Lompat ke isi

Khatijah Sidek: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Afandri (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
 
(17 revisi perantara oleh 10 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{Nama Melayu|Khatijah|Sidek}}
'''Khatijah Sidek''' (lahir di Kampung Baru, [[Pariaman]], [[Sumatera Barat]], tahun [[1918]] – meninggal dunina di [[Kuala Lumpur]], [[Malaysia]], tahun [[1982]]; pada umur 75/76 tahun) merupakan politisi wanita Malaysia yang cukup ternama.
{{Kotak info tokoh
| honorific-prefix =
| honorific-suffix =
| name = Khatijah Sidek
| native_name =
| image =
| imagesize = 200px
| caption =
| birth_name = Khadijah
| birth_date = 1918
| birth_place = [[Kabupaten Padang Pariaman|Padang Pariaman]], [[Pesisir Barat Sumatera]], [[Hindia Belanda]]
| death_date = 1982
| death_place = [[Kuala Lumpur]], [[Malaysia]]
| resting_place =
| nationality = Malaysia
| spouse = Hamzah Taib
| relations =
| children = 3 (anak angkat)
| mother = Sariah
| father = Mohammad Sidik
| profession =
| party = [[Organisasi Kebangsaan Melayu Bersatu]]<br>(1953–1956, 1972–1982)<br/>[[Partai Islam Se-Malaysia]]<br>(1956–1972)
| alma_mater =
| nickname =
| awards =
| height = {{height|m=1.47}}
}}


'''Khatijah binte Sidek''' ([[Ejaan Lama]]: Chadidjah Sidik) (1918 – 1982) adalah seorang [[politisi]] asal [[Malaysia]] yang menjadi aktivis prokemerdekaan [[Malaya Britania Raya]] menjadi Malaysia.
==Asal usul==
Khatijah merupakan anak dari pasangan Mohammad Sidek bin Haji Ismail dan Sariah binti Mohammad Saleh asal Pariaman, Sumatera Barat. Ayahnya merupakan seorang pedagang yang cukup berhasil, dan memiliki cita-cita tinggi untuk anak-anaknya. Khatijah yang memiliki nama kecil Khadijah, merupakan anak bungsu dari sepuluh bersaudara.


==Kehidupan==
== Kehidupan pribadi ==
Khadijah lahir di Kampung Baru, [[Kabupaten Padang Pariaman|Padang Pariaman]], [[Pesisir Barat Sumatera]], [[Hindia Belanda]] pada 1918 yang terlahir dari pasangan Mohammmad Sidik bin Ismail dan Sariah binti Mohammad Saleh. Ayahnya bekerja sebagai seorang [[wirausahawan]]. Ia terlahir sebagai anak bungsu dari sepuluh bersaudara. Ketika dewasa, ia dinikahi dengan seorang duda keturunan [[Suku Bugis|Bugis]] yang menetap di [[Johor]] bernama Hamzah dengan membawa tiga orang anak dari pernikahan sebelumnya: Chadria Tasimala Hamzah, Mohamamad Hatta Hamzah, dan Mohammad Noor Kamal Hamzah.
Pada tahun 1936, Khatijah menamatkan pendidikannya di Normal School. Setelah itu ia mengajar di [[Pangkalan Susu, Langkat]], [[Sumatera Utara]] (1936-1938), [[Pangkalan Brandan]] (1938-1939), [[Kota Binjai|Binjai]] (1939-1940), dan ke [[Matang Glumpang II Meunasah Dayah, Peusangan, Bireuen|Matang Glumpang Dua]], [[Aceh Selatan]] (1940-1942). Setelah itu ia pergi ke Bukittinggi dan mendirikan pasukan semi-militer wanita "Kesatria Bangsa."


== Kehidupan ==
Berkat undangan anggota Kesatria Bangsa, ia pergi ke Singapura pada bulan Juni 1946. Disini ia menjadi aktivis wanita yang cukup lantang. Karena aktivitas politiknya itu, pemerintah kolonial Inggris memenjarakannya di Outram Road pada 18 Agustus 1948. Dia baru dibebaskan pada tahun 1950.
Pada tahun 1936, Khatijah menamatkan pendidikannya di Normal School, Bukittinggi. Setelah itu ia mengajar di [[Pangkalan Susu, Langkat|Pangkalan Susu]], [[Sumatera Utara]] (1936-1938), [[Pangkalan Brandan]] (1938-1939), [[Kota Binjai|Binjai]] (1939-1940), dan [[Matang Glumpang II Meunasah Dayah, Peusangan, Bireuen|Matang Glumpang Dua]], [[Aceh Selatan]] (1940-1942). Setelah itu ia pergi ke Bukittinggi dan mendirikan pasukan semi-militer wanita "Kesatria Bangsa."
Penjara tak menyurutkan niatnya dalam menentang kolonialisme Inggris. Karier politiknya terus berlanjut dan mencapai puncaknya ketika berada di [[Semenanjung Malaysia|Malaysia]].


Berkat undangan anggota Kesatria Bangsa, ia pergi ke Singapura pada bulan Juni 1946. Disini ia menjadi aktivis wanita yang cukup lantang. Karena aktivitas politiknya itu, pemerintah kolonial Inggris memenjarakannya di Outram Road pada 18 Agustus 1948. Dia baru dibebaskan pada tahun 1950.
Pada tahun 1953, Khatijah menjadi anggota [[UMNO]] dan menduduki jabatan Setiausaha Kaum Ibu serta Ketua Kaum Ibu (1953-1956). Selama memimpin Kaum Ibu, Khatijah telah menghimpun hampir 10.000 orang wanita untuk bergabung dengan UMNO.
Penjara tak menyurutkan niatnya dalam menentang kolonialisme Inggris. Karier politiknya terus berlanjut dan mencapai puncaknya ketika berada di [[Semenanjung Malaysia|Malaysia]].


Pada tahun 1953, Khatijah menjadi anggota [[UMNO]] dan menduduki jabatan Setiausaha Kaum Ibu serta Ketua Kaum Ibu (1953-1956). Selama memimpin Kaum Ibu, Khatijah telah menghimpun hampir 10.000 orang wanita untuk bergabung dengan UMNO.
Khatijah salah satu anggota UMNO yang paling vokal. Dia menuntut agar UMNO berani memekikkan kata "merdeka". Dalam Persidangan Agung UMNO tahun 1953, beliau dengan lantang menuntut supaya jumlah perwakilan dari kaum wanita ditambah. Kelantangannya menimbulkan keresahan di kalangan pemimpin dan para anggota UMNO. Hal ini menyebabkan dipecatnya ia dari keanggotaan UMNO pada tahun 1956. Pada periode 1959-1964, Khatijah menjadi anggota parlemen dari [[Partai Islam Se-Malaysia]].<ref>Khatijah Sidek, Memoir Khatijah Sidek : Puteri Kesatria Bangsa, Universiti Kebangsaan Malaysia, 1995</ref>


Khatijah salah satu anggota UMNO yang paling vokal. Dia menuntut agar UMNO berani memekikkan kata "merdeka". Dalam Persidangan Agung UMNO tahun 1953, ia dengan lantang menuntut supaya jumlah perwakilan dari kaum wanita ditambah. Kelantangannya menimbulkan keresahan di kalangan pemimpin dan para anggota UMNO. Hal ini menyebabkan dipecatnya ia dari keanggotaan UMNO pada tahun 1956. Pada periode 1959-1964, Khatijah menjadi anggota parlemen dari [[Partai Islam Se-Malaysia]].<ref>Khatijah Sidek, Memoir Khatijah Sidek : Puteri Kesatria Bangsa, Universiti Kebangsaan Malaysia, 1995</ref>
==Referensi==

== Referensi ==
{{reflist}}
{{reflist}}


{{DEFAULTSORT:Sidek, Khatijah}}
[[Kategori:Tokoh Minangkabau]]
[[Kategori:Tokoh Minangkabau]]
[[Kategori:Minangkabau Malaysia]]
[[Kategori:Tokoh diaspora Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh Malaysia keturunan Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh keturunan atau kelahiran Indonesia]]
[[Kategori:Cerdik Pandai Minangkabau]]
[[Kategori:Tokoh Islam Malaysia]]
[[Kategori:Tokoh Melayu Malaysia]]
[[Kategori:Tokoh dari Padang Pariaman]]
[[Kategori:Tokoh pejuang Minangkabau]]
[[Kategori:Pejuang kemerdekaan Malaysia]]
[[Kategori:Pejuang kemerdekaan Indonesia]]
[[Kategori:Politikus Malaysia]]
[[Kategori:Politikus Malaysia]]
[[Kategori:Politikus Organisasi Kebangsaan Melayu Bersatu]]

[[Kategori:Anggota Dewan Rakyat]]
[[ms:Khadijah Sidek]]

Revisi terkini sejak 15 Juli 2024 02.01

Khatijah Sidek
LahirKhadijah
1918
Padang Pariaman, Pesisir Barat Sumatera, Hindia Belanda
Meninggal1982
Kuala Lumpur, Malaysia
KebangsaanMalaysia
Tinggi147 m (482 ft 3+12 in)
Partai politikOrganisasi Kebangsaan Melayu Bersatu
(1953–1956, 1972–1982)
Partai Islam Se-Malaysia
(1956–1972)
Suami/istriHamzah Taib
Anak3 (anak angkat)
Orang tua
  • Mohammad Sidik (bapak)
  • Sariah (ibu)

Khatijah binte Sidek (Ejaan Lama: Chadidjah Sidik) (1918 – 1982) adalah seorang politisi asal Malaysia yang menjadi aktivis prokemerdekaan Malaya Britania Raya menjadi Malaysia.

Kehidupan pribadi[sunting | sunting sumber]

Khadijah lahir di Kampung Baru, Padang Pariaman, Pesisir Barat Sumatera, Hindia Belanda pada 1918 yang terlahir dari pasangan Mohammmad Sidik bin Ismail dan Sariah binti Mohammad Saleh. Ayahnya bekerja sebagai seorang wirausahawan. Ia terlahir sebagai anak bungsu dari sepuluh bersaudara. Ketika dewasa, ia dinikahi dengan seorang duda keturunan Bugis yang menetap di Johor bernama Hamzah dengan membawa tiga orang anak dari pernikahan sebelumnya: Chadria Tasimala Hamzah, Mohamamad Hatta Hamzah, dan Mohammad Noor Kamal Hamzah.

Kehidupan[sunting | sunting sumber]

Pada tahun 1936, Khatijah menamatkan pendidikannya di Normal School, Bukittinggi. Setelah itu ia mengajar di Pangkalan Susu, Sumatera Utara (1936-1938), Pangkalan Brandan (1938-1939), Binjai (1939-1940), dan Matang Glumpang Dua, Aceh Selatan (1940-1942). Setelah itu ia pergi ke Bukittinggi dan mendirikan pasukan semi-militer wanita "Kesatria Bangsa."

Berkat undangan anggota Kesatria Bangsa, ia pergi ke Singapura pada bulan Juni 1946. Disini ia menjadi aktivis wanita yang cukup lantang. Karena aktivitas politiknya itu, pemerintah kolonial Inggris memenjarakannya di Outram Road pada 18 Agustus 1948. Dia baru dibebaskan pada tahun 1950. Penjara tak menyurutkan niatnya dalam menentang kolonialisme Inggris. Karier politiknya terus berlanjut dan mencapai puncaknya ketika berada di Malaysia.

Pada tahun 1953, Khatijah menjadi anggota UMNO dan menduduki jabatan Setiausaha Kaum Ibu serta Ketua Kaum Ibu (1953-1956). Selama memimpin Kaum Ibu, Khatijah telah menghimpun hampir 10.000 orang wanita untuk bergabung dengan UMNO.

Khatijah salah satu anggota UMNO yang paling vokal. Dia menuntut agar UMNO berani memekikkan kata "merdeka". Dalam Persidangan Agung UMNO tahun 1953, ia dengan lantang menuntut supaya jumlah perwakilan dari kaum wanita ditambah. Kelantangannya menimbulkan keresahan di kalangan pemimpin dan para anggota UMNO. Hal ini menyebabkan dipecatnya ia dari keanggotaan UMNO pada tahun 1956. Pada periode 1959-1964, Khatijah menjadi anggota parlemen dari Partai Islam Se-Malaysia.[1]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Khatijah Sidek, Memoir Khatijah Sidek : Puteri Kesatria Bangsa, Universiti Kebangsaan Malaysia, 1995