius Bambang Pranoto memiliki 11 Villa di Bali dan 3 Hotel di Bali dan Yogyakarta dan pada tahun yang sama memiliki perkebunan seluas 5 (lima) Hektar di Bali, Pada tahun 2020 Mendirikan Kutus Kutus International BV sekaligus mengakuisisi castile di Baambrugge Netherlands yang beralamat di Donkervlietse Binnenweg 8 1396 LN Baambrugge Netherlands dijadikan sebagai kantor pusat Kutus Kutus untuk eropa dan internasional

Servasius Bambang Pranoto memiliki filosofi dan keyakinan bahwa manusia sebagai bagian dari alam pasti memiliki energi, yakni kemampuan untuk menyembuhkan dirinya sendiri. Terkadang aliran energi untuk menyembuhkan tersebut mengalami hambatan di dalam tubuh, sehingga memerlukan minyak balur dan ramuan rempah-rempahan. Menurut Servasius Bambang Pranoto, minyak Kutus Kutus bukan obat dan hanya berfungsi membangkitkan kekuatan tersembunyi dari energi manusia untuk menyembuhkan dirinya sendiri tersebut.[1]

Dalam pemasarannya, Kutus Kutus juga harus dilakukan dengan Integritas dan Kejujuran. Manusia perlu melakukan harmonisasi dengan kebaikan alam.[2]

Konsep lainnya adalah chi-prana, yakni energi kehidupan yang mengalir pada pusat-pusat cakra atau jalur meridian tubuh manusia. Fungsi energi tubuh atau Chi-prana ini bisa diaktifkan melalui ramuan minyak balur yang secara otomatis mampu memperbaiki keseimbangan dan kesehatan tubuh secara alami.[3]

Strategi Penjualan

[sunting | sunting sumber]

Servasius Bambang Pranoto sempat memasarkan 500 botol minyak Kutus Kutus, namun ketika itu tidak laku. Salah satu penyebab minyak Kutus Kutus tidak laku saat itu karena Servasius Bambang Pranoto menjual dalam kemasan 250 ml. Ketika kemasannya diganti menjadi 100 ml, minyak Kutus Kutus menjadi laku.[4]

Akhirnya, dia menunjuk seorang distributor untuk memasarkan minyak Kutus Kutus melalui Facebook dan dia sendiri fokus menangani produksi. Pada 16 Desember 2013, minyak Kutus Kutus mulai dipasarkan melalui Facebook melalui sistem reseller dan mampu terjual sekitar 1.000 botol pada Januari 2014.[5] Tahun berikutnya angka penjualan minyak Kutus Kutus meningkat menjadi 5.000 botol per bulan. Pada Oktober 2014, Servasius Bambang Pranoto melakukan pertemuan pertama secara tatap muka dengan para reseller Kutus Kutus, setelah selama ini mereka hanya berkomunikasi melalui Facebook.[6]

Perjalanan bisnis minyak Kutus Kutus sempat tidak berjalan baik, setelah rekan bisnisnya mengoplos dan memalsukan minyak Kutus Kutus agar dapat dijual murah. Kerja sama mereka pun berakhir.[4] Setelah itu, Servasius memutuskan untuk menata kembali jaringan distribusinya dan menangani langsung penjualan. Setelah pemasaran dipegangnya, angka penjualan minyak Kutus Kutus terus bergerak naik secara signifikan.[6] Setelah pemasaran dikendalikannya secara langsung, penjualan minyak Kutus Kutus langsung naik menjadi 20 ribu botol pada tahun 2016, kemudian menjadi 70 ribu botol pada tahun 2017, dan 100 ribu botol pada tahun 2018.[3] Per Desember 2019, penjualan minyak Kutus Kutus tercatat mencapai 5,7 juta botol setahun berkat jaringan 3.000 tenaga reseller.[6]

Salah satu kunci keberhasilan strategi penjualan minyak Kutus Kutus adalah memberikan marjin yang besar kepada reseller. Menurut Servasius Bambang Pranoto, minyak Kutus Kutus dijualnya kepada distributor seharga Rp 100 ribu per botol dengan syarat membeli minimal sekitar 20 ribu botol per bulan untuk selanjutnya dijual kepada reseller. Para reseller mendapat keuntungan minimal 20% dengan minimal pembelian 5 botol dan keuntungan semakin besar jika jumlah yang dibeli semakin banyak. Dia juga tidak menerima penjualan ritel secara langsung dan hanya mengandalkan distributor yang saat ini jumlahnya mencapai 20-an.[6]

Daftar Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ a b Sutriyanto, Eko. Sutriyanto, Eko, ed. "Cerita Bambang Pranoto Hadirkan Minyak Kutus-Kutus, Ternyata Berawal Kaki Terkilir Usai Kecelakaan". Tribunnews.com. Diakses tanggal 2020-03-07. 
  2. ^ "Frequently asked questions". Kutus Kutus Tamba Waras. Diakses tanggal 2020-03-07. [pranala nonaktif permanen]
  3. ^ a b "Kisah di Balik Minyak Kutus Kutus, Baru Berdiri 5 Tahun, Tapi Omzetnya Capai Rp230 Miliar per Bulan - Semua Halaman - Intisari". intisari.grid.id. Diakses tanggal 2020-03-07. 
  4. ^ a b "Kutus Kutus Ramuan Minyak Sakral Dari Bali". SWA.co.id. 30 Juni 2019. Diakses tanggal 7 Maret 2020. 
  5. ^ simple; Aether-Themes (2018-04-24). "Business Story - BCA PRIORITAS". Tamba Waras. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-07-31. Diakses tanggal 2020-03-08. 
  6. ^ a b c d Andriani, Dewi (7 Maret 2020). "Bisnis Subur Minyak Balur". Bisnis Indonesia, edisi 7 Maret 2020, hal 3. 

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]