Ikan laut: Perbedaan antara revisi
Rachmat-bot (bicara | kontrib) k cosmetic changes |
mengembangkan artikel |
||
(6 revisi perantara oleh 5 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1: | Baris 1: | ||
'''Ikan laut''' adalah [[spesies]] ikan yang hidup di dalam [[air]] [[laut]]. |
'''Ikan laut''' atau '''Ikan air asin''' adalah [[spesies]] ikan yang hidup di dalam [[air]] [[laut]]. Berbeda dengan ikan air tawar yang menghendaki lingkungan hidup dengan kadar [[garam]] yang lebih rendah daripada [[kadar garam]] dalam cairan tubuhnya, ikan laut dapat menyesuaikan diri terhadap lingkungan yang memiliki kadar garam yang lebih tinggi dibandingkan dengan kadar garam dalam cairan tubuhnya. Ikan laut mempunyai [[cairan tubuh]] berkadar garam lebih rendah dibandingkan kadar garam di lingkungannya. |
||
== Jenis == |
|||
=== Ikan pelagis === |
|||
Ikan pelagis merupakan jenis ikan yang hidup hanya di permukaan laut. Pergerakan ikan-ikan pelagis sangat aktif dan dapat melakukan perpindahan dalam jarak yang jauh. Ikan-ikan pelagis membentuk gerombolan dalam skala besar. Beberapa jenis ikan pelagis memiliki nilai ekonomis yang tinggi, antara lain [[Layang (ikan)|layang]], [[selar kuning]], lemuru, [[ikan kembung]], [[tenggiri]] dan [[tuna]].<ref>{{Cite book|last=Kurnia|first=Ida|date=Desember 2017|url=https://www.google.co.id/books/edition/Aspek_nasional_dan_Internasional_Pemanfa/91lmEAAAQBAJ?hl=id&gbpv=1&dq=Ikan+laut&pg=PA169&printsec=frontcover|title=Aspek Nasional dan Internasional Pemanfaatan Surplus Perikanan di Zona Ekonomi Ekslusif Indonesia|location=Jakarta|publisher=Sinar Grafika|isbn=978-979-007-766-9|editor-last=Listianingsih, D. M., dan Adhari,, A.|pages=169-170|url-status=live}}</ref> |
|||
=== Ikan laut dalam === |
|||
Ikan-ikan yang hidup di [[laut dalam]] memiliki tubuh yang berukuran kecil. Namun, bagian rahangnya berukuran besar dan dapat terbuka lebar. [[Ikan laut dalam]] juga dapat mencerna semua jenis makanan karena memiliki perut yang lentur. Makanan dari ikan-ikan laut dalam adalah sesamanya ikan laut dalam dan bangkai. Perilaku memangsa ini disebabkan oleh pasokan makanan yang sangat sedikit. Lingkungan hidup ikan-ikan laut dalam sangat gelap dan dingin.<ref>{{Cite book|last=Farndon, J., dan Kirkwood, J.|date=Februari 2003|url=https://www.google.co.id/books/edition/Ensiklopedia_mini_hewan/lv9DrtMKXX0C?hl=id&gbpv=1&dq=Ikan+laut&pg=PA44&printsec=frontcover|title=Ensiklopedia Mini Hewan|publisher=Penerbit Erlangga|editor-last=Olivia|editor-first=Femi|pages=44|translator-last=Permata|translator-first=Edia|url-status=live}}</ref> |
|||
== Habitat == |
|||
Beberapa jenis ikan laut menjadikan ekosistem [[estuari]] sebagai habitat untuk melakukan perkawinan.<ref>{{Cite book|last=Widodo, D., dkk.|date=September 2021|url=https://www.google.co.id/books/edition/Ekologi_dan_Ilmu_Lingkungan/-rJFEAAAQBAJ?hl=id&gbpv=1&dq=Ikan+laut&pg=PA26&printsec=frontcover|title=Ekologi dan Ilmu Lingkungan|publisher=Yayasan Kita Menulis|isbn=978-623-342-211-6|editor-last=Watrianthos|editor-first=Ronal|pages=26|url-status=live}}</ref> |
|||
== Perilaku == |
|||
=== Meminum air laut === |
|||
Ikan laut berbeda dengan [[ikan air tawar]] yang tidak memiliki kebiasaan meminum air. Pada ikan laut yang hidup di lingkungan hipertonik, jumlah air yang berada di lingkungannya sangat sedikit. Karena itu, ikan laut meminum air laut untuk memenuhi kebutuhan metabolisme pada tubuhnya. Air ini diperoleh dari hasil ekstrasi air laut yang mengandung larutan garam.<ref>{{Cite book|last=Fried, G. H., dan Hademenos, G. J.|date=2005|url=https://www.google.co.id/books/edition/Biology/1dlZZkx_pYoC?hl=id&gbpv=1&dq=Ikan+laut&pg=PA205&printsec=frontcover|title=Biologi|publisher=Penerbit Erlangga|editor-last=Safitri|editor-first=Amalia|edition=2|pages=205|translator-last=Tyas|translator-first=Damaring|url-status=live}}</ref> |
|||
== Komposisi kimia == |
|||
Komposisi kimia pada ikan laut menjadi salah satu pemberi cita rasa pada daging ikan. Tingkatan cita rasa ini lebih kompleks dibandingkan dengan ikan air tawar. Selain komposisi kimia, cita rasa ikan laut dipengaruhi oleh reaksi metabolisme dan habitat yang menjadi lingkungan hidupnya.<ref>{{Cite book|last=Tim Dosen Fakultas Pertanian UGM|date=2021|url=https://www.google.co.id/books/edition/TEKNOLOGI_TEPAT_GUNA/_VhHEAAAQBAJ?hl=id&gbpv=1&dq=Ikan+laut&pg=PA285&printsec=frontcover|title=Teknologi Tepat Guna: 75 th Fakultas Pertanian UGM Mengabdi|location=Yogyakarta|publisher=Lily Publisher|isbn=978-623-7267-79-9|editor-last=Deviyanti|editor-first=Jesicca|pages=285|url-status=live}}</ref> Ikan laut memiliki rasio [[asam lemak omega-3]] dan asam lemak omega-6 sebesar 5:15. Rasio asam lemak omega ini merupakan salah satu pembeda antara ikan laut dengan ikan air tawar.<ref>{{Cite book|last=Suprayitno, E., dkk.|url=https://www.google.co.id/books/edition/Biokimia_Produk_Perikanan/SLRTEAAAQBAJ?hl=id&gbpv=1&dq=Ikan+laut&pg=PA94&printsec=frontcover|title=Biokimia Produk Perikanan|publisher=Universitas Brawijaya Press|pages=94|url-status=live}}</ref> |
|||
== Budidaya == |
|||
Ikan laut yang dibudidayakan dalam kolam jaring apung di laut, dapat mengalami kematian akibat kelimpahan [[plankton]]. Penyebabnya adalah kekurangan oksigen.<ref>{{Cite book|last=Kordi K., M. G. H., dan Tamsil, A.|date=2010|url=https://www.google.co.id/books/edition/Pembenihan_Ikan_Laut_Ekonomis_Secara_Bua/QSKHuMXHNDsC?hl=id&gbpv=1&dq=Ikan+laut&pg=PA156&printsec=frontcover|title=Pembenihan Ikan Laut Ekonomis Secara Buatan:|location=Yogyakarta|publisher=Lily Publisher|isbn=978-979-29-1382-8|editor-last=Suyantoro|editor-first=Fl. Sigit|pages=156-157|url-status=live}}</ref> |
|||
== Konsumsi == |
|||
Omega-3 di dalam ikan laut jumlahnya berlimpah dan bermanfaat bagi pengurangan risiko [[penyakit kardiovaskular]].<ref>{{Cite book|last=Lingga|first=Lanny|date=2012|url=https://www.google.co.id/books/edition/Bebas_Hipertensi_Tanpa_Obat/GWvjAwAAQBAJ?hl=id&gbpv=1&dq=Ikan+laut&pg=PA95&printsec=frontcover|title=Bebas Hipertensi Tanpa Obat|location=Jakarta|publisher=AgroMedia Pustaka|isbn=979-006-436-5|pages=95|url-status=live}}</ref> |
|||
== Pengawetan == |
|||
Dalam jumlah pasokan yang melimpah, ikan laut harus diawetkan. Tujuannya untuk mencegah kerugian akibat [[pembusukan ikan]]. Pengawetan ikan laut juga mempertahankan harga jualnya.<ref>{{Cite book|last=Yasa Boga|date=2010|title=Koleksi 120 Resep Masakan Ikan dan Hasil Laut Lainnya|location=Jakarta|publisher=Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama|isbn=978-602-03-3006-8|pages=18|url-status=live}}</ref> |
|||
== Rujukan == |
== Rujukan == |
||
{{Reflist}} |
{{Reflist}} |
||
[[Kategori:Ikan]] |
[[Kategori:Ikan]] |
Revisi terkini sejak 20 Juni 2023 13.14
Ikan laut atau Ikan air asin adalah spesies ikan yang hidup di dalam air laut. Berbeda dengan ikan air tawar yang menghendaki lingkungan hidup dengan kadar garam yang lebih rendah daripada kadar garam dalam cairan tubuhnya, ikan laut dapat menyesuaikan diri terhadap lingkungan yang memiliki kadar garam yang lebih tinggi dibandingkan dengan kadar garam dalam cairan tubuhnya. Ikan laut mempunyai cairan tubuh berkadar garam lebih rendah dibandingkan kadar garam di lingkungannya.
Jenis
[sunting | sunting sumber]Ikan pelagis
[sunting | sunting sumber]Ikan pelagis merupakan jenis ikan yang hidup hanya di permukaan laut. Pergerakan ikan-ikan pelagis sangat aktif dan dapat melakukan perpindahan dalam jarak yang jauh. Ikan-ikan pelagis membentuk gerombolan dalam skala besar. Beberapa jenis ikan pelagis memiliki nilai ekonomis yang tinggi, antara lain layang, selar kuning, lemuru, ikan kembung, tenggiri dan tuna.[1]
Ikan laut dalam
[sunting | sunting sumber]Ikan-ikan yang hidup di laut dalam memiliki tubuh yang berukuran kecil. Namun, bagian rahangnya berukuran besar dan dapat terbuka lebar. Ikan laut dalam juga dapat mencerna semua jenis makanan karena memiliki perut yang lentur. Makanan dari ikan-ikan laut dalam adalah sesamanya ikan laut dalam dan bangkai. Perilaku memangsa ini disebabkan oleh pasokan makanan yang sangat sedikit. Lingkungan hidup ikan-ikan laut dalam sangat gelap dan dingin.[2]
Habitat
[sunting | sunting sumber]Beberapa jenis ikan laut menjadikan ekosistem estuari sebagai habitat untuk melakukan perkawinan.[3]
Perilaku
[sunting | sunting sumber]Meminum air laut
[sunting | sunting sumber]Ikan laut berbeda dengan ikan air tawar yang tidak memiliki kebiasaan meminum air. Pada ikan laut yang hidup di lingkungan hipertonik, jumlah air yang berada di lingkungannya sangat sedikit. Karena itu, ikan laut meminum air laut untuk memenuhi kebutuhan metabolisme pada tubuhnya. Air ini diperoleh dari hasil ekstrasi air laut yang mengandung larutan garam.[4]
Komposisi kimia
[sunting | sunting sumber]Komposisi kimia pada ikan laut menjadi salah satu pemberi cita rasa pada daging ikan. Tingkatan cita rasa ini lebih kompleks dibandingkan dengan ikan air tawar. Selain komposisi kimia, cita rasa ikan laut dipengaruhi oleh reaksi metabolisme dan habitat yang menjadi lingkungan hidupnya.[5] Ikan laut memiliki rasio asam lemak omega-3 dan asam lemak omega-6 sebesar 5:15. Rasio asam lemak omega ini merupakan salah satu pembeda antara ikan laut dengan ikan air tawar.[6]
Budidaya
[sunting | sunting sumber]Ikan laut yang dibudidayakan dalam kolam jaring apung di laut, dapat mengalami kematian akibat kelimpahan plankton. Penyebabnya adalah kekurangan oksigen.[7]
Konsumsi
[sunting | sunting sumber]Omega-3 di dalam ikan laut jumlahnya berlimpah dan bermanfaat bagi pengurangan risiko penyakit kardiovaskular.[8]
Pengawetan
[sunting | sunting sumber]Dalam jumlah pasokan yang melimpah, ikan laut harus diawetkan. Tujuannya untuk mencegah kerugian akibat pembusukan ikan. Pengawetan ikan laut juga mempertahankan harga jualnya.[9]
Rujukan
[sunting | sunting sumber]- ^ Kurnia, Ida (Desember 2017). Listianingsih, D. M., dan Adhari,, A., ed. Aspek Nasional dan Internasional Pemanfaatan Surplus Perikanan di Zona Ekonomi Ekslusif Indonesia. Jakarta: Sinar Grafika. hlm. 169–170. ISBN 978-979-007-766-9.
- ^ Farndon, J., dan Kirkwood, J. (Februari 2003). Olivia, Femi, ed. Ensiklopedia Mini Hewan. Diterjemahkan oleh Permata, Edia. Penerbit Erlangga. hlm. 44.
- ^ Widodo, D., dkk. (September 2021). Watrianthos, Ronal, ed. Ekologi dan Ilmu Lingkungan. Yayasan Kita Menulis. hlm. 26. ISBN 978-623-342-211-6.
- ^ Fried, G. H., dan Hademenos, G. J. (2005). Safitri, Amalia, ed. Biologi. Diterjemahkan oleh Tyas, Damaring (edisi ke-2). Penerbit Erlangga. hlm. 205.
- ^ Tim Dosen Fakultas Pertanian UGM (2021). Deviyanti, Jesicca, ed. Teknologi Tepat Guna: 75 th Fakultas Pertanian UGM Mengabdi. Yogyakarta: Lily Publisher. hlm. 285. ISBN 978-623-7267-79-9.
- ^ Suprayitno, E., dkk. Biokimia Produk Perikanan. Universitas Brawijaya Press. hlm. 94.
- ^ Kordi K., M. G. H., dan Tamsil, A. (2010). Suyantoro, Fl. Sigit, ed. Pembenihan Ikan Laut Ekonomis Secara Buatan:. Yogyakarta: Lily Publisher. hlm. 156–157. ISBN 978-979-29-1382-8.
- ^ Lingga, Lanny (2012). Bebas Hipertensi Tanpa Obat. Jakarta: AgroMedia Pustaka. hlm. 95. ISBN 979-006-436-5.
- ^ Yasa Boga (2010). Koleksi 120 Resep Masakan Ikan dan Hasil Laut Lainnya. Jakarta: Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama. hlm. 18. ISBN 978-602-03-3006-8.