Tulakan, Donorojo, Jepara: Perbedaan antara revisi
Ardhi yudha (bicara | kontrib) |
|||
(30 revisi perantara oleh 16 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 15: | Baris 15: | ||
'''Tulakan''' adalah D[[desa|esa]] di K[[kecamatan|ecamatan]] [[Donorojo, Jepara|Donorojo]], [[Kabupaten Jepara|Jepara]], [[Jawa Tengah]], [[Indonesia]]. |
'''Tulakan''' adalah D[[desa|esa]] di K[[kecamatan|ecamatan]] [[Donorojo, Jepara|Donorojo]], [[Kabupaten Jepara|Jepara]], [[Jawa Tengah]], [[Indonesia]]. |
||
==Geografis== |
== Geografis == |
||
Sebelah utara berbatasan langsung dengan Desa Banyumanis, sebelah selatan berbatasan dengan Desa Kelet dan Desa Jlegong, pada sebelah timur berbatasan dengan Desa Blingoh, sedangkan di sebelah barat berbatasan dengan Desa Bandungharjo dan Bumiharjo. |
Sebelah utara berbatasan langsung dengan Desa Banyumanis, sebelah selatan berbatasan dengan Desa Kelet dan Desa Jlegong, pada sebelah timur berbatasan dengan Desa Blingoh, sedangkan di sebelah barat berbatasan dengan Desa Bandungharjo dan Bumiharjo. |
||
==Administratif== |
== Administratif == |
||
===Dusun=== |
=== Dusun === |
||
Desa Tulakan terdiri dari 5 Dusun, yaitu |
Desa Tulakan terdiri dari 5 Dusun, yaitu: |
||
* Dusun / Kamituwan |
* Dusun / Kamituwan: Krajan |
||
Meliputi Dukuh Krajan |
Meliputi Dukuh Krajan |
||
* Dusun / Kamituwan |
* Dusun / Kamituwan: Winong |
||
Meliputi Dukuh Winong, Dukuh Dungpucung dan Dukuh Dunggayam |
Meliputi Dukuh Winong, Dukuh Dungpucung dan Dukuh Dunggayam |
||
* Dusun / Kamituwan |
* Dusun / Kamituwan: Ngemplak |
||
Meliputi Dukuh Ngemplak, Dukuh Tanggulasi dan Dukuh Kedondong |
Meliputi Dukuh Ngemplak, Dukuh Tanggulasi dan Dukuh Kedondong |
||
* Dusun / Kamituwan |
* Dusun / Kamituwan: Drojo |
||
Meliputi Dukuh Janggleng, Drojo, Purworejo dan Slempung |
Meliputi Dukuh Janggleng, Drojo, Purworejo dan Slempung |
||
* Dusun / Kamituwan |
* Dusun / Kamituwan: Pejing |
||
Meliputi Dukuh Pejing dan Sonder |
Meliputi Dukuh Pejing dan Sonder |
||
===Dukuh=== |
=== Dukuh === |
||
Desa Tulakan terdiri dari 13 Dukuh, yaitu |
Desa Tulakan terdiri dari 13 Dukuh, yaitu: |
||
* Dukuh Krajan |
* Dukuh Krajan |
||
* Dukuh Winong |
* Dukuh Winong |
||
Baris 46: | Baris 46: | ||
* Dukuh Slempung |
* Dukuh Slempung |
||
* Dukuh Pejing |
* Dukuh Pejing |
||
* Dukuh Sonder |
* Dukuh Sonder |
||
'''Desa Tulakan terdiri dari 10 RW, dan 54 RT, yaitu:''' |
'''Desa Tulakan terdiri dari 10 RW, dan 54 RT, yaitu:''' |
||
* RW 01 |
* RW 01 di Dukuh Krajan sebelah timur jalan PUK, RT 01, 02, 03, 04, 05, 06 dan RT 07 |
||
* RW 02 |
* RW 02 di Dukuh Krajan sebelah barat jalan PUK, RT 01, 02, 03, 04, 05, 06 dan RT 07 |
||
* RW 03 |
* RW 03 di Dukuh Dunggayam, RT 01, 02, 03, 04, dan RT 05 |
||
* RW 04 |
* RW 04 di Dukuh Winong RT 01 dan RT 02 dan di Dukuh Dungpucung RT 03 dan 04 |
||
* RW 05 |
* RW 05 di Dukuh Ngemplak RT 01, 02, dan 03 dan di Dukuh Tanggulasi RT 04, 05 dan RT 06 |
||
* RW 06 |
* RW 06 di Kedondong, RT 01, 02, 03, 04, dan RT 05 |
||
* RW 07 |
* RW 07 di Dukuh Janggleng RT 01 dan RT 02 dan di Dukuh Drojo RT 03, 04, 05, 06 dan RT 07 |
||
* RW 08 |
* RW 08 di Purworejo RT 01 dan RT 02 dan di Dukuh Slempung RT 03, 04 dan RT 05 |
||
* RW 09 |
* RW 09 di Dukuh Pejing RT 01, 02, 03 dan RT 04 |
||
* RW 10 |
* RW 10 di Dukuh Sonder RT 01 dan RT 02 dan Dukuh Pejing RT 03 dan RT 04. |
||
==Pemdes Tulakan== |
== Pemdes Tulakan == |
||
Struktur pemerintah desa Tulakan |
Struktur pemerintah desa Tulakan Tahun 2023 |
||
* Kepala Desa (Petinggi) |
* Kepala Desa (Petinggi): Budi Sutrisno, S.Pd. |
||
* Sekretaris |
* Sekretaris Desa : Norma Fitriyaningtyas, S.Pd |
||
* |
* Kaur Keuangan: H. Darman, S.Pd.I |
||
* Kaur |
* Kaur Umum: Ardhi Yudha Saputra, S.Kom. M.Kom |
||
* Kaur |
* Kaur Perencanaan: Rohmad Azis, SH. |
||
* Kasi Pemerintahan: Maftukin, S.Ag. |
|||
* Tata Usaha = - |
|||
* Kasi Kesejahteraan: Rohman |
|||
⚫ | |||
* Kasi Pelayanan: Dul Mukti, S.Pd.I |
|||
* Kamituwo Winong = H. Noor Syafiq |
|||
* Kamituwo |
* Kamituwo Krajan: Wahyu Triatmo Wibowo |
||
* Kamituwo |
* Kamituwo Winong: M. Nur Taufiq, M.Pd.I |
||
⚫ | |||
* Kebayan Krajan = Kasriyoino AS |
|||
⚫ | |||
* Kebayan Winong = Shodiq |
|||
* Kamituwo Pejing: Muhammad Afib |
|||
⚫ | |||
* Staf Urusan Perencanaan: Jumari |
|||
* Kebayan Drojo = Rapan |
|||
* Staf Urusan Perencanaan: Rike Yulia Vennawati |
|||
* Kebayan Pejing = Dasim, S.Pd. |
|||
* Staf Urusan Perencanaan: Sutriyo |
|||
* Petengan Krajan = Juwari |
|||
* Staf Urusan Perencanaan: Sridono |
|||
* Petengan Winong = Jumari |
|||
⚫ | |||
* Petengan Ngemplak = Sutriyo |
|||
* Staf Urusan Umum: Su'udi |
|||
* Petengan Drojo = Suroso |
|||
* Staf Urusan Umum: Zaenal Abidin |
|||
* Petengan Pejing = Munawar |
|||
* Staf Urusan Umum: Suwardi L |
|||
* Modin I Krajan = Abdul Mu'thi, S.Pd.I |
|||
* Staf Urusan Keuangan: Suwardi |
|||
* Modin II Krajan = Sulhadi, S.Pd.I |
|||
* Staf Urusan Keuangan: Suroso |
|||
* Modin Winong = H. Syukri |
|||
* Staf Urusan Keuangan: |
|||
* Modin Ngemplak = Rohman |
|||
* Staf Urusan Keuangan: Reni Puji Atmini |
|||
⚫ | |||
* Staf Seksi Pemerintahan: Parwi |
|||
* Modin Pejing = Ali Asyegaf |
|||
* Staf Seksi Pemerintahan: |
|||
* Ladu I Krajan = Parwi |
|||
* Staf Seksi Pemerintahan: |
|||
* Ladu II Krajan = Jono |
|||
* Staf Seksi Pemerintahan: Mat Sholeh |
|||
* Ladu III Krajan = Suwardi |
|||
* Staf Seksi Pemerintahan: Munawar |
|||
* Ladu IV Krajan = H. Nur Hasan, S.Pd.I |
|||
* Staf Seksi Kesejahteraan: Juwari |
|||
⚫ | |||
* Staf Seksi Kesejahteraan: SEPTIAWAN |
|||
* Ladu II Winong = Ahmad Muji |
|||
* Staf Seksi Kesejahteraan: H. Suwoto |
|||
* Ladu I Ngemplak = Su'udi |
|||
* Staf Seksi Kesejahteraan: |
|||
* Ladu II Ngemplak = Sridono |
|||
* Staf Seksi Kesejahteraan: |
|||
* Ladu I Drojo = Marlan |
|||
* Staf Seksi Kesejahteraan: Imam Satria Raharja Zaenal |
|||
* Ladu II Drojo = HM. Suwoto |
|||
* Staf |
* Staf Seksi Pelayanan: Sulhadi, S.Pd.I |
||
⚫ | |||
* Staf Seksi Pelayanan: M. ADIB |
|||
* Staf Seksi Pelayanan: M. FAIZ |
|||
* Staf Seksi Pelayanan: Adi Sudiharta |
|||
* Tenaga Kebersihan: QODIR JAELANI |
|||
== Anggota BPD == |
== Anggota BPD Masa Bhakti 2013 - 2019 == |
||
* Ketua BPD = Murdiyanto, SH. |
* Ketua BPD = Murdiyanto, SH. |
||
* Wakil Ketua = Hery Prasetyo, SH |
* Wakil Ketua = Hery Prasetyo, SH |
||
* Sekretaris = Budi Santoso, S.Pd.SD |
* Sekretaris = Budi Santoso, S.Pd.SD |
||
* Anggota = |
* Anggota = Kosong |
||
* Anggota = Mad Syahri |
* Anggota = Mad Syahri |
||
* Anggota = Abdul Hafidl |
* Anggota = Abdul Hafidl |
||
Baris 114: | Baris 118: | ||
== Pengurus Lembaga Desa == |
== Pengurus Lembaga Desa == |
||
* Ketua [[Badan Usaha Milik Desa|BUMDes]] = |
* Ketua [[Badan Usaha Milik Desa|BUMDes]] = Kosong |
||
* Komandan Hansip = Suwarto (Subadak) |
* Komandan Hansip = Suwarto (Subadak) |
||
* Ketua LKMD = H. Siswanto |
* Ketua LKMD = H. Siswanto, S.Pd. |
||
* Ketua TP PKK Desa = Ny. Hj. Sri Sulistiyani, S.H. |
* Ketua TP PKK Desa = Ny. Hj. Sri Sulistiyani, S.H. |
||
* Ketua LMDH = Markus Zarkasi |
* Ketua LMDH = Markus Zarkasi |
||
Baris 152: | Baris 156: | ||
* Ketua RT 05 RW III = Jaseri |
* Ketua RT 05 RW III = Jaseri |
||
* Ketua RT 01 RW IV = Ahmadi |
* Ketua RT 01 RW IV = Ahmadi |
||
* Ketua RT 02 RW IV = H. Legiran. |
* Ketua RT 02 RW IV = H. Legiran. |
||
* Ketua RT 03 RW IV = Abdul Wachid |
* Ketua RT 03 RW IV = Abdul Wachid |
||
* Ketua RT 04 RW IV = Ahmad Juri |
* Ketua RT 04 RW IV = Ahmad Juri |
||
Baris 188: | Baris 192: | ||
== Sejarah Desa == |
== Sejarah Desa == |
||
Desa, atau |
Desa, atau udik, menurut definisi ''universal'', adalah sebuah aglomerasi permukiman di area perdesaan (rural). Di Indonesia, istilah desa adalah pembagian wilayah administratif dibawah kecamatan, yang dipimpin oleh Kepala Desa. Sebuah desa merupakan kumpulan dari beberapa unit permukiman kecil yang disebut kampung (Banten, Jawa Barat) atau dusun (Yogyakarta) atau banjar (Bali) atau jorong (Sumatera Barat). Kepala Desa dapat disebut dengan nama lain misalnya Kepala Kampung atau Petinggi di Kalimantan Timur, Pambakal di Kalimantan Selatan, Hukum Tua di Sulawesi Utara. |
||
Sejak diberlakukannya otonomi daerah Istilah desa dapat disebut dengan nama lain, misalnya di |
Sejak diberlakukannya otonomi daerah Istilah desa dapat disebut dengan nama lain, misalnya di Sumatera Barat disebut dengan istilah Nagari, dan di Papua dan Kutai Barat, Kalimantan Timur disebut dengan istilah Kampung. Begitu pula segala istilah dan institusi di desa dapat disebut dengan nama lain sesuai dengan karakteristik adat istiadat desa tersebut. Hal ini merupakan salah satu pengakuan dan penghormatan Pemerintah terhadap asal usul dan adat istiadat setempat. |
||
Demikian halnya Desa Tulakan, pada mulanya merupakan perdukuhan yang bernama Alas Tuwo yang dipimpin oleh kepala perdukuhan mulai dari Pangeran Kuning diteruskan oleh Ki Raban kemudian Ki Moro Suto dan Ki Moro Taruno. |
Demikian halnya Desa Tulakan, pada mulanya merupakan perdukuhan yang bernama Alas Tuwo yang dipimpin oleh kepala perdukuhan mulai dari Pangeran Kuning diteruskan oleh Ki Raban kemudian Ki Moro Suto dan Ki Moro Taruno. |
||
Sampai dengan kepemimpinan 4 (empat) orang tersebut di atas, kondisi perdukuhan Alas Tuwo masih angker, wingit dan gawat kaliwat liwat, sampai akhirnya datanglah bangsawan dari Mataram Kyai Agung Barata bersama keempat muridnya yaitu |
Sampai dengan kepemimpinan 4 (empat) orang tersebut di atas, kondisi perdukuhan Alas Tuwo masih angker, wingit dan gawat kaliwat liwat, sampai akhirnya datanglah bangsawan dari Mataram Kyai Agung Barata bersama keempat muridnya yaitu: Ki Buntari, Ki Leboh, Ki Cabuk dan Ki Purwo, melakukan “lelana” dan “laku tapa brata” di perdukuhan Alas Tuwo ini. |
||
Bersama-sama dengan keempat muridnya, Kyai Agung Barata memasang “rajah” yang terkenal dengan nama “Tulak Balak Pasopati” dengan harapan Dukuh Alas Tuwo menjadi dukuh yang lestari, nyaman, aman dan |
Bersama-sama dengan keempat muridnya, Kyai Agung Barata memasang “rajah” yang terkenal dengan nama “Tulak Balak Pasopati” dengan harapan Dukuh Alas Tuwo menjadi dukuh yang lestari, nyaman, aman dan maju. |
||
Berasal dari peristiwa itulah perdukuhan |
Berasal dari peristiwa itulah perdukuhan Alas Tuwo diubah menjadi Kademangan Tulakan dan Kepemimpinan Kademangan diserahkan dari Ki Moro Taruno kepada Kyai Agung Barata dengan sebutan Ki Demang Barata. |
||
Dibawah kepemimpinan Ki Demang Barata dibantu para muridnya, Kademangan Tulakan berkembang pesat, mencakup dukuh Winong (Ki Buntari), dukuh Kedondong/Ngemplak (Ki Leboh), dukuh Drojo (Ki Purwo), Dukuh Pejing (Ki Cabuk) dan dukuh Bandungpadang (Ki Trunojoyo Wongso atau Mbah Klipo). Seiring perkembangan zaman dukuh Bandungpadang menjadi Desa mandiri dengan nama Bandung Mrican dan sekarang bernama |
Dibawah kepemimpinan Ki Demang Barata dibantu para muridnya, Kademangan Tulakan berkembang pesat, mencakup dukuh Winong (Ki Buntari), dukuh Kedondong/Ngemplak (Ki Leboh), dukuh Drojo (Ki Purwo), Dukuh Pejing (Ki Cabuk) dan dukuh Bandungpadang (Ki Trunojoyo Wongso atau Mbah Klipo). Seiring perkembangan zaman dukuh Bandungpadang menjadi Desa mandiri dengan nama Bandung Mrican dan sekarang bernama Desa Bandungharjo. |
||
Adapun Pemimpin Desa Tulakan dari masa ke masa |
Adapun Pemimpin Desa Tulakan dari masa ke masa dapat dilihatpada tabel di bawah ini: |
||
{| |
{| |
||
| |
| |
||
Baris 386: | Baris 390: | ||
Petinggi Tulakan |
Petinggi Tulakan |
||
|2007 - |
|2007 - 2020 |
||
|- |
|||
|16. |
|||
|BUDI SUTRISNO, S.Pd. |
|||
|Petinggi Tulakan |
|||
|2020 - Sekarag |
|||
|} |
|} |
||
==Pariwisata== |
== Pariwisata dan budaya == |
||
* [[Pertapaan Sonder|Taman Pertapaan Sonder]] / [[Pertapaan Sonder|Sonder Hermitage Park]] (Pertapaan Nyai Ratu Kalinyamat Sonder). |
* [[Pertapaan Sonder|Taman Pertapaan Sonder]] / [[Pertapaan Sonder|Sonder Hermitage Park]] (Pertapaan Nyai Ratu Kalinyamat Sonder). |
||
* [[Jembul Tulakan]].<ref>{{Cite web |url=http://www.ticjepara.com/2008/11/jembul-tulakan.html |title=Salinan arsip |access-date=2016-01-30 |archive-date=2011-05-29 |archive-url=https://web.archive.org/web/20110529200514/http://www.ticjepara.com/2008/11/jembul-tulakan.html |dead-url=yes }}</ref> |
|||
== |
== Julukan == |
||
* [[Jembul Tulakan]] |
|||
==Julukan== |
|||
* '''Desa Jeruk''' |
* '''Desa Jeruk''' |
||
Desa Tulakan dijuluki Desa Jeruk karena di desa ini terdapat potensi Pertanian [[Jeruk keprok|Jeruk Keprok]] |
Desa Tulakan dijuluki Desa Jeruk karena di desa ini terdapat potensi Pertanian [[Jeruk keprok|Jeruk Keprok]] |
||
== |
== Referensi == |
||
{{reflist}} |
|||
Pemerintah Desa Tulakan bersama '''"H.Muhammad Sutrisno, SH''' ingin menghilangkan unsur mistis supaya banyak wisatawan berkunjung sehingga menambah pemasukan Desa, yaitu: |
|||
* Menjadikan [[Pertapaan Sonder]] menjadi Taman Pertapaan Sonder atau dengan nama '''"Sonder Hermitage Park"''' yang sehingga tidak semistis atau seklenik nama Pertapaan Sonder. |
|||
* Membuat kawasan pertapaan sonder menjadi taman '''bunga warna-warni''' dan menanam pohon dengan warna daun warna warni seperti yang berada di taman yang bertema japanese park. Tetapi tetap menjaga tempat dimana letak [[Ratu Kalinyamat]] bertapa. |
|||
* Memasang '''bangku taman''', lampu taman, '''gazebo''' dengan atap wuwuhan khas [[Rumah adat Jepara]], membangun rumah adat khas Jepara (untuk pengunjung yang ingin menginap). |
|||
* Membuat kolam-kolam kecil dengan air bergemricik dengan membuat air mancur kecil atau air terjun buatan kecil atau air mancur sehingga suara gemricik air memberi suasana yang tenang kepada para pengunjung. |
|||
* Memasang rumah burung dara dengan burung dara-nya, supaya pengunjung bisa memberi makan kepada burung dara seperti di taman-taman luar negeri. |
|||
⚫ | |||
{{Authority control}} |
|||
⚫ | |||
{{kelurahan-stub}} |
Revisi terkini sejak 22 Januari 2024 14.15
Tulakan | |||||
---|---|---|---|---|---|
Negara | Indonesia | ||||
Provinsi | Jawa Tengah | ||||
Kabupaten | Jepara | ||||
Kecamatan | Donorojo | ||||
Kode pos | 59454 | ||||
Kode Kemendagri | 33.20.16.2005 | ||||
Luas | 1.532,998 ha | ||||
Jumlah penduduk | 13.998 Jiwa | ||||
Kepadatan | 898 / Km2 | ||||
|
Tulakan adalah Desa di Kecamatan Donorojo, Jepara, Jawa Tengah, Indonesia.
Geografis
[sunting | sunting sumber]Sebelah utara berbatasan langsung dengan Desa Banyumanis, sebelah selatan berbatasan dengan Desa Kelet dan Desa Jlegong, pada sebelah timur berbatasan dengan Desa Blingoh, sedangkan di sebelah barat berbatasan dengan Desa Bandungharjo dan Bumiharjo.
Administratif
[sunting | sunting sumber]Dusun
[sunting | sunting sumber]Desa Tulakan terdiri dari 5 Dusun, yaitu:
- Dusun / Kamituwan: Krajan
Meliputi Dukuh Krajan
- Dusun / Kamituwan: Winong
Meliputi Dukuh Winong, Dukuh Dungpucung dan Dukuh Dunggayam
- Dusun / Kamituwan: Ngemplak
Meliputi Dukuh Ngemplak, Dukuh Tanggulasi dan Dukuh Kedondong
- Dusun / Kamituwan: Drojo
Meliputi Dukuh Janggleng, Drojo, Purworejo dan Slempung
- Dusun / Kamituwan: Pejing
Meliputi Dukuh Pejing dan Sonder
Dukuh
[sunting | sunting sumber]Desa Tulakan terdiri dari 13 Dukuh, yaitu:
- Dukuh Krajan
- Dukuh Winong
- Dukuh Dungpucung
- Dukuh Dunggayam
- Dukuh Ngemplak
- Dukuh Tanggulasi
- Dukuh Kedondong
- Dukuh Janggleng
- Dukuh Drojo
- Dukuh Purworejo
- Dukuh Slempung
- Dukuh Pejing
- Dukuh Sonder
Desa Tulakan terdiri dari 10 RW, dan 54 RT, yaitu:
- RW 01 di Dukuh Krajan sebelah timur jalan PUK, RT 01, 02, 03, 04, 05, 06 dan RT 07
- RW 02 di Dukuh Krajan sebelah barat jalan PUK, RT 01, 02, 03, 04, 05, 06 dan RT 07
- RW 03 di Dukuh Dunggayam, RT 01, 02, 03, 04, dan RT 05
- RW 04 di Dukuh Winong RT 01 dan RT 02 dan di Dukuh Dungpucung RT 03 dan 04
- RW 05 di Dukuh Ngemplak RT 01, 02, dan 03 dan di Dukuh Tanggulasi RT 04, 05 dan RT 06
- RW 06 di Kedondong, RT 01, 02, 03, 04, dan RT 05
- RW 07 di Dukuh Janggleng RT 01 dan RT 02 dan di Dukuh Drojo RT 03, 04, 05, 06 dan RT 07
- RW 08 di Purworejo RT 01 dan RT 02 dan di Dukuh Slempung RT 03, 04 dan RT 05
- RW 09 di Dukuh Pejing RT 01, 02, 03 dan RT 04
- RW 10 di Dukuh Sonder RT 01 dan RT 02 dan Dukuh Pejing RT 03 dan RT 04.
Pemdes Tulakan
[sunting | sunting sumber]Struktur pemerintah desa Tulakan Tahun 2023
- Kepala Desa (Petinggi): Budi Sutrisno, S.Pd.
- Sekretaris Desa : Norma Fitriyaningtyas, S.Pd
- Kaur Keuangan: H. Darman, S.Pd.I
- Kaur Umum: Ardhi Yudha Saputra, S.Kom. M.Kom
- Kaur Perencanaan: Rohmad Azis, SH.
- Kasi Pemerintahan: Maftukin, S.Ag.
- Kasi Kesejahteraan: Rohman
- Kasi Pelayanan: Dul Mukti, S.Pd.I
- Kamituwo Krajan: Wahyu Triatmo Wibowo
- Kamituwo Winong: M. Nur Taufiq, M.Pd.I
- Kamituwo Ngemplak: Ridwan
- Kamituwo Drojo: Muryadi
- Kamituwo Pejing: Muhammad Afib
- Staf Urusan Perencanaan: Jumari
- Staf Urusan Perencanaan: Rike Yulia Vennawati
- Staf Urusan Perencanaan: Sutriyo
- Staf Urusan Perencanaan: Sridono
- Staf Urusan Umum: Amar Ma'ruf
- Staf Urusan Umum: Su'udi
- Staf Urusan Umum: Zaenal Abidin
- Staf Urusan Umum: Suwardi L
- Staf Urusan Keuangan: Suwardi
- Staf Urusan Keuangan: Suroso
- Staf Urusan Keuangan:
- Staf Urusan Keuangan: Reni Puji Atmini
- Staf Seksi Pemerintahan: Parwi
- Staf Seksi Pemerintahan:
- Staf Seksi Pemerintahan:
- Staf Seksi Pemerintahan: Mat Sholeh
- Staf Seksi Pemerintahan: Munawar
- Staf Seksi Kesejahteraan: Juwari
- Staf Seksi Kesejahteraan: SEPTIAWAN
- Staf Seksi Kesejahteraan: H. Suwoto
- Staf Seksi Kesejahteraan:
- Staf Seksi Kesejahteraan:
- Staf Seksi Kesejahteraan: Imam Satria Raharja Zaenal
- Staf Seksi Pelayanan: Sulhadi, S.Pd.I
- Staf Seksi Pelayanan: Suwandi Aries
- Staf Seksi Pelayanan: M. ADIB
- Staf Seksi Pelayanan: M. FAIZ
- Staf Seksi Pelayanan: Adi Sudiharta
- Tenaga Kebersihan: QODIR JAELANI
Anggota BPD Masa Bhakti 2013 - 2019
[sunting | sunting sumber]- Ketua BPD = Murdiyanto, SH.
- Wakil Ketua = Hery Prasetyo, SH
- Sekretaris = Budi Santoso, S.Pd.SD
- Anggota = Kosong
- Anggota = Mad Syahri
- Anggota = Abdul Hafidl
- Anggota = Mat Ali
- Anggota = Agus Muryanto
- Anggota = Supriyadi
- Anggota = Irsyat Makmun, S.Pd.I
- Anggota = Ahmad Muryadi
Pengurus Lembaga Desa
[sunting | sunting sumber]- Ketua BUMDes = Kosong
- Komandan Hansip = Suwarto (Subadak)
- Ketua LKMD = H. Siswanto, S.Pd.
- Ketua TP PKK Desa = Ny. Hj. Sri Sulistiyani, S.H.
- Ketua LMDH = Markus Zarkasi
- Ketua Gapoktan = H. Tasono
- Bidan Desa I = Zumrotin, A.Ma.Keb
- Bidan Desa II = Peny Wijayanti, A.Ma.Keb.
- Ketua RW I = H. Zaenal Arisin, MM
- Ketua RW II = H.Tasono
- Ketua RW III = Zaenal Abidin, S.Pd.I
- Ketua RW IV = Sujianto
- Ketua RW V = Agus Supeno
- Ketua RW VI = Sukir
- Ketua RW VII = Rohmad, S.Pd.
- Ketua RW VIII = Sunardi
- Ketua RW IX = Sumadi
- Ketua RW X = Daryanto
- Ketua RT 01 RW I = Parwi
- Ketua RT 02 RW I = Kasnawi
- Ketua RT 03 RW I = Suwarto
- Ketua RT 04 RW I = Yakodal
- Ketua RT 05 RW I = Sunoto
- Ketua RT 06 RW I = Ma'ruf
- Ketua RT 07 RW I = Tumijan
- Ketua RT 01 RW II = Budi Sutrisno, S.Pd.
- Ketua RT 02 RW II = Darto
- Ketua RT 03 RW II = Kastawi
- Ketua RT 04 RW II = Ahmad Yani
- Ketua RT 05 RW II = Sulhan
- Ketua RT 06 RW II = Moh. Noor
- Ketua RT 07 RW II = Ari Kusmijan
- Ketua RT 01 RW III = Ngadini
- Ketua RT 02 RW III = Moh. Ronji, S.Pd.I
- Ketua RT 03 RW III = Ashadi
- Ketua RT 04 RW III = Sali
- Ketua RT 05 RW III = Jaseri
- Ketua RT 01 RW IV = Ahmadi
- Ketua RT 02 RW IV = H. Legiran.
- Ketua RT 03 RW IV = Abdul Wachid
- Ketua RT 04 RW IV = Ahmad Juri
- Ketua RT 01 RW V = Qomari
- Ketua RT 02 RW V = Suharto
- Ketua RT 03 RW V = Kaswadi
- Ketua RT 04 RW V = Aris Wiyanto
- Ketua RT 05 RW V = Wagimin
- Ketua RT 06 RW V = Sujak
- Ketua RT 01 RW VI = Kardi
- Ketua RT 02 RW VI = H. Istihar
- Ketua RT 03 RW VI = Sariyadi
- Ketua RT 04 RW VI = Suliyono
- Ketua RT 05 RW VI = Mulyadi
- Ketua RT 01 RW VII = Paijan
- Ketua RT 02 RW VII = Dariyanto, S.Pd.
- Ketua RT 03 RW VII = Sungari
- Ketua RT 04 RW VII = H. Ali Ikhwan
- Ketua RT 05 RW VII = Ahmad Suyadi
- Ketua RT 06 RW VII = Raban
- Ketua RT 07 RW VII = Sudarmaji
- Ketua RT 01 RW VIII = Zaenun
- Ketua RT 02 RW VIII = Supriyadi
- Ketua RT 03 RW VIII = Kusairi
- Ketua RT 04 RW VIII = Ngasimin
- Ketua RT 05 RW VIII = Ahmad Sholeh
- Ketua RT 01 RW IX = Wagisri
- Ketua RT 02 RW IX = Karnawi
- Ketua RT 03 RW IX = Marsono
- Ketua RT 04 RW IX = Kaslan
- Ketua RT 01 RW X = Tarkan
- Ketua RT 02 RW X = Ahmad Jufrianto
- Ketua RT 03 RW X = Sukahar
- Ketua RT 04 RW X = Sanusi
Sejarah Desa
[sunting | sunting sumber]Desa, atau udik, menurut definisi universal, adalah sebuah aglomerasi permukiman di area perdesaan (rural). Di Indonesia, istilah desa adalah pembagian wilayah administratif dibawah kecamatan, yang dipimpin oleh Kepala Desa. Sebuah desa merupakan kumpulan dari beberapa unit permukiman kecil yang disebut kampung (Banten, Jawa Barat) atau dusun (Yogyakarta) atau banjar (Bali) atau jorong (Sumatera Barat). Kepala Desa dapat disebut dengan nama lain misalnya Kepala Kampung atau Petinggi di Kalimantan Timur, Pambakal di Kalimantan Selatan, Hukum Tua di Sulawesi Utara.
Sejak diberlakukannya otonomi daerah Istilah desa dapat disebut dengan nama lain, misalnya di Sumatera Barat disebut dengan istilah Nagari, dan di Papua dan Kutai Barat, Kalimantan Timur disebut dengan istilah Kampung. Begitu pula segala istilah dan institusi di desa dapat disebut dengan nama lain sesuai dengan karakteristik adat istiadat desa tersebut. Hal ini merupakan salah satu pengakuan dan penghormatan Pemerintah terhadap asal usul dan adat istiadat setempat.
Demikian halnya Desa Tulakan, pada mulanya merupakan perdukuhan yang bernama Alas Tuwo yang dipimpin oleh kepala perdukuhan mulai dari Pangeran Kuning diteruskan oleh Ki Raban kemudian Ki Moro Suto dan Ki Moro Taruno.
Sampai dengan kepemimpinan 4 (empat) orang tersebut di atas, kondisi perdukuhan Alas Tuwo masih angker, wingit dan gawat kaliwat liwat, sampai akhirnya datanglah bangsawan dari Mataram Kyai Agung Barata bersama keempat muridnya yaitu: Ki Buntari, Ki Leboh, Ki Cabuk dan Ki Purwo, melakukan “lelana” dan “laku tapa brata” di perdukuhan Alas Tuwo ini.
Bersama-sama dengan keempat muridnya, Kyai Agung Barata memasang “rajah” yang terkenal dengan nama “Tulak Balak Pasopati” dengan harapan Dukuh Alas Tuwo menjadi dukuh yang lestari, nyaman, aman dan maju.
Berasal dari peristiwa itulah perdukuhan Alas Tuwo diubah menjadi Kademangan Tulakan dan Kepemimpinan Kademangan diserahkan dari Ki Moro Taruno kepada Kyai Agung Barata dengan sebutan Ki Demang Barata.
Dibawah kepemimpinan Ki Demang Barata dibantu para muridnya, Kademangan Tulakan berkembang pesat, mencakup dukuh Winong (Ki Buntari), dukuh Kedondong/Ngemplak (Ki Leboh), dukuh Drojo (Ki Purwo), Dukuh Pejing (Ki Cabuk) dan dukuh Bandungpadang (Ki Trunojoyo Wongso atau Mbah Klipo). Seiring perkembangan zaman dukuh Bandungpadang menjadi Desa mandiri dengan nama Bandung Mrican dan sekarang bernama Desa Bandungharjo.
Adapun Pemimpin Desa Tulakan dari masa ke masa dapat dilihatpada tabel di bawah ini:
No |
NAMA |
JABATAN |
MASA JABATAN |
1. |
PANGERAN KUNING |
Kepala Dukuh Alas Tuwo |
– |
2. |
RABAN |
Kepala Dukuh Alas Tuwo |
– |
3. |
MORO SUTO |
Kepala Dukuh Alas Tuwo |
– |
4. |
MORO TARUNO |
Kepala Dukuh Alas Tuwo |
– |
5. |
KYAI AGUNG BARATA |
Demang Tulakan |
- 1882 |
6. |
WASIDIN |
Petinggi Tulakan |
1882 - 1900 |
7. |
RABIDIN |
Petinggi Tulakan |
1900 - 1918 |
8. |
LAYU |
Petinggi Tulakan |
1918 - 1926 |
9. |
WONGSO DIKROMO KARSONO |
Petinggi Tulakan |
1926 - 1942 |
10. |
NGAPI |
Petinggi Tulakan |
1942 - 1945 |
11. |
SABAR |
Petinggi Tulakan |
1945 - 1962 |
12. |
SALIM |
Petinggi Tulakan |
1962 - 1975 |
13. |
H. SUYUTHI AL FAROQ, BA |
Kepala Desa Tulakan |
1975 - 1990 |
14. |
H. MUHAMMAD SOEHOED |
Kepala Desa Tulakan |
1990 - 2007 |
15. |
H. MUHAMMAD SUTRISNO, S.H. |
Petinggi Tulakan |
2007 - 2020 |
16. | BUDI SUTRISNO, S.Pd. | Petinggi Tulakan | 2020 - Sekarag |
Pariwisata dan budaya
[sunting | sunting sumber]- Taman Pertapaan Sonder / Sonder Hermitage Park (Pertapaan Nyai Ratu Kalinyamat Sonder).
- Jembul Tulakan.[1]
Julukan
[sunting | sunting sumber]- Desa Jeruk
Desa Tulakan dijuluki Desa Jeruk karena di desa ini terdapat potensi Pertanian Jeruk Keprok
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-05-29. Diakses tanggal 2016-01-30.