Gereja Inggris: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Kanzcech (bicara | kontrib)
 
(30 revisi perantara oleh 22 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{Infobox religion
{{terjemah|Inggris}}
| name = Gereja Inggris
{{anglicanism}}
| icon = Logo of the Church of England-cropped.png
'''Gereja Inggris''' adalah sebuah [[denominasi Kristen]] dan [[Gereja negara|Gereja resmi]] di [[Inggris]]. Gereja ini bertindak sebagai 'induk' dan cabang teratas dari [[Komuni Anglikan]]/[[Gereja Anglikan]] seluruh dunia, serta merupakan anggota pendiri dari [[Komuni Porvoo]].
| icon_width = 25px
| image = Canterbury-cathedral-wyrdlight.jpg
| imagewidth = 200px
| alt =
| caption = [[Katedral Canterbury]], [[Canterbury]], [[Inggris]]
| abbreviation = C of E
| main_classification = [[Protestan]]
| orientation = [[Anglikan]]
| polity = [[Episkopal]]
| structure =
| leader_title = [[Gubernur Tertinggi Gereja Inggris|Gubernur Tertinggi]]
| leader_name = [[Charles III dari Britania Raya|Raja Charles III]]
| leader_title1 = [[Primat dalam Komuni Anglikan|Primat]]
| leader_name1 = [[Uskup Agung Canterbury|Uskup Agung]] [[Justin Welby]]
| area = [[Inggris]], [[Wales]] <small>(paroki-paroki lintas batas)</s><br />[[Pulau Man]]<br>[[Kepulauan Channel]]<br />[[Eropa Daratan]]
| headquarters = [[Church House]], Westminster
| founder =
| founded_date =
| founded_place = [[London, Inggris]]
| separated_from = [[Gereja Katolik]]<br>(abad ke-16)
| separations = [[Pengingkar Inggris]]<br>[[Metodis]] (abad ke-18)<br>[[Gereja Episkopal di Amerika Serikat|Gereja Episkopal (AS)]] (1789)<br>[[Serikat Persaudaraan Plymouth]] (1820-an)<br>[[Gereja Bebas Inggris]] (1844)
| congregations =
| members = 25 juta<ref>{{en}} {{cite web|title=Church of England|url=https://www.oikoumene.org/en/member-churches/church-of-england|website=oikoumene.org|publisher=World Council of Churches|accessdate=May 8, 2017|archive-date=2019-01-03|archive-url=https://web.archive.org/web/20190103095456/https://www.oikoumene.org/en/member-churches/church-of-england|dead-url=no}}</ref><ref>{{en}} {{cite web|url=http://www.episcopalcafe.com/exactly-how-big-is-the-anglican-communion/|title=Exactly how big is the Anglican Communion?|date=13 November 2015|publisher=|access-date=2017-05-31|archive-date=2018-07-12|archive-url=https://web.archive.org/web/20180712021741/https://www.episcopalcafe.com/exactly-how-big-is-the-anglican-communion/|dead-url=no}}</ref>
| ministers =
| missionaries =
| primary_schools =
| secondary_schools =
| tax_status =
| tertiary =
| other_names =
| publications =
| website = [http://www.churchofengland.org/ churchofengland.org]
| footnotes =
}}

'''Gereja Inggris''' ({{lang-en|Church of England; C of E}}) adalah [[negara Kristen|gereja negara]] [[Inggris]].<ref name=Eberle>{{en}} {{cite book|title=Church and State in Western Society|first=Edward J.|last=Eberle|publisher=[[Ashgate Publishing, Ltd.]]|year=2011|isbn=978-1-4094-0792-8|page=2|accessdate=9 November 2012|url=https://books.google.com/books?id=oYkzkVc_sG0C&lpg=PA2&dq=%22church%20of%20england%22%20official%20state%20religion&pg=PA2#v=onepage&q&f=false|quote=The Church of England later became the official state Protestant church, with the monarch supervising church functions.|archive-date=2023-08-01|archive-url=https://web.archive.org/web/20230801140337/https://books.google.com/books?id=oYkzkVc_sG0C&lpg=PA2&dq=%22church%20of%20england%22%20official%20state%20religion&pg=PA2#v=onepage&q&f=false|dead-url=no}}</ref><ref name=Fox>{{en}} {{cite book|title=A World Survey of Religion and the State|first=Jonathan|last=Fox|publisher=[[Cambridge University Press]]|year=2008|isbn=978-0-521-88131-9|page=120|accessdate=9 November 2012|url=https://books.google.com/books?id=rE0NcgxNaKEC&lpg=PA120&dq=%22church%20of%20england%22%20official%20state%20religion&pg=PA120#v=onepage&q&f=false|quote=The Church of England (Anglican) and the Church of Scotland (Presbyterian) are the official religions of the UK.|archive-date=2023-08-01|archive-url=https://web.archive.org/web/20230801140329/https://books.google.com/books?id=rE0NcgxNaKEC&lpg=PA120&dq=%22church%20of%20england%22%20official%20state%20religion&pg=PA120#v=onepage&q&f=false|dead-url=no}}</ref><ref name=Ferrante>{{en}} {{cite book|title=Sociology: A Global Perspective|first=Joan|last=Ferrante|publisher=[[Cengage Learning]]|year=2010|isbn=978-0-8400-3204-1|page=408|accessdate=9 November 2012|url=https://books.google.com/books?id=AwnIIXI6y38C&lpg=PA408&dq=%22church%20of%20england%22%20official%20state%20religion&pg=PA408#v=onepage&q=%22church%20of%20england%22%20official%20state%20religion&f=false|quote=the Church of England [Anglican], which remains the official state church|archive-date=2023-08-01|archive-url=https://web.archive.org/web/20230801140334/https://books.google.com/books?id=AwnIIXI6y38C&lpg=PA408&dq=%22church%20of%20england%22%20official%20state%20religion&pg=PA408#v=onepage&q=%22church%20of%20england%22%20official%20state%20religion&f=false|dead-url=no}}</ref> [[Uskup Agung Canterbury]] merupakan klerusnya yang paling senior, kendati [[Gubernur Tertinggi Gereja Inggris|Gubernur Tertinggi]] merupakan pemimpin tertingginya. Gereja Inggris juga merupakan [[gereja induk]] dari [[Komuni Anglikan]] internasional. Pendiriannya sebagai suatu [[gereja nasional]] dapat dikatakan terjadi pada abad ke-6 dalam [[misi Gregorian]] ke [[Kerajaan Kent]] yang dipimpin oleh [[Agustinus dari Canterbury]].<ref>{{en}} {{cite book |authors=John E. Booty, Stephen Sykes, Jonathan Knight |title=Study of Anglicanism|edition= |publisher=Fortress Books |location= London|year=1998 | isbn = 0-281-05175-5 |page= 477}}</ref><ref>{{en}} {{cite book |author=Delaney, John P. |title=Dictionary of Saints|url=https://archive.org/details/dictionaryofsain00dela |edition=Second |publisher=Doubleday |location=Garden City, NY |year=1980 | isbn = 978-0-385-13594-8 |pages=[https://archive.org/details/dictionaryofsain00dela/page/67 67]–68}}</ref>

Gereja Inggris menolak otoritas [[kepausan]] ketika [[Henry VIII dari Inggris|Henry VIII]] tidak berhasil mendapatkan [[Pembatalan perkawinan|anulasi]] atas perkawinannya dengan [[Catherine dari Aragon]] pada tahun 1530-an.<ref name="KH8-RC-00"/> [[Reformasi Inggris]] dipercepat di bawah pemerintahan para bupati [[Edward VI dari Inggris|Edward&nbsp;VI]] sebelum suatu pemulihan singkat otoritas kepausan di bawah kepemimpinan [[Mary I dari Inggris|Mary I]] dan [[Felipe II dari Spanyol|Philip II]]. [[Akta Supremasi 1558]] memperbarui pemisahan tersebut dan [[Penyelesaian Keagamaan Elizabethan]] memetakan suatu jalan yang melaluinya gereja Inggris menjadi harus bersifat [[Katolik]] dan Tereformasi (''Reformed''):
* ''Katolik'' karena menganggap dirinya sebagai bagian dari gereja [[Yesus Kristus]] yang universal dalam kontinuitas tak terputus dengan gereja [[Zaman Apostolik|apostolik]] awal. Hal ini diungkapkan dalam penekanannya pada ajaran-ajaran para [[Bapa Gereja]] awal, sebagaimana telah diresmikan dalam [[Pengakuan Iman Rasuli|Kredo Para Rasul]], [[Doa Syahadat Nicea|Nicea]], dan [[Kredo Athanasius|Athanasius]].<ref name="cofe.anglican.org">{{en}} {{cite web|title=Canons of the Church of England|url=https://www.churchofengland.org/media/35588/complete.pdf|page=7|publisher=Church of England|accessdate=21 July 2014|archive-date=2017-04-21|archive-url=https://web.archive.org/web/20170421132016/https://www.churchofengland.org/media/35588/complete.pdf|dead-url=no}}</ref>
* ''Tereformasi'' karena telah dibentuk oleh beberapa prinsip doktrinal dari [[Reformasi Protestan]] abad ke-16, khususnya [[39 Artikel Gereja Anglikan|39 Artikel Agama]] dan [[Buku Doa Umum]].<ref name="cofe.anglican.org"/>

Fase awal Reformasi Inggris menghasilkan banyak [[Daftar martir Katolik dalam Reformasi Inggris|martir Katolik]] maupun [[Daftar martir Protestan dalam Reformasi Inggris|martir Protestan radikal]]. Pada fase selanjutnya, [[Hukum pidana (Britania)|Hukum Pidana]] digunakan untuk menghukum para penganut [[Gereja Katolik Roma|Katolik Roma]] dan [[Nonkonformis|Protestan nonkonformis]]. Pada abad ke-17, perselisihan politik dan agama mengakibatkan timbulnya faksi [[Puritan]] dan [[Presbiterianisme|Presbisterian]] yang berkeinginan untuk mengendalikan gereja, tetapi ini berakhir dengan terjadinya [[Restorasi (1660)|Restorasi]]. Pengakuan kepausan atas kepemimpinan [[George III dari Britania Raya|George&nbsp;III]] pada tahun 1766 menghasilkan toleransi keagamaan yang lebih baik.

Sejak Reformasi Inggris, Gereja Inggris telah menggunakan [[liturgi]] dalam bahasa Inggris. Gereja ini meliputi beberapa aliran doktrinal, tiga yang terutama dikenal sebagai [[Anglo-Katolik]], [[Anglikanisme Evangelikal|Evangelikal]], dan [[Gereja luas|Gereja Luas]]. Ketegangan antara kaum progresif dan konservatif teologis tampak jelas dalam perdebatan mengenai [[Penahbisan kaum wanita dalam Komuni Anglikan|penahbisan kaum wanita]] dan [[Homoseksualitas dan Komuni Anglikan|homoseksualitas]]. Gereja ini terdiri dari para anggota dan rohaniwan yang [[Kekristenan liberal|liberal]] maupun [[Evangelikalisme Konservatif di Britania|konservatif]].<ref>{{en}} {{Cite news|url=https://www.theguardian.com/world/2014/jul/13/church-of-england-power-shifts-laity-liberalism|title=Liberalism increases as power shifts to the laity in the Church of England|last=Brown|first=Andrew|date=2014-07-13|newspaper=The Guardian|language=en-GB|issn=0261-3077|access-date=2016-05-01|archive-date=2023-04-19|archive-url=https://web.archive.org/web/20230419094138/https://www.theguardian.com/world/2014/jul/13/church-of-england-power-shifts-laity-liberalism|dead-url=no}}</ref>

Struktur tata kelola gereja berbasis pada [[keuskupan]], yang masing-masing dipimpin oleh seorang uskup. Di dalam setiap keuskupan terdapat [[paroki]] setempat. [[Sinode Umum Gereja Inggris]] berfungsi sebagai badan legislatif gereja ini dan terdiri dari para uskup, klerus lainnya, dan [[kaum awam]]. Rancangan undang-undang atau ketentuan hukum yang mereka hasilkan harus mendapat persetujuan dari kedua [[Parlemen Britania Raya|Dewan Parlemen Britania Raya]].


== Teologi dan sosiologi ==
== Teologi dan sosiologi ==
{{Anglikanisme}}
Gereja Inggris menganggap dirinya sebagai bagian dari [[Reformasi Gereja|reformasi]] tetapi juga bersifat katolik, meskipun tidak sama dengan Gereja [[Katolik Roma]]. ''Reformasi'' dalam arti bahwa Gereja ini banyak dipengaruhi oleh prinsip-prinsip Reformasi Protestan, dan menolak kewibawaan Paus. ''Katolik'' dalam arti bahwa Gereja ini memandang dirinya sebagai bagian dari 'garis yang sinambung dan tidak terputus dari "Gereja universal" yang mula-mula didirikan oleh para murid Yesus serta dari abad pertengahan, dan bukan merupakan suatu 'bentukan yang baru'. Dalam praktiknya, Gereja Anglikan bersifat campuran. Beberapa jemaatnya beribadah lebih mirip dengan Gereja Katolik Roma dibandingkan dengan kebanyakan [[Gereja Protestan]]. Namun di pihak lain, berbagai bentuk ibadah yang digunakan di sejumlah Gereja Anglikan lainnya sulit dibedakan dari [[Gereja Injili|Gereja-gereja Injili]] yang muncul dari Gerakan Reformasi.

Gereja Inggris menganggap dirinya sebagai bagian dari gereja katolik sekaligus gereja [[Reformasi Gereja|reformasi]] yang bersifat protestan. ''Reformasi'' dalam arti bahwa Gereja ini banyak dipengaruhi oleh prinsip-prinsip [[Reformasi Protestan]], dan menolak kewibawaan Paus. ''Katolik'' dalam arti bahwa Gereja ini memandang dirinya sebagai bagian dari 'garis yang tidak terputus dari "Gereja universal" yang mula-mula didirikan oleh para murid Yesus serta dari abad pertengahan, dan bukan merupakan suatu 'bentukan yang baru'. Dalam praktiknya, Gereja Anglikan bersifat campuran. Beberapa jemaatnya beribadah lebih mirip dengan Gereja Katolik Roma dibandingkan dengan kebanyakan [[Gereja Protestan]]. Namun di pihak lain, berbagai bentuk ibadah yang digunakan di sejumlah Gereja Anglikan lainnya sulit dibedakan dari [[Gereja Injili|Gereja-gereja Injili]] yang muncul dari Gerakan Reformasi.


Gereja ini memegang banyak bentuk keyakinan [[teologi]]s yang relatif konservatif, bentuk [[liturgi]]nya biasanya tradisional, dan organisasinya mencerminkan keyakinan akan pentingnya hierarkhi [[uskup|keuskupan]] yang historis dalam bentuk [[uskup agung]], [[uskup]], dan [[diosis]].
Gereja ini memegang banyak bentuk keyakinan [[teologi]]s yang relatif konservatif, bentuk [[liturgi]]nya biasanya tradisional, dan organisasinya mencerminkan keyakinan akan pentingnya hierarkhi [[uskup|keuskupan]] yang historis dalam bentuk [[uskup agung]], [[uskup]], dan [[diosis]].


Di mata banyak orang, Gereja Inggris terutama ditandai oleh sifatnya yang luas dan 'terbuka'. Selain kelompok atau faksi arus utamanya yang tradisional, Gereja ini juga mencakup faksi-faksi "[[gereja tinggi]]" dan "[[gereja rendah]]" yang masing-masing mempunyai ciri-cirinya sendiri.
Di mata banyak orang, Gereja Inggris terutama ditandai oleh sifatnya yang luas dan 'terbuka'. Selain kelompok atau faksi arus utamanya yang tradisional, Gereja ini juga mencakup faksi-faksi "[[gereja tinggi]]" dan "[[gereja rendah]]" yang masing-masing mempunyai ciri-cirinya sendiri.


Pada masa kini, praktik-praktik di Gereja ini merentang dari kaum [[Anglo-Katolik]], yang menekankan [[liturgi]] dan [[sakramen]], hingga bentuk-bentuk kebaktian yang lebih menekankan khotbah dan kurang ritualistik dari kaum [[Evangelikalisme|Evangelikal]], dan bahkan juga bentuk-bentuk kebaktian yang bersemangat dari kaum [[Karismatik]]. Namun "Gereja luas" ini menghadapi berbagai pertanyaan doktriner yang saling berbenturan, yang muncul karena perkembangan masyarakat modern, seperti misalnya konflik mengenai penahbisan perempuan sebagai pendeta (disetujui pada 1992 dan dimulai pada 1994), dan status para pendeta [[homoseksualitas|homoseksual]] yang tidak selibat (masih diperdebatkan sekarang, namun kebanyakan orang mengambil pandangan yang konservatif). Pada Juli 2005, perpecahan ini kembali muncul ketika [[Sinode Umum]] mengambil suara untuk "meluruskan" proses yang mengizinkan penahbisan perempuan sebagai [[uskup]], dan menetapkan untuk mengadakan perdebatan tentang aturan-aturan yang spesifik pada Februari 2006.
Pada masa kini, praktik-praktik di Gereja ini merentang dari kaum [[Anglo-Katolik]], yang menekankan [[liturgi]] dan [[sakramen]], hingga bentuk-bentuk kebaktian yang lebih menekankan khotbah dan kurang ritualistik dari kaum [[Evangelikalisme|Evangelikal]], dan bahkan juga bentuk-bentuk kebaktian yang bersemangat dari kaum [[Karismatik]]. Namun "Gereja luas" ini menghadapi berbagai pertanyaan doktriner yang saling berbenturan, yang muncul karena perkembangan masyarakat modern, seperti misalnya konflik mengenai penahbisan perempuan sebagai pendeta (disetujui pada 1992 dan dimulai pada 1994), dan status para pendeta [[homoseksualitas|homoseksual]] yang tidak selibat (masih diperdebatkan sekarang, tetapi kebanyakan orang mengambil pandangan yang konservatif). Pada Juli 2005, perpecahan ini kembali muncul ketika [[Sinode Umum]] mengambil suara untuk "meluruskan" proses yang mengizinkan penahbisan perempuan sebagai [[uskup]], dan menetapkan untuk mengadakan perdebatan tentang aturan-aturan yang spesifik pada Februari 2006.


== Pemerintahan dan administrasi ==
== Pemerintahan dan administrasi ==
[[Berkas:Rochester cathedral stained glass 2.jpg|right|thumb|Jendela kaca berhias di [[Katedral Rochester]], Kent]]
[[Berkas:Rochester cathedral stained glass 2.jpg|ka|jmpl|Jendela kaca berhias di [[Katedral Rochester]], Kent]]
[[Raja]] atau [[Ratu]] Britania (sekarang ini [[Elizabeth II dari Britania|Elizabeth II]]), secara konstitusional memegang gelar sebagai "[[Pemimpin Tertinggi Gereja Inggris]]".
Monarki Inggris (saat ini [[Charles III dari Britania Raya|Charles III]]), secara konstitusional memegang gelar sebagai [[Pemimpin Tertinggi Gereja Inggris]].


Namun pada praktiknya, [[kepemimpinan]] administratif gereja berada di tangan [[Uskup Agung Canterbury]]. [[Komuni Anglikan]] sedunia yang terdiri atas gereja-gereja nasional atau regional yang independen mengakui Uskup Agung Canterbury sebagai semacam pemimpin 'simbolik'. Dr. [[Rowan Williams]] telah menjadi Uskup Agung Canterbury sejak 2002.
Namun pada praktiknya, [[kepemimpinan]] administratif gereja berada di tangan [[Uskup Agung Canterbury]]. [[Komuni Anglikan]] sedunia yang terdiri atas gereja-gereja nasional atau regional yang independen mengakui Uskup Agung Canterbury sebagai semacam pemimpin 'simbolik'. [[Justin Welby]] menjadi Uskup Agung Canterbury menggantikan [[Rowan Williams]] sejak 2013.


Dewan legislatif di Gereja Inggris adalah [[Sinode Umum Gereja Anglikan|Sinode Umum]]. Namun, keputusan legislatif yang fundamental masih harus disetujui oleh [[Parlemen Britania Raya]]. Gereja mempunyai cabang yudisialnya sendiri, yang dikenal sebagai [[pengadilan gerejawi]], yang juga merupakan bagian dari sistem peradilan Britania, namun pada umumnya tidak berfungsi, karena syarat-syarat untuk memberlakukan keputusan-keputusan gerejawi kebanyakan sudah dicabut satu abad yang lalu oleh keputusan Pengadilan Tinggi.
Dewan legislatif di Gereja Inggris adalah [[Sinode Umum Gereja Anglikan|Sinode Umum]]. Namun, keputusan legislatif yang fundamental masih harus disetujui oleh [[Parlemen Britania Raya]]. Gereja mempunyai cabang yudisialnya sendiri, yang dikenal sebagai [[pengadilan gerejawi]], yang juga merupakan bagian dari sistem peradilan Britania, Namun, pengadilan ini secara umum sudah tidak berfungsi karena syarat-syarat untuk memberlakukan keputusan-keputusan gerejawi kebanyakan sudah dicabut satu abad yang lalu oleh keputusan [[Pengadilan Tinggi Britania Raya|Pengadilan Tinggi]].


Selain di wilayah Inggris sendiri, yurisdiksi Gereja Inggris mencakup [[Pulau Man]], [[Kepulauan Channel]], [[Kepulauan Scilly]], dan sedikit bagian dari [[Wales]]. Pada tahun-tahun belakangan, jemaat-jemaat ekspatriat di benua [[Eropa]] membentuk dirinya sebagai [[Diosis di Eropa]].
Selain di wilayah Inggris sendiri, yurisdiksi Gereja Inggris mencakup [[Pulau Man]], [[Kepulauan Channel]], [[Kepulauan Scilly]], dan sedikit bagian dari [[Wales]]. Pada tahun-tahun belakangan, jemaat-jemaat ekspatriat di benua [[Eropa]] membentuk dirinya sebagai [[Diosis di Eropa]].


== Pengangkatan ==
== Pengangkatan ==
<!--All Rectors and Vicars are appointed by Patrons, who may be private individuals, corporate bodies such as cathedrals, colleges or trusts, by the bishop, or even appointed by the crown. No clergyman can be instituted and inducted into a parish without swearing the Oath of Allegiance to Her Majesty, and taking the Oath of Canonical Obedience "in all things lawful and honest" to the bishop. Usually the archdeacon inducts into the actual possession of the benefice property - Church and Parsonage. Curates are appointed by Rectors and Vicars, but if priests-in-charge then by the bishop after consultations with the patron. Cathedral clergy are appointed some by the Crown, some by the bishop, and some by the Dean and Chapter themselves.-->Pendeta memimpin upacara di diosis karena mereka memegang jabatan sebagai pendeta yang diberi kuasa, atau karena diberi izin oleh uskup ketika diangkat (mis. kurator), atau dengan izin saja.
Pendeta memimpin upacara di diosis karena mereka memegang jabatan sebagai pendeta yang diberi kuasa, atau karena diberi izin oleh uskup ketika diangkat (mis. kurator), atau dengan izin saja.


Proses pengangkatan uskup diosis lebih rumit, dan ditangani oleh sebuah lembaga yang disebut Komisi Nominasi Kerajaan, yang menyerahkan nama-namanya kepada Perdana Menteri (yang bertindak atas nama Raja atau Ratu) untuk dipertimbangkan. Proses ini digambarkan dalam artikel [[Pengangkatan Uskup Gereja Inggris]].
Proses pengangkatan uskup diosis lebih rumit, dan ditangani oleh sebuah lembaga yang disebut Komisi Nominasi Kerajaan, yang menyerahkan nama-namanya kepada [[Perdana Menteri Britania Raya|Perdana Menteri]] (yang bertindak atas nama Raja atau Ratu) untuk dipertimbangkan. Proses ini digambarkan dalam artikel [[Pengangkatan Uskup Gereja Inggris]].


== Sejarah ==
== Sejarah ==
''Artikel utama: [[Sejarah Gereja Inggris]]''
''Artikel utama: [[Sejarah Gereja Inggris]]''


[[Berkas:Hereford_Cathedral_Interior_May_2004.jpg|right|250px|thumb|[[Hereford Cathedral|Hereford]] adalah salah satu dari 43 [[katedral]] Gereja ini, dan banyak di antaranya mempunyai sejarah yang panjang hingga beberapa abad.]]
[[Berkas:Hereford_Cathedral_Interior_May_2004.jpg|ka|250px|jmpl|[[Hereford Cathedral|Hereford]] adalah salah satu dari 43 [[katedral]] Gereja ini, dan banyak di antaranya mempunyai sejarah yang panjang hingga beberapa abad.]]
Gereja Inggris menelusuri pembentukannya dari misi [[Augustine dari Canterbury|Augustinian]] pada tahun [[597]], dan menekankan kesinambungan dan identitasnya dengan Gereja Barat universal yang pertama. Gereja ini juga menetapkan sifatnya yang independen dan nasional pada masa pasca-[[Reformasi Gereja|Reformasi]] dari [[Dinasti Tudor|masa Tudor]] di Inggris.
Sejarah Gereja Inggris dapat ditelusuri sejak misi [[Agustinus dari Canterbury]] pada tahun [[597]], dan menekankan kesinambungan dan identitasnya dengan Gereja Barat universal yang pertama. Gereja ini juga menetapkan sifatnya yang independen dan nasional pada masa pasca-[[Reformasi Gereja|Reformasi]] dari [[Dinasti Tudor|masa Tudor]] di Inggris.


Agama Kristen tiba di Britania pada abad pertama atau kedua (diduga melalui jalur perdagangan timah melalui [[Irlandia]] dan [[Spanyol]]), dan berdiri secara terpisah dari Gereja Roma, seperti halnya juga banyak komunitas Kristen pada masa itu. Menurut berbagai catatan uskup-uskup Britania menghadiri Konsili [[Arles]] pada [[314]]. [[Paus (Katolik Roma)|Paus]] mengutus [[Augustine dari Canterbury|St. Augustinus dari Canterbury]] dari Roma pada [[abad ke-6]] untuk menginjili orang-orang [[Anglo]] pada ([[597]]). Dengan bantuan orang-orang Kristen yang sudah tinggal di [[Kent]], ia mendirikan gerejanya di [[Canterbury, Kent|Canterbury]], ibu kota Kent, dan menjadi uskup agung pertama dari Canterbury.
Agama Kristen tiba di Britania pada [[abad pertama]] atau [[Abad ke-2|kedua]] (diduga melalui jalur perdagangan timah melalui [[Irlandia]] dan [[Spanyol]]), dan berdiri secara terpisah dari Gereja Katolik Roma, seperti halnya banyak komunitas Kristen pada masa itu. Menurut berbagai catatan, uskup-uskup Britania menghadiri Konsili [[Arles]] pada [[314]]. [[Paus (Katolik Roma)|Paus]] mengutus Augustinus dari Canterbury dari Roma pada [[abad ke-6]] untuk menginjili orang-orang [[Anglo]] pada ([[597]]). Dengan bantuan orang-orang Kristen yang sudah tinggal di [[Kent]], ia mendirikan gerejanya di [[Canterbury]], ibu kota Kent, dan menjadi uskup agung pertama dari Canterbury.


Pada saat yang bersamaan, [[Gereja Keltik]] dari [[Columba|St.Columba]] terus menginjili [[Skotlandia]]. Gereja Keltik dari Britania Utara dalam pengertian tertentu mengakui 'wewenang' Roma pada [[Sinode Whitby]] pada 644. Selama beberapa abad berikutnya, sistem Roma yang diperkenalkan oleh Augustine pelan-pelan menyerap gereja-gereja [[Kekristenan Keltik|Kristen Keltik]] yang sudah ada sebelumnya.
Pada saat yang bersamaan, [[Gereja Keltik]] dari [[Columba|St.Columba]] terus menginjili [[Skotlandia]]. Gereja Keltik dari Britania Utara dalam pengertian tertentu mengakui 'wewenang' Roma pada [[Sinode Whitby]] pada 644. Selama beberapa abad berikutnya, sistem Roma yang diperkenalkan oleh Agustinus secara perlahan menyerap gereja-gereja [[Kekristenan Keltik|Kristen Keltik]] yang sudah ada sebelumnya.


Selama hampir seribu tahun Inggris menjadi bagian dari Gereja Katolik Roma. Pada 1534 Gereja di Inggris memisahkan diri dari Roma, pada masa pemerintahan Raja [[Henry VIII dari Inggris|Henry VIII]]. Di bawah anaknya, [[Edward VI dari Inggris|Edward VI]] Gereja ini secara teologis menjadi lebih radikal, namun kemudian sebentar bergabung kembali dengan Gereja Roma pada masa pemerintahan Ratu [[Mary I dari Inggris|Mary I]], pada 1555. Di bawah [[Elizabeth I dari Inggris|Elizabeth I]] dibentuklah sebuah Gereja yang mapan (artinya, takluk kepada dan merupakan bagian dari negara), yang agak bersifat protestan, Katolik, dan apostolik. Gereja ini mengakomodasi posisi-posisi teologis yang merentang luas, yang menjadi cirinya sejak saat itu.
Selama hampir seribu tahun Inggris menjadi bagian dari Gereja Katolik Roma. Pada 1534 Gereja di Inggris memisahkan diri dari Roma, pada masa pemerintahan Raja [[Henry VIII dari Inggris|Henry VIII]]. Di bawah anaknya, [[Edward VI dari Inggris|Edward VI]], Gereja ini secara teologis menjadi lebih radikal, tetapi tak lama kemudian kemudian bergabung kembali dengan Gereja Roma pada masa pemerintahan Ratu [[Mary I dari Inggris|Mary I]] pada 1555. Di bawah [[Elizabeth I dari Inggris|Elizabeth I]] dibentuklah sebuah Gereja yang mapan (artinya, takluk kepada dan merupakan bagian dari negara), yang agak bersifat protestan, Katolik, dan apostolik. Gereja ini mengakomodasi posisi-posisi teologis yang merentang luas, yang menjadi cirinya sejak saat itu.


== Gereja-gereja terkait ==
== Gereja-gereja terkait ==
Baris 53: Baris 101:
Meskipun statusnya [[Gereja negara]], Gereja Inggris tidak mendapatkan dukungan langsung pemerintah dari segi keuangan. Sumbangan adalah sumber pendapatannya yang terbesar, meskipun Gereja ini juga sangat mengandalkan pendapatan dari berbagai dana abadi historis. Pada [[2005]], pengeluaran Gereja Inggris diperkirakan mencapai sekitar £900 juta.
Meskipun statusnya [[Gereja negara]], Gereja Inggris tidak mendapatkan dukungan langsung pemerintah dari segi keuangan. Sumbangan adalah sumber pendapatannya yang terbesar, meskipun Gereja ini juga sangat mengandalkan pendapatan dari berbagai dana abadi historis. Pada [[2005]], pengeluaran Gereja Inggris diperkirakan mencapai sekitar £900 juta.


Secara historis, masing-masing paroki mencari dana dan menggunakan sebagian besar dana Gereja, artinya bahwa gaji rohaniwannya tergantung pada kekayaan parokinya, dan hak paroki untuk mengangkat pendeta ke paroki-paroki tertentu dapat menjadi karunia yang sangat berharga. Masing-masing diosis juga mempunyai aset yang cukup besar: Diosis Durham mempunyai kekayaan yang sangat besar dan kekuasaan dunia sehingga uskupnya digelari '[[Uskup-Pangeran]]'. Namun sejak pertengahan abad ke-19, Gereja telah melakukan berbagai upaya untuk 'menyamakan' situasinya, dan para rohaniwan di masing-masing diosis kini menerima tunjangan standar yang dibayar dari dana diosis. Sementara itu, Gereja memindahkan sebagian besar dari aset-asetnya yang menghasilkan uang (yang pada masa lalu mencakup banyak sekali tanah, namun sekarang umumnya berupa saham dan surat-surat berharga) dari tangan masing-masing rohaniwan dan uskup ke dalam tangan sebuah lembaga yang disebut [[Komisioner Gereja]], yang menggunakan dana-dana ini untuk membayar banyak sekali pengeluaran non-paroki, termasuk pensiun rohaniwan, dan biaya pemeliharaan katedral dan rumah uskup. [http://www.cofe.anglican.org/about/churchcommissioners/annualreport/ Dana-dana] ini jumlahnya sekitar £3,9 miliar, dan menghasilkan pendapatan sekitar £164 juta setiap tahunnya (pada tahun [[2003]]), sekitar seperlima dari keseluruhan penghasilan Gereja.
Secara historis, masing-masing paroki mencari dana dan menggunakan sebagian besar dana Gereja, artinya bahwa gaji rohaniwannya tergantung pada kekayaan parokinya, dan hak paroki untuk mengangkat pendeta ke paroki-paroki tertentu dapat menjadi karunia yang sangat berharga. Masing-masing diosis juga mempunyai aset yang cukup besar: Diosis Durham mempunyai kekayaan yang sangat besar dan kekuasaan dunia sehingga uskupnya digelari '[[Uskup-Pangeran]]'. Namun sejak pertengahan abad ke-19, Gereja telah melakukan berbagai upaya untuk 'menyamakan' situasinya, dan para rohaniwan di masing-masing diosis kini menerima tunjangan standar yang dibayar dari dana diosis. Sementara itu, Gereja memindahkan sebagian besar dari aset-asetnya yang menghasilkan uang (yang pada masa lalu mencakup banyak sekali tanah, tetapi sekarang umumnya berupa saham dan surat-surat berharga) dari tangan masing-masing rohaniwan dan uskup ke dalam tangan sebuah lembaga yang disebut [[Komisioner Gereja]], yang menggunakan dana-dana ini untuk membayar banyak sekali pengeluaran non-paroki, termasuk pensiun rohaniwan, dan biaya pemeliharaan katedral dan rumah uskup. [http://www.cofe.anglican.org/about/churchcommissioners/annualreport/ Dana-dana] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20090420150846/http://www.cofe.anglican.org/about/churchcommissioners/annualreport |date=2009-04-20 }} ini jumlahnya sekitar £3,9 miliar, dan menghasilkan pendapatan sekitar £164 juta setiap tahunnya (pada tahun [[2003]]), sekitar seperlima dari keseluruhan penghasilan Gereja.

<!--The Church Commissioners give some of this money as 'grants' to local parishes; but the majority of the financial burden of church upkeep and the work of local parishes still rests with individual parish and diocese, which meet their requirements from donations. Direct donations to the church (not including legacies) come to around £460 million per year, while parish and diocese reserve funds generate another £100 million. Funds raised in individual parishes account for almost all of this money, and the majority of it remains in the parish which raises it, meaning that the resources available to parishes still vary enormously, according to the level of donations they can raise.

Most parishes give a portion of their money, however, to the diocese as a 'quota'. While this is not a compulsory payment, dioceses strongly encourage and rely on it being paid; it is usually only withheld by parishes either if are unable to find the funds or as a specific act of protest. As well as paying central diocesan expenses such as the running of diocesan offices, these diocesan funds also provide clergy pay and housing expenses (which total around £260 million per year across all dioceses), meaning that clergy living conditions no longer depend on parish-specific fundraising.

Although asset-rich, the Church of England has to look after and maintain its thousands of churches nationwide — the lion's share of England's built heritage. As current congregation numbers stand at relatively low levels and as maintenance bills increase as the buildings grow older, many of these churches cannot maintain economic self-sufficiency; but their historical and architectural importance make it difficult to sell them. In recent years, cathedrals and other famous churches have met some of their maintenance costs with grants from organisations such as [[English Heritage]]; but the Church Commissioners and [http://www.churchcare.co.uk/fundraising.html local fundraisers] must foot the bill entirely in the case of most small parish churches. (The government, however, does provide some assistance in the form of tax breaks, for example a 100 % [[VAT]] refund for renovations to religious buildings.)-->


Selain gedung-gedung gereja dan katedral, Gereja Inggris juga menguasai sejumlah bangunan yang terkait yang ada di samping gereja atau terkait kepadanya, termasuk sejumlah besar perumahan pendeta. Selain perumahan vikar dan rektor (pendeta kepala), perumahan ini mencakup juga sejumlah tempat tinggal (disebut 'istana') untuk masing-masing dari ke-114 uskup Gereja. Dalam beberapa kasus tertentu, nama ini tampaknya tepat. Gedung-gedung seperti [[Istana Lambeth]], tempat tinggal Uskup Agung Canterbury di London dan Istana Lama di [[Canterbury]] benar-benar mirip istana, sementara [[Istana Auckland]] yang dihuni Uskup Durham, mempunyai 50 kamar, sebuah ruang pesta dan taman berukuran 120.000. Namun, banyak uskup yang merasa bahwa istana-istana lama itu tidak cocok dengan gaya hidup sekarang, dan beberapa 'istana' uskup hanya berupa rumah dengan empat kamar. Banyak diosis yang mempertahankan istana-istana besar kini menggunakan sebagian ruangannya sebagai kantor administrasi, sementara para uskup dan keluarga mereka tinggal di sebuah apartemen kecil di dalam istana itu. Pada tahun-tahun belakangan sebagian diosis berhasil memanfaatkan ruangan yang berlebih dan kemewahan istana-istana mereka untuk mencari dana, dengan menjadikannya pusat-pusat konferensi. Ketiga istana uskup yang lebih mewah yang disebutkan di atas — Istana Lambeth, Istana Lama Canterbury dan Istana Auckland — berfungsi sebagai kantor untuk administrasi gereja, tempat-tempat konferensi, dan sampai batas tertentu tempat tinggal pribadi seorang uskup. Ukuran keluarga para uskup telah jauh mengecil dan anggaran mereka untuk menerima tamu dan memiliki staf hanya mengambil bagian yang kecil sekali dibandingkan dengan tingkat biaya yang dikeluarkan pada masa sebelum abad ke-20.
Selain gedung-gedung gereja dan katedral, Gereja Inggris juga menguasai sejumlah bangunan yang terkait yang ada di samping gereja atau terkait kepadanya, termasuk sejumlah besar perumahan pendeta. Selain perumahan vikar dan rektor (pendeta kepala), perumahan ini mencakup juga sejumlah tempat tinggal (disebut 'istana') untuk masing-masing dari ke-114 uskup Gereja. Dalam beberapa kasus tertentu, nama ini tampaknya tepat. Gedung-gedung seperti [[Istana Lambeth]], tempat tinggal Uskup Agung Canterbury di London dan Istana Lama di [[Canterbury]] benar-benar mirip istana, sementara [[Istana Auckland]] yang dihuni Uskup Durham, mempunyai 50 kamar, sebuah ruang pesta dan taman berukuran 120.000. Namun, banyak uskup yang merasa bahwa istana-istana lama itu tidak cocok dengan gaya hidup sekarang, dan beberapa 'istana' uskup hanya berupa rumah dengan empat kamar. Banyak diosis yang mempertahankan istana-istana besar kini menggunakan sebagian ruangannya sebagai kantor administrasi, sementara para uskup dan keluarga mereka tinggal di sebuah apartemen kecil di dalam istana itu. Pada tahun-tahun belakangan sebagian diosis berhasil memanfaatkan ruangan yang berlebih dan kemewahan istana-istana mereka untuk mencari dana, dengan menjadikannya pusat-pusat konferensi. Ketiga istana uskup yang lebih mewah yang disebutkan di atas — Istana Lambeth, Istana Lama Canterbury dan Istana Auckland — berfungsi sebagai kantor untuk administrasi gereja, tempat-tempat konferensi, dan sampai batas tertentu tempat tinggal pribadi seorang uskup. Ukuran keluarga para uskup telah jauh mengecil dan anggaran mereka untuk menerima tamu dan memiliki staf hanya mengambil bagian yang kecil sekali dibandingkan dengan tingkat biaya yang dikeluarkan pada masa sebelum abad ke-20.


== Lihat pula ==
== Lihat pula ==
{{Portal|Anglikanisme|Inggris}}
* [[Sejarah Gereja Anglikan]]
* [[Daftar diosis Gereja Anglikan]]
* [[Monarkhi Britania]]
* [[Anglikanisme]]
* [[Anglikanisme]]
* [[Arsitektur katedral Inggris abad pertengahan]]
* [[Kitab Doa Bersama]]
* [[Daftar denominasi Protestan terbesar]]
* [[Daftar keuskupan Gereja Inggris]]
* [[Gereja paroki Gereja Inggris]]
* [[Komuni Anglikan]]
* [[Komuni Anglikan]]
* [[Pengangkatan uskup Gereja Inggris]]
* [[Sinode Umum]]
* [[Perkembangan historis keuskupan Gereja Inggris]]
* [[Agama di Britania Raya]]
* [[Ritualisme dalam Gereja Inggris]]
* [[Puritan]]
* [[John Wesley]]
* [[Pengangkatan Uskup Gereja Anglikan]]
* [[Gereja Episkopal di Amerika Serikat]]
* [[Ritualisme]]
* [http://www.allsaintsjakarta.org/ Anglikan Indonesia]


== Rujukan ==
== Rujukan ==
{{reflist}}
{{reflist|30em}}

== Bacaan lanjutan ==
* {{en}} Garbett, Cyril, Abp. ''The Church of England Today''. London: Hodder and Stoughton, 1953. 128 p.
* {{en}} Hardwick, Joseph. ''An Anglican British world: The Church of England and the expansion of the settler empire, c. 1790–1860'' (Manchester UP, 2014).
* {{en}} Hodges, J. P. ''The Nature of the Lion: Elizabeth I and Our Anglican Heritage''. London: Faith Press, 1962. 153 pp.
* {{en}} Kirby, James. ''Historians and the Church of England: Religion and Historical Scholarship, 1870–1920'' (2016) online at DOI:10.1093/acprof:oso/9780198768159.001.0001
* {{en}} Lawson, Tom. ''God and War: The Church of England and Armed Conflict in the Twentieth Century'' (Routledge, 2016).
* {{en}} Maughan Steven S. ''Mighty England Do Good: Culture, Faith, Empire, and World in the Foreign Missions of the Church of England, 1850–1915'' (2014)
* {{en}} Picton, Hervé. ''A Short History of the Church of England: From the Reformation to the Present Day''. Newcastle upon Tyne: Cambridge Scholars Publishing, 2015. 180 p.
* {{en}} Rowlands, John Henry Lewis. ''Church, State, and Society, 1827–1845: the Attitudes of John Keble, Richard Hurrell Froude, and John Henry Newman''. (1989). xi, 262 p. ISBN 1-85093-132-1
* {{en}} Tapsell, Grant. ''The later Stuart Church, 1660–1714'' (2012).


{{portalpar|England}}
== Pranala luar ==
== Pranala luar ==
{{Commons category|Church of England}}
* [http://www.churchofengland.org/ Situs Gereja Inggris]
* {{en}} {{Official website}}
* [http://anglicanhistory.org/england/ Sumber-sumber sejarah tentang Gereja Inggris]
* {{en}} [http://anglicanhistory.org/england/ Historical resources on the Church of England] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20110726191039/http://anglicanhistory.org/england/ |date=2011-07-26 }}
* [http://www.allsaintsjakarta.org/ Situs resmi Gereja Anglikan Jakarta]
* {{en}} [http://www.anglican.bb/hist Church of England history in the West Indies] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20110706132104/http://www.anglican.bb/hist |date=2011-07-06 }}
* {{en}} The History Files: [http://www.historyfiles.co.uk/MainChurchesIndex.htm Churches of the British Isles] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20230415131943/https://www.historyfiles.co.uk/MainChurchesIndex.htm |date=2023-04-15 }}, a gallery of church photos and information.
* [http://www.allsaintsjakarta.org/ Situs resmi Gereja Anglikan Jakarta] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20230712003628/https://www.allsaintsjakarta.org/ |date=2023-07-12 }}


{{Uskup Agung Canterbury}}
{{Diosis Anglikan}}
{{Diosis Anglikan}}
{{Anglican_Churches}}
{{Anglican_Churches}}
Baris 93: Baris 145:
{{Topik Inggris}}
{{Topik Inggris}}


{{Authority control}}


[[Kategori:Gereja Inggris| ]]

[[Kategori:Anggota Dewan Gereja Sedunia]]
{{DEFAULTSORT:{{PAGENAME}}}}

[[Kategori:Anglikanisme]]
[[Kategori:Anglikanisme]]
[[Kategori:Anglo-Katolik]]

[[Kategori:Denominasi Kristen yang didirikan di Britania Raya]]
[[ml:ചര്‍ച്ച് ഓഫ് ഇംഗ്ലണ്ട്]]

Revisi terkini sejak 30 Desember 2023 07.25

Gereja Inggris
SingkatanC of E
PenggolonganProtestan
OrientasiAnglikan
Bentuk
pemerintahan
Episkopal
Gubernur TertinggiRaja Charles III
PrimatUskup Agung Justin Welby
WilayahInggris, Wales (paroki-paroki lintas batas)
Pulau Man
Kepulauan Channel
Eropa Daratan
Kantor pusatChurch House, Westminster
Didirikan
London, Inggris
Terpisah dariGereja Katolik
(abad ke-16)
PecahanPengingkar Inggris
Metodis (abad ke-18)
Gereja Episkopal (AS) (1789)
Serikat Persaudaraan Plymouth (1820-an)
Gereja Bebas Inggris (1844)
Umat25 juta[1][2]
Situs web resmichurchofengland.org

Gereja Inggris (bahasa Inggris: Church of England; C of E) adalah gereja negara Inggris.[3][4][5] Uskup Agung Canterbury merupakan klerusnya yang paling senior, kendati Gubernur Tertinggi merupakan pemimpin tertingginya. Gereja Inggris juga merupakan gereja induk dari Komuni Anglikan internasional. Pendiriannya sebagai suatu gereja nasional dapat dikatakan terjadi pada abad ke-6 dalam misi Gregorian ke Kerajaan Kent yang dipimpin oleh Agustinus dari Canterbury.[6][7]

Gereja Inggris menolak otoritas kepausan ketika Henry VIII tidak berhasil mendapatkan anulasi atas perkawinannya dengan Catherine dari Aragon pada tahun 1530-an.[8] Reformasi Inggris dipercepat di bawah pemerintahan para bupati Edward VI sebelum suatu pemulihan singkat otoritas kepausan di bawah kepemimpinan Mary I dan Philip II. Akta Supremasi 1558 memperbarui pemisahan tersebut dan Penyelesaian Keagamaan Elizabethan memetakan suatu jalan yang melaluinya gereja Inggris menjadi harus bersifat Katolik dan Tereformasi (Reformed):

Fase awal Reformasi Inggris menghasilkan banyak martir Katolik maupun martir Protestan radikal. Pada fase selanjutnya, Hukum Pidana digunakan untuk menghukum para penganut Katolik Roma dan Protestan nonkonformis. Pada abad ke-17, perselisihan politik dan agama mengakibatkan timbulnya faksi Puritan dan Presbisterian yang berkeinginan untuk mengendalikan gereja, tetapi ini berakhir dengan terjadinya Restorasi. Pengakuan kepausan atas kepemimpinan George III pada tahun 1766 menghasilkan toleransi keagamaan yang lebih baik.

Sejak Reformasi Inggris, Gereja Inggris telah menggunakan liturgi dalam bahasa Inggris. Gereja ini meliputi beberapa aliran doktrinal, tiga yang terutama dikenal sebagai Anglo-Katolik, Evangelikal, dan Gereja Luas. Ketegangan antara kaum progresif dan konservatif teologis tampak jelas dalam perdebatan mengenai penahbisan kaum wanita dan homoseksualitas. Gereja ini terdiri dari para anggota dan rohaniwan yang liberal maupun konservatif.[10]

Struktur tata kelola gereja berbasis pada keuskupan, yang masing-masing dipimpin oleh seorang uskup. Di dalam setiap keuskupan terdapat paroki setempat. Sinode Umum Gereja Inggris berfungsi sebagai badan legislatif gereja ini dan terdiri dari para uskup, klerus lainnya, dan kaum awam. Rancangan undang-undang atau ketentuan hukum yang mereka hasilkan harus mendapat persetujuan dari kedua Dewan Parlemen Britania Raya.

Teologi dan sosiologi[sunting | sunting sumber]


Gereja Inggris menganggap dirinya sebagai bagian dari gereja katolik sekaligus gereja reformasi yang bersifat protestan. Reformasi dalam arti bahwa Gereja ini banyak dipengaruhi oleh prinsip-prinsip Reformasi Protestan, dan menolak kewibawaan Paus. Katolik dalam arti bahwa Gereja ini memandang dirinya sebagai bagian dari 'garis yang tidak terputus dari "Gereja universal" yang mula-mula didirikan oleh para murid Yesus serta dari abad pertengahan, dan bukan merupakan suatu 'bentukan yang baru'. Dalam praktiknya, Gereja Anglikan bersifat campuran. Beberapa jemaatnya beribadah lebih mirip dengan Gereja Katolik Roma dibandingkan dengan kebanyakan Gereja Protestan. Namun di pihak lain, berbagai bentuk ibadah yang digunakan di sejumlah Gereja Anglikan lainnya sulit dibedakan dari Gereja-gereja Injili yang muncul dari Gerakan Reformasi.

Gereja ini memegang banyak bentuk keyakinan teologis yang relatif konservatif, bentuk liturginya biasanya tradisional, dan organisasinya mencerminkan keyakinan akan pentingnya hierarkhi keuskupan yang historis dalam bentuk uskup agung, uskup, dan diosis.

Di mata banyak orang, Gereja Inggris terutama ditandai oleh sifatnya yang luas dan 'terbuka'. Selain kelompok atau faksi arus utamanya yang tradisional, Gereja ini juga mencakup faksi-faksi "gereja tinggi" dan "gereja rendah" yang masing-masing mempunyai ciri-cirinya sendiri.

Pada masa kini, praktik-praktik di Gereja ini merentang dari kaum Anglo-Katolik, yang menekankan liturgi dan sakramen, hingga bentuk-bentuk kebaktian yang lebih menekankan khotbah dan kurang ritualistik dari kaum Evangelikal, dan bahkan juga bentuk-bentuk kebaktian yang bersemangat dari kaum Karismatik. Namun "Gereja luas" ini menghadapi berbagai pertanyaan doktriner yang saling berbenturan, yang muncul karena perkembangan masyarakat modern, seperti misalnya konflik mengenai penahbisan perempuan sebagai pendeta (disetujui pada 1992 dan dimulai pada 1994), dan status para pendeta homoseksual yang tidak selibat (masih diperdebatkan sekarang, tetapi kebanyakan orang mengambil pandangan yang konservatif). Pada Juli 2005, perpecahan ini kembali muncul ketika Sinode Umum mengambil suara untuk "meluruskan" proses yang mengizinkan penahbisan perempuan sebagai uskup, dan menetapkan untuk mengadakan perdebatan tentang aturan-aturan yang spesifik pada Februari 2006.

Pemerintahan dan administrasi[sunting | sunting sumber]

Jendela kaca berhias di Katedral Rochester, Kent

Monarki Inggris (saat ini Charles III), secara konstitusional memegang gelar sebagai Pemimpin Tertinggi Gereja Inggris.

Namun pada praktiknya, kepemimpinan administratif gereja berada di tangan Uskup Agung Canterbury. Komuni Anglikan sedunia yang terdiri atas gereja-gereja nasional atau regional yang independen mengakui Uskup Agung Canterbury sebagai semacam pemimpin 'simbolik'. Justin Welby menjadi Uskup Agung Canterbury menggantikan Rowan Williams sejak 2013.

Dewan legislatif di Gereja Inggris adalah Sinode Umum. Namun, keputusan legislatif yang fundamental masih harus disetujui oleh Parlemen Britania Raya. Gereja mempunyai cabang yudisialnya sendiri, yang dikenal sebagai pengadilan gerejawi, yang juga merupakan bagian dari sistem peradilan Britania, Namun, pengadilan ini secara umum sudah tidak berfungsi karena syarat-syarat untuk memberlakukan keputusan-keputusan gerejawi kebanyakan sudah dicabut satu abad yang lalu oleh keputusan Pengadilan Tinggi.

Selain di wilayah Inggris sendiri, yurisdiksi Gereja Inggris mencakup Pulau Man, Kepulauan Channel, Kepulauan Scilly, dan sedikit bagian dari Wales. Pada tahun-tahun belakangan, jemaat-jemaat ekspatriat di benua Eropa membentuk dirinya sebagai Diosis di Eropa.

Pengangkatan[sunting | sunting sumber]

Pendeta memimpin upacara di diosis karena mereka memegang jabatan sebagai pendeta yang diberi kuasa, atau karena diberi izin oleh uskup ketika diangkat (mis. kurator), atau dengan izin saja.

Proses pengangkatan uskup diosis lebih rumit, dan ditangani oleh sebuah lembaga yang disebut Komisi Nominasi Kerajaan, yang menyerahkan nama-namanya kepada Perdana Menteri (yang bertindak atas nama Raja atau Ratu) untuk dipertimbangkan. Proses ini digambarkan dalam artikel Pengangkatan Uskup Gereja Inggris.

Sejarah[sunting | sunting sumber]

Artikel utama: Sejarah Gereja Inggris

Hereford adalah salah satu dari 43 katedral Gereja ini, dan banyak di antaranya mempunyai sejarah yang panjang hingga beberapa abad.

Sejarah Gereja Inggris dapat ditelusuri sejak misi Agustinus dari Canterbury pada tahun 597, dan menekankan kesinambungan dan identitasnya dengan Gereja Barat universal yang pertama. Gereja ini juga menetapkan sifatnya yang independen dan nasional pada masa pasca-Reformasi dari masa Tudor di Inggris.

Agama Kristen tiba di Britania pada abad pertama atau kedua (diduga melalui jalur perdagangan timah melalui Irlandia dan Spanyol), dan berdiri secara terpisah dari Gereja Katolik Roma, seperti halnya banyak komunitas Kristen pada masa itu. Menurut berbagai catatan, uskup-uskup Britania menghadiri Konsili Arles pada 314. Paus mengutus Augustinus dari Canterbury dari Roma pada abad ke-6 untuk menginjili orang-orang Anglo pada (597). Dengan bantuan orang-orang Kristen yang sudah tinggal di Kent, ia mendirikan gerejanya di Canterbury, ibu kota Kent, dan menjadi uskup agung pertama dari Canterbury.

Pada saat yang bersamaan, Gereja Keltik dari St.Columba terus menginjili Skotlandia. Gereja Keltik dari Britania Utara dalam pengertian tertentu mengakui 'wewenang' Roma pada Sinode Whitby pada 644. Selama beberapa abad berikutnya, sistem Roma yang diperkenalkan oleh Agustinus secara perlahan menyerap gereja-gereja Kristen Keltik yang sudah ada sebelumnya.

Selama hampir seribu tahun Inggris menjadi bagian dari Gereja Katolik Roma. Pada 1534 Gereja di Inggris memisahkan diri dari Roma, pada masa pemerintahan Raja Henry VIII. Di bawah anaknya, Edward VI, Gereja ini secara teologis menjadi lebih radikal, tetapi tak lama kemudian kemudian bergabung kembali dengan Gereja Roma pada masa pemerintahan Ratu Mary I pada 1555. Di bawah Elizabeth I dibentuklah sebuah Gereja yang mapan (artinya, takluk kepada dan merupakan bagian dari negara), yang agak bersifat protestan, Katolik, dan apostolik. Gereja ini mengakomodasi posisi-posisi teologis yang merentang luas, yang menjadi cirinya sejak saat itu.

Gereja-gereja terkait[sunting | sunting sumber]

Saudara Gereja Inggris, Gereja Irlandia, juga mengalami reformasi pada abad ke-16 atas permintaan penguasa-penguasa Irlandia yang berada di Inggris. Berbeda dengan di in Inggris, mayoritas penduduk nya tidak mengikuti reformasi ini, dan lebih suka untuk tetap berpegang pada ajaran Katolik Roma; tetapi Gereja Irlandia mempertahankan status Gereja negara yang resmi di Irlandia hingga 1871. Hingga saat ini, Gereja ini tetap ditata sebagai Gereja seluruh pulau Irlandia.

Di Skotlandia, Gereja Skotlandia diakui menurut hukum (Akta Gereja Skotlandia 1921) sebagai "Gereja nasional" (meskipun ia bukanlah "Gereja mapan" dalam pengertian yang sama dengan Gereja Inggris, karena mempunyai otonomi yang lebih besar dalam pemerintahannya). Gereja Skotlandia mempunyai sistem kepemimpinan presbyterian. Sebuah Gereja Anglikan yang lebih kecil juga hadir di Skotlandia, yang dikenal sebagai Gereja Episkopal Skotlandia, yang mempunyai komuni penuh dengan Gereja Inggris. Sejarahnya rumit dan membingungkan, melibatkan masa-masa promosi dan penganiayaan resmi pada suatu masa tertentu, karena Gereja ini terkait dengan Jacobitisme, sehingga ia harus beroperasi sub rosa (secara rahasia).

Ketika Gereja Episkopal di Amerika Serikat menjadi mandiri dari Gereja Inggris setelah Perang Kemerdekaan Amerika, pimpinan Gereja Inggris tidak yakin bahwa Gereja itu dapat secara sah menahbiskan uskup-uskup baru tanpa menuntut mereka mengucapkan sumpah kesetiaan yang baku kepada raja atau ratu Inggris. Akibatnya, para uskup dari Gereja Episkopal Skotlandia yang bukan Gereja negara itulah yang menahbiskan para uskup pertama Amerika, hingga peraturan yang baru memungkinkan Gereja Inggris mengendurkan kebijakannya.

Gereja di Wales, sebelumnya adalah bagian dari Gereja Inggris, berubah sehingga menjadi bukan Gereja negara pada 1920 dan pada saat yang sama menjadi anggota inedependen dari Komuni Anglikan.

Gereja Inggris berkomuni penuh dengan Gereja-gereja lain dalam Komuni Anglikan, dan secara terpisah dengan Gereja-gereja lain yang menandatangani perjanjian Komuni Porvoo. Gereja Inggris juga merupakan anggota penuh dari Konferensi Gereja-gereja Eropa.

Situasi keuangan[sunting | sunting sumber]

Meskipun statusnya Gereja negara, Gereja Inggris tidak mendapatkan dukungan langsung pemerintah dari segi keuangan. Sumbangan adalah sumber pendapatannya yang terbesar, meskipun Gereja ini juga sangat mengandalkan pendapatan dari berbagai dana abadi historis. Pada 2005, pengeluaran Gereja Inggris diperkirakan mencapai sekitar £900 juta.

Secara historis, masing-masing paroki mencari dana dan menggunakan sebagian besar dana Gereja, artinya bahwa gaji rohaniwannya tergantung pada kekayaan parokinya, dan hak paroki untuk mengangkat pendeta ke paroki-paroki tertentu dapat menjadi karunia yang sangat berharga. Masing-masing diosis juga mempunyai aset yang cukup besar: Diosis Durham mempunyai kekayaan yang sangat besar dan kekuasaan dunia sehingga uskupnya digelari 'Uskup-Pangeran'. Namun sejak pertengahan abad ke-19, Gereja telah melakukan berbagai upaya untuk 'menyamakan' situasinya, dan para rohaniwan di masing-masing diosis kini menerima tunjangan standar yang dibayar dari dana diosis. Sementara itu, Gereja memindahkan sebagian besar dari aset-asetnya yang menghasilkan uang (yang pada masa lalu mencakup banyak sekali tanah, tetapi sekarang umumnya berupa saham dan surat-surat berharga) dari tangan masing-masing rohaniwan dan uskup ke dalam tangan sebuah lembaga yang disebut Komisioner Gereja, yang menggunakan dana-dana ini untuk membayar banyak sekali pengeluaran non-paroki, termasuk pensiun rohaniwan, dan biaya pemeliharaan katedral dan rumah uskup. Dana-dana Diarsipkan 2009-04-20 di Wayback Machine. ini jumlahnya sekitar £3,9 miliar, dan menghasilkan pendapatan sekitar £164 juta setiap tahunnya (pada tahun 2003), sekitar seperlima dari keseluruhan penghasilan Gereja.

Selain gedung-gedung gereja dan katedral, Gereja Inggris juga menguasai sejumlah bangunan yang terkait yang ada di samping gereja atau terkait kepadanya, termasuk sejumlah besar perumahan pendeta. Selain perumahan vikar dan rektor (pendeta kepala), perumahan ini mencakup juga sejumlah tempat tinggal (disebut 'istana') untuk masing-masing dari ke-114 uskup Gereja. Dalam beberapa kasus tertentu, nama ini tampaknya tepat. Gedung-gedung seperti Istana Lambeth, tempat tinggal Uskup Agung Canterbury di London dan Istana Lama di Canterbury benar-benar mirip istana, sementara Istana Auckland yang dihuni Uskup Durham, mempunyai 50 kamar, sebuah ruang pesta dan taman berukuran 120.000. Namun, banyak uskup yang merasa bahwa istana-istana lama itu tidak cocok dengan gaya hidup sekarang, dan beberapa 'istana' uskup hanya berupa rumah dengan empat kamar. Banyak diosis yang mempertahankan istana-istana besar kini menggunakan sebagian ruangannya sebagai kantor administrasi, sementara para uskup dan keluarga mereka tinggal di sebuah apartemen kecil di dalam istana itu. Pada tahun-tahun belakangan sebagian diosis berhasil memanfaatkan ruangan yang berlebih dan kemewahan istana-istana mereka untuk mencari dana, dengan menjadikannya pusat-pusat konferensi. Ketiga istana uskup yang lebih mewah yang disebutkan di atas — Istana Lambeth, Istana Lama Canterbury dan Istana Auckland — berfungsi sebagai kantor untuk administrasi gereja, tempat-tempat konferensi, dan sampai batas tertentu tempat tinggal pribadi seorang uskup. Ukuran keluarga para uskup telah jauh mengecil dan anggaran mereka untuk menerima tamu dan memiliki staf hanya mengambil bagian yang kecil sekali dibandingkan dengan tingkat biaya yang dikeluarkan pada masa sebelum abad ke-20.

Lihat pula[sunting | sunting sumber]

Rujukan[sunting | sunting sumber]

  1. ^ (Inggris) "Church of England". oikoumene.org. World Council of Churches. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-01-03. Diakses tanggal May 8, 2017. 
  2. ^ (Inggris) "Exactly how big is the Anglican Communion?". 13 November 2015. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-07-12. Diakses tanggal 2017-05-31. 
  3. ^ (Inggris) Eberle, Edward J. (2011). Church and State in Western Society. Ashgate Publishing, Ltd. hlm. 2. ISBN 978-1-4094-0792-8. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-08-01. Diakses tanggal 9 November 2012. The Church of England later became the official state Protestant church, with the monarch supervising church functions. 
  4. ^ (Inggris) Fox, Jonathan (2008). A World Survey of Religion and the State. Cambridge University Press. hlm. 120. ISBN 978-0-521-88131-9. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-08-01. Diakses tanggal 9 November 2012. The Church of England (Anglican) and the Church of Scotland (Presbyterian) are the official religions of the UK. 
  5. ^ (Inggris) Ferrante, Joan (2010). Sociology: A Global Perspective. Cengage Learning. hlm. 408. ISBN 978-0-8400-3204-1. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-08-01. Diakses tanggal 9 November 2012. the Church of England [Anglican], which remains the official state church 
  6. ^ (Inggris) John E. Booty, Stephen Sykes, Jonathan Knight (1998). Study of Anglicanism. London: Fortress Books. hlm. 477. ISBN 0-281-05175-5. 
  7. ^ (Inggris) Delaney, John P. (1980). Dictionary of Saints (edisi ke-Second). Garden City, NY: Doubleday. hlm. 67–68. ISBN 978-0-385-13594-8. 
  8. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama KH8-RC-00
  9. ^ a b (Inggris) "Canons of the Church of England" (PDF). Church of England. hlm. 7. Diarsipkan (PDF) dari versi asli tanggal 2017-04-21. Diakses tanggal 21 July 2014. 
  10. ^ (Inggris) Brown, Andrew (2014-07-13). "Liberalism increases as power shifts to the laity in the Church of England". The Guardian (dalam bahasa Inggris). ISSN 0261-3077. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-04-19. Diakses tanggal 2016-05-01. 

Bacaan lanjutan[sunting | sunting sumber]

  • (Inggris) Garbett, Cyril, Abp. The Church of England Today. London: Hodder and Stoughton, 1953. 128 p.
  • (Inggris) Hardwick, Joseph. An Anglican British world: The Church of England and the expansion of the settler empire, c. 1790–1860 (Manchester UP, 2014).
  • (Inggris) Hodges, J. P. The Nature of the Lion: Elizabeth I and Our Anglican Heritage. London: Faith Press, 1962. 153 pp.
  • (Inggris) Kirby, James. Historians and the Church of England: Religion and Historical Scholarship, 1870–1920 (2016) online at DOI:10.1093/acprof:oso/9780198768159.001.0001
  • (Inggris) Lawson, Tom. God and War: The Church of England and Armed Conflict in the Twentieth Century (Routledge, 2016).
  • (Inggris) Maughan Steven S. Mighty England Do Good: Culture, Faith, Empire, and World in the Foreign Missions of the Church of England, 1850–1915 (2014)
  • (Inggris) Picton, Hervé. A Short History of the Church of England: From the Reformation to the Present Day. Newcastle upon Tyne: Cambridge Scholars Publishing, 2015. 180 p.
  • (Inggris) Rowlands, John Henry Lewis. Church, State, and Society, 1827–1845: the Attitudes of John Keble, Richard Hurrell Froude, and John Henry Newman. (1989). xi, 262 p. ISBN 1-85093-132-1
  • (Inggris) Tapsell, Grant. The later Stuart Church, 1660–1714 (2012).

Pranala luar[sunting | sunting sumber]