Takhingga: Perbedaan antara revisi
Tidak ada ringkasan suntingan |
FelixJL111 (bicara | kontrib) kTidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan visualeditor-wikitext |
||
(38 revisi perantara oleh 25 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1: | Baris 1: | ||
[[Berkas:Infinite.svg|jmpl|Simbol dari takhingga]] |
|||
'''Tak hingga''' atau '''ananta'''[http://pusatbahasa.diknas.go.id/glosarium/index.php?row=0&gloss_asing=infinite&gloss_indonesia=&jenis=contain&Bidang=all&infocmd=Cari], sering ditulis <font size =5>∞</font>, ialah [[bilangan]] yang lebih besar daripada tiap-tiap yang kemungkinan dapat dibayangkan. |
|||
'''Takhingga''', '''takterhingga''',<ref>{{Kamus|takterhingga}}</ref> '''ananta''', atau '''infinit''' ({{lang-en|infinite}}) adalah konsep sesuatu yang tidak memiliki batas maupun ujung atau sesuatu yang lebih besar dari suatu batas yang ditetapkan.<ref name=":0">{{Cite book|last=Kartasasmita|first=Bana G.|last2=Ansjar|first2=M.|last3=Martono|first3=Koko|last4=Irawati|first4=Irawati|date=1993|url=http://repositori.kemdikbud.go.id/2938/|title=Kamus Matematika : matematika dasar|location=Jakarta|publisher=Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa|isbn=978-979-459-017-1|language=id}}</ref> Takhingga sering dilambangkan dengan [[∞|simbol ∞]]. |
|||
Dalam percakapan sehari-hari orang dapat mengartikan takhingga sebagai "sesuatu yang lebih besar dari segala yang mungkin". Sehingga kadang kata takhingga digunakan untuk menerangkan benda hingga namun seakan berterusan tak henti-henti atau sukar untuk menghitungnya. Kadang pula orang bergurau tentang sesuatu yang lebih besar dari takhingga, katakanlah takhingga tambah satu.<ref name=":1">{{Cite web|date=2017-03-13|title=Angela Brennan - Infinity plus One, 2011 - Roslyn Oxley9 Gallery|url=http://www.roslynoxley9.com.au/news/releases/2011/10/06/208/|website=web.archive.org|access-date=2022-03-22|language=en|archive-date=2017-03-13|archive-url=https://web.archive.org/web/20170313124455/http://www.roslynoxley9.com.au/news/releases/2011/10/06/208/|dead-url=unfit}}</ref> Tetapi dalam matematika bilangan seperti itu terdefinisi dalam [[sistem bilangan]] tertentu, seperti [[bilangan transfinit]]. |
|||
Beberapa orang berkata bahwa tak hingga bukan benar-benar bilangan. Tak berlaku seperti bilangan yang biasa kita pakai. Bilangan yang kita pakai seluruhnya memiliki akhir, namun tak hingga tidak. |
|||
Ada juga [[definisi]] lain dalam bidang [[teori himpunan]] yang mengatakan bahwa ''takhingga'' bukan benar-benar bilangan, tapi hanya merujuk kepada [[kardinalitas]], yaitu besarnya sejenis [[himpunan]]. |
|||
Beberapa orang berkata bahwa tak hingga ialah tiap bilangan, kecuali 0, yang dibagi oleh 0. |
|||
{{br}}<font size = 5>∞ = n÷0 |
|||
{{br}}<font size = 3> |
|||
Karena ia tidak berlaku seperti bilangan yang biasa kita pakai dalam [[aritmetika]], ia dapat digunakan untuk menjelaskan sifat-sifat beberapa objek matematika. Contohnya, berapa [[digit]] yang ada dalam [[representasi desimal]] untuk bilangan [[π]]. Atau seperti <math>\lim_{x \to 0^+}{\frac1x} = +\infty</math> yang mengatakan bahwa [[limit]] untuk <math>\frac1x</math> adalah takhingga yang positif ketika <math>x</math> menuju kepada 0 dari sisi [[bilangan positif|positif]]. |
|||
⚫ | |||
⚫ | |||
== Peristilahan == |
|||
[[Berkas:Lemniscate.png|jmpl|Lemniskat Bernoulli, satu di antara banyak kurva lemniskat (kurva yang berbentuk lambang takhingga yang serupa pita).]] |
|||
Banyak kata dalam [[bahasa Indonesia]] yang digunakan untuk menunjukkan maksud takhingga. Kata ketakhinggaan, ketakberhinggaan, ketakterhinggaan, ketidakberhinggaan semuanya memiliki maksud yang sama.<ref>{{Cite journal|last=Sabirin|first=Muhamad|date=2016-05-18|title=Konsep Ketakhinggaan dalam Matematika|url=https://ppjp.ulm.ac.id/journal/index.php/edumat/article/view/581|journal=EDU-MAT: Jurnal Pendidikan Matematika|language=en|volume=2|issue=1|doi=10.20527/edumat.v2i1.581|issn=2597-9051}}</ref> |
|||
'''Ananta'''<ref name="KBBIDananta2">{{id}} Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Republik Indonesia {{cite web|title=Arti kata ananta pada Kamus Besar Bahasa Indonesia dalam jaringan|url=https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/{{urlencode:ananta|WIKI}}|accessdate=2020-03-3}}</ref> juga menunjukkan makna takhingga, dan juga memiliki penggunaan dan arti tertentu dalam [[Agama Hindu]].<ref>{{Cite journal|last=Kardika|first=I. Nyoman|date=2020-07-02|title=Tattwa Siwa Siddhanta Indonesia dalam Teologi Hindu|url=http://ejournal.ihdn.ac.id/index.php/Sphatika/article/view/1525|journal=Sphatika: Jurnal Teologi|language=id|volume=10|issue=1|pages=37–45|doi=10.25078/sp.v10i1.1525|issn=2722-8576}}</ref> |
|||
Ada juga ungkapan dalam [[bahasa Melayu Klasik]] yang dapat dimaknai sebagai takhingga, di antaranya adalah "tiada tepermanai", "tiada terkira-kira", dan "tiada terhisabkan".<ref>{{Cite book|last=Zain|first=Shaharir bin Mohamad|date=2012|url=https://books.google.co.id/books?id=SfqnCgAAQBAJ|title=Istilah dan Konsep Pengukuran Tradisional Alam Melayu (Penerbit USM)|publisher=Penerbit USM|isbn=978-983-861-670-6|language=ms}}</ref> |
|||
== Referensi == |
|||
{{Reflist}} |
|||
{{Authority control}} |
|||
⚫ | |||
⚫ | |||
{{matematika-stub}} |
{{matematika-stub}} |
Revisi terkini sejak 25 Oktober 2024 04.14
Takhingga, takterhingga,[1] ananta, atau infinit (bahasa Inggris: infinite) adalah konsep sesuatu yang tidak memiliki batas maupun ujung atau sesuatu yang lebih besar dari suatu batas yang ditetapkan.[2] Takhingga sering dilambangkan dengan simbol ∞.
Dalam percakapan sehari-hari orang dapat mengartikan takhingga sebagai "sesuatu yang lebih besar dari segala yang mungkin". Sehingga kadang kata takhingga digunakan untuk menerangkan benda hingga namun seakan berterusan tak henti-henti atau sukar untuk menghitungnya. Kadang pula orang bergurau tentang sesuatu yang lebih besar dari takhingga, katakanlah takhingga tambah satu.[3] Tetapi dalam matematika bilangan seperti itu terdefinisi dalam sistem bilangan tertentu, seperti bilangan transfinit.
Ada juga definisi lain dalam bidang teori himpunan yang mengatakan bahwa takhingga bukan benar-benar bilangan, tapi hanya merujuk kepada kardinalitas, yaitu besarnya sejenis himpunan.
Karena ia tidak berlaku seperti bilangan yang biasa kita pakai dalam aritmetika, ia dapat digunakan untuk menjelaskan sifat-sifat beberapa objek matematika. Contohnya, berapa digit yang ada dalam representasi desimal untuk bilangan π. Atau seperti yang mengatakan bahwa limit untuk adalah takhingga yang positif ketika menuju kepada 0 dari sisi positif.
Peristilahan
[sunting | sunting sumber]Banyak kata dalam bahasa Indonesia yang digunakan untuk menunjukkan maksud takhingga. Kata ketakhinggaan, ketakberhinggaan, ketakterhinggaan, ketidakberhinggaan semuanya memiliki maksud yang sama.[4]
Ananta[5] juga menunjukkan makna takhingga, dan juga memiliki penggunaan dan arti tertentu dalam Agama Hindu.[6]
Ada juga ungkapan dalam bahasa Melayu Klasik yang dapat dimaknai sebagai takhingga, di antaranya adalah "tiada tepermanai", "tiada terkira-kira", dan "tiada terhisabkan".[7]
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ (Indonesia) Arti kata takterhingga dalam situs web Kamus Besar Bahasa Indonesia oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.
- ^ Kartasasmita, Bana G.; Ansjar, M.; Martono, Koko; Irawati, Irawati (1993). Kamus Matematika : matematika dasar. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. ISBN 978-979-459-017-1.
- ^ "Angela Brennan - Infinity plus One, 2011 - Roslyn Oxley9 Gallery". web.archive.org (dalam bahasa Inggris). 2017-03-13. Archived from the original on 2017-03-13. Diakses tanggal 2022-03-22.
- ^ Sabirin, Muhamad (2016-05-18). "Konsep Ketakhinggaan dalam Matematika". EDU-MAT: Jurnal Pendidikan Matematika (dalam bahasa Inggris). 2 (1). doi:10.20527/edumat.v2i1.581. ISSN 2597-9051.
- ^ (Indonesia) Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Republik Indonesia "Arti kata ananta pada Kamus Besar Bahasa Indonesia dalam jaringan". Diakses tanggal 2020-03-3.
- ^ Kardika, I. Nyoman (2020-07-02). "Tattwa Siwa Siddhanta Indonesia dalam Teologi Hindu". Sphatika: Jurnal Teologi. 10 (1): 37–45. doi:10.25078/sp.v10i1.1525. ISSN 2722-8576.
- ^ Zain, Shaharir bin Mohamad (2012). Istilah dan Konsep Pengukuran Tradisional Alam Melayu (Penerbit USM) (dalam bahasa Melayu). Penerbit USM. ISBN 978-983-861-670-6.