Iskandar Widjaja: Perbedaan antara revisi
Rachmat-bot (bicara | kontrib) k Robot: Perubahan kosmetika |
|||
(24 revisi perantara oleh 12 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1: | Baris 1: | ||
{{Infobox person |
{{Infobox person |
||
| |
|name = Iskandar Widjaja |
||
| |
|image = Iskandar Widjaja 2011.jpg |
||
| |
|alt = |
||
| |
|caption = Iskandar Widjaja pada saat konser di Berlin pada tahun 2011 |
||
| |
|birth_name = |
||
| |
|birth_date = {{birth date and age|1986|6|6}}<!-- {{Birth date and age|YYYY|MM|DD}} --> |
||
| |
|birth_place = [[Berlin Barat]], Jerman |
||
| |
|death_date = <!-- {{Death date and age|YYYY|MM|DD|YYYY|MM|DD}} (tanggal meninggal diikuti tanggal lahir) --> |
||
| |
|death_place = |
||
| |
|nationality = |
||
| |
|other_names = |
||
| |
|known_for = Pemain [[Biola]] |
||
| |
|occupation = Musisi |
||
}} |
}} |
||
'''Iskandar Widjaja''' ({{lahirmati|[[Berlin]]|6|6|1986}}) adalah seorang pemain biola asal [[Jerman]] dan pemenang berbagai kompetisi internasional. Dia adalah cucu musisi Indonesia Udin Widjaja yang sangat terkenal |
'''Iskandar Widjaja''' ({{lahirmati|[[Berlin]]|6|6|1986}}) adalah seorang pemain biola asal [[Indonesia]] kelahiran [[Jerman]] dan pemenang berbagai kompetisi internasional. Dia adalah cucu musisi Indonesia Udin Widjaja yang sangat terkenal pada era Presiden Soekarno karena lagu-lagu gubahannya. Dia memiliki darah Tionghoa |
||
Medan dari Ibunya (Chin Widjaja) dan Belanda-Arab-Maluku dari Ayahnya (Ivan Hadar). Dia memulai berlatih piano sejak berusia tiga tahun setelah ia dan ibunya menyaksikan sebuah konser musik klasik anak-anak di Jerman. |
Medan dari Ibunya (Chin Widjaja) dan Belanda-Arab-Maluku dari Ayahnya (Ivan Hadar). Dia memulai berlatih piano sejak berusia tiga tahun setelah ia dan ibunya menyaksikan sebuah konser musik klasik anak-anak di Jerman. |
||
== Biografi == |
== Biografi == |
||
'''Iskandar Widjaja''' adalah '''Salah seorang virtuoso biola paling menarik di dunia „perbiolaan"''' Sebagai "pemain biola kelas dunia" (Stuttgarter Zeitung) dan juga sebagai "bintang rock" (The Jakarta Post), ISKANDAR bisa menghubungkan berbagai macam genre musik. Dia adalah putra dari pasangan keturunan Arab-Belanda dan Cina-Indonesia serta membesar dalam lingkungan musik klasik kelas atas. Sebagai pemain tunggal, Iskandar juga sudah banyak memberikan konser bersama-sama dengan orkestra kelas dunia; seperti Deutsches Symphonieorchester- dan Konzerthausorchester Berlin, Philharmonic Muenchen, Warsawa dan Shanghai, dari Sydney Symphony ke Orchestre de la Suisse Romande, dari Radio Symphonieorchester Wien ke Hong Kong Sinfonietta. Pada saat yang bersamaan itu pula, ia meniti karier showbiznya di wilayah Asia Timur yang menyebabkan Iskandar tampil secara berkala di stasiun televisi, mendapatkan kontrak iklan komersial, menjadi duta merek dan mencapai status "trending topic" (topik yang sedang paling digemari) di Twitter. Pada usia 11 tahun, ia diterima sebagai mahasiswa muda di Universitas Musik „Hanns Eisler“ di Berlin. Sejak remaja dan saat duduk di bangku kuliah, Iskandar telah mendapatkan banyak penghargaan internasional dan saat ini dia bekerja-sama dengan para pemusik terkenal dunia seperti Zubin Mehta, Christoph Eschenbach, Rolando Villazón, David Foster, Itamar Golan, dan Fazil Say. Iskandar juga sering muncul dalam acara-acara media massa, seperti Miss World atau Miss Earth, Piala Davis, EXPO di Milan, Fashion Week di Paris atau pemutaran perdana dunia suite untuk biola dan orkestra "Across the Stars" dari Star Wars di Konzerthaus Wina. Selain piawai dalam memainkan musik klasik, Iskandar juga mengadakan konser dengan konsep "Bach dan Zen" dan bekerja sama dengan „mahaguru“ Zen serta bekerja sebagai komposer dan penulis lagu. Karangan kreasi musiknya tidak dapat diklasifikasikan dalam genre apa pun karena dipengaruhi oleh musik film, barok, pop, dan hip-hop. Iskandar sangat aktif bergerak dalam proyek-proyek pendidikan untuk anak-anak di kawasan Asia-Pasifik, misalnya bekerja sama dengan UNICEF atau WWF. Bersama KOMPAS Gramedia, grup media terbesar di Indonesia, serta "Yayasan Besharp", ia mengadakan acara penggalangan dana untuk pembiayaan alat musik dan pelajaran bagi anak-anak jalanan, yatim piatu dan sekolah. Majalah alat musik gesek yang paling berpengaruh di dunia ("The Strad"), menggambarkan kepribadian Iskandar Widjaja yang penuh dengan energi sebagai „kekuatan alam sejati.“ Dia memainkan Stradivari "Stephens" 1690 dan JB Vuillaume 1875. |
|||
'''Iskandar Widjaja''' adalah musisi kelahiran [[Berlin, Jerman pada 6 Juni 1986]]. '''Iskandar Widjaja''' mulai bermain biola sejak usia 3 tahun setelah ia dan ibunya melihat konser musik. Usai mendapatkan biolanya, '''Iskandar Widjaja''' belajar bermain biola dengan teknik Suzuki di bawah ajaran Susan Mann. Teknik Suzuki adalah metode belajar instrumen musik yang mengacu pada pengajaran Dr Shinichi Suzuki, pebiola dan pendidik musik, Yaitu belajar seperti mempelajari bahasa ibu. Beranjak remaja, ''Iskandar Widjaja'' diterima sebagai siswa termuda di '''Collage if Music, Berlin'''. Setelah lulus, Iskandar Widjaja melanjutkan ke '''University of the Arts '''di Berlin. |
|||
Teknik Suzuki yang dipelajarinya membuat Iskandar semakin mudah berlatih biola. Kepiawainnya bermain biola membuatnya meraih banyak penghargaan bergengsi. Sebut saja medali emas dalam First International Hindemith Violin Competition, dan First Prize dalam the German National Competition "Jugend musiziert". Dia juga meraih "Best Bach" dan "Best Beethoven" sonatas di the XXI Concorso Violinistico Internazionale Andrea Postacchini dan masih banyak lagi. |
|||
Di usia yang masih muda, prestasi pria kelahiran Jerman, 6 Juni 1986 ini sudah mendunia. Prestasi itu pulalah yang mengantarnya tampil di pergelaran di seluruh dunia. Seperti tampil di the Sydney Symphony Orchestra, the Dubrovnik Symphony Orchestra, the Sinfonieorchester Berlin, the Orchestre de la Suisse Romande. Belum lagi festival-festival kelas atas seperti "Kissinger Summer", "Valdres Sommersymfoni", "Festival de St. Prex", "Music Festival Phnom Penh" dan "Keshet Eiolon". |
|||
== Penghargaan == |
|||
* Gold Medal pada 1st ''International Hindemith Violin Competition'' |
* Gold Medal pada 1st ''International Hindemith Violin Competition'' |
||
* The First Federal Prize di Jugend Competition (Youth Making Music) |
* The First Federal Prize di Jugend Competition (Youth Making Music) |
||
Baris 32: | Baris 27: | ||
== Publikasi == |
== Publikasi == |
||
* 2011 ''Bach 'N' Blues'' (Oehms Classics Musikproduktion GmbH, ASIN B0056DHCV6) |
* 2011 ''Bach 'N' Blues'' (Oehms Classics Musikproduktion GmbH, ASIN B0056DHCV6) |
||
* 2014 ''Precious Refuge ''(Oehms Classics Musikproduktion GmbH, ASIN B00HS7C0MO) |
* 2014 ''Precious Refuge ''(Oehms Classics Musikproduktion GmbH, ASIN B00HS7C0MO) |
||
* |
* 2015 ''Tango Fuego'' (Oehms Classics Musikproduktion GmbH, ASIN B00MZJPU7W) |
||
* 2018 Schumann Violin Sonate Nr. 2, Fantasie für Violine und Orchester op. 121, Christoph Eschenbach, Deutsches-Symphonieorchester Berlin (OehmsClassics Musikproduktion GmbH) |
|||
* 2018 ''Mercy'' (Edel/Neue Meister) |
|||
*2019 "1001 nights at the harem" works by Fazil Say (Sony Classical) |
|||
*2020 ''Spirited away'' (Single, Music video feat. Luna Maya) |
|||
*2020 ''Hip Hop Symphony (Single)'' |
|||
*2020 ''Papa'' (Single) |
|||
== Kutipan == |
== Kutipan == |
||
Baris 40: | Baris 42: | ||
== Referensi == |
== Referensi == |
||
{{reflist}} |
{{reflist}} |
||
== Pranala luar == |
== Pranala luar == |
||
* {{DNB-Portal|101493950X}} |
* {{DNB-Portal|101493950X}} |
||
* [http://www.iskandarwidjaja.com/ Situs resmi Iskandar Widjaja] |
* [http://www.iskandarwidjaja.com/ Situs resmi Iskandar Widjaja] |
||
* [http://www.brainworkers.de/showcase/portrait-filme/iskandar_widjaja/index.html Filmporträt bei brainworkers.de] |
* [http://www.brainworkers.de/showcase/portrait-filme/iskandar_widjaja/index.html Filmporträt bei brainworkers.de] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20101125182536/http://www.brainworkers.de/showcase/portrait-filme/iskandar_widjaja/index.html |date=2010-11-25 }} |
||
* [http://www.youtube.com/user/violissi#g/u Iskandar Widjaja bei YOUTUBE] |
* [http://www.youtube.com/user/violissi#g/u Iskandar Widjaja bei YOUTUBE] |
||
*Instagram: https://www.instagram.com/iskandar.widjaja/?hl=en |
|||
⚫ | |||
{{lifetime|1986||}} |
{{lifetime|1986||}} |
||
{{Negara-bio-stub|Jerman}} |
|||
{{Authority control}} |
|||
⚫ | |||
[[Kategori:Pemusik Jerman]] |
[[Kategori:Pemusik Jerman]] |
||
[[Kategori:Violinis Indonesia]] |
|||
[[Kategori:Violinis Jerman]] |
Revisi terkini sejak 18 April 2024 07.33
Iskandar Widjaja | |
---|---|
Lahir | 6 Juni 1986 Berlin Barat, Jerman |
Pekerjaan | Musisi |
Dikenal atas | Pemain Biola |
Iskandar Widjaja (lahir 6 Juni 1986) adalah seorang pemain biola asal Indonesia kelahiran Jerman dan pemenang berbagai kompetisi internasional. Dia adalah cucu musisi Indonesia Udin Widjaja yang sangat terkenal pada era Presiden Soekarno karena lagu-lagu gubahannya. Dia memiliki darah Tionghoa Medan dari Ibunya (Chin Widjaja) dan Belanda-Arab-Maluku dari Ayahnya (Ivan Hadar). Dia memulai berlatih piano sejak berusia tiga tahun setelah ia dan ibunya menyaksikan sebuah konser musik klasik anak-anak di Jerman.
Biografi
[sunting | sunting sumber]Iskandar Widjaja adalah Salah seorang virtuoso biola paling menarik di dunia „perbiolaan" Sebagai "pemain biola kelas dunia" (Stuttgarter Zeitung) dan juga sebagai "bintang rock" (The Jakarta Post), ISKANDAR bisa menghubungkan berbagai macam genre musik. Dia adalah putra dari pasangan keturunan Arab-Belanda dan Cina-Indonesia serta membesar dalam lingkungan musik klasik kelas atas. Sebagai pemain tunggal, Iskandar juga sudah banyak memberikan konser bersama-sama dengan orkestra kelas dunia; seperti Deutsches Symphonieorchester- dan Konzerthausorchester Berlin, Philharmonic Muenchen, Warsawa dan Shanghai, dari Sydney Symphony ke Orchestre de la Suisse Romande, dari Radio Symphonieorchester Wien ke Hong Kong Sinfonietta. Pada saat yang bersamaan itu pula, ia meniti karier showbiznya di wilayah Asia Timur yang menyebabkan Iskandar tampil secara berkala di stasiun televisi, mendapatkan kontrak iklan komersial, menjadi duta merek dan mencapai status "trending topic" (topik yang sedang paling digemari) di Twitter. Pada usia 11 tahun, ia diterima sebagai mahasiswa muda di Universitas Musik „Hanns Eisler“ di Berlin. Sejak remaja dan saat duduk di bangku kuliah, Iskandar telah mendapatkan banyak penghargaan internasional dan saat ini dia bekerja-sama dengan para pemusik terkenal dunia seperti Zubin Mehta, Christoph Eschenbach, Rolando Villazón, David Foster, Itamar Golan, dan Fazil Say. Iskandar juga sering muncul dalam acara-acara media massa, seperti Miss World atau Miss Earth, Piala Davis, EXPO di Milan, Fashion Week di Paris atau pemutaran perdana dunia suite untuk biola dan orkestra "Across the Stars" dari Star Wars di Konzerthaus Wina. Selain piawai dalam memainkan musik klasik, Iskandar juga mengadakan konser dengan konsep "Bach dan Zen" dan bekerja sama dengan „mahaguru“ Zen serta bekerja sebagai komposer dan penulis lagu. Karangan kreasi musiknya tidak dapat diklasifikasikan dalam genre apa pun karena dipengaruhi oleh musik film, barok, pop, dan hip-hop. Iskandar sangat aktif bergerak dalam proyek-proyek pendidikan untuk anak-anak di kawasan Asia-Pasifik, misalnya bekerja sama dengan UNICEF atau WWF. Bersama KOMPAS Gramedia, grup media terbesar di Indonesia, serta "Yayasan Besharp", ia mengadakan acara penggalangan dana untuk pembiayaan alat musik dan pelajaran bagi anak-anak jalanan, yatim piatu dan sekolah. Majalah alat musik gesek yang paling berpengaruh di dunia ("The Strad"), menggambarkan kepribadian Iskandar Widjaja yang penuh dengan energi sebagai „kekuatan alam sejati.“ Dia memainkan Stradivari "Stephens" 1690 dan JB Vuillaume 1875.
- Gold Medal pada 1st International Hindemith Violin Competition
- The First Federal Prize di Jugend Competition (Youth Making Music)
- Best Bach dan Best Beethoven Sonata pada The 21st Concorso Violinistico Internazionale Andre Postacchini
- Award dari The LOTTO Promotional Prize 2013 pada The Rheingau Music festival
- Award dari Gubernur Berlin pada ajang Julius Junior Kategori Young Talent
Publikasi
[sunting | sunting sumber]- 2011 Bach 'N' Blues (Oehms Classics Musikproduktion GmbH, ASIN B0056DHCV6)
- 2014 Precious Refuge (Oehms Classics Musikproduktion GmbH, ASIN B00HS7C0MO)
- 2015 Tango Fuego (Oehms Classics Musikproduktion GmbH, ASIN B00MZJPU7W)
- 2018 Schumann Violin Sonate Nr. 2, Fantasie für Violine und Orchester op. 121, Christoph Eschenbach, Deutsches-Symphonieorchester Berlin (OehmsClassics Musikproduktion GmbH)
- 2018 Mercy (Edel/Neue Meister)
- 2019 "1001 nights at the harem" works by Fazil Say (Sony Classical)
- 2020 Spirited away (Single, Music video feat. Luna Maya)
- 2020 Hip Hop Symphony (Single)
- 2020 Papa (Single)
Kutipan
[sunting | sunting sumber]"Sebagai seorang pemain biola Iskandar Widjaja lima tahun yang lalu untuk pertama kalinya ke Indonesia, memainkan musik dan penonton mengabaikan etika musik klasik, bertepuk tangan setelah setiap lagu ... Dia tidak bisa merasa cukup."[1]
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ nach The Jakarta Post vom 18. Oktober 2010: "Iskandar Widjaja - Fliegende Finger"
Pranala luar
[sunting | sunting sumber]- (Jerman) Iskandar Widjaja dalam katalog Perpustakaan Nasional Jerman
- Situs resmi Iskandar Widjaja
- Filmporträt bei brainworkers.de Diarsipkan 2010-11-25 di Wayback Machine.
- Iskandar Widjaja bei YOUTUBE
- Instagram: https://www.instagram.com/iskandar.widjaja/?hl=en