Lompat ke isi

Mursala (film): Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Rachmat-bot (bicara | kontrib)
k Robot: Perubahan kosmetika
Kris Simbolon (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
 
(18 revisi perantara oleh 12 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{Untuk|pulau di [[Kabupaten Tapanuli Tengah]]|Pulau Mursala}}
{{kegunaanlain|Mursala}}
{{Infobox Movie
{{Infobox Movie
| movie_name = Mursala
| movie_name = Mursala
| image = Mursala_Poster_2013.jpg
| image = Mursala_Poster_2013.jpg
| writer =
| writer = [[Viva Westi]]<br />[[Tubagus Deddy]]
| co-writer =
| co-writer =
| starring = [[Rio Dewanto]]<br />[[Titi Sjuman]]<br />[[Mongol (pelawak)|Mongol]]<br />[[Anna Sinaga]]<br />[[Tio Pakusadewo]]<br />[[Rudy Salam]]<br />[[Raja Bonaran Situmeang]]<br />[[Roy Ricardo]]<br />[[Elza Syarief]]
| starring = [[Rio Dewanto]]<br />[[Titi Rajo Bintang|Titi Sjuman]]<br />[[Mongol Stres|Mongol]]<br />[[Anna Sinaga]]<br />[[Tio Pakusadewo]]<br />[[Rudy Salam]]<br />[[Raja Bonaran Situmeang]]<br />[[Roy Ricardo]]<br />[[Elza Syarief]]<br />[[Ivan Kevin Wiranata Suyapit]]
| director = [[Viva Westi]]<br />[[Winaldo Artaraya Swastia|Aldo Swastia]] (Asst. Sutradara)
| director = [[Viva Westi]] <ref name="bp">[http://batakpedia.org/filmmursala-didaftarkan-ke-festival-film-cannes/ Film Mursala-Didaftarkan ke Festival Film Cannes]</ref><ref name="ad">[http://www.analisadaily.com/news/2013/3710/dahlan-ikut-nonton-bareng-film-mursala/ Dahlan ikut nonton bareng film mursala]</ref>
| producer = [[Anna Leiden Sinaga]]<ref name="bp"/><ref name="ad"/>
| producer = [[Anna Leiden Sinaga]]
| music = [[Iwan Fals]]<ref name="bp"/>
| music = [[Iwan Fals]]
| distributor = [[Raj’s Production]]
| distributor = [[Raj’s Production]]<ref name="bp"/><ref name="ek">[http://entertainment.kompas.com/read/2012/07/21/10550180/Film.Mursala.Terancam.Dicekal Film Mursala Terancam Dicekal]</ref><ref name="tempo">[http://www.tempo.co/read/news/2012/07/20/111418295/Film-Mursala-Dilarang-Tayang Film Mursala Dilarang Tayang]</ref>
| released = 18 April [[2013]]
| released = {{Tanggal film|2013|4|18}}
| runtime = 100 menit<ref name="bp"/>
| runtime = 100 menit
| country = {{bendera|Indonesia}}
| country = [[Indonesia]]
| language = [[Bahasa Indonesia|Indonesia]]
| language = [[Bahasa Indonesia|Indonesia]]
| budget =
| budget =
| followed_by =
| followed_by =
}}
}}
'''Mursala''' adalah [[film drama]] [[Indonesia]] tahun 2013 yang bernuansa budaya [[Batak]]. Film ini disutradarai oleh [[Viva Westi]] dan dibintangi oleh [[Rio Dewanto]] dan [[Titi Sjuman]]. Film ini mengangkat cerita budaya Batak tentang 70 [[marga]] yang berbeda dan tidak boleh menikah hingga kini, seperti marga [[Simbolon]] dan [[Saragih]]. Film bernuansa romantis ini juga menampilkan keindahan panorama [[Tapanuli Tengah]], [[Sumatera Utara]].<ref name="bp"/><ref name="ad"/>
'''Mursala''' adalah [[film drama]] [[Indonesia]] tahun 2013 yang bernuansa budaya [[Batak]]. Film ini disutradarai oleh [[Viva Westi]] dan dibintangi oleh [[Rio Dewanto]] dan [[Titi Rajo Bintang|Titi Sjuman]]. Film ini mengangkat cerita budaya Batak tentang 70 [[marga]] yang berbeda dan tidak boleh menikah hingga kini, seperti marga [[Simbolon]] dan [[Saragih]]. Film bernuansa romantis ini juga menampilkan keindahan panorama [[Kabupaten Tapanuli Tengah|Tapanuli Tengah]], [[Sumatera Utara]].<ref>{{Cite web|url=https://www.beritasatu.com/hiburan/29848-mursala-tak-sekadar-cerita-cinta|title=Mursala: Tak Sekadar Cerita Cinta|date=05 Februari 2012|website=beritasatu.com|access-date=30 Juni 2020}}</ref><ref>{{Cite web|url=https://www.imdb.com/title/tt2912316/|title=Mursala (2013)|website=IMDB dot com|access-date=30 Juni 2020}}</ref>


Film ini awalnya akan dirilis pada tahun 2012, namun karena sempat dilarang oleh [[Direktorat Pengembangan Industri Perfilman]] [[Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif]] Republik Indonesia karena gugatan [[Majelis Budaya Pesisir dan Pariwisata Sibolga]] (MBPPS) [[Tapanuli Tengah]], yang berkeberatan dengan isi cerita film ini, ''Mursala'' baru dirilis pada 18 April 2013.
Film ini awalnya akan dirilis pada tahun 2012, tetapi karena sempat dilarang oleh [[Direktorat Pengembangan Industri Perfilman]] [[Kementerian Pariwisata Indonesia|Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif]] Republik Indonesia karena gugatan [[Majelis Budaya Pesisir dan Pariwisata Sibolga]] (MBPPS) [[Kabupaten Tapanuli Tengah|Tapanuli Tengah]], yang berkeberatan dengan isi cerita film ini, ''Mursala'' baru dirilis pada 18 April 2013.


== Sinopsis ==
== Sinopsis ==
Kisah Mursala diawali dengan tekad seorang pemuda Batak bernama Anggiat ([[Rio Dewanto]]) yang merantau ke [[Jakarta]] dari kampungnya di [[Sorkam, Tapanuli Tengah|Sorkam]], [[Tapanuli Tengah]]. Akhirnya dia sukses menjadi [[pengacara]] dan dibanggakan orangtuanya, namun itu belum sempurna karena ibunya, Inang Romauli dan ayahnya, Amung Hotman mengharapkan Anggiat menikah dengan ''pariban''-nya (saudara sepupu). Hal itu tidak mudah, karena di Jakarta Anggiat telah memilih wanita berdarah [[batak]] yang dicintainya yakni Clarita ([[Anna Sinaga]]), seorang [[presenter televisi]].
Kisah Mursala diawali dengan tekad seorang pemuda Batak bernama Anggiat Simbolon (diperankan oleh [[Rio Dewanto]]) yang merantau ke [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Jakarta]] dari kampungnya di [[Sorkam, Tapanuli Tengah|Sorkam]], [[Kabupaten Tapanuli Tengah|Tapanuli Tengah]]. Akhirnya, dia sukses menjadi [[pengacara]] dan dibanggakan orangtuanya. Namun, pencapaiannya belum sempurna karena ibunya, Inang Romauli dan ayahnya, Amang Hotman mengharapkan Anggiat menikah dengan saudara sepupunya ({{Lang-bbc|''pariban''}}). Hal itu tidak mudah karena di Jakarta, Anggiat telah memilih wanita berdarah [[Suku Batak|Batak]] yang dicintainya, yakni Clarita Saragih (diperankan oleh [[Anna Sinaga]]), seorang [[presenter televisi]].<ref>{{Cite web|url=https://www.kapanlagi.com/showbiz/film/indonesia/film-mursala-kental-akan-kultur-budaya-batak-9dc152.html|title=Film 'MURSALA' Kental Akan Kultur Budaya Batak|last=Swara Mardika|first=Kidung|date=19 April 2013|website=www.kapanlagi.com|access-date=30 Juni 2020}}</ref>


Persoalan muncul karena perbedaan marga Anggiat dan Clarita, yaitu "Simbolon" dan "Saragih" yang ternyata masuk ke dalam larangan adat yang tidak memungkinkan keduanya untuk menikah kecuali keluar dari adat marganya masing-masing. Meskipun begitu, Anggiat bertekad untuk mempertahankan hubungan cinta mereka.
Persoalan muncul karena marga Anggiat dan Clarita, yaitu Simbolon dan Saragih, merupakan marga serumpun yang tidak diperbolehkan untuk saling menikahi. Meskipun begitu, Anggiat bertekad untuk mempertahankan hubungan mereka.<ref>{{Cite web|url=https://hot.detik.com/movie/d-1971286/film-mursala-dicekal-sang-produser-marah-besar|title=Film 'Mursala' Dicekal, Sang Produser Marah Besar|date=21 Juli 2012|website=detikhot|access-date=30 Juni 2020}}</ref>


Di tengah kebimbangan cintanya, Anggiat pulang ke kampung halamannya dan bertemu kembali dengan Tiur ([[Titi Sjuman]]), ''pariban''-nya yang ternyata adalah teman masa kecilnya dahulu di [[Pulau Mursala]]. Tiur sendiri gadis yang diceritakan sebagai pecinta alam biota laut yang beberapa kali gagal menjalin cinta. Sebagai pariban Anggiat, Tiur merasa ragu bila Anggiat akan menerimanya sebagai calon istrinya, karena ia tidak ingin dijadikan pelarian atau sekadar alat untuk membahagiakan kedua orang tuanya.<ref name="kf"/>
Di tengah kebimbangan cintanya, Anggiat pulang ke kampung halamannya dan bertemu kembali dengan Tiur (diperankan oleh[[Titi Rajo Bintang|Titi Sjuman]]), ''pariban''-nya yang ternyata adalah teman masa kecilnya dahulu di [[Pulau Mursala]]. Tiur merupakan gadis yang diceritakan sebagai pecinta alam biota laut yang beberapa kali gagal menjalin cinta. Sebagai ''pariban'' Anggiat, Tiur merasa ragu bila Anggiat akan menerimanya sebagai calon istrinya, karena ia tidak ingin dijadikan pelarian atau sekadar alat untuk membahagiakan kedua orang tuanya.<ref>{{Cite web|url=https://seleb.tempo.co/read/418295/film-mursala-dilarang-tayang|title=Film 'Mursala' Dilarang Tayang.|last=Farouk|first=Yazir|date=20 Juli 2012|website=Tempo|access-date=30 Juni 2020}}</ref>


== Perilisan ==
== Perilisan ==
Film Mursala akhirnya dirilis di [[Bioskop]] XXI [[Plaza]] [[Senayan]] Jakarta pada tanggal [[8 April]] [[2013]]. Perilisan ini dihadiri oleh Bupati Tapanuli Tengah (Raja Bonaran Situmeang), Gubernur Sumatera Utara ([[Gatot Pujo Nugroho]]), dan [[Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia]] ([[Muhaimin Iskandar]]).<ref>Metro Tapanuli, Edisi Jumat 12 April 2013</ref>
Film Mursala akhirnya dirilis di [[Bioskop]] XXI [[Plaza]] [[Senayan]] Jakarta pada tanggal [[8 April]] [[2013]]. Perilisan ini dihadiri oleh Bupati Tapanuli Tengah (Raja Bonaran Situmeang), Gubernur Sumatera Utara ([[Gatot Pujo Nugroho]]), dan [[Daftar Menteri Ketenagakerjaan Indonesia|Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia]] ([[Muhaimin Iskandar]]).


== Pemeran ==
== Pemeran ==
* [[Rio Dewanto]] sebagai Anggiat Simbolon
* [[Rio Dewanto]] sebagai Anggiat Simbolon
* [[Titi Sjuman]] sebagai Taruli / Tiur / Bonatiur Sinaga
* [[Titi Rajo Bintang|Titi Sjuman]] sebagai Taruli / Tiur / Bonatiur Sinaga
* [[Anna Sinaga]] sebagai Clarita Saragih
* [[Anna Sinaga]] sebagai Clarita Saragih
* [[Elza Syarief]] sebagai Ibu Elza
* [[Elza Syarief]] sebagai Ibu Elza
* [[Mongol (pelawak)|Mongol]] sebagai Sahat Tanjung
* [[Mongol Stres|Mongol]] sebagai Sahat Tanjung
* [[Tio Pakusadewo]] sebagai Bapak Uda Oskar Simbolon
* [[Tio Pakusadewo]] sebagai Bapak Uda Oskar Simbolon
* [[Dra Reiny Ch Situmeang]] sebagai Inang
* [[Dra Reiny Ch Situmeang]] sebagai Inang
Baris 45: Baris 45:
* [[Karlina Inawati]] sebagai Ibu Yanti
* [[Karlina Inawati]] sebagai Ibu Yanti
* [[Andrew Maulana]] sebagai Rois
* [[Andrew Maulana]] sebagai Rois
* [[Ivan Kevin]] sebagai Anggiat Simbolon Kecil
* [[Ivan Kevin Wiranata Suyapit]] sebagai Anggiat Simbolon Kecil
* [[Niko Iksanto]] sebagai Sahat Kecil
* [[Niko Iksanto]] sebagai Sahat Kecil
* [[Ratu Dewi Nabilla]] sebagai Reporter TV
* [[Ratu Dewi Nabilla]] sebagai Reporter TV
Baris 52: Baris 52:


== Produksi ==
== Produksi ==
Film Mursala mulai syuting di bulan Maret-April 2012, mengambil lokasi di Tapanuli dan Jakarta. Daerah Tapanuli, air terjun Mursala pernah jadi lokasi pengambilan gambar untuk film [[Hollywood]] berjudul "[[King Kong]]" ([[1993]]).<ref name="ad"/><ref name="kf">[http://kabarfilm2.blogspot.com/2012/02/film-mursala-berlatar-budaya-batak-siap.html Film mursala berlatar budaya batak siap]</ref> Film ''Mursala'' awalnya akan dirilis pada tahun 2012, namun sempat dilarang oleh [[Direktorat Pengembangan Industri Perfilman]] [[Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif]] Republik Indonesia karena gugatan [[Majelis Budaya Pesisir dan Pariwisata Sibolga]] (MBPPS) Tapanuli Tengah, yang berkeberatan dengan isi cerita film ini. MBPPS menolak bila [[Pulau Mursala]] dan budaya pesisir dikatakan milik [[Raja Bonaran Situmeang]] kala film ini hendak dirilis menjabat sebagai Bupati [[Tapanuli Tengah]] periode 2011 - 2016, dan juga menjadi [[bintang tamu]] dalam film ini. Film ''Mursala'' akhirnya baru dirilis pada 18 April 2013.
Film Mursala mulai syuting di bulan Maret-April 2012, mengambil lokasi di Tapanuli dan Jakarta. Daerah Tapanuli, air terjun Mursala pernah jadi lokasi pengambilan gambar untuk film [[Hollywood]] berjudul "[[King Kong]]" ([[1993]]). Film ''Mursala'' awalnya akan dirilis pada tahun 2012, tetapi sempat dilarang oleh [[Direktorat Pengembangan Industri Perfilman]] [[Kementerian Pariwisata Indonesia|Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif]] Republik Indonesia karena gugatan [[Majelis Budaya Pesisir dan Pariwisata Sibolga]] (MBPPS) Tapanuli Tengah, yang berkeberatan dengan isi cerita film ini. MBPPS menolak bila [[Pulau Mursala]] dan budaya pesisir dikatakan milik [[Raja Bonaran Situmeang]] kala film ini hendak dirilis menjabat sebagai Bupati [[Kabupaten Tapanuli Tengah|Tapanuli Tengah]] periode 2011 - 2016, dan juga menjadi [[bintang tamu]] dalam film ini. Film ''Mursala'' akhirnya baru dirilis pada 18 April 2013.
Penyanyi kawakan Indonesia [[Iwan Fals]] khusus menciptakan lagu berjudul ''Mursala'' untuk menjadi jalur lagu film ''Mursala''.<ref name="bp"/><ref name="ek"/><ref name="tempo"/>
Penyanyi kawakan Indonesia [[Iwan Fals]] khusus menciptakan lagu berjudul ''Mursala'' untuk menjadi jalur lagu film ''Mursala''.


Film Mursala juga memiliki misi kemanusiaan. Sebagian dari hasil penjualan tiketnya didonasikan untuk program "Air Untuk Indonesia" melalui Palang Merah Indonesia (PMI). Pada pemutaran perdana Film Mursala tanggal 8 April 2013 lalu di Plaza Senayan-Jakarta, juga dihadiri oleh ratusan orang Relawan PMI.
Film Mursala juga memiliki misi kemanusiaan. Sebagian dari hasil penjualan tiketnya didonasikan untuk program "Air Untuk Indonesia" melalui Palang Merah Indonesia (PMI). Pada pemutaran perdana Film Mursala tanggal 8 April 2013 lalu di Plaza Senayan-Jakarta, juga dihadiri oleh ratusan orang Relawan PMI.
Baris 66: Baris 66:


{{Film Batak}}
{{Film Batak}}
{{film-indo-stub}}


[[Kategori:Film Batak]]
[[Kategori:Film Batak]]
[[Kategori:Film Indonesia tahun 2013]]
[[Kategori:Film Indonesia tahun 2013]]
[[Kategori:Film drama Indonesia]]
[[Kategori:Film drama]]
[[Kategori:Film Indonesia]]

Revisi terkini sejak 2 Juni 2024 15.33

Mursala
SutradaraViva Westi
Aldo Swastia (Asst. Sutradara)
ProduserAnna Leiden Sinaga
Ditulis olehViva Westi
Tubagus Deddy
PemeranRio Dewanto
Titi Sjuman
Mongol
Anna Sinaga
Tio Pakusadewo
Rudy Salam
Raja Bonaran Situmeang
Roy Ricardo
Elza Syarief
Ivan Kevin Wiranata Suyapit
Penata musikIwan Fals
DistributorRaj’s Production
Tanggal rilis
  • 18 April 2013 (2013-04-18)
Durasi100 menit
NegaraIndonesia
BahasaIndonesia

Mursala adalah film drama Indonesia tahun 2013 yang bernuansa budaya Batak. Film ini disutradarai oleh Viva Westi dan dibintangi oleh Rio Dewanto dan Titi Sjuman. Film ini mengangkat cerita budaya Batak tentang 70 marga yang berbeda dan tidak boleh menikah hingga kini, seperti marga Simbolon dan Saragih. Film bernuansa romantis ini juga menampilkan keindahan panorama Tapanuli Tengah, Sumatera Utara.[1][2]

Film ini awalnya akan dirilis pada tahun 2012, tetapi karena sempat dilarang oleh Direktorat Pengembangan Industri Perfilman Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia karena gugatan Majelis Budaya Pesisir dan Pariwisata Sibolga (MBPPS) Tapanuli Tengah, yang berkeberatan dengan isi cerita film ini, Mursala baru dirilis pada 18 April 2013.

Kisah Mursala diawali dengan tekad seorang pemuda Batak bernama Anggiat Simbolon (diperankan oleh Rio Dewanto) yang merantau ke Jakarta dari kampungnya di Sorkam, Tapanuli Tengah. Akhirnya, dia sukses menjadi pengacara dan dibanggakan orangtuanya. Namun, pencapaiannya belum sempurna karena ibunya, Inang Romauli dan ayahnya, Amang Hotman mengharapkan Anggiat menikah dengan saudara sepupunya (bahasa Batak Toba: pariban). Hal itu tidak mudah karena di Jakarta, Anggiat telah memilih wanita berdarah Batak yang dicintainya, yakni Clarita Saragih (diperankan oleh Anna Sinaga), seorang presenter televisi.[3]

Persoalan muncul karena marga Anggiat dan Clarita, yaitu Simbolon dan Saragih, merupakan marga serumpun yang tidak diperbolehkan untuk saling menikahi. Meskipun begitu, Anggiat bertekad untuk mempertahankan hubungan mereka.[4]

Di tengah kebimbangan cintanya, Anggiat pulang ke kampung halamannya dan bertemu kembali dengan Tiur (diperankan olehTiti Sjuman), pariban-nya yang ternyata adalah teman masa kecilnya dahulu di Pulau Mursala. Tiur merupakan gadis yang diceritakan sebagai pecinta alam biota laut yang beberapa kali gagal menjalin cinta. Sebagai pariban Anggiat, Tiur merasa ragu bila Anggiat akan menerimanya sebagai calon istrinya, karena ia tidak ingin dijadikan pelarian atau sekadar alat untuk membahagiakan kedua orang tuanya.[5]

Perilisan

[sunting | sunting sumber]

Film Mursala akhirnya dirilis di Bioskop XXI Plaza Senayan Jakarta pada tanggal 8 April 2013. Perilisan ini dihadiri oleh Bupati Tapanuli Tengah (Raja Bonaran Situmeang), Gubernur Sumatera Utara (Gatot Pujo Nugroho), dan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia (Muhaimin Iskandar).

Film Mursala mulai syuting di bulan Maret-April 2012, mengambil lokasi di Tapanuli dan Jakarta. Daerah Tapanuli, air terjun Mursala pernah jadi lokasi pengambilan gambar untuk film Hollywood berjudul "King Kong" (1993). Film Mursala awalnya akan dirilis pada tahun 2012, tetapi sempat dilarang oleh Direktorat Pengembangan Industri Perfilman Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia karena gugatan Majelis Budaya Pesisir dan Pariwisata Sibolga (MBPPS) Tapanuli Tengah, yang berkeberatan dengan isi cerita film ini. MBPPS menolak bila Pulau Mursala dan budaya pesisir dikatakan milik Raja Bonaran Situmeang kala film ini hendak dirilis menjabat sebagai Bupati Tapanuli Tengah periode 2011 - 2016, dan juga menjadi bintang tamu dalam film ini. Film Mursala akhirnya baru dirilis pada 18 April 2013. Penyanyi kawakan Indonesia Iwan Fals khusus menciptakan lagu berjudul Mursala untuk menjadi jalur lagu film Mursala.

Film Mursala juga memiliki misi kemanusiaan. Sebagian dari hasil penjualan tiketnya didonasikan untuk program "Air Untuk Indonesia" melalui Palang Merah Indonesia (PMI). Pada pemutaran perdana Film Mursala tanggal 8 April 2013 lalu di Plaza Senayan-Jakarta, juga dihadiri oleh ratusan orang Relawan PMI.

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ "Mursala: Tak Sekadar Cerita Cinta". beritasatu.com. 05 Februari 2012. Diakses tanggal 30 Juni 2020. 
  2. ^ "Mursala (2013)". IMDB dot com. Diakses tanggal 30 Juni 2020. 
  3. ^ Swara Mardika, Kidung (19 April 2013). "Film 'MURSALA' Kental Akan Kultur Budaya Batak". www.kapanlagi.com. Diakses tanggal 30 Juni 2020. 
  4. ^ "Film 'Mursala' Dicekal, Sang Produser Marah Besar". detikhot. 21 Juli 2012. Diakses tanggal 30 Juni 2020. 
  5. ^ Farouk, Yazir (20 Juli 2012). "Film 'Mursala' Dilarang Tayang". Tempo. Diakses tanggal 30 Juni 2020. 

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]