Lompat ke isi

Pencernaan: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Wagino Bot (bicara | kontrib)
k Pencernaan kimiawi: minor cosmetic change
k Membatalkan 1 suntingan oleh 103.156.17.95 (bicara) ke revisi terakhir oleh Henri Aja
Tag: Pembatalan
 
(26 revisi perantara oleh 17 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{tentang|sistem pencernaan secara umum|pencernaan pada manusia|Sistem pencernaan}}
{{Infobox anatomy
|Name = Sistem pencernaan
|Latin = systema digestorium
|Image = Blausen 0316 DigestiveSystem.png
|Caption =
|Image2 =
|Caption2 =
|Precursor =
|System =
|Artery =
|Vein =
|Nerve =
|Lymph =
}}
'''Pencernaan''' adalah sebuah proses [[metabolisme]] di mana suatu makhluk hidup memproses sebuah zat, dalam rangka untuk mengubah secara kimia atau mekanik sesuatu zat menjadi [[nutrisi]]. Pencernaan terjadi pada [[organisme multi sel]], [[sel (biologi)|sel]], dan tingkat sub-sel, biasanya pada [[hewan]].
'''Pencernaan''' adalah sebuah proses [[metabolisme]] di mana suatu makhluk hidup memproses sebuah zat, dalam rangka untuk mengubah secara kimia atau mekanik sesuatu zat menjadi [[nutrisi]]. Pencernaan terjadi pada [[organisme multi sel]], [[sel (biologi)|sel]], dan tingkat sub-sel, biasanya pada [[hewan]].


Pencernaan biasanya dibagi menjadi aktivitas mekanik dan kimia. Dalam kebanyakan [[vertebrata]], pencernaan adalah suatu proses banyak-tingkat dalam sebuah [[sistem pencernaan]], setelah [[ingesti]] dari bahan mentah, kebanyakan organisme lain. Proses ingesti biasanya melibatkan beberapa tipe manipulasi mekanik.
Pencernaan biasanya dibagi menjadi aktivitas mekanik dan kimia. Pada sebagian besar [[vertebrata]], pencernaan adalah suatu proses yang melibatkan proses berurutan dalam sebuah [[sistem pencernaan]], setelah [[ingesti]] dari bahan mentah hingga menjadi sisa dari proses tersebut. Proses ingesti biasanya melibatkan beberapa tipe manipulasi mekanik.


Pencernaan dibagi menjadi lima proses terpisah:
Pencernaan dibagi menjadi lima proses terpisah:
Baris 13: Baris 28:


== Pencernaan kimiawi ==
== Pencernaan kimiawi ==
[[Protein]], [[lemak makanan|lemak]] dan [[polisakarida]] yang merupakan [[senyawa organik]] dasar yang ditemukan pada [[makanan]], akan mengalami pencernaan kimiawi untuk mengiris bentuk [[polimer]] senyawa tersebut menjadi bentuk [[monomer]], sebelum dapat digunakan sebagai sumber [[energi]] atau bahan baku untuk sintesis [[molekul]] lain.<ref>{{en}}{{cite book
[[Protein]], [[lemak makanan|lemak]] dan [[polisakarida]] yang merupakan [[senyawa organik]] dasar yang ditemukan pada [[makanan]], akan mengalami pencernaan kimiawi untuk mengiris bentuk [[polimer]] senyawa tersebut menjadi bentuk [[monomer]], sebelum dapat digunakan sebagai sumber [[energi]] atau bahan baku untuk sintesis [[molekul]] lain.<ref>{{en}} {{cite book
|title = Molecular Biology of the Cell - How Cells Obtain Energy from Food
|title = Molecular Biology of the Cell - How Cells Obtain Energy from Food
|author = Bruce Alberts, Alexander Johnson, Julian Lewis, Martin Raff, Keith Roberts, and Peter Walter
|author = Bruce Alberts, Alexander Johnson, Julian Lewis, Martin Raff, Keith Roberts, and Peter Walter
Baris 25: Baris 40:
}}</ref>
}}</ref>


Tahap pertama [[katabolisme|pemecahan]] molekul [[nutrisi]] merupakan reaksi enzimatik ekstraselular yang dilakukan pada [[saluran pencernaan]] di luar sel, dan reaksi enzimatik intraselular yang terjadi di dalam [[organel]] khusus, yang disebut [[lisosom]]. Protein akan dicerna menjadi [[asam amino]], polisakarida menjadi [[glukosa]], [[lemak makanan|lemak]] menjadi [[asam lemak]] dan [[gliserol]]. Setelah itu, masing-masing monomer akan diserap ke dalam [[sitosol]] untuk memulai proses [[oksidasi]].
Tahap pertama [[katabolisme|pemecahan]] molekul [[nutrisi]] merupakan reaksi enzimatik ekstraselular yang dilakukan pada [[saluran pencernaan]] di luar sel, dan reaksi enzimatik intraselular yang terjadi di dalam [[organel]] khusus, yang disebut [[lisosom]]. Protein akan dicerna menjadi [[asam amino]], polisakarida menjadi [[glukosa]], [[lemak makanan|lemak]] menjadi [[asam lemak]] dan [[gliserol]]. Setelah itu, masing-masing monomer akan diserap ke dalam [[sitosol]] untuk memulai proses [[oksidasi]]. Hjkj



Tahap kedua adalah 10 jenjang reaksi dalam proses [[glikolisis]] yang terjadi di dalam [[sitosol]], termasuk pada [[mikroorganisme]] [[anaerob]] yang tidak mendayagunakan [[oksigen|O<sub>2</sub>]] sebagai salah satu energi penopang. Proses glikolisis terlebih dahulu mengkonversi setiap polimer [[glukosa]] menjadi senyawa [[metabolit]] yang kemudian diiris menjadi bentuk monomer dengan 6 [[atom]] [[karbon]], lalu diiris lebih lanjut menjadi dua molekul yang lebih kecil berupa [[asam piruvat]] dengan masing-masing 3 atom karbon.
Tahap kedua adalah 10 jenjang reaksi dalam proses [[glikolisis]] yang terjadi di dalam [[sitosol]], termasuk pada [[mikroorganisme]] [[anaerob]] yang tidak mendayagunakan [[oksigen|O<sub>2</sub>]] sebagai salah satu energi penopang. Proses glikolisis terlebih dahulu mengkonversi setiap polimer [[glukosa]] menjadi senyawa [[metabolit]] yang kemudian diiris menjadi bentuk monomer dengan 6 [[atom]] [[karbon]], lalu diiris lebih lanjut menjadi dua molekul yang lebih kecil berupa [[asam piruvat]] dengan masing-masing 3 atom karbon.


Untuk setiap monomer glukosa yang teriris, dua molekul [[adenosina trifosfat|ATP]] akan mengalami [[hidrolisis]] sebagai energi pemicu reaksi, namun empat molekul ATP akan terbentuk pada akhir reaksi. Dua elektron akan terlepas dari gugus [[aldehid]] senyawa [[intermediat]] glukosa dengan 3 atom, [[gliseraldehid 3-fosfat]], oleh [[oksidasi]] senyawa [[nikotinamida adenina dinukleotida|NAD<sup>+</sup>]] yang menghasilkan dua molekul NADH, menjadi [[asam 3-fosfogliserat]], lalu menjadi asam piruvat. Asam piruvat kemudian diserap dari [[sitosol]] ke dalam [[mitokondria]].
Untuk setiap monomer glukosa yang teriris, dua molekul [[adenosina trifosfat|ATP]] akan mengalami [[hidrolisis]] sebagai energi pemicu reaksi, namun empat molekul ATP akan terbentuk pada akhir reaksi. Dua elektron akan terlepas dari gugus [[aldehid]] senyawa [[intermediat]] glukosa dengan 3 atom, [[gliseraldehid 3-fosfat]], oleh [[oksidasi]] senyawa [[nikotinamida adenina dinukleotida|NAD<sup>+</sup>]] yang menghasilkan dua molekul NADH, menjadi [[asam 3-fosfogliserat]], lalu menjadi asam piruvat. Asam piruvat kemudian diserap dari [[sitosol]] ke dalam [[mitokondria]].



Tahap 3 merupakan reaksi katabolisme oksidasi yang terjadi di dalam mitokondria.
Tahap 3 merupakan reaksi katabolisme oksidasi yang terjadi di dalam mitokondria.
Baris 50: Baris 63:


== Cadangan energi kimiawi ==
== Cadangan energi kimiawi ==
Semua organisme perlu untuk memelihara rasio ATP:ADP yang cukup tinggi demi kelangsungan metabolisme selular. Namun hewan hanya memiliki kesempatan periodik untuk mendapatkan asupan nutrisi, dan [[tumbuhan]] harus dapat mempertahankan [[metabolisme]] melewati saat malam yang tidak diterangi [[cahaya]] [[matahari]], sehingga tidak terdapat kemungkinan dilakukan [[fotosintesis]]. Untuk alasan ini, baik tumbuhan maupun hewan mengkonversi [[gula]] dan [[lemak]] menjadi bentuk khusus untuk cadangan energi metabolisme.
Semua organisme perlu untuk memelihara rasio ATP:ADP yang cukup tinggi demi kelangsungan metabolisme seluler. Namun hewan hanya memiliki kesempatan periodik untuk mendapatkan asupan nutrisi, dan [[tumbuhan]] harus dapat mempertahankan [[metabolisme]] melewati saat malam yang tidak diterangi [[cahaya]] [[matahari]], sehingga tidak terdapat kemungkinan dilakukan [[fotosintesis]]. Untuk alasan ini, baik tumbuhan maupun hewan mengkonversi [[gula]] dan [[lemak]] menjadi bentuk khusus untuk cadangan energi metabolisme.


Hewan akan membuat cadangan energi dengan mengkonversi [[asam lemak]] menjadi [[triasilgliserol]] untuk disimpan di dalam [[sel lemak|adiposit]], sebagai cadangan jangka panjang, dan mengkonversi [[glukosa]] menjadi [[glikogen]] untuk disimpan di dalam [[sitoplasma]] sebagai cadangan jangka pendek. Ketika dibutuhkan lebih banyak [[adenosina trifosfat|ATP]], [[sel (biologi)|sel]] akan mengkonversi glikogen menjadi [[glukosa-1 fosfat]] sebelum dapat diproses lebih lanjut dengan lintasan [[glikolisis]].
Hewan akan membuat cadangan energi dengan mengkonversi [[asam lemak]] menjadi [[triasilgliserol]] untuk disimpan di dalam [[sel lemak|adiposit]], sebagai cadangan jangka panjang, dan mengkonversi [[glukosa]] menjadi [[glikogen]] untuk disimpan di dalam [[sitoplasma]] sebagai cadangan jangka pendek. Ketika dibutuhkan lebih banyak [[adenosina trifosfat|ATP]], [[sel (biologi)|sel]] akan mengkonversi glikogen menjadi [[glukosa-1 fosfat]] sebelum dapat diproses lebih lanjut dengan lintasan [[glikolisis]].


== Diagram sistem pencernaan manusia ==
== Diagram sistem pencernaan manusia ==
{{Diagram sistem pencernaan manusia}}
{| cellspacing="8" cellpadding="0" style="width:100%; background-color:#FAF5E6; border:2px solid #E5D4A1;"
|-
|width="410" valign=top|[[Berkas:Digestive system diagram numbered.svg|400px]]
|valign=top|
<big>'''Diagram sistem pencernaan manusia'''</big>

# pelenjaran ludah
# [[Parotis]]
# [[Submandibularis]] (bawah rahang)
# [[Sublingualis]] (bawah lidah)
# [[Rongga mulut]]
# [[Tekak]] / [[Faring]]
# [[Lidah]]
# [[Kerongkongan]] / [[Esofagus]]
# [[Pankreas]]
# [[Lambung]]
# [[Saluran pankreas]]
# [[Hati]]
# [[Kantung empedu]]
# [[Usus dua belas jari]] (''[[duodenum]]'')
# [[Saluran empedu]]
# [[Usus besar]] / [[Kolon]]
# [[Kolon datar]] (''transverse'')
# [[Kolon naik]] (''ascending'')
# [[Kolon turun]] (''descending'')
# [[Usus kecil]] (''ileum'')
# [[Sekum]]
# [[Umbai cacing]]
# [[Poros usus]] / [[Rektum]]
# [[Anus]]
|}


== Gangguan pencernaan ==
== Gangguan pencernaan ==
Gangguan yang biasanya menyerang sistem pencernaan antara lain [[diare]], [[sembelit]], [[Tukak lambung|maag]], dan [[tifus]].
Gangguan yang biasanya menyerang sistem pencernaan antara lain [[diare]], [[sembelit]], [[Tukak lambung|maag]], dan [[tifus]].
Juga karies pada gigi, sariawan pada mulut, parotitis, enteritis, hepatitis, dan apendisitis.
Juga karies pada gigi, seriawan pada mulut, parotitis, enteritis, hepatitis, [[xerostomia]] dan apendisitis.


== Bacaan lebih lanjut ==
== Bacaan lebih lanjut ==
* {{cite book |last= Gunawan|first= Andang|authorlink= |coauthors= |title= Food Combining: Kombinasi Makanan Serasi Pola Makan untuk Langsing & Sehat|year= 1999|publisher= PT Gramedia Pustaka Utama|location= Jakarta|isbn=979-655-336-8 }} {{id icon}}
* {{cite book|last= Gunawan|first= Andang|authorlink=|coauthors=|title= Food Combining: Kombinasi Makanan Serasi Pola Makan untuk Langsing & Sehat|year= 1999|publisher= PT Gramedia Pustaka Utama|location= Jakarta|isbn=979-655-336-8 }} {{id icon}}
* {{cite book |last= Aryulina|first= Diah|authorlink= |coauthors= Choirul Muslim, Syalfinaf Manaf, Endang Widi Winarni |title=Biologi 2 SMA dan MA Untuk Kelas XI|year= 2007|publisher= Esis/Erlangga|location= Jakarta|id = ISBN 974-734-550-5 }} {{id icon}}
* {{cite book|last= Aryulina|first= Diah|authorlink=|coauthors= Choirul Muslim, Syalfinaf Manaf, Endang Widi Winarni|title=Biologi 2 SMA dan MA Untuk Kelas XI|year= 2007|publisher= Esis/Erlangga|location= Jakarta|id = ISBN 974-734-550-5 }} {{id icon}}
* {{cite book|last= Saktiyono|first= |authorlink=|coauthors= Mikrajuddin, Lutfi|title=IPA Terpadu 2A SMP dan MTs Untuk Kelas VIII Semester 1|year= 2007|publisher= Esis/Erlangga|location= Jakarta|id = ISBN 979-734-462-2 }} {{id icon}}


== Rujukan ==
== Rujukan ==
Baris 100: Baris 84:
== Pranala luar ==
== Pranala luar ==
* {{en}} [http://www.maxanim.com/physiology/Gastric%20Secretion/Gastric%20Secretion.htm Gastric Digestion]
* {{en}} [http://www.maxanim.com/physiology/Gastric%20Secretion/Gastric%20Secretion.htm Gastric Digestion]
* {{en}} [http://www2.ufp.pt/~pedros/qfisio/digestion.htm Human Physiology - Digestion]
* {{en}} [http://www2.ufp.pt/~pedros/qfisio/digestion.htm Human Physiology - Digestion] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20111031230622/http://www2.ufp.pt/~pedros/qfisio/digestion.htm |date=2011-10-31 }}
* {{en}} [http://digestive.niddk.nih.gov/ddiseases/pubs/yrdd/index.htm NIH guide to digestive system]
* {{en}} [http://digestive.niddk.nih.gov/ddiseases/pubs/yrdd/index.htm NIH guide to digestive system] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20060810184706/http://digestive.niddk.nih.gov/ddiseases/pubs/yrdd/index.htm |date=2006-08-10 }}



{{Sistem pencernaan}}
{{Sistem pencernaan}}
{{biologi-stub}}


<!--
<!--
Baris 115: Baris 97:
The food enters the [[stomach]] upon passage through the [[cardiac sphincter]]. In the stomach, food is further broken apart through a process of heuristic churning and is thoroughly mixed with a [[digestive fluid]], composed chiefly of [[hydrochloric acid]], and other digestive enzymes to further [[denature]] proteins. The cells of the stomach also secrete a compound, [[intrinsic factor]] which is essential in the absorption of [[vitamin B-12]]. As the [[pH|acidic level]] changes in the small intestines, more enzymes are activated to split apart the molecular structure of the various nutrients so they may be absorbed into the circulatory or lymphatic systems.
The food enters the [[stomach]] upon passage through the [[cardiac sphincter]]. In the stomach, food is further broken apart through a process of heuristic churning and is thoroughly mixed with a [[digestive fluid]], composed chiefly of [[hydrochloric acid]], and other digestive enzymes to further [[denature]] proteins. The cells of the stomach also secrete a compound, [[intrinsic factor]] which is essential in the absorption of [[vitamin B-12]]. As the [[pH|acidic level]] changes in the small intestines, more enzymes are activated to split apart the molecular structure of the various nutrients so they may be absorbed into the circulatory or lymphatic systems.


After being processed in the stomach, food is passed to the [[small intestine]] via the [[pyloric sphincter]]. This is where most of the digestive process occurs as [[chyme]] enters the first 10 inches of the small intestine, the [[duodenum]]. Here it is further mixed with 3 different liquids: (1)[[bile]] (which helps aid in [[fat]] digestion, otherwise known as [[emulsification]]), (2) [[pancreatic juice]] and enzymes, (made by the [[pancreas]]), and (3) [[intestinal enzymes]] of the alkaline mucosal membranes. The enzymes include: [[maltase]], [[lactase]] and [[sucrase]], to process [[sugar]]s. [[Trypsin]] and [[chymotrypsin]] are other enzymes added in the small intestine. (Bile also contains pigments that are by-products of [[red blood cell]] destruction in the [[liver]]; these bile pigments are eliminated from the body with the feces.) Most nutrient absorption takes place in the small intestine. The nutrients pass through the small intestine's wall, which contains small, finger-like structures called [[villi]]. The blood, which has absorbed nutrients, is carried away from the small intestine via the [[hepatic portal vein]] and goes to the liver for filtering, removal of toxins, and nutrient processing. The primary activity here is regulation of blood glucose levels through a prosess of temporary storage of excess [[glucose]] that is converted in the liver to [[glycogen]] in direct response to the hormone [[insulin]] Between meals, when blood glucose levels begin to drop, the glycogen is converted back to glucose in response to the hormone [[glucagon]].
After being processed in the stomach, food is passed to the [[small intestine]] via the [[pyloric sphincter]]. This is where most of the digestive process occurs as [[chyme]] enters the first 10 inches of the small intestine, the [[duodenum]]. Here it is further mixed with 3 different liquids: (1)[[bile]] (which helps aid in [[fat]] digestion, otherwise known as [[emulsification]]), (2) [[pancreatic juice]] and enzymes, (made by the [[pancreas]]), and (3) [[intestinal enzymes]] of the alkaline mucosal membranes. The enzymes include: [[maltase]], [[lactase]] and [[sucrase]], to process [[sugar]]s. [[Trypsin]] and [[chymotrypsin]] are other enzymes added in the small intestine. (Bile also contains pigments that are by-products of [[red blood cell]] destruction in the [[liver]]; these bile pigments are eliminated from the body with the feces.) Most nutrient absorption takes place in the small intestine. The nutrients pass through the small intestine's wall, which contains small, finger-like structures called [[villi]]. The blood, which has absorbed nutrients, is carried away from the small intestine via the [[hepatic portal vein]] and goes to the liver for filtering, removal of toxins, and nutrient processing. The primary activity here is regulation of blood glucose levels through a prosess of temporary storage of excess [[glucose]] that is converted in the liver to [[glycogen]] in direct response to the hormone [[insulin]] Between meals, when blood glucose levels begin to drop, the glycogen is converted back to glucose in response to the hormone [[glucagon]].


After going through the small intestine, the food then goes to the [[large intestine]]. The large intestine has 3 parts: the [[cecum]] (or pouch that forms the T-junction with the small intestine), the [[colon]], and the [[rectum]]. In the large intestine, water is reabsorbed, and the foods that cannot go through the [[villi]], such as [[dietary fiber]], can be stored in large intestine. Fiber helps to keep the food moving through the G.I. tract. The food that cannot be broken down is called [[feces]]. Feces are stored in the rectum until they are expelled through the [[anus]].
After going through the small intestine, the food then goes to the [[large intestine]]. The large intestine has 3 parts: the [[cecum]] (or pouch that forms the T-junction with the small intestine), the [[colon]], and the [[rectum]]. In the large intestine, water is reabsorbed, and the foods that cannot go through the [[villi]], such as [[dietary fiber]], can be stored in large intestine. Fiber helps to keep the food moving through the G.I. tract. The food that cannot be broken down is called [[feces]]. Feces are stored in the rectum until they are expelled through the [[anus]].
-->
-->

{{Authority control}}


[[Kategori:Sistem pencernaan]]
[[Kategori:Sistem pencernaan]]

Revisi terkini sejak 19 Maret 2024 03.31

Sistem pencernaan
Rincian
Pengidentifikasi
Bahasa Latinsystema digestorium
MeSHD004063
Daftar istilah anatomi

Pencernaan adalah sebuah proses metabolisme di mana suatu makhluk hidup memproses sebuah zat, dalam rangka untuk mengubah secara kimia atau mekanik sesuatu zat menjadi nutrisi. Pencernaan terjadi pada organisme multi sel, sel, dan tingkat sub-sel, biasanya pada hewan.

Pencernaan biasanya dibagi menjadi aktivitas mekanik dan kimia. Pada sebagian besar vertebrata, pencernaan adalah suatu proses yang melibatkan proses berurutan dalam sebuah sistem pencernaan, setelah ingesti dari bahan mentah hingga menjadi sisa dari proses tersebut. Proses ingesti biasanya melibatkan beberapa tipe manipulasi mekanik.

Pencernaan dibagi menjadi lima proses terpisah:

  1. Injesti: Menaruh makanan di mulut
  2. Pencernaan mekanik: Mastikasi, penggunaan gigi untuk merobek dan menghancurkan makanan, dan menyalurkan ke perut.
  3. Pencernaan kimiawi: Penambahan kimiawi (asam, 'bile', enzim, dan air) untuk memecah molekul kompleks menjadi struktur sederhana
  4. Penyerapan: Gerakan nutrisi dari sistem pencernaan ke sistem sirkulator dan 'lymphatic capallaries' melalui osmosis, transport aktif, dan difusi
  5. Penyingkiran: Penyingkiran material yang tidak dicerna dari 'tract' pencernaan melalui defekasi.

Di belakang proses tersebut adalah gerakan otot di seluruh sistem deglutisi dan peristalsis.

Pencernaan kimiawi

[sunting | sunting sumber]

Protein, lemak dan polisakarida yang merupakan senyawa organik dasar yang ditemukan pada makanan, akan mengalami pencernaan kimiawi untuk mengiris bentuk polimer senyawa tersebut menjadi bentuk monomer, sebelum dapat digunakan sebagai sumber energi atau bahan baku untuk sintesis molekul lain.[1]

Tahap pertama pemecahan molekul nutrisi merupakan reaksi enzimatik ekstraselular yang dilakukan pada saluran pencernaan di luar sel, dan reaksi enzimatik intraselular yang terjadi di dalam organel khusus, yang disebut lisosom. Protein akan dicerna menjadi asam amino, polisakarida menjadi glukosa, lemak menjadi asam lemak dan gliserol. Setelah itu, masing-masing monomer akan diserap ke dalam sitosol untuk memulai proses oksidasi. Hjkj

Tahap kedua adalah 10 jenjang reaksi dalam proses glikolisis yang terjadi di dalam sitosol, termasuk pada mikroorganisme anaerob yang tidak mendayagunakan O2 sebagai salah satu energi penopang. Proses glikolisis terlebih dahulu mengkonversi setiap polimer glukosa menjadi senyawa metabolit yang kemudian diiris menjadi bentuk monomer dengan 6 atom karbon, lalu diiris lebih lanjut menjadi dua molekul yang lebih kecil berupa asam piruvat dengan masing-masing 3 atom karbon.

Untuk setiap monomer glukosa yang teriris, dua molekul ATP akan mengalami hidrolisis sebagai energi pemicu reaksi, namun empat molekul ATP akan terbentuk pada akhir reaksi. Dua elektron akan terlepas dari gugus aldehid senyawa intermediat glukosa dengan 3 atom, gliseraldehid 3-fosfat, oleh oksidasi senyawa NAD+ yang menghasilkan dua molekul NADH, menjadi asam 3-fosfogliserat, lalu menjadi asam piruvat. Asam piruvat kemudian diserap dari sitosol ke dalam mitokondria.

Tahap 3 merupakan reaksi katabolisme oksidasi yang terjadi di dalam mitokondria.

Sebelum memasuki siklus asam sitrat, asam piruvat terlebih dahulu dioksidasi oleh enzim kompleks piruvat dehidrogenase menjadi CO2 dan dua gugus asetil. Kedua gugus asetil tersebut akan dioksidasi oleh 1 molekul FAD menghasilkan FADH. FADH lalu mendonorkan dua elektronnya ke dua molekul NAD+ sehingga terbentuk dua molekul NADH dan satu FAD. Reaksi ini disebut reaksi oksidasi asam piruvat.

Dua gugus asetil yang telah teroksidasi kemudian bereaksi dengan dua koenzim A, menghasilkan dua molekul asetil-KoA. Masing-masing asetil-KoA akan bereaksi dengan satu molekul H2O, melepaskan gugus koenzim-A dan masuk ke siklus asam sitrat dengan mendonorkan dua atom yang tersisa ke senyawa asam oksaloasetat.

Asetil-KoA juga dihasilkan dari oksidasi asam lemak dan asam amino di dalam mitokondria.

Satu periode siklus asam sitrat memproduksi 3 molekul NADH, 1 molekul FADH2 dan 1 molekul GTP.

Siklus asam sitrat juga menghasilkan asam oksaloasetat dan asam ketoglutarat-alfa yang dilepaskan mitokondria kembali ke dalam sitosol sebagai prekursor sintesis senyawa lain lain seperti asam amino dalam proses anabolisme.

NADH dan FADH2 akan mengusung dan melepaskan elektron ke rantai transpor elektron pada membran mitokondria bagian dalam. Elektron yang terlepas akan menarik ion H+ dari sitosol mendekati ke arah membran mitokondria bagian luar. Daya tarik antara keduanya akan berfungsi sebagai energi seperti baterai yang digunakan, antara lain, bagi GTP untuk mendonorkan gugus fosfatnya ke ADP dan menghasilkan ATP melalui proses fosforilasi oksidatif, yang mengonsumsi molekul O2 dan lambat laun menghasilkan H2O oleh karena reaksi kemiosmosis.

Melalui sintesis ATP, energi yang didapat dari pengirisan glukosa dan asam lemak didistribusikan kembali sebagai paket energi kimiawi untuk digunakan di bagian sel yang lain. Paling tidak sekitar setengah dari keseluruhan energi yang didapat dari konversi global glukosa dan asam lemak menjadi H2O dan CO2 digunakan untuk menggerak reaksi Pi + ADP → ATP. Sisa energi akan dilepaskan sel dalam bentuk panas agar tubuh menjadi hangat.

Cadangan energi kimiawi

[sunting | sunting sumber]

Semua organisme perlu untuk memelihara rasio ATP:ADP yang cukup tinggi demi kelangsungan metabolisme seluler. Namun hewan hanya memiliki kesempatan periodik untuk mendapatkan asupan nutrisi, dan tumbuhan harus dapat mempertahankan metabolisme melewati saat malam yang tidak diterangi cahaya matahari, sehingga tidak terdapat kemungkinan dilakukan fotosintesis. Untuk alasan ini, baik tumbuhan maupun hewan mengkonversi gula dan lemak menjadi bentuk khusus untuk cadangan energi metabolisme.

Hewan akan membuat cadangan energi dengan mengkonversi asam lemak menjadi triasilgliserol untuk disimpan di dalam adiposit, sebagai cadangan jangka panjang, dan mengkonversi glukosa menjadi glikogen untuk disimpan di dalam sitoplasma sebagai cadangan jangka pendek. Ketika dibutuhkan lebih banyak ATP, sel akan mengkonversi glikogen menjadi glukosa-1 fosfat sebelum dapat diproses lebih lanjut dengan lintasan glikolisis.

Diagram sistem pencernaan manusia

[sunting | sunting sumber]

Diagram sistem pencernaan manusia

Gangguan pencernaan

[sunting | sunting sumber]

Gangguan yang biasanya menyerang sistem pencernaan antara lain diare, sembelit, maag, dan tifus. Juga karies pada gigi, seriawan pada mulut, parotitis, enteritis, hepatitis, xerostomia dan apendisitis.

Bacaan lebih lanjut

[sunting | sunting sumber]
  • Gunawan, Andang (1999). Food Combining: Kombinasi Makanan Serasi Pola Makan untuk Langsing & Sehat. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. ISBN 979-655-336-8.  (Indonesia)
  • Aryulina, Diah (2007). Biologi 2 SMA dan MA Untuk Kelas XI. Jakarta: Esis/Erlangga. ISBN 974-734-550-5.  (Indonesia)
  • Saktiyono (2007). IPA Terpadu 2A SMP dan MTs Untuk Kelas VIII Semester 1. Jakarta: Esis/Erlangga. ISBN 979-734-462-2.  (Indonesia)
  1. ^ (Inggris) Bruce Alberts, Alexander Johnson, Julian Lewis, Martin Raff, Keith Roberts, and Peter Walter (2002). Molecular Biology of the Cell - How Cells Obtain Energy from Food (edisi ke-4). Garland Science. ISBN 0-8153-3218-1. Diakses tanggal 2010-07-11. 

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]