VII Koto Talago, Guguak, Lima Puluh Kota: Perbedaan antara revisi
Tidak ada ringkasan suntingan |
Wagino Bot (bicara | kontrib) |
||
(34 revisi perantara oleh 22 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 5: | Baris 5: | ||
|dati2 = Kabupaten |
|dati2 = Kabupaten |
||
|nama dati2 = Lima Puluh Kota |
|nama dati2 = Lima Puluh Kota |
||
|kecamatan = |
|kecamatan = Guguak |
||
|nama pemimpin = - |
|nama pemimpin = - |
||
|luas = - |
|luas = - |
||
Baris 11: | Baris 11: | ||
|kepadatan = - |
|kepadatan = - |
||
}} |
}} |
||
'''VII Koto Talago''' adalah [[nagari]] di [[kecamatan]] [[ |
'''VII Koto Talago''' adalah [[nagari]] di [[kecamatan]] [[Guguak, Lima Puluh Kota|Guguak]], [[Kabupaten Lima Puluh Kota]], [[Sumatera Barat]], [[Indonesia]]. |
||
⚫ | Kanagarian VII Koto Talago terdiri dari tujuh jorong (desa) antara lain: Koto Kociak, Padang Jopang, Sipingai, Padang Kandi, Ampang Godang, Tanjuang Jati dan Talago. Jorong Talago dipilih sebagai pusat Kanagarian VII Koto Talago, di mana pada jorong tersebut terdapat sebuah Rumah Godang yang biasa digunakan sebagai tempat musyawarah dan perhelatan nagari. |
||
⚫ | |||
⚫ | |||
== Sejarah == |
|||
⚫ | |||
Pada tahun 1944, [[Soekarno]] pernah datang ke [https://sabungayam3888.blogspot.com SV 388] nagari ini menemui Syekh Abbas Abdullah dan Syekh Mustafa Abdullah untuk meminta pendapat tentang perjuangan kemerdekaan Indonesia. Dua tokoh tersebut merupakan ulama kaum muda dan pendiri madrasah Darul Funun, Padang Jopang. |
|||
Pada tanggal 6 Juli 1949, disini terjadi pertemuan antara Delegasi Bangka pimpinan [[Mohammad Natsir]] dan [[J. Leimena]] dengan [[Syafrudin Prawiranegara]] serta pejuang [[PDRI]] lainnya. Pertemuan itu terkait dengan pengembalian mandat PDRI pasca-[[Perjanjian Roem-Roijen]]. |
|||
== Tokoh dan Cendekiawan == |
|||
VII Koto Talago merupakan salah satu nagari penghasil cendekiawan dan tokoh-tokoh terkemuka. Mereka antara lain : |
|||
* Syekh [[Abbas Abdullah]], pendiri [[Sumatera Thawalib]], [http://www.darulfunun.or.id Darul Funun El-Abbasiyah] |
|||
* Syekh Mustafa Abdullah, pendiri [[Sumatera Thawalib]], [http://www.darulfunun.or.id Darul Funun El-Abbasiyah] |
|||
* Syekh [[Abdul Wahid Ash-Shalihi]], pendiri [[Madrasah Tarbiyah Islamiyah Tabek Gadang]] |
|||
* [[Aslim Tadjuddin]], deputi gubernur [[Bank Indonesia]] |
|||
* [[Dewi Fortuna Anwar]], direktur Habibie Research Center dan peneliti [[LIPI]] |
|||
* [[Desi Anwar]], wartawan dan presenter televisi terkemuka |
|||
* Kamardi Thalut, profesor [[Universitas Andalas]], [[Kota Padang|Padang]] |
|||
* Buya Adia Putra |
|||
* Prof. Syafrudin Karimi, dekan Fakutas Ekonomi Universitas Andalas |
|||
* Adri Sandra, penulis puisi dan prosa |
|||
* [[Profesor|Prof.]] [[Doktorandus|Drs.]] [[Haji|H.]] [[Ganefri]], [[Magister|M.T.]], [[Doktor filsafat|Ph.D.]], [[Rektor]] [[Universitas Negeri Padang]] |
|||
* Prof.Helmi Pembantu Rektor Universitas Andalas |
|||
* Prof.Drs H Erman Mawardi,DIPL,AIT Pusair Bandung ( Anggota DPRD Prop. Sumatera Barat Komisi IV) |
|||
* Brigjend Purn,Drs Aditiyawarman Thaha ( Mantan Staf Ahli Panglima TNI) |
|||
* Ir.Emilia Suhaimi. MM Deputy Mentri Bidang Pemasaran dan Jaringan Usaha Kemenperindag RI |
|||
* Drs. Wardi Wahid, MM Direktur Teknik TVRI Pusat Jakarta |
|||
* MayJen. Zulfahmi Rizal |
|||
* [[Kolonel]].Inrefnis SH, [[Kaotmil]] [[Papua]] |
|||
* Drg.Rico Maulana |
|||
== Pranala luar == |
|||
* {{id}} [http://padangekspres.co.id/?news=berita&id=17904 VII Koto Talago, Kampung Ulama dan Cendikiawan di Indonesia] |
|||
⚫ | |||
{{Authority control}} |
|||
⚫ |
Revisi terkini sejak 12 Agustus 2023 03.04
VII Koto Talago | |
---|---|
Negara | Indonesia |
Provinsi | Sumatera Barat |
Kabupaten | Lima Puluh Kota |
Kecamatan | Guguak |
Kode Kemendagri | 13.07.02.2002 |
Luas | - |
Jumlah penduduk | - |
Kepadatan | - |
VII Koto Talago adalah nagari di kecamatan Guguak, Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat, Indonesia.
Kanagarian VII Koto Talago terdiri dari tujuh jorong (desa) antara lain: Koto Kociak, Padang Jopang, Sipingai, Padang Kandi, Ampang Godang, Tanjuang Jati dan Talago. Jorong Talago dipilih sebagai pusat Kanagarian VII Koto Talago, di mana pada jorong tersebut terdapat sebuah Rumah Godang yang biasa digunakan sebagai tempat musyawarah dan perhelatan nagari.
Sejarah
[sunting | sunting sumber]Pada tahun 1944, Soekarno pernah datang ke SV 388 nagari ini menemui Syekh Abbas Abdullah dan Syekh Mustafa Abdullah untuk meminta pendapat tentang perjuangan kemerdekaan Indonesia. Dua tokoh tersebut merupakan ulama kaum muda dan pendiri madrasah Darul Funun, Padang Jopang.
Pada tanggal 6 Juli 1949, disini terjadi pertemuan antara Delegasi Bangka pimpinan Mohammad Natsir dan J. Leimena dengan Syafrudin Prawiranegara serta pejuang PDRI lainnya. Pertemuan itu terkait dengan pengembalian mandat PDRI pasca-Perjanjian Roem-Roijen.
Tokoh dan Cendekiawan
[sunting | sunting sumber]VII Koto Talago merupakan salah satu nagari penghasil cendekiawan dan tokoh-tokoh terkemuka. Mereka antara lain :
- Syekh Abbas Abdullah, pendiri Sumatera Thawalib, Darul Funun El-Abbasiyah
- Syekh Mustafa Abdullah, pendiri Sumatera Thawalib, Darul Funun El-Abbasiyah
- Syekh Abdul Wahid Ash-Shalihi, pendiri Madrasah Tarbiyah Islamiyah Tabek Gadang
- Aslim Tadjuddin, deputi gubernur Bank Indonesia
- Dewi Fortuna Anwar, direktur Habibie Research Center dan peneliti LIPI
- Desi Anwar, wartawan dan presenter televisi terkemuka
- Kamardi Thalut, profesor Universitas Andalas, Padang
- Buya Adia Putra
- Prof. Syafrudin Karimi, dekan Fakutas Ekonomi Universitas Andalas
- Adri Sandra, penulis puisi dan prosa
- Prof. Drs. H. Ganefri, M.T., Ph.D., Rektor Universitas Negeri Padang
- Prof.Helmi Pembantu Rektor Universitas Andalas
- Prof.Drs H Erman Mawardi,DIPL,AIT Pusair Bandung ( Anggota DPRD Prop. Sumatera Barat Komisi IV)
- Brigjend Purn,Drs Aditiyawarman Thaha ( Mantan Staf Ahli Panglima TNI)
- Ir.Emilia Suhaimi. MM Deputy Mentri Bidang Pemasaran dan Jaringan Usaha Kemenperindag RI
- Drs. Wardi Wahid, MM Direktur Teknik TVRI Pusat Jakarta
- MayJen. Zulfahmi Rizal
- Kolonel.Inrefnis SH, Kaotmil Papua
- Drg.Rico Maulana
Pranala luar
[sunting | sunting sumber]