Lompat ke isi

Saraf olfaktori: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
RedBot (bicara | kontrib)
k r2.7.2) (bot Menambah: ko:후각신경
Wagino Bot (bicara | kontrib)
k →‎Pranala luar: Bot: Merapikan artikel
 
(14 revisi perantara oleh 11 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 14: Baris 14:
}}
}}


{{Daftar saraf kranial}}
{{saraf kranial}}


'''Saraf olfaktori''' atau '''saraf kranial I''' adalah saraf pertama dari dua belas [[saraf kranial]]. Saraf ini penting dalam [[penciuman]].
'''Saraf olfaktori''' atau '''saraf kranial I''' adalah saraf pertama dari dua belas [[saraf kranial]]. Saraf ini penting dalam [[penciuman]].
Saraf kranial I (Olfaktorius) merupakan sel reseptor utama untuk indera penciuman. Saraf ini memonitor asupan bauan yang dibawa udara ke dalam sistem pernapasan manusia dan sangat menentukan rasa, aroma dan palatabilitas dari makanan dan minuman. Selain fungsinya yang dalam meningkatkan nafsu makan melalui bauan, Saraf Olfaktorius juga dapat berperan dalam memperingatkan adanya makanan yang busuk, kebocoran gas, polusi udara, dan asap yang berbahaya untuk tubuh. Selain itu saraf olfaktorius juga berperan sebagai elemen yang menengahi komunikasi dasar (misalnya, interaksi ibu-bayi).<ref name="Text">{{en}} {{cite book | author=Christopher G. Goetz MD., Eric J. Pappert MD. | title=Textbook of Clinical Neurology | publisher= Thieme | year=2007 | id=-}}</ref>
Saraf kranial I (Olfaktorius) merupakan sel reseptor utama untuk indra penciuman. Saraf ini memonitor asupan bauan yang dibawa udara ke dalam [[sistem pernapasan]] manusia dan sangat menentukan rasa, aroma dan palatabilitas dari makanan dan minuman. Selain fungsinya yang dalam meningkatkan nafsu makan melalui bauan, Saraf Olfaktorius juga dapat berperan dalam memperingatkan adanya makanan yang busuk, kebocoran gas, polusi udara, dan asap yang berbahaya untuk tubuh. Selain itu saraf olfaktorius juga berperan sebagai elemen yang menengahi komunikasi dasar (misalnya, interaksi ibu-bayi).<ref name="Text">{{en}} {{cite book|author=Christopher G. Goetz MD., Eric J. Pappert MD.|title=Textbook of Clinical Neurology|publisher= Thieme|year=2007|id=-}}</ref>


Ada beberapa jenis kelainan yang bisa timbul dalam proses pembauan seperti ''hyposmia'', ''cacosmia'', ''Parosmia'',dan ''anosmia''
Ada beberapa jenis kelainan yang bisa timbul dalam proses pembauan seperti ''hyposmia'', ''cacosmia'', ''Parosmia'',dan ''anosmia''
*1. Hyposmia adalah penurunan sebagian dari nilai rasa bau. Umunya tidak disebabkan kelainan neurologis, tapi berasal dari kelainan dalam hidung itu sendiri.
* 1. Hyposmia adalah penurunan sebagian dari nilai rasa bau. Umunya tidak disebabkan kelainan neurologis, tetapi berasal dari kelainan dalam hidung itu sendiri.
*2. Parosmia adalah pengenalan yang salah dari bau
* 2. Parosmia adalah pengenalan yang salah dari bau
*3. Cacosmia persepsi yang abnormal dari bau yang tidak menyenangkan (dengan atau tanpa substrat yang sebenarnya menjadi berbau).
* 3. Cacosmia persepsi yang abnormal dari bau yang tidak menyenangkan (dengan atau tanpa [[Substrat (biologi)|substrat]] yang sebenarnya menjadi berbau).
*4. Anosmia, ketidak mampuan total dari indera penciuman.<ref name="Neuro">{{en}} {{cite book | author=Mark Mumenthaler,MD.,Heinrich Mattle,MD. | title=NEUROLOGY 4th Edition | publisher= Thieme | year=2004 | id=ISBN 3-13-523904-7}}</ref>
* 4. Anosmia, ketidak mampuan total dari indra penciuman.<ref name="Neuro">{{en}} {{cite book|author=Mark Mumenthaler,MD.,Heinrich Mattle,MD.|title=NEUROLOGY 4th Edition|publisher= Thieme|year=2004|id=ISBN 3-13-523904-7}}</ref>


==Lihat pula==
== Lihat pula ==
* [[Nukleus olfaktori anterior]]
* [[Nukleus olfaktori anterior]]
* [[Administrasi hidung]]: transfer olfaktori
* [[Administrasi hidung]]: transfer olfaktori
* [[Daftar mnemonik saraf kranial]]
* [[Daftar mnemonik saraf kranial]]


==Referensi==
== Referensi ==
{{reflist}}
{{reflist}}


==Pranala luar==
== Pranala luar ==
* {{YaleCranialNerves|1|1}}
* {{YaleCranialNerves|1|1}}
* {{NormanAnatomy|cranialnerves}} ({{NormanAnatomyFig|I}})
* {{NormanAnatomy|cranialnerves}} ({{NormanAnatomyFig|I}})


{{Authority control}}
{{biologi-stub}}

[[Kategori:Saraf kranial]]
[[Kategori:Saraf kranial]]



[[ar:عصب شمي]]
{{biologi-stub}}
[[az:Qoxu siniri]]
[[bg:Обонятелен нерв]]
[[ca:Nervi olfactori]]
[[cs:Čichový nerv]]
[[de:Nervus olfactorius]]
[[en:Olfactory nerve]]
[[es:Nervio olfatorio]]
[[fa:عصب بویایی]]
[[fi:Hajuhermo]]
[[fr:Nerf olfactif]]
[[gl:Nervio olfactorio]]
[[hr:Njušni živci]]
[[hu:Szaglóideg]]
[[it:Nervo olfattivo]]
[[ja:嗅神経]]
[[ko:후각신경]]
[[la:Nervus olfactorius]]
[[lt:Uoslės nervas]]
[[nl:Nervus olfactorius]]
[[no:Nervus olfactorius]]
[[pl:Nerw węchowy]]
[[pt:Nervo olfatório]]
[[ru:Обонятельный нерв]]
[[sh:Mirisni živci]]
[[sr:Мирисни живци]]
[[sv:Luktnerv]]
[[te:ఘ్రాణ నాడి]]
[[th:เส้นประสาทรับกลิ่น]]
[[uk:Нюховий нерв]]
[[zh:嗅神經]]

Revisi terkini sejak 31 Agustus 2023 09.56

Saraf olfaktori
Saraf Olfaktori
Pemandangan luar otak manusia dengan saraf-saraf kranialnya.
Rincian
Pengidentifikasi
Bahasa Latinnervus olfactorius
MeSHD009832
NeuroNames32
TA98A14.2.01.004
A14.2.01.005
TA26181
FMA46787
Daftar istilah neuroanatomi
Saraf Kranial
CN I – Olfaktorius
CN II – Optikus
CN III – Okulomotor
CN IV – Troklearis
CN V – Trigeminus
CN VI – Abdusen
CN VII – Fasialis
CN VIII – Vestibulokoklearis
CN IX – Glosofaringeal
CN X – Vagus
CN XI – Aksesorius
CN XII – Hipoglossus

Saraf olfaktori atau saraf kranial I adalah saraf pertama dari dua belas saraf kranial. Saraf ini penting dalam penciuman. Saraf kranial I (Olfaktorius) merupakan sel reseptor utama untuk indra penciuman. Saraf ini memonitor asupan bauan yang dibawa udara ke dalam sistem pernapasan manusia dan sangat menentukan rasa, aroma dan palatabilitas dari makanan dan minuman. Selain fungsinya yang dalam meningkatkan nafsu makan melalui bauan, Saraf Olfaktorius juga dapat berperan dalam memperingatkan adanya makanan yang busuk, kebocoran gas, polusi udara, dan asap yang berbahaya untuk tubuh. Selain itu saraf olfaktorius juga berperan sebagai elemen yang menengahi komunikasi dasar (misalnya, interaksi ibu-bayi).[1]

Ada beberapa jenis kelainan yang bisa timbul dalam proses pembauan seperti hyposmia, cacosmia, Parosmia,dan anosmia

  • 1. Hyposmia adalah penurunan sebagian dari nilai rasa bau. Umunya tidak disebabkan kelainan neurologis, tetapi berasal dari kelainan dalam hidung itu sendiri.
  • 2. Parosmia adalah pengenalan yang salah dari bau
  • 3. Cacosmia persepsi yang abnormal dari bau yang tidak menyenangkan (dengan atau tanpa substrat yang sebenarnya menjadi berbau).
  • 4. Anosmia, ketidak mampuan total dari indra penciuman.[2]

Lihat pula[sunting | sunting sumber]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ (Inggris) Christopher G. Goetz MD., Eric J. Pappert MD. (2007). Textbook of Clinical Neurology. Thieme. -. 
  2. ^ (Inggris) Mark Mumenthaler,MD.,Heinrich Mattle,MD. (2004). NEUROLOGY 4th Edition. Thieme. ISBN 3-13-523904-7. 

Pranala luar[sunting | sunting sumber]