Lompat ke isi

Bahan bangunan: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Ykriswan (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
k Mengembalikan suntingan oleh 114.125.214.171 (bicara) ke revisi terakhir oleh Fazily
Tag: Pengembalian
 
(17 revisi perantara oleh 13 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
[[Berkas:Concrete rebar 0030.jpg|thumb|[[Beton]] dan [[tulangan baja]] yang digunakan untuk membangun sebuah lantai.]]
[[Berkas:Concrete rebar 0030.jpg|jmpl|[[Beton]] dan [[tulangan baja]] yang digunakan untuk membangun sebuah lantai.]]
'''[http://sementigaroda.com Bahan bangunan]''' adalah setiap bahan yang digunakan untuk tujuan [[konstruksi]]. Banyak bahan alami, seperti [[tanah liat]], [[pasir]], [[kayu]] dan [[batu]], bahkan [[ranting]] dan [[daun]] telah digunakan untuk membangun bangunan. Selain dari bahan alami, produk buatan banyak digunakan, dan beberapa lagi kurang sintetik. Industri pembuatan bahan bangunan didirikan di banyak negara dan penggunaan bahan-bahan tersebut biasanya dibagi ke dalam perdagangan khusus tertentu, seperti pertukangan, pipa, atap dan pekerjaan isolasi. Acuan ini berhubungan dengan tempat tinggal manusia dan struktur termasuk rumah.
'''Bahan bangunan''' adalah setiap bahan yang digunakan untuk tujuan [[konstruksi]]. Banyak bahan alami, seperti [[tanah liat]], [[pasir]], [[kayu]] dan [[batu]], bahkan [[ranting]] dan [[daun]] telah digunakan untuk membangun bangunan. Selain dari bahan alami, produk buatan banyak digunakan, dan beberapa lagi kurang [[sintetik]]. Industri pembuatan bahan bangunan didirikan di banyak negara dan penggunaan bahan-bahan tersebut biasanya dibagi ke dalam perdagangan khusus tertentu, seperti [https://sites.google.com/site/jasarenovasirumahdibogor pertukangan], pipa, atap dan pekerjaan isolasi. Acuan ini berhubungan dengan tempat tinggal manusia dan struktur termasuk rumah.


== Sifat fisik ==
{{bangunan-stub}}


=== Berat jenis ===
[[Kategori:Bahan bangunan]]
[[Berat jenis]] merupakan berat satuan volume yang tidak memperhitungkan volume dari rongga-rongga udara dan [[pori-pori]]. Nilai berat jenis diperoleh melalui pembagian antara berat bahan bangunan dalam keadaan kering dibagi dengan volumenya tanpa rongga-rongga udara dan pori-pori. Volume absolut dari berat jenis sama dengan volume benda padat.<ref>{{Cite book|last=T, Panennungi., dan Nurlita Pertiwi|date=2018|url=http://eprints.unm.ac.id/15334/1/Buku%20IBB.pdf|title=Ilmu Bahan Bangunan|location=Makassar|publisher=Badan Penerbit UNM|isbn=978-602-5554-20-9|pages=5|url-status=live}}</ref>

== Jenis ==

=== Bambu ===
[[Bambu]] memiliki beberapa fungsi sebagai bahan bangunan. Fungsinya disesuaikan dengan jenis bambu yang digunakan. Pada struktur bangunan, jenis bambu yang dapat digunakan adalah [[bambu duri]]. Kemudian kosntruksi atap dan dinding dapat menggunakan [[bambu betung]]. Jenis bambu lainnya sebagai bahan bangunan adalah [[bambu ampel]].<ref>{{Cite journal|last=Lahji, K., dan Walaretina, R.|date=2018|title=Keberlanjutan Material Konstruksi pada Pembangunan Rumah Betawi|url=https://www.trijurnal.lemlit.trisakti.ac.id/index.php/lslivas/article/view/2753/2379|journal=Prosiding Seminar Nasional Kota Layak Huni: Urbanisasi dan Pengembangan Perkotaan|pages=118|access-date=2022-09-11|archive-date=2022-09-11|archive-url=https://web.archive.org/web/20220911065003/https://www.trijurnal.lemlit.trisakti.ac.id/index.php/lslivas/article/view/2753/2379|dead-url=yes}}</ref>

== Penerapan ==

=== Arsitektur bangunan beriklim tropis ===
Jenis bahan bangunan yang digunakan pada arsitektur bangunan beriklim tropis adalah yang berpori. Tujuannya untuk mengantisipasi iklim tropis lembab. Ciri lain bahan bangunan untuk tipe [[arsitektur tropis]] adalah memiliki berat jenis bernilai kecil, masa jeda pekerjaan yang cepat, kapasitas panasn kecil, dan berdimensi kecil. Arsitektur tropis juga memerlukan bahan bangunan yang mampu menyesuaikan kadar kelembapan udara dan [[konduktivitas termal]] dari [[sinar matahari]] di sekitarnya.<ref>{{Cite book|last=Sari, L. H., dkk.|date=2021|url=https://www.researchgate.net/profile/Laina-Sari/publication/355391476_ARSITEKTUR_LINGKUNGAN/links/616e3973951b3574c6675abb/ARSITEKTUR-LINGKUNGAN.pdf|title=Arsitektur Lingkungan|location=Banda Aceh|publisher=Bandar Publishing|isbn=978-623-5669-01-4|pages=29|url-status=live}}</ref>

== Dampak ==

=== Dampak negatif ===
Bahan bangunan tak terbarukan mulai menimbulkan dampak yang besar terhadap lingkungan pada tahun 2012. Dampak ini terjadi akibat [[industri konstruksi]]. Industri ini meliputi pemakaian [[beton]] dan [[logam]] dalam konstruksi. Dampaknya adalah penghancuran sekitar 45% sumber daya global, konsumsi energi mencapai 35% dan emisi sebanyak 40% secara global. Sejak tahun 1990-an, ketiga dampak tersebut mulai dikurangi dengan pengadaan bahan bangunan [[ramah lingkungan]] berbahan komposit polimer bertulang serat alami. Tipe bahan utamanya adalah komposit polimer kayu.<ref>{{Cite book|last=Hidayanti|first=Fitria|date=2021|url=http://repository.unas.ac.id/3972/1/BUKU%20AJAR%20Fisika%20Material%20-%20Fitria%20Hidayanti%20%281%29.pdf|title=Fisika Material: Material Biokomposit|location=Jakarta Selatan|publisher=LP UNAS|isbn=978-623-7273-07-3|editor-last=Wati, E. K., dan Lestari, K. R.|pages=78|url-status=live}}</ref>

== Lihat pula ==
* [[Batako]], sejenis batu bata yang dibuat dari puing-puing bahan bangunan
* [[Beton ringan aerasi|Beton ringan aerasi (Hebel)]]
* [[Batu bata]]

== Referensi ==
{{Reflist}}

[[Kategori:Bahan bangunan| ]]

Revisi terkini sejak 16 Mei 2024 13.32

Beton dan tulangan baja yang digunakan untuk membangun sebuah lantai.

Bahan bangunan adalah setiap bahan yang digunakan untuk tujuan konstruksi. Banyak bahan alami, seperti tanah liat, pasir, kayu dan batu, bahkan ranting dan daun telah digunakan untuk membangun bangunan. Selain dari bahan alami, produk buatan banyak digunakan, dan beberapa lagi kurang sintetik. Industri pembuatan bahan bangunan didirikan di banyak negara dan penggunaan bahan-bahan tersebut biasanya dibagi ke dalam perdagangan khusus tertentu, seperti pertukangan, pipa, atap dan pekerjaan isolasi. Acuan ini berhubungan dengan tempat tinggal manusia dan struktur termasuk rumah.

Sifat fisik[sunting | sunting sumber]

Berat jenis[sunting | sunting sumber]

Berat jenis merupakan berat satuan volume yang tidak memperhitungkan volume dari rongga-rongga udara dan pori-pori. Nilai berat jenis diperoleh melalui pembagian antara berat bahan bangunan dalam keadaan kering dibagi dengan volumenya tanpa rongga-rongga udara dan pori-pori. Volume absolut dari berat jenis sama dengan volume benda padat.[1]

Jenis[sunting | sunting sumber]

Bambu[sunting | sunting sumber]

Bambu memiliki beberapa fungsi sebagai bahan bangunan. Fungsinya disesuaikan dengan jenis bambu yang digunakan. Pada struktur bangunan, jenis bambu yang dapat digunakan adalah bambu duri. Kemudian kosntruksi atap dan dinding dapat menggunakan bambu betung. Jenis bambu lainnya sebagai bahan bangunan adalah bambu ampel.[2]

Penerapan[sunting | sunting sumber]

Arsitektur bangunan beriklim tropis[sunting | sunting sumber]

Jenis bahan bangunan yang digunakan pada arsitektur bangunan beriklim tropis adalah yang berpori. Tujuannya untuk mengantisipasi iklim tropis lembab. Ciri lain bahan bangunan untuk tipe arsitektur tropis adalah memiliki berat jenis bernilai kecil, masa jeda pekerjaan yang cepat, kapasitas panasn kecil, dan berdimensi kecil. Arsitektur tropis juga memerlukan bahan bangunan yang mampu menyesuaikan kadar kelembapan udara dan konduktivitas termal dari sinar matahari di sekitarnya.[3]

Dampak[sunting | sunting sumber]

Dampak negatif[sunting | sunting sumber]

Bahan bangunan tak terbarukan mulai menimbulkan dampak yang besar terhadap lingkungan pada tahun 2012. Dampak ini terjadi akibat industri konstruksi. Industri ini meliputi pemakaian beton dan logam dalam konstruksi. Dampaknya adalah penghancuran sekitar 45% sumber daya global, konsumsi energi mencapai 35% dan emisi sebanyak 40% secara global. Sejak tahun 1990-an, ketiga dampak tersebut mulai dikurangi dengan pengadaan bahan bangunan ramah lingkungan berbahan komposit polimer bertulang serat alami. Tipe bahan utamanya adalah komposit polimer kayu.[4]

Lihat pula[sunting | sunting sumber]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ T, Panennungi., dan Nurlita Pertiwi (2018). Ilmu Bahan Bangunan (PDF). Makassar: Badan Penerbit UNM. hlm. 5. ISBN 978-602-5554-20-9. 
  2. ^ Lahji, K., dan Walaretina, R. (2018). "Keberlanjutan Material Konstruksi pada Pembangunan Rumah Betawi". Prosiding Seminar Nasional Kota Layak Huni: Urbanisasi dan Pengembangan Perkotaan: 118. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-09-11. Diakses tanggal 2022-09-11. 
  3. ^ Sari, L. H., dkk. (2021). Arsitektur Lingkungan (PDF). Banda Aceh: Bandar Publishing. hlm. 29. ISBN 978-623-5669-01-4. 
  4. ^ Hidayanti, Fitria (2021). Wati, E. K., dan Lestari, K. R., ed. Fisika Material: Material Biokomposit (PDF). Jakarta Selatan: LP UNAS. hlm. 78. ISBN 978-623-7273-07-3.