Lompat ke isi

Orang India Indonesia: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Etnik
 
(90 revisi perantara oleh 28 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{ethnic group|
{{infobox ethnic group
|image=[[Berkas:India-Indonesia.jpg|center|300px]]
| group = Orang India-Indonesia
| pop = Resmi: '''120.000''' (2010)<ref>{{cite book|url=https://books.google.com/books?id=TeExjdWUmJYC&pg=PA96|title=Indian Communities in Southeast Asia (First Reprint 2006)|first1=K. S.|last1=Sandhu|first2=A.|last2=Mani|date=18 Desember 1993|publisher=Institute of Southeast Asian Studies|isbn=9789812304186|access-date=18 Desember 2017|via=Google Buku}}</ref>
|caption=<small>[[Raam Punjabi]], [[Ayu Azhari]], [[H. S. Dillon]], [[Sarah Azhari]]
| image = COLLECTIE TROPENMUSEUM Vrouwen maken een rondgang bij de Hindoe tempel Sri Mariamman TMnr 20018361.jpg
|group=Suku India-Indonesia<br/>இந்தியர்கள் இந்தோனேஷியா<br/>इंडोनेशिया में भारतीयों
| image_size = 370px
|poptime=120.000{{fact}}
| image_caption = Komunitas India-Indonesia di [[Kuil Shri Mariamman]], [[Medan]], Indonesia.
|popplace= [[Aceh, Padang, dan Kalimantan Timur (Muslim)]], [[Medan, Jakarta, dan Surabaya(Hindu dan Sikh)]]
| popplace = Kebanyakan di [[Medan]], juga tersebar luas di [[Surabaya]], [[Banda Aceh]], [[Jakarta]], [[Denpasar]], [[Padang]], [[Surakarta]], [[Bandung]], dan [[Semarang]]
|rels= [[Hindu]], [[Sikh]], [[Islam]]
| rels = Banyaknya: [[Hinduisme]]<br/>Sedikitnya: [[Kekristenan]]{{•}}[[Islam]]{{•}}[[Sikhisme]]{{•}}[[Buddhisme]]{{•}}[[Jainisme]]
|langs= [[bahasa Hindi|Hindi]], [[bahasa Tamil|Tamil]], [[bahasa Indonesia|Indonesia]], dan lain-lain
| langs = Utama: [[bahasa Indonesia|Indonesia]]{{·}}[[bahasa Tamil|Tamil]]<br/>Lainnya: [[bahasa Hindi|Hindi]]{{·}}[[bahasa Sindhi|Sindhi]]{{·}}[[bahasa Punjab|Punjab]]{{·}}[[bahasa Gujarat|Gujarat]]{{·}}[[bahasa Malayalam|Malayalam]]{{·}}[[bahasa Telugu|Telugu]]{{·}}[[bahasa Inggris-India|Inggris]]
|related= [[Arya|bangsa Arya]], Orang [[Punjabi]], [[suku Bali|Bali]] dan [[suku Tamil|Tamil]]
| related = [[Orang keturunan India]], [[orang India-Malaysia]]
}}
}}
Ada beberapa kelompok suku '''India-Indonesia''' yang telah lama menetap di [[Indonesia]]. Kelompok suku masyarakat [[Tamil]] dari India Selatan banyak terdapat di daerah [[Medan]], [[Jakarta]], dan [[Padang]]. Banyak dari mereka yang didatangkan oleh pemerintah kolonial [[Inggris]] untuk bekerja di perkebunan-perkebunan yang dibuka di daerah tersebut.


'''Orang India-Indonesia''' adalah kelompok masyarakat keturunan India yang tinggal dan menetap di [[Indonesia]]. Orang-orang keturunan [[Asia Selatan]] lain juga bisa disebut sebagai orang India-Indonesia. Menurut data dari [[Kementerian Luar Negeri India]], pada Januari 2012, ada 120.000 masyarakat Indonesia keturunan India, dan 9.000 di antaranya adalah warganegara India, yang mereka bekerja dan tinggal di Indonesia.<ref>{{cite web|url=http://mea.gov.in/mystart.php?id=50044478|title=Sorry for the inconvenience.|publisher=Kementerian Luar Negeri India|access-date=18 Desember 2017}}</ref> Masyarakat India-Indonesia kebanyakan tinggal di [[Sumatera Utara]], [[Banda Aceh]], [[Surabaya]], [[Medan]] dan [[Jakarta]].<ref>{{cite book|title=Indian Communities in Southeast Asia|edition=First Reprint|year=2006|isbn=9789812304186|editor1=Sandhu, S.|editor2=Mani, A.|url=https://books.google.com/books?id=TeExjdWUmJYC&q=indian+indonesian&pg=PA148|access-date=10 Agustus 2015}}</ref>
[[Marimutu Sinivasan]] adalah seorang pengusaha India-Indonesia yang berasal dari suku Tamil, yang dilahirkan di Sumatera Utara.


Di Jakarta, masyarakat Tamil-Indonesia mempunyai organisasi yang bernama '''Indonesia Tamil Tamram''' yang bergerak dalam pelestarian bahasa dan budaya Tamil, membangun saling pengertian antara orang India dan Indonesia, dan memberikan kesempatan belajar bagi anak-anak Tamil di Indonesia untuk belajar bahasa ibu mereka. Untuk maksud tersebut, organisasi ini mengadakan kursus bahasa dan budaya, membagikan literatur dalam bahasa Tamil, menyelenggarakan berbagai kegiatan terkait, seperti debat, drama, tarian, dan musik, mendatangkan artis-artis terkenal dari India dalam bidang tari, musik, drama, dll.<ref>Asosiasi [http://www.indoindians.com/index.php/200903111196/Associations/tamil-manram Indonesia Tamil Tamram], dalam situs komunitas India-Indonesia. Diakses 26 Mei 2010.</ref>
Di Jakarta, masyarakat [[Tamil-Indonesia]] mempunyai organisasi yang bernama "Indonesia Tamil Tamram" yang bergerak dalam pelestarian bahasa dan budaya Tamil, membangun saling pengertian antara orang India dan Indonesia, dan memberikan kesempatan belajar bagi anak-anak Tamil di Indonesia untuk belajar bahasa ibu mereka. Untuk maksud tersebut, organisasi ini mengadakan kursus bahasa dan budaya, membagikan literatur dalam bahasa Tamil, menyelenggarakan berbagai kegiatan terkait, seperti debat, drama, tarian, dan musik, mendatangkan artis-artis terkenal dari India dalam bidang tari, musik, drama, dll.<ref>Asosiasi [http://www.indoindians.com/index.php/200903111196/Associations/tamil-manram Indonesia Tamil Tamram] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20090623111859/http://www.indoindians.com/index.php/200903111196/Associations/tamil-manram |date=2009-06-23 }}, dalam situs komunitas India-Indonesia. Diakses 26 Mei 2010.</ref>

[[File:COLLECTIE TROPENMUSEUM Vrouwen maken een rondgang bij de Hindoe tempel Sri Mariamman TMnr 20018361.jpg|thumb|Masyarakat India-Indonesia]]
Kelompok suku masyarakat [[Punjabi]] dari India Utara banyak terdapat di kota-kota besar di Jawa, seperti Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Surabaya, dll. dan pada umumnya mereka hidup sebagai pedagang. Banyak dari mereka yang beragama [[Sikh]]. Beberapa tokoh terkemuka dari masyarakat ini misalnya adalah [[Raam Punjabi]], raja sinetron Indonesia dan istrinya, [[Rakhee Punjabi]], [[H.S. Dillon]], pakar ekonomi pertanian.Kehidupan masyarakat Indonesia keturunan India dikemas dengan begitu unik dalam serial televisi "Raj's Family" di salah satu stasiun televisi swasta.
Kelompok suku masyarakat [[Punjabi]] dari India Utara banyak terdapat di kota-kota besar di Jawa, seperti Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Surabaya, dll. dan pada umumnya mereka hidup sebagai pedagang. Banyak dari mereka yang beragama [[Sikh]]. Beberapa tokoh terkemuka dari masyarakat ini misalnya adalah [[Raam Punjabi]], raja sinetron Indonesia dan istrinya, [[Rakhee Punjabi]], [[H.S. Dillon]], pakar ekonomi pertanian.Kehidupan masyarakat Indonesia keturunan India dikemas dengan begitu unik dalam serial televisi "Raj's Family" di salah satu stasiun televisi swasta.


Seorang tokoh Punjabi-Indonesia yang sering terlupakan adalah [[Gurnam Singh]], pelari maraton pada era 1960-an yang menjadi pelari tercepat Asia pada [[Asian Games]] 1962 di Jakarta.<ref>''[http://berita.liputan6.com/sosbud/200308/60561/class=%27vidico%27 Mantan Manusia Tercepat Asia yang Terlunta-lunta]'', Liputan6.com, 18 Agustus 2003. Diakses 26 Mei 2010.</ref> Gurnam Singh juga berasal dari Sumatera Utara.
Seorang tokoh Punjabi-Indonesia yang sering terlupakan adalah [[Gurnam Singh]], pelari maraton pada era 1960-an yang menjadi pelari tercepat Asia pada [[Asian Games]] 1962 di Jakarta.<ref>''[http://berita.liputan6.com/sosbud/200308/60561/class=%27vidico%27 Mantan Manusia Tercepat Asia yang Terlunta-lunta]'', Liputan6.com, 18 Agustus 2003. Diakses 26 Mei 2010.</ref> Gurnam Singh juga berasal dari Sumatera Utara.


[[Orang Gujarati|Orang-orang Gujarati]] dahulu datang ke Indonesia untuk menyebarkan agama Islam.<ref>https://www.rmol.co/read/2018/01/31/324880/Masuknya-Islam-Di-Indonesia:-Teori-Gujarat-</ref> Pada saat ini, mereka terkonsentrasi dalam satu wilayah yang dinamakan sebagai Kampung Pekojan.
Selain itu, di Indonesia ada pula kelompok suku masyarakat [[Sindhi]] yang juga banyak berperan dalam dunia perdagangan di Indonesia. Mereka umumnya bergerak di bidang industri garmen dan tekstil, makanan dan pertanian, perfilman, intan permata dan batu-batu mulia. Masyarakat Sindhi di Indonesia mempunyai organisasi sosial yang bernama '''Gandhi Seva Loka''' yang banyak memberikan bantuan kepada komunitas mereka sendiri, serta menyelenggarakan proram orang tua asuh secara teratur. Organisasi ini juga menolong kaum fakir-miskin di kalangan masyarakat yang lebih luas, khususnya ketika ekonomi negara dilanda krisis yang berkepanjangan.


Selain itu, di Indonesia ada pula kelompok suku masyarakat [[Orang Sindhi Indonesia|Sindhi]] yang juga banyak berperan dalam dunia perdagangan di Indonesia. Mereka umumnya bergerak di bidang industri garmen dan tekstil, makanan dan pertanian, perfilman, intan permata dan batu-batu mulia. Masyarakat Sindhi di Indonesia mempunyai organisasi sosial yang bernama "Gandhi Seva Loka" yang banyak memberikan bantuan kepada komunitas mereka sendiri, serta menyelenggarakan proram orang tua asuh secara teratur. Organisasi ini juga menolong kaum fakir-miskin di kalangan masyarakat yang lebih luas, khususnya ketika ekonomi negara dilanda krisis yang berkepanjangan.
Di dalam aktivitas sosialnya, masyarakat India-Indonesia mendirikan sekolah [[Gandhi International School]] di Jakarta. Selain itu, ada pula beberapa [[gurdwara]], tempat ibadah masyarakat Sikh, dan kuil Hindu untuk mereka yang beragama Hindu.

Di dalam aktivitas sosialnya, masyarakat India-Indonesia mendirikan sekolah [[Gandhi International School]] di Jakarta. Selain itu, ada pula beberapa [[Gurdwara]], yakni tempat ibadah bagi mereka yang beragama Sikh, dan kuil bagi mereka yang beragama Hindu dan Jain.


== Sejarah ==
== Sejarah ==
[[Berkas:Harihara Majapahit 1.JPG|thumb|140px|Dewa Harihara (gabungan [[Siwa]] dan [[Wisnu]]), dari situs [[Majapahit]].]]
[[Berkas:Harihara Majapahit 1.JPG|jmpl|140px|Dewa Harihara (gabungan [[Siwa]] dan [[Wisnu]]), dari situs [[Majapahit]].]]
Berbagai kelompok masyarakat dari anak benua India telah datang ke kepulauan Indonesia sejak masa pra-sejarah. Di Bali, misalnya, berbagai sisa keramik sejak abad pertama Masehi telah ditemukan. Malah nama Indonesia sendiri berasal dari [[bahasa Latin]] ''Indus'' "India" dan [[bahasa Yunani]] ''nêsos'' "pulau" yang secara harafiah berarti 'Kepulauan India'.
Berbagai kelompok masyarakat dari anak benua India telah datang ke kepulauan Indonesia sejak masa pra-sejarah. Di Bali, misalnya, berbagai sisa keramik sejak abad pertama Masehi telah ditemukan. Malah nama Indonesia sendiri berasal dari [[bahasa Latin]] ''Indus'' "India" dan [[bahasa Yunani]] ''nêsos'' "pulau" yang secara harafiah berarti 'Kepulauan India'.


Sejak abad ke-4 dan ke-5, pengaruh budaya India menjadi semakin jelas. [[Bahasa Sanskerta]] atau Tamil Kuno digunakan dalam berbagai prasasti. Namun sejak abad ke-7, huruf India semakin sering dipergunakan untuk menulis bahasa-bahasa setempat yang kini sudah mengandung banyak kata pinjaman bukan saja dari bahasa Tamil Kuno-Sanskerta, tetapi juga dari berbagai [[bahasa Prakerta]].
Sejak abad ke-4 dan ke-5, pengaruh budaya India menjadi semakin jelas. [[Bahasa Sanskerta]] digunakan dalam berbagai prasasti. Namun sejak abad ke-7, huruf India semakin sering dipergunakan untuk menulis bahasa-bahasa setempat yang kini sudah mengandung banyak kata pinjaman bukan saja dari bahasa Sanskerta, tetapi juga dari berbagai [[bahasa Prakerta]] dan [[bahasa Dravida|bahasa-bahasa Dravida]].


Selain itu, masyarakat pribumi Indonesia pun mulai memeluk agama-agama India, khususnya [[Siwaisme]] dan [[Buddhisme]]. Namun ada pula pemeluk [[Wisnuisme]] dan [[Tantrisme]].
Selain itu, masyarakat pribumi Indonesia pun mulai memeluk agama-agama India, khususnya [[Siwaisme]] dan [[Buddhisme]]. Namun ada pula pemeluk [[Wisnuisme]] dan [[Tantrisme]].


Diyakini pula bahwa berbagai penduduk India juga menetap di Indonesia, bercampur gaul dan berasimiliasi dengan penduduk setempat, karena pada abad ke-9 dalam sebuah prasasti dari Jawa Tengah disebutkan nama-nama berbagai penduduk India (dan Asia Tenggara):
Diyakini pula bahwa berbagai penduduk India juga menetap di Indonesia, bercampur gaul dan berasimiliasi dengan penduduk setempat, karena pada abad ke-9 dalam sebuah prasasti dari Jawa Tengah disebutkan nama-nama berbagai penduduk India (dan Asia Tenggara):


:''[...] ikang warga kilalan kling ārya singhala pandikiri drawiḍa campa kmir'' […] (Brandes 1913:1021).
:''[...] ikang warga kilalan kling ārya singhala pandikiri drawiḍa campa kmir'' […] (Brandes 1913:1021).
Baris 39: Baris 43:


== Warisan India di Indonesia ==
== Warisan India di Indonesia ==
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM De Jalan Pasar Baroe met veel winkels hier vooral Indiaase en Japanse winkels TMnr 60001115.jpg|thumb|left|250px|Toko India di [[Pasar Baru]], sebuah wilayah pemukiman kaum India di Jakarta (1920)]]
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM De Jalan Pasar Baroe met veel winkels hier vooral Indiaase en Japanse winkels TMnr 60001115.jpg|jmpl|kiri|250px|Toko India di [[Pasar Baru]], sebuah wilayah pemukiman kaum India di Jakarta (1920)]]


Warisan agama Hindu yang masih tersisa di beberapa tempat di Sumatera, Jawa, Bali, dan Kalimantan, adalah bukti-buktinya. Kisah epos [[Mahabharata]] dan kisah klasik [[Ramayana]] telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari banyak orang Indonesia. Banyak nama orang Indonesia yang menggunakan nama-nama India atau Hindu, meskipun tidak berarti bahwa mereka beragama Hindu. Nama-nama seperti "[[Yudhistira Adi Nugraha]]", "[[Bimo Nugroho]]", "[[Susilo Bambang Yudhoyono]]", semuanya mencerminkan pengaruh India yang sangat kuat di Indonesia.
Warisan agama Hindu yang masih tersisa di beberapa tempat di Sumatra, Jawa, Bali, dan Kalimantan, adalah bukti-buktinya.<ref>{{Cite web|url=https://www.indrastra.com/2015/08/ANTHROPOLOGY-Indonesia-Indias-Cultural-Hubspot-by-Ankita-Chakraborty.html|title=ANTHROPOLOGY {{!}} Indonesia : India's Cultural Hubspot|last=Chakraborty|first=Ankita|date=|year=2015|website=www.indrastra.com|publisher=IndraStra Global|language=[[Inggris]]|month=August|issn=2381-3652|access-date=2020-03-04}}</ref> Kisah epos [[Mahabharata]] dan kisah klasik [[Ramayana]] telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari banyak orang Indonesia. Banyak nama orang Indonesia yang menggunakan nama-nama India atau Hindu, meskipun tidak berarti bahwa mereka beragama Hindu. Nama-nama seperti "[[Yudhistira Adi Nugraha]]", "[[Bimo Nugroho]]", "[[Susilo Bambang Yudhoyono]]", semuanya mencerminkan pengaruh India yang sangat kuat di Indonesia.


Selain itu di beberapa tempat, tampak sisa-sisa keturunan masyarakat India yang telah berbaur dengan masyarakat Indonesia. Nama-nama keluarga ([[merga]]) di kalangan masyarakat [[Batak Karo]], seperti Brahmana dan Gurusinga yang tampaknya berasal dari nama-nama India, menunjukkan warisan tersebut.
Selain itu di beberapa tempat, tampak sisa-sisa keturunan masyarakat India yang telah berbaur dengan masyarakat Indonesia. Nama-nama keluarga ([[merga]]) di kalangan masyarakat [[Batak Karo]], seperti Brahmana dan Gurusinga yang tampaknya berasal dari nama-nama India, menunjukkan warisan tersebut.
Baris 48: Baris 52:


== Pengaruh India di Masakan Indonesia ==
== Pengaruh India di Masakan Indonesia ==
{{main|Masakan India-Indonesia}}
Pengaruh India terhadap masakan Nusantara, dapat ditelusuri lewat hubungan antara Kesultanan [[Mughal]] di [[India]] dengan [[Aceh]], sekitar abad 15 hingga abad 16.<ref name="pengaruh india di nusantara">[http://nasional.kompas.com/read/2010/10/01/04594799/ Jejak Pangan India di Nusantara] Kompas, 1 Oktober 2010. Diakses 9 Juli 2011.</ref> Beberapa pengaruh Mughal diduga dapat ditemukan dalam masakan yang pedas dan bersantan. Terdapat dua pendapat berbeda soal asal usul rasa pedas ini. Pertama, sumber pedas disebutkan berasal dari [[cabai]] yang dibawa oleh bangsa [[Portugis]] ke Mughal, hingga sampai ke Nusantara. Kedua, orang India sebenarnya sudah mengenal cabai, jauh sebelum orang Portugis datang.
Pengaruh India terhadap masakan Nusantara, dapat ditelusuri lewat hubungan antara Kesultanan [[Mughal]] di [[India]] dengan [[Aceh]], sekitar abad 15 hingga abad 16.<ref name="pengaruh india di nusantara">[http://nasional.kompas.com/read/2010/10/01/04594799/ Jejak Pangan India di Nusantara]{{Pranala mati|date=Februari 2022 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }} Kompas, 1 Oktober 2010. Diakses 9 Juli 2011.</ref> Beberapa pengaruh Mughal diduga dapat ditemukan dalam masakan yang pedas dan bersantan. Terdapat dua pendapat berbeda soal asal usul rasa pedas ini. Pertama, sumber pedas disebutkan berasal dari [[cabai]] yang dibawa oleh bangsa [[Portugis]] ke Mughal, hingga sampai ke Nusantara. Kedua, orang India sebenarnya sudah mengenal cabai, jauh sebelum orang Portugis datang.


Masakan Indonesia dengan pengaruh India, diduga terdapat dalam [[megana]] atau cacahan sayur nangka, yang masih bisa ditemui di daerah [[Pekalongan]], [[Wonosobo]], dan [[Temanggung]].<ref name="pengaruh india di nusantara"/> Masakan ini berada di wilayah-wilayah yang merupakan bekas daerah kerajaan Hindu awal di Jawa, yaitu [[Kalingga]].
Masakan Indonesia dengan pengaruh India, diduga terdapat dalam [[megana]] atau cacahan sayur nangka, yang masih bisa ditemui di daerah [[Pekalongan]], [[Wonosobo]], dan [[Temanggung]].<ref name="pengaruh india di nusantara"/> Masakan ini berada di wilayah-wilayah yang merupakan bekas daerah kerajaan Hindu awal di Jawa, yaitu [[Kalingga]].

== Budaya India-Indonesia ==
{{See|Budaya India-Indonesia}}
Budaya India-Indonesia adalah budaya hasil akulturasi budaya India dengan budaya Indonesia yang berkembang di Indonesia.


== Tempat ibadah masyarakat India-Indonesia ==
== Tempat ibadah masyarakat India-Indonesia ==
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Vrouwen in de Hindoe tempel Sri Mariamman TMnr 20018360.jpg|thumb|right|Masyarakat India-Indonesia kontemporer di Kuil Sri Mariamman]]
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Vrouwen in de Hindoe tempel Sri Mariamman TMnr 20018360.jpg|jmpl|ka|Masyarakat India-Indonesia kontemporer di Kuil Sri Mariamman]]
Di bawah ini adalah tempat-tempat ibadah masyarakat India-Indonesia khususnya yang beragama Hindu dan Sikh.
Di bawah ini adalah tempat-tempat ibadah masyarakat India-Indonesia khususnya yang beragama Hindu dan Sikh.

# [[Kuil Shri Mariamman]], Jl. Teuku Umar No.1, Medan Polonia, Medan
# Satnam Sakhi Hall (Swami Teoram Satsang), JI. H. Samanhudi No. 6, Lt. 4, Jakarta Pusat. Kontak: Mr. Arjan D. Nanwani (3143618, 3147542, 3147543) atau Mr. Lachu Topandasani (3140207, 4241745)
# Satnam Sakhi Hall, JI. H. Samanhudi No. 6, Lt. 4, Jakarta Pusat. Kontak: Mr. Arjan D. Nanwani (3143618, 3147542, 3147543) atau Mr. Lachu Topandasani (3140207, 4241745)
# Sadhu Vaswani Centre, Jl. Kemayoran Ketapang No. 144 A Jakarta Pusat, Tel. 4209729
# Sadhu Vaswani Jain Centre, Jl. Kemayoran Ketapang No. 144 A Jakarta Pusat, Tel. 4209729
# Gurdwara Sikh Temple, Jl. Pasar Baru Timur No. 10, Jakarta Pusat, Tel. 3843338
# Gurdwara Sikh Temple, Jl. Pasar Baru Timur No. 10, Jakarta Pusat, Tel. 3843338
# Gurdwara Sikh Temple, Jl. Melur 4 No. 8 Tanjung Priok, Jakarta Utara, Tel. 4304045
# Gurdwara Sikh Temple, Jl. Melur 4 No. 8 Tanjung Priok, Jakarta Utara, Tel. 4304045
# Yayasan Sri Sathya Sai Baba Indonesia, Jl. Pasar Baru Selatan No. 26, Jakarta Pusat, Tel. 3842313, Fax: 3842312
# Yayasan Sri Sathya Sai Baba Jain Indonesia, Jl. Pasar Baru Selatan No. 26, Jakarta Pusat, Tel. 3842313, Fax: 3842312
# Anandpur Darbar, Jl. Pintu Air No. 45, Jakarta Pusat, Tel. 3457148
# Anandpur Darbar Jain Temple, Jl. Pintu Air No. 45, Jakarta Pusat, Tel. 3457148
# Shiv Mandhir, Jl. Pluit Barat Raya No. 46, Jakarta 14450, Tel. dan Fax: 6616617
# Shiv Mandhir, Jl. Pluit Barat Raya No. 46, Jakarta 14450, Tel. dan Fax: 6616617
# Iskon Temple, Jl. Haji Suparman No. 10 Desa Citako, Cisarua Jalan Raya Puncak Km 81, Tel. 0251-253213
# Iskon Temple, Jl. Haji Suparman No. 10 Desa Citako, Cisarua Jalan Raya Puncak Km 81, Tel. 0251-253213
# Gurdwara Sosial Guru Nanak, Jl. Merpati Raya 103, Kampung Sawah, Ciputat, (dekat Bintaro Jaya IX, 2.5 km di belakang Bintaro International Hospital}, Tel. 74634688
# Gurdwara Sosial Guru Nanak, Jl. Merpati Raya 103, Kampung Sawah, Ciputat, (dekat Bintaro Jaya IX, 2.5&nbsp;km di belakang Bintaro International Hospital), Tel. 74634688
# Swami Teoram Satsang, JI. Johar No. 11 Menteng, Jakarta Pusat, Tel. 3002987, 3909362
# Swami Teoram Satsang, JI. Johar No. 11 Menteng, Jakarta Pusat, Tel. 3002987, 3909362
# Jiwan Sudhar Satsang, Gg. Kelinci I No. 15, Jakarta Pusat, Tel. dan fax: 3851451, 3521032
# Jiwan Sudhar Satsang, Gg. Kelinci I No. 15, Jakarta Pusat, Tel. dan fax: 3851451, 3521032
# Yayasan Radhasoami Satsang Beas Indonesia, Jl. Alternatif Cibubur, Cileungsi, Desa Jatikarya, Pondok Gede 17435, Jawa Barat, Tel. 8451612, fax 8451617.
# Yayasan Radhasoami Satsang Beas Indonesia, Jl. Alternatif Cibubur, Cileungsi, Desa Jatikarya, Pondok Gede 17435, Jawa Barat, Tel. 8451612, fax 8451617.
# Yayasan Radhasoami Satsang Beas Indonesia, Jl. Amir Hamzah No. 3, Surabaya
# Yayasan Radhasoami Satsang Beas Indonesia, Jl. Amir Hamzah No. 3, Surabaya
# Dewi Mandhir, Jl. Angkasa Dalam I No. 29, Jakarta Pusat, Tel. 4243379
# Dewi Mandhir, Jl. Angkasa Dalam I No. 29, Jakarta Pusat, Tel. 4243379
# Shanti Mandir, Jl. Batu Tulis X/14, Jakarta Pusat, Tel. 3849980
# Shanti Mandir, Jl. Batu Tulis X/14, Jakarta Pusat, Tel. 3849980
# Graha Sindhu (Sindhu House), Jl. Samanhudi No. 31, Jakarta Pusat, Tel. 34832751 (hunt), Fax 3850116
# Graha Sindhu (Sindhu House), Jl. Samanhudi No. 31, Jakarta Pusat, Tel. 34832751 (hunt), Fax 3850116
# Yayasan Seni Kehidupan (Art of Living), Jl. Danau Indah Raya Blok A-1 Kav. No. 2 Sunter Jaya, Jakarta Utara, Tel. 6513123, Fax 6513124
# Yayasan Seni Kehidupan (Art of Living), Jl. Danau Indah Raya Blok A-1 Kav. No. 2 Sunter Jaya, Jakarta Utara, Tel. 6513123, Fax 6513124
# Sri Gur Mandir, Jl. Tunjungan No. 28A, Surabaya, Tel. (031) 5314929
# Sri Gur Mandir, Jl. Tunjungan No. 28A, Surabaya, Tel. (031) 5314929
# Sherawali Mandhir, Gang Sentul No. 14 Pasar Baru, Jakarta, Tel. (021) 3810064, 3812324
# Sherawali Mandhir, Gang Sentul No. 14 Pasar Baru, Jakarta, Tel. (021) 3810064, 3812324
# Mangala Vinayak Temple, Jl. Cikini 4 No. 16 - Menteng - Jakarta Pusat, Tel. 327563, 3144059
# Mangala Vinayak Temple (Ganesh Temple), Jl. Cikini 4 No. 16 - Menteng - Jakarta Pusat, Tel. 327563, 3144059
# Holy Trinity Anglican Church, Jalan Panglima Nyak Makam No 4D-E Medan 20153
# Holy Trinity Anglican Tamil Church, Jalan Panglima Nyak Makam No. 4D-E, Medan 20153
# Trinity Tamil Methodist Church, Jalan Sei Babalan No. 8 Medan 20154.
# Graha Annai Velankanni, Jalan Sakura, Tanjung Selamat, Medan
# Jeevan Jal Assemblies of God Church, Jakarta.
# Trinity Tamil Methodist Church, Jalan Piring No. 29, Medan


== Lihat pula ==
== Lihat pula ==
* [[Daftar tokoh India-Indonesia]]
* [[Daftar tokoh India-Indonesia]]
* [[Hidangan India-Indonesia]]
* [[Orang Tamil]]
* [[Orang Punjab]]
* [[Orang Bengal]]
* [[Orang Gujarat]]
* [[Orang Sindh]]
* [[Orang Pakistan-Indonesia]]


== Referensi ==
== Rujukan ==
* {{nl}} J.L.A. Brandes, [[1913]], ''Oud-Javaansche oorkonden: nagelaten transscripties van wijlen J.L.A. Brandes ; uitgegeven door N.J. Krom''. [[Batavia]]: Albrecht. (
* {{en}} Jan Gonda, [[1952]], ''Sanskrit in Indonesia''. [[New Delhi]]: International Academy of Indian Culture.
* {{en}} [http://www.embassyofindiajakarta.org/content.php?sid=186 Situs Web Kedutaan Besar India di Jakarta, Indonesia]

=== Catatan kaki ===
{{reflist}}
{{reflist}}

== Pranala luar ==
* {{en}} http://indoindians.com
* {{en}} [http://www.thejakartapost.com/Archives/ArchivesDet2.asp?FileID=20050309.K17 Origins of the Indian community]


{{Orang Indo}}
{{Orang Indo}}
{{India Indonesia}}


[[Kategori:India-Indonesia| ]]
[[Kategori:Orang India-Indonesia| ]]
[[Kategori:Suku bangsa di Indonesia|India]]
[[Kategori:Kelompok etnik di Indonesia|India]]
[[Kategori:Orang Indo]]

Revisi terkini sejak 12 Juli 2024 11.08

Orang India-Indonesia
Komunitas India-Indonesia di Kuil Shri Mariamman, Medan, Indonesia.
Jumlah populasi
Resmi: 120.000 (2010)[1]
Daerah dengan populasi signifikan
Kebanyakan di Medan, juga tersebar luas di Surabaya, Banda Aceh, Jakarta, Denpasar, Padang, Surakarta, Bandung, dan Semarang
Bahasa
Utama: Indonesia · Tamil
Lainnya: Hindi · Sindhi · Punjab · Gujarat · Malayalam · Telugu · Inggris
Agama
Banyaknya: Hinduisme
Sedikitnya: Kekristenan • Islam • Sikhisme • Buddhisme • Jainisme
Kelompok etnik terkait
Orang keturunan India, orang India-Malaysia

Orang India-Indonesia adalah kelompok masyarakat keturunan India yang tinggal dan menetap di Indonesia. Orang-orang keturunan Asia Selatan lain juga bisa disebut sebagai orang India-Indonesia. Menurut data dari Kementerian Luar Negeri India, pada Januari 2012, ada 120.000 masyarakat Indonesia keturunan India, dan 9.000 di antaranya adalah warganegara India, yang mereka bekerja dan tinggal di Indonesia.[2] Masyarakat India-Indonesia kebanyakan tinggal di Sumatera Utara, Banda Aceh, Surabaya, Medan dan Jakarta.[3]

Di Jakarta, masyarakat Tamil-Indonesia mempunyai organisasi yang bernama "Indonesia Tamil Tamram" yang bergerak dalam pelestarian bahasa dan budaya Tamil, membangun saling pengertian antara orang India dan Indonesia, dan memberikan kesempatan belajar bagi anak-anak Tamil di Indonesia untuk belajar bahasa ibu mereka. Untuk maksud tersebut, organisasi ini mengadakan kursus bahasa dan budaya, membagikan literatur dalam bahasa Tamil, menyelenggarakan berbagai kegiatan terkait, seperti debat, drama, tarian, dan musik, mendatangkan artis-artis terkenal dari India dalam bidang tari, musik, drama, dll.[4]

Masyarakat India-Indonesia

Kelompok suku masyarakat Punjabi dari India Utara banyak terdapat di kota-kota besar di Jawa, seperti Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Surabaya, dll. dan pada umumnya mereka hidup sebagai pedagang. Banyak dari mereka yang beragama Sikh. Beberapa tokoh terkemuka dari masyarakat ini misalnya adalah Raam Punjabi, raja sinetron Indonesia dan istrinya, Rakhee Punjabi, H.S. Dillon, pakar ekonomi pertanian.Kehidupan masyarakat Indonesia keturunan India dikemas dengan begitu unik dalam serial televisi "Raj's Family" di salah satu stasiun televisi swasta.

Seorang tokoh Punjabi-Indonesia yang sering terlupakan adalah Gurnam Singh, pelari maraton pada era 1960-an yang menjadi pelari tercepat Asia pada Asian Games 1962 di Jakarta.[5] Gurnam Singh juga berasal dari Sumatera Utara.

Orang-orang Gujarati dahulu datang ke Indonesia untuk menyebarkan agama Islam.[6] Pada saat ini, mereka terkonsentrasi dalam satu wilayah yang dinamakan sebagai Kampung Pekojan.

Selain itu, di Indonesia ada pula kelompok suku masyarakat Sindhi yang juga banyak berperan dalam dunia perdagangan di Indonesia. Mereka umumnya bergerak di bidang industri garmen dan tekstil, makanan dan pertanian, perfilman, intan permata dan batu-batu mulia. Masyarakat Sindhi di Indonesia mempunyai organisasi sosial yang bernama "Gandhi Seva Loka" yang banyak memberikan bantuan kepada komunitas mereka sendiri, serta menyelenggarakan proram orang tua asuh secara teratur. Organisasi ini juga menolong kaum fakir-miskin di kalangan masyarakat yang lebih luas, khususnya ketika ekonomi negara dilanda krisis yang berkepanjangan.

Di dalam aktivitas sosialnya, masyarakat India-Indonesia mendirikan sekolah Gandhi International School di Jakarta. Selain itu, ada pula beberapa Gurdwara, yakni tempat ibadah bagi mereka yang beragama Sikh, dan kuil bagi mereka yang beragama Hindu dan Jain.

Sejarah

Dewa Harihara (gabungan Siwa dan Wisnu), dari situs Majapahit.

Berbagai kelompok masyarakat dari anak benua India telah datang ke kepulauan Indonesia sejak masa pra-sejarah. Di Bali, misalnya, berbagai sisa keramik sejak abad pertama Masehi telah ditemukan. Malah nama Indonesia sendiri berasal dari bahasa Latin Indus "India" dan bahasa Yunani nêsos "pulau" yang secara harafiah berarti 'Kepulauan India'.

Sejak abad ke-4 dan ke-5, pengaruh budaya India menjadi semakin jelas. Bahasa Sanskerta digunakan dalam berbagai prasasti. Namun sejak abad ke-7, huruf India semakin sering dipergunakan untuk menulis bahasa-bahasa setempat yang kini sudah mengandung banyak kata pinjaman bukan saja dari bahasa Sanskerta, tetapi juga dari berbagai bahasa Prakerta dan bahasa-bahasa Dravida.

Selain itu, masyarakat pribumi Indonesia pun mulai memeluk agama-agama India, khususnya Siwaisme dan Buddhisme. Namun ada pula pemeluk Wisnuisme dan Tantrisme.

Diyakini pula bahwa berbagai penduduk India juga menetap di Indonesia, bercampur gaul dan berasimiliasi dengan penduduk setempat, karena pada abad ke-9 dalam sebuah prasasti dari Jawa Tengah disebutkan nama-nama berbagai penduduk India (dan Asia Tenggara):

[...] ikang warga kilalan kling ārya singhala pandikiri drawiḍa campa kmir […] (Brandes 1913:1021).
[...] warga sipil yang dapat dimanfaatkan adalah: orang-orang dari Kalinga (India Selatan), Arya (yakni, India Utara), Sri Lanka, orang-orang dari Pandikira(?), bangsa Dravida, Campa, dan Khmer […]

Belakangan, dengan bangkitnya Islam, agama Islam pun dibawa ke Indonesia oleh orang-orang Gujarat sejak abad ke-11, bukan untuk menggantikan sistem-sistem keagamaan yang sudah ada, melainkan untuk melengkapinya.

Warisan India di Indonesia

Toko India di Pasar Baru, sebuah wilayah pemukiman kaum India di Jakarta (1920)

Warisan agama Hindu yang masih tersisa di beberapa tempat di Sumatra, Jawa, Bali, dan Kalimantan, adalah bukti-buktinya.[7] Kisah epos Mahabharata dan kisah klasik Ramayana telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari banyak orang Indonesia. Banyak nama orang Indonesia yang menggunakan nama-nama India atau Hindu, meskipun tidak berarti bahwa mereka beragama Hindu. Nama-nama seperti "Yudhistira Adi Nugraha", "Bimo Nugroho", "Susilo Bambang Yudhoyono", semuanya mencerminkan pengaruh India yang sangat kuat di Indonesia.

Selain itu di beberapa tempat, tampak sisa-sisa keturunan masyarakat India yang telah berbaur dengan masyarakat Indonesia. Nama-nama keluarga (merga) di kalangan masyarakat Batak Karo, seperti Brahmana dan Gurusinga yang tampaknya berasal dari nama-nama India, menunjukkan warisan tersebut.

Di Jakarta terdapat daerah yang dinamai Pekojan di Jakarta Kota, dan Koja di Jakarta Utara. Kedua daerah ini dulunya adalah pemukiman orang-orang India Muslim yang disebut juga orang Khoja. Mereka umumnya berasal dari daerah Cutch, Kathiawar dan Gujarat. Mereka berasal dari kasta Ksatria. Pada abad ke-14, komunitas ini mengalami perubahan besar ketika seorang mubaligh Persia, Pir Sadruddin, menyebarkan agama Islam di antara mereka dan memberikan kepada mereka nama "Khwaja", dan dari kata ini diperoleh kata "khoja" atau "koja". "Khawaja" sendiri berarti "guru, orang yang dihormati dan cukup berada".[8]

Pengaruh India di Masakan Indonesia

Pengaruh India terhadap masakan Nusantara, dapat ditelusuri lewat hubungan antara Kesultanan Mughal di India dengan Aceh, sekitar abad 15 hingga abad 16.[9] Beberapa pengaruh Mughal diduga dapat ditemukan dalam masakan yang pedas dan bersantan. Terdapat dua pendapat berbeda soal asal usul rasa pedas ini. Pertama, sumber pedas disebutkan berasal dari cabai yang dibawa oleh bangsa Portugis ke Mughal, hingga sampai ke Nusantara. Kedua, orang India sebenarnya sudah mengenal cabai, jauh sebelum orang Portugis datang.

Masakan Indonesia dengan pengaruh India, diduga terdapat dalam megana atau cacahan sayur nangka, yang masih bisa ditemui di daerah Pekalongan, Wonosobo, dan Temanggung.[9] Masakan ini berada di wilayah-wilayah yang merupakan bekas daerah kerajaan Hindu awal di Jawa, yaitu Kalingga.

Budaya India-Indonesia

Budaya India-Indonesia adalah budaya hasil akulturasi budaya India dengan budaya Indonesia yang berkembang di Indonesia.

Tempat ibadah masyarakat India-Indonesia

Masyarakat India-Indonesia kontemporer di Kuil Sri Mariamman

Di bawah ini adalah tempat-tempat ibadah masyarakat India-Indonesia khususnya yang beragama Hindu dan Sikh.

  1. Satnam Sakhi Hall, JI. H. Samanhudi No. 6, Lt. 4, Jakarta Pusat. Kontak: Mr. Arjan D. Nanwani (3143618, 3147542, 3147543) atau Mr. Lachu Topandasani (3140207, 4241745)
  2. Sadhu Vaswani Jain Centre, Jl. Kemayoran Ketapang No. 144 A Jakarta Pusat, Tel. 4209729
  3. Gurdwara Sikh Temple, Jl. Pasar Baru Timur No. 10, Jakarta Pusat, Tel. 3843338
  4. Gurdwara Sikh Temple, Jl. Melur 4 No. 8 Tanjung Priok, Jakarta Utara, Tel. 4304045
  5. Yayasan Sri Sathya Sai Baba Jain Indonesia, Jl. Pasar Baru Selatan No. 26, Jakarta Pusat, Tel. 3842313, Fax: 3842312
  6. Anandpur Darbar Jain Temple, Jl. Pintu Air No. 45, Jakarta Pusat, Tel. 3457148
  7. Shiv Mandhir, Jl. Pluit Barat Raya No. 46, Jakarta 14450, Tel. dan Fax: 6616617
  8. Iskon Temple, Jl. Haji Suparman No. 10 Desa Citako, Cisarua Jalan Raya Puncak Km 81, Tel. 0251-253213
  9. Gurdwara Sosial Guru Nanak, Jl. Merpati Raya 103, Kampung Sawah, Ciputat, (dekat Bintaro Jaya IX, 2.5 km di belakang Bintaro International Hospital), Tel. 74634688
  10. Swami Teoram Satsang, JI. Johar No. 11 Menteng, Jakarta Pusat, Tel. 3002987, 3909362
  11. Jiwan Sudhar Satsang, Gg. Kelinci I No. 15, Jakarta Pusat, Tel. dan fax: 3851451, 3521032
  12. Yayasan Radhasoami Satsang Beas Indonesia, Jl. Alternatif Cibubur, Cileungsi, Desa Jatikarya, Pondok Gede 17435, Jawa Barat, Tel. 8451612, fax 8451617.
  13. Yayasan Radhasoami Satsang Beas Indonesia, Jl. Amir Hamzah No. 3, Surabaya
  14. Dewi Mandhir, Jl. Angkasa Dalam I No. 29, Jakarta Pusat, Tel. 4243379
  15. Shanti Mandir, Jl. Batu Tulis X/14, Jakarta Pusat, Tel. 3849980
  16. Graha Sindhu (Sindhu House), Jl. Samanhudi No. 31, Jakarta Pusat, Tel. 34832751 (hunt), Fax 3850116
  17. Yayasan Seni Kehidupan (Art of Living), Jl. Danau Indah Raya Blok A-1 Kav. No. 2 Sunter Jaya, Jakarta Utara, Tel. 6513123, Fax 6513124
  18. Sri Gur Mandir, Jl. Tunjungan No. 28A, Surabaya, Tel. (031) 5314929
  19. Sherawali Mandhir, Gang Sentul No. 14 Pasar Baru, Jakarta, Tel. (021) 3810064, 3812324
  20. Mangala Vinayak Temple (Ganesh Temple), Jl. Cikini 4 No. 16 - Menteng - Jakarta Pusat, Tel. 327563, 3144059
  21. Holy Trinity Anglican Tamil Church, Jalan Panglima Nyak Makam No. 4D-E, Medan 20153
  22. Graha Annai Velankanni, Jalan Sakura, Tanjung Selamat, Medan
  23. Trinity Tamil Methodist Church, Jalan Piring No. 29, Medan

Lihat pula

Rujukan

  1. ^ Sandhu, K. S.; Mani, A. (18 Desember 1993). Indian Communities in Southeast Asia (First Reprint 2006). Institute of Southeast Asian Studies. ISBN 9789812304186. Diakses tanggal 18 Desember 2017 – via Google Buku. 
  2. ^ "Sorry for the inconvenience". Kementerian Luar Negeri India. Diakses tanggal 18 Desember 2017. 
  3. ^ Sandhu, S.; Mani, A., ed. (2006). Indian Communities in Southeast Asia (edisi ke-First Reprint). ISBN 9789812304186. Diakses tanggal 10 Agustus 2015. 
  4. ^ Asosiasi Indonesia Tamil Tamram Diarsipkan 2009-06-23 di Wayback Machine., dalam situs komunitas India-Indonesia. Diakses 26 Mei 2010.
  5. ^ Mantan Manusia Tercepat Asia yang Terlunta-lunta, Liputan6.com, 18 Agustus 2003. Diakses 26 Mei 2010.
  6. ^ https://www.rmol.co/read/2018/01/31/324880/Masuknya-Islam-Di-Indonesia:-Teori-Gujarat-
  7. ^ Chakraborty, Ankita (2015). "ANTHROPOLOGY | Indonesia : India's Cultural Hubspot". www.indrastra.com (dalam bahasa Inggris). IndraStra Global. ISSN 2381-3652. Diakses tanggal 2020-03-04. 
  8. ^ Khoja - A Socio-Historical Perspective, The Heritage Web Site, milis diskusi komunitas Ismailiyah, 28 Januari 1996. Diakses 26 Mei 2010.
  9. ^ a b Jejak Pangan India di Nusantara[pranala nonaktif permanen] Kompas, 1 Oktober 2010. Diakses 9 Juli 2011.