Lompat ke isi

Robby Djohan: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Mengganti kategori yang dialihkan Belanda-Indonesia menjadi Tokoh Indonesia keturunan Belanda
 
(71 revisi perantara oleh 15 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{Infobox officeholder
'''Robby Djohan''' ({{lahirmati|[[Semarang]]|1|8|1938|[[Jakarta]], [[Indonesia]]|13|5|2016}})<ref>[http://ekbis.sindonews.com/read/1108267/178/mantan-dirut-bank-mandiri-robby-djohan-tutup-usia-1463134291 Mantan Dirut Bank Mandiri Robby Djohan Tutup Usia]</ref> dirumah sakit Puri Cinere adalah direktur utama [[Garuda Indonesia]] masa Februari-Oktober 1998 dan dosen Pascasarjana [[Universitas Indonesia]].<ref>[http://www.tokohindonesia.com/tokoh/article/283-direktori/1972-robby-djohan Profil Robby Djohan di Tokoh Indonesia]</ref> Pada masa mudanya, ia pernah menjadi [[aktor]], salah satunya dalam film [[Djuara Sepatu Roda]] pada tahun [[1958]]. Beliau meninggal pada tanggal 13 Mei 2016.
| honorific-prefix =
| name = Robby Djohan
| native_name = <!--The person's name in their own language, if different.-->
| native_name_lang = <!--ISO 639-1 code, e.g., "fr" for French. If more than one, use {{lang}} in |native_name= instead.-->
| honorific-suffix =
| image =
| image_size =
| image_upright =
| smallimage = <!--If this is specified, "image" should not be.-->
| alt =
| caption =
| birth_date = {{birth date|1938|8|1}}
| birth_place = [[Semarang]], [[Jawa Tengah]]
| death_date = {{death date and age|2016|05|13|1938|08|1}}
| death_place = [[Jakarta]]
| nationality = [[Indonesia]]
| alma_mater = [[Universitas Padjajaran]]
| order =
| office = Direktur Utama Bank Mandiri
| order = ke-2
| term_start = November 1998
| term_end = Mei 2000
| alongside = <!--For two or more people serving in the same position from the same district. (e.g. United States Senators.)-->
| monarch =
| president = {{unbulleted list|[[B. J. Habibie]]|[[Abdurrahman Wahid]]}}
| predecessor = [[Muljohardjoko]]
| successor = [[E.C.W Neloe]]
| order2 =
| office2 = [[Direktur Utama Garuda Indonesia|Direktur Utama]] [[Garuda Indonesia]] ke-12
| term_start2 = Ferbruari 1998
| term_end2 = Oktober 1998
| alongside2 = <!--For two or more people serving in the same position from the same district. (e.g. United States Senators.)-->
| monarch2 =
| president2 = {{unbulleted list|[[Soeharto]]|[[B. J. Habibie]]}}
| predecessor2 = [[Soepandi]]
| successor2 = [[Abdulgani]]
| prior_term2 =
|spouse = Nanan Hadiretna
|relations =
|children = {{unbulleted list|1. Irma Djohan|2. Sandra Djohan|3. Wita Djohan}}
|occupation =
|profession = [[Bankir]], [[Ekonom]]
|religion =
|signature =
|website =
|footnotes =
}}
'''Robby Djohan''' (atau dikenal dengan nama pendek '''Rodjo'''; {{lahirmati|[[Semarang]]|1|08|1938|[[Depok]]|13|05|2016}})<ref>{{cite web|url=http://ekbis.sindonews.com/read/1108267/178/mantan-dirut-bank-mandiri-robby-djohan-tutup-usia-1463134291|title=Mantan Dirut Bank Mandiri Robby Djohan Tutup Usia|first=Bona|last=Ventura|date=9 Desember 2019|publisher=|accessdate=9 Desember 2019|via=}}</ref> adalah seorang [[bankir]] asal [[Indonesia]]. Semasa hidupnya ia pernah menduduki jabatan sebagai Direktur Utama [[Bank CIMB Niaga|Bank Niaga]], [[Garuda Indonesia]], dan [[Bank Mandiri]].<ref name="rodjo-katadata">{{cite web|url=https://katadata.co.id/berita/2016/05/13/guru-bankir-dan-penyelamat-garuda-robby-djohan-tutup-usia|title=Guru Bankir dan Penyelamat Garuda, Robby Djohan Tutup Usia|first=Yura|last=Syahrul|date=13 Mei 2016|publisher=|accessdate=9 Desember 2019}}</ref> Pada masa mudanya, ia pernah menjadi aktor, salah satunya dalam film [[Djuara Sepatu Roda]] pada tahun 1958.<ref name="rob-film">[http://filmindonesia.or.id/movie/title/lf-d016-58-994445_djuara-sepatu-roda#.Xe3_DOgzbIU Djuara Sepatu Roda (1958)], diakses 9 Desember 2019. 15.01 WIB</ref>


== Karier ==
Robby Djohan merupakan bankir legendaris dengan jam terbang lebih dari 40 tahun. Majalah Infobank pada 1993 menyematkan sebagai ''Bankers of the Year'' bersama Mochtar Riady.
Robby merintis karier di [[Citibank|Citibank Indonesia]] pada tahun awal berdirinya di [[1968]]. Awalnya ia berposisi sebagai staf umum hingga akhirnya mencapai jenjang karier sebagai ''Group Head'' pada tahun 1972 hingga 1976. Ia adalah orang Indonesia pertama di Citibank yang mengikuti ''Executive Development Program'' dan menerapkan apa yang ia dapat saat bekerja di [[Bank Niaga]] pada akhir dekade 1970 hingga 1990-an. Di Bank Niaga ia pernah memegang beberrapa jabatan seperti ''General Manager'' Bank Niaga cabang Jakarta dari 1976 hingga 1977, kemudian dipromosikan menjadi ''Managing Director'' hingga 1983 sebelum menjadi Presiden Direktur Bank Niaga pada tahun 1984. Saat berada di Bank Niaga, ia berhasil membawa bank yang saat itu kurang dikenal menjadi bank swasta nomor dua terbesar di Indonesia.<ref>{{cite web|url=https://ekbis.sindonews.com/read/1108831/178/robby-djohan-sang-bankir-legendaris-1463373222|title=Robby Djohan Sang Bankir Legendaris|first=Eko|last=Supriyanto|date=9 Desember 2019|publisher=|accessdate=9 Desember 2019|newspaper=Koran SINDO}}</ref>


Pada Februari [[1998]], ia ditunjuk [[Menteri Badan Usaha Milik Negara|Menteri BUMN]] [[Tanri Abeng]] untuk memimpin [[Garuda Indonesia]] yang kala itu hampir mengalami kebangkrutan.<ref name="rodjo-katadata" /><ref>{{cite web|url=https://mediaindonesia.com/read/detail/45361-emirsyah-kenang-sentuhan-emas-robby-di-garuda|title=Emirsyah Satar Kenang Sentuhan Emas Robby di Garuda|first=Damar|last=Iradat|date=14 Mei 2016|publisher=|accessdate=9 Desember 2019|via=}}</ref> Gajinya sebagai Direktur Utama Garuda Indonesia hanya sebesar Rp 16 juta, jika dibandingkan saat berada di bank Niaga ia memperoleh US$ 1,8 juta per bulan.<ref name="rob-detik">{{cite web|url=https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-3210106/mengenang-robby-djohan-mantan-ceo-bumn-dan-bankir-bertangan-dingin|title=Mengenang Robby Djohan, Mantan CEO BUMN dan Bankir 'Bertangan Dingin'|first=Feby Dwi|last=Sutianto|date=13 Mei 2016|publisher=|accessdate=9 Desember 2019|via=}}</ref> Walau hanya menjabat selama 6 bulan, ia berhasil merestrukturisasi dan meminta penjadwalan ulang utang perusahaan senilai ratusan juta dolar AS kepada para kreditor asing. Tanri Abeng lalu kembali memindahkan Robby untuk mengurus [[Bank Mandiri]], bank yang dibentuk dari gabungan empat bank yang sedang kolaps pasca [[Krisis finansial Asia 1997|krisis 1998]] seperti [[Bank Dagang Negara]], [[Bank Bumi Daya]], [[Bank Ekspor Impor Indonesia]], dan [[Bank Pembangunan Indonesia]].<ref name="sejarah-bmri2">{{cite web|url=https://sejarahlengkap.com/lembaga-pemerintah/sejarah-berdirinya-bank-mandiri|title=Sejarah Berdirinya Bank Mandiri di Indonesia Secara Singkat|firstEllen=|last=Ferranda|date=9 Desember 2019|publisher=|accessdate=9 Desember 2019|via=sejarahlengkap.com}}</ref><ref name="sejarah-bmri1">{{cite web|url=https://duitologi.com/articles/2019/10/02/kilas-balik-sejarah-21-tahun-berdirinya-bank-mandiri/|title=Kilas Balik Sejarah 21 Tahun Berdirinya Bank Mandiri|first=Ichwan|last=Hasanudin|date=9 Desember 2019|publisher=|accessdate=9 Desember 2019|via=duitologi.com}}</ref> Sebagai Direktur Utama Bank Mandiri ia merekrut beberapa bankir lain seperti [[Agus Martowardojo]], [[Edwin Gerungan]], Peter B. Stock. Ia juga berhasil merampungkan proses ''merger'' pada Juli 1999. Ia lalu berhenti menjadi Direktur Utama Bank Mandiri pada Mei [[2000]].
Semasa hidupnya, Robby Djohan sempat menempati posisi strategis di antaranya, sebagai Direktur Utama Bank Niaga, Bank Mandiri dan Garuda Indonesia. Kehebatan Robby sebagai ''corporate leader'' terbukti sejak dia berhasil membesarkan Bank Niaga, kemudian sukses memimpin krisis di Garuda Indonesia dan Bank Mandiri.


Dalam bidang pendidikan, Robby Djohan juga merupakan dosen pasca sarjana di [[Universitas Indonesia]].<ref>{{cite web|url=https://www.medcom.id/ekonomi/mikro/yNL8e22N-robby-djohan-sang-ahli-transformasi-bisnis-indonesia|title=Robby Djohan, Sang Ahli Transformasi Bisnis Indonesia|first=Eko|last=Nordiansyah|date=13 Mei 2016|publisher=|accessdate=9 Desember 2019|via=}}</ref>
Robby Djohan dikenal sebagai seorang profesional di sektor perbankan internasional dan nasional. Robby dikenal saat memimpin Garuda dengan tangan dinginnya. Ia tidak segan untuk memberhentikan pegawai yang tidak produktif. Pria yang memiliki latar belakang bankir seperti Citibank dan Bank Niaga ini, dipilih pada era Menteri BUMN pertama yakni Tanri Abeng.


== Filmografi ==
Robby keluar Garuda karena diminta oleh Tanri untuk memimpin program restrukturisasi Bank Mandiri 4 Bank BUMN saat krisis. Ia merekrut ahli-ahli perbankan untuk bergabung, salah satunya adalah Agus Martowardojo. Tugas Robby Djohan dan timnya pada waktu itu adalah restrukturisasi 4 Bank BUMN yang terdiri dari Bank Bumi Daya (BBD), Bank Dagang Negara (BDN), Bank Ekspor Impor Indonesia (Bank Exim) dan Bank Pembangunan Indonesia (Bapindo) dengan melakukan skema penggabungan atau ''merger'' menjadi Bank Mandiri.
{| class="wikitable"
|-
! Tahun
! Judul
! Peran
! Keterangan
|-
| 1958
| ''[[Djuara Sepatu Roda]]''
| Tony
|
|}


== Karya ==
Buku Robby Djohan
* Buku pertama berjudul '''“''The Art of Turn Around"''''' : Kiat Restrukturisasi” adalah buku yang berisi tentang biografi dari seorang Robby Djohan. Melalui buku ini, kita dapat mengenal lebih dalam sosok Robby Djohan, bagaimana cara beliau menghadapi problem yang muncul, membuat keputusan-keputusan yang cepat dan efektif, serta bertindak dengan tegas.
Robby menulis beberapa buku seperti ''The Art of Turn Around : Kiat Restrukturisasi'' (2005) yang berisi biografi dirinya sendiri, kemudian ''Leading in Crisis'' (2006) yang berisi masa kepemimpinannya di [[Bank Mandiri]], dan ''Lead to Togetherness'' (2007) yang berisi pemikiran-pemikirannya mengenai pertumbuhan ekonomi sebuah negara akan terus berkembang jika didukung dengan modal sosial yang kuat.
* Buku keduanya khusus menceritakan pengalamannya memimpin Bank Mandiri, '''"''Leading in Crisis: Praktik Kepemimpinan dalam Mega Merger Bank Mandiri"'''''. Sebagai pelaku utama dalam kedua bukunya, yakni orang nomor satu di perusahaan yang dikisahkannya, pembaca akan merasakan betul bagaimana kepemimpinan dan gaya manajemen Robby Djohan. Pembaca akan merasakan, kompetensi luar biasa yang dimiliki seorang Robby Djohan tertuang bagus dalam kedua bukunya itu.
* Buku ketiga Robby Djohan '''[http://swa.co.id/swa/listed-articles/ikut-berperan-di-ranah-pencerahan "Lead to Togetherness"]''' ini boleh dibilang sarat pemikiran. Ia tidak lagi menceritakan pengalaman pribadinya dalam memimpin perusahaan dan berbisnis . Tanpa modal sosial yang kuat, pertumbuhan ekonomi sebuah negara tidak akan berkelanjutan. Selama ini Robby melihat bahwa sudah banyak modal ekonomi yang diinvestasikan bangsa ini, baik dalam bentuk''natural resources'' maupun ''capital resources''.
Buku kumpulan artikel,


Robby juga menulis esai di Majalah Infobank dalam rubrik ''Message from Robby Djohan''. Kumpulan esainya ini lalu dibukukan dengan judul ''Robby Djohan, No Nonsense Leadership'' yang terbit pada [[15 September]] [[2016]]. Infobank bekerja sama dengan Bank Niaga juga meluncurkan buku berjudul ''The Guru'' yang berisi rangkuman kepemimpinan Robby selama disana.
Majalah Infobank meluncurkan buku [https://www.youtube.com/watch?v=GlxGP5fIzY0 "'''Robby Djohan, No Nonsense Leadership"''']'''.''' Isi utama buku ini, adalah kumpulan tulisan Robby Djohan di kolom tetapnya; Message from Robby Djohan. Rodjo, begitu dia biasa disebut di sini, memiliki kolom tetap di Infobank sejak tahun 2011.


== Penghargaan ==
Setelah tidak lagi aktif di korporasi besar, Robby banyak membuat tulisan di media massa. Kolomnya banyak digemari pembaca. Tidak mengherankan jika ia disebut Bankir Legendaris yang diakui perbankan dan mampu mengelola bank dan terbukti mencetak leader bankers terbaik di Indonesia.
Majalah Infobank pada 1993 menyematkan sebagai ''Bankers of the Year''. Robby Djohan juga menerima penghargaan sebagai The Best CEO 2000 dan CEO Terbaik di Masa Krisis, oleh [[SWA (majalah)|Majalah SWA]] dan Asian Market Intelegence (AMI). Pada Juli 2017, Citi Indonesia Alumni Network (Citibank) memberikan penghargaan kepada mendiang Robby Djohan untuk kategori ''Leadership & Ingenuity'' yang ditandatangani langsung oleh CEO [[Citigroup]], [[Michael Corbat]].


== Kematian ==
Buku kumpulan artikel lain berjudul '''"The Guru"''' dipersembahkan untuk mengenang Robby Djohan.
Robby meninggal dunia pada [[13 Mei]] [[2016]] karena [[serangan jantung]]. Ia sudah dibawa ke RS Jantung Diagram Cinere namun nyawanya tidak tertolong. Ia menghembuskan nafas terakhir pada pukul 14.39 WIB. Ia lalu dimakamkan di TPU Jeruk Purut Bawah keesokan harinya pada pukul 10.00 WIB.<ref>{{cite web|url=https://economy.okezone.com/read/2016/05/13/320/1387895/robby-djohan-wafat-karena-serangan-jantung|title=Robby Djohan Wafat karena Serangan Jantung|first=Danang|last=Sugianto|date=13 Mei 2016|publisher=|accessdate=9 Desember 2019|via=okezone.com}}</ref>

https://www.youtube.com/watch?v=GlxGP5fIzY0<ref>{{Citation|last=infobanktv|title=ROBBY DJOHAN - “No Nonsense Leadership”|date=2016-09-09|url=https://www.youtube.com/watch?v=GlxGP5fIzY0|access-date=2016-10-10}}</ref>


== Referensi ==
== Referensi ==

{{reflist}}
{{reflist}}


{{indo-bio-stub}}
{{S-start}}
{{s-gov}}
{{Succession box
|title = [[Direktur Utama Bank Mandiri]]
|before = [[Muljohardjoko]]
|after = [[ECW Neloe]]
|years = Oktober 1998 - Mei 2000
}}
{{Succession box
|title = Direktur Utama [[Garuda Indonesia]]
|before = [[Soepandi]]
|after = [[Abdulgani]]
|years = Februari 1998 - Oktober 1998
}}
{{kotak selesai}}

{{Direktur Utama Bank Mandiri}}
{{Direktur Utama Garuda Indonesia}}


{{DEFAULTSORT:Djohan, Robby}}
{{DEFAULTSORT:Djohan, Robby}}

[[Kategori:Tokoh dari Semarang]]
[[Kategori:Tokoh dari Semarang]]
[[Kategori:Belanda-Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh Indonesia keturunan Belanda]]
[[Kategori:Bankir Indonesia]]
[[Kategori:Direktur Utama BUMN]]
[[Kategori:Direktur Utama Bank Mandiri]]
[[Kategori:Direktur Utama Garuda Indonesia]]
[[Kategori:Alumni Universitas Padjadjaran]]

Revisi terkini sejak 3 Agustus 2024 07.36

Robby Djohan
Direktur Utama Bank Mandiri ke-2
Masa jabatan
November 1998 – Mei 2000
Presiden
Sebelum
Pendahulu
Muljohardjoko
Pengganti
E.C.W Neloe
Sebelum
Direktur Utama Garuda Indonesia ke-12
Masa jabatan
Ferbruari 1998 – Oktober 1998
Presiden
Sebelum
Pendahulu
Soepandi
Pengganti
Abdulgani
Sebelum
Informasi pribadi
Lahir(1938-08-01)1 Agustus 1938
Semarang, Jawa Tengah
Meninggal13 Mei 2016(2016-05-13) (umur 77)
Jakarta
KebangsaanIndonesia
Suami/istriNanan Hadiretna
Anak
  • 1. Irma Djohan
  • 2. Sandra Djohan
  • 3. Wita Djohan
Alma materUniversitas Padjajaran
ProfesiBankir, Ekonom
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Robby Djohan (atau dikenal dengan nama pendek Rodjo; 1 Agustus 1938 – 13 Mei 2016)[1] adalah seorang bankir asal Indonesia. Semasa hidupnya ia pernah menduduki jabatan sebagai Direktur Utama Bank Niaga, Garuda Indonesia, dan Bank Mandiri.[2] Pada masa mudanya, ia pernah menjadi aktor, salah satunya dalam film Djuara Sepatu Roda pada tahun 1958.[3]

Robby merintis karier di Citibank Indonesia pada tahun awal berdirinya di 1968. Awalnya ia berposisi sebagai staf umum hingga akhirnya mencapai jenjang karier sebagai Group Head pada tahun 1972 hingga 1976. Ia adalah orang Indonesia pertama di Citibank yang mengikuti Executive Development Program dan menerapkan apa yang ia dapat saat bekerja di Bank Niaga pada akhir dekade 1970 hingga 1990-an. Di Bank Niaga ia pernah memegang beberrapa jabatan seperti General Manager Bank Niaga cabang Jakarta dari 1976 hingga 1977, kemudian dipromosikan menjadi Managing Director hingga 1983 sebelum menjadi Presiden Direktur Bank Niaga pada tahun 1984. Saat berada di Bank Niaga, ia berhasil membawa bank yang saat itu kurang dikenal menjadi bank swasta nomor dua terbesar di Indonesia.[4]

Pada Februari 1998, ia ditunjuk Menteri BUMN Tanri Abeng untuk memimpin Garuda Indonesia yang kala itu hampir mengalami kebangkrutan.[2][5] Gajinya sebagai Direktur Utama Garuda Indonesia hanya sebesar Rp 16 juta, jika dibandingkan saat berada di bank Niaga ia memperoleh US$ 1,8 juta per bulan.[6] Walau hanya menjabat selama 6 bulan, ia berhasil merestrukturisasi dan meminta penjadwalan ulang utang perusahaan senilai ratusan juta dolar AS kepada para kreditor asing. Tanri Abeng lalu kembali memindahkan Robby untuk mengurus Bank Mandiri, bank yang dibentuk dari gabungan empat bank yang sedang kolaps pasca krisis 1998 seperti Bank Dagang Negara, Bank Bumi Daya, Bank Ekspor Impor Indonesia, dan Bank Pembangunan Indonesia.[7][8] Sebagai Direktur Utama Bank Mandiri ia merekrut beberapa bankir lain seperti Agus Martowardojo, Edwin Gerungan, Peter B. Stock. Ia juga berhasil merampungkan proses merger pada Juli 1999. Ia lalu berhenti menjadi Direktur Utama Bank Mandiri pada Mei 2000.

Dalam bidang pendidikan, Robby Djohan juga merupakan dosen pasca sarjana di Universitas Indonesia.[9]

Filmografi

[sunting | sunting sumber]
Tahun Judul Peran Keterangan
1958 Djuara Sepatu Roda Tony

Robby menulis beberapa buku seperti The Art of Turn Around : Kiat Restrukturisasi (2005) yang berisi biografi dirinya sendiri, kemudian Leading in Crisis (2006) yang berisi masa kepemimpinannya di Bank Mandiri, dan Lead to Togetherness (2007) yang berisi pemikiran-pemikirannya mengenai pertumbuhan ekonomi sebuah negara akan terus berkembang jika didukung dengan modal sosial yang kuat.

Robby juga menulis esai di Majalah Infobank dalam rubrik Message from Robby Djohan. Kumpulan esainya ini lalu dibukukan dengan judul Robby Djohan, No Nonsense Leadership yang terbit pada 15 September 2016. Infobank bekerja sama dengan Bank Niaga juga meluncurkan buku berjudul The Guru yang berisi rangkuman kepemimpinan Robby selama disana.

Penghargaan

[sunting | sunting sumber]

Majalah Infobank pada 1993 menyematkan sebagai Bankers of the Year. Robby Djohan juga menerima penghargaan sebagai The Best CEO 2000 dan CEO Terbaik di Masa Krisis, oleh Majalah SWA dan Asian Market Intelegence (AMI). Pada Juli 2017, Citi Indonesia Alumni Network (Citibank) memberikan penghargaan kepada mendiang Robby Djohan untuk kategori Leadership & Ingenuity yang ditandatangani langsung oleh CEO Citigroup, Michael Corbat.

Robby meninggal dunia pada 13 Mei 2016 karena serangan jantung. Ia sudah dibawa ke RS Jantung Diagram Cinere namun nyawanya tidak tertolong. Ia menghembuskan nafas terakhir pada pukul 14.39 WIB. Ia lalu dimakamkan di TPU Jeruk Purut Bawah keesokan harinya pada pukul 10.00 WIB.[10]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Ventura, Bona (9 Desember 2019). "Mantan Dirut Bank Mandiri Robby Djohan Tutup Usia". Diakses tanggal 9 Desember 2019. 
  2. ^ a b Syahrul, Yura (13 Mei 2016). "Guru Bankir dan Penyelamat Garuda, Robby Djohan Tutup Usia". Diakses tanggal 9 Desember 2019. 
  3. ^ Djuara Sepatu Roda (1958), diakses 9 Desember 2019. 15.01 WIB
  4. ^ Supriyanto, Eko (9 Desember 2019). "Robby Djohan Sang Bankir Legendaris". Koran SINDO. Diakses tanggal 9 Desember 2019. 
  5. ^ Iradat, Damar (14 Mei 2016). "Emirsyah Satar Kenang Sentuhan Emas Robby di Garuda". Diakses tanggal 9 Desember 2019. 
  6. ^ Sutianto, Feby Dwi (13 Mei 2016). "Mengenang Robby Djohan, Mantan CEO BUMN dan Bankir 'Bertangan Dingin'". Diakses tanggal 9 Desember 2019. 
  7. ^ Ferranda (9 Desember 2019). "Sejarah Berdirinya Bank Mandiri di Indonesia Secara Singkat". Diakses tanggal 9 Desember 2019 – via sejarahlengkap.com. 
  8. ^ Hasanudin, Ichwan (9 Desember 2019). "Kilas Balik Sejarah 21 Tahun Berdirinya Bank Mandiri". Diakses tanggal 9 Desember 2019 – via duitologi.com. 
  9. ^ Nordiansyah, Eko (13 Mei 2016). "Robby Djohan, Sang Ahli Transformasi Bisnis Indonesia". Diakses tanggal 9 Desember 2019. 
  10. ^ Sugianto, Danang (13 Mei 2016). "Robby Djohan Wafat karena Serangan Jantung". Diakses tanggal 9 Desember 2019 – via okezone.com. 
Jabatan pemerintahan
Didahului oleh:
Muljohardjoko
Direktur Utama Bank Mandiri
Oktober 1998 - Mei 2000
Diteruskan oleh:
ECW Neloe
Didahului oleh:
Soepandi
Direktur Utama Garuda Indonesia
Februari 1998 - Oktober 1998
Diteruskan oleh:
Abdulgani