Lompat ke isi

Himpunan Mahasiswa Buddhis Indonesia: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
k →‎Pranala luar: clean up
 
(24 revisi perantara oleh 14 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
'''Himpunan Mahasiswa Buddhis Indonesia''' disingkat '''HIKMAHBUDHI''' adalah [[organisasi]] mahasiswa[[agama Buddha|buddhis]] nasional di [[Indonesia]]. Organisasi ini didirikan pada tahun [[1988]] dan saat ini (2005-2007) diketuai oleh Eddy Setiawan. Pada tahun [[1998]], Keluarga Mahasiswa Buddhis Jakarta (KMBJ) melebur ke dalam HIKMAHBUDHI.
'''Himpunan Mahasiswa Buddhis Indonesia''' disingkat (HIKMAHBUDHI) adalah organisasi mahasiswa Buddhis nasional di [[Indonesia]]. Berawal dari sebuah majalah bernama Hikmahbudhi yang digerakkan oleh mahasiswa Buddhis di [[Jakarta]] era 70-an. Majalah ini adalah terbitan Keluarga Mahasiswa Buddhis Djakarta (KMBD) kelak menyesuaikan perkembangan EYD menjadi Keluarga Mahasiswa Buddhis Jakarta (KMBJ).


Pemilihan nama majalah menyiratkan visi mahasiswa Buddhis pada masa itu, untuk membentuk suatu wadah nasional bagi mahasiswa Buddhis suatu saat kelak. Cara penulisan awal untuk majalah adalah Majalah Hikmah Budhi. Majalah yang terbit sejak 16 Mei 1971 tersebut, merupakan majalah Buddhis tertua yang masih eksis hingga hari ini di [[Indonesia]].Kelahiran Majalah Hikmahbudhi juga ditetapkan sebagai hari kelahiran HIKMAHBUDHI, karena memang sebagaimana disebutkan di atas, visi mahasiswa Buddhis era 70 an saat menerbitkan Majalah Hikmahbudhi adalah sebagai langkah pertama menuju pembentukan organisasi mahasiswa Buddhis tingkat nasional dengan nama Himpunan Keluarga Mahasiswa Buddhis Indonesia (HIKMAHBUDHI).
== Pranala luar ==


Pada tahun 1988 KMBJ berhasil mengadakan pertemuan antar mahasiswa Buddhis dari 13 kota, baik yang sudah memiliki KMB maupun yang belum, dan bersepakat untuk mengadakan Musyawarah Bersama untuk mengesahkan membentuk HIKMAHBUDHI.
* {{id}}{{en}} [http://www.hikmahbudhi.org/ Situs resmi]


Aktivitas organisasi ini pada awalnya lebih banyak pada ruang lingkup internal Buddhis, dan kegiatan-kegiatan sosial karitatif. Namun pada era 90-an, diadakan reorientasi dan dimulailah proses perubahan yang tampak dari konten majalah Hikmahbudhi yang lebih progresif dan berorientasi kebangsaan. Sejak era tersebut, HIKMAHBUDHI juga bergerak secara aktif sebagai organisasi Mahasiswa Buddhis di tingkat nasional dan berinteraksi secara intens dengan berbagai organisasi mahasiswa lainnya. Pada tahun 1998 Keluarga Mahasiswa Buddhis Jakarta (KMBJ) melebur ke dalam HIKMAHBUDHI dan mengubah nama menjadi PC HIKMAHBUDHI Jakarta. Hal ini diikuti berbagai daerah, dan semakin bergulir cepat setelah diadakannya Rembuk Mahasiswa Buddhis Indonesia (RMBI) 2000. Pada RMBI inilah diputuskan kata "Keluarga" dihilangkan dari kepanjangan HIKMAHBUDHI yang digagas pada tahun 1971, sehingga bukan lagi semacam himpunan KMB tapi organisasi massa mahasiswa Buddhis yang beranggotakan individu. Akronim tetap HIKMAHBUDHI, tetapi kepanjangannya menjadi Himpunan Mahasiswa Buddhis Indonesia [[(HIKMAHBUDHI)]].
{{organisasi-stub}}


Agus Tjandra [[(Jakarta)]] adalah Ketua Umum HIKMAHBUDHI 1997-1999, dilanjutkan Tamit [[(Jepara)]] 1999-2001, Lestari [[(Pati)]] 2001-2003, Adi Jaya [[(Bekasi)]] 2003-2005. Pada saat ini (2005-2007) Ketua Umum PP HIKMAHBUDHI adalah Eddy Setiawan [[(Denpasar)]] sedangkan masa bakti 2007-2009, Ketua Umum PP HIKMAHBUDHI adalah Eko Nugroho Rahardjo [[(Semarang)]].
[[Kategori:Organisasi di Indonesia]]
VISION


Sirkulasi kemimpinan terus berlanjut, tahun 2009-2011 terpilih Sukman [[(Mataram)]] sebagai Ketua Umum PP HIKMAHBUDHI. Masa bakti berikut ya, Adi Kurniawan [[(Malang)]] adalah Ketua Umum PP HIKMAHBUDHI 2012-2014 yang baru saja terpilih melalui Kongres VII HIKMAHBUDHI beberapa waktu lalu. Kongres VIII yang diadakan di Jakarta, memilih Suparjo [[(Jakarta)]] sebagai ketua umum HIKMAHBUDHI 2014-2016, dan selanjutnya pada Kongres IX di Kota Tangerang terpilih Sugiartana [[(Mataram)]] sebagai ketua umum 2016-2018. Kongres X yang diselenggarakan di Pontianak, Kalimantan Barat terpilih Ari Sutrisno ([[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Jakarta]]) sebagai ketua umum periode 2018-2020. Kongres XI yang diselenggarakan di Medan, Sumatera Utara terpilih Wiryawan ([[Jakarta Utara]]) periode 2021-2023.
HIKMAHBUDHI is an external Buddhist Students Organization, which upholds the Truth, Justice, and Humanistic Values in order to bring Peace and the release of suffering.


HIKMAHBUDHI saat ini memiliki 3 Lembaga Otonom yakni:
MISSION
1. Majalah Hikmahbudhi
2. LPM HIKMAHBUDHI (Lembaga Pemberdayaan Masyarakat)
3. Pagar Budaya HIKMAHBUDHI (Peduli Cagar Budaya)


Secara internasional, HIKMAHBUDHI tergabung ke dalam INEB (International Network of Engaged Buddhist) yang berpusat di Bangkok, dan saat ini turut menginisiasi pendirian INEB Indonesia yang diberi nama INANEB.
HIKMAHBUDHI in its mission carries out the mandate stated in the Preamble of the 1945 Indonesian Constitution.


Appamadena Sampadetha, berjuanglah dengan sungguh-sungguh, merupakan penggalan dari kata-kata terakhir Buddha sebelum Parinirvana. Kata ini digunakan sebagai spirit dasar yang ditanamkan kepada setiap kader HIKMAHBUDHI melalui berbagai jenjang pengkaderan.
ORIENTATION


== Pranala luar ==
HIKMAHBUDHI is an external Buddhist Students organization, which is active in social and national issues based on the non-violent Buddhist moral, ethical and spiritual spirit.


* HIKMAHBUDHI {{id}}[http://www.hikmahbudhi.or.id/ Situs resmi]


[[Kategori:Organisasi mahasiswa di Indonesia|Buddhis]]
HIKMAHBUDHI is a national organization for Buddhist Students, which is founded in 1988, but during that year the existence had never been significant. In the middle of 90s, some Buddhist student activists tried to revive this organization as a struggle medium to build sensitivity for Indonesian society problems. In addition, HIKMAHBUDHI is also used to fill the lack of Buddhist students’ elements in the reformation movement with other Indonesian Students organization.


The reawakening of HIKMAHBUDHI was officially remarked by the establishment of Central Board Commission, headed by Agus Tjandra, in the Congress of Jakarta Buddhist Students Family (KMBJ) held in 1998. This congress had also declared the fusion of KMBJ into HIKMAHBUDHI and since then KMBJ had become HIKMAHBUDHI Jakarta District Board of HIKMHAHBUDHI. The growth of HIKMAHBUDHI continued with the establishment of several District Boards such as Semarang (October 2000), Malang ( March 2001), Surabaya (April 2001), Lampung (September 2001), and Mataram (December 2001), and will keep continuing its establishment in some other areas in Indonesia.


{{organisasi-stub}}
This is not apart from the contribution and support from many Buddhist student activists in different areas who united their hearts and visions in the Indonesian Buddhist Students Conference (RMBI) held in Jakarta in 2000. The conference has brought about significant value to the history of the rebirth of HIKMAHBUDHI. Without their contributions through the RMBI, HIKMAHBUDHI might have been only a dreaming. The effort to revive HIKMAHBUDHI was not without any challenge. Moreover, with the movement orientation that tends to focus on society.

Cynical attitude, suspicion, and doubt burst out from many directions, even from Buddhist leaders, other activist fellows, including a group member of KMBJ and other Buddhist students organizations. On the other hand, support and motivation come out from moderate Buddhist intellectual society, although in a very less (few) number. Ironically, the biggest support comes from Non-Buddhist and international Buddhist activists, shown in written form as well as other actual concrete forms.

Perceiving the growing indecency (cynicism), HIKMAHBUDHI takes an action to be consistent in their movement path, by still paying attention to inputs and critics for its improvement. HIKMAHBUDHI realizes that without large support, its fight is impossible to gain. This consistency is not based on arrogance but rather on the will to form a medium to fight for the existence of future Buddhist community that cares of social problems, and Buddhist universal values.

Revisi terkini sejak 11 Desember 2022 05.08

Himpunan Mahasiswa Buddhis Indonesia disingkat (HIKMAHBUDHI) adalah organisasi mahasiswa Buddhis nasional di Indonesia. Berawal dari sebuah majalah bernama Hikmahbudhi yang digerakkan oleh mahasiswa Buddhis di Jakarta era 70-an. Majalah ini adalah terbitan Keluarga Mahasiswa Buddhis Djakarta (KMBD) kelak menyesuaikan perkembangan EYD menjadi Keluarga Mahasiswa Buddhis Jakarta (KMBJ).

Pemilihan nama majalah menyiratkan visi mahasiswa Buddhis pada masa itu, untuk membentuk suatu wadah nasional bagi mahasiswa Buddhis suatu saat kelak. Cara penulisan awal untuk majalah adalah Majalah Hikmah Budhi. Majalah yang terbit sejak 16 Mei 1971 tersebut, merupakan majalah Buddhis tertua yang masih eksis hingga hari ini di Indonesia.Kelahiran Majalah Hikmahbudhi juga ditetapkan sebagai hari kelahiran HIKMAHBUDHI, karena memang sebagaimana disebutkan di atas, visi mahasiswa Buddhis era 70 an saat menerbitkan Majalah Hikmahbudhi adalah sebagai langkah pertama menuju pembentukan organisasi mahasiswa Buddhis tingkat nasional dengan nama Himpunan Keluarga Mahasiswa Buddhis Indonesia (HIKMAHBUDHI).

Pada tahun 1988 KMBJ berhasil mengadakan pertemuan antar mahasiswa Buddhis dari 13 kota, baik yang sudah memiliki KMB maupun yang belum, dan bersepakat untuk mengadakan Musyawarah Bersama untuk mengesahkan membentuk HIKMAHBUDHI.

Aktivitas organisasi ini pada awalnya lebih banyak pada ruang lingkup internal Buddhis, dan kegiatan-kegiatan sosial karitatif. Namun pada era 90-an, diadakan reorientasi dan dimulailah proses perubahan yang tampak dari konten majalah Hikmahbudhi yang lebih progresif dan berorientasi kebangsaan. Sejak era tersebut, HIKMAHBUDHI juga bergerak secara aktif sebagai organisasi Mahasiswa Buddhis di tingkat nasional dan berinteraksi secara intens dengan berbagai organisasi mahasiswa lainnya. Pada tahun 1998 Keluarga Mahasiswa Buddhis Jakarta (KMBJ) melebur ke dalam HIKMAHBUDHI dan mengubah nama menjadi PC HIKMAHBUDHI Jakarta. Hal ini diikuti berbagai daerah, dan semakin bergulir cepat setelah diadakannya Rembuk Mahasiswa Buddhis Indonesia (RMBI) 2000. Pada RMBI inilah diputuskan kata "Keluarga" dihilangkan dari kepanjangan HIKMAHBUDHI yang digagas pada tahun 1971, sehingga bukan lagi semacam himpunan KMB tapi organisasi massa mahasiswa Buddhis yang beranggotakan individu. Akronim tetap HIKMAHBUDHI, tetapi kepanjangannya menjadi Himpunan Mahasiswa Buddhis Indonesia (HIKMAHBUDHI).

Agus Tjandra (Jakarta) adalah Ketua Umum HIKMAHBUDHI 1997-1999, dilanjutkan Tamit (Jepara) 1999-2001, Lestari (Pati) 2001-2003, Adi Jaya (Bekasi) 2003-2005. Pada saat ini (2005-2007) Ketua Umum PP HIKMAHBUDHI adalah Eddy Setiawan (Denpasar) sedangkan masa bakti 2007-2009, Ketua Umum PP HIKMAHBUDHI adalah Eko Nugroho Rahardjo (Semarang).

Sirkulasi kemimpinan terus berlanjut, tahun 2009-2011 terpilih Sukman (Mataram) sebagai Ketua Umum PP HIKMAHBUDHI. Masa bakti berikut ya, Adi Kurniawan (Malang) adalah Ketua Umum PP HIKMAHBUDHI 2012-2014 yang baru saja terpilih melalui Kongres VII HIKMAHBUDHI beberapa waktu lalu. Kongres VIII yang diadakan di Jakarta, memilih Suparjo (Jakarta) sebagai ketua umum HIKMAHBUDHI 2014-2016, dan selanjutnya pada Kongres IX di Kota Tangerang terpilih Sugiartana (Mataram) sebagai ketua umum 2016-2018. Kongres X yang diselenggarakan di Pontianak, Kalimantan Barat terpilih Ari Sutrisno (Jakarta) sebagai ketua umum periode 2018-2020. Kongres XI yang diselenggarakan di Medan, Sumatera Utara terpilih Wiryawan (Jakarta Utara) periode 2021-2023.

HIKMAHBUDHI saat ini memiliki 3 Lembaga Otonom yakni: 1. Majalah Hikmahbudhi 2. LPM HIKMAHBUDHI (Lembaga Pemberdayaan Masyarakat) 3. Pagar Budaya HIKMAHBUDHI (Peduli Cagar Budaya)

Secara internasional, HIKMAHBUDHI tergabung ke dalam INEB (International Network of Engaged Buddhist) yang berpusat di Bangkok, dan saat ini turut menginisiasi pendirian INEB Indonesia yang diberi nama INANEB.

Appamadena Sampadetha, berjuanglah dengan sungguh-sungguh, merupakan penggalan dari kata-kata terakhir Buddha sebelum Parinirvana. Kata ini digunakan sebagai spirit dasar yang ditanamkan kepada setiap kader HIKMAHBUDHI melalui berbagai jenjang pengkaderan.

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]