Pengapungan: Perbedaan antara revisi
k Bot: Penggantian teks otomatis (- didalam + di dalam , -Didalam +Di dalam ) |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
(8 revisi perantara oleh 5 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1: | Baris 1: | ||
{{No footnotes|date=Oktober 2020}} |
|||
[[Berkas:Proses Flotasi.jpg|thumb|right|250px|Proses Flotasi]] |
|||
''' |
'''Pengapungan''' atau '''flotasi''' adalah suatu cara untuk memisahkan campuran [[zat padat]] dengan [[air]] berdasarkan perbedaan [[daya]] pembahasan.<ref name="buku">{{cite book|title= Ensiklopedia Indonesia, Jilid 7|publisher=Ichtiar Baru|author= Van Hoeve|location= Jakarta|coauthor=Hassan Shadily|page=1018}}</ref> Partikel dengan pembahasan lebih besar akan tenggelam (mengendap), sedangkan yang daya pembahasannya kecil akan mengapung sebagai [[busa]].<ref name="buku"/> Agar mengendap dengan baik, ukuran partikel itu harus besar.<ref name="buku"/> Sebaliknya agar mengapung dengan baik, partikel harus kecil, tetapi karena zat-zat padat ini sama-sama ditumbuk dalam suatu campuran, harus ditentukan perbandingan susunan yang terbaik.<ref name="buku"/> Sumber lain menjelaskan bahwa pengapungan adalah suatu proses ketika zat padat, zat cair atau zat terlarut dibawa ke permukaan larutan dengan memanfaatkan gelembung udara.<ref name="jurnal">{{cite journal|author=Satriananda|title=Pengelolahan Air Limbah Domestik Dengan Proses Flotasi Udara Terlarut, Volume 3, Nomor 1|year=2012| publisher= Lppm Universitas Islam Bandung| location= Bandung|page= 242}}</ref> Zat yang diapungkan menempel pada permukaan gelembung udara, sehingga terangkat ke permukaan larutan yang untuk selanjutnya dapat dipisahkan dari larutan.<ref name="jurnal"/> Proses pengapungan dengan memasukkan udara ke dalam [[air]] akan membentuk partikel-partikel terlarut di dalam air berkumpul membentuk flok-flok, sehingga menyebabkan ukuran partikel-partikel tersebut menjadi lebih besar dan mudah terangkat oleh gelembung-gelembung udara.<ref name="jurnal"/> Terjadinya pengapungan merupakan hasil interaksi antara gelembung-gelembung [[udara]] dengan suatu fase tersebar, ketika kecepatan [[gaya]] dorong ke atas sangat tergantung pada gaya [[gravitasi]] dan sebar (''disperse'').<ref name="jurnal"/> Pengapungan juga dipengaruhi oleh konsentrasi permukaan dari fase tersebar (terdispersi) dan pemakaian bahan [[kimia]] sebagai penurun tegangan antara fase tersebar terhadap media air.<ref name="jurnal"/> Proses pengapungan membutuhkan beberapa bahan: antara lain pembuatan busa, zat pembasah, minyak hidrokarbon untuk melindungi lapisan-lapisan, pengatur pH, Pengaktif (aktivator) dan pengawaaktif (deaktivator) (agar bahan yang satu benar-benar dibasahi, dan bahan yang lain benar-benar tidak dibasahi).<ref name="buku"/> |
||
== |
== Rujukan == |
||
{{reflist}} |
{{reflist}} |
||
{{Authority control}} |
|||
[[Kategori:Kimia]] |
[[Kategori:Kimia]] |
Revisi terkini sejak 30 Maret 2024 03.37
Artikel ini sudah memiliki daftar referensi, bacaan terkait, atau pranala luar, tetapi sumbernya belum jelas karena belum menyertakan kutipan pada kalimat. |
Pengapungan atau flotasi adalah suatu cara untuk memisahkan campuran zat padat dengan air berdasarkan perbedaan daya pembahasan.[1] Partikel dengan pembahasan lebih besar akan tenggelam (mengendap), sedangkan yang daya pembahasannya kecil akan mengapung sebagai busa.[1] Agar mengendap dengan baik, ukuran partikel itu harus besar.[1] Sebaliknya agar mengapung dengan baik, partikel harus kecil, tetapi karena zat-zat padat ini sama-sama ditumbuk dalam suatu campuran, harus ditentukan perbandingan susunan yang terbaik.[1] Sumber lain menjelaskan bahwa pengapungan adalah suatu proses ketika zat padat, zat cair atau zat terlarut dibawa ke permukaan larutan dengan memanfaatkan gelembung udara.[2] Zat yang diapungkan menempel pada permukaan gelembung udara, sehingga terangkat ke permukaan larutan yang untuk selanjutnya dapat dipisahkan dari larutan.[2] Proses pengapungan dengan memasukkan udara ke dalam air akan membentuk partikel-partikel terlarut di dalam air berkumpul membentuk flok-flok, sehingga menyebabkan ukuran partikel-partikel tersebut menjadi lebih besar dan mudah terangkat oleh gelembung-gelembung udara.[2] Terjadinya pengapungan merupakan hasil interaksi antara gelembung-gelembung udara dengan suatu fase tersebar, ketika kecepatan gaya dorong ke atas sangat tergantung pada gaya gravitasi dan sebar (disperse).[2] Pengapungan juga dipengaruhi oleh konsentrasi permukaan dari fase tersebar (terdispersi) dan pemakaian bahan kimia sebagai penurun tegangan antara fase tersebar terhadap media air.[2] Proses pengapungan membutuhkan beberapa bahan: antara lain pembuatan busa, zat pembasah, minyak hidrokarbon untuk melindungi lapisan-lapisan, pengatur pH, Pengaktif (aktivator) dan pengawaaktif (deaktivator) (agar bahan yang satu benar-benar dibasahi, dan bahan yang lain benar-benar tidak dibasahi).[1]
Rujukan
[sunting | sunting sumber]