Lompat ke isi

Tubagus Falak: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
HADZIQI (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(13 revisi perantara oleh 11 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{Infobox person
{{Infobox Ulama Muslim
|notability = Mama Falak
|name = Tubagus Muhammad Falak
|name = Tubagus Muhammad Falak
|image = NU.jpg
|image =
|alt =
|alt =
|caption =
|caption =
<!-- --bagian ini mohon tidak diwikifikasi, auto category------- -->
|birth_name = Tubagus Muhammad Falak
|tgl_lahir_h =
|birth_date = [[1842]]
|tgl_lahir_m =
|birth_place = {{negara|Belanda}} [[Pandeglang|Sabi, Pandeglang]], [[Banten]].
|bln_lahir_h =
|death_date = [[19 Juli]] [[1972]]
|bln_lahir_m =
|death_place = [[Bogor|Pagentongan, Bogor]]
|thn_lahir_h =
|nationality = {{negara|Indonesia}} [[Indonesia]]
|thn_lahir_m = 1842
|tempat_lahir = Pandeglang
|hari_lahir =
<!-- --bagian ini mohon tidak diwikifikasi, auto category------- -->
|negara_dilahirkan = [[Pandeglang|Sabi, Pandeglang]], [[Banten]]. {{negara|Belanda}}
|nama_ayah =
|nama_ibu =
|nama_lahir = Tubagus Muhammad Falak
<!-- --------- -->
<!-- --bagian ini mohon tidak diwikifikasi, auto category------- -->
|status_hidup_wafat = WAFAT
|sebab_wafat =
|tempat_wafat = Bogor
|hari_wafat =
|tgl_wafat_h =
|tgl_wafat_m = 19
|bln_wafat_h =
|bln_wafat_m = Juli
|thn_wafat_h =
|thn_wafat_m = 1972
|tempat_makam =
<!-- --bagian ini mohon tidak diwikifikasi, auto category------- -->
|hari_dimakamkan =
|negara_makam =
<!-- --------- -->
<!-- --------- -->
|etnis = [[Suku Banten|Sunda Banten]]
|nationality = [[Indonesia]]
|marga =
|negara1 = {{IDN}}
|negara2 =
|negara3 =
<!-- --------- -->
|other_names = Mama Falak
|other_names = Mama Falak
|known_for = Melawan penjajah dan merintis NU di [[Kota Bogor]]
|known_for = Melawan penjajah dan merintis NU di [[Kota Bogor]]
|occupation = Perinti [[NU]] dan Ulama
|occupation = Perintis [[NU]] dan [[Ulama]]
}}
}}
KH '''Tubagus Muhammad Falak''' atau lebih dikenal '''Mama Falak''' ({{lahirmati|[[Pandeglang]]|0|0|1842|[[Bogor]]|19|7|1972}}) adalah seorang [[ulama]] yang dilahirkan dan dibesarkan di lingkungan [[pesantren]], ia dikenal luas sebagai pemimpin rohani dalam gerakan sufi sebagai mursyid [[Tarekat Qodiriyah wa Naqsyabandiyah]].
'''{{M-Kiai}} {{M-Haji}} Tubagus Muhammad Falak''' atau lebih dikenal '''Mama Falak''' ({{lahirmati|[[Pandeglang]]|0|0|1842|[[Bogor]]|19|7|1972}}) adalah seorang [[ulama]] yang dilahirkan dan dibesarkan di lingkungan [[pesantren]], ia dikenal luas sebagai pemimpin rohani dalam gerakan sufi sebagai mursyid [[Tarekat Qodiriyah wa Naqsyabandiyah]].


== Kehidupan awal ==
== Kehidupan awal ==
Falak lahir di [[Pandeglang]], [[Banten]] pada tahun [[1842]]. Ayahnya, [[Tubagus Abbas]] adalah seorang pemimpin pesantren dan juga seorang [[petani]]. Tubagus Abbas juga merupakan keturunan [[Sunan Gunung Jati]]. Ibunya, Ratu Quraisin adalah seorang yang berketurunan [[Kerajaan Banten]].{{sfn|KH Tubagus Falak, NU}}
KH.Muhamad Falak bin Pangeran Abbas lahir di [[Pandeglang]], [[Banten]] pada tahun [[1842]]. Ayahnya, [[Tubagus Abbas]] adalah seorang pemimpin pesantren dan juga seorang [[petani]]. Tubagus Abbas juga merupakan keturunan [[Sunan Gunung Jati]]. Ibunya, Ratu Quraisin adalah seorang yang berketurunan [[Kerajaan Banten]].{{sfn|KH Tubagus Falak, NU}}


Ia dibesarkan dalam lingkungan pesantren dan keagamaan. Falak diajari tentang ilmu aqidah, fiqih, dan bahasa sampai pada usia 15 tahun. Ia selain pintar dalam hal keagamaan, ia juga pintar dengan ilmu beladiri dan memperdalam ilmunya ke KH Abdul Halim Kadu Peusing atas anjuran ayahnya, KH Tubagus Abbas.{{sfn|KH Tubagus Falak, NU}}{{sfn|Majalah Gontor}} Selanjutnya, ia pergi ke [[Mekkah]] untuk menuntut ilmu dan pergi berhaji bersama [[Abdul Karim Banten]], gurunya. Disana, ia berguru selama 21 tahun dan pernah pula ia mengunjungi makan [[Syekh Abdul Qadir Jailani]].{{sfn|KH Tubagus Falak, NU}}
Ia dibesarkan dalam lingkungan pesantren dan keagamaan. Falak diajari tentang ilmu aqidah, fiqih, dan bahasa sampai pada usia 15 tahun. Ia selain pintar dalam hal keagamaan, ia juga pintar dengan ilmu beladiri dan memperdalam ilmunya ke KH Abdul Halim Kadu Peusing atas anjuran ayahnya, KH Tubagus Abbas.{{sfn|KH Tubagus Falak, NU}}{{sfn|Majalah Gontor}} Selanjutnya, ia pergi ke [[Mekkah]] untuk menuntut ilmu dan pergi berhaji bersama [[Abdul Karim al-Bantani]] yang merupakan gurunya. Disana, ia berguru selama 21 tahun dan pernah pula ia mengunjungi makam [[Abdul Qadir Jaelani|Syekh Abdul Qadir al-Jailani]].{{sfn|KH Tubagus Falak, NU}}


Ia dianggap seangkatan dengan [[Syekh Kholil Bangkalan]], sementara itu Syekh Kholil Bangkalan berguru di Kota Mekah pada tahun [[1860]].{{sfn|Majalah Gontor}} Sepulang dari Mekah, ia berguru kepada [[Syekh Salman]], [[Soleh Sonding]], dan [[Syekh Sofyan]].{{sfn|KH Tubagus Falak, NU}}
Ia dianggap seangkatan dengan [[Kholil al-Bangkalani|Syekh Kholil al-Bangkalani]], sementara itu Syekh Kholil Bangkalan berguru di Kota Mekah pada tahun [[1860]].{{sfn|Majalah Gontor}} Sepulang dari Mekah, ia berguru kepada [[Syekh Salman]], [[Soleh Sonding]], dan [[Syekh Sofyan]].{{sfn|KH Tubagus Falak, NU}}

== Perjuangan ==
=== Melawan Kolonial Belanda ===


== Referensi ==
== Referensi ==
{{Reflist}}

{{Reflist|30em}}


'''Bibliografi'''
'''Bibliografi'''
{{Refbegin|colwidth=30em}}
{{Refbegin}}
* {{cite web
* {{cite web
|date = 5 May 2012
|date = 5 May 2012
Baris 39: Baris 69:
|ref = {{sfnRef|KH Tubagus Falak, NU}}
|ref = {{sfnRef|KH Tubagus Falak, NU}}
|accessdate = 21 October 2012
|accessdate = 21 October 2012
|archiveurl = http://www.webcitation.org/6Ba1qa517
|archiveurl = https://www.webcitation.org/6Ba1qa517?url=http://www.nu.or.id/a,public-m,dinamic-s,detail-ids,13-id,37845-lang,id-c,tokoh-t,Penggerak+Jihad+Melawan+Penjajah++Perintis+NU+di+Bogor-.phpx
|archivedate = 21 October 2012
|archivedate = 2012-10-21
|dead-url = no
}}
}}
* {{cite web
* {{cite web
|date =
|date =
|title = KH Tubagus Muhammad Falak:Ulama Ahli Falak Keturunan Bangsawan Banten
|title = KH Tubagus Muhammad Falak:Ulama Ahli Falak Keturunan Bangsawan Banten
|publisher = Pesantren Gontor
|publisher = Pesantren Gontor
|url = http://www.majalahgontor.net/index.php?option=com_content&view=article&id=469:kh-tubagus-muhammad-falak&catid=72:jejak&Itemid=134
|url = http://www.majalahgontor.net/index.php?option=com_content&view=article&id=469:kh-tubagus-muhammad-falak&catid=72:jejak&Itemid=134
|ref = {{sfnRef|Majalah Gontor}}
|ref = {{sfnRef|Majalah Gontor}}
|accessdate = 21 October 2012
|accessdate = 21 October 2012
|archiveurl = http://www.webcitation.org/6Ba2DLT8q
|archiveurl = https://www.webcitation.org/6Ba2DLT8q?url=http://www.majalahgontor.net/index.php?option=com_content
|archivedate = 21 October 2012
|archivedate = 2012-10-21
|dead-url = no
}}
}}
{{Refend}}
{{Refend}}

{{islam-bio-stub}}


[[Kategori:Tokoh Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh NU]]
[[Kategori:Tokoh NU]]


{{Ulama-stub}}

Revisi terkini sejak 19 Mei 2023 13.15

Tubagus Muhammad Falak
Mama Falak
NamaTubagus Muhammad Falak
Nama lainMama Falak
KebangsaanIndonesia
JabatanPerintis NU dan Ulama

Kiai Haji Tubagus Muhammad Falak atau lebih dikenal Mama Falak (0 Desember 1842 – 19 Juli 1972) adalah seorang ulama yang dilahirkan dan dibesarkan di lingkungan pesantren, ia dikenal luas sebagai pemimpin rohani dalam gerakan sufi sebagai mursyid Tarekat Qodiriyah wa Naqsyabandiyah.

Kehidupan awal

[sunting | sunting sumber]

KH.Muhamad Falak bin Pangeran Abbas lahir di Pandeglang, Banten pada tahun 1842. Ayahnya, Tubagus Abbas adalah seorang pemimpin pesantren dan juga seorang petani. Tubagus Abbas juga merupakan keturunan Sunan Gunung Jati. Ibunya, Ratu Quraisin adalah seorang yang berketurunan Kerajaan Banten.[1]

Ia dibesarkan dalam lingkungan pesantren dan keagamaan. Falak diajari tentang ilmu aqidah, fiqih, dan bahasa sampai pada usia 15 tahun. Ia selain pintar dalam hal keagamaan, ia juga pintar dengan ilmu beladiri dan memperdalam ilmunya ke KH Abdul Halim Kadu Peusing atas anjuran ayahnya, KH Tubagus Abbas.[1][2] Selanjutnya, ia pergi ke Mekkah untuk menuntut ilmu dan pergi berhaji bersama Abdul Karim al-Bantani yang merupakan gurunya. Disana, ia berguru selama 21 tahun dan pernah pula ia mengunjungi makam Syekh Abdul Qadir al-Jailani.[1]

Ia dianggap seangkatan dengan Syekh Kholil al-Bangkalani, sementara itu Syekh Kholil Bangkalan berguru di Kota Mekah pada tahun 1860.[2] Sepulang dari Mekah, ia berguru kepada Syekh Salman, Soleh Sonding, dan Syekh Sofyan.[1]

Referensi

[sunting | sunting sumber]

Bibliografi