Jaringan Islam Liberal: Perbedaan antara revisi
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Fardhanzlf (bicara | kontrib) k menghapus huruf ganda, menghapus paragraf yang terputus |
||
(41 revisi perantara oleh 29 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1: | Baris 1: | ||
{{rapikan}} |
{{rapikan}} |
||
{{Infobox Organization |
{{Infobox Organization |
||
|name=Jaringan Islam Liberal |
|name = Jaringan Islam Liberal |
||
|image = |
|||
|image_border=Jaringan_Islam_Liberal.gif |
|||
|size= |
|size = 200px |
||
|alt = Logo JIL |
|||
|caption= |
|caption = |
||
|founder= |
|||
|map = LocationIndonesia.svg |
|||
|type=Yayasan |
|||
|msize = 200px |
|||
⚫ | |||
|malt = World map |
|||
⚫ | |||
|mcaption = Wilayah pengaruh |
|||
|leader_title2= |
|||
|formation = |
|||
|leader_name2= |
|||
|founder = [[Luthfi Assyaukanie]], [[Ulil Abshar Abdalla]], Nong Darol Mahmada |
|||
⚫ | |||
|type = Lembaga |
|||
⚫ | |||
⚫ | |||
|budget= |
|||
⚫ | |||
|staff= |
|||
|location = |
|||
⚫ | |||
|coords = {{coord|-6.194640| 106.8683378| display=inline,JIL Location}} |
|||
⚫ | |||
|region_served =[[Indonesia]] |
|||
|membership = |
|||
⚫ | |||
⚫ | |||
⚫ | |||
⚫ | |||
'''Jaringan Islam Liberal''' adalah forum terbuka untuk membahas dan menyebarluaskan konsep [[liberalisme]] [[Islam]] di [[Indonesia]].<ref>{{cite book|title=Muslim legal thought in modern Indonesia|first=R. Michael |
'''Jaringan Islam Liberal''' adalah forum terbuka untuk membahas dan menyebarluaskan konsep [[liberalisme]] [[Islam]] di [[Indonesia]].<ref>{{cite book|title=Muslim legal thought in modern Indonesia|url=https://archive.org/details/muslimlegalthoug00feen|first=R. Michael|last=Feener|publisher=Cambridge University Press|year=2007|ISBN=0-521-87775-X|pages=[https://archive.org/details/muslimlegalthoug00feen/page/210 210]}}</ref> |
||
==Prinsip== |
== Prinsip == |
||
Prinsip yang dianut oleh {{PAGENAME}} yaitu [[Islam]] yang menekankan kebebasan pribadi dan pembebasan dari struktur sosial-politik yang menindas. "[[Liberal]]" di sini bermakna dua: kebebasan dan pembebasan. {{PAGENAME}} percaya bahwa Islam selalu dilekati kata sifat, sebab pada kenyataannya Islam di[[tafsir]]kan secara berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan penafsirnya. {{PAGENAME}} memilih satu jenis tafsir, dan dengan demikian satu kata sifat terhadap Islam, yaitu "liberal". |
Prinsip yang dianut oleh {{PAGENAME}} yaitu [[Islam]] yang menekankan kebebasan pribadi dan pembebasan dari struktur sosial-politik yang menindas. "[[Liberal]]" di sini bermakna dua: kebebasan dan pembebasan. {{PAGENAME}} percaya bahwa Islam selalu dilekati kata sifat, sebab pada kenyataannya Islam di[[tafsir]]kan secara berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan penafsirnya. {{PAGENAME}} memilih satu jenis tafsir, dan dengan demikian satu kata sifat terhadap Islam, yaitu "liberal". |
||
==Sejarah== |
== Sejarah == |
||
Menurut Charless Kurzman islam liberal telah muncul sekitar abad ke-18 saat kerajaan [[Turki Utsmani]] Dinasti Shafawi dan Dinasti [[Kesultanan Mughal|Mughal]] tengah berada di gerbang keruntuhan. Pada saat itu tampilah para ulama untuk mengadakan gerakan pemurnian, kembali kepada [[al-Quran]] dan [[Sunnah]]. Pada saat ini muncullah cikal bakal paham liberal awal melalui Syah Waliyullah (India, 1703-1762), menurutnya Islam harus mengikuti adat lokal suatu tempat sesuai dengan kebutuhan penduduknya. Hal ini juga terjadi di kalangan [[Syiah]]. Aqa Muhammad Bihbihani ([[Iran]], [[1790]]) mulai berani mendobrak pintu [[ijtihad]] dan membukanya lebar-lebar. |
|||
Di [[Indonesia]] muncul Nurcholis Madjid (murid dari Fazlur Rahman di [[Chicago]]) yang memelopori gerakan firqah liberal bersama dengan Djohan Efendi, Ahmad Wahib dan Abdurrahman |
Di [[Indonesia]] muncul [[Nurcholish Madjid|Nurcholis Madjid]] (murid dari Fazlur Rahman di [[Chicago]]) yang memelopori gerakan firqah liberal bersama dengan Djohan Efendi, Ahmad Wahib dan [[Abdurrahman Wahid]]. ([[Adian Husaini]] dalam makalah Islam Liberal dan misinya menukil dari Greg Barton. [[Nurcholis Madjid]] telah memulai gagasan pembaruannya sejak tahun [[1970-an]]. Pada saat itu ia telah menyuarakan [[pluralisme]] agama dengan menyatakan: Rasanya toleransi agama hanya akan tumbuh di atas dasar paham kenisbian ([[relativisme]]) bentuk-bentuk [[formal]] [[agama]] ini dan pengakuan bersama akan kemutlakan suatu nilai yang universal, yang mengarah kepada setiap manusia, yang kiranya merupakan inti setiap agama.<ref>Nurcholis Madjid: 239</ref> |
||
Menurut koordinator JIL Novriantoni Kahar dan Ulil, pergerakan JIL memeperoleh sumbangan dari organisasi [[:en:The Asia Foundation|The Asia Foundation]] sekitar Rp. 1.400.000.000 dari tahun 2001-2005<ref>[http://www.salam-online.com/2012/03/fenomena-fauzi-baadilla-gue-juga-pengen-masuk-surga.html]</ref> |
|||
==Konflik== |
|||
⚫ | [[Ulil Abshar Abdalla]], seorang tokoh [[Islam Liberal]] di Indonesia, menolak penafsiran agama yang tidak pluralis atau bertentangan dengan demokrasi yang menurutnya berpotensi merusak pemikiran Islam. Ia mengkritik [[MUI]] telah memonopoli penafsiran Islam di Indonesia, terutama karena fatwa yang menyatakan bahwa Pluralisme, [[Liberalisme]], dan [[Sekularisme]] adalah ideologi sesat.<ref name="kontroversi">{{cite paper|title=Kontroversi Pemikiran Islam Liberal Di Indonesia|first=Yusuf|last=Purple|language=id|url=http://www.scribd.com/doc/113318562/Kontroversi-Pemikiran-Islam-Liberal-Di-Indonesia|accessdate=September 18, 2014}}</ref><ref> |
||
== |
== Konflik == |
||
⚫ | |||
⚫ | |||
⚫ | |||
⚫ | [[Ulil Abshar Abdalla]], seorang tokoh [[Islam Liberal]] di Indonesia, menolak penafsiran agama yang tidak pluralis atau bertentangan dengan demokrasi yang menurutnya berpotensi merusak pemikiran Islam. Ia mengkritik [[MUI]] telah memonopoli penafsiran Islam di Indonesia, terutama karena fatwa yang menyatakan bahwa [[Pluralisme]], [[Liberalisme]], dan [[Sekularisme]] adalah ideologi sesat.<ref name="kontroversi">{{cite paper|title=Kontroversi Pemikiran Islam Liberal Di Indonesia|first=Yusuf|last=Purple|language=id|url=http://www.scribd.com/doc/113318562/Kontroversi-Pemikiran-Islam-Liberal-Di-Indonesia|accessdate=September 18, 2014}}</ref><ref>{{Cite web |url=http://mui.or.id/wp-content/uploads/2014/05/12.-Pluralisme-Liberalisme-dan-Sekularisme-Agama.pdf |title=Fatwa MUI |access-date=2015-04-13 |archive-date=2014-06-30 |archive-url=https://web.archive.org/web/20140630104413/http://mui.or.id/wp-content/uploads/2014/05/12.-Pluralisme-Liberalisme-dan-Sekularisme-Agama.pdf |dead-url=yes }}</ref> |
||
== Lihat pula == |
|||
⚫ | |||
* [[Mohamad Guntur Romli]] |
|||
* [[Nong Darol Mahmada]] |
|||
⚫ | |||
⚫ | |||
{{reflist}} |
{{reflist}} |
||
==Pranala luar== |
== Pranala luar == |
||
* http://islamlib.com/ |
* http://islamlib.com/ |
||
[[Kategori: |
[[Kategori:Jaringan Islam Liberal| ]] |
Revisi terkini sejak 7 Januari 2024 03.59
artikel ini perlu dirapikan agar memenuhi standar Wikipedia. |
Pendiri | Luthfi Assyaukanie, Ulil Abshar Abdalla, Nong Darol Mahmada |
---|---|
Tipe | Lembaga |
Tujuan | Jaringan sosial |
Kantor pusat | Jakarta, Indonesia |
Koordinat | 6°11′41″S 106°52′06″E / 6.194640°S 106.8683378°E |
Wilayah layanan | Indonesia |
Jaringan Islam Liberal adalah forum terbuka untuk membahas dan menyebarluaskan konsep liberalisme Islam di Indonesia.[1]
Prinsip
[sunting | sunting sumber]Prinsip yang dianut oleh Jaringan Islam Liberal yaitu Islam yang menekankan kebebasan pribadi dan pembebasan dari struktur sosial-politik yang menindas. "Liberal" di sini bermakna dua: kebebasan dan pembebasan. Jaringan Islam Liberal percaya bahwa Islam selalu dilekati kata sifat, sebab pada kenyataannya Islam ditafsirkan secara berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan penafsirnya. Jaringan Islam Liberal memilih satu jenis tafsir, dan dengan demikian satu kata sifat terhadap Islam, yaitu "liberal".
Sejarah
[sunting | sunting sumber]Menurut Charless Kurzman islam liberal telah muncul sekitar abad ke-18 saat kerajaan Turki Utsmani Dinasti Shafawi dan Dinasti Mughal tengah berada di gerbang keruntuhan. Pada saat itu tampilah para ulama untuk mengadakan gerakan pemurnian, kembali kepada al-Quran dan Sunnah. Pada saat ini muncullah cikal bakal paham liberal awal melalui Syah Waliyullah (India, 1703-1762), menurutnya Islam harus mengikuti adat lokal suatu tempat sesuai dengan kebutuhan penduduknya. Hal ini juga terjadi di kalangan Syiah. Aqa Muhammad Bihbihani (Iran, 1790) mulai berani mendobrak pintu ijtihad dan membukanya lebar-lebar.
Di Indonesia muncul Nurcholis Madjid (murid dari Fazlur Rahman di Chicago) yang memelopori gerakan firqah liberal bersama dengan Djohan Efendi, Ahmad Wahib dan Abdurrahman Wahid. (Adian Husaini dalam makalah Islam Liberal dan misinya menukil dari Greg Barton. Nurcholis Madjid telah memulai gagasan pembaruannya sejak tahun 1970-an. Pada saat itu ia telah menyuarakan pluralisme agama dengan menyatakan: Rasanya toleransi agama hanya akan tumbuh di atas dasar paham kenisbian (relativisme) bentuk-bentuk formal agama ini dan pengakuan bersama akan kemutlakan suatu nilai yang universal, yang mengarah kepada setiap manusia, yang kiranya merupakan inti setiap agama.[2]
Menurut koordinator JIL Novriantoni Kahar dan Ulil, pergerakan JIL memeperoleh sumbangan dari organisasi The Asia Foundation sekitar Rp. 1.400.000.000 dari tahun 2001-2005[3]
Konflik
[sunting | sunting sumber]Ulil Abshar Abdalla, seorang tokoh Islam Liberal di Indonesia, menolak penafsiran agama yang tidak pluralis atau bertentangan dengan demokrasi yang menurutnya berpotensi merusak pemikiran Islam. Ia mengkritik MUI telah memonopoli penafsiran Islam di Indonesia, terutama karena fatwa yang menyatakan bahwa Pluralisme, Liberalisme, dan Sekularisme adalah ideologi sesat.[4][5]
Lihat pula
[sunting | sunting sumber]- Goenawan Mohamad
- Mohamad Guntur Romli
- Nong Darol Mahmada
- Indonesia Tanpa JIL, sebuah gerakan perlawanan terhadap JIL
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ Feener, R. Michael (2007). Muslim legal thought in modern Indonesia. Cambridge University Press. hlm. 210. ISBN 0-521-87775-X.
- ^ Nurcholis Madjid: 239
- ^ [1]
- ^ Purple, Yusuf. "Kontroversi Pemikiran Islam Liberal Di Indonesia". Diakses pada 18 September 2014.
- ^ "Fatwa MUI" (PDF). Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2014-06-30. Diakses tanggal 2015-04-13.