Lompat ke isi

Dunia ini panggung sandiwara: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Borgxbot (bicara | kontrib)
k Robot: Cosmetic changes
Cendy00 (bicara | kontrib)
Fitur saranan suntingan: 2 pranala ditambahkan.
 
(18 revisi perantara oleh 13 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{noref}}
{{lihatpula|musik|Dunia Ini Panggung Sandiwara}}
{{untuk|lagu Nike Ardilla|Panggung Sandiwara}}


'''Dunia ini panggung sandiwara''' adalah frase yang diutarakan oleh karakter '''Jaques''' dalam karya [[William Shakespeare]] berjudul ''[[As You Like It]]''. Monolog ini mengumpamakan dunia ini sebagai sebuah [[panggung sandiwara]] dan kehidupan manusia seperti sebuah [[sandiwara]], dan menerangkan tentang tujuh tingkatan usia manusia, yang terkadang disebut sebagai '''tujuh usia manusia''': bayi, anak sekolah, pecinta, prajurit, keadilan, ''pantaloon'', dan masa kanak-kanak kedua, "tanpa gigi, tanpa mata, tanpa rasa, tanpa semuanya". Maksud Shakespeare adalah bahwa dunia ini tidak lain adalah panggung teater dan manusia adalah aktornya. Sejak lahir manusia memasuki dunia teater dan terus berakting sesuai dengan usia mereka, hingga pada usia tua mereka ketika episode yang terakhir dimainkan.
'''Dunia ini panggung sandiwara''' adalah frasa yang diutarakan oleh karakter '''Jaques''' dalam karya [[William Shakespeare]] berjudul ''[[As You Like It]]''. [[Monolog]] ini mengumpamakan dunia ini sebagai sebuah [[panggung sandiwara]] dan kehidupan manusia seperti sebuah [[sandiwara]], dan menerangkan tentang tujuh tingkatan usia manusia, yang kadang-kadang disebut sebagai '''tujuh usia manusia''': bayi, [[Anak Sekolah|anak sekolah]], pecinta, prajurit, keadilan, ''pantaloon'', dan masa kanak-kanak kedua, "tanpa gigi, tanpa mata, tanpa rasa, tanpa semuanya". Maksud Shakespeare adalah bahwa dunia ini tidak lain adalah panggung teater dan manusia adalah aktornya. Sejak lahir manusia memasuki dunia teater dan terus berakting sesuai dengan usia mereka, hingga pada usia tua mereka ketika episode yang terakhir dimainkan.


Ini adalah salah satu bagian dari karya Shakespeare yang paling sering dikutip.
Ini adalah salah satu bagian dari karya Shakespeare yang paling sering dikutip.
<!-- [[Image:Hans Baldung - Die sieben Lebensalter des Weibes.jpg|thumb|The Seven Ages of Woman'', by [[Hans Baldung Grien]] (Leipzig, Museum der Bildenden Künste)]] -->
[[Berkas:Hans Baldung - Die sieben Lebensalter des Weibes.jpg|thumb|Tujuh Usia Wanita, oleh Hans Baldung Grien (Leipzig, Museum der Bildenden Künste)]]

== Monolog ==
== Monolog ==
Lengkapnya:
Lengkapnya:
Baris 35: Baris 37:
That ends this strange eventful history,<br />
That ends this strange eventful history,<br />
Is second childishness and mere oblivion;<br />
Is second childishness and mere oblivion;<br />
'''Sans teeth, sans eyes, sans taste, sans everything'''."</i> — Jaques (Act II, Scene VII, lines 139-166)</blockquote>
'''Sans teeth, sans eyes, sans taste, sans everything'''." — Jaques (Act II, Scene VII, lines 139-166)</blockquote>

Terjemahan:

== Interpretasi ==
<!-- The man in the poem goes through these stages:

* [[Infancy]]: In this stage he is dependent on others and needs to be constantly attended to.
* [[Childhood]]: It is in this stage that he begins to go to school. He is reluctant to leave the protected environment of his home as he is still not confident enough to exercise his own discretion.
* The [[lover]]: In this stage, comparable to modern day [[adolescence]], he is always remorseful due to some reason or other, especially the loss of love. He tries to express feelings through song or some other cultural activity.
* The [[soldier]]: It is in this age, comparable to modern day [[young adult (psychology)|young adult]], that he thinks less of himself and begins to think more of others. He is very easily aroused and is hot headed. He is always working towards making a reputation for himself and gaining recognition, however shortlived it may be, even at the cost of his own life.
* The [[Judge|justice]]: In this stage, comparable to modern day [[Adulthood|adult]], he has acquired wisdom through the many experiences he has had in life. He has reached a stage where he has gained prosperity and social status. He becomes very attentive of his looks and begins to enjoy the finer things of life.
* [[Old age]]: He begins to lose his charm — both physical and mental. He begins to become the brunt of others' jokes. He loses his firmness and assertiveness, and shrinks in stature and personality.
* Mental [[dementia]] and [[death]]: He loses his status and he becomes a non-entity. He becomes dependent on others like a child and is in need of constant support before finally dying.

==In Limerick ==
The poem was compressed into [[Limerick (poetry)|limerick]] form by [[Robert Conquest]].{{Fact|date=October 2007}}
:Seven ages: first puking and mewling,
:Then very pissed off with one's schooling,
:Then fucks, and then fights,
:Then judging chaps' rights,
:Then sitting in slippers, then drooling.

==See also==
*[[Sphinx#Greek sphinx|Riddle of the Sphinx]]
*[[Solomon Grundy]]
*[[Six Ages of the World]] -->


[[Kategori:Perkembangan manusia]]
[[Kategori:Perkembangan manusia]]
[[Kategori:Monolog]]
[[Kategori:Monolog]]
[[Kategori:William Shakespeare]]
[[Kategori:William Shakespeare]]

[[en:All the world's a stage]]

Revisi terkini sejak 15 Maret 2024 05.58

Dunia ini panggung sandiwara adalah frasa yang diutarakan oleh karakter Jaques dalam karya William Shakespeare berjudul As You Like It. Monolog ini mengumpamakan dunia ini sebagai sebuah panggung sandiwara dan kehidupan manusia seperti sebuah sandiwara, dan menerangkan tentang tujuh tingkatan usia manusia, yang kadang-kadang disebut sebagai tujuh usia manusia: bayi, anak sekolah, pecinta, prajurit, keadilan, pantaloon, dan masa kanak-kanak kedua, "tanpa gigi, tanpa mata, tanpa rasa, tanpa semuanya". Maksud Shakespeare adalah bahwa dunia ini tidak lain adalah panggung teater dan manusia adalah aktornya. Sejak lahir manusia memasuki dunia teater dan terus berakting sesuai dengan usia mereka, hingga pada usia tua mereka ketika episode yang terakhir dimainkan.

Ini adalah salah satu bagian dari karya Shakespeare yang paling sering dikutip.

Tujuh Usia Wanita, oleh Hans Baldung Grien (Leipzig, Museum der Bildenden Künste)

Lengkapnya:

"All the world's a stage,

And all the men and women merely players;
They have their exits and their entrances;
And one man in his time plays many parts,
His acts being seven ages. At first the infant,
Mewling and puking in the nurse's arms;
Then the whining school-boy, with his satchel
And shining morning face, creeping like snail
Unwillingly to school. And then the lover,
Sighing like furnace, with a woeful ballad
Made to his mistress' eyebrow. Then a soldier,
Full of strange oaths, and bearded like the pard,
Jealous in honour, sudden and quick in quarrel,
Seeking the bubble reputation
Even in the cannon's mouth. And then the justice,
In fair round belly with good capon lin'd,
With eyes severe and beard of formal cut,
Full of wise saws and modern instances;
And so he plays his part. The sixth age shifts
Into the lean and slipper'd pantaloon,
With spectacles on nose and pouch on side;
His youthful hose, well sav'd, a world too wide
For his shrunk shank; and his big manly voice,
Turning again toward childish treble, pipes
And whistles in his sound. Last scene of all,
That ends this strange eventful history,
Is second childishness and mere oblivion;

Sans teeth, sans eyes, sans taste, sans everything." — Jaques (Act II, Scene VII, lines 139-166)