Djaka Lelana: Perbedaan antara revisi
Tampilan
Konten dihapus Konten ditambahkan
←Membuat halaman berisi ''''Djaka Lelana''' adalah pengarang Indonesia yang menulis dalam bahasa Jawa. Beliau termasuk ke dalam pengarang sastra Jawa pra-kemerdekaan yang biografinya j...' |
k Bot: +{{Authority control}} |
||
(7 revisi perantara oleh 4 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1: | Baris 1: | ||
'''Djaka Lelana''' adalah pengarang Indonesia yang menulis dalam [[bahasa Jawa]]. Beliau termasuk ke dalam pengarang [[sastra Jawa]] pra-kemerdekaan yang biografinya jarang diekspos oleh media massa. Informasi tentang beliau dapat ketahui melalui buku-buku budaya Jawa yang tidak banyak dipubikasikan, seperti yang dituliskan oleh Asmawinangoen dalam novelnya yang berjudul |
'''Djaka Lelana''' adalah pengarang Indonesia yang menulis dalam [[bahasa Jawa]]. Beliau termasuk ke dalam pengarang [[sastra Jawa]] pra-kemerdekaan yang biografinya jarang diekspos oleh media massa. Informasi tentang beliau dapat ketahui melalui buku-buku budaya Jawa yang tidak banyak dipubikasikan, seperti yang dituliskan oleh Asmawinangoen dalam novelnya yang berjudul ''Mungsuh Mungging Cangklakan''. Novel yang dituliskannya salah satunya adalah ''Gambar Mbabar Wewados''. Dalam novel yang dikarangnya tersebut, terdapat banyak pesan-pesan yang baik untuk dibaca masyarakat pribumi. Dilihat dari teknik penceritaannya pun terlihat bahwa beliau merupakan penulis yang berpengalaman dan menjunjung tinggi [[budaya Jawa]].<ref>{{Cite book|title=Antologi Biografi Pengarang Sastra Jawa Modern|last=Suwondo|first=Tirto|publisher=Adi Wacana|year=2006|isbn=979-99604-8-7|location=Yogyakarta|pages=21}}</ref> |
||
== Referensi == |
|||
{{reflist}} |
|||
{{Authority control}} |
|||
[[Kategori:Penulis Indonesia]] |
Revisi terkini sejak 2 Juli 2021 12.42
Djaka Lelana adalah pengarang Indonesia yang menulis dalam bahasa Jawa. Beliau termasuk ke dalam pengarang sastra Jawa pra-kemerdekaan yang biografinya jarang diekspos oleh media massa. Informasi tentang beliau dapat ketahui melalui buku-buku budaya Jawa yang tidak banyak dipubikasikan, seperti yang dituliskan oleh Asmawinangoen dalam novelnya yang berjudul Mungsuh Mungging Cangklakan. Novel yang dituliskannya salah satunya adalah Gambar Mbabar Wewados. Dalam novel yang dikarangnya tersebut, terdapat banyak pesan-pesan yang baik untuk dibaca masyarakat pribumi. Dilihat dari teknik penceritaannya pun terlihat bahwa beliau merupakan penulis yang berpengalaman dan menjunjung tinggi budaya Jawa.[1]
Referensi[sunting | sunting sumber]
- ^ Suwondo, Tirto (2006). Antologi Biografi Pengarang Sastra Jawa Modern. Yogyakarta: Adi Wacana. hlm. 21. ISBN 979-99604-8-7.