Saya: Perbedaan antara revisi
Membatalkan 1 suntingan by 120.188.78.201 (bicara): Penghapusan tanpa alasan (twinkle) Tag: Pembatalan Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
|||
(37 revisi perantara oleh 25 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1: | Baris 1: | ||
{{tentang|pronomina (kata ganti)|puisi|Aku (puisi)}} |
|||
{{KBBI|Aku}} |
{{KBBI|Aku}} |
||
{{KBBI|Saya}} |
|||
{{wiktionary|aku}} |
{{wiktionary|aku}} |
||
{{wiktionary|saya}} |
|||
'''Saya''' atau '''Aku''' merupakan [[Pronomina|kata ganti]] orang pertama tunggal. Dalam ragam akrab, Aku adalah yang berbicara atau yang menulis; diri sendiri; saya. Dalam [[bahasa Gorontalo]] atau bahasa Hulontalo, kata Aku berarti ''Watiya'' (formal) yaitu digunakan saat berbicara dengan orang yang lebih tua, lebih tinggi jabatannya atau sebagai kesopanan, sedangkan ''Wa'u'' (informal) lebih santai dan digunakan pada saat berbicara dengan teman seusia atau pada orang yang lebih muda. |
|||
{{clear}} |
|||
{{disambig}} |
|||
== Penggunaan == |
|||
[[Kategori:Kata dan frasa Indonesia]] |
|||
Dalam penggunaan kata 'aku' dan 'saya' dalam berbahasa Indonesia, digunakan pada saat yang tepat, tergantung lawan yang diajak bicara. Penggunaan kata 'aku' sebagai kata ganti orang pertama tunggal, menunjukkan status yang lebih tinggi, lebih tua usianya, atau setingkat dengan lawan bicara, atau penggunaan dalam komunikasi searah seperti [[puisi]], lagu dan lainnya. |
|||
Dalam penggunaannya kata 'aku' selalu digunakan oleh [[Allah]] di dalam [[al-Qur'an]] sebagai kata ganti tunggal menyebutkan diri-Nya. [[Tuhan]] dalam agama [[Islam]] dan [[Kekristenan|Kristen]] menggunakan kata 'aku' karena status Tuhan lebih tinggi dibandingkan dengan umat-Nya. Dalam penulisannya kata 'aku' untuk "Tuhan" atau "Allah" huruf 'A'-nya selalu ditulis dengan huruf besar, baik di depan maupun di tengah kalimat. |
|||
Sedangkan penggunaan kata 'saya' sebagai kata ganti orang pertama tunggal lebih tepat digunakan kepada seseorang yang statusnya lebih rendah kepada atasan, dan kata 'saya' terdengar lebih santun, hangat, dan luwes dibandingkan dengan kata 'aku'. Kata 'saya' berasal dari kalimat 'hamba sahaya'. |
|||
{{Authority control}} |
|||
[[Kategori:Pronomina]] |
Revisi terkini sejak 23 September 2024 02.39
Saya atau Aku merupakan kata ganti orang pertama tunggal. Dalam ragam akrab, Aku adalah yang berbicara atau yang menulis; diri sendiri; saya. Dalam bahasa Gorontalo atau bahasa Hulontalo, kata Aku berarti Watiya (formal) yaitu digunakan saat berbicara dengan orang yang lebih tua, lebih tinggi jabatannya atau sebagai kesopanan, sedangkan Wa'u (informal) lebih santai dan digunakan pada saat berbicara dengan teman seusia atau pada orang yang lebih muda.
Penggunaan
[sunting | sunting sumber]Dalam penggunaan kata 'aku' dan 'saya' dalam berbahasa Indonesia, digunakan pada saat yang tepat, tergantung lawan yang diajak bicara. Penggunaan kata 'aku' sebagai kata ganti orang pertama tunggal, menunjukkan status yang lebih tinggi, lebih tua usianya, atau setingkat dengan lawan bicara, atau penggunaan dalam komunikasi searah seperti puisi, lagu dan lainnya.
Dalam penggunaannya kata 'aku' selalu digunakan oleh Allah di dalam al-Qur'an sebagai kata ganti tunggal menyebutkan diri-Nya. Tuhan dalam agama Islam dan Kristen menggunakan kata 'aku' karena status Tuhan lebih tinggi dibandingkan dengan umat-Nya. Dalam penulisannya kata 'aku' untuk "Tuhan" atau "Allah" huruf 'A'-nya selalu ditulis dengan huruf besar, baik di depan maupun di tengah kalimat.
Sedangkan penggunaan kata 'saya' sebagai kata ganti orang pertama tunggal lebih tepat digunakan kepada seseorang yang statusnya lebih rendah kepada atasan, dan kata 'saya' terdengar lebih santun, hangat, dan luwes dibandingkan dengan kata 'aku'. Kata 'saya' berasal dari kalimat 'hamba sahaya'.