Sekolah: Perbedaan antara revisi
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
(366 revisi antara oleh lebih dari 100 100 pengguna tak ditampilkan) | |||
Baris 1: | Baris 1: | ||
{{disambig info|sekolah (disambiguasi)}} |
|||
'''Sekolah''' merupakan bangunan atau lembaga untuk belajar dan mengajar serta tempat menerima dan memberi pelajaran.Sekolah dipimpin oleh seorang '''Kepala Sekolah'''. Kepala sekolah dibantu oleh wakil kepala sekolah.Jumlah wakil kepala sekolah di setiap sekolah berbeda, tergantung dengan kebutuhannya.Bangunan sekolah disusun meninggi untuk memanfaatkan [[tanah]] yang tersedia dan dapat diisi dengan [[fasilitas]] yang lain. |
|||
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Particuliere inlandse school te Buitenzorg Java TMnr 10002304.jpg|jmpl|300px|Sekolah partikelir untuk anak-anak pribumi pada masa [[Buitenzorg]].[[Hindia Belanda]] Di [[Tropenmuseum]].[[Amsterdam]].[[Belanda]]]] |
|||
Ketersediaan [[sarana]] dalam suatu sekolah mempunyai peran penting dalam terlaksananya proses pendidikan. |
|||
'''Sekolah''' ([[Bahasa Inggris]] '''School''') ([[Bahasa Belanda]] '''Schoul''') adalah lembaga untuk para siswa mendapat [[pengajaran]] di bawah pengawasan [[guru]].<ref name="Sejarah Sekolah">[http://www.sabah.edu.my/sjkc.ynam/page10.htm Sejarah Sekolah] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20150707171507/http://www.sabah.edu.my/sjkc.ynam/page10.htm |date=2015-07-07 }}. www.sabah.edu.my</ref> |
|||
== Sarana Prasarana Sekolah == |
|||
[[berkas:Village_school_in_Northern_Bahr_el_Ghazal%2C_Sudan.jpg|right|thumb|160px|Sekolah di pedalaman [[Sudan]], 2002]] |
|||
Ukuran dan jenis sekolah bervariasi tergantung dari sumber daya dan tujuan penyelenggara pendidikan. Sebuah sekolah mungkin sangat sederhana dimana sebuah lokasi tempat bertemu seorang pengajar dan beberapa peserta didik, atau mungkin, sebuah kompleks bangunan besar dengan ratusan ruang dengan puluhan ribu tenaga kependidikan dan peserta didiknya. |
|||
Berikut ini adalah sarana prasarana yang sering ditemui pada institusi yang ada di Indonesia, berdasarkan kegunaannya: |
|||
Sebagian besar [[negara]] memiliki [[sistem]] [[pendidikan]] formal yang umumnya [[wajib]]. Dalam sistem ini, siswa mengalami kemajuan melalui serangkaian kegiatan belajar mengajar di sekolah. [[Nama]]-[[nama]] untuk sekolah ini ber[[variasi]] menurut negara, tetapi umumnya termasuk sekolah dasar untuk [[anak-anak]] dan dilanjutkan ke sekolah menengah untuk [[remaja]] yang telah menyelesaikan pendidikan dasar.<ref name="Pendidikan Dasar">[http://www.binasyifa.com/959/81/26/awal-mula-adanya-taraf-pendidikan-sekolah-dasar.htm Awal Mula Adanya Taraf Pendidikan Sekolah Dasar] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20141231071354/http://www.binasyifa.com/959/81/26/awal-mula-adanya-taraf-pendidikan-sekolah-dasar.htm |date=2014-12-31 }}. www.binasyifa.com</ref> Selain itu terdapat [[sekolah menengah kejuruan]]. |
|||
=== Ruang Belajar === |
|||
'''Ruang belajar''' adalah suatu [[ruangan]] tempat kegiatan [[belajar]] [[pembelajaran|mengajar]] dilangsungkan. Ruang belajar terdiri dari beberapa jenis sesuai fungsinya yaitu: |
|||
* [[Ruang kelas]] atau ruang Tatap Muka, ruang ini berfungsi sebagai ruangan tempat siswa menerima pelajaran melalui proses interaktif antara [[peserta didik]] dengan [[guru|pendidik]], ruang belajar terdiri dari berbagai ukuran, dan fungsi. |
|||
Selain sekolah inti, siswa di negara tertentu juga mungkin memiliki akses untuk mengikuti sekolah baik sebelum dan sesudah pendidikan dasar dan menengah. Taman Kanak-Kanak (TK) atau pra-sekolah menyediakan sekolah bagi anak-anak (biasanya umur 3-5 tahun). [[Universitas]], sekolah kejuruan, [[perguruan tinggi]] atau seminari mungkin tersedia setelah sekolah menengah. Sebuah sekolah mungkin juga didedikasikan untuk satu bidang tertentu, seperti sekolah [[ekonomi]] atau sekolah [[tari]]. [[Alternatif]] sekolah dapat menyediakan [[kurikulum]] dan [[metode]] non-[[tradisional]].<ref name="Universitas">[http://www.bglconline.com/2013/02/menjelajahi-asal-mula-universitas/ Menjelajahi Asal Mula Universitas] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20141231073013/http://www.bglconline.com/2013/02/menjelajahi-asal-mula-universitas/ |date=2014-12-31 }}. www.bglconline.com</ref> |
|||
* [[Ruang Praktik]]/[[Laboratorium]] ruang yang berfungsi sebagai ruang tempat peserta didik menggali ilmu pengetahuan dan meningkatkan keahlian melalui praktik, latihan, penelitian, percobaan. Ruang ini mempunyai kekhususan dan diberi nama sesuai kekhususannya tersebut, diantaranya: |
|||
** [[Laboratorium]] Fisika/Kimia/Biologi, |
|||
** [[Laboratorium bahasa]], |
|||
** [[Laboratorium komputer]], |
|||
** [[Ruang keterampilan]], dll |
|||
Ada juga sekolah non-[[pemerintah]], yang disebut sekolah [[swasta]]. Sekolah swasta mungkin untuk anak-anak dengan [[kebutuhan]] [[khusus]] ketika pemerintah tidak bisa memberi sekolah khusus bagi mereka; ke[[agama]]an, seperti sekolah [[Islam]], sekolah [[Kristen]], hawzas, yeshivas dan lain-lain, atau sekolah yang memiliki [[standar]] pendidikan yang lebih tinggi atau berusaha untuk mengembangkan [[prestasi]] pribadi lainnya. Sekolah untuk [[orang]] [[dewasa]] meliputi lembaga-lembaga [[pelatihan]] [[perusahaan]] dan pendidikan dan pelatihan [[militer]]. |
|||
=== [[Kantor]] === |
|||
'''Ruang kantor''' adalah suatu tempat dimana [[tenaga kependidikan]] melakukan proses administrasi sekolah tersebut, pada [[institusi]] yang lebih besar ruang kantor merupakan sebuah gedung terpisah. |
|||
Kata sekolah berasal dari [[Bahasa Latin]]: skhole, scola, scolae atau skhola yang memiliki [[arti]]: [[waktu]] luang atau waktu senggang, di mana ketika itu sekolah adalah [[kegiatan]] pada waktu luang bagi anak-anak di tengah-tengah kegiatan utama mereka, yaitu [[bermain]] dan menghabiskan waktu untuk menikmati masa anak-anak dan remaja. Kegiatan dalam waktu luang itu adalah mempelajari cara berhitung, cara membaca huruf dan mengenal tentang [[moral]] (budi pekerti) dan [[estetika]] (seni). Untuk mendampingi dalam kegiatan ''scola'' anak-anak didampingi oleh [[orang]] [[ahli]] dan mengerti tentang [[psikologi]] anak, sehingga memberikan kesempatan yang sebesar-besarnya kepada anak untuk menciptakan sendiri [[dunia]]nya melalui berbagai [[pelajaran]] di atas. |
|||
=== [[Perpustakaan]] === |
|||
Sebagai satu institusi yang bergerak dalam bidang [[ilmu|keilmuan]], maka keberadaan perpustakaan sangat penting.Untuk meminjam buku, murid terlebih dahulu harus mempunyai kartu peminjaman agar dapat meminjam sebuah buku. |
|||
Saat ini, kata sekolah berubah arti menjadi: merupakan [[bangunan]] atau lembaga untuk [[belajar]] dan [[mengajar]] serta tempat menerima dan memberi [[pelajaran]]. Sekolah dipimpin oleh seorang [[kepala sekolah]]. [[Kepala sekolah]] dibantu oleh wakil kepala sekolah. Jumlah wakil kepala sekolah di setiap sekolah berbeda, tergantung dengan [[kebutuhan]]nya. Bangunan sekolah disusun meninggi untuk memanfaatkan [[tanah]] yang tersedia dan dapat diisi dengan [[fasilitas]] yang lain. Ketersediaan [[sarana]] dalam suatu sekolah mempunyai peran penting dalam terlaksananya [[proses]] pendidikan. |
|||
=== Halaman/Lapangan === |
|||
[[Berkas:At an Indonesian school (West Sumatra).jpg|jmpl|300px|Di sekolah desa, [[Sumatera Barat]]]] |
|||
Merupakan area umum yang mempunyai berbagai fungsi diantaranya: |
|||
* tempat [[upacara]] |
|||
* tempat [[olahraga]] |
|||
* tempat kegiatan luar ruangan |
|||
* tempat latihan |
|||
* tempat bermain/beristirahat |
|||
== Sekolah menurut jenis == |
|||
* [[Kantin]]/[[cafetaria]] |
|||
* Ruang organisasi peserta didik ([[OSIS]], [[Pramuka]], [[Senat Mahasiswa]], dll) |
|||
* Ruang Komite |
|||
* Ruang keamanan |
|||
* Ruang produksi, penyiaran dll. |
|||
=== Sekolah konvensional === |
|||
== Sejarah [[:kategori:Sekolah di Indonesia|Sekolah di Indonesia]] == |
|||
Sekolah konvensional yakni sekolah yang kita kenal selama ini, ada wujud gedung yang dibangun khusus untuk keperluan penyelenggaraan pendidikan. Siswa dari sekolah jenis ini, biasanya masuk pada jam-jam tertentu yang telah ditetapkan oleh pihak pengelola sekolah. Siswa diarahkan masuk kelas masing-masing untuk melaksanakan pembelajaran. Siswa peserta didik kemudian pulang ke rumah masing-masing setelah mendapat pembelajaran sesuai jam yang telah ditentukan. Namun, ada pula sekolah jenis ini yang siswanya diasramakan, misalnya sekolah-sekolah di lingkungan pondok pesantren. Hingga saat ini, sekolah konvensional, seperti halnya SD/MI, SMP/MTs, SMU/SMK/MA yang dikemas dalam satu unit lingkungan sekolah, dinilai sebagai bentuk sekolah yang paling ideal oleh sebagian pemerhatin pendidikan. Di dalamnya ada [[Perpustakaan sekolah|perpustakaan]], [[koperasi sekolah]], [[kantin]], tempat parkir kendaraan, dan tempat ibadah. Di lingkungan sekolah ini, para siswa dididik selama sekitar enam jam dalam sehari, kecuali pada hari-hari libur. Di luar jam sekolah tersebut, para siswa berinteraksi dengan keluarga atau masyarakat. |
|||
=== Sekolah |
=== Sekolah terbuka === |
||
[[Berkas:Open University Malaysia (Melaka).jpg|jmpl|Sebuah universitas terbuka di [[Melaka]], [[Malaysia]].]] |
|||
Sebelum masa penjajahan pendidikan yang ada di Indonesia berupa [[pendidikan nonformal]]. Pendidikan ini telah ada sejak Jaman Kerajaan Hindu (atau sebelumnya), sekolah/pendidikan dilangsungkan di [[tempat ibadah]], [[perguruan]] atau [[padepokan]]. |
|||
Sekolah terbuka adalah salah satu bentuk sekolah yang dikembangkan oleh pemerintah. Sekolah jenis ini biasanya berkantor di sekolah konvensional yang sudah ada sebelumnya. Sekolah konvensional dan sekolah terbuka pada dasarnya sama dari sisi proses pendaftaran, bahan pelajaran, dan ujian. Perbedaan pokok antara sekolah konvensional dan sekolah terbuka adalah terutama dari sisi jumlah pertemuan antara tenaga pengajar atau guru dengan murid. Kalau pada sekolah konvensional, guru dan murid bertatap muka setiap hari, kecuali pada [[hari libur]]. Sedangkan di sekolah terbuka, guru dan murid tidak bertatap muka setiap hari. Murid pada sekolah terbuka lebih mandiri dalam mempelajari bahan-bahan pelajaran.<ref>{{Cite book|first=Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini|date=2020|url=http://repositori.kemdikbud.go.id/19946/1/Pedoman%20Pengelolaan%20SMP%20Terbuka.pdf|title=Pedoman Pengelolaan SMP Terbuka|location=Jakarta|publisher=Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI|isbn=978-623-6568-21-7|pages=2|url-status=live|access-date=2022-05-27|archive-date=2022-08-18|archive-url=https://web.archive.org/web/20220818050535/http://repositori.kemdikbud.go.id/19946/1/Pedoman%20Pengelolaan%20SMP%20Terbuka.pdf|dead-url=no}}</ref>{{fact}} |
|||
=== Sekolah |
=== Sekolah kejar paket === |
||
Kelompok belajar dan kejar adalah jalur pendidikan nonformal yang difasilitasi oleh pemerintah untuk siswa yang belajarnya tidak melalui jalur sekolah, atau bagi siswa yang belajar di sekolah berbasis kurikulum non-pemerintah seperti Cambridge dan IB (''International Baccalureate''). Kegiatan belajar fleksibel, maksudnya tidak belajar seminggu penuh, hanya dengan pertemuan tiga kali dalam seminggu. Kegiatan belajar dibagi dua kelompok usia yaitu usia dewasa, artinya di luar usia belajar formal, dan usia belajar. Usia dewasa mengikuti jenjang belajar selama empat semester (dua tahun), sedangkan yang masih usia belajar mengikuti kegiatan belajar selama enam semester (tiga tahun). Warga belajar yang lulus dari Paket B untuk melanjutkan ke Paket C dengan rata-rata nilai 7,0 dapat mengikuti KBM empat semester, tetapi masuk pada katagori usia dewasa. Sedangkan, yang masih usia belajar tetap mengikuti enam semester. Sekolah Kejar Paket dibagi menjadi: Sekolah Kejar Paket A setara dengan SD, Kejar Paket B setara tingkat SLTP, dan Kejar Paket C setara SMU/SMK/MA. Sebagaimana siswa atau pelajar dari sekolah pada umumnya, peserta kejar Paket A, Paket B, maupun Paket C dapat mengikuti Ujian Kesetaraan. Ujian Kesetaraan diselenggarakan dua kali dalam setahun, yaitu bulan Juli dan Oktober. Setiap peserta yang lulus berhak memiliki sertifikat (ijazah) yang setara dengan pendidikan formalnya. Ijazah Sekolah Kejar Paket A setara dengan ijazah SD, ijazah Kejar Paket B setara ijazah tingkat SLTP, dan ijazah Kejar Paket C setara ijazah SMU/SMK/MA. |
|||
[[Pendidikan formal]] di Indonesia mulai dikenal pada masa ini, pada awal masa penjajahan sampai tahun [[1903]] sekolah formal masih dikhususkan bagi warga [[Belanda]] di [[Hindia Belanda]]. Sekolah yang ada pada masa itu diantaranya [[ELS]], [[Hollandsch-Inlandsche School|HIS]], [[HCS]], [[MULO]], [[AMS]] |
|||
=== Sekolah |
=== Sekolah rumah dan sekolah alternatif === |
||
Yang termasuk dalam sekolah jenis ini adalah lembaga-lembaga kursus atau lembaga-lembaga bimbingan belajar untuk bidang tertentu saja. Kursus adalah lembaga pelatihan yang termasuk ke dalam jenis pendidikan nonformal. Kursus merupakan suatu kegiatan belajar-mengajar seperti halnya sekolah. Perbedaannya adalah bahwa kursus biasanya diselenggarakan dalam waktu pendek dan hanya untuk mempelajari satu keterampilan tertentu. Misalnya, kursus [[bahasa Inggris]] tiga bulan atau 50 jam, kursus montir, kursus memasak, menjahit, musik, dan lain sebagainya. Peserta yang telah mengikuti kursus dengan baik dapat memperoleh sertifikat atau surat keterangan. Contoh lain dari sekolah jenis ini adalah seseorang atau sekelompok orang yang menyelenggarakan pembelajaran baca-tulis Alquran di rumahnya. |
|||
* Lihat [[Pendidikan]] |
|||
== Sekolah |
=== Sekolah elektronik === |
||
Sekolah jenis ini belum diterapkan. Sekolah jenis ini bisa kita sebut sebagai Sekolah Berbasis Teknologi Internet (SBTI). Dengan sekolah jenis ini, siswa tidak perlu pergi ke sekolah setiap hari seperti halnya sekolah konvensional. Siswa melakukan proses pendaftaran sebagai siswa dan pembelajaran langsung melalui media internet.{{cn}} |
|||
Menurut status sekolah terbagi dari : |
|||
* Sekolah Negeri ''[[:en:Public school|Public school]]'', yaitu sekolah yang diselenggarakan oleh [[Pemerintah]], mulai dari [[Sekolah Dasar]], [[Sekolah Menengah Pertama]], [[Sekolah Menengah Atas]], dan [[Perguruan Tinggi]]. |
|||
* Sekolah Swasta ''[[:en:Private school|Private School]]'', yaitu sekolah yang diselenggarakan oleh non-pemerintah/swasta, penyelenggara berupa badan berupa yayasan pendidikan yang sampai saat ini [[badan hukum]] penyelenggara pendidikan masih berupa rancangan peraturan pemerintah. |
|||
== |
== Sekolah menurut status == |
||
Menurut status sekolah terbagi dari: |
|||
Untuk sekolah milik pemerintah, biasanya seragam disamakan sesuai dengan tingkatannya.Di Indonesia,seragam Sekolah Dasar(SD) berwarna putih merah.Untuk seragam Sekolah Tingkat Pertama(SMP) berwarna putih biru.Sedangkan untuk seragam Sekolah Tingkat Atas(SMA) berwarna putih abu-abu.Sedangkan seragam sekolah swasta berbeda dari seragam sekolah milik pemerintah. |
|||
* [[Sekolah negeri]], yaitu sekolah yang diselenggarakan oleh [[pemerintah]], mulai dari [[sekolah dasar]], [[sekolah menengah pertama]], [[sekolah menengah atas]], dan [[perguruan tinggi]]. |
|||
* [[Sekolah swasta]], yaitu sekolah yang diselenggarakan oleh non-pemerintah/[[swasta]], penyelenggara berupa badan yang berupa yayasan pendidikan yang sampai saat ini [[badan hukum]] penyelenggara pendidikan masih berupa rancangan peraturan dari pemerintah. |
|||
== Referensi == |
|||
{{reflist|2}} |
|||
== Lihat pula == |
|||
== Artikel terkait tentang Sekolah == |
|||
* [[:kategori:Sekolah di Indonesia|Sekolah di Indonesia]] |
|||
* [[Sekolah dasar]] |
|||
{{pendidikan-stub}} |
|||
* [[Sekolah di Indonesia]] |
|||
[[kategori:pendidikan]] |
|||
* [[Sekolah menengah atas]] |
|||
[[kategori:sekolah di Indonesia]] |
|||
* [[Sekolah menengah pertama]] |
|||
[[kategori:pendidikan di Indonesia]] |
|||
* [[Sekolah menengah kejuruan]] |
|||
[[kategori:masyarakat]] |
|||
[[ |
[[Kategori:Sekolah| ]] |
||
[[Kategori:Pendidikan umum]] |
|||
[[az:Məktəb]] |
|||
[[Kategori:Kelompok bermain]] |
|||
[[bg:Училище]] |
|||
[[Kategori:Taman kanak-kanak]] |
|||
[[ca:Escola]] |
|||
[[cv:Шкул]] |
|||
[[ceb:Ecole]] |
|||
[[cs:Škola]] |
|||
[[cy:Ysgol (addysg)]] |
|||
[[da:Skole]] |
|||
[[de:Schule]] |
|||
[[en:School]] |
|||
[[et:Kool]] |
|||
[[es:Escuela]] |
|||
[[eo:Lernejo]] |
|||
[[eu:Eskola]] |
|||
[[fr:École]] |
|||
[[ko:학교]] |
|||
[[hi:कोशी]] |
|||
[[is:Skóli]] |
|||
[[it:Scuola]] |
|||
[[he:בית ספר]] |
|||
[[la:Schola]] |
|||
[[lt:Mokykla]] |
|||
[[ka:სკოლა]] |
|||
[[ms:Sekolah]] |
|||
[[nl:Schoolgebouw]] |
|||
[[ja:学校]] |
|||
[[no:Skole]] |
|||
[[nds:School]] |
|||
[[pl:Szkoła (oświata)]] |
|||
[[pt:Escola]] |
|||
[[qu:Yachay wasi]] |
|||
[[ru:Школа]] |
|||
[[sco:Schuil]] |
|||
[[sq:Shkolla]] |
|||
[[scn:Scola]] |
|||
[[simple:School]] |
|||
[[sk:Škola]] |
|||
[[sl:Šola]] |
|||
[[sr:Школа]] |
|||
[[fi:Koulu]] |
|||
[[sv:Skola]] |
|||
[[ta:பள்ளிக்கூடம்]] |
|||
[[th:โรงเรียน]] |
|||
[[tr:Okul]] |
|||
[[vls:Schole]] |
|||
[[yi:שולע]] |
|||
[[zh-yue:學校]] |
|||
[[bat-smg:Muokīkla]] |
|||
[[zh:学校]] |
Revisi terkini sejak 5 Agustus 2024 11.58
Sekolah (Bahasa Inggris School) (Bahasa Belanda Schoul) adalah lembaga untuk para siswa mendapat pengajaran di bawah pengawasan guru.[1]
Sebagian besar negara memiliki sistem pendidikan formal yang umumnya wajib. Dalam sistem ini, siswa mengalami kemajuan melalui serangkaian kegiatan belajar mengajar di sekolah. Nama-nama untuk sekolah ini bervariasi menurut negara, tetapi umumnya termasuk sekolah dasar untuk anak-anak dan dilanjutkan ke sekolah menengah untuk remaja yang telah menyelesaikan pendidikan dasar.[2] Selain itu terdapat sekolah menengah kejuruan.
Selain sekolah inti, siswa di negara tertentu juga mungkin memiliki akses untuk mengikuti sekolah baik sebelum dan sesudah pendidikan dasar dan menengah. Taman Kanak-Kanak (TK) atau pra-sekolah menyediakan sekolah bagi anak-anak (biasanya umur 3-5 tahun). Universitas, sekolah kejuruan, perguruan tinggi atau seminari mungkin tersedia setelah sekolah menengah. Sebuah sekolah mungkin juga didedikasikan untuk satu bidang tertentu, seperti sekolah ekonomi atau sekolah tari. Alternatif sekolah dapat menyediakan kurikulum dan metode non-tradisional.[3]
Ada juga sekolah non-pemerintah, yang disebut sekolah swasta. Sekolah swasta mungkin untuk anak-anak dengan kebutuhan khusus ketika pemerintah tidak bisa memberi sekolah khusus bagi mereka; keagamaan, seperti sekolah Islam, sekolah Kristen, hawzas, yeshivas dan lain-lain, atau sekolah yang memiliki standar pendidikan yang lebih tinggi atau berusaha untuk mengembangkan prestasi pribadi lainnya. Sekolah untuk orang dewasa meliputi lembaga-lembaga pelatihan perusahaan dan pendidikan dan pelatihan militer.
Kata sekolah berasal dari Bahasa Latin: skhole, scola, scolae atau skhola yang memiliki arti: waktu luang atau waktu senggang, di mana ketika itu sekolah adalah kegiatan pada waktu luang bagi anak-anak di tengah-tengah kegiatan utama mereka, yaitu bermain dan menghabiskan waktu untuk menikmati masa anak-anak dan remaja. Kegiatan dalam waktu luang itu adalah mempelajari cara berhitung, cara membaca huruf dan mengenal tentang moral (budi pekerti) dan estetika (seni). Untuk mendampingi dalam kegiatan scola anak-anak didampingi oleh orang ahli dan mengerti tentang psikologi anak, sehingga memberikan kesempatan yang sebesar-besarnya kepada anak untuk menciptakan sendiri dunianya melalui berbagai pelajaran di atas.
Saat ini, kata sekolah berubah arti menjadi: merupakan bangunan atau lembaga untuk belajar dan mengajar serta tempat menerima dan memberi pelajaran. Sekolah dipimpin oleh seorang kepala sekolah. Kepala sekolah dibantu oleh wakil kepala sekolah. Jumlah wakil kepala sekolah di setiap sekolah berbeda, tergantung dengan kebutuhannya. Bangunan sekolah disusun meninggi untuk memanfaatkan tanah yang tersedia dan dapat diisi dengan fasilitas yang lain. Ketersediaan sarana dalam suatu sekolah mempunyai peran penting dalam terlaksananya proses pendidikan.
Sekolah menurut jenis
[sunting | sunting sumber]Sekolah konvensional
[sunting | sunting sumber]Sekolah konvensional yakni sekolah yang kita kenal selama ini, ada wujud gedung yang dibangun khusus untuk keperluan penyelenggaraan pendidikan. Siswa dari sekolah jenis ini, biasanya masuk pada jam-jam tertentu yang telah ditetapkan oleh pihak pengelola sekolah. Siswa diarahkan masuk kelas masing-masing untuk melaksanakan pembelajaran. Siswa peserta didik kemudian pulang ke rumah masing-masing setelah mendapat pembelajaran sesuai jam yang telah ditentukan. Namun, ada pula sekolah jenis ini yang siswanya diasramakan, misalnya sekolah-sekolah di lingkungan pondok pesantren. Hingga saat ini, sekolah konvensional, seperti halnya SD/MI, SMP/MTs, SMU/SMK/MA yang dikemas dalam satu unit lingkungan sekolah, dinilai sebagai bentuk sekolah yang paling ideal oleh sebagian pemerhatin pendidikan. Di dalamnya ada perpustakaan, koperasi sekolah, kantin, tempat parkir kendaraan, dan tempat ibadah. Di lingkungan sekolah ini, para siswa dididik selama sekitar enam jam dalam sehari, kecuali pada hari-hari libur. Di luar jam sekolah tersebut, para siswa berinteraksi dengan keluarga atau masyarakat.
Sekolah terbuka
[sunting | sunting sumber]Sekolah terbuka adalah salah satu bentuk sekolah yang dikembangkan oleh pemerintah. Sekolah jenis ini biasanya berkantor di sekolah konvensional yang sudah ada sebelumnya. Sekolah konvensional dan sekolah terbuka pada dasarnya sama dari sisi proses pendaftaran, bahan pelajaran, dan ujian. Perbedaan pokok antara sekolah konvensional dan sekolah terbuka adalah terutama dari sisi jumlah pertemuan antara tenaga pengajar atau guru dengan murid. Kalau pada sekolah konvensional, guru dan murid bertatap muka setiap hari, kecuali pada hari libur. Sedangkan di sekolah terbuka, guru dan murid tidak bertatap muka setiap hari. Murid pada sekolah terbuka lebih mandiri dalam mempelajari bahan-bahan pelajaran.[4][butuh rujukan]
Sekolah kejar paket
[sunting | sunting sumber]Kelompok belajar dan kejar adalah jalur pendidikan nonformal yang difasilitasi oleh pemerintah untuk siswa yang belajarnya tidak melalui jalur sekolah, atau bagi siswa yang belajar di sekolah berbasis kurikulum non-pemerintah seperti Cambridge dan IB (International Baccalureate). Kegiatan belajar fleksibel, maksudnya tidak belajar seminggu penuh, hanya dengan pertemuan tiga kali dalam seminggu. Kegiatan belajar dibagi dua kelompok usia yaitu usia dewasa, artinya di luar usia belajar formal, dan usia belajar. Usia dewasa mengikuti jenjang belajar selama empat semester (dua tahun), sedangkan yang masih usia belajar mengikuti kegiatan belajar selama enam semester (tiga tahun). Warga belajar yang lulus dari Paket B untuk melanjutkan ke Paket C dengan rata-rata nilai 7,0 dapat mengikuti KBM empat semester, tetapi masuk pada katagori usia dewasa. Sedangkan, yang masih usia belajar tetap mengikuti enam semester. Sekolah Kejar Paket dibagi menjadi: Sekolah Kejar Paket A setara dengan SD, Kejar Paket B setara tingkat SLTP, dan Kejar Paket C setara SMU/SMK/MA. Sebagaimana siswa atau pelajar dari sekolah pada umumnya, peserta kejar Paket A, Paket B, maupun Paket C dapat mengikuti Ujian Kesetaraan. Ujian Kesetaraan diselenggarakan dua kali dalam setahun, yaitu bulan Juli dan Oktober. Setiap peserta yang lulus berhak memiliki sertifikat (ijazah) yang setara dengan pendidikan formalnya. Ijazah Sekolah Kejar Paket A setara dengan ijazah SD, ijazah Kejar Paket B setara ijazah tingkat SLTP, dan ijazah Kejar Paket C setara ijazah SMU/SMK/MA.
Sekolah rumah dan sekolah alternatif
[sunting | sunting sumber]Yang termasuk dalam sekolah jenis ini adalah lembaga-lembaga kursus atau lembaga-lembaga bimbingan belajar untuk bidang tertentu saja. Kursus adalah lembaga pelatihan yang termasuk ke dalam jenis pendidikan nonformal. Kursus merupakan suatu kegiatan belajar-mengajar seperti halnya sekolah. Perbedaannya adalah bahwa kursus biasanya diselenggarakan dalam waktu pendek dan hanya untuk mempelajari satu keterampilan tertentu. Misalnya, kursus bahasa Inggris tiga bulan atau 50 jam, kursus montir, kursus memasak, menjahit, musik, dan lain sebagainya. Peserta yang telah mengikuti kursus dengan baik dapat memperoleh sertifikat atau surat keterangan. Contoh lain dari sekolah jenis ini adalah seseorang atau sekelompok orang yang menyelenggarakan pembelajaran baca-tulis Alquran di rumahnya.
Sekolah elektronik
[sunting | sunting sumber]Sekolah jenis ini belum diterapkan. Sekolah jenis ini bisa kita sebut sebagai Sekolah Berbasis Teknologi Internet (SBTI). Dengan sekolah jenis ini, siswa tidak perlu pergi ke sekolah setiap hari seperti halnya sekolah konvensional. Siswa melakukan proses pendaftaran sebagai siswa dan pembelajaran langsung melalui media internet.[butuh rujukan]
Sekolah menurut status
[sunting | sunting sumber]Menurut status sekolah terbagi dari:
- Sekolah negeri, yaitu sekolah yang diselenggarakan oleh pemerintah, mulai dari sekolah dasar, sekolah menengah pertama, sekolah menengah atas, dan perguruan tinggi.
- Sekolah swasta, yaitu sekolah yang diselenggarakan oleh non-pemerintah/swasta, penyelenggara berupa badan yang berupa yayasan pendidikan yang sampai saat ini badan hukum penyelenggara pendidikan masih berupa rancangan peraturan dari pemerintah.
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ Sejarah Sekolah Diarsipkan 2015-07-07 di Wayback Machine.. www.sabah.edu.my
- ^ Awal Mula Adanya Taraf Pendidikan Sekolah Dasar Diarsipkan 2014-12-31 di Wayback Machine.. www.binasyifa.com
- ^ Menjelajahi Asal Mula Universitas Diarsipkan 2014-12-31 di Wayback Machine.. www.bglconline.com
- ^ Pedoman Pengelolaan SMP Terbuka (PDF). Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI. 2020. hlm. 2. ISBN 978-623-6568-21-7. Diarsipkan (PDF) dari versi asli tanggal 2022-08-18. Diakses tanggal 2022-05-27.