Lompat ke isi

Wangsa Mataram: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Jelajahi riwayat secara interaktif
← Revisi sebelumnya
Konten dihapus Konten ditambahkan
VisualTeks wiki
Baskoro Aji (bicara | kontrib)
1.723 suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Sedjati88 (bicara | kontrib)
187 suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
 
(72 revisi perantara oleh 27 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{Infobox noble house|surname=Wangsa Mataram|native_name={{java|ꦮꦁꦯꦩꦠꦫꦴꦩ꧀}}|estate=[[Kesultanan Mataram|Mataram]]|coat of arms=|caption=|country=[[Mataram II|Mataram]], [[Kesunanan Surakarta|Surakarta]], [[Kesultanan Yogyakarta|Yogyakarta]], [[Kadipaten Mangkunagaran|Mangkunagaran]], [[Kadipaten Pakualaman|Pakualaman]]|titles=[[Panembahan]]<br>[[Susuhunan]] (Sunan)<br>[[Sultan]]<br>[[Adipati]]|styles=Sinuhun <small>(sebutan untuk ''baginda'')</small><br/>Nandalem <small>(sebutan ''baginda'' dalam Krama Inggil)</small><br/>Sahandhap Dalem <small>([[Kesunanan Surakarta|Surakarta]])</small><br/>Ngarsa Dalem <small>([[Kesultanan Yogyakarta|Yogyakarta]])</small>|founded=1586|founder=[[Panembahan Senapati]]|final ruler=|ethnicity=[[suku Jawa|Jawa]]|current head={{flagicon image|Radyalaksana The Emblem of Surakarta Kingdom.svg}} [[Pakubuwana XIII|Sri Susuhunan Pakubuwana XIII]] ([[Kesunanan Surakarta|Surakarta]])<br />{{flagicon image|Yogyakarta Sultanate Hamengkubhuwono X Emblem.svg}} [[Hamengkubuwana X|Sri Sultan Hamengkubuwana X]] ([[Kesultanan Yogyakarta|Yogyakarta]])<br />{{flagicon image|Royal cypher of Mangkunagaran.svg}} [[Mangkunegara X|KGPAA. Mangkunagara X]] ([[Kadipaten Mangkunagaran|Mangkunagaran]])<br />{{flagicon image|Emblem of Pakualaman.svg}} [[Paku Alam X|KGPAA. Paku Alam X]] ([[Kadipaten Pakualaman|Pakualaman]])|founding year={{Start date and age|1586}}}}
{{Royal house
|surname = Wangsa Mataram
|coat of arms =
|country = [[Kesultanan Mataram]]<nowiki></nowiki>
*[[Kasunanan Surakarta]]
*[[Kesultanan Yogyakarta]]
*[[Praja Mangkunegaran|Kadipaten Mangkunegaran]]
*[[Kadipaten Paku Alaman|Kadipaten Pakualaman]]
(sekarang bagian dari [[Republik Indonesia]])
|titles = <nowiki></nowiki>
Panembahan, Sultan, dan Susuhunan Mataram
*Susuhunan Surakarta
*Sultan Yogyakarta
*Adipati Mangkunegaran
*Adipati Pakualaman
|founding year = Abad ke-16 oleh [[Ki Ageng Pemanahan]]
| dissolution =
|cadet branches =
|nationality = [[Suku Jawa|Jawa]]
}}


'''Wangsa Mataram''' atau '''Dinasti Mataram''' adalah sebutan bagi [[wangsa]] atau keluarga yang menguasai tahta [[Kesultanan Mataram]]. Setelah [[Perang Tahta Jawa Ketiga|Perang Suksesi Jawa]] pada abad ke-18 hingga saat ini, keluarga Wangsa Mataram memerintah monarki-monarki pecahan [[Kesultanan Mataram]] (Catur Sagatra).
'''Wangsa Mataram''' ({{lang-jv|ꦮꦁꦯꦩꦠꦫꦴꦩ꧀|wangsa mataram}}, {{IPA-jv|wɔngˈsɔ mat̪aram}}, dikenal juga sebagai ''Catur Sagotra'') atau '''Dinasti Mataram''' adalah sebutan bagi [[wangsa]] atau keluarga bangsawan yang memerintah di tiga kerajaan yaitu [[Mataram II|Mataram Islam]], [[Kesunanan Surakarta|Surakarta]], dan [[Kesultanan Yogyakarta|Yogyakarta]], serta di dua kadipaten yaitu [[Kadipaten Mangkunagaran|Mangkunagaran]] dan [[Kadipaten Pakualaman|Pakualaman]]. Setelah [[Perang Takhta Jawa Ketiga]] hingga saat ini, wangsa Mataram masih memerintah monarki-monarki pecahan [[Mataram II|Mataram Islam]] (''Catur Sagotra'').


== Sejarah ==
== Sejarah ==


Wangsa Mataram merupakan dinasti terakhir yang berkuasa di [[Pulau Jawa]]. Wangsa ini memerintah negara yang juga memiliki nama yang sama dengan nama keluarga besarnya, ''Mataram'', sebuah negara yang bermula di daerah bekas reruntuhan kerajaan [[Mataram Kuno]] dan meluas hampir menguasai seluruh tanah Jawa, Madura, dan sebagian daerah di pulau disekitarnya.
[[Berkas:Sultan Agung.jpg|right|thumb|[[Sultan Agung|Sultan Agung Hanyakrakusuma]] ([[1613]]–[[1645]]), raja terbesar [[Kesultanan Mataram]].]]
[[Berkas:MsGiyanti.jpg|right|thumb|Naskah [[Perjanjian Giyanti]], yang membagi wilayah [[Kasunanan Kartasura|Mataram]] menjadi dua, [[Kasunanan Surakarta]] dan [[Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat|Kesultanan Yogyakarta]].]]


Menurut [[Babad Tanah Jawi]], Wangsa Mataram merupakan keturunan dari [[Ki Ageng Sela]] lewat cucunya, [[Ki Ageng Pemanahan]]. Tokoh yang terakhir ini adalah [[ayah]] dari [[Panembahan Senapati]], raja pertama Mataram. Ki Ageng Sela sendiri diriwayatkan merupakan keturunan dari [[Brawijaya V]], raja terakhir [[Majapahit]] menurut versi [[babad]].
Berdasarkan sejarahnya, penguasa Mataram adalah keturunan dari [[Ki Ageng Sela]] (Sela adalah sebuah desa dekat [[Demak]]). Salah satu keturunan Ki Ageng Sela yaitu [[Ki Ageng Enis]] memiliki putra bernama [[Ki Ageng Pamanahan]], mereka merupakan perintis dan pendiri wangsa Mataram bersama tokoh dari Sela lainnya yaitu [[Ki Juru Martani]] dan [[Ki Panjawi]].


Para penguasa dari wangsa Mataram umumnya menggunakan gelar-gelar yang diambil dari beberapa bahasa, utamanya dari [[bahasa Jawa]] dan [[bahasa Arab|Arab]]. Di antara gelar-gelar yang mereka sandang, sunan dan sultan adalah gelar yang paling umum diketahui.
Setelah [[Perang Tahta Jawa Ketiga|Perang Suksesi Jawa]] usai, terbentuklah tiga kerajaan, dua di antaranya menjadi pewaris penuh Wangsa Mataram ([[Kesultanan Yogyakarta]] dan [[Kasunanan Surakarta]]), serta satu monarki keadipatian yaitu [[Praja Mangkunegaran|Kadipaten Mangkunegaran]]. Saat perpecahan Mataram, [[Hamengkubuwana I|Sultan Hamengkubuwana I]], [[Pakubuwana II|Sunan Pakubuwana II]], dan [[Mangkunegara I|Adipati Mangkunegara I]] kesemuanya masih bersaudara. Ketika [[Inggris]] berkuasa di [[Jawa]], [[Raffles]] menempatkan [[Paku Alam I|Pangeran Natakusuma]], putra [[Sultan Hamengkubuwana I]], sebagai pangeran merdeka yang menguasai sebuah monarki keadipatian baru, [[Kadipaten Paku Alaman|Kadipaten Pakualaman]], sebagai balas jasa atas bantuannya membantu perlawanan Kesultanan Yogyakarta yang menentang kekuasaan Inggris<ref>[http://www.karatonsurakarta.com/mataram.html Kerajaan MATARAM Islam]</ref>.


== Daftar penguasa ==
== Setelah Kemerdekaan Indonesia ==


[[Berkas:MsGiyanti.jpg|ka|jmpl|Naskah [[Perjanjian Giyanti]], yang membagi wilayah [[Mataram II|Mataram]] menjadi dua kekuasaan, [[Kesunanan Surakarta]] dan [[Kesultanan Yogyakarta]].]]
Para penguasa di empat monarki (kerajaan dan kadipaten) pecahan [[Kesultanan Mataram|Mataram]] masih berkuasa turun-temurun setelah monarki-monarki tersebut bergabung dengan [[Republik Indonesia]]. [[Kasunanan Surakarta]] merupakan monarki pertama yang bergabung dengan pemerintah [[Indonesia]] pada tanggal [[1 September]] [[1945]], disusul dengan monarki lain seperti [[Praja Mangkunegaran|Mangkunegaran]], [[Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat|Yogyakarta]], dan [[Kadipaten Paku Alaman|Pakualaman]]. Masing-masing monarki mendapat pengakuan sebagai sebuah [[daerah istimewa]] dari pemerintah pusat, namun pada perjalanannya, akibat kerusuhan politik yang menimpa [[Kasunanan Surakarta|Surakarta]] dan [[Praja Mangkunegaran|Mangkunegaran]], pada [[16 Juni]] [[1946]] [[Daerah Istimewa Surakarta]] dicabut statusnya oleh pemerintah demi stabilnya keamanan. Kedudukan [[Pakubuwana XII|Susuhunan Pakubuwana XII]] dan [[Mangkunegara VIII|Adipati Mangkunegara VIII]] hanya sebagai simbol kebudayaan dan pemersatu di tengah masyarakat [[Surakarta]] (penguasa monarki seremonial), dan proses suksesi tahta secara turun-temurun masih bertahan dan diakui hingga sekarang. Untuk [[Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat|Yogyakarta]] dan [[Kadipaten Paku Alaman|Pakualaman]], kedudukan [[Sultan Hamengkubuwana IX]] dan [[Paku Alam VIII|Adipati Pakualam VIII]] tetap bertahan sebagai gubernur dan wakil gubernur [[Daerah Istimewa Yogyakarta]] hingga berlanjut ke keturunan-keturunannya sampai sekarang.


Periode [[Kesultanan Mataram|Mataram]]:
== Makam Penguasa Dinasti Mataram ==
# [[Panembahan Senapati]] (Danang Sutawijaya) 1586 – 1601
# [[Anyakrawati|Susuhunan Anyakrawati]] (Raden Mas Jolang) 1601 – 1613
# [[Anyakrakusuma|Sultan Agung Anyakrakusuma]] (Raden Mas Jatmika) 1613 – 1645
# [[Amangkurat I|Susuhunan Amangkurat I]] (Raden Mas Sayyidin) 1646 – 1677
# [[Amangkurat II|Susuhunan Amangkurat II]] (Raden Mas Rahmat) 1677 – 1703
# [[Amangkurat III|Susuhunan Amangkurat III]] (Raden Mas Sutikna) 1703 – 1705
# [[Pakubuwana I|Susuhunan Pakubuwana I]] (Raden Mas Darajat) 1704 – 1719
# [[Amangkurat IV|Susuhunan Amangkurat IV]] (Raden Mas Suryaputra) 1719 – 1726
# [[Pakubuwana II|Susuhunan Pakubuwana II]] (Raden Mas Prabasuyasa) 1726 – 1742 (Periode I)
# [[Amangkurat V|Susuhunan Amangkurat V]] (Raden Mas Garendi) 1742 – 1743
# [[Pakubuwana II|Susuhunan Pakubuwana II]] (Raden Mas Prabasuyasa) 1743 – 1745 (Periode II)


[[Berkas:Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat.jpg|jmpl|250px|[[Keraton Surakarta]], istana resmi para Susuhunan (Sunan) Surakarta.]]
Raja-raja pertama Mataram sebelum [[Sultan Agung|Sultan Agung Hanyakrakusuma]] dimakamkan di [[Pasarean Mataram|Astana Kotagede]]. Setelah pembangunan [[Pemakaman Imogiri|Astana Pajimatan Imogiri]] di [[Bantul]] oleh [[Sultan Agung|Sultan Agung Hanyakrakusuma]] pada tahun [[1632]], raja-raja setelah Sultan Agung hingga para penguasa kedua pewaris penuh Wangsa Mataram (Surakarta dan Yogyakarta) berhak dimakamkan di [[Pemakaman Imogiri|Astana Pajimatan Imogiri]]. Sementara untuk penguasa Mangkunegaran dimakamkan di Astana Utaranayu di [[Surakarta]] serta [[Astana Mangadeg]] dan [[Astana Girilayu]], [[Karanganyar]]. Dan terakhir para penguasa Pakualaman dimakamkan di Astana Girigondo, [[Kulon Progo]].


Periode [[Kesunanan Surakarta|Surakarta]]:
== Referensi ==
# [[Pakubuwana II|Susuhunan Pakubuwana II]] (Raden Mas Prabasuyasa) 1745 – 1749 (Periode III)
# [[Pakubuwana III|Susuhunan Pakubuwana III]] (Raden Mas Suryadi) 1749 – 1788
# [[Pakubuwana IV|Susuhunan Pakubuwana IV]] (Raden Mas Subadya) 1788 – 1820
# [[Pakubuwana V|Susuhunan Pakubuwana V]] (Raden Mas Sugandi) 1820 – 1823
# [[Pakubuwana VI|Susuhunan Pakubuwana VI]] (Raden Mas Sapardan) 1823 – 1830
# [[Pakubuwana VII|Susuhunan Pakubuwana VII]] (Raden Mas Malikis Solikin) 1830 – 1858
# [[Pakubuwana VIII|Susuhunan Pakubuwana VIII]] (Raden Mas Kuseini) 1858 – 1860
# [[Pakubuwana IX|Susuhunan Pakubuwana IX]] (Raden Mas Duksina) 1860 – 1893
# [[Pakubuwana X|Susuhunan Pakubuwana X]] (Raden Mas Sayyidin Malikul Kusna) 1893 – 1939
# [[Pakubuwana XI|Susuhunan Pakubuwana XI]] (Raden Mas Antasena) 1939 – 1945
# [[Pakubuwana XII|Susuhunan Pakubuwana XII]] (Raden Mas Suryo Guritno) 1945 – 2004
# [[Pakubuwana XIII|Susuhunan Pakubuwana XIII]] (Raden Mas Suryo Partono) 2004 – Petahana


[[Berkas:Kraton of Yogyakarta 2017-08-03 (4).jpg|jmpl|250px|[[Keraton Yogyakarta]], istana resmi para Sultan Yogyakarta.]]
{{Reflist|30em}}


Periode [[Kesultanan Yogyakarta|Yogyakarta]]:
== Pranala Luar ==
# [[Hamengkubuwana I|Sultan Hamengkubuwana I]] (Raden Mas Sujana) 1755 – 1792
# [[Hamengkubuwana II|Sultan Hamengkubuwana II]] (Raden Mas Sundara) 1792 – 1810 (Periode I)
# [[Hamengkubuwana III|Sultan Hamengkubuwana III]] (Raden Mas Suraja) 1810 – 1811 (Periode I)
# [[Hamengkubuwana II|Sultan Hamengkubuwana II]] (Raden Mas Sundara) 1811 – 1812 (Periode II)
# [[Hamengkubuwana III|Sultan Hamengkubuwana III]] (Raden Mas Suraja) 1812 – 1814 (Periode II)
# [[Hamengkubuwana IV|Sultan Hamengkubuwana IV]] (Raden Mas Ibnu Jarot) 1814 – 1822
# [[Hamengkubuwana V|Sultan Hamengkubuwana V]] (Raden Mas Gatot Menol) 1822 – 1826 (Periode I)
# [[Hamengkubuwana II|Sultan Hamengkubuwana II]] (Raden Mas Sundara) 1826 – 1828 (Periode III)
# [[Hamengkubuwana V|Sultan Hamengkubuwana V]] (Raden Mas Gatot Menol) 1828 – 1855 (Periode II)
# [[Hamengkubuwana VI|Sultan Hamengkubuwana VI]] (Raden Mas Mustaja) 1855 – 1877
# [[Hamengkubuwana VII|Sultan Hamengkubuwana VII]] (Raden Mas Murteja) 1877 – 1921
# [[Hamengkubuwana VIII|Sultan Hamengkubuwana VIII]] (Raden Mas Sujadi) 1921 – 1939
# [[Hamengkubuwana IX|Sultan Hamengkubuwana IX]] (Raden Mas Dorodjatun) 1940 – 1988
# [[Hamengkubuwana X|Sultan Hamengkubuwana X]] (Raden Mas Herjuno Darpito) 1989 – Petahana


[[Berkas:Mangkunegaran Palace Java362.jpg|jmpl|250px|Berkas:Mangkunegaran Palace Java362.jpg|jmpl|250px|[[Pura Mangkunegaran]], istana resmi para Adipati Mangkunegara.]]
* {{id}} ''Asal-Usul Dinasti Mataram Islam'' [http://www.idsejarah.net/2015/07/asal-usul-dinasti-mataram-islam.html]
* {{id}} ''Kisah Terpecahnya Kerajaan Mataram Islam '' [http://masadmasrur.blog.co.uk/2008/01/11/kisah_terpecahnya_kerajaan_mataram_islam~3561380/]


Periode [[Kadipaten Mangkunagaran|Mangkunagaran Surakarta]]:
# [[Mangkunegara I|Adipati Mangkunegara I]] (Raden Mas Said) 1757 – 1795
# [[Mangkunegara II|Adipati Mangkunegara II]] (Raden Mas Sulama) 1795 – 1835
# [[Mangkunegara III|Adipati Mangkunegara III]] (Raden Mas Sarengat) 1835 – 1853
# [[Mangkunegara IV|Adipati Mangkunegara IV]] (Raden Mas Sudira) 1853 – 1881
# [[Mangkunegara V|Adipati Mangkunegara V]] (Raden Mas Sunita) 1881 – 1896
# [[Mangkunegara VI|Adipati Mangkunegara VI]] (Raden Mas Suyitna) 1896 – 1916
# [[Mangkunegara VII|Adipati Mangkunegara VII]] (Raden Mas Surya Suparta) 1916 – 1944
# [[Mangkunegara VIII|Adipati Mangkunegara VIII]] (Raden Mas Hamidjoyo Saroso Notosuparto) 1944 – 1987
# [[Mangkunegara IX|Adipati Mangkunegara IX]] (Raden Mas Sudjiwo Kusumo) 1988 – 2021
# [[Mangkunegara X|Adipati Mangkunegara X]] (GPH. Bhre Cakrahutomo Wira Sudjiwo) 2022 – Petahana


[[Berkas:Entrance to Pura Pakualaman Yogyakarta, Kota Jogjakarta 200 Tahun, plate before page 57.jpg|jmpl|250px|[[Pura Pakualaman]], istana resmi para Adipati Paku Alam.]]
== Lihat Pula ==


Periode [[Kadipaten Pakualaman|Pakualaman Yogyakarta]]:
* [[Daftar Raja Jawa]]
# [[Paku Alam I|Adipati Paku Alam I]] (BPH. Natakusuma) 1813 – 1829
# [[Paku Alam II|Adipati Paku Alam II]] (Raden Tumenggung Natadiningrat) 1892 – 1858
# [[Paku Alam III|Adipati Paku Alam III]] (GPH. Sasraningrat) 1858 – 1864
# [[Paku Alam IV|Adipati Paku Alam IV]] (Raden Mas Nataningrat) 1864 – 1878
# [[Paku Alam V|Adipati Paku Alam V]] (KPH. Suryadilaga) 1878 – 1900
# [[Paku Alam VI|Adipati Paku Alam VI]] (KPH. Natakusuma) 1900 – 1902
# [[Dewan Perwalian Pakualaman]] 1902 – 1906
# [[Paku Alam VII|Adipati Paku Alam VII]] (Raden Mas Arya Surarja) 1906 – 1937
# [[Paku Alam VIII|Adipati Paku Alam VIII]] (Raden Mas Arya Sularsa Kunta Suratna) 1937 – 1998
# [[Paku Alam IX|Adipati Paku Alam IX]] (Raden Mas Haryo Ambarkusumo) 1999 – 2015
# [[Paku Alam X|Adipati Paku Alam X]] (Raden Mas Wijoseno Haryo Bimo) 2016 – Petahana

== Pemakaman ==
Para penguasa pertama Mataram sebelum [[Sultan Agung]] dimakamkan di [[Pasarean Mataram]]. Setelah pembangunan [[Pemakaman Imogiri|Astana Pajimatan Himagiri]] di [[Bantul]] pada tahun [[1632]], Sultan Agung dan penguasa Mataram setelahnya (Surakarta dan Yogyakarta) juga dimakamkan di sana.

Sementara untuk penguasa [[Kadipaten Mangkunagaran|Mangkunagaran]] dimakamkan di Astana Utara di [[Surakarta]], serta [[Astana Mangadeg]] dan [[Astana Girilayu]] di [[Karanganyar]]. Kemudian untuk penguasa [[Kadipaten Pakualaman|Pakualaman]] dimakamkan di [[Astana Giriganda]] di [[Kulon Progo]].

== Pahlawan Nasional Indonesia ==
* [[Sultan Agung dari Mataram|Sultan Agung Adi Prabu Anyakrakusuma]]
* [[Pakubuwana VI|Susuhunan Pakubuwana VI]]
* [[Pakubuwana X|Susuhunan Pakubuwana X]]
* [[Pakubuwana XII|Susuhunan Pakubuwana XII]]
* [[Hamengkubuwana I|Sultan Hamengkubuwana I]]
* [[Hamengkubuwana IX|Sultan Hamengkubuwana IX]]
* [[Mangkunagara I|Adipati Mangkunagara I]]
* [[Paku Alam VIII|Adipati Paku Alam VIII]]
* [[Diponegoro|BPH. Diponegoro]] (Pangeran Diponegoro)
* [[Djatikoesoemo|Jenderal TNI (Purn.) GPH. Jatikusumo]]
* [[Siti Hartinah|R.Ay. Hj. Siti Hartinah]]
* [[Ki Hajar Dewantara|R.M. Suwardi Suryaningrat]] (Ki Hajar Dewantara)
* [[Soerjopranoto|R.M. Suryopranoto]]

== Catur Sagotra ==
Catur Sagotra merupakan penyatuan empat entitas yang masih memiliki akar tunggal tali kekerabatan. Hal ini merujuk pada keluarga kerajaan penerus wangsa Mataram. Kerajaan-kerajaan tersebut ialah [[Kesunanan Surakarta]], [[Kesultanan Yogyakarta]], [[Kadipaten Mangkunagaran]], dan [[Kadipaten Pakualaman]].

{| border="0" align="center" width="100%"
|-
!width=16% |[[Berkas:Radyalaksana The Emblem of Surakarta Kingdom.svg|pus|150px]]
!width=16% |[[Berkas:Yogyakarta Sultanate Hamengkubhuwono X Emblem.svg|pus|150px]]
!width=16% |[[Berkas:Royal cypher of Mangkunagaran.svg|pus|150px]]
!width=16% |[[Berkas:Emblem of Pakualaman.svg|pus|150px]]
|-
|<center>''Sri Radya Laksana'', lambang [[Kasunanan Surakarta Hadiningrat]]</center>
|<center>''[[Praja Cihna]]'', lambang [[Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat]]</center>
|<center>Lambang [[Kadipaten Mangkunagaran]] pada masa pemerintahan [[Mangkunegara X|Mangkunagara X]]</center>
|<center>''Poho'', lambang [[Kadipaten Pakualaman]]</center>
|}

Guna mempererat hubungan baik antar empat entitas pecahan Mataram, Pemerintah [[Daerah Istimewa Yogyakarta]] melalui Dinas Kebudayaan (''Kundha Kabudayan'') rutin menyelenggarakan festival Catur Sagotra setiap tahunnya. Festival ini diikuti oleh perwakilan dari keempat wilayah pecahan Mataram. Keempat istana akan menampilkan mahakarya seni dan budaya sesuai dengan gaya masing-masing.

== Lihat pula ==
* [[Pakubuwana]]
* [[Pakubuwana]]
* [[Hamengkubuwana]]
* [[Hamengkubuwana]]
* [[Mangkunegara]]
* [[Mangkunagara]]
* [[Paku Alam|Pakualam]]
* [[Paku Alam]]

== Referensi ==
* {{id}} ''Asal-Usul Dinasti Mataram Islam'' [http://www.idsejarah.net/2015/07/asal-usul-dinasti-mataram-islam.html] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20150923014227/http://www.idsejarah.net/2015/07/asal-usul-dinasti-mataram-islam.html |date=2015-09-23 }}
* {{id}} ''Kisah Terpecahnya Kerajaan Mataram Islam '' [http://masadmasrur.blog.co.uk/2008/01/11/kisah_terpecahnya_kerajaan_mataram_islam~3561380/] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20131204044524/http://masadmasrur.blog.co.uk/2008/01/11/kisah_terpecahnya_kerajaan_mataram_islam~3561380/ |date=2013-12-04 }}
* {{id}} [https://www.catursagotranusantara.com/selayang-pandang/ Selayang Pandang Paguyuban Catur Sagotra Nusantara]
* {{en}} [https://www.denverartmuseum.org/en/object/1994.75 The History and Genealogy of Javanese Kings of the Mataram Dynasty]



{{sejarah-stub}}
{{sejarah-stub}}


[[Kategori:Kesultanan Mataram]]
[[Kategori:Wangsa Mataram| ]]

Revisi terkini sejak 28 Juli 2024 19.38

Wangsa Mataram
ꦮꦁꦯꦩꦠꦫꦴꦩ꧀
NegaraMataram, Surakarta, Yogyakarta, Mangkunagaran, Pakualaman
Kelompok etnisJawa
Didirikan1586
PendiriPanembahan Senapati
Kepala saat ini Sri Susuhunan Pakubuwana XIII (Surakarta)
Sri Sultan Hamengkubuwana X (Yogyakarta)
KGPAA. Mangkunagara X (Mangkunagaran)
KGPAA. Paku Alam X (Pakualaman)
GelarPanembahan
Susuhunan (Sunan)
Sultan
Adipati
Gelar sapaanSinuhun (sebutan untuk baginda)
Nandalem (sebutan baginda dalam Krama Inggil)
Sahandhap Dalem (Surakarta)
Ngarsa Dalem (Yogyakarta)
EstatMataram

Wangsa Mataram (bahasa Jawa: ꦮꦁꦯꦩꦠꦫꦴꦩ꧀, translit. wangsa mataram, pengucapan bahasa Jawa: [wɔngˈsɔ mat̪aram], dikenal juga sebagai Catur Sagotra) atau Dinasti Mataram adalah sebutan bagi wangsa atau keluarga bangsawan yang memerintah di tiga kerajaan yaitu Mataram Islam, Surakarta, dan Yogyakarta, serta di dua kadipaten yaitu Mangkunagaran dan Pakualaman. Setelah Perang Takhta Jawa Ketiga hingga saat ini, wangsa Mataram masih memerintah monarki-monarki pecahan Mataram Islam (Catur Sagotra).

Sejarah

[sunting | sunting sumber]

Wangsa Mataram merupakan dinasti terakhir yang berkuasa di Pulau Jawa. Wangsa ini memerintah negara yang juga memiliki nama yang sama dengan nama keluarga besarnya, Mataram, sebuah negara yang bermula di daerah bekas reruntuhan kerajaan Mataram Kuno dan meluas hampir menguasai seluruh tanah Jawa, Madura, dan sebagian daerah di pulau disekitarnya.

Berdasarkan sejarahnya, penguasa Mataram adalah keturunan dari Ki Ageng Sela (Sela adalah sebuah desa dekat Demak). Salah satu keturunan Ki Ageng Sela yaitu Ki Ageng Enis memiliki putra bernama Ki Ageng Pamanahan, mereka merupakan perintis dan pendiri wangsa Mataram bersama tokoh dari Sela lainnya yaitu Ki Juru Martani dan Ki Panjawi.

Para penguasa dari wangsa Mataram umumnya menggunakan gelar-gelar yang diambil dari beberapa bahasa, utamanya dari bahasa Jawa dan Arab. Di antara gelar-gelar yang mereka sandang, sunan dan sultan adalah gelar yang paling umum diketahui.

Daftar penguasa

[sunting | sunting sumber]
Naskah Perjanjian Giyanti, yang membagi wilayah Mataram menjadi dua kekuasaan, Kesunanan Surakarta dan Kesultanan Yogyakarta.

Periode Mataram:

  1. Panembahan Senapati (Danang Sutawijaya) 1586 – 1601
  2. Susuhunan Anyakrawati (Raden Mas Jolang) 1601 – 1613
  3. Sultan Agung Anyakrakusuma (Raden Mas Jatmika) 1613 – 1645
  4. Susuhunan Amangkurat I (Raden Mas Sayyidin) 1646 – 1677
  5. Susuhunan Amangkurat II (Raden Mas Rahmat) 1677 – 1703
  6. Susuhunan Amangkurat III (Raden Mas Sutikna) 1703 – 1705
  7. Susuhunan Pakubuwana I (Raden Mas Darajat) 1704 – 1719
  8. Susuhunan Amangkurat IV (Raden Mas Suryaputra) 1719 – 1726
  9. Susuhunan Pakubuwana II (Raden Mas Prabasuyasa) 1726 – 1742 (Periode I)
  10. Susuhunan Amangkurat V (Raden Mas Garendi) 1742 – 1743
  11. Susuhunan Pakubuwana II (Raden Mas Prabasuyasa) 1743 – 1745 (Periode II)
Keraton Surakarta, istana resmi para Susuhunan (Sunan) Surakarta.

Periode Surakarta:

  1. Susuhunan Pakubuwana II (Raden Mas Prabasuyasa) 1745 – 1749 (Periode III)
  2. Susuhunan Pakubuwana III (Raden Mas Suryadi) 1749 – 1788
  3. Susuhunan Pakubuwana IV (Raden Mas Subadya) 1788 – 1820
  4. Susuhunan Pakubuwana V (Raden Mas Sugandi) 1820 – 1823
  5. Susuhunan Pakubuwana VI (Raden Mas Sapardan) 1823 – 1830
  6. Susuhunan Pakubuwana VII (Raden Mas Malikis Solikin) 1830 – 1858
  7. Susuhunan Pakubuwana VIII (Raden Mas Kuseini) 1858 – 1860
  8. Susuhunan Pakubuwana IX (Raden Mas Duksina) 1860 – 1893
  9. Susuhunan Pakubuwana X (Raden Mas Sayyidin Malikul Kusna) 1893 – 1939
  10. Susuhunan Pakubuwana XI (Raden Mas Antasena) 1939 – 1945
  11. Susuhunan Pakubuwana XII (Raden Mas Suryo Guritno) 1945 – 2004
  12. Susuhunan Pakubuwana XIII (Raden Mas Suryo Partono) 2004 – Petahana
Keraton Yogyakarta, istana resmi para Sultan Yogyakarta.

Periode Yogyakarta:

  1. Sultan Hamengkubuwana I (Raden Mas Sujana) 1755 – 1792
  2. Sultan Hamengkubuwana II (Raden Mas Sundara) 1792 – 1810 (Periode I)
  3. Sultan Hamengkubuwana III (Raden Mas Suraja) 1810 – 1811 (Periode I)
  4. Sultan Hamengkubuwana II (Raden Mas Sundara) 1811 – 1812 (Periode II)
  5. Sultan Hamengkubuwana III (Raden Mas Suraja) 1812 – 1814 (Periode II)
  6. Sultan Hamengkubuwana IV (Raden Mas Ibnu Jarot) 1814 – 1822
  7. Sultan Hamengkubuwana V (Raden Mas Gatot Menol) 1822 – 1826 (Periode I)
  8. Sultan Hamengkubuwana II (Raden Mas Sundara) 1826 – 1828 (Periode III)
  9. Sultan Hamengkubuwana V (Raden Mas Gatot Menol) 1828 – 1855 (Periode II)
  10. Sultan Hamengkubuwana VI (Raden Mas Mustaja) 1855 – 1877
  11. Sultan Hamengkubuwana VII (Raden Mas Murteja) 1877 – 1921
  12. Sultan Hamengkubuwana VIII (Raden Mas Sujadi) 1921 – 1939
  13. Sultan Hamengkubuwana IX (Raden Mas Dorodjatun) 1940 – 1988
  14. Sultan Hamengkubuwana X (Raden Mas Herjuno Darpito) 1989 – Petahana
Pura Mangkunegaran, istana resmi para Adipati Mangkunegara.

Periode Mangkunagaran Surakarta:

  1. Adipati Mangkunegara I (Raden Mas Said) 1757 – 1795
  2. Adipati Mangkunegara II (Raden Mas Sulama) 1795 – 1835
  3. Adipati Mangkunegara III (Raden Mas Sarengat) 1835 – 1853
  4. Adipati Mangkunegara IV (Raden Mas Sudira) 1853 – 1881
  5. Adipati Mangkunegara V (Raden Mas Sunita) 1881 – 1896
  6. Adipati Mangkunegara VI (Raden Mas Suyitna) 1896 – 1916
  7. Adipati Mangkunegara VII (Raden Mas Surya Suparta) 1916 – 1944
  8. Adipati Mangkunegara VIII (Raden Mas Hamidjoyo Saroso Notosuparto) 1944 – 1987
  9. Adipati Mangkunegara IX (Raden Mas Sudjiwo Kusumo) 1988 – 2021
  10. Adipati Mangkunegara X (GPH. Bhre Cakrahutomo Wira Sudjiwo) 2022 – Petahana
Pura Pakualaman, istana resmi para Adipati Paku Alam.

Periode Pakualaman Yogyakarta:

  1. Adipati Paku Alam I (BPH. Natakusuma) 1813 – 1829
  2. Adipati Paku Alam II (Raden Tumenggung Natadiningrat) 1892 – 1858
  3. Adipati Paku Alam III (GPH. Sasraningrat) 1858 – 1864
  4. Adipati Paku Alam IV (Raden Mas Nataningrat) 1864 – 1878
  5. Adipati Paku Alam V (KPH. Suryadilaga) 1878 – 1900
  6. Adipati Paku Alam VI (KPH. Natakusuma) 1900 – 1902
  7. Dewan Perwalian Pakualaman 1902 – 1906
  8. Adipati Paku Alam VII (Raden Mas Arya Surarja) 1906 – 1937
  9. Adipati Paku Alam VIII (Raden Mas Arya Sularsa Kunta Suratna) 1937 – 1998
  10. Adipati Paku Alam IX (Raden Mas Haryo Ambarkusumo) 1999 – 2015
  11. Adipati Paku Alam X (Raden Mas Wijoseno Haryo Bimo) 2016 – Petahana

Pemakaman

[sunting | sunting sumber]

Para penguasa pertama Mataram sebelum Sultan Agung dimakamkan di Pasarean Mataram. Setelah pembangunan Astana Pajimatan Himagiri di Bantul pada tahun 1632, Sultan Agung dan penguasa Mataram setelahnya (Surakarta dan Yogyakarta) juga dimakamkan di sana.

Sementara untuk penguasa Mangkunagaran dimakamkan di Astana Utara di Surakarta, serta Astana Mangadeg dan Astana Girilayu di Karanganyar. Kemudian untuk penguasa Pakualaman dimakamkan di Astana Giriganda di Kulon Progo.

Pahlawan Nasional Indonesia

[sunting | sunting sumber]

Catur Sagotra

[sunting | sunting sumber]

Catur Sagotra merupakan penyatuan empat entitas yang masih memiliki akar tunggal tali kekerabatan. Hal ini merujuk pada keluarga kerajaan penerus wangsa Mataram. Kerajaan-kerajaan tersebut ialah Kesunanan Surakarta, Kesultanan Yogyakarta, Kadipaten Mangkunagaran, dan Kadipaten Pakualaman.

Sri Radya Laksana, lambang Kasunanan Surakarta Hadiningrat
Praja Cihna, lambang Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat
Lambang Kadipaten Mangkunagaran pada masa pemerintahan Mangkunagara X
Poho, lambang Kadipaten Pakualaman

Guna mempererat hubungan baik antar empat entitas pecahan Mataram, Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta melalui Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) rutin menyelenggarakan festival Catur Sagotra setiap tahunnya. Festival ini diikuti oleh perwakilan dari keempat wilayah pecahan Mataram. Keempat istana akan menampilkan mahakarya seni dan budaya sesuai dengan gaya masing-masing.

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]

Referensi

[sunting | sunting sumber]


Ikon rintisan

Artikel bertopik sejarah ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya.

Diperoleh dari "https://wiki-indonesia.club/w/index.php?title=Wangsa_Mataram&oldid=26095320"