Lompat ke isi

Akar parsi: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Fachrina (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
MITGATVM (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan visualeditor-wikitext
 
(32 revisi perantara oleh 20 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{Taxobox
{{Taxobox
| color = lightgreen
| name = Akar parsi
| name = Asparagus
| image = Asparagus produce-1.jpg
| image = Asparagus produce-1.jpg
| image_width = 240px
| image_width = 240px
| regnum = [[Plantae]]
| regnum = [[Plantae]]
| unranked_subregnum = [[Tumbuhan berpembuluh|Tracheophyta]]
| divisio = [[Magnoliophyta]]
| unranked_divisio = [[Tumbuhan berbunga|Angiospermae]]
| classis = [[Liliopsida]]
| unranked_classis = [[Tumbuhan berkeping biji tunggal|Monokotil]]
| ordo = [[Asparagales]]
| ordo = [[Asparagales]]
| familia = [[Asparagaceae]]
| familia = [[Asparagaceae]]
Baris 14: Baris 14:
| binomial_authority = [[Carolus Linnaeus|L.]]
| binomial_authority = [[Carolus Linnaeus|L.]]
}}
}}
'''Akar parsi'''<ref>{{kamus|akar parsi}}</ref> atau '''asparagus''' (''Asparagus officinalis'') dalam pengertian umum adalah suatu jenis [[sayuran]] dari satu [[spesies]] tumbuhan [[genus]] ''Asparagus.'' Akar parsi merupakan jenis tanaman perenial [[Dioecious (botani)|dwirumah]].<ref>{{Cite book|last=Parker|first=SYbil, P|date=1984|title=McGraw-Hill Dictionary of Biology|publisher=McGraw-Hill Company|url-status=live}}</ref>
'''Asparagus''', dalam pengertian umum, adalah suatu jenis [[sayuran]] dari satu [[spesies]] tumbuhan [[genus]] ''Asparagus'', terutama [[batang]] muda dari ''Asparagus officinalis''. Asparagus telah digunakan sejak lama sebagai [[bahan makanan]] karena rasanya yang sedap dan sifat [[diuretik]]nya. Dengan adanya sifat diuretik tersebut, asparagus berkhasiat untuk memperlancar saluran urin sehingga mampu memperbaiki kinerja ginjal. Asparagus merupakan sumber terbaik [[asam folat]] nabati, sangat rendah [[kalori]], tidak mengandung [[lemak]] atau [[kolesterol]], serta mengandung sangat sedikit [[natrium]]. Tumbuhan ini juga merupakan sumber [[rutin]], suatu senyawa yang dapat memperkuat dinding [[kapiler]].


Akar parsi telah digunakan sejak lama sebagai [[bahan makanan]] karena rasanya yang sedap dan sifat [[diuretik]]nya. Dengan adanya sifat diuretik tersebut, akar parsi berkhasiat untuk memperlancar saluran urin sehingga mampu memperbaiki kinerja ginjal. Akar parsi merupakan sumber terbaik [[asam folat]] nabati, sangat rendah [[kalori]], tidak mengandung [[lemak]] atau [[kolesterol]], serta mengandung sangat sedikit [[natrium]]. Tumbuhan ini juga merupakan sumber [[rutin]], suatu senyawa yang dapat memperkuat dinding [[kapiler]].
== Kandungan Gizi ==


== Nama ilmiah ==
Asparagus rendah kalori, tidak mengandung kolesterol dan sangat rendah sodium. Ini juga merupakan sumber yang baik untuk vitamin B6, kalsium, magnesium dan seng, dan sumber yang sangat baik serat, protein, vitamin A, vitamin C, vitamin E, vitamin K, thiamin, riboflavin, rutin, niacin, asam folat, besi, fosfor, kalium, tembaga, mangan dan selenium. Asam amino asparagina berasal dari asparagus, tanaman asparagus kaya akan kandungan bahan yang satu ini.
Akar parsi memiliki nama ilmiah yaitu ''Asparagus officinalis''. Spesiesnya termasuk dalam famili [[bawang-bawangan]].<ref name=":0">{{Cite book|last=Hakim|first=Luchman|date=2014|url=https://biologi.ub.ac.id/wp-content/uploads/2015/11/ETNOBOTANI-dan-MANAJEMEN-KEBUN-PEKARANGAN-RUMAH.pdf|title=Etnobotani dan Manajemen Kebun-Pekarangan Rumah: Ketahanan pangan, kesehatan dan agrowisata|location=Malang|publisher=Penerbit Selaras|isbn=978-602-18900-3-5|pages=29|url-status=live}}</ref>


== Ciri fisik ==
Asparagus adalah nada hijau itu adalah dinamai sayuran Crayola menciptakan ini warna di tahun 1993 sebagai salah satu dari 16 untuk menjadi bernama dalam nama warna kontes, Hal ini juga warna yang liar asparagus tanaman meniup dalam angin dari 1949 film klasik Alberta dari dua jima. Nama lain untuk ini warna adalah asparagus hijau. Pertama dicatat penggunaan “asparagus hijau” sebagai warna nama dalam bahasa Inggris yang berada di 1805.
[[Berkas:Asparagus-Bundle.jpg|jmpl|156x156px|Seikat akar parsi]]
Akar parsi umbuh dengan [[akar]]-akar yang bergerombol. Penumpukan akar dimulai dari bagian nodus batang. Bentuk akarnya berisi dan tampak gemuk.{{Sfn|Silalahi dan Adinugraha|2019|p=5}} Bagian batangnya berbentuk cladode yang termasuk jenis phylloclade. Jumlah internodusnya antara satu atau dua. Internodus yang panjang dan sukulen disebut cladode.{{Sfn|Silalahi dan Adinugraha|2019|p=15}} Bagian daun dari asparagus dapat berubah menjadi duri.{{Sfn|Silalahi dan Adinugraha|2019|p=36}}


== Pranala luar ==
== Sifat kimia ==
Akar parsi merupakan salah satu jenis sayur yang tidak menghasilkan etilen dalam jumlah yang banyak. Tingkat [[sensitivitas]] akar parsi terhadap etilen juga sedang.{{Sfn|Asiah|2020|p=48-49}}


== Kandungan gizi ==
Tiap enam batang akar parsi mengandung [[vitamin C]] sebanyak 22&nbsp;mg. Vitamin ini masih terkandung meskipun akar parsi telah diolah dalam keadaan beku maupun matang.{{Sfn|Winarni, Nissa, dan Purnami|2019|p=40}} Tiap 3,5 ons akar parsi juga mengandung karnitina seberat 0,195&nbsp;mg.{{Sfn|Winarni, Nissa, dan Purnami|2019|p=67}} Akar parsi juga mengandung asam folat dalam jumlah yang melimpah.<ref>{{Cite book|last=Rahayu, A., dkk.|date=2018|url=http://kesmas.ulm.ac.id/id/wp-content/uploads/2019/02/BUKU-REFERENSI-STUDY-GUIDE-STUNTING_2018.pdf|title=Study Guide: Stunting dan Upaya Pencegahannya bagi Mahasiswa Kesehatan Masyarakat|location=Bantul|publisher=CV Mine|isbn=978-602-52833-1-4|editor-last=Hadianor|pages=102|url-status=live}}</ref>

Akar parsi rendah kalori, tidak mengandung kolesterol dan sangat rendah sodium. Ini juga merupakan sumber yang baik untuk vitamin B6, kalsium, magnesium dan seng, dan sumber yang sangat baik serat, protein, vitamin A, [[vitamin C]], vitamin E, vitamin K, thiamin, riboflavin, rutin, niacin, asam folat, besi, [[fosfor]], kalium, tembaga, mangan dan selenium. Akar parsi juga kaya kandungan [[asam amino]] asparagina.

== Inang ==
Asparagus merupakan salah satu [[inang]] bagi ulat bawang (''Spodoptera exigua''). Ulat bawang merupakan jenis ulat yang memakan segala jenis tumbuhan. Larva ulat bawang akan memakan daun tumbuhan dan menimbulkan lubang-lubang pada daun. Bagian yang dimakan dimulai dari tepi daun bagian permukaan atas ataupun bawah.<ref>{{Cite book|last=Udiarto. B. K., Setiawati, W., dan Suryaningsih, E.|date=2005|url=http://repository.pertanian.go.id/bitstream/handle/123456789/15924/M-35%20%28Pengenalan%20Hama%20dan%20Penyakit%20pada%20Tanaman%20Bawang%20Merah%20dan%20Pengendaliannya%29.pdf?sequence=1&isAllowed=y|title=Pengenalan Hama dan Penyakit pada Tanaman Bawang Merah dan Pengendaliannya|location=Bandung|publisher=Balai Penelitian Tanaman Sayuran|isbn=979-8304-48-9|pages=8|url-status=live}}</ref>  

== Pengawetan ==
Asparagus awet disimpan di dalam [[kulkas]] dalam jangka waktu 2-3 hari. Suhu pendinginannya pada rentang 0,5–4,4&nbsp;°C. Masa awetnya dapat bertahan hingga 8 bulan apabila disimpan di dalam lemari pembeku dengan suhu kurang dari 0&nbsp;°C.{{Sfn|Asiah|2020|p=56}} Asparagus yang disimpan pada suhu 0–2&nbsp;°C dengan kelembapan relatif sebesar 95% dapat disimpan selama 2–3 minggu.<ref>{{Cite book|last=Wardah dan Sopandi, T.|date=September 2016|url=http://repository.untag-sby.ac.id/6851/3/Teknologi%20Hasil%20Pertanian.pdf|title=Teknologi Hasil Pertanian|location=Surabaya|publisher=PT Revka Petra Media|isbn=978-602-4170-59-2|pages=33|url-status=live}}</ref>

Bagian asparagus yang dapat dibekukan adalah bagian batang muda yang lunak dengan bagian ujung yang kompak. Sebelum dibekukan, asparagus dicuci bersih dan disusun berdasarkan ukurannya. Setelah itu, asparagus dipotong-potong sepanjang 2 inci dan bagian ujungnya disisakan. Pengawetan asparagus harus melalui proses [[blansir]] terlebih dahulu menggunakan air mendidih. Batang asparagus yang berukuran kecil diblansir selama 2 menit.  Batang yang berukuran sedang diblansir selama 3 menit. Sedangkan batang yang berukuran besar diblansir selama 4 menit. Setelah diblansir, asparagus didinginkan dan ditiriskan. Saat dikemas ujung dan batang disusun bergantian.{{Sfn|Asiah|2020|p=71}}

== Konsumsi ==
[[Berkas:Asparagus soup (spargelsuppe).jpg|jmpl|Sup asparagus]]
Asparagus merupakan salah satu jenis tanaman budidaya di [[Mediterania]].<ref name=":0" /> Asparagus dibersihkan dengan mengupas [[kulit]] bagian pangkal batangnya.<ref>{{Cite book|last=Buleng|first=Apri|date=2020|title=Sajian Sayur ala Rumahan|location=Jakarta|publisher=Demedia Pustaka|isbn=978-979-082-325-9|pages=14|url-status=live}}</ref>  

Asparagus merupakan salah satu jenis sayur yang konsumsinya harus dibatasi oleh penderita [[asam urat]]. Batas maksimumnya adalah 100 gram per hari. Takarannya setara dengan 6 sendok sayur.<ref>{{Cite book|last=Madyaningrum, E., dkk.|date=Februari 2021|url=https://hpu.ugm.ac.id/wp-content/uploads/sites/1261/2021/02/HDSS-Sleman-_Buku-Saku-Kader-Pengontrolan-Asam-Urat-di-Masyarakat-_cetakan-II.pdf|title=Buku Saku Kader: Pengontrolan Asam Urat di Masyarakat|location=Yogyakarta|publisher=Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (FK-KMK) UGM|isbn=978-602-6801-22-7|pages=7|url-status=live}}</ref>

== Referensi ==

=== Catatan kaki ===
<references />

=== Daftar pustaka ===

* {{Cite book|last=Asiah, N., dkk.|date=2020|url=https://slims.bakrie.ac.id/repository/b0b22df7fbccc16bf9a25b960f6b1c16.pdf|title=Prinsip Dasar Penyimpanan Pangan Pada Suhu Rendah|location=Makassar|publisher=Penerbit Nas Media Pustaka|isbn=978-623-6941-31-7|ref={{sfnref|Asiah|2020}}|url-status=live}}
* {{Cite book|last=Silalahi, M., dan Adinugraha, F.|date=2019|url=https://www.researchgate.net/profile/Marina-Silalahi/publication/343125223_PENUNTUN_PRAKTIKUM_MORFOLOGI_TUMBUHAN/links/5f17b650a6fdcc9626a6853d/PENUNTUN-PRAKTIKUM-MORFOLOGI-TUMBUHAN.pdf|title=Penuntun Praktikum Morfologi Tumbuhan|location=Jakarta Timur|publisher=UKI Press|isbn=978-623-7256-36-6|editor-last=Sihotang, H., dan Jatmoko, I.|ref={{sfnref|Silalahi dan Adinugraha|2019}}|url-status=live}}

== Pranala luar ==
{{commonscat|Asparagus officinalis}}
{{commonscat|Asparagus officinalis}}
* {{en}} [http://www.plantnames.unimelb.edu.au/Sorting/Asparagus.html Multilingual taxonomic information from the University of Melbourne]
* {{en}} [http://www.plantnames.unimelb.edu.au/Sorting/Asparagus.html Multilingual taxonomic information from the University of Melbourne]
* {{en}} [http://www.asparagus.org/ Asparagus information from the Michigan Asparagus Advisory Board]
* {{en}} [http://www.asparagus.org/ Asparagus information from the Michigan Asparagus Advisory Board]
* {{en}} [http://www.fas.usda.gov/htp/Hort_Circular/2005/08-05/Asparagus%20article.pdf World Asparagus Situation and Outlook] (pdf)
* {{en}} [http://www.fas.usda.gov/htp/Hort_Circular/2005/08-05/Asparagus%20article.pdf World Asparagus Situation and Outlook] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20121018213610/http://www.fas.usda.gov/htp/Hort_Circular/2005/08-05/Asparagus%20article.pdf |date=2012-10-18 }} (pdf)


{{Taxonbar|from=Q28367}}
{{tumbuhan-stub}}


[[Kategori:Asparagus| ]]
[[Kategori:Sayur]]
[[Kategori:Sayuran]]
[[Kategori:Sayuran]]
[[Kategori:Bahan makanan]]

[[az:Qulançar]]
[[be:Спаржа]]
[[ca:Asparagus]]
[[cs:Chřest]]
[[da:Asparges]]
[[de:Spargel]]
[[dsb:Gromak]]
[[en:Asparagus (genus)]]
[[es:Asparagus]]
[[fi:Parsat]]
[[fr:Asparagus]]
[[hsb:Hromak]]
[[hu:Spárga (növénynemzetség)]]
[[hy:Ծնեբեկ]]
[[it:Asparagus]]
[[jv:Asparagus]]
[[ka:სატაცური]]
[[kk:Аспарагус]]
[[ku:Çavmark]]
[[mdf:Аспарагус]]
[[nl:Asparagus]]
[[pl:Szparag]]
[[pt:Asparagus]]
[[ro:Asparagus]]
[[ru:Спаржа]]
[[sq:Asparagus]]
[[sv:Sparrissläktet]]
[[te:ఆస్పరాగస్]]
[[tr:Kuşkonmaz]]
[[zh:天门冬属]]

Revisi terkini sejak 2 April 2024 14.32

Akar parsi
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:
(tanpa takson):
(tanpa takson):
(tanpa takson):
Ordo:
Famili:
Genus:
Spesies:
A. officinalis
Nama binomial
Asparagus officinalis

Akar parsi[1] atau asparagus (Asparagus officinalis) dalam pengertian umum adalah suatu jenis sayuran dari satu spesies tumbuhan genus Asparagus. Akar parsi merupakan jenis tanaman perenial dwirumah.[2]

Akar parsi telah digunakan sejak lama sebagai bahan makanan karena rasanya yang sedap dan sifat diuretiknya. Dengan adanya sifat diuretik tersebut, akar parsi berkhasiat untuk memperlancar saluran urin sehingga mampu memperbaiki kinerja ginjal. Akar parsi merupakan sumber terbaik asam folat nabati, sangat rendah kalori, tidak mengandung lemak atau kolesterol, serta mengandung sangat sedikit natrium. Tumbuhan ini juga merupakan sumber rutin, suatu senyawa yang dapat memperkuat dinding kapiler.

Nama ilmiah[sunting | sunting sumber]

Akar parsi memiliki nama ilmiah yaitu Asparagus officinalis. Spesiesnya termasuk dalam famili bawang-bawangan.[3]

Ciri fisik[sunting | sunting sumber]

Seikat akar parsi

Akar parsi umbuh dengan akar-akar yang bergerombol. Penumpukan akar dimulai dari bagian nodus batang. Bentuk akarnya berisi dan tampak gemuk.[4] Bagian batangnya berbentuk cladode yang termasuk jenis phylloclade. Jumlah internodusnya antara satu atau dua. Internodus yang panjang dan sukulen disebut cladode.[5] Bagian daun dari asparagus dapat berubah menjadi duri.[6]

Sifat kimia[sunting | sunting sumber]

Akar parsi merupakan salah satu jenis sayur yang tidak menghasilkan etilen dalam jumlah yang banyak. Tingkat sensitivitas akar parsi terhadap etilen juga sedang.[7]

Kandungan gizi[sunting | sunting sumber]

Tiap enam batang akar parsi mengandung vitamin C sebanyak 22 mg. Vitamin ini masih terkandung meskipun akar parsi telah diolah dalam keadaan beku maupun matang.[8] Tiap 3,5 ons akar parsi juga mengandung karnitina seberat 0,195 mg.[9] Akar parsi juga mengandung asam folat dalam jumlah yang melimpah.[10]

Akar parsi rendah kalori, tidak mengandung kolesterol dan sangat rendah sodium. Ini juga merupakan sumber yang baik untuk vitamin B6, kalsium, magnesium dan seng, dan sumber yang sangat baik serat, protein, vitamin A, vitamin C, vitamin E, vitamin K, thiamin, riboflavin, rutin, niacin, asam folat, besi, fosfor, kalium, tembaga, mangan dan selenium. Akar parsi juga kaya kandungan asam amino asparagina.

Inang[sunting | sunting sumber]

Asparagus merupakan salah satu inang bagi ulat bawang (Spodoptera exigua). Ulat bawang merupakan jenis ulat yang memakan segala jenis tumbuhan. Larva ulat bawang akan memakan daun tumbuhan dan menimbulkan lubang-lubang pada daun. Bagian yang dimakan dimulai dari tepi daun bagian permukaan atas ataupun bawah.[11]  

Pengawetan[sunting | sunting sumber]

Asparagus awet disimpan di dalam kulkas dalam jangka waktu 2-3 hari. Suhu pendinginannya pada rentang 0,5–4,4 °C. Masa awetnya dapat bertahan hingga 8 bulan apabila disimpan di dalam lemari pembeku dengan suhu kurang dari 0 °C.[12] Asparagus yang disimpan pada suhu 0–2 °C dengan kelembapan relatif sebesar 95% dapat disimpan selama 2–3 minggu.[13]

Bagian asparagus yang dapat dibekukan adalah bagian batang muda yang lunak dengan bagian ujung yang kompak. Sebelum dibekukan, asparagus dicuci bersih dan disusun berdasarkan ukurannya. Setelah itu, asparagus dipotong-potong sepanjang 2 inci dan bagian ujungnya disisakan. Pengawetan asparagus harus melalui proses blansir terlebih dahulu menggunakan air mendidih. Batang asparagus yang berukuran kecil diblansir selama 2 menit.  Batang yang berukuran sedang diblansir selama 3 menit. Sedangkan batang yang berukuran besar diblansir selama 4 menit. Setelah diblansir, asparagus didinginkan dan ditiriskan. Saat dikemas ujung dan batang disusun bergantian.[14]

Konsumsi[sunting | sunting sumber]

Sup asparagus

Asparagus merupakan salah satu jenis tanaman budidaya di Mediterania.[3] Asparagus dibersihkan dengan mengupas kulit bagian pangkal batangnya.[15]  

Asparagus merupakan salah satu jenis sayur yang konsumsinya harus dibatasi oleh penderita asam urat. Batas maksimumnya adalah 100 gram per hari. Takarannya setara dengan 6 sendok sayur.[16]

Referensi[sunting | sunting sumber]

Catatan kaki[sunting | sunting sumber]

  1. ^ (Indonesia) Arti kata akar parsi dalam situs web Kamus Besar Bahasa Indonesia oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.
  2. ^ Parker, SYbil, P (1984). McGraw-Hill Dictionary of Biology. McGraw-Hill Company. 
  3. ^ a b Hakim, Luchman (2014). Etnobotani dan Manajemen Kebun-Pekarangan Rumah: Ketahanan pangan, kesehatan dan agrowisata (PDF). Malang: Penerbit Selaras. hlm. 29. ISBN 978-602-18900-3-5. 
  4. ^ Silalahi dan Adinugraha 2019, hlm. 5.
  5. ^ Silalahi dan Adinugraha 2019, hlm. 15.
  6. ^ Silalahi dan Adinugraha 2019, hlm. 36.
  7. ^ Asiah 2020, hlm. 48-49.
  8. ^ Winarni, Nissa, dan Purnami 2019, hlm. 40.
  9. ^ Winarni, Nissa, dan Purnami 2019, hlm. 67.
  10. ^ Rahayu, A., dkk. (2018). Hadianor, ed. Study Guide: Stunting dan Upaya Pencegahannya bagi Mahasiswa Kesehatan Masyarakat (PDF). Bantul: CV Mine. hlm. 102. ISBN 978-602-52833-1-4. 
  11. ^ Udiarto. B. K., Setiawati, W., dan Suryaningsih, E. (2005). Pengenalan Hama dan Penyakit pada Tanaman Bawang Merah dan Pengendaliannya (PDF). Bandung: Balai Penelitian Tanaman Sayuran. hlm. 8. ISBN 979-8304-48-9. 
  12. ^ Asiah 2020, hlm. 56.
  13. ^ Wardah dan Sopandi, T. (September 2016). Teknologi Hasil Pertanian (PDF). Surabaya: PT Revka Petra Media. hlm. 33. ISBN 978-602-4170-59-2. 
  14. ^ Asiah 2020, hlm. 71.
  15. ^ Buleng, Apri (2020). Sajian Sayur ala Rumahan. Jakarta: Demedia Pustaka. hlm. 14. ISBN 978-979-082-325-9. 
  16. ^ Madyaningrum, E., dkk. (Februari 2021). Buku Saku Kader: Pengontrolan Asam Urat di Masyarakat (PDF). Yogyakarta: Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (FK-KMK) UGM. hlm. 7. ISBN 978-602-6801-22-7. 

Daftar pustaka[sunting | sunting sumber]

Pranala luar[sunting | sunting sumber]