Fungsi ego: Perbedaan antara revisi
k ejaan, replaced: sekedar → sekadar |
k pembersihan kosmetika dasar, added orphan tag |
||
(9 revisi perantara oleh 5 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1: | Baris 1: | ||
{{Orphan|date=Februari 2023}} |
|||
⚫ | |||
⚫ | '''Fungsi Ego''' yaitu sebagai presepsi, [[berpikir]], pengujian [[realitas]], |
||
⚫ | |||
⚫ | '''Fungsi Ego''' yaitu sebagai presepsi, [[berpikir]], pengujian [[realitas]], ataupun sebagai kemampuan diri untuk mempertimbangkan suatu hal atau sebagai fungsi penengah.<ref name="Indonesia">.Ensiklopedia Indonesia.Page:EI 1047.tif</ref> Ego memiliki fungsi-fungsi utama fungsi-fungsi utama tersebut yaitu mencari, menemukan, dan menjalain hubungan dengan objek-objek di [[dunia]] luar.<ref name="Hall dkk">Calvin S. Hall.1993.Teori-Teori Psikodinamik. Yogyakarta:KANISIUS.122-123</ref> Fungsi-fungsi utama ini dapat dilihat atau diamati pada [[bayi]].<ref name="Hall dkk"/> Fungsi ego merupakan aspek yang sangat penting karena berfungsi sebagai [[pengontrol]].<ref name="Jantan dkk">Ramlan Jantan dkk.2003.Psikologi Pendidikan. Kuala Lumpur:PTS Professional Publishing .53</ref> Fungsi ego lebih dari sekadar wasit penengah yang harus peka terhadap keinginan atau dorongan-dorongan naluriah dengan prinsip kenikmatan pada sisi lain.<ref name="Jantan dkk"/> Secara garis besar fungsi ego yaitu berpikir secara [[rasional]], mengatur desakan, mengatur tingkah laku atau aktivitas, menahan dorongan, mengeluarkan [[emosi]] negatif.<ref name="Jantan dkk"/> Berpikir secara rasional adalah pola pikir kita yang menyesuaikan dengan kemampuan yang kita sadari untuk mencapai sebuah tujuan yang [[realistis]].<ref name="Jantan dkk"/> Berpikir secara [[rasional]] dapat juga dikatakan sebagai pola berpikir dengan menggunakan penalaran atas dasar [[data]] yang ada dengan tujuan mencari kebenaran faktual.<ref name="Djohansjah Marzoeki">[http://www.djohansjahmarzoeki-rationalthinking.com/index.php?option=com_content&task=view&id=18&Itemid=40/content]{{Pranala mati|date=Maret 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }} Djohansjah Marzoeki: Berfikir Rasional <small>Publikasi: 10 January 2008</small></ref> Berpikir secara [[rasional]] lawannya adalah [[berpikir]] secara [[rasional]].<ref name="Djohansjah Marzoeki"/> |
||
== Referensi == |
== Referensi == |
||
{{Reflist}} |
{{Reflist}} |
Revisi terkini sejak 12 Februari 2023 06.35
Artikel ini sebatang kara, artinya tidak ada artikel lain yang memiliki pranala balik ke halaman ini. Bantulah menambah pranala ke artikel ini dari artikel yang berhubungan atau coba peralatan pencari pranala. Tag ini diberikan pada Februari 2023. |
Fungsi Ego yaitu sebagai presepsi, berpikir, pengujian realitas, ataupun sebagai kemampuan diri untuk mempertimbangkan suatu hal atau sebagai fungsi penengah.[1] Ego memiliki fungsi-fungsi utama fungsi-fungsi utama tersebut yaitu mencari, menemukan, dan menjalain hubungan dengan objek-objek di dunia luar.[2] Fungsi-fungsi utama ini dapat dilihat atau diamati pada bayi.[2] Fungsi ego merupakan aspek yang sangat penting karena berfungsi sebagai pengontrol.[3] Fungsi ego lebih dari sekadar wasit penengah yang harus peka terhadap keinginan atau dorongan-dorongan naluriah dengan prinsip kenikmatan pada sisi lain.[3] Secara garis besar fungsi ego yaitu berpikir secara rasional, mengatur desakan, mengatur tingkah laku atau aktivitas, menahan dorongan, mengeluarkan emosi negatif.[3] Berpikir secara rasional adalah pola pikir kita yang menyesuaikan dengan kemampuan yang kita sadari untuk mencapai sebuah tujuan yang realistis.[3] Berpikir secara rasional dapat juga dikatakan sebagai pola berpikir dengan menggunakan penalaran atas dasar data yang ada dengan tujuan mencari kebenaran faktual.[4] Berpikir secara rasional lawannya adalah berpikir secara rasional.[4]
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ .Ensiklopedia Indonesia.Page:EI 1047.tif
- ^ a b Calvin S. Hall.1993.Teori-Teori Psikodinamik. Yogyakarta:KANISIUS.122-123
- ^ a b c d Ramlan Jantan dkk.2003.Psikologi Pendidikan. Kuala Lumpur:PTS Professional Publishing .53
- ^ a b [1][pranala nonaktif permanen] Djohansjah Marzoeki: Berfikir Rasional Publikasi: 10 January 2008