Lompat ke isi

Ambrosia: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Prajaka (bicara | kontrib)
←Membuat halaman berisi 'Dalam mitologi Yunani kuno, '''ambrosia''' terkadang digambarkan sebagai makanan, juga kadang sebagai minuman para dewa-dewi. Seringkali ambrosia diyakini akan member…'
 
Atayiskbot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
 
(30 revisi perantara oleh 20 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
[[Berkas:Johann Balthasar Probst 002.jpg|jmpl|[[Thetis]] mengurapi [[Akhilles]] dengan ambrosia.]]
Dalam mitologi [[Yunani]] kuno, '''ambrosia''' terkadang digambarkan sebagai makanan, juga kadang sebagai minuman para dewa-dewi. Seringkali ambrosia diyakini akan memberi kehidupan yang abadi bagi siapapun yang memakannya.
Dalam [[mitologi Yunani]], '''ambrosia''' ({{lang-el|Αμβροσία}}) kadang-kadang digambarkan sebagai makanan, juga kadang sebagai minuman para dewa-dewi. Seringkali ambrosia diyakini akan memberi kehidupan yang abadi bagi siapapun yang memakannya.


Ambrosia juga dihubungkan secara dekat dengan makanan dewa yang lain yaitu [[nektar]]. Kedua benda tersebut sebelumnya tidak dibedakan pada awalnya, walaupun dalam syair [[Homer]], nektar adalah minuman dan ambrosia adalah makanan para dewa.
Ambrosia juga dihubungkan secara dekat dengan makanan dewa yang lain yaitu [[nektar]]. Kedua benda tersebut sebelumnya tidak dibedakan pada awalnya, walaupun dalam syair [[Homeros]], nektar adalah minuman dan ambrosia adalah makanan para dewa.


Baik nektar maupun ambrosia berbau wangi, dan keduanya dipakai sebagai [[parfum]] dalam cerita [[Odyssey]] (iv.444-46).
Baik nektar maupun ambrosia berbau wangi, dan keduanya dipakai sebagai [[parfum]] dalam cerita [[Odisseia]].<ref>Homeros, ''Odisseia'' 4.444-46</ref>


[[kategori:mitologi Yunani]]
== Dalam mitologi ==
* Dalam satu versi mengenai kelahiran [[Akhilles]], [[Thetis]] melumuri bayi Akhilles dengan ambrosia dan melewatkannya melalui api untuk menjadikannya abadi — mirip dengan tradisi [[Funisia]] — tetapi [[Peleus]] terkejut melihatnya dan menghentikan hal tersebut sehingga tumit Akhilles tidak kebal.<ref>[[Apollonios dari Rhodes]], ''[[Argonautika]]'' 4.869-879</ref>
* Pada [[Perang Troya]], [[Apollo]] menghilangkan darah hitam dari mayat [[Sarpedon]] dan melumurinya dengan ambrosia.<ref>Homeros, ''[[Iliad]]'' buku 16</ref> Seperti juga [[Thetis]] yang melumuri mayat [[Patroklos]] untuk mengawetkan tubuhnya. Ambrosia dan nektar memang digambarkan sebagai [[salep]].<ref>Homeros. ''Iliad'' 16.17</ref><ref>Homeros, ''Iliad'' 14.38</ref>
* Dalam petualangan Odisseus, [[Polifemos]] sang [[kiklops]] menyamakan anggur yang diberikan kepadanya oleh [[Odiseus]] dengan nektar dan ambrosia.<ref>Homeros, ''Odisseia 9.345-359</ref>
* Dalam [[Himne Homeros]] untuk [[Afrodit]], dewi Afrodit menggunakan "minyak ambrosia" sebagai parfum.

== Referensi ==
{{reflist}}

[[Kategori:Benda dalam mitologi Yunani]]
[[Kategori:Makanan dewa]]

Revisi terkini sejak 3 Mei 2018 07.10

Thetis mengurapi Akhilles dengan ambrosia.

Dalam mitologi Yunani, ambrosia (bahasa Yunani: Αμβροσία) kadang-kadang digambarkan sebagai makanan, juga kadang sebagai minuman para dewa-dewi. Seringkali ambrosia diyakini akan memberi kehidupan yang abadi bagi siapapun yang memakannya.

Ambrosia juga dihubungkan secara dekat dengan makanan dewa yang lain yaitu nektar. Kedua benda tersebut sebelumnya tidak dibedakan pada awalnya, walaupun dalam syair Homeros, nektar adalah minuman dan ambrosia adalah makanan para dewa.

Baik nektar maupun ambrosia berbau wangi, dan keduanya dipakai sebagai parfum dalam cerita Odisseia.[1]

Dalam mitologi[sunting | sunting sumber]

  • Dalam satu versi mengenai kelahiran Akhilles, Thetis melumuri bayi Akhilles dengan ambrosia dan melewatkannya melalui api untuk menjadikannya abadi — mirip dengan tradisi Funisia — tetapi Peleus terkejut melihatnya dan menghentikan hal tersebut sehingga tumit Akhilles tidak kebal.[2]
  • Pada Perang Troya, Apollo menghilangkan darah hitam dari mayat Sarpedon dan melumurinya dengan ambrosia.[3] Seperti juga Thetis yang melumuri mayat Patroklos untuk mengawetkan tubuhnya. Ambrosia dan nektar memang digambarkan sebagai salep.[4][5]
  • Dalam petualangan Odisseus, Polifemos sang kiklops menyamakan anggur yang diberikan kepadanya oleh Odiseus dengan nektar dan ambrosia.[6]
  • Dalam Himne Homeros untuk Afrodit, dewi Afrodit menggunakan "minyak ambrosia" sebagai parfum.

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Homeros, Odisseia 4.444-46
  2. ^ Apollonios dari Rhodes, Argonautika 4.869-879
  3. ^ Homeros, Iliad buku 16
  4. ^ Homeros. Iliad 16.17
  5. ^ Homeros, Iliad 14.38
  6. ^ Homeros, Odisseia 9.345-359