Lompat ke isi

Kroisan: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Gumitir (bicara | kontrib)
Beberapa tata tulis dan beberapa informasi dasar yang sebelumnya belum tercantum.
Tag: kemungkinan spam pranala VisualEditor
Kanzcech (bicara | kontrib)
→‎Sejarah: #1Lib1Ref #1Lib1RefID
 
(6 revisi perantara oleh 6 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 6: Baris 6:
| image_alt = Kue berbentuk bulan sabit
| image_alt = Kue berbentuk bulan sabit
| alternate_name =
| alternate_name =
| country = [[Prancis]]<ref name="Alto">{{cite web |last1=Hartley |first1=Alto |title=A Brief History of the Croissant |url=https://altohartley.com/a-brief-history-of-the-croissant/ |website=Alto Hartley |access-date=16 June 2019}}</ref><ref>{{Cite web|url=http://germazope.uni-trier.de/Projects/WBB/woerterbuecher/dwb/wbgui?lemmode=lemmasearch&mode=hierarchy&textsize=600&onlist=&word=Kipferl&lemid=GK05212&query_start=1&totalhits=0&textword=&locpattern=&textpattern=&lemmapattern=&verspattern=#GK05212L0|title=Wörterbuchnetz|website=germazope.uni-trier.de}}</ref>
| country = [[Austria]], [[Prancis]]<ref name="Alto">{{cite web |last1=Hartley |first1=Alto |title=A Brief History of the Croissant |url=https://altohartley.com/a-brief-history-of-the-croissant/ |website=Alto Hartley |access-date=16 June 2019}}</ref><ref>{{Cite web|url=http://germazope.uni-trier.de/Projects/WBB/woerterbuecher/dwb/wbgui?lemmode=lemmasearch&mode=hierarchy&textsize=600&onlist=&word=Kipferl&lemid=GK05212&query_start=1&totalhits=0&textword=&locpattern=&textpattern=&lemmapattern=&verspattern=#GK05212L0|title=Wörterbuchnetz|website=germazope.uni-trier.de}}</ref>
| course = [[Sarapan]]
| course = [[Sarapan]]
| type = [[Viennoiserie]]
| type = [[Viennoiserie]]
Baris 17: Baris 17:
}}
}}
[[Berkas:Croissant.jpg|jmpl|ka|250px|Roti sabit]]
[[Berkas:Croissant.jpg|jmpl|ka|250px|Roti sabit]]
'''Kroisan''' ({{lang-fr|croissant}}, {{IPA-fr|kʁwa'sɑ̃}} {{audio|fr-croissant.ogg|dengar}}) atau '''roti sabit''' adalah sejenis ''pastry'' atau [[kue kering]] yang berasal dari [[Austria]]. Dinamakan demikian karena bentuknya menyerupai bulan sabit. Dikutip dari Le dictionnaire Larousse, salah satu makna kata ''croissant'' adalah bulan sabit. Bahan dasar kue kering ini adalah [[mentega]], air, [[Gandum|tepung]], [[ragi]], gula, garam.
'''Kroisan''' atau '''roti sabit''' ({{lang-fr|croissant}}, {{IPA-fr|kʁwa'sɑ̃}} {{audio|fr-croissant.ogg|dengar}}) adalah sejenis [[kue kering]] (''pastry'') yang berasal dari Prancis. Dinamakan demikian karena bentuknya menyerupai bulan sabit. Dikutip dari Le dictionnaire Larousse, salah satu makna kata ''croissant'' adalah bulan sabit. Bahan dasar kue kering ini adalah [[mentega]], air, [[Gandum|tepung]], [[ragi]], [[gula]], [[Garam dapur|garam]].


Menurut legenda, roti ini berasal dari Eropa dan untuk merayakan kemenangan pasukan Franks atas pasukan Umayyad dalam peperangan di Tours pada tahun 732. Sedangkan menurut sumber yang lain, roti ini diciptakan pertama kali di Buda atau Vienna pada tahun 1683 untuk merayakan kemenangan pasukan Kristen atas Ottoman pada peperangan memperebutkan kota tersebut. Bentuk bulan sabit sengaja dipilih karena dianggap mewakili bendera Ottoman.
Menurut legenda, roti ini berasal dari [[Eropa]] dan untuk merayakan kemenangan pasukan Franks atas pasukan Ummayah dalam [[Pertempuran Tours|peperangan di Tours]] pada tahun 732. Sedangkan menurut sumber yang lain, roti ini diciptakan pertama kali di Buda atau Vienna pada tahun 1683 untuk merayakan kemenangan pasukan Kristen atas Ottoman pada peperangan memperebutkan kota tersebut. Bentuk bulan sabit sengaja dipilih karena dianggap mewakili bendera Ottoman.


Jangka waktu pembuatannya dapat memakan waktu beberapa hari. Maka dari itu, perlu tingkat kesabaran yang tinggi untuk membuat kue ini. Dewasa ini, kroisan dalam jumlah besar biasanya dibuat dengan mesin. Roti ini memiliki tekstur yang berlapis-lapis dikarenakan dibuat menggunakan teknik ''laminating'', yaitu melipat adonan berkali-kali dan diolesi dengan mentega.
Jangka waktu pembuatannya dapat memakan waktu beberapa hari. Maka dari itu, diperlukan tingkat kesabaran yang tinggi untuk membuat kue ini. Dewasa ini, kroisan dalam jumlah besar biasanya dibuat dengan mesin. Roti ini memiliki tekstur yang berlapis-lapis dikarenakan dibuat menggunakan teknik ''laminating'', yaitu melipat adonan berkali-kali dan diolesi dengan mentega.


Di Prancis, kroisan umumnya dijual tanpa isi dan dimakan tanpa tambahan [[mentega]]. Namun, di luar negara asalnya, kroisan disajikan dengan topping. Terdapat pula kroisan yang berisikan [[cokelat]], [[daging]], dan sebagainya.
Di Prancis, kroisan umumnya dijual tanpa isi dan dimakan tanpa tambahan [[mentega]]. Namun, di luar negara asalnya, kroisan disajikan dengan topping. Terdapat pula kroisan yang berisikan [[cokelat]], [[daging]], dan sebagainya.

== Sejarah ==
Asal usul kroisan dipenuhi dengan legenda dan mitos dari benua Eropa sejak abad ke-8 M. Kroisan dapat disebut sebagai salah satu varian dari [[kipferl]], sejenis roti berbentuk bulan sabit dari [[Austria]] yang telah muncul sejak abad ke-13 M.

Menurut suatu legenda, kroisan diciptakan untuk merayakan kemenangan pasukan Franks atas pasukan Ummayah pada 732. Legenda lain yang populer adalah roti ini diciptakan oleh seorang pembuat roti ketika kota Wina dikepung oleh pasukan Turki Ottoman yang berusaha masuk lewat terowongan, tetapi terowongan itu diledakkan sehingga pasukan Turki pun kalah. Untuk merayakan kemenangan pasukan Kristen atas Turki Ottoman pada [[Pertempuran Wina|Pertempuran Wina 1683]], sang pembuat roti membuat roti berbentuk bulan sabit yang melambangkan Islam dan bendera Turki Ottoman.<ref name=":0" /> Legenda lainnya menyebutkan bahwa ratu Prancis asal Austria, [[Marie Antoinette]], yang pertama kali membawa kroisan ke Prancis pada 1770 karena merindukan hidangan dari negaranya. Legenda-legenda ini diragukan keabsahannya karena hanya berupa cerita dan mitos turun temurun.<ref name=":0">{{Cite web|last=Xiong|first=Marissa|date=2023-01-30|title=A Brief History of the Croissant|url=https://www.ice.edu/blog/brief-history-croissant|website=Institute of Culinary Education (ICE)|language=en|access-date=2024-01-28}}</ref><ref>{{Cite web|title=The Food Timeline: history notes--bread|url=https://www.foodtimeline.org/foodbreads.html#croissants|website=www.foodtimeline.org|access-date=2024-01-28}}</ref>

Catatan sejarah pertama tentang pembuatan kroisan muncul pada 1839 ketika seorang opsir artileri Austria bernama [[August Zang]] membuka toko roti khas Wina di [[Paris]], Prancis. Penduduk Paris jatuh cinta pada roti itu dan mulai ditiru di toko-toko roti lainnya. Referensi paling awal yang menyebutkan kroisan berasal dari buku karya Payen yang diterbitkan pada 1853. Dalam buku itu disebutkan bahwa "di antara roti mewah, tidak hanya '[[muffin]] Inggris', tetapi juga ''<nowiki/>'les croissants'.''" Nama "''croissant''" merujuk pada bentuknya yang mirip bulan sabit.<ref name=":0" /><ref name=":0" />

Sylvain Claudius Goy menjadi orang pertama yang menulis resep kroisan versi Prancis pada 1915. Ia tidak memakai adonan brioche seperti August Zang, melainkan adonan roti beragi yang berlapis-lapis atau laminasi. Teknik laminasi ini menggunakan adonan tepung dan mentega yang dilipat berkali-kali sehingga menghasilkan pastri yang tipis dan berlapis-lapis.<ref name=":0" />


== Galeri ==
== Galeri ==

Revisi terkini sejak 28 Januari 2024 14.05

Kroisan
JenisViennoiserie
SajianSarapan
Tempat asalAustria, Prancis[1][2]
Bahan utamaRagi - adonan beragi, mentega
VariasiPain aux raisins, Pain au chocolat
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini
Roti sabit

Kroisan atau roti sabit (bahasa Prancis: croissant, pengucapan bahasa Prancis: [kʁwa'sɑ̃] dengar) adalah sejenis kue kering (pastry) yang berasal dari Prancis. Dinamakan demikian karena bentuknya menyerupai bulan sabit. Dikutip dari Le dictionnaire Larousse, salah satu makna kata croissant adalah bulan sabit. Bahan dasar kue kering ini adalah mentega, air, tepung, ragi, gula, garam.

Menurut legenda, roti ini berasal dari Eropa dan untuk merayakan kemenangan pasukan Franks atas pasukan Ummayah dalam peperangan di Tours pada tahun 732. Sedangkan menurut sumber yang lain, roti ini diciptakan pertama kali di Buda atau Vienna pada tahun 1683 untuk merayakan kemenangan pasukan Kristen atas Ottoman pada peperangan memperebutkan kota tersebut. Bentuk bulan sabit sengaja dipilih karena dianggap mewakili bendera Ottoman.

Jangka waktu pembuatannya dapat memakan waktu beberapa hari. Maka dari itu, diperlukan tingkat kesabaran yang tinggi untuk membuat kue ini. Dewasa ini, kroisan dalam jumlah besar biasanya dibuat dengan mesin. Roti ini memiliki tekstur yang berlapis-lapis dikarenakan dibuat menggunakan teknik laminating, yaitu melipat adonan berkali-kali dan diolesi dengan mentega.

Di Prancis, kroisan umumnya dijual tanpa isi dan dimakan tanpa tambahan mentega. Namun, di luar negara asalnya, kroisan disajikan dengan topping. Terdapat pula kroisan yang berisikan cokelat, daging, dan sebagainya.

Asal usul kroisan dipenuhi dengan legenda dan mitos dari benua Eropa sejak abad ke-8 M. Kroisan dapat disebut sebagai salah satu varian dari kipferl, sejenis roti berbentuk bulan sabit dari Austria yang telah muncul sejak abad ke-13 M.

Menurut suatu legenda, kroisan diciptakan untuk merayakan kemenangan pasukan Franks atas pasukan Ummayah pada 732. Legenda lain yang populer adalah roti ini diciptakan oleh seorang pembuat roti ketika kota Wina dikepung oleh pasukan Turki Ottoman yang berusaha masuk lewat terowongan, tetapi terowongan itu diledakkan sehingga pasukan Turki pun kalah. Untuk merayakan kemenangan pasukan Kristen atas Turki Ottoman pada Pertempuran Wina 1683, sang pembuat roti membuat roti berbentuk bulan sabit yang melambangkan Islam dan bendera Turki Ottoman.[3] Legenda lainnya menyebutkan bahwa ratu Prancis asal Austria, Marie Antoinette, yang pertama kali membawa kroisan ke Prancis pada 1770 karena merindukan hidangan dari negaranya. Legenda-legenda ini diragukan keabsahannya karena hanya berupa cerita dan mitos turun temurun.[3][4]

Catatan sejarah pertama tentang pembuatan kroisan muncul pada 1839 ketika seorang opsir artileri Austria bernama August Zang membuka toko roti khas Wina di Paris, Prancis. Penduduk Paris jatuh cinta pada roti itu dan mulai ditiru di toko-toko roti lainnya. Referensi paling awal yang menyebutkan kroisan berasal dari buku karya Payen yang diterbitkan pada 1853. Dalam buku itu disebutkan bahwa "di antara roti mewah, tidak hanya 'muffin Inggris', tetapi juga 'les croissants'." Nama "croissant" merujuk pada bentuknya yang mirip bulan sabit.[3][3]

Sylvain Claudius Goy menjadi orang pertama yang menulis resep kroisan versi Prancis pada 1915. Ia tidak memakai adonan brioche seperti August Zang, melainkan adonan roti beragi yang berlapis-lapis atau laminasi. Teknik laminasi ini menggunakan adonan tepung dan mentega yang dilipat berkali-kali sehingga menghasilkan pastri yang tipis dan berlapis-lapis.[3]

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Hartley, Alto. "A Brief History of the Croissant". Alto Hartley. Diakses tanggal 16 June 2019. 
  2. ^ "Wörterbuchnetz". germazope.uni-trier.de. 
  3. ^ a b c d e Xiong, Marissa (2023-01-30). "A Brief History of the Croissant". Institute of Culinary Education (ICE) (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2024-01-28. 
  4. ^ "The Food Timeline: history notes--bread". www.foodtimeline.org. Diakses tanggal 2024-01-28. 

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]