Devisa: Perbedaan antara revisi
Tidak ada ringkasan suntingan |
Ariandi Lie (bicara | kontrib) k Membatalkan 1 suntingan by 2001:448A:4005:26D2:C9AC:2A9:558C:D0B7 (bicara): Spam pranala(Tw) Tag: Pembatalan |
||
(54 revisi perantara oleh 34 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1: | Baris 1: | ||
{{Underlinked}} |
|||
{{rapikan}} |
{{rapikan}} |
||
'''Devisa''' adalah istilah yang erat kaitannya dengan ekonomi sebuah negara. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia ([[Kamus Besar Bahasa Indonesia|KBBI]]) devisa adalah alat pembayaran luar negeri yang dapat ditukarkan dengan uang luar negeri.<ref>{{Cite news|title=Apa Itu Devisa: Devinisi, Fungsi, Manfaat, Cintoh dan Sumbernya?|url=https://money.kompas.com/read/2022/03/18/201455626/apa-itu-devisa-definisi-fungsi-manfaat-contoh-dan-sumbernya?page=all|work=[[Kompas.com]]|editor-last=Shaid|editor-first=Nur Jamal|first=Nur Jamal|last=Shaid}}</ref> |
|||
'''DEVISA''' adalah semua barang yang dapat digunakan sebagai alat pembayaran '''internasional'''. |
|||
== Jenis Devisa == |
|||
'''DEVISA''' terdiri atas '''valuta asing''', yaitu mata uang yang dapat diterima oleh hampir semua negara di dunia (seperti US Dollar ($), Yen Jepang, Euro, Poundsterling Inggris), [[emas]], surat berharga yang berlaku untuk pembayaran internasional, dan lainnya. |
|||
Jenis dari devisa adalah dapat berupa mata uang asing (valuta asing), sejumlah emas, dan surat-surat berharga. |
|||
=== Valuta Asing === |
|||
PENGERTIAN DEVISA |
|||
[[Valuta asing]] adalah mata uang yang dapat diterima oleh hampir semua negara di dunia (seperti [[US dollar|US Dollar ($)]], [[Yen|Yen Jepang]], [[Euro]], dan Poundsterling) dan dapat diperjual belikan. |
|||
=== Emas === |
|||
<strong>Devisa</strong> adalah semua benda yang bisa digunakan |
|||
[[Emas]] mempunyai sifat ''convertible'' yakni semua negara mau menerima emas sebagai alat pembayaran internasional yang sah jika berbentuk batangan. |
|||
untuk transaksi pembayaran dengan luar negeri yang diterima dan diakui |
|||
luas oleh dunia internasional. Dan yang biasanya banyak dijadikan devisa |
|||
saat ini adalah dollar amerika (usd) |
|||
=== Surat berharga === |
|||
JENIS DEVISA |
|||
Negara dapat memberi [[Surat Berharga Syariah Negara|surat berharga]] seperti: |
|||
* ''Special Drawing Rights (SDR)'' yaitu hak kredit bagi negara anggota [[IMF]] bertujuan untuk membantu Negara yang mengalami kesulitan dalam pembayaran internasional. |
|||
<strong><em>Valuta asing</em></strong>, |
|||
* ''[[Telegraphic Transfer|Cable Order (Telegraphic Transfer)]] ''merupakan [[cek]] yang dikirimkan melalui [[telegram]], [[Radiografi|radiogram]] atau [[telepon]] dari [[bank]] di dalam negeri dengan bank di luar negeri. |
|||
yaitu mata uang yang dapat diterima oleh hampir semua negara di dunia |
|||
* ''[[Wesel aksep|Bill of Exchange (Wesel)]]'' merupakan surat perintah kepada bank untuk membayarkan sejumlah uang kepada seseorang. |
|||
(seperti US Dollar ($), Yen Jepang, Euro, Poundsterling Inggris), dan |
|||
* ''Traveller Cheque (TC)'' adalah cek untuk berpergian biasanya dibawah oleh turis dan dapat dicairkan pada bank-bank perwakilannya. |
|||
dapat diperjual belikan. |
|||
== Macam - Macam Devisa == |
|||
<strong><em>Emas</em></strong><em>,</em> |
|||
emas mempunyai sifat convertible yakni semua orang (negara) mau |
|||
menerima emas sebagai alat pembayaran internasional yang sah dalam |
|||
bentuk batangan bukan dalam bentuk perhiasan. |
|||
=== Devisa Umum === |
|||
<strong><em>Surat berharga yang berlaku untuk pembayaran internasional</em></strong>, seperti |
|||
Devisa umum adalah devisa yang didapat dari kegiatan ekspor, penjualan jasa, serta bunga modal. |
|||
=== Devisa Kredit === |
|||
• <strong><em>Special Drawing Rights (SDR)</em></strong><em> </em>adalah |
|||
Devisa kredit adalah devisa yang diperoleh dari kredit pinjaman luar negeri. |
|||
hak kredit bagi negara anggota IMF bertujuan untuk membantu Negara |
|||
anggota yang mengalami kesulitan dalam pembayaran internasional. |
|||
=== Devisa Negara === |
|||
• <strong><em>Cable Order ( Telegraphic Transfer) </em></strong>merupakan cek yang dikirimkan melalui telegram atau radiogram atau telepon dari bank di dalam negeri dengan bank di luar negeri. |
|||
Devisa negara adalah devisa yang dimiliki oleh pemerintah yang ditatausahakan dalam dana devisa. |
|||
=== Devisa Pelengkap === |
|||
• <strong><em>Bill of Exchange (Wesel)</em></strong> merupakan surat perintah kepada bank untuk membayarkan sejumlah uang kepada seseorang. |
|||
Devisa pelengkap adalah devisa yang dimiliki oleh pihak swasta tetapi penggunaanya diawasi dan diatur pemerintah yaitu sebagian tertentu dari devisa hasil penjualan |
|||
jasa (dalam valas) dari transfer, dan lain-lain yang berlaku saat itu |
|||
• <strong><em>Traveller Cheque (TC)</em> </strong>adalah cek untuk berpergian biasanya dibawah oleh turis dan dapat dicairkan pada bank-bank perwakilannya |
|||
MACAM-MACAM DEVISA |
|||
<strong><em>Devisa umum</em></strong>, yaitu devisa yang didapat dari kegiatan ekspor, penjualan jasa serta bunga modal. |
|||
<strong><em>Devisa kredit</em></strong>, yakni adalah devisa yang diperoleh dari kredit pinjaman luar negeri. |
|||
<strong><em>Devisa Negara </em></strong>adalah devisa yang dimiliki oleh pemerintah yang ditatausahakan dalam dana devisa. |
|||
<strong><em>Devisa pelengkap </em></strong>adalah |
|||
devisa yang dimiliki oleh pihak swasta tetapi penggunaanya diawasi dan |
|||
diatur pemerintah yaitu sebagian tertentu dari devisa hasil penjualan |
|||
jasa (dalam valas) dari transfer, dan lan-lain yang berlaku saat itu |
|||
dapat dimiliki oleh yang menghasilkan. |
dapat dimiliki oleh yang menghasilkan. |
||
=== Devisa Ekspor === |
|||
<strong><em>Devisa ek</em>spor </strong>adalah |
|||
Devisa ekpor adalah devisa yang dimilki oleh swasta tetapi penggunaanya diawasi dan diatur oleh pemerintah yaitu sebagian tertentu dari devisa hasil ekspor barang yang menurut peraturan devisa yang berlaku saat itu dapat dimiliki oleh eksportir yang bersangkutan sebagai perangsang ekspor. |
|||
pemerintah yaitu sebagian tertentu dai devisa hasil ekspor barang |
|||
(visible goods) yang menurut peraturan devisa yang berlaku saat itu |
|||
dapat dimiliki oleh eksportir yang bersangkutan sebagai perangsang |
|||
ekspor. |
|||
=== Cadangan Devisa === |
|||
Cadangan devisa yaitu simpanan mata uang asing oleh bank sentral dan otoritas moneter. Simpanan ini merupakan asset [[bank sentral]] yang tersimpan dalam beberapa mata uang cadangan (''reserve currency'') seperti US Dollar, Euro, atau Yen, dan digunakan untuk menjamin kewajibannya, yaitu mata uang lokal yang diterbitkan dan cadangan berbagai bank yang disimpan di bank sentral oleh pemerintah atau lembaga keuangan. |
|||
simpanan mata uang asing oleh bank sentral dan otoritas moneter. |
|||
Simpanan ini merupakan asset bank sentral yang tersimpan dalam beberapa |
|||
mata uang cadangan (<em>reserve currency</em>) seperti dolar, euro, atau |
|||
yen, dan digunakan untuk menjamin kewajibannya, yaitu mata uang lokal |
|||
yang diterbitkan, dan cadangan berbagai bank yang disimpan di bank |
|||
sentral oleh pemerintah atau lembaga keuangan. |
|||
== Fungsi Devisa == |
|||
FUNGSI DEVISA |
|||
Devisa memiliki beberapa fungsi meliputi: |
|||
* Alat pembayaran hutang luar negeri |
|||
* Alat transaksi pembayaran barang dan jasa luar negeri (perdagangan, ekspor, impor, dan seterusnya). |
|||
* Alat transaksi pembiayaan hubungan dengan luar negeri seperti membiayai kedutaan, misi budaya, hadiah atau bantuan |
|||
* Sebagai sumber pendapatan negara |
|||
== Sumber Devisa == |
|||
Alat pembayaran hutang luar negeri |
|||
=== Pinjaman / Hutang Luar Negeri === |
|||
Alat transaksi pembayaran barang dan jasa luar negeri (perdagangan, ekspor, impor, dan seterusnya). |
|||
Pinjaman luar negeri yang berupa uang, secara langsung dapat menambah devisa. Pinjaman ini dapat digunakan untuk membayar semua pembiayaan ke luar negeri. Meskipun ada kewajiban untuk mengembalikan, akan tetapi uang yang diperoleh dari luar negeri tetap akan menambah devisa negara. |
|||
=== Hadiah, Bantuan atau Sumbangan Luar Negeri === |
|||
Alat transaksi pembiayaan hubungan dengan luar negri seperti membiayai kedutaan, misi budaya, hadiah, bantuan, dll |
|||
Bantuan yang diperoleh dari luar negeri dapat berupa barang ataupun uang. Apabila bantuannya berupa barang, maka hal ini dapat menghemat devisa negara karena negara dapat memperoleh barang tanpa harus membayarnya. Sedangkan bantuan yang berupa uang, otomatis dapat langsung menambah devisa negara. |
|||
=== Penerimaan Deviden atau Jasa Serta Bunga dari Luar Negeri === |
|||
Sebagai sumber pendapatan negara |
|||
Penerimaan jasa adalah penerimaan devisa yang berasal dari pengiriman jasa-jasa ke luar negeri. Apabila suatu negara mengadakan atau menyelenggarakan jasa untuk negara lain, maka negara tersebut akan memperoleh devisa. Misalnya Indonesia mengirimkan tenaga kerjanya ke negara lain, berarti Indonesia akan memperoleh devisa atas jasa yang telah digunakan oleh negara lain. Selain pengiriman jasa tenaga kerja, ekspor jasa dapat berupa jasa pengiriman barang-barang ke luar negeri serta jasa dari pelabuhan dan bandar udara. |
|||
=== Hasil ekspor barang dan jasa === |
|||
SUMBER-SUMBER DEVISA |
|||
Apabila suatu negara mengekspor barang ke negara lain, maka negara tersebut akan memperoleh devisa dari negara pengimpor berupa devisa. Semakin banyak barang yang diekspor, maka devisa yang akan diperoleh juga semakin banyak. |
|||
=== Kiriman valuta asing dari luar negeri === |
|||
Jumlah TKI yang bekerja di luar negeri cukup banyak, sehingga dapat memberikan sumbangan devisa ke negara kita cukup besar. Hal ini dapat dilihat dari kegiatan pengiriman uang asing dari TKI yang bekerja di luar negeri untuk keluarganya yang ada di Indonesia. Uang asing yang dikirimkan dari luar negeri harus ditukar menjadi uang rupiah di bank devisa. Penukaran inilah yang dapat menambah simpanan devisa bagi negara. |
|||
uang, secara langsung dapat menambah devisa. Pinjaman ini dapat |
|||
digunakan untuk membayar semua pembiayaan ke luar negeri. Meskipun ada |
|||
kewajiban untuk mengembalikan, akan tetapi uang yang diperoleh dari luar |
|||
negeri tetap akan menambah devisa negara. |
|||
=== Wisatawan yang belanja di dalam negeri === |
|||
Hadiah, bantuan atau sumbangan luar negeri : Bantuan yang |
|||
Banyaknya turis yang datang ke Indonesia dapat menambah devisa negara. Turis-turis yang datang dari negara lain, tentunya akan membawa uang dari negara asalnya. Akan tetapi uang dari negaranya tidak bisa digunakan di Indonesia. Untuk itu, para turis harus menukarkan uangnya menjadi mata uang rupiah. Penukaran uang asing menjadi uang rupiah akan menjadi devisa bagi Indonesia. Semakin banyak turis mancanegara yang datang maka pemasukan |
|||
diperoleh dari luar negeri dapat berupa barang ataupun uang. Apabila |
|||
bantuannya berupa barang, maka hal ini dapat menghemat devisa negara. |
|||
Mengapa? Karena negara dapat memperoleh barang tanpa harus membayarnya. |
|||
Sedangkan bantuan yang berupa uang, otomatis dapat langsung menambah |
|||
devisa negara. |
|||
Penerimaan deviden atau jasa serta bunga dari luar negeri : |
|||
Penerimaan jasa adalah penerimaan devisa yang berasal dari pengiriman |
|||
jasa-jasa ke luar negeri. Apabila suatu negara mengadakan atau |
|||
menyelenggarakan jasa untuk negara lain, maka negara tersebut akan |
|||
memperoleh devisa. Misalnya Indonesia mengirimkan tenaga kerjanya ke |
|||
negara lain, berarti Indonesia |
|||
akan memperoleh devisa atas jasa yang telah digunakan oleh negara lain. |
|||
Selain pengiriman jasa tenaga kerja, ekspor jasa dapat berupa jasa |
|||
pengiriman barang-barang ke luar negeri serta jasa dari pelabuhan dan |
|||
bandar udara. |
|||
Hasil ekspor barang dan jasa : Apabila suatu negara mengekspor |
|||
barang ke negara lain, maka negara tersebut akan memperoleh devisa dari |
|||
negara pengimpor berupa devisa. Semakin banyak barang yang diekspor, |
|||
maka devisa yang akan diperoleh juga semakin banyak. |
|||
Kiriman valuta asing dari luar negeri : Jumlah TKI yang bekerja |
|||
di luar negeri cukup banyak, sehingga dapat memberikan sumbangan devisa |
|||
ke negara kita cukup besar. Hal ini dapat dilihat dari kegiatan |
|||
pengiriman uang asing dari TKI yang bekerja di luar negeri untuk |
|||
keluarganya yang ada di Indonesia. Uang asing yang dikirimkan dari luar |
|||
negeri harus ditukar menjadi uang rupiah di bank devisa. Penukaran |
|||
inilah yang dapat menambah simpanan devisa bagi negara. |
|||
Wisatawan yang belanja di dalam negeri : Banyaknya turis yang |
|||
datang ke Indonesia dapat menambah devisa negara. Turis-turis yang |
|||
datang dari negara lain, tentunya akan membawa uang dari negara asalnya. |
|||
Akan tetapi uang dari negaranya tidak bisa digunakan di Indonesia. |
|||
Untuk itu, para turis harus menukarkan uangnya menjadi mata uang rupiah. |
|||
Penukaran uang asing menjadi uang rupiah akan menjadi devisa bagi |
|||
Indonesia. Semakin banyak turis mancanegara yang datang maka pemasukan |
|||
devisa akan semakin banyak. |
devisa akan semakin banyak. |
||
=== Pungutan bea masuk === |
|||
Bea masuk yang diperoleh dari pungutan biaya barang-barang luar negeri yang dimasukkan ke Indonesia, dapat menambah devisa. Semakin banyak arus barang luar negeri yang masuk ke Indonesia maka devisa yang diperoleh akan semakin banyak. Akan tetapi pada kenyataannya, banyak barang-barang yang masuk tanpa ada izin (diselundupkan), sehingga hal ini dapat mengurangi perolehan devisa bagi negara. |
|||
barang-barang luar negeri yang dimasukkan ke Indonesia, dapat menambah |
|||
devisa. Semakin banyak arus barang luar negeri yang masuk ke Indonesia |
|||
maka devisa yang diperoleh akan semakin banyak. Akan tetapi pada |
|||
kenyataannya, banyak barang-barang yang masuk tanpa ada izin |
|||
(diselundupkan), sehingga hal ini dapat mengurangi perolehan devisa bagi |
|||
negara. |
|||
Dan lain-lain |
|||
KEGUNAAN / MANFAAT DEVISA |
|||
Membeli barang atau jasa dari luar negeri (impor) |
|||
Membayar hutang pokok serta bunga hutang luar negeri |
|||
Pembiayaan kegiatan perdagangan luar negeri |
|||
Membiayai perwakilan di luar negeri (duta besar, konsulat, dll) |
|||
Membiayai atlit, misi kebudayaan, studi banding / perjalanan dinas pejabat negara |
|||
Dan lain-lain |
|||
== Kegunaan Devisa == |
|||
MEKANISME |
|||
* Membeli barang atau jasa dari luar negeri (impor) |
|||
* Membayar hutang pokok serta bunga hutang luar negeri |
|||
* Pembiayaan kegiatan perdagangan luar negeri |
|||
* Membiayai perwakilan di luar negeri (duta besar, konsulat, dll) |
|||
* Membiayai atlet, misi kebudayaan, studi banding/perjalanan dinas pejabat negara |
|||
== Mekanisme Devisa == |
|||
Pejabat sementara (Pjs.) Gubernur Bank Indonesia, Darmin Nasution, |
|||
meresmikan secara langsung penyelenggaraan mekanisme setelmen |
Pejabat sementara (Pjs.) Gubernur Bank Indonesia, [[Darmin Nasution]], meresmikan secara langsung penyelenggaraan mekanisme setelmen ''United State Dollar/Indonesian Rupiah Payment-Versus-Payment'' (USD/IDR PVP) pada sistem BI-RTGS (Bank Indonesia – ''Real Time Gross Settlement''), pada Rabu, 9 Juni 2010, di Jakarta. |
||
“Mekanisme setelmen USD/IDR PVP dapat memberikan manfaat utama bagi perbankan berupa mitigasi risiko kegagalan setelmen pada salah satu mata uang atau ''foreign exchange settlement risk''“, demikian Darmin dalam sambutannya. Dijelaskan juga bahwa mekanisme ini dapat |
|||
mendukung peningkatan manajemen risiko, permodalan dan likuiditas yang semakin baik, serta operasional kegiatan ''back office'' yang semakin efisien di bank umum devisa yang menggunakannya |
|||
bagi perbankan berupa mitigasi risiko kegagalan setelmen pada salah satu |
|||
mata uang atau <em>foreign exchange settlement risk</em>“, demikian |
|||
Darmin dalam sambutannya. Dijelaskan juga bahwa mekanisme ini dapat |
|||
mendukung peningkatan manajemen risiko, permodalan dan likuiditas yang |
|||
semakin baik, serta operasional kegiatan <em>back office</em> yang semakin efisien di bank umum devisa yang menggunakannya |
|||
Implementasi mekanisme USD/IDR PVP diperkirakan akan menghasilkan pula ''spilling over effect'' positif pada pasar valuta asing terbesar di Indonesia, berupa tersedianya pilihan ''counterparty'' di pasar USD/IDR domestik yang semakin banyak, termasuk dari segmen bank umum devisa skala menengah dan bahkan kecil yang dapat menyediakan tambahan ''supply'' yang semakin mencukupi untuk memenuhi dinamika demand di pasar USD/IDR. “Penyelenggaraan mekanisme setelmen PVP untuk penyelesaian transaksi jual-beli USD/IDR juga sejalan dengan Peraturan Bank Indonesia (PBI) No.10/37/2008 yang mengatur penyelesaian setiap Transaksi Valuta Asing terhadap Rupiah harus dilakukan dengan pemindahan dana secara penuh atau dilakukan secara ''trade-by-trade"'', tambah Darmin. |
|||
di pasar USD/IDR domestik yang semakin banyak, termasuk dari segmen |
|||
bank umum devisa skala menengah dan bahkan kecil yang dapat menyediakan |
|||
tambahan <em>supply</em> yang semakin mencukupi untuk memenuhi dinamika |
|||
demand di pasar USD/IDR. “Penyelenggaraan mekanisme setelmen PVP untuk |
|||
penyelesaian transaksi jual-beli USD/IDR juga sejalan dengan Peraturan |
|||
Bank Indonesia (PBI) No.10/37/2008 |
|||
yang mengatur penyelesaian setiap Transaksi Valuta Asing terhadap |
|||
Rupiah harus dilakukan dengan pemindahan dana secara penuh atau |
|||
dilakukan secara <em>trade-by-trade</em>“, tambah Darmin |
|||
Pada saat ini terdapat 28 bank umum devisa yang terdaftar pada Sistem BI-RTGS sebagai pengguna mekanisme setelmen USD/IDR PVP. Sebagiandiantaranya, atau 18 bank telah aktif menggunakan mekanisme tersebut. Sementara bank-bank umum devisa lainnya masih dalam proses pendaftaran untuk dapat menggunakan fasilitas tersebut. |
|||
Pada saat ini terdapat 28 bank umum devisa yang terdaftar pada |
|||
Sistem BI-RTGS sebagai pengguna mekanisme setelmen USD/IDR PVP. Sebagian |
|||
diantaranya, atau 18 bank telah aktif menggunakan mekanisme tersebut. |
|||
Sementara bank-bank umum devisa lainnya masih dalam proses pendaftaran |
|||
untuk dapat menggunakan fasilitas tersebut. |
|||
== Fungsi devisa == |
== Fungsi devisa == |
||
Pada dasarnya devisa dapat berfungsi sebagai : |
Pada dasarnya devisa dapat berfungsi sebagai : |
||
# Alat pembayaran luar negeri (perdagangan, ekspor, impor, dan seterusnya) |
# Alat pembayaran luar negeri (perdagangan, ekspor, impor, dan seterusnya). |
||
# Alat pembayaran utang luar negeri. |
# Alat pembayaran utang luar negeri. |
||
# Alat pembiayaan hubungan luar negeri, misalnya perjalanan dinas, biaya korps diplomatik kedutaan dan konsultan, serta hibah (hadiah, bantuan) luar negeri. |
# Alat pembiayaan hubungan luar negeri, misalnya perjalanan dinas, biaya korps diplomatik kedutaan dan konsultan, serta hibah (hadiah, bantuan) luar negeri. |
||
# Sebagai sumber pendapatan negara. |
# Sebagai sumber pendapatan negara. |
||
== Referensi == |
|||
{{ekonomi-stub}} |
|||
[[Kategori:Ekonomi]] |
[[Kategori:Ekonomi]] |
Revisi terkini sejak 10 September 2023 11.05
Artikel ini perlu diwikifikasi agar memenuhi standar kualitas Wikipedia. Anda dapat memberikan bantuan berupa penambahan pranala dalam, atau dengan merapikan tata letak dari artikel ini.
Untuk keterangan lebih lanjut, klik [tampil] di bagian kanan.
|
![]() | artikel ini perlu dirapikan agar memenuhi standar Wikipedia. |
Devisa adalah istilah yang erat kaitannya dengan ekonomi sebuah negara. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) devisa adalah alat pembayaran luar negeri yang dapat ditukarkan dengan uang luar negeri.[1]
Jenis Devisa[sunting | sunting sumber]
Jenis dari devisa adalah dapat berupa mata uang asing (valuta asing), sejumlah emas, dan surat-surat berharga.
Valuta Asing[sunting | sunting sumber]
Valuta asing adalah mata uang yang dapat diterima oleh hampir semua negara di dunia (seperti US Dollar ($), Yen Jepang, Euro, dan Poundsterling) dan dapat diperjual belikan.
Emas[sunting | sunting sumber]
Emas mempunyai sifat convertible yakni semua negara mau menerima emas sebagai alat pembayaran internasional yang sah jika berbentuk batangan.
Surat berharga[sunting | sunting sumber]
Negara dapat memberi surat berharga seperti:
- Special Drawing Rights (SDR) yaitu hak kredit bagi negara anggota IMF bertujuan untuk membantu Negara yang mengalami kesulitan dalam pembayaran internasional.
- Cable Order (Telegraphic Transfer) merupakan cek yang dikirimkan melalui telegram, radiogram atau telepon dari bank di dalam negeri dengan bank di luar negeri.
- Bill of Exchange (Wesel) merupakan surat perintah kepada bank untuk membayarkan sejumlah uang kepada seseorang.
- Traveller Cheque (TC) adalah cek untuk berpergian biasanya dibawah oleh turis dan dapat dicairkan pada bank-bank perwakilannya.
Macam - Macam Devisa[sunting | sunting sumber]
Devisa Umum[sunting | sunting sumber]
Devisa umum adalah devisa yang didapat dari kegiatan ekspor, penjualan jasa, serta bunga modal.
Devisa Kredit[sunting | sunting sumber]
Devisa kredit adalah devisa yang diperoleh dari kredit pinjaman luar negeri.
Devisa Negara[sunting | sunting sumber]
Devisa negara adalah devisa yang dimiliki oleh pemerintah yang ditatausahakan dalam dana devisa.
Devisa Pelengkap[sunting | sunting sumber]
Devisa pelengkap adalah devisa yang dimiliki oleh pihak swasta tetapi penggunaanya diawasi dan diatur pemerintah yaitu sebagian tertentu dari devisa hasil penjualan jasa (dalam valas) dari transfer, dan lain-lain yang berlaku saat itu dapat dimiliki oleh yang menghasilkan.
Devisa Ekspor[sunting | sunting sumber]
Devisa ekpor adalah devisa yang dimilki oleh swasta tetapi penggunaanya diawasi dan diatur oleh pemerintah yaitu sebagian tertentu dari devisa hasil ekspor barang yang menurut peraturan devisa yang berlaku saat itu dapat dimiliki oleh eksportir yang bersangkutan sebagai perangsang ekspor.
Cadangan Devisa[sunting | sunting sumber]
Cadangan devisa yaitu simpanan mata uang asing oleh bank sentral dan otoritas moneter. Simpanan ini merupakan asset bank sentral yang tersimpan dalam beberapa mata uang cadangan (reserve currency) seperti US Dollar, Euro, atau Yen, dan digunakan untuk menjamin kewajibannya, yaitu mata uang lokal yang diterbitkan dan cadangan berbagai bank yang disimpan di bank sentral oleh pemerintah atau lembaga keuangan.
Fungsi Devisa[sunting | sunting sumber]
Devisa memiliki beberapa fungsi meliputi:
- Alat pembayaran hutang luar negeri
- Alat transaksi pembayaran barang dan jasa luar negeri (perdagangan, ekspor, impor, dan seterusnya).
- Alat transaksi pembiayaan hubungan dengan luar negeri seperti membiayai kedutaan, misi budaya, hadiah atau bantuan
- Sebagai sumber pendapatan negara
Sumber Devisa[sunting | sunting sumber]
Pinjaman / Hutang Luar Negeri[sunting | sunting sumber]
Pinjaman luar negeri yang berupa uang, secara langsung dapat menambah devisa. Pinjaman ini dapat digunakan untuk membayar semua pembiayaan ke luar negeri. Meskipun ada kewajiban untuk mengembalikan, akan tetapi uang yang diperoleh dari luar negeri tetap akan menambah devisa negara.
Hadiah, Bantuan atau Sumbangan Luar Negeri[sunting | sunting sumber]
Bantuan yang diperoleh dari luar negeri dapat berupa barang ataupun uang. Apabila bantuannya berupa barang, maka hal ini dapat menghemat devisa negara karena negara dapat memperoleh barang tanpa harus membayarnya. Sedangkan bantuan yang berupa uang, otomatis dapat langsung menambah devisa negara.
Penerimaan Deviden atau Jasa Serta Bunga dari Luar Negeri[sunting | sunting sumber]
Penerimaan jasa adalah penerimaan devisa yang berasal dari pengiriman jasa-jasa ke luar negeri. Apabila suatu negara mengadakan atau menyelenggarakan jasa untuk negara lain, maka negara tersebut akan memperoleh devisa. Misalnya Indonesia mengirimkan tenaga kerjanya ke negara lain, berarti Indonesia akan memperoleh devisa atas jasa yang telah digunakan oleh negara lain. Selain pengiriman jasa tenaga kerja, ekspor jasa dapat berupa jasa pengiriman barang-barang ke luar negeri serta jasa dari pelabuhan dan bandar udara.
Hasil ekspor barang dan jasa[sunting | sunting sumber]
Apabila suatu negara mengekspor barang ke negara lain, maka negara tersebut akan memperoleh devisa dari negara pengimpor berupa devisa. Semakin banyak barang yang diekspor, maka devisa yang akan diperoleh juga semakin banyak.
Kiriman valuta asing dari luar negeri[sunting | sunting sumber]
Jumlah TKI yang bekerja di luar negeri cukup banyak, sehingga dapat memberikan sumbangan devisa ke negara kita cukup besar. Hal ini dapat dilihat dari kegiatan pengiriman uang asing dari TKI yang bekerja di luar negeri untuk keluarganya yang ada di Indonesia. Uang asing yang dikirimkan dari luar negeri harus ditukar menjadi uang rupiah di bank devisa. Penukaran inilah yang dapat menambah simpanan devisa bagi negara.
Wisatawan yang belanja di dalam negeri[sunting | sunting sumber]
Banyaknya turis yang datang ke Indonesia dapat menambah devisa negara. Turis-turis yang datang dari negara lain, tentunya akan membawa uang dari negara asalnya. Akan tetapi uang dari negaranya tidak bisa digunakan di Indonesia. Untuk itu, para turis harus menukarkan uangnya menjadi mata uang rupiah. Penukaran uang asing menjadi uang rupiah akan menjadi devisa bagi Indonesia. Semakin banyak turis mancanegara yang datang maka pemasukan devisa akan semakin banyak.
Pungutan bea masuk[sunting | sunting sumber]
Bea masuk yang diperoleh dari pungutan biaya barang-barang luar negeri yang dimasukkan ke Indonesia, dapat menambah devisa. Semakin banyak arus barang luar negeri yang masuk ke Indonesia maka devisa yang diperoleh akan semakin banyak. Akan tetapi pada kenyataannya, banyak barang-barang yang masuk tanpa ada izin (diselundupkan), sehingga hal ini dapat mengurangi perolehan devisa bagi negara.
Kegunaan Devisa[sunting | sunting sumber]
- Membeli barang atau jasa dari luar negeri (impor)
- Membayar hutang pokok serta bunga hutang luar negeri
- Pembiayaan kegiatan perdagangan luar negeri
- Membiayai perwakilan di luar negeri (duta besar, konsulat, dll)
- Membiayai atlet, misi kebudayaan, studi banding/perjalanan dinas pejabat negara
Mekanisme Devisa[sunting | sunting sumber]
Pejabat sementara (Pjs.) Gubernur Bank Indonesia, Darmin Nasution, meresmikan secara langsung penyelenggaraan mekanisme setelmen United State Dollar/Indonesian Rupiah Payment-Versus-Payment (USD/IDR PVP) pada sistem BI-RTGS (Bank Indonesia – Real Time Gross Settlement), pada Rabu, 9 Juni 2010, di Jakarta.
“Mekanisme setelmen USD/IDR PVP dapat memberikan manfaat utama bagi perbankan berupa mitigasi risiko kegagalan setelmen pada salah satu mata uang atau foreign exchange settlement risk“, demikian Darmin dalam sambutannya. Dijelaskan juga bahwa mekanisme ini dapat mendukung peningkatan manajemen risiko, permodalan dan likuiditas yang semakin baik, serta operasional kegiatan back office yang semakin efisien di bank umum devisa yang menggunakannya
Implementasi mekanisme USD/IDR PVP diperkirakan akan menghasilkan pula spilling over effect positif pada pasar valuta asing terbesar di Indonesia, berupa tersedianya pilihan counterparty di pasar USD/IDR domestik yang semakin banyak, termasuk dari segmen bank umum devisa skala menengah dan bahkan kecil yang dapat menyediakan tambahan supply yang semakin mencukupi untuk memenuhi dinamika demand di pasar USD/IDR. “Penyelenggaraan mekanisme setelmen PVP untuk penyelesaian transaksi jual-beli USD/IDR juga sejalan dengan Peraturan Bank Indonesia (PBI) No.10/37/2008 yang mengatur penyelesaian setiap Transaksi Valuta Asing terhadap Rupiah harus dilakukan dengan pemindahan dana secara penuh atau dilakukan secara trade-by-trade", tambah Darmin.
Pada saat ini terdapat 28 bank umum devisa yang terdaftar pada Sistem BI-RTGS sebagai pengguna mekanisme setelmen USD/IDR PVP. Sebagiandiantaranya, atau 18 bank telah aktif menggunakan mekanisme tersebut. Sementara bank-bank umum devisa lainnya masih dalam proses pendaftaran untuk dapat menggunakan fasilitas tersebut.
Fungsi devisa[sunting | sunting sumber]
Pada dasarnya devisa dapat berfungsi sebagai :
- Alat pembayaran luar negeri (perdagangan, ekspor, impor, dan seterusnya).
- Alat pembayaran utang luar negeri.
- Alat pembiayaan hubungan luar negeri, misalnya perjalanan dinas, biaya korps diplomatik kedutaan dan konsultan, serta hibah (hadiah, bantuan) luar negeri.
- Sebagai sumber pendapatan negara.
Referensi[sunting | sunting sumber]
- ^ Shaid, Nur Jamal. Shaid, Nur Jamal, ed. "Apa Itu Devisa: Devinisi, Fungsi, Manfaat, Cintoh dan Sumbernya?". Kompas.com.